Anda di halaman 1dari 13

STUDI KELAYAKAN BISNIS

MAKALAH

Oleh
KELOMPOK 3
MUH. ANSAR JAFAR
DINA FIKRIYAH SYAKIR
RESKI AULIA SARAH
ALWARDA ANUGRAH
NURSARITA
RISMA DAMAYANTI

PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena

berkat Rahmat dan Hidayah-nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

makalah yang berjudul “Studi Kelayakan Bisnis”. Penulis juga tidak lupa

mengucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, selaku nabi yang dipilih oleh

Allah untuk membawa umat manusia dari zaman kebodohan menuju zaman yang

penuh dengan ilmu pengetahuan.

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendaptkan

referensi dari berbagai buku sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah

ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan.

Oleh karena itu penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat

memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis

yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis

sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.


BAB 1

PENDAHULUAN
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BISNIS

Kata “bisnis” berasal dari bahasa Inggris “Busy”, yang artinya “sibuk”,

sedangkan “business” artinya “kesibukan”. Bisnis dalam arti luas sering

didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan yang direncanakan dan dijalankan oleh

perorangan atau kelompok secara teratur dengan cara menciptakan, memasarkan

barang maupun jasa, baik dengan tujuan mencari keuntungan maupun tidak

bertujuan mencari keuntungan.

Berdasarkan definisi tersebut, dilihat dari tujuannya bisnis dapat

dikelompokkan menjadi dua kelompok berikut:

1. Bisnis yang berorientasi keuntungan(profit oriented)

Bisnis yang berorientasi keuntungan adalah bisnis yang didirikan semata-

mata bertujuan memperoleh keuntungan untuk meningkatkan kesejatraan

pemilik dan karyawannya serta untuk mengembankan usaha lebih lanjut.

Contoh: Perusahaan rokok, perusahaan pembuat sepatu, perusahaan

pengilingan padi, dan sejenisnya.

2. Bisnis yang tidak berorientasi keuntungan (non-profit oriented)

Bisnis yang tdiak berorientasi keuntungan adalah bisnis yang didirikan

dengan tujuan utama untuk kepentingan sosial.

Contoh: Yayasan sosial yatim piatu, yayasan sosial orang jompo, yayasan

sosial penyandang cacat.


B. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertujuan untuk

memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak atau tidaknya bisnis itu dilaksanakan.

Sebuah ide bisnis dikatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat

mendatangkan manfaat lebih besar bagi semua pihak (Stake holder) dibandingkan

dampak negative yang ditimbulkan.

Pengertian studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis sering kali

membingungkan. Hal ini karena baik studi kelayakan bisnis maupun rencana

bisnis menganalisis beberapa aspek yang sama, yaitu aspek hukum, lingkungan,

pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen dan sumber daya manusia,

maupun aspek keuangan. Selain itu, baik studi kelayakan bisnis maupun rencana

bisnis mempunyai fungsi membantu pengambiln keptusan bisnis.

C. ALASAN MELAKUKAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Beberapa alasan mengapa perlu melakukan studi kelayakan bisnis diantaranya:

1. Memunculkan beberapa alternatif sehingga memberikan arah atau fokus

terhadap rencana investasi.

2. Mengurangi alternatif – alternatif yang ada.

3. Memberikan alasan untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan suatu

investasi,
4. Meningkatkan kemungkinan untuk sukses atau tercapainya tujuan

investasi dengan cara mengidentifikasi dan menangulangi pengaruh dari

bisnis atau proyek sedini mungkin.

5. Menyediakan informasi yang berkualitas bagi pengambil keputusan.

6. Meyediakan informasi untuk informasi untuk menarik minat investor,

D. TUJUAN DAN MANFAAT STUDI KELAYAKAN BISNIS

Studi kelayakan bisnis memiliki peran penting untuk menentukan layak

tidaknya suatu bisnis. Peran penting ini terlihat dari tujuan dan manfaat yang akan

diperoleh dari suatu studi kelayakan bisnis. Peran ini menunjukan bahwa studi

kelayakan bisnis dilakukan agar suatu usaha dijalankan dengan tidak membuang

uang ,tenaga, dan pikiran serta tidak menimbulkan masalah dimasa depan yang

akan datang. lebih jauh dapat dikatakan bahwa studi kelayakan bisnis dapat

memberi keuntungan serta manfaat kepada berbagai pihak.

Secara umum tujuan penyusunan studi kelayakan bsnis pada intinya adalah

untuk mencari jawaban dari pertayaan-pertayaan beriut:

1. Sudut produk yang akan ditawarkan apakah marketable atau tidak?

2. Sudut produk secara teknis apakah dapat dilakukan dan sustainable?

3. Sudut pandang manajemen, bisnis tersebut apakah efektif dan efisien?

4. Sudut sisi hukum apakah usaha legal atau illegal?

5. Sudut keungan, apakah bisnis tersebut profitable atau tdisak?


Jika jawabannya adalah Marketable, Sustainable, efektif dan efisien, legal dan

profitable, berarti bisnis tersebut LAYAK. Layak untuk dibiayai/diberikan

kredit/dididrikan/dan/atau disetujui izinnya.

Secara khusus tujuan studi kelaykan bisnis paling tidak terdapat lima tujuan

mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijlankan perlu dilakukan studi

kelaykan yaitu:

1. Menghindari resiko keriguan

2. Memudahkan perencanaan

3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

4. Memudahkan pengawasan

5. Memudahkan pengendalian

Studi kelayakan bisnis memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Finansial

2. Manfaat Ekonomi

a. Penambahan jumlah barang dan jasa

b. Peningkatan mutuh produk

c. Peningkatan defisa

d.Menghemat defisa

3. Manfaat Sosial

a. Membuka peluang pekerjaan

b. Tersedia sarana dan prasarana


c. Membuka isolasi wilayah

d. Meningkatkan Persatuan dan membatu pemerataan pembangunan

Secara khusus pihak-pihak yang berkepentingan yang memperoleh

manfaat dari hasil studi kelayakan bisnis antara lain:

1. Pemilik Usaha

2. Manajemen

3. Kreditor

4. Masyarakat Luas

5. Pemerintah

E. LANGKAH-LANGKAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

Penyusunan sstudi kelayakan bisnis pada umumnya meliputi langkah kegiatan

yaitu:

1. Penemuan ide bisnis

2. Melakukan studi pendahuluan

3. Membuat desain studi kelayakan bisnis

4. Pengumpulan data

5. Analisis dan interpretasi data

6. Menarik kesimpulan dari rekomendasi

7. Penyusunan laporan studi kelayakan bisnis


F. ETIKA PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Etika merupakan norma atau standar perilaku yang digunakan sebagai

petunjuk bagi perilaku atau pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyusunan

studi kelayakn bisnis dan hubungan dengan orang lain.

a. Etika penyusun studi kelayakan terhadap sponsor

 Jika sponsor meminta agar pihaknya dirahasiakan, bahwa mereka

telah mensponsori sebuah studi kelayakan bisnis, maka penyusun

studi kelayakan bisnis harus menjaga kerahasiannya.

 Penyusun studi kelayakan bisnis harus dapat memberikan hasil

studi kelayakan yang berkualitas sesuai dengan besarnya biaya

yang diberikan oleh sponsor.

 Penyusun studi kelayakan bisnis harus dapat menyelesaikan studi

kelayakan bisnis sesuai dengan kesempakatan yang telah

ditetapkan.

b. Etika sponsor terhadap penyusun studi kelayakan bisnis

 Sponsor harus membayar biaya studi kelayakan bisnis sesuai

dengan kesepakatan, baik jumlah maupun waktu pembayarannya

 Sponsor tidak boleh memaksakan hasil kelayakan bisnis kepada

penysusn studi kelayakan bisnis sesuai dengan kepentingan

sponsor
G. KESALAHAN DALAM MENYUSUN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Secara umum Faktor-faktor yang meyebabkan kegagalan terhadap hasil

yang dicapai walaupun telah dilakukan studi kelayakan bisnis secara benar dan

sempurna adalah sebagai berikut:

1. Data dan informasi tidak lengkap

2. Ketidaktelitian ti studi kelaykan bisnis

3.Perhitungan yang salah

4. Pelaksanaan pekerjaan salah

5.kondisi lingkungan

6. Faktor kesengajaan

H. PANDUAN RASULULLAH TENTANG BISNIS

Rasulullah saw sangat banyak memberikan petunjuk dan teladan mengenai

bisnis,diantaranya ialah:

1. Rasulullah sangat intens menganjurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis.

Dalam hal ini beliau bersabda; “tidak dibenarkan seorang muslim mejual

suatu jualan yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aib nya” ( HR

Al-Quzwani). Rasulullah sendiri selalu bersikap jujur dalam berbisnis.

2. Tlong menolong sebagai implikasi sosial kegiatan bisnis.

3. Tidak melakukan sumpah palsu.


4. Ramah tama.

5. Tidak Boleh menjelekkan bisnis orang lain agar orang lain membeli

kepadanya.

6. Tidak melakukan ihtikar

7. Takaran, ukuran dan timbangan yang benar

8. Bisnis tidak boleh menganggu kegiatan ibadah kepada allah.

9. Tidak monopoli.

10. Membayar upah sebelum kering keringat karyawan

11. Memberi tenggang waktu apabila pengutang(kreditor) belum mampu

mebayar.

12. Segara melunasi kredit yang menjadi kewajibanya.


BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Studi kelyakan Sangat diperlukan oleh banyak kalangan,khususnya

terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,

dan pemerintah yang membelikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-

undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainnya.

Sistematika Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang

mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan

dijalnkan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatau bisnis dijalankan

B. SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya

penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas

dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung

jawabkan.

Dan tak lupa penulis juga memberikan saran bahwa pentingnya studi

kelayakan bisnis mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan

ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di

dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti

kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan


apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan ditunda atau bahkan

dibatalkan.

Anda mungkin juga menyukai