Anda di halaman 1dari 1

Hikmatul Maula

18422143

A. Pengertian Harta
Menurut jumhur ulama harta yaitu sesuatu yang diinginkan manusia berdasarkan
tabiatnya, baik manusia itu akan memberiakannya atau akan menyimpannya dan
segala bentuk yang berharga, dan bersifat materi yang berputaar diantara manusia.
Berbeda dengan hanafiyah bahwa harta adalah sesuatu yang berwujud dan dapat
disimpan, maka sesuatu yang tidak berwujud dan tidak dapat disimpan tidak termasuk
B. Unsur-unsur Harta
Unsur harta yaitu sesuatu yang melekat pada harta. Menurut para ahli fiqh
(fuqaha) harta memiliki dua unsur yaitu “aniyah” dan “urf”.
1. Unsur aniyah yaitu bentuk harta itu sendiri secara nyata (a’yan), seperti uang ada
yang berbentuk logam dan kertas, bentuk fisik tanah, dan sebagainya.
2. Unsur urf yaitu manfaat dari harta tersebut, baik manfaat madiyah maupun
ma’nawiyah. Contoh manfaat uang untuk alat tukar, rumah untuk tempat
berlindung.
C. Kedudukan Harta
Ada 2 kedudukan harta yaitu :
1. Harta sebagai perhiasan hidup, dalam QS. AL- Kahfi:46

ُ ‫كُ َث َوابًاُ َو َخيْرُُأَ َم‬


ً‫ل‬ َُ ‫ا ْلمَالُُ َوا ْلبَنونَُُ ِزي َنةُُا ْلحَ يَاُِةُال ُّد ْنيَاُ َوا ْلبَاقِيَاتُُالصَّالِحَ اتُُ َخيْرُُ ِع ْن َُدُرَ ِّب‬

“harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan


yang kekal shaleh adalah lebih baik pahalamya disisi Tuhannya serta lebih baik
untuk menjadi harapan.”

Di dalam ayat ini bahwa harta merupakan orientasi kebutuhan manusia, seperti
manusia membutuhkan keturunan. Jadi harta merupakan kebutuhn mendasar bagi
manusia.
2. Harta berpotensi sebagai fitnah, hal ini disebutkan dalam QS. At-Taghobun: 15

ُ‫ّللاُ ِع ْندَهُُأَجْ رُُ َعظِ يم‬


َُّ َ‫إِ َّنمَاُأَ ْم َوالك ُْمُ َوأَ ْو ََلدك ُْمُفِ ْت َنةُُُۚو‬

“sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan disisi


Allah lah pahala yang besar.”

Harta merupakan titipan dari Allah bagi manusia. Sehingga manusia tidak bisa
secara mutlak memiliki seluruh hartanya.

Anda mungkin juga menyukai