TELAAH JURNAL
DISUSUN OLEH :
1. ANI MARIANA
2. ELIA KARTIKA BR.PINEM
3. FETRY HUSNAYATY
4. IKA P BANCIN
5. MIA SAHARA BR.SITEPU
6. SUNARTIK
7. ULFA MAQFIRAH
8. YENNI ANRIANI HARAHAP
9. YENTI RUMONDANG
KELOMPOK 6
Analisis Pelaksanaan Pencegahan Komplikasi Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Paal V Kota
Jambi Tahun 2018
Lidya
Universitas Adiwangsa Jambi
ABSTRAK
Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50%
kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Kematian ibu pada masa nifas biasanya
disebabkan oleh infeksi nifas (10%), ini terjadi karena kurangnya perawatan luka, perdarahan (42%)
akibat robekan jalan lahir, sisa plasenta dan atonia uteri, eklamsia (13%) dan komplikasi masa nifas
(11%), asuhan masa nifas diperlukan karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Adapun jumlah
informan dalam penelitian ini sebanyak 10 ibu yang diwawancarai yang diambil secara accidental
sampling. Penelitian ini akan dilksanakan pada tanggal 25 sampai 31 Juli tahun 2018 di Wilayah
Kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi. Analisa data dalam penelitian ini secara Univariat.
Berdasarkan penelitian diketahui 6 (60.0%) responden mempunyai pencegahan komplikasi
nifas negative, sebagian besar memiliki pengetahuan rendah sebanyak 6 responden (60.0%), 5
responden (50.0%) mempunyai sikap positif dan 5 responden (50.0%) dan 5 responden (50.0%)
mempunyai perilaku positif dan 5 responden (50.0%) mempunyai perilaku negative.
Meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan komplikasi nifas dengan memberuikan
konseling pada saat sebelum pulang saat setelah melahirkan, pengadaan penyuluhan baik secara
individu maupun kelompok yang bekerja sama dengan tenaga instansi kesehatan setempat.
ABSTRACK
An estimated 60% of mother death effect pregnancy occurs after childbirth and 50% death during
postpartum occurs in the first 24 hours. Mother death during postpartum usually coused by
postpartum infection (10%), this happened because lack wound care, hemorrge (42%) effect tear the
birth canal, rest of placenta and atonia uteri, eclampsia (13%) and during postpartum complication
(11%), care during postpartum needed because it is critical period both mother and baby.
The type of the research used is a quantative research deskriptif. As for number of informant
in this research is 10 mother who interviewed taken by accidental sampling. this research is
progressed on july 25th till 31st 2018 at working area paal V society health center Jambi city. . Data
analysis in this research by univariat.
Based on research is known 6 respondents (60.0%) have prevention negative Postpartum
Complication, most have low knowledge about 6 respondents (60%), 5 respondents (50.0%) have
positive attitude and 5 respondents (50.0%) have positive behavior and 5 respondents (50.0%) have
negative attitude.
Improving knowledge about prevention Postpartum Complication by giving counsling at the
time before back home after give birth, providing counseling both individually and in groups that work
with local health agency personnel.
197
SCIENTIA JOURNAL
VOL. 8 NO. 1 MEI 2019
Analisis Pelaksanaan Pencegahan Komplikasi Nifas di
Kota Jambi Tahun 201
PENDAHULUAN
penyebab kematian ibu, infeksi bayi karena bayi tidak akan dpat
merupakan penyebab kematian terbanyak perawatan yang maksimal dari ibu
nomor dua setelah perdarahan sehingga (Sulistyawati, 2009). Bidan mempuanyai
sangat dibutuhkan tenaga kesehatan tanggung jawab dalam masa nifas dalam
untuk memberikan perhatian yang tinggi memberikan perawatan dan support
pada masa nifas. Adanya permasalahan sesuai kebutuhan ibu secara panthership
akan berdampak dengan kesejahteraan dengan ibu nifas (Wulandari, 2011).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan Penelitian ini akan dilksanakan pada bulan
adalah penelitian kualitatif deskriptif. Juli tahun 2018 di Wilayah Kerja
Adapun jumlah informan dalam penelitian Puskesmas Paal V Kota Jambi (Arikunto,
ini sebanyak 10 ibu yang diwawancarai 2010).
yang diambil secara accidental sampling.
1. JUDUL JURNAL
TAHUN 2018”
Judul ini tidak lebih dari 5 baris, menarik, cukup jelas, akurat, tidak ambigu
dan dapat menggambarkan apa yang akan diteliti, judul menggunakan
singkatan yang baku.
Dari judul ini penulis mengambil lingkup yang lebih kecil agar lebih mudah
saat meneliti. Sudah baik karena mencantumkan tempat penelitian dan tahun
penelitian agar lebih jelas lingkupnya.
Variabel yang diambil juga sudah baik, karena pengetahuan, sikap dan
perilaku menurut teori adalah merupakan faktor resiko yang mempengaruhi
rendah/tingginya pelaksanaan pencegahan komplikasi nifas.
3. ABSTRAK
Abstrak tersebut merupakan abstrak terstruktur, sudah tercakup komponen
IMRAD ( Introduction, Metode, Result, Analize, Discussion). Merupakan
abstrak informative karena bias menjelaskan secara jelas suatu penelitian walau
hanya melihat sekilas saja tanpa harus membaca semua isi penelitian karena
semua sudah
terangkum di dalam abstrak. Abstrak pada jurnal tersebut sudah cukup padat,
jelas dan mudah dimengerti. Cara penulisan abstrak juga sudah benar secara
sistematis mulai dari latar belakang, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil,
kesimpulan dan kata kunci semua sudah tercantum didalamnya. Jumlah kata
tidak lebih dari 250 kata dan mencantumkan kata kunci.
4. PENDAHULUAN
Pendahuluan terdiri dari 13 paragraf dibuat format dua kolom
Pada bagian awal pendahuluan mengemukakan alasan dilakukannya
penelitian ini yaitu masalah kebidanan diperkirakan 60% kematian ibu akibat
kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi
dalam 24 jam pertama. Kematian ibu pada masa nifas biasanya disebabkan
oleh infeksi nifas (10%), ini terjadi karena kurangnya perawatan luka,
perdarahan (42%) akibat robekan jalan lahir, sisa plasenta dan atonia uteri,
eklamsia (13%) dan komplikasi masa nifas (11%), oleh karena itu asuhan
masa nifas diperlukan karena merupakan masa kritis baik ibu maupun
bayinya.
Tujuan dari penelitian ini terdapat pada paragraf 9 yaitu untuk mendeteksi
dini komplikasi pada masa nifas.
Di pendahuluan tidak ditemukan desain penelitian dan hipotesis.
Pendahuluan terdiri dari dua halaman
5. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 10 ibu yang diwawancarai
yang diambil secara accidental sampling.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 sampai 31 Juli tahun 2018 di
Wilayah Kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi.
Analisa data dalam penelitian ini secara Univariat.
6. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyajian hasil pengolahan data tidak menggunakan tabel, tapi
menggunakan diagram lingkaran.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 10 responden diketahui 6
(60.0%) responden mempunyai pencegahan komplikasi nifas negatif dan 40
(40.0%) responden mempunyai pencegahan komplikasi nifas yang positif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahuinya bahwa sebagian besar
responden memiliki pencegahan komplikasi nifas yang negative.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 10 responden yang
memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 4 responden (40.0%) dan
pengetahuan rendah sebanyak 6 responden (60.0%).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 10 responden diketahui 5
responden (50.0%) mempunyai sikap positif dan 5 responden (50.0%)
mempunyai sikap negatif. Dari pernyataan yang paling banyak menjawab
selalu terdapat pada pernyataan Ibu mencari tahu kapan jadwal kunjungan
nifas yang harus diberikan atau berkonsultasi ke petugas kesehatan. hal ini
membua sikap reponden tergolong positif terhadap pencegahan komplikasi
pada masa nifas.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 10 responden diketahui 5
responden (50.0%) mempunyai perilaku positif dan 5 responden (50.0%)
mempunyai perilaku negatif.
8. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ditulis sesuai abjad sehingga hal tersebut berguna untuk
pembaca yang ingin merujuk literature asli.
Referensi yang dikutip sudah disebutkan pada jurnal dan sebaliknya.
Literature yang digunakan 12 yang semuanya merupakan literature terbaru
karena menggunakan referensi 10 tahun dari tahun penulisan penelitian.
PENGARUH PERENCANAAN PULANG TERHADAP
KESIAPAN PASIEN PULANG PADA PASIEN IBU
NIFAS DI RSPANTI WILASA CITARUM
SEMARANG
ABSTRAK
Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program keperawatan pasien. Perencanaan pulang
dapat dilakukan pada semua pasien, terutama pada pasien nifas. Kesiapan ibu sebelum pulang perlu
diperhatikan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti pendarahan saat pulang. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perencanaan pulang terhadap kesiapan pulang pasien pada
pasien nifas di RS Pantiwilasa Citarum Semarang. Desain penelitian ini adalah Quasy Eksperimental
dengan pendekatan One Group Pretest Posttest. Jumlah sampel 56 pasien ibu nifas yang ada di RS
Pantiwilasa Citarum Semarang dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kesiapan pulang pasien sebelum dilakukan perencanaan pulang sebagian besar menyatakan siap
yaitu sebanyak 49 (87,5%). Kesiapan pulang pasien setelah dilakukan perencanaan pulang sebagian
besar menyatakan siap yaitu sebanyak 53 (94,6%) responden. Ada perbedaan yang bermakna antara
sebelum dilakukan perencanaan pulang dan setelah dilakukan perencanaan pulang dengan uji
’’Wilcoxon Match Pairs Test’’ di dapatkan nilai p value 0,046. Rekomendasi hasil penelitian ini
adalah perawat perlu mengevaluasi pelaksanaan discharge planning dalam mempersiapkan pasien
menghadapi pemulangan..
ABSTRACT
Discharge planning is an important part of a patient nursing program. The discharge planning can be
done by all patients especially the childbed patients. The readiness of the mother prior discharge needs
to be taken into account to prevent any unwanted situations such as bleeding on the way home. This
research is aimed at figuring out the influence of discharge planning to patients’ discharge readiness of
childbedpatients at PantiWilasaCitarum Hospital of Semarang. The design of this research is Quasy
Eksperimental with One Group Pretest Posttest.The samples are the56 childbed pasients with
purposive sampling technique atPantiwilasa Citarum Hospital of Semarang. The result of the study
indicates that there are 49 (87,5%) patients ready before applying discharge plan, while 53 (94.6%)
respondents are ready after applying discharge plan. There is a difference between before and after
applying discharge plan with Wilcoxon Match Pairs Test that reveals p value 0,046. This study
recommends the nurses to evaluate the discharge planning application to prepare the patients
preparing their discharge.
Pengaruh perencanaan pulang terhadap kesiapan pasien pulang ... (Ari Serawati P, 2015) 1
PENDAHULUAN
Perencanaan pulang merupakan bagian penting Bougenvile RSUD dr. Soegiri Lamongan”
dari program keperawatan pasien yang dimulai mendapatkan hasil sebelum dilakukan
segera setelah pasien masuk rumah sakit. Hal discharge planning sebagian besar pasien post
ini merupakan suatu proses yang melakukan operasi memiliki tingkat kesiapan 3 sebanyak
kerja sama antara tim kesehatan, keluarga, 70% dan sebagian kecil pasien post operasi
pasien,dan orang yang penting bagi pasien memiliki tingkat kesiapan 4 sebanyak 6%.
(Nursalam,2014). Perencanaan pulang adalah Setelah dilakukan discharge planning hampir
mekanisme untuk memberikan perawatan seluruh pasien post operasi memiliki tingkat
berkelanjutan, informasi tentang kebutuhan kesiapan 4 sebanyak 87% dan sebagian kecil
kesehatan berkelanjutan setelah pulang, pasien post operasi memiliki tingkat kesiapan 3
perjanjian evaluasi, dan instruksi perawatan sebanyak 13%. Dari uji yang dilakukan maka
diri (Swansburg,2000). didapatkan nilai Z =-5.807dan p = 0,000
dimana p < 0,05 artinya ada pengaruh
Pelaksanaan perencanaan pulang mencakup discharge planning terhadap kesiapan pasien
informasi perawatan lanjutan di rumah, post operasi menghadapi pemulangan di ruang
pengaturan fisik di rumah, sarana-sarana Bougenville RSUD dr. Soegiri Lamongan.
pelayanan kesehatan di sekitar rumah, Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
membantu mempersiapkan kepulangan pasien, Liliana Dewi Purnamasari bahwa sebanyak
mencatat kepulangan pasien (Potter & Perry, (46,6%) pernah dikatakan kategori cukup
2005). Detail-detail pelaksanaan perancanaan dalam melaksanakan perencanaan pulang di
pulang yang tampaknya kecil seperti RSUD Tugurejo Semarang. Pelaksanaan yang
menginformasikan mengenai pengaturan fisik kurang optimal tersebut dikarenakan detail-
di rumah, sumber pelayanan kesehatan di detail kecil perencanaan pulang terkadang
sekitar rumah, membantu klien saat akan diabaikan oleh perawat. Berdasarkan hal
meninggalkan rumah sakit, dan mencatat tersebut, maka resiko jumlah pasien yang
kepulangan pasien juga harus tetap kembali ke rumah sakit dengan keluhan yang
dilaksanakan. Hal tersebut juga akan sama atau kekambuhan akan meningkat.
berpengaruh terhadap jumlah resiko
kekambuhan dan kembalinya pasien ke rumah Perencanaan pulang dapat dilakukan pada
sakit (Pemila, 2011). semua pasien, terutama pada pasien nifas.
Masa nifas (puerperium) menurut Sarwono
Hasil penelitian marthelina siahan (2009) Prawiroharjo adalah dimulai setelah plasenta
menunjukan bahwa sebelum dilakukan lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
discharge planning hampir (85,7%) responden kembali seperti keadaan semula atau sebelum
memiliki tingkat kesiapan 3 dalam menghadapi hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu.
pemulangan yaitu mampu tetapi ragu atau Bahaya terbesar yang biasanya terjadi pada ibu
mampu tetapi tidak ingin melakukan kegiatan nifas adalah hemoragi atau pendarahan. Selain
yang diajarkan setelah berada di rumah. Lebih pendarahan, ada juga bahaya lain yang
dari setengah responden (71.43%) memiliki mengancam ibu yaitu infeksi pada masa nifas.
tingkat kesiapan 4 dalam menghadapi Intervensi terhadap gangguan ini difokuskan
pemulangan setelah dilakukan discharge untuk mencegah infeksi dan meningkatkan
planning (post test) yaitu mampu dan ingin proses penyembuhan dengan perawatan
atau mampu dan yakin melakukan kegiatan asepsis, kebersihan diri, dan lain sebaginya
yang diajarkan setelah berada di rumah. Hasil (Syafrudin, 2009).
analisa data menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan tingkat kesiapan pasien Berdasarkan hasil survei Demografi dan
menghadapi pemulangan secara bermakna Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, angka
setelah dilakukan discharge planning (p kematian ibu masih sangat tinggi di Indonesia.
value< 0.05). Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat
kehamilan terjadi setelah persalinan dan 40%
Penelitian Mubtadi (2012) tentang “Pengaruh kematian masa nifas. Penyebab utama
discharge planning terhadap kesiapan pasien kematian ibu disebabkan karena pendarahan
post operasi menghadapi pemulangan di ruang (24%), infeksi (15%), aborsi tidak aman
a. Usia
Berdasarkan tabel 3 berdasarkan
Tabel 1 pendidikan terakhir sebagian besar pasien
Deskripsi Responden Berdasarkan ibu nifas di RS Panti Wilasa Citarum
Umur Pasien Ibu Nifas di RS Semarang pendidikan SMA sebanyak 36
Panti Wilasa Citarum Semarang (64,3%) responden, pendidikan SMP
Tahun 2015 sebanyak 8 responden (14,3%) dan
(n=56) pendidikan S1 sebanyak 12 responden
Mea Media Modus St. Min Ma (21,4%) dan tidak ada yang berpendidikan
n n deviasi x SD.
d. Pekerjaan
27,3 26,50 24 4,766 18 40
Tabel9 4
Deskripsi responden beradasarkan
Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata pekerjaan pada ibu nifas di RS Panti
responden berusia 27 tahun, usia terendah Wilasa Citarum Semarang
18 tahun dan usia tertinggi 40 tahun.. Tahun 2015
Nursalam. (2008). Konsep dan perawatan Sulistyawati, A. (2014). Buku Ajar Asuhan
metodologi penelitian Kebidanan Pada Ibu Nifas.
ilmu keperawatan Yogyakarta: ANDI.
professional. Jakarta : Salemba
Medika . (2010). Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta
(2014).Manajemen Keperawatan. :SalembaMedika
Jakarta: SalembaMedika
Swansburg, R. C. (2000). Pengantar
Pemila, U, (2011). Konsep Discharge Kepimpinan & Manajemen
Planning. Diakses pada tanggal 10 Mei Keperawatan untuk Perawat Klinis.
2015 melalui: http://www.fik.ui.ac.id/.
Jakarta: EGC.
Potter, P. A & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar
Syafrudin. (2009). Kebidanan Komunitas.
Fundamental Keperawatan : Konsep
Jakarta : EGC
proses dan praktek. Vol 1, edisi 4.
Jakarta : EGC
1. JUDUL JURNAL
Judul ini tidak lebih dari 5 baris, menarik, cukup jelas, akurat, tidak ambigu
dan dapat menggambarkan apa yang akan diteliti, judul menggunakan
singkatan yang baku.
Dari judul ini penulis mengambil lingkup yang lebih kecil agar lebih mudah
saat meneliti.
Judul jurnal ini hanya mencantumkan tempat penelitian dan tidak
mencantumkan tahun penelitian
3. ABSTRAK
Abstrak tersebut merupakan abstrak terstruktur, sudah tercakup komponen
IMRAD ( Introduction, Metode, Result, Analize, Discussion). Merupakan abstrak
informative karena bisa menjelaskan secara jelas suatu penelitian walau hanya
melihat sekilas saja tanpa harus membaca semua isi penelitian karena semua
sudah terangkum di dalam abstrak. Abstrak pada jurnal tersebut sudah cukup
padat, jelas dan mudah dimengerti. Cara penulisan abstrak juga sudah benar
secara sistematis mulai dari latar belakang, tujuan penelitian, metode penelitian,
hasil, kesimpulan dan kata kunci semua sudah tercantum didalamnya. Jumlah
kata tidak lebih dari 250 kata dan mencantumkan kata kunci yaitu perencanaaan
pulang dan kesiapan pulang.
4. PENDAHULUAN
Pendahuluan terdiri dari 8 paragraf dibuat format dua kolom
Pada bagian awal pendahuluan mengemukakan alasan berdasarkan hasil
survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, angka kematian
ibu masih sangat tinggi di Indonesia. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu
akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 40% kematian masa nifas.
Penyebab utama kematian ibu disebabkan karena pendarahan (24%), infeksi
(15%), aborsi tidak aman (13%), tekanan darah tinggi (12%), dan persalinan
lama (8%). Oleh karena itu, kesiapan ibu sebelum pulang perlu diperhatikan
untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti pendarahan saat
pulang.
Tujuan dari penelitian ini terdapat pada paragraf 8 yaitu untuk mengetahui
pengaruh perencanaaan pulang terhadap kesiapan pulang pasien pada (ibu
nifas).
Di pendahuluan tidak ditemukan desain penelitian dan hipotesis.
Pendahuluan terdiri dari satu halaman
5. METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah Quasy Eksperimental dengan pendekatan One
Group Pretest Posttest.
Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah pasien ibu nifas dengan
kelahiran normal dengan jumlah 56 responden ibu nifas yang ada di RS
Pantiwilasa Citarum Semarang.
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel non random (non
probabilty) Sampling dengan metode purposive sampling.
Analisa data dalam penelitian ini secara Univariat.
8. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ditulis sesuai abjad sehingga hal tersebut berguna untuk
pembaca yang ingin merujuk literature asli.
Referensi yang dikutip sudah disebutkan pada jurnal dan sebaliknya.
Literature yang digunakan 27 dari 29 literatur menggunakan literature yang
baru berdasarkan buku – buku yang memuat informasi – informasi yang
diakui keakuratannya. Namun ada 2 literatur mengguanakan referensi tahun
yang sudah lama. Karena menurut penelaah referensi yang digunakan
sebaiknya maksimal 10 tahun dari tahun penulisan penelitian. Sedangkan
penulisan penetitian dilakukan pada tahun 2015.