Anda di halaman 1dari 21

AYAT DAN HADIS HARTA

MAL SERTA CARA


MEMPEROLEHNYA
KELOMPOK 04
1. AKBAR 2131710006
2. DAFFA ZAINUL ARIFIN 2131710147
3. KHERUL AWAL 2131710132
PENGERTIAN HARTA

Menurut bahasa arti māl ialah uang atau harta. Adapun menurut istilah,
ialah “segala benda yang berharga dan bersifat materi serta beredar di antara
manusia, Menurut ulama Hanafiyah yang dikutip oleh Nasrun Haroen, (Abu
Zahrah,1962: 15) al-māl (harta) yaitu:Segala yang diminati manusia dan
dapat disimpan (dapat dihadirkan) sampai pada saat diperlukan, atau segala
sesuatu yang dapat dimiliki, disimpan dan dimanfaatkan”.
1.1 MACAM-MACAM HARTA

1. Harta Mutaqawwim dan Gair Mutaqawwim


Harta Mutaqawwim (bernilai) adalah sesuatu yang boleh diambil
manfaatnya menurut syara’ artinya harta tersebut dapat bernilai secara syara’,
contohnya adalah satu kilogram beras, satu kilogram daging sapi dan lain
sebagainya. Sedangkan harta gair mutaqawwim (tidak bernilai) adalah sesuatu
yang tidak boleh diambil manfaatnya, baik jenisnya, cara memperolehnya
maupun cara penggunaannya. Misalnya daging anjing, babi, atau sebutir beras.
1.2 MACAM-MACAM HARTA

2. Harta Miṡlī dan harta Qīmī


Harta Miṡlī (ada padanannya) adalah benda-benda yang ada persamaan dalam
kesatuan-kesatuannya, dalam arti dapat berdiri sebagaimana di tempat yang lain
tanpa ada perbedaan yang perlu dinilai, misalnya baju, celana, kursi, motor dan
lainnya yang kesemuanya ada padanannya. Sedangkan harta qīmī adalah benda-
benda yang kurang dalam kesatuan kesatuannya karena tidak dapat berdiri
sebagian di tempat sebagian yang lainnya tanpa ada perbedaan. Misalnya benda
yang berharga namun tidak ada atau jarang padanannya seperti barang antik,
mobil limited edition dan lain sebagainya.
1.3 MACAM-MACAM HARTA

3. Harta Istihlāk dan Harta Isti’māl


Harta istihlāk adalah suatu barang yang tidak dapat diambil kegunaan
dan manfaatnya secara biasa kecuali dengan menghabiskannya. Misalnya
bensin, korek api, makanan dan minuman. Benda tersebut hanya dapat
dimanfaatkan sekali setelah itu habis. Adapun harta isti’māl adalah sesuatu
yang dapat digunakan berulang kali dan materinya tetap terpelihara. Harta
isti’māl tidaklah habis dengan satu kali penggunaan tetapi dapat digunakan
lama menurut apa adanya. Misalnya pakaian, motor, mobil
1.4 MACAM-MACAM HARTA

4. Harta Manqūl (mudah dipindahkan) dan Harta Gair Manqūl/iqār (tidak dapat
dipindahkan).
Harta manqūl adalah segala harta yang dapat dipindahkan (bergerak) dari satu
tempat ke tempat lainya baik tetap ataupun berubah kepada bentuk yang lainnya
seperti uang, hewan, kendaraan, meja, kursi, benda-benda yang ditimbang atau
diukur. Harta gair manqūl/’iqār adalah sesuatu yang tidak bisa dipindahkan dan
dibawa dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya tanah, rumah, pohon dan lain
sebagainya.
1.1 ANALISIS KEDUDUKAN HARTA MENURUT AL-QUR’ĀN
DAN ḤADĪṠ

1. Pemilik mutlak harta adalah Allah SWT

• ‫ت الثَّ َرى‬ ِ ْ‫ت َو َما فِي اَأْلر‬


َ ْ‫ض َو َما بَ ْينَهُ َما َو َما تَح‬ ِ ‫لَهُ َما فِي ال َّس َم َوا‬

"Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua


yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah". (QS. Taha 20:6)

Yakni semua adalah milik Allah, berada dalam genggaman kekuasaan-Nya,


dan berada dalam pengaturan-Nya, kehendak dan keinginan serta hukum-Nya.
1.2 ANALISIS KEDUDUKAN HARTA MENURUT
AL-QUR’ĀN DAN ḤADĪṠ
2. Harta sebagai amanah/titipan

‫ٰا ِمنُ ْوا ِبا هّٰلل ِ َو َرس ُْولِ ٖه َواَ ْن ِفقُ ْوا ِم َّما َج َعلَـ ُك ْم ُّم ْستَ ْخلَفِي َْن فِ ْي ِه ۗ فَا لَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا ِم ْن ُك ْم َواَ ْنفَقُ ْوا لَهُ ْم اَجْ ٌر َكبِ ْي ٌر‬

"Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah).
Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (hartanya di jalan
Allah) memperoleh pahala yang besar." (QS. Al-Hadid 57: Ayat 7)
1.3 ANALISIS KEDUDUKAN HARTA MENURUT
AL-QUR’ĀN DAN ḤADĪṠ
Dalam ayat tersebut menjelaskan pada hakikatnya harta hanya titipan
dari Allah, manusia hanya dititipi, ia tidak akan memilikinya terus-menerus,
suatu saat Allah akan mengambilnya juga, baik melalui kematian, musibah,
sakit dan lain sebagainya. Oleh karena itu Allah memberikan solusi agar
harta titipan itu kekal dimiliki selamanya dan bisa dibawa sampai ke akhirat,
harta harus disalurkan melalui zakat, infak dan sedekah.
1.4 ANALISIS KEDUDUKAN HARTA MENURUT
AL-QUR’ĀN DAN ḤADĪṠ
3. Harta sebagai perhiasan

‫ت َخيْ ٌر ِعن ْ َد َر ِبّ َك ث َ َوا بًا َّو َخيْ ٌر ا َ َمل ًا‬ ٰ ِ‫الصل‬
ُ ‫ح‬ ّٰ ‫ت‬ ُّ ‫اَل َْما ُل َو ال ْبَـن ُ ْو َن ِزيْن َ ُة ال َْحيٰو ِة‬
ُ ٰ‫الدنْيَا ۚ  َوا ل ْبٰ ِقي‬

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal


kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi
Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (QS. Al-Kahf 18:46)
1.5 ANALISIS KEDUDUKAN HARTA MENURUT
AL-QUR’ĀN DAN ḤADĪṠ
Allah Ta’ala memberitahukan bahwa kekayaan dan anak-anak adalah perhiasan
kehidupan dunia, hanya saja sesuatu yang lebih bermanfaat dan membahagiakannya
adalah amalan-amalan yang kekal lagi ṣālih
4. Harta sebagai ujian keimanan
Allah memperingatkan kepada manusia masalah harta dan anak, keduanya
menjadi ujian dan cobaan. Artinya dengan harta Allah akan menguji manusia apakah
ia bisa bersyukur dengan membelanjakan sesuai ketentuan agama atau sebaliknya,
1.6 ANALISIS KEDUDUKAN HARTA MENURUT
AL-QUR’ĀN DAN ḤADĪṠ

ٰ ْ ‫ع ْن ِذك ِْر الل ّ ٰ ِه ۚ  َو َم ْن يَّ ْف َع ْل ٰذلِ َك َفا ُ و ٓل ِٰئ َك ُه ُم ال‬


َ‫خ ِس ُر ْون‬ َ ‫يُّ َها ال َّ ِذي ْ َن ا ٰ َمن ُ ْوا ل َا تُل ِْهك ُْم ا َ ْم َوا لُك ُْم َول َاۤ ا َ ْول َا ُدك ُْم‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-


anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat
demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi."(QS. Al-Munafiqun
63: Ayat 9)
1.7 ANALISIS KEDUDUKAN HARTA MENURUT
AL-QUR’ĀN DAN ḤADĪṠ
5. Harta sebagai bekal ibadah
Dari QS. At-Taubah 9: Ayat 41kedudukan harta dalam Islam mempunyai
peran sangat penting, yaitu menjadi sarana untuk melakukan ibadah. Salat,
zakat, haji dan jihad semuanya membutuhkan harta sehingga seorang
muslim seharusnya memiliki harta, agar dapat melaksakan ibadah secara
sempurna.
1.1 CARA MEMPEROLEH HARTA MENURUT SYARIAT ISLAM

1. Bekerja
Dalam Al-Qur’ān terdapat banyak ayat yang menganjurkan untuk berusaha dan
bekerja sungguh-sungguh (al-Ankabut/ 29: 69). Bekerjalah sesuai dengan potensi
dan kemampuanmu masing-masing (al-Zumar/ 39: 39. Dari ayat al-Qur’ān dan
Ḥadīṡ tersebut menganjurkan manusia agar berusaha memperoleh harta dengan
bekerja, bahkan Rasulullah memberikan apresiasi kepada orang yang giat dalam
bekerja sebagai orang yang cintai oleh Allah, dan ia bagaikan orang yang berjuang
di jalan Allah.
1.2 CARA MEMPEROLEH HARTA MENURUT SYARIAT ISLAM

2. Menguasai harta benda mubah


Sebenarnya segala harta yang ada di bumi dan di langit adalah milik
Allah, maka selama harta tersebut belum dikuasai oleh manusia, harta
tersebut boleh dimiliki dan dikelola, sebagaimana sabda Nabi SAW.
“Dari Aisyah r.a dari Nabi SAW bersabda: barang siapa yang memakmurkan
(menghidupkan) sebidang tanah yang tidak dimiliki seseorang, maka tanah
tersebut adalah menjadi hak miliknya. Urwah berkata Umar menetapkan
demikian pada era kekhalifahannya”. (Bukhari, 2002: 562)
1.3 CARA MEMPEROLEH HARTA MENURUT
SYARIAT ISLAM
3. Perjanjian/ Transaksi hak milik
Islam membolehkan umatnya untuk memperoleh harta dengan cara
perpindahan hak milik melalui jual beli, sewa-menyewa, wasiat, hibah dan
lain sebagainya. Sebagaimana firman Allah dalam QS, Al-Baqarah ; 175
“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
1.4 CARA MEMPEROLEH HARTA MENURUT
SYARIAT ISLAM
4. Warisan
“Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan kedua orang tua dan
kerabatnya, dan bagi perempuan ada hak bagian (pula) dari harta
peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak
menurut bagian yang telah ditetapkan.”(QS. An-Nisa' 4: Ayat 7)
1.5 CARA MEMPEROLEH HARTA MENURUT
SYARIAT ISLAM
5. Syu’fah
Syuf”ah adalah hak untuk membeli dengan paksa atas harta persekutuan
yang dijual kepada orang lain tanpa izin para anggota persekutuan yang lain.
Misalnya tiga orang bersama-sama memiliki rumah, ketika rumah tersebut
akan dijual kepada orang lain, maka salah satu dari ketiga orang tersebut
mempunyai hak syuf’ah.
1.6 CARA MEMPEROLEH HARTA MENURUT
SYARIAT ISLAM
6. Hak-hak keagamaan
Hak-hak keagamaan misalnya, seperti bagian zakat untuk delapan aṣnāf,
hak nafkah istri, anak, orang tua dan lain sebagainya. Bila ia mempunyai
kedudukan sebagaimana yang ditentutan dalam al-Qur’ān dan Ḥadīṡ, maka
ia berhak memperoleh harta sebagaimana mestinya.
1.1 KESIMPULAN

Segala yang diminati manusia dan dapat disimpan (dapat dihadirkan)


sampai pada saat diperlukan, atau segala sesuatu yang dapat dimiliki,
disimpan dan dimanfaatkan, dalam harta terbagi menjadi empat, yaitu pertama
ada Harta Mutaqawwim”bernilai” dan Gair Mutaqawwim “tidak bernilai”,
kedua Harta Miṡlī “ada pendanaanya/persamaan kesatuan” dan harta Qīmī
“tidak ada persamaan kesatuannya”, ketiga Harta Istihlāk “barang tidak dak di
ambil manfaatnya kecuali dihabiskan” dan Harta Isti’māl “suatu barang yang
dapat digunakan berulang kali”, keempat Harta Manqūl (mudah dipindahkan)
dan Harta Gair Manqūl/iqār (tidak dapat dipindahkan).
1.2 KESIMPULAN

Dalam kedudukan sebuah harta menurut Al-Quran dan Hadis harta adalah milik
Allah SWT dan kita sebagai pengelola, harta sebagai perhiasan, harta sebagai
ujian manusia, dan harta sebagai bekal Ibadah. Dalam Islam mengajarkan kita
cara memperoleh suatu harta dengan benar seperti bekerja, perjanjian atau hak
milik, warisan, syuf’ah dan sebaginya. Dalam Islam melarang suatu kaum
muslim memperoleh harta yang bertentangan dengan syariat Islam seperti
mencuri, monopoli, judi, memakan harta yang bathil, suap menyuap,
mengurangi takaran dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai