Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METODE PERHITUNGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Matematika Ekonomi Dan
Bisnis

Yang Terhormat Dosen Pengampu Ibu :

Hj. Kokom Komariah, S.P,M.SI

Di Susun :

Akbar (2131710006)

Sonia (213171)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN


BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI

2
MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini, dan terus dapat menimba ilmu di Universitas islam Negeri Sultan
Muhammad Idris Samarinda
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah
Matematika Ekonomi Dan Bisnis. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang
dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama,
bangsa dan negara.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat
berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat
kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.

Terima kasih,

Samarinda 6 juni 2022

Kelompok 12

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi kelayakan telah dikenal luas olehmasyarakat, terutama masyarakat
yang bergerak dalam bidang dunia usaha dan bisnis. Bermacammacam peluang
dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha, menuntut perlu adanya
penilaian tentang seberapa besar kegiatan ataupun kesempatan tersebut dapat
memberikan manfaat (benefit) bila diusahakan kepada calon pengusaha. Studi
kelayakan juga sering disebut dengan feasibility study yang merupakan bahan
pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima suatu gagasan
usaha atau proyek yang direncanakan atau menolaknya.

Pengertian layak dalam penilaian sebagai studi kelayakan maksudnya adalah


kemungkinan dari gagasan usaha atau proyek yang akan dilaksanakan
memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun dalam
arti social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha atau proyek dalam arti social
benefit, tidak selalu menggambarkan layak dalam arti financial benefit dan begitu
pula sebaliknya, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan.

Proyek-proyek yang dinilai dari segi social benefit pada umumnya adalah
proyek proyek yang benefit-nya dihitung atau dinilai dari segi manfaat yang
diberikan proyek terhadap perkembangan perekonomian masyarakat secara
keseluruhan. Kegiatan usaha atau proyek yang dinilai dari segi financial benefit
adalah usaha-usaha yang dinilai dari segi penanaman investasi atau modal yang
diberikan untuk pelaksanaan usaha atau proyek tersebut. Walaupun sudah
dilakukan identifikasi, tidak menutup kemungkinan suatu usaha atau proyek
tersebut mengalami hambatan dan resiko meleset dari yang diharapkan. Terlebih
apabila tidak dilakukan identifikasi kelayakan sama sekali. Selain itu, dengan
dilakukan identifikasi, dapat memberikan pandangan kedepan serta
meminimalkan hambatan yang timbul dimasa yang akan datang. Ketidakpastian
dimasa yang akan datang menjadi satu hal yang perlu diperhitungkan dalam
menjalankan usaha atau proyek yang akan dijalankan. Bidang ekonomi, bidang

4
hukum, sosial dan politik, serta budaya dan perubahan lingkungan serta trend
pada masyarakat, selalu berubah dan tidak pasti. Dengan adanya studi kelayakan
bisnis, setidaknya ada pedoman dan arahan usaha atau proyek yang akan
dijalankan oleh calon pengusaha.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud studi kelayakan bisnis?
2. Apa tujuan dari studi kelayakan bisnis?
3. Apa yang dimaksud Payback period
4. Apa yang dimaksud Internal rate return (IRR)
5. Apa yang dimaksud Benefit cost ratio (B/C ratio)
6. Apa yang dimaksud Net present value

C. Tujuan
1. Mengetahui Studi kelayakan bisnis
2. Mengetahui tujuan studi kelayakan bisnis
3. Mengetahui Payback period
4. Mengetahui Internal rate return (IRR)
7. Mengetahui Benefit cost ratio (B/C ratio)
5. Mengetahui Net present value

5
DAFTAR ISI

1KATA PENGANTAR..........................................................3
BAB 1.....................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................4
Latar Belakang.....................................................................5
Rumusan Masalah................................................................5
Tujuan...................................................................................5
BAB II.....................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................7
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis......................................7
Metode Perhitungan Studi Kelayakan Bisnis....................7
Cara Menghitung Payback Period.....................................7
Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)..........................................9
Internal Rate Of Return (IRR).........................................11
Net Present Value (NPV)...............................................12
BAB III.................................................................................15
PENUTUP.............................................................................15
Kesimpulan.........................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................16

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Analisis kelayakan bisnis adalah proses yang menentukan apakah ide bisnis
entrepreneur dapat menjadi bisnis yang sukses. Tujuannya adalah untuk
menentukan apakah suatu ide bisnis layak direalisasikan. Analisis kelayakan
bisnis dapat dikaji dari empat aspek utama, yaitu produk dan jasa, industry dan
pasar, organisasi dan keuangan. Sementara rencana bisnis merupakan alat
perencanaan yang mengubah ide bisnis menjadi kenyataan. Rencana bisnis
disusun berdasarkan studi kelayakan, tetapi memberikan gambaran yang lebih
komprehensif dari pada studi kelayakan.

B. Metode Perhitungan Studi Kelayakan Bisnis

1. Payback Period
Payback Period adalah periode atau jumlah tahun yang diperlukan untuk
mengembalikan nilai investasi yang telah dikeluarkan. Payback Period dalam
bahasa Indonesia dapat disebut juga dengan Periode Pengembalian Modal. Para
Investor atau Pengusaha sering menggunakan Payback Period (PP) atau Periode
Pengembalian Modal ini sebagai penentu dalam mengambil keputusan Investasi
yaitu keputusan yang menentukan apakah akan menginvestasikan modalnya ke
suatu proyek atau tidak. Suatu proyek yang periode pengembaliannya sangat lama
tentunya kurang menarik bagi sebagian besar investor.

Pengertian Payback Period Menurut Para Ahli


Pengertian Payback Period menurut Dian Wijayanto (2012:247) adalah
periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial

7
cash investment). Berdasarkan definisi dari Abdul Choliq dkk (2004), Payback
Period adalah jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui
keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan. Sedangkan
menurut Bambang Riyanto (2004) Payback period adalah suatu periode yang
diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan
menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flows)

Cara Menghitung Payback Period


Payback Period atau Periode Pengembalian Modal dapat dihitung dengan
cara membagikan nilai investasi (cost of invesment) dengan aliran kas bersih yang
masuk per tahun (annual net cash flow).

Rumus Menghitung Payback Period

Payback Period = Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih

Catatan : Rumus ini mengasumsikan bahwa besarnya kas masuk bersih adalah
sama pada setiap periode atau sama pada setiap tahunnya.

Contoh Kasus Perhitungan Payback Period

Manajemen PT. AAYY sedang mempertimbangkan pembelian mesin


produksi komponen elektronika. Dengan membeli Mesin produksi yang berharga
Rp. 250 juta ini, keuntungan atau pendapatan bersih didapat dari penambahan
mesin tersebut adalah sebesar Rp. 70 juta pertahun. Berapakah Payback
Period untuk Mesin Produksi ini?

Penyelesaian :
Diketahui :

Nilai Investasi = Rp. 250.000.000,-


Kas Masuk Bersih = Rp. 70.000.000,-
Payback Period = ?

8
Payback Period = Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih
Payback Period = Rp. 250.000.000,-/ Rp. 70.000.000,-
Payback Period = 3,57

Jadi Periode pengembalian modal atau payback period untuk mesin produksi
tersebut adalah selama 3,57 tahun.

2. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)


Secara teoritis, Benefit Cost Ratio merupakan sebuah perbandingan antara
semua nilai benefit terhadap semua nilai pengorbanan atau biaya. Secara
matematis, dapat dituliskan melalui persamaan sebagai berikut :

BCR = (Present Value dari Manfaat / Present Value dari Pengorbanan atau


biaya)

Nilai sekarang atau present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk
nilai tertentu di masa yang akan datang. Sebagai gambaran adalah jika anda ingin
memiliki uang sebesar 100 juta tiga tahun mendatang dengan tingkat inflasi 7%
per tahun, maka berapa uang yang harus anda persiapkan dari sekarang?

Dengan menggunakan rumus present value, anda akan dapat menentukan


berapa uang yang harus anda tabung untuk mendapatkan uang sebesar Rp.100 juta
tiga tahun ke depan.
Nilai present value ini dapat kita hitung menggunakan persamaan sebagai
berikut :

PV = Fn/ ( 1 + r ) n

Dimana :
Fn = Future value ( nilai pada akhir tahun ke n )
PV = ( Nilai sekarang ( nilai pada tahun ke 0 )
r = Suku bunga
n = Jumlah Waktu ( tahun )

9
Sedangkan pengambilan keputusan terhadap kelayakan dapat dilihat dari nilai
BCR yang ditentukan sebagai berikut :

 Jika BCR ≥ 1, maka dikatakan bahwa benefit dari proyek tersebut lebih
besar daripada pengorbanan yang dikeluarkan. Sehingga proyek tersebut
dapat diterima atau layak (feasible).
 Sebaliknya jika BCR <1 maka dikatakan bahwa benefit dari proyek
tersebut lebih kecil daripada pengorbanannya atau proyek tersebut tidak
layak (not feasible).

Contoh Kasus Benefit Cost Ratio

Sebuah klinik sedang mempertimbangkan untuk membeli beberapa


peralatan medis baru dengan harga Rp.25.000.000. Dengan adanya peralatan
medis tersebut diperkirakan klinik tersebut dapat melakukan penghematan sebesar
Rp.500.000 per tahun dengan jangka waktu selama 5 tahun. Pada akhir tahun ke 5
peralatan tersebut memiliki nilai jual sebesar 40.000.000. Dengan tingkat
pengembalian investasi sebesar 9% per tahun apakah pembelian peralatan medis
akan menguntungkan bagi klinik tersebut ataukah tidak?

Perhitungan :

Melalui persamaan berikut maka akan dapat kita input nilai-nilainya menjadi :
BCR = (Present Value dari Manfaat / Present Value dari Pengorbanan atau biaya)
= (500.000 (P/A, 9%,5) + 40.000.000 (P/F,9%,5) / 25.000.000
=((500.000(3,88966) + 40.000.000(0,64993))/25.000.000
BCR =1,17

10
Karena nilai BCR yang dihasilkan nilainya lebih dari 1 maka investasi pembelian
peralatan medis baru tersebut dianggap layak dan menguntungkan bagi klinik di
masa yang akan datang. Jika demikian, maka disimpulkan bahwa klinik dapat
membeli peralatan medis tersebut.

3. Internal Rate Of Return (IRR)


IRR berasal dari bahasa Inggris Internal Rate of Return disingkat IRR
yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu
proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return)
lebih besar daripada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain
(bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain).

Penggunaan

IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak,


untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih
tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of
return. Minimum acceptable rate of return adalah laju pengembalian minimum
dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor.

Cara Perhitungan IRR

IRR merupakan suku bunga yang akan menyamakan jumlah nilai sekarang dari


penerimaan yang diharapkan diterima (present value of future proceed) dengan
jumlah nilai sekarang dari pengeluaran untuk investasi.

Besarnya nilai sekarang dihitung dengan menggunakan pendekatan sebagai


berikut:

11
4. Net Present Value (NPV)
Net Present Value atau sering disingkat dengan NPV adalah selisih antara
nilai sekarang dari arus kas yang masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang
keluar pada periode waktu tertentu. NPV atau Net Present Value ini

12
mengestimasikan nilai sekarang pada suatu proyek, aset ataupun investasi
berdasarkan arus kas masuk yang diharapkan pada masa depan dan arus kas
keluar yang disesuaikan dengan suku bunga dan harga pembelian awal. Net
Pressent Value menggunakan harga pembelian awal dan nilai waktu uang (time
value of money) untuk menghitung nilai suatu aset. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa NPV adalah Nilai Sekarang dari Aset yang dikurangi dengan
harga pembelian awal.

Pengertian Net Present Value Menurut Para Ahli

Pengertian NPV (Net Present Value) menurut Dr. Sobarsa Kosasih dalam


buku Manajemen Operasi (2009:99), NPV adalah Kelebihan Present Value (PV)
dari cash inflow yang dihasilkan oleh suatu proyek atas sejumlah investasi awal.
Pengertian NPV (Net Present Value) menurut Dian Wijayanto dalam buku
Pengantar Manajemen (2012:246), Net Present Value (NPV) merupakan
kombinasi antara present value penerimaan dan present value pengeluaran.
Pengertian NPV (Net Present Value) menurut R. Agus Sartono (2010:195), Net
Present Value adalah Selisih antara present value aliran kas bersih atau sering
disebut juga dengan procceed dengan present value Investasi.
Pengertian NPV (Net Present Value) menurut Syafaruddin Alwi (2001,163), Net
Present Value merupakan model yang memperhitungkan pola cash flows
keseluruhan dari suatu investasi, dalam kaitannya dengan waktu, berdasarkan
Discount Rate tertentu.
Cara Menghitung Net Present Value
Net Present Value adalah rumus yang digunakan untuk menentukan nilai sekarang
dari investasi dengan jumlah diskon dari semua arus kas yang diterima dari
proyek. Berikut ini adalah Rumus NPV dan juga contoh kasusnya.

Contoh Soal :
Si joni membeli sebuah mesin produksi untuk perusahaan nya dengan harga Rp.
120 juta dengan mengikuti aturan suku bunga pinjaman yakni 10% pertahun,
untuk arus kas yang masuk pada perusahaan nya sekita 50 juta rupiah pertahun

13
selama 3 tahun. Apakah rencana investasi pembelian mesin produksi yang di
lakukan si joni dapat di lanjutkan?

Penyelesaian :
Diket : ct = 50 juta
co = 120 juta
r = 10% (0,1)

Catatan :Hasilnya adalah 4,4 maka NPV nya dapat di lanjutkan

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi kelayakan bisnis merupakan salah satu hal yang penting dilakukan
ketika mendirikan perusahaan. Dengan melakukan studi kelayakan ini, pebisnis
dapat terhindar dari banyak kemungkinan buruk yang melanda perusahaan, studi
kelayakan bisnis kegiatan untuk menentukan apakah suatu bisnis layak dijalankan
atau tidak di samping aktivitas operasionalnya yang berkesinambungan. Studi
kelayakan bisnis membantu pengusaha dalam mengambil keputusan yang tepat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Rochmat Aldy Purnomo Riawan La Ode Sugianto//studi kelayakan bisnis. Hlm


230

Semesta ilmu November, 14, 2019//analisi kelayakan studi hlm 13

16

Anda mungkin juga menyukai