Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
“PRINSIP & METODE PENGEMBANGAN
KEWIRAUSAHAAN DALAM PELAYANAN BPM SECARA
MANDIRI DAN BERSAMA”

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :


SITI HAJAR, STr.Keb, M.K.M

DISUSUN OLEH :
FETRY HUSNAYATY
NIM : 1901032092

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN UMUM
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
yang berjudul “Prinsip & Metode Pengembangan Kewirausahaan Dalam
Pelayanan BPM Secara Mandiri dan Bersama”.
Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kewirausahaan. Disamping itu makalah ini diharapkan dapat menjadikan sarana
pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Disamping itu saya juga menyadari akan segala kekurangan dan ketidak
sempurnaan, baik dari segi penulisan maupun dari cara penyajiannya. Oleh karena
itu saya dengan senang hati menerima kritik dan saran demi perbaikan makalah
ini di masa yang akan datang.
Saya berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Medan, Juli 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Tujuan penulisan...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Pengertian Wirausaha...................................................................................2
B. Prinsip-prinsip Kewirausahaan.....................................................................2
C. Langkah-Langkah yang Dilakukan Dalam Pengembangan Usaha...............3
D. Pengertian Bidan Praktek Mandiri................................................................4
E. Tujuan Bidan Praktek Mandiri......................................................................6
F. Sasaran Bidan Praktek Mandiri.....................................................................6
G. Strategi Bidan Praktek Mandiri.....................................................................7
H. Kendala yang Dihadapi Bidan Praktek Mandiri...........................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk
mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha, di dukung pula kemampuan
menyusun perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan secara
strategis dan mempunyai kemampuan personal selling yang baik guna meraih
sukses. Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan
sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan secara profesional,
serta mempunyai jiwa entrepreneur.
Menjadi profesi bidan yang unggul di bidang kewirausahaan atau
interprenuership dalam bentuk praktek mandiri dan mampu menciptakan
lapangan pekerjaan, khususnya kewirausahaan yang bergerak dibidang
kesehatan sangat membantu dalam pengembangan pembangunan yang mana
pada masa sekarang ini.
Bidan yang berwirausaha dengan cara membuka praktek mandiri
dirumahnya, seharusnya berusaha untuk mendongkrak inovasi yang baru
terhadap manajemen usaha. Dimulai dari modal yang ia punya, alat-alat
kesehatan, susunan ruangan, manajemen keuangan, dan lain-lain. Agar laba
yang diharapkan dapat terwujud tanpa mengurangi kualitas pelayanan yang
diberikan.

B. Tujuan penulisan
Untuk mengetahui prinsip & metode pengembangan kewirausahaan dalam
pelayanan bpm secara mandiri dan bersama.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wirausaha
Kewirausahawan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi
etimologi, wira artinya pejuang, pahlawan manusia unggul,, teladan, gagah
berani, berjiwa besar, dan berwatak agung. Usaha artinya perbuatan amal,
bekerja, berbuat sesuatu. jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
berbuat sesuatu. wirausaha  dapat mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan  guna mengambil keuntungan dari padanya, dan
mengambil  tindakan  yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan
usahanya.
Wirausaha ini bukan factor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat
dipelajari dan dikembangkan. Bidan yang telah menyelesaikan pendidikannya
minimal D3 dapat melakukan wirausaha kebidanan.

B. Prinsip-prinsip Kewirausahaan
Dari prinsip-prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Dhidiek D.
Machyudin, Khafidlul Ulum dan Leonardus Saiman, maka prinsip-prinsip
berwirausaha dapat disempurnakan menjadi 14 prinsip, antara lain:
1. Mulailah dan jangan takut gagal;
2. Penuh semangat;
3. Kreatif dan inovatif;
4. Sabar, tekun, tabah;
5. Optimis;
6. Membangun relasi dan network dengan sesama wirausahawan;
7. Bertindak dengan penuh perhitungan;
8. Pantang menyerah;
9. Ambisius;
10. Peka terhadap pasar;
11. Berbisnis dengan standar etika;

2
12. Mandiri;
13. Jujur; dan
14. Peduli terhadap lingkungan merupakan modal penting dalam mencapai
kunci sukses berwirausaha.

C. Langkah-Langkah yang Dilakukan Dalam Pengembangan Usaha


1. Menjalin komunikasi dengan orang lain
Maksudnya agar tidak ketingggalan informasi diperlukan mata-mata
dalam menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam arti positif yaitu
ornag yang bertugas mengumpulkan informasi untuk mendukung
kemajuan usahanya. Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting
selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat memperluas
daerah pemasaran.
2. Berani berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/ modal yang terbatas,
diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan
uang untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang dengan orang
lain dengan syarat harus adanya pertanggung jawaban untuk melunasinya.
3. Promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang
ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah
dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan
mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah dan
dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru
mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
4. Dapat memilih tempat yang strategis
Dalam hal memproduksi barang dan penamaan tempat perlu adanya
keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka kemungkinan
banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk
mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai

3
tambah didalam penjualan produk ataupun memberikan nilai diskon
apabila pembelian banyak.
5. Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis
Yakni dengan jalan waralaba lisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi
wholesale.
6. Strategi untuk mendapatkan keuntungan besar
Seringkali para pemilik bisnis berpikir bahwa untuk meningkatkan profit/
keuntungan maka mereka harus menaikkan jumlah pelanggan mereka dan
omset mereka/ total pendapatan kotor mereka. Anggapan ini adalah salah,
karena profit, omset, dan pelanggan sebenarnya adalah hasil akhir yang
tidak dapat diubah bila kewirausahaan tidak mengubah srategi tersebut.

D. Pengertian Bidan Praktek Mandiri


Bidan praktek mandiri merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang
kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien sesuai dengan kewenangan
dan kemampuannya.
Bidan yang melakukan praktek harus memiliki SIPB sehingga dapat
menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program. SIPB dikeluarkan
oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/ kota yang seterusnya akan disampaikan
laporannya kepada kepala dinas kesehatan provinsi setempat dengan tenbusan
kepada organisasi profesi setempat.
Jasa praktek bidan mandiri biasanya merupakan usaha yang dijalankan
oleh seorang yang memiliki keahlian atau berprofesi sebagai seorang bidan.
Kadangkala usaha praktek bidan yang mereka jalankan bisa menghasilkan
pendapatan yang lebih dibandingkan dengan gaji bulanan mereka. 
Beberapa jasa usaha ini adalah persalinan, imunisasi balita, kesehatan ibu
dan anak (KIA) yang meliputi pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan balita
tahap awal. Besarnya tarif biasanya disesuaikan dengan kondisi wilayah
mereka tinggal dan kesenioritasan yang mencangkup keahlian bidan tersebut.

4
Untuk bidan praktek mandiri di daerah pedesaan tarif yang ditetapkan
untuk persalinan sebesar 450.000 sampai 500.000 rupiah. Untuk imuninasi
(dalam bentuk paket) ditetapkan tarif seharga 10.000 rupiah. Pemeriksaan
kehamilan berkisar antara 17.000 (sudah termasuk pemberian vitamin plus
kalsium) dan 25.000 rupiah jika terdapat keluhan seperti batuk dan pilek.
Harga pemeriksaan balita tahap awal sebesar 15.000-20.000 rupiah
mencangkup tumbuh kembang balita, gerak motorik dan sensorik apakah
sesuai dengan umur balita atau tidak, BB/TB dan pengobatan sementara jika
ada keluhan. Namun jika dalam 3 hari tidak ada perubahan akan dilakukan
rujukan ke dokter umum ataupun spesialis. Pelayanannya-pun semakin hari
semakin inovatif. Ada bidan yang memberikan tambahan pelayanan dengan
menjemput pasien yang akan melahirkan. Tidak hanya sebatas itu, si
pasienpun diantar pulang setelah proses persalinan.
1. Persalinan.
Pengguna layanan jasa praktek bidan mandiri ini adalah ibu hamil,
anak balita, wanita usia subur, pasangan usia subur dan wanita-wanita
yang mengalami masa menopause. Layanan yang paling sering
dibutuhkan adalah partus atau persalinan. Untuk pasien persalinan,
pertama-tama biasanya dilakukan anamnesa atau pertanyaan seputar
nama dan umur pasien, kapan mulai dirasakan kencang-kencang, kapan
mens terakhir dan pemeriksaan BB/TB. Setelah itu dilakukan
pemeriksaan umum seperti pemeriksaan tensi, suhu, nadi dan dilihat
keadaan umum ibu tersebut apakah dalam kondisi baik atau tidak.
Kemudian dilakukan analisa lengkap dan pemeriksaan obstetri
terhadap kandungan tersebut lalu berlanjut ke pemeriksaan dalam. Dan
jika memang dirasa kehlahiran akan terjadi dilakukan pemeriksaan
sekitar 4 jam sekali jika pembukaan sudah diatas 4. Pemeriksaan
sebelumnya juga harus dilakukan untuk pendeteksian faktor resiko
apakah termasuk kehamilan normal atau yang berisiko sehingga dapat
dilakukan penanganan untuk mengantisipasi.
2. Peralatan & Ruang Praktek.

5
Usaha ini sebenarnya memerlukan peralatan pendukung yang
cukup banyak. Peralatan yang digunakan dalam praktek bidan swasta
meliputi alat tensi, timbangan injak, timbangan bayi, metlin, dopler,
lineks, stetoskop, HB set, partus set, perlak, scoop, sarung tangan dan
sepatu boot. Selain itu, peralatan yang tak kalah pentingnya yang harus
dimiliki adalah meja ginekologi, lampu sorot, sterilisator, kateter, tutup
rambut, kacamata, isap lendir, sungkup, penjepit tali pusar, haeting set,
box bayi, inkubator, kamar VK atau kamar persalinan dan kamar biasa
serta harus dilengkapi dengan obat-obatan yang menunjang dan infus.
Untuk ruangan praktek, disarankan minimal mempunyai 4 ruang
(kamar). Satu ruang difungsikan sebagai kamar VK (kamar bersalin),
satu ruang lagi untuk perawatan dan 2 buah ruang untuk dijadikan kamar
ibu hamil setelah bersalin. Hal penting yang harus diperhatikan adalah
kelengkapan peralatan yang menunjang untuk persalinan dan
pemeriksaan ibu dan anak, sterilisasi akan peralatan tersebut dan
kebersihan akan 3B yakni bersih alat, bersih tempat dan bersih penolong.

E. Tujuan Bidan Praktek Mandiri


1. Umum
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan mudah
dijangkau kepada masyarakat terutama ibu dan anak.
2. Khusus
a. Untuk membantu masyarakat mendapatkan pelayanan
kesehatan yang optimal
b. Untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkan
c. Untuk mengembangkan usaha berupa penjualan jasa kepada
masyarakat.

F. Sasaran Bidan Praktek Mandiri


Sasaran bidan praktek mandiri adalah masyarakat dari semua golongan.
Jasa bidan praktek mandiri, membidik para ibu rumah tangga sebagai target

6
pasar. Pengguna layanan jasa praktek bidan swasta ini adalah ibu hamil, anak
balita, wanita usia subur, pasangan usia subur dan wanita-wanita yang
mengalami masa menopause.
Layanan yang paling sering dibutuhkan adalah partus atau persalinan. Bayi
dan balita yang membutuhkan imunisasi juga bisa menjadi konsumen jasa
bidan mandiri. Ibu hamil menjadi konsumen jasa bidan mandiri. Ibu hamil
biasa memeriksakan kesehatan kandungannya. Ibu melahirkan bayinya dengan
bantuan bidan, hingga para ibu yang ingin mengimunisasikan bayi mereka
ataupun para ibu yang ingin mengikuti program.

G. Strategi Bidan Praktek Mandiri


Produk yang dipasarkan adalah berupa jasa pelayanan dibidang kebidanan
yang meliputi pelayanan pemeriksaan hamil, bersalin, nifas, bayi, balita, dan
KB. Strategi pemasaran yang dilakukan dapat melalui mulut ke mulut.
Sementara untuk memperkenalkan program unggulan senam hamil ditempuh
melalui promosi kesehatan dengan memperkenalkan senam hamil pada ibu
yang melakukan pemeriksaan antenatal tentang mamfaat dan keuntungan
melakukan senam hamil.
Strategi yang ditempuh untuk dapat menarik perhatian klien adalah dengan
menjadi bidan yang professional, efektif dan efisien dalam memberikan
pelayanan, ramah, cepat tanggap terhadap keadaan klien, tidak membeda-
bedakan pasien, meningkatkan keterampilan agar dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu tinggi serta menjalin kerja sama dengan rumah sakit
atau klinik untuk mempercepat penanganan bila terjadi kegawatdaruratan.
Biaya pelayanan yang terjangkau juga merupakan salah satu strategi
pemasaran.
Dengan fasilitas pelayanan yang memadai dan keramahtamaan petugas
dalam memberikan pelayanan kepada pasien, maka akan membuat pasien
merasa nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan. Disini juga
disediakan kotak saran tertulis jika pasien ingin menyampaikan keluhan terkait
pelayanan.

7
H. Kendala yang Dihadapi Bidan Praktek Mandiri
Kendala yang dirasakan dalam usaha praktek bidan mandiri ini biasanya
hanya seputar masalah teknis persalinan. Salah satu contohnya adalah anjuran
untuk sebelum saatnya mengejan tetapi ternyata pasien tidak mengiindahkan
dan tetap mengejan. Tentu hal ini sangat merepotkan apabila bidan tidak
terbiasa menangani hal seperti itu. Selain kendala di atas, untuk jasa praktek
bidan mandiri yang berada di wilayah pedesaan, kendala yang sering dirasakan
adalah apabila ibu hamil tinggal di daerah pegunungan dan jalan menuju
daerah tersebut sulit dijangkau.

Dalam hal ini memang sering terjadi, mengingat rata-rata kondisi jalan
daerah pedesaan tidak sebagus dan semudah di kota. Untuk jam praktek,
mereka bisa dibilang 24 jam penuh nonstop. Salah satu penyebabnya adalah
proses persalinan  yang sering tidak bisa diperkirakan. Ini merupakan resiko
jika mereka benar-benar terjun di usaha ini.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana
dapat membantu para wirausahaan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan
barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses
pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft kill
yang artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak
mudah putus asa asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan
yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar,
pandai mengelola dan berdoa.
Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan
sesuai profesi dan mampu mengelolah manajemen pelayanan secara profeional,
serta mempunyai jiwa interpreneur. kewirausahaan dipandang sebagai fungsi
yang mencakup eksploitasi peluang peluang yang muncul di pasar.
Seorang wirausahawan selalu di haruskan menghadapi resiko atau peluang
yang muncul, serta di kaitkan dengan tindakan yang inovatif dan kreatif. Wira
usahawan adalah orang yang merubah nilai sumberdaya, tenaga kerja, bahan
dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar dari pada sebelumnya dan juga
orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara- cara baru.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah yang telah ditulis ini dapat memberikan
pengetahuan dan sajian informasi kepada pembaca. Bukan hanya sekedar
wacana, tetapi juga sebagai pengetahuan mengenai prinsip & metode
pengembangan kewirausahaan dalam pelayanan BPM secara mandiri dan
bersama. Penulis memahami begitu kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki

9
dan informasi yang didapat, sehingga penulis berharap kepada pembaca agar
pembaca bisa memberikan saran dan kritik yang membangun untuk penulisan
makalah yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

http://sukarniarni.blogspot.com/2015/11/kewirausahaan-dalam-bidan-praktek-
swasta.html

https://id.scribd.com/document/431510355/WIRAUSAHA-BIDAN

10

Anda mungkin juga menyukai