Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN


TANGGUNG JAWAB WIRAUSAHA

Kelompok I :
1. Atikah Putri Amaliyah
2. Rezky Sobirin
3. Muhammad Arief

Dosen Pembimbing
( Ns. Sunarmi . S.Kep,. M.Kep )

PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN ( STIKES )
’AISYIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH

Puji Syukur Kami Panjatkan Atas Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
Yang Telah Melimpahkan Nikmat, Serta Hidayah-Nya Sehingga Saya Dapat Menyelesaikan
Laporan Makalah “ Kewirausahaan ” Tepat Pada Waktunya.
Dalam Penyusunan Makalah Kewirausahaan. Ini Kami Menyadari Masih Banyak
Kesalahan Dan Kekurangannya, Namun Harapan Kami Kita Semua Dapat Memperoleh
Manfaat Dan Memberi Masukan Untuk Dokumentasi Keperawatan Selanjutnya Dengan
Harapan Kami Ini Dapat Berkembang Dengan Baik
Pada Kesempatan Ini Kami Mngucapkan Terima Kasih kepada dosen mata kuliah
kewirausahaan Ibu Ns. Sunarmi S.Kep, M.Kes.
Dalam Kesempatan Ini Kami Mengharapkan Kritik Ataupun Saran Yang Bermanfaat
Dan Semoga Tuhan Yang Maha Esa Memberikan Karunia Dan Hidayah Nya Kepada Kita
Semua Hingga pendidikan Mata Kuliah Kewirausahaan Ini Bermanfaat Bagi Para Pembaca.

Billahitaufik Walhidayah
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Palembang, 10 Oktober 2021


Penulis,

Kelompok I
DAFTAR ISI

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................

A. Perencanaan Usaha............................................................................................................
B. Mengelola Keuangan Usaha.............................................................................................
C. Produk Usaha....................................................................................................................
D. Penetapan Harga...............................................................................................................
E. Pengelolaan SDM.............................................................................................................
F. Distribusi Produk..............................................................................................................
G. Resiko................................................................................................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

A. Kesimpulan ......................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................

Daftar Pustaka.............................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia
merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan agar
memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut
ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja
sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain.

Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan


diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan.

Pengusaha perlu memperhatikan ,karakteristik, sikap dan mental kewirausahaan


dengan menigkatkan dan membina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran
dalam rangka mengembangkan kewirausahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1)      Apa sajakah perencanaan usaha ?

2)      Bagaimana mengelola keuangan usaha ?

3)      Apa sajakah resiko usaha ?

4)      Bagaimana pengelolaan SDM ?

1.3 TUJUAN

1)      Agar dapat memahami pengertian kewirausahaan

2)      Agar dapat mengetahui karakteristik kewirausahaan

3)      Agar dapat mengetahui hambatan dan tantangan kewirausahaan

4)       Agar dapat mengetahui sikap mental kewirausahaan

BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Perencanaan Usaha

Agar bisnis berjalan sesuai dengan harapan, seorang wirausahawan harus memiliki
perencanaan bisnis. Dalam hal ini, dibutuhkan komponen-komponen perencanaan usaha juga
rencana bisnis.

Rencana bisnis merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan


kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan
yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.

6 Komponen Perencanaan Usaha

Terdapat 6 komponen perencanaan bisnis yang penting untuk perusahaan :

1. Membuat Deskripsi Bisnis

Deskripsi bisnis bertujuan untuk menjelaskan secara singkat apa bidang usaha yang akan
dijalankan, beserta potensi produk dan kemungkinannya untuk bertahan dan berkembang di
masa depan.

Dalam deskripsi bisnis ini, diharapkan semua orang yang nantinya terlibat dalam bisnis,
akan mengetahui potensi dan arah pengembangan dari bisnis tersebut.

2. Perencanaan Usaha Melakukan Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah merupakan salah satu komponen perencanaan usaha juga
rencana bisnis yang penting.

Strategi pemasaran yang akan dijalankan harus merupakan hasil analisa pasar yang telah
dilakukan dengan cermat. Analisa pasar adalah kekuatan yang harus digunakan untuk
menciptakan target pembeli. Dalam menuliskan strategi ini, Anda membutuhkan suatu
analisis yang tepat sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang ada.

Jenis analisa yang dapat digunakan misalnya adalah analisis SWOT. Dengan analisa ini,
Anda dapat mengetahui keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi suatu produk
sehingga dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat tanpa membuang waktu, tenaga
dan biaya. Misalnya saja, komponen proposal yang berisi rencana pemasaran usaha
pengolahan makanan internasional adalah perlu memiliki analisa SWOT ( Analisis SWOT
merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) )

Di sisi lain, berikut yang bukan termasuk komponen dalam proposal usaha berdasarkan
analisis wirausaha adalah, hanya berisi analisa kelemahan dan ancaman saja, tanpa
menyertakan keunggulan dan peluangnya.

3. Perencanaan Usaha Membuat Analisa Pesaing

Analisa pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam
satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatan dan kelemahan dari produk pesaing,
kemudian perusahaan dapat mencari strategi untuk memasarkan produk dengan cara yang
berbeda dengan pesaing.

Perencanaan usaha juga rencana bisnis yang satu ini penting agar bisnis Anda bisa
bertahan dan mengalahkan bisnis sejenis lainnya.

4. Desain Pengembangan

Rencana desain dan pengembangan diperlukan untuk menunjukkan tahap perencanaan


produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan penjualan.

Selain berguna untuk mengetahui rencana usaha ke depan, desain pengembangan juga
akan mempengaruhi perencanaan pembiayaan usaha.

5. Rencana Operasional dan Manajemen

Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha akan
berjalan dan berkelanjutan.

Komponen ini berfokus pada kebutuhan logistik perusahaan, misalnya bermacam tugas
dan tanggung jawab tim manajemen, bagaimana prosedur penugasan antar divisi dalam
perusahaan, serta kebutuhan anggaran dan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional
perusahaan.

6. Menghitung Pembiayaan
Faktor pembiayaan menjadi komponen perencanaan usaha juga rencana bisnis yang
krusial.

Dari mana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien dan usaha
dapat berjalan lancar adalah tugas penting yang harus direncanakan dalam komponen
pembiayaan.

Beberapa dokumen keuangan yang dibutuhkan untuk menyusun faktor pembiayaan,


antara lain laporan keuangan, laporan arus kas, laporan Neraca, dan analisis pengembalian
modal.

Untuk memenuhi semua dokumen keuangan yang dibutuhkan dalam membuat


perencanaan bisnis, perusahaan dapat menggunakan bantuan program akuntansi atau jasa
penyedia layanan akuntansi untuk membuat sebuah analisis keuangan usaha.

1.2 Mengelola Keuangan

Mengelola keuangan usaha merupakan hal penting yang harus dikuasai oleh para
wirausahawan. Tentunya hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan.

1. Mengelola Keuangan Usaha: Pisahkan Uang Usaha Dengan Uang Pribadi

Memisahkan uang usaha dengan uang pribadi merupakan hal yang penting dalam menjalankan
usaha. Ini juga merupakan bagian penting dalam mengelola keuangan usaha anda. Tidak
menggabungkan uang usaha dengan uang pribadi dapat membantu perkembangan usaha yang
dijalankan. Hal ini berlaku baik untuk pemasukan maupun pengeluaran. Tidak memisahkan dua hal
ini dapat menyebabkan adanya gangguan pada arus kas usaha.

2. Tentukan Target Keuangan

Dalam menjalankan usaha, tentunya anda memiliki target-target yang ingin dicapai. Anda juga
dapat mulai membuat target keuangan yang ingin diraih. Buatlah target tersebut dalam bentuk
skema atau data, dengan begitu anda akan bisa menganalisis strategi apa yang paling efektif untuk
mencapai target tersebut.

3. Membuat Perencanaan Penggunaan Uang

Perencanaan penggunaan uang dilakukan agar sebuah usaha tidak akan kekurangan dana. Hal
ini juga akan membuat anda pelaku usaha lebih berhati-hati dalam menggunakan uang yang ada.
Anda harus bijak dalam menggunakan uang tersebut, apakah ada manfaatnya? Apakah
penggunaan tersebut akan meningkatkan penjualan? 
1.3 Jenis-Jenis Usaha

Jenis-Jenis Usaha Perorangan

1. Usaha Pertanian

Jenis usaha pertanian umumnya banyak ditemui di kawasan pedesaan dan dikelola
oleh perseorangan. Skema usaha dimulai dengan pengolahan lahan oleh petani, penanaman
tanaman pertanian, hingga pemanenan dan penjualan hasil panen.

Meski perawatan tanamannya tidak terlalu sulit untuk dilakukan, jenis usaha ini tetap
memerlukan keahlian khusus di bidang pertanian dari para pelakunya. Adapun metode
pertanian yang praktis dan digemari generasi milenial saat ini adalah hortikultura, hidroponik,
dan terrarium.

2. Usaha Perdagangan

Banyak keuntungan yang didapat dari usaha perdagangan, salah satunya dari hasil jual
beli barang di pasar. Ada banyak sekali jenis usaha dagang yang bisa dicoba, mulai dari
menjual produk kecantikan, fashion, kuliner, furniture, aksesoris, barang seni, hingga
kerajinan rumah tangga.

3. Usaha Jasa

Jenis usaha jasa dinilai lebih fleksibel karena bisa disesuaikan dengan bakat dan minat
dari pelaku usahanya. Usaha jasa bisa dimulai dengan modal kecil, namun agar lebih
maksimal disarankan dengan modal yang lebih besar. Pada akhirnya, sesuaikan dengan
kemampuan Anda, ya.

Prospek usaha ini masih sangat terbuka lebar karena bisa dilakukan dari kategori apa
saja dan dilakukan secara online. Beberapa contoh ide peluang usaha jasa antara lain salon,
les privat, jasa fotografer, penerjemah, editor, jasa desain grafis, penulis artikel, jasa cuci
kendaraan, jasa pemandu wisata, jasa pengetikan, jasa reparasi laptop, jasa pembuatan
website, laundry, dan lain sebagainya.

4. Industri Kecil

Secara garis besar, industri kecil hampir serupa dengan usaha jasa. Hanya saja,
keterampilan yang diminta cenderung berbeda. Bentuk umum industri kecil pada dasarnya
lebih kompleks. Maksudnya dalam bisnis ini juga diterapkan manajemen dagang dan jasa
sekaligus. Selain itu, jenis usaha ini juga melakukan penjualan atau pelayanan barang dan
jasa kepada target konsumennya.

Industri kecil bisa dilakukan secara perorangan lantaran bisa dimulai meski dengan modal
yang kecil. Di samping itu, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pun tidak terlalu banyak,
yakni sekitar 5 sampai 19 orang saja.

Jika dilihat dari sisi prospek untuk beberapa tahun ke depan, industri kecil masih sangat
potensial dalam jenis usaha apa saja. Varian bisnis ini juga bisa menawarkan jasa yang
bersumber dari kapabilitas sang pemilik. Inilah kenapa industri kecil disebut sebagai bisnis
yang fleksibel.

Sebagai gambaran, terdapat beberapa contoh ide peluang industri kecil yang bisa Anda
coba seperti kerajinan kayu, anyaman, mainan, industri rumah tangga, kerajinan tanah liat,
produksi tahu tempe, rotan, hingga suvenir pernikahan.

1.4 Produk Usaha

Jenis-jenis produk bisa kita perinci menjadi dua jenis, yaitu produk konsumsi dan produk
industri.

1. Produk konsumsi (consumer products) adalah barang yang dipergunakan oleh


konsumen akhir atau rumah tangga dengan maksud tidak untuk dibisniskan atau dijual
lagi. Barang-barang yang termasuk jenis produk konsumsi ini antara lain sebagai
berikut:
A. Barang kebutuhan sehari-hari (convenience goods), yaitu barang yang
umumnya sering kali dibeli, segera dan memerlukan usaha yang sangat kecil
untuk memilikinya, misalnya barang kelontong, baterai, dan sebagainya.

B. Barang belanja (shopping goods), yaitu barang yang dalam proses pembelian
dibeli oleh konsumen dengan cara membandingkan berdasarkan kesesuaian
mutu, harga, dan model, misalnya pakaian, sepatu, sabun, dan lain sebagainya.

Barang khusus (speaciality goods), yaitu barang yang memiliki ciri-ciri unik atau
merk kas dimana kelompok konsumen berusaha untuk memiliki atau membelinya,
misalnya mobil, kamera, dan lain sebagainya.
2. Produk industri (business products), adalah barang yang akan menjadi begitu luas
dipergunakan dalam program pengembangan pemasaran. Barang industri juga dapat
dirinci lebih lanjut jenisnya antara lain sebagai berikut.
A. Bahan mentah, yaitu barang yang akan menjadi bahan baku secara fisik untuk
memproduksi produk lain, seperti hasil hutan, gandum, dan lain sebagainya.
B. Bahan baku dan suku cadang pabrik, yaitu barang industri yang digunakan
untuk suku cadang yang aktual bagi produk lain, misalnya mesin, pasir, dan
lain sebagainya.
C. Perbekalan operasional, yaitu barang kebutuhan sehari-hari bagi sektor
industri, misalnya alat-alat kantor, dan lain-lain.

1.5 Penetapan Harga

Penetapan harga adalah proses menetapkan nilai yang akan diterima produsen dalam
pertukaran jasa dan barang. Metode pricing dilakukan untuk menyesuaikan biaya yang
ditawarkan produsen yang sesuai dengan produsen dan pelanggan.

Pricing bergantung pada harga rata-rata perusahaan, dan nilai yang dirasakan pembeli
dari suatu barang, dibandingkan dengan nilai yang dipersepsikan dari produk pesaing.

Saat menetapkan biaya produk dan layanan, hal berikut harus dipertimbangkan:

 Identitas barang dan jasa


 Biaya barang dan jasa serupa di pasar
 Audiens sasaran untuk siapa barang dan jasa diproduksi
 Total biaya produksi (bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya mesin, transit, biaya
persediaan, dll).
 Elemen eksternal seperti aturan dan regulasi pemerintah, kebijakan, ekonomi, dll

Tujuan Penetapan Harga

 Bertahan – Tujuan penetapan harga bagi perusahaan mana pun adalah untuk
menetapkan harga yang masuk akal bagi konsumen dan juga agar produsen dapat
bertahandi pasar.
Setiap perusahaan berada dalam bahaya tersisih dari pasar karena persaingan yang
ketat, perubahan preferensi dan selera pelanggan. Oleh karena itu, saat menentukan
biaya produk, semua variabel dan biaya tetap harus dipertimbangkan. Setelah fase
bertahan hidup selesai, perusahaan dapat mengupayakan keuntungan ekstra.
 Meningkatkan laba saat ini – Sebagian besar perusahaan mencoba memperbesar
margin laba dengan mengevaluasi permintaan dan penawaran jasa dan barang di
pasar. Jadi harga ditetapkan sesuai dengan permintaan produk dan pengganti produk
tersebut. Jika permintaan tinggi, harga juga akan tinggi.
 Penguasaan pasar- Perusahaan memberlakukan angka rendah untuk barang dan jasa
untuk mendapatkan ukuran pasar yang besar. Teknik ini membantu meningkatkan
penjualan dengan meningkatkan permintaan dan menurunkan biaya produksi.
 Pasar untuk ide inovatif– Di sini, perusahaan menetapkan harga tinggi untuk produk
dan layanan mereka yang sangat inovatif dan menggunakan teknologi mutakhir.
Harganya tinggi karena biaya produksi yang tinggi. Ponsel, gadget elektronik adalah
beberapa contohnya.

Metode Penetapan Harga

Metode pricing merupakan teknik yang diterapkan perusahaan untuk mengevaluasi


harga pokok produknya. harga harus sesuai dengan struktur pasar saat ini dan juga
melengkapi pengeluaran perusahaan dan mendapatkan keuntungan. Selain itu, harus
mempertimbangkan harga produk pesaing jadi, memilih metode pricing yang benar adalah
penting.

Jenis Metode Penetapan Harga:

Metode penetapan harga dibagi menjadi dua bagian:

Metode Penetapan Harga Berorientasi Biaya

adalah dasar untuk mengevaluasi harga barang jadi, dan sebagian besar
perusahaan menerapkan metode ini untuk menghitung harga pokok produk. Cara ini
dibagi lagi menjadi cara-cara berikut.

1. Cost-Plus Pricing – Dalam penetapan harga ini, pabrikan menghitung biaya produksi
yang dipertahankan dan memasukkan persentase tetap (juga dikenal sebagai mark up)
untuk mendapatkan harga jual. Peningkatan keuntungan dievaluasi pada biaya total
(biaya tetap dan variabel).
2. Markup Pricing– Di sini, jumlah tetap atau persentase dari total biaya suatu produk
ditambahkan ke harga akhir produk untuk mendapatkan harga jual suatu produk.
3. Target-Returning Pricing– Perusahaan atau firma menetapkan biaya produk untuk
mencapai Tingkat Pengembalian Investasi.

Metode Penetapan Harga Berorientasi Pasar

1. Perceived-Value Pricing – Dalam metode ini, produsen menetapkan biaya dengan


mempertimbangkan pendekatan pelanggan terhadap barang dan jasa, termasuk
elemen lain seperti kualitas produk, iklan, promosi, distribusi, dll. Yang memengaruhi
sudut pandang pelanggan.
2. Value pricing – Di sini, perusahaan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
tetapi harga rendah.
3. Going-Rate Pricing  – Dalam metode ini, perusahaan meninjau tarif pesaing sebagai
dasar dalam menentukan tarif produk mereka. Biasanya cost produknya kurang lebih
sama dengan kompetitor.
4. Auction Type Pricing  – Dengan lebih banyak penggunaan internet, metode penetapan
harga kontemporer ini berkembang dari hari ke hari. Banyak platform online seperti
OLX, Quickr, eBay, dll. Menggunakan situs online untuk membeli dan menjual
produk ke pelanggan.
5. Differential Pricing – Metode ini diterapkan ketika harga harus berbeda untuk
kelompok atau pelanggan yang berbeda. Di sini, harga mungkin berbeda menurut
wilayah, area, produk, waktu, dll.

Strategi Penetapan Harga

Hampir semua perusahaan, besar atau kecil, mendasarkan harga produk dan jasanya
pada biaya produksi, tenaga kerja dan iklan dan kemudian menambahkan persentase tertentu
sehingga mereka dapat memperoleh keuntungan.

Perbedaan Penetapan Harga dan Penetapan Biaya

Harga adalah harga yang dibayar pelanggan untuk produk atau layanan. Biaya adalah
investasi penjual dalam produk atau layanan yang kemudian dijual.
Perbedaan antara harga dan biaya selalu bergantung pada konteks transaksi, dan di mana hal
itu terjadi dalam rantai pasokan.

Misalnya, seorang petani gandum menetapkan harga yang dibayarkan oleh pedagang grosir
makanan. Harga petani gandum adalah biaya grosir makanan. Setelah membeli gandum,
pedagang grosir makanan akan menetapkan harga jual ke toko roti. Harga pedagang grosir
makanan adalah biaya toko roti.

1.5 Mengelola Sumber Daya Manusia

Berdasarkan beberapa literatur dapat dikatakan bahwa SDM bagi organisasi adalah
asset atau unsur yang paling penting di antara unsur-unsur lainnya. SDM sangat berpengaruh
signifikan terhadap keberhasilan pencapaian tujuan. SDM (Sumber Daya Manusia)
merupakan salah satu faktor  penting sekaligus kendala penentu keberhasilan pemilik usaha
pemula yang awalnya menjalankan usaha sendiri.

1. Mencari karyawan yang dimulai dengan hubungan (koneksi) kerabat atau


pertemanan. Biasanya awal dalam mencari karyawan, pemilik usaha akan lebih
memilih dan mencari karyawan berdasarkan “aspek kepercayaan dan kejujuran”
meski secara kemampuan belum 100% sesuai dengan kriterianya. Bagi pemilik
usaha aspek ini berpengaruh terhadap kelangsungan usahanya karena melalui
kepercayaan dan kejujuran maka karyawan tersebut dapat dibina serta dibimbing
untuk memenuhi kriteria yang belum terpenuhi secara pengetahuan dan keahlian.

2. Mengembangkan kompetensi karyawan dalam hal pengetahuan dan keahlian.


Adapun cara pengembangan juga tidak selalu menggunakan pelatihan (training)
namun dapat melalui strategi kreatif untuk memutuskan dan menyelesaikan
masalah yang terjadi. Hanya saja cara menerapkan pengembangan komptensi ini
juga harus berdasarkan kebutuhan setiap karyawan. Sebagai contoh: apabila
karyawan telah sesuai kompetensi (pengetahuan dan keahlian) namun belum
berhasil mencapai target maka yang diperlukan pendekatan personal untuk
mengetahui permasalahan yang berdampak pada kurangnya performa kinerjanya.

3. Menerapkan rewards (penghargaan) dan punishment (sanksi) bagi karyawan. Pada


suatu bisnis, pemilik usaha akan menjumpai beberapa karyawan dengan tipe yang
berbeda baik dari segi kinerja maupun motivasi. Hal ini merupakan tantangan bagi
pemilik usaha agar mampu melakukan manajemen SDM dengan baik. Salah
satunya dengan pemberian reward, misalnya: promosi jabatan bagi karyawan
dengan performa kinerja baik, sebaliknya akan
mendapatkan punishment contohnya: penundaan kenaikan gaji jika performa
kinerja tidak sesuai dari perusahaan. Strategi bertujuan bagi karyawan untuk
meningkatkan motivasi kerja sedangkan bagi perusahaan dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan bahkan dapat menjaga serta menerapkan budaya
perusahaan.

1.6 Distribusi Produk


Distribusi merupakan penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa dari produsen
ke konsumen untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor.

Sistem distribusi
Bertujuan agar benda-benda hasil produksi sampai kepada konsumen dengan lancar.dua
system distribusi dalam penyaluran hasil produksi :

1. Distribusi langsung
Merupakan distribusi yang dilakukan secara langsung kepada masyarakat
(konsumen ) oleh produsen tidak melalui perantara.
Contoh nelayan yang menjual hasil tangkapannya langsung kepada konsumen.

2. Distribusi tidak langsung


Merupakan penyaluran hasil produksi kepada konsumen melalui perantara tidak
produsen langsung.
Contoh bisa lewat pedagang yang membeli dan menjual Kembali hasil produksi tanpa
merubah bentuk dan tanggung jawab sendiri dengan tujuan mendapat keuntungan

1.7 Resiko Usaha


Risiko usaha adalah sebuah tindakan yang dihubungkan dengan suatu kemungkinan
munculnya kerugian yang tak terduga dan memang tidak diharapkan terjadi.

Ada 3 hal yang memang mempengaruhi risiko yang terjadi seperti yang dikatakan
oleh Abbas Salim yaitu :
1. adanya ketidakpastian secara ekonomi atau bisa disebut juga dengan economic
uncertainly caused.
2. Adanya ketidak pastian disebabkan oleh alam, yang biasa disebut dengan istilah
nature uncertainty caused.
3. Adanya ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia atau dengan istilah
lain human uncertainly caused.

Jenis Kerugian yang Terjadi pada Risiko Usaha

Dilihat dari sisi kerugian yang diakibatkan oleh risiko dalam usaha maka ada dua
kategori yang dikelompokkan. Yaitu adanya risiko spekulatif serta risiko murni atau pure
risk.

Risiko Spekulatif

Sebuah Risiko dengan adanya dua kemungkinan yang terjadi yaitu peluang untung
atau peluang rugi. Contoh pada risiko spekulatif dengan adanya kegiatan pada bursa efek
yaitu pembelian saham. Dividen atau disebut juga peluang keuntungan, yaitu seorang
pemegang saham memperoleh keuntungan dari pembagian saham yang sudah diterbitkan
oleh sebuah perusahaan.

Risiko Murni

Risiko murni terjadi jika terjadi dan ternyata berdampak kerugian. Namun, jika tidak
terjadi tidak akan mengalami kerugian atau pun keuntungan. Akibat yang ditimbulkan jika
terjadi break event, misalnya kebakaran, pencurian, bencana alam atau kecelakaan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN.

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon
pada tahun 1755. Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut
bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil
akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.

B. SARAN.

Dengan membaca dan memahami karakteristik, tantangan dan sikap mental


kewirausahaan diatas hendaknya kita mampu mempraktekkannya dalam berwirausaha untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.liputan6.com/bisnis/read/2877447/5-macam-risiko-yang-harus-dihadapi-
pebisnis#

http://repository.uinsu.ac.id/3581/1/2.%20BUKU%20PENGANTAR
%20KEWIRAUSAHAAN.pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/234690819.pdf

https://cerdasco.com/mekanisme-pasar/

https://alamisharia.co.id/id/hijrahfinansial/bisnis/cara-menghitung-modal-usaha/

Anda mungkin juga menyukai