1. Pada awal praktek, mahasiswa melakukan kesepakatan bersama dengan pembimbing lahan (CI/ Bidan)
melalui kontrak belajar. Bidan menentukan subyek studi kasus, kemudian mendiskusikan dengan
mahasiswa terkait gambaran karakteristik klien dan rencana asuhan jangka panjang.
2. Bidan beserta mahasiswa yang didampingi dosen pembimbing (supervisor) bersama dengan klien,
mendiskusikan program asuhan yang akan diberikan. Bidan menjelaskan program asuhan, mahasiswa
membuat kontrak asuhan dan juga membangun kepercayaan dengan klien dan keluarga.
3. Pelaksanaan asuhan kebidanan berkesinambungan selama kehamilan, bersalin, dan nifas. Pelaksanaan
asuhan berdasarkan manajemen asuhan kebidanan, dengan melaksanakan asuhan sesuai standar asuhan
4. Evaluasi program dilakukan di akhir asuhan oleh semua pihak, baik klien dan keluarga, bidan,
mahasiswa, dan pembimbing. Evaluasi bertujuan untuk menggali sejauhmana keberhasilan asuhan
berkesinambungan
MEDICATION ERROR
Medication error adalah suatu kesalahan dalam proses pengobatan yang masih berada dalam pengawasan dan tanggung
jawab profesi kesehatan, pasien atau konsumen, dan seharusnya dapat dicegah (Cohen, 1991, Basse & Myers, 1998).
Medication error dibagi dalam 4 fase yaitu :
◦ Fase prescribing adalah error yang terjadi pada fase penulisan resep
Fase ini meliputi: obat yang diresepkan tidak tepat indikasi, tidak tepat pasien atau kontraindikasi, tidak tepat obat atau ada
obat yang tidak ada indikasinya, tidak tepat dosis dan aturan pakai.
◦ Fase transcribing
error terjadi pada saat pembacaan resep untuk proses dispensing
◦ Error pada fase dispensing
terjadi pada saat penyiapan hingga penyerahan resep oleh petugas apotek.
◦ Error pada fase administration adalah error yang terjadi pada proses penggunaan obat. Fase ini dapat melibatkan petugas
apotek dan pasien atau keluarganya
FAKTOR PENYEBAB MEDICATION ERROR
◦ Jika ada tanda-tanda bersalin, segera hubungi Bidan melalui telepon/WA. Bidan
melakukanskriningfaktorresikotermasuk resiko infeksi covid-19. Apabila ada faktor resiko, segera rujuk ke
PKM / RS sesuai standar
◦ Lakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, dengan kewaspadaan Covid-19. Bidan dapat
berkoordinasi dengan RT/ RW/ Kades tentang status ibu apakah sedang isolasi mandiri (ODP/PDP/Covid+)
◦ Pertolongan persalinan dilakukan sesuai standar APN, lakukan IMD & Pemasangan IUD paska persalinan
dengan APD level 2, dan menerapkan protokol pencegahan penularan covid-19 pada ibu bukan PDP, Covid
+ (Pasien dan pendamping maksimal 1 org dan menggunakan masker)
◦ Jika tidak dapat melakukan pertolongan persalinan, segera berkolaborasi dan rujuk ke PKM/ RS sesuai
standar
◦ Keluarga/ pendamping dan semua tim yang bertugas menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-
19.
◦ Melaksanakan rujukan persalinan terencana untuk Ibu bersalin dengan risiko, termasuk risiko ODP/ PDP/
Covid + sesuai standar.
Asuhan pelayanan nifas dan bayi baru lahir oleh bidan pada masa pandemi covid-19
◦ Tidak ada keluhan agar menerapkan isi buku KIA, lakukan pemantauan mandiri, jika ada keluhan/ tanda bahaya pada ibu/
BBL segera ke fasiltas pelayanan kesehatan
◦ Pelayanan nifas dan BBL, dengan membuat janji melalui telepon/ WA
◦ Lakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, dengan kewaspadaan Covid-19. Bidan dapat berkoordinasi dengan RT/
RW/ Kades tentang status ibu apakah sedang isolasi mandiri (ODP/ PDP/ Covid +).
◦ Pelayanan nifas dan BBL dilakukan sesuai standar menggunakan APD level 1dan menerapkan protokol pencegahan Covid-
19
◦ Jika tidak dapat memberikan pelayanan, Bidan segera berkolaborasi dan rujuk ke PKM/ RS
◦ Lakukan asuhan esensial bayi baru lahir. Imunisasi tetap diberikan sesuai rekomendasi PP IDAI
◦ Tunda kelas ibu balita atau dilakukan secara online
◦ Konsultasi nifas dan BBL, KIE, Konseling laktasi, pemantauan tumbang dilaksanakan secara online
◦ Ibu nifas, pendamping dan semua tim yang bertugas menggunakan masker dan menerapkan protokol pencegahan Covid-19
PPRINSIP PENYELENGGARAAN PELAYANAN KEBIDANAN PADA
MASA PANDEMI COVID-19
Pra Pelayanan
◦ Konsultasi, penyuluhan, KIE dan konseling dilakukan melalui online
◦ Jika memerlukan pelayanan membuat janji melalui telepon/ WA
◦ Lakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, dan gali informasi yang berkaitan dengan kewaspadaan Covid-19.
◦ Lakukan skrining faktor resiko termasuk resiko terinfeksi covid-19 apakah sedang isolasi mandiri (ODP/ PDP/ Covid +)
◦ Rujukan terencana bagi ibu dan bayi dengan resiko