Dosen Pembimbing:
Dr. Agus Syam, M.Si.
Disusun Oleh:
Siska Aulia Ramadhani (2045067)
Dinda Larasati (19214045)
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan
segala kenikmatannya kepada umat manusia. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada rasul beserta keluarganya. Oleh karena itu penulis bersyukur telah
menyelesaikan tugas mata kuliah SKB (Studi Kelayakan Bisnis) “Makalah Studi
Kelayakan Bisnis Pada Perusahaan Alfamart”.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah SKB (Studi
Kelayakan Bisnis). Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui
menambah pengetahuan akan studi kelayakan bisnis, serta mengetahui aspek yang
dapat mempengeruhi keberlangsungan bisnis.
Tak lupa diucapkan banyak terima kasih kepada Bpk. Dr. Agus Stam, M.Si
selaku dosen pengajar mata kuliah SKB (Studi Kelayakan Bisnis) yang telah
membimbing selama proses pembelajaran berlangsung dan kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan tugas kelompok ini. Saya menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya
masukan, saran, dan kritik dari semua pihak.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku mahasiswa khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Pengantar
Secara umum studi kelayakan diartikan sebagai gerakan pemeriksaan
tentang hasil bisnis. Selanjutnya, tindakan ini juga mencakup penyelidikan suatu
usaha, terlepas dari apakah efektif. Studi juga mengeksplorasi keuntungan dari
kemakmuran dan spekulasi bisnis, baik untuk pembeli dan perusahaan yang
sebenarnya.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003:p7) studi kelayakan bisnis adalah suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang
akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut
dijalankan. Menurut Kasmir dan Jafkar (2012,p7,
Dari pengertian menurut para ahli di atas dapat diduga bahwa studi
kelayakan bisnis adalah sebuah eksplorasi yang mencakup berbagai perspektif, dari
sudut sebelumnya berikutnya pandang hukum, keuangan dan sosial, sudut pandang
pasar dan promosi, sudut pandang khusus dan inovatif, hingga sudut pandang
eksekutif dan moneter. Itu semua dijadikan alasan untuk penelitian dan hasilnya
1
2
digunakan untuk menentukan suatu pilihan, apakah suatu tugas atau bisnis bisa
diselesaikan atau ditunda, atau bahkan tidak dijalankan. Studi kelayakan adalah
analisis tentang seberapa sukses suatu proyek dapat diselesaikan,
memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti faktor ekonomi,
teknologi, hukum dan penjadwalan. Manajer proyek menggunakan studi kelayakan
untuk menentukan potensi hasil positif dan negatif dari suatu proyek sebelum
menginvestasikan banyak waktu dan uang ke dalamnya (Investopedia, 2017).
Saat ini, Alfamart merupakan salah satu yang terdepan dalam usaha ritel,
dengan melayani lebih dari 4,5 juta pelanggan setiap harinya di lebih dari 14.300
gerai, 26% diantaranya dalam bentuk waralaba. Toko kami didukung oleh 32 pusat
distribusi, tersebar di seluruh Indonesia. Kami menyediakan lapangan kerja bagi
lebih 121.953 pekerja di seluruh Indonesia. Kami beroperasi melalui pendekatan
4P (place, product, process, people) sebagai penggerak seluruh lini organisasi untuk
menciptakan produktivitas dan efektifitas layanan yang prima.
3
Bekerja sama dengan lebih dari 400 pemasok, kami menawarkan 4.000
SKU (Safe Keeping Unit) jenis produk dengan komposisi 68% makanan dan 32%
non makanan. Alfamart juga berkembang menjadi payment channel yang
menyediakan layanan pembelian atau pembayaran berbagai transaksi keuangan
seperti:
C. Tujuan
Tujuan utama studi kelayakan adalah untuk mengetahui apakah ide bisnis
tersebut dapat dilaksanakan. Jika ide bisnis ditemukan layak, rencana bisnis dapat
disusun untuk mendapatkan dukungan keuangan (Wizznotes. 2017). Definisi lain
juga dikemukan di Refernce (Referensi. 2017) Tujuan dari studi kelayakan adalah
untuk menganalisis proposal bisnis untuk menentukan apakah proyek tersebut
layak dan apakah harus ditindaklanjuti. Menentukan apakah suatu bisnis layak
sebelum didirikan mencegahnya seorang investor dari membuang-buang uang dan
waktu untuk usaha bisnis yang gagal.
4
Ada lima tujuan perlunya melakukan studi kelayakan menurut Kasmir dan
Jakfar (2003:p13), yaitu:
Analisis Data: Melibatkan pengolahan dan interpretasi data yang telah dikumpulkan
melalui berbagai metode, termasuk analisis statistik, analisis SWOT, atau analisis risiko
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kelayakan bisnis.
1. Penemuan Ide
Produk atau jasa yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk dijual dan
menguntungkan. Karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis
produk atau jasa dari usaha harus dilakukan. Penelitian jenis produk dapat
dilakukan dengan kriteria-kriteria bahwa suatu produk atau jasa dibuat untuk
memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum terpenuhi, memenuhi kebutuhan
manusia tetapi produk atau jasa tersebut belum ada.
2. Tahap Penelitian
Setelah ide-ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian yang
lebih mendalam dengan memakai metode ilmiah. Proses itu dimulai dengan
metode ilmiah:
• Mengumpulkan data
• Mengolah data dengan memasukkan teori-teori yang relevan
• Menganalisis dan menginterpretasi hasil pengolahan data
3. Tahap Evaluasi
Ada tiga macam evaluasi proyek. Pertama, mengevaluasi usulan proyek
yang akan didirikan. Kedua, proyek yang sedang beroperasi. Dan yang ketiga,
mengevaluasi proyek yang baru selesai dibangun. Evaluasi berarti
7
membandingkan antara sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria,
dimana standar atau kriteria ini bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
Evaluasi berarti membandingkan antara sesuatu dengan satu atau lebih
standar atau kriteria, dimana standar atau kriteria ini bersifat kuantitatif maupun
kualitatif.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan proyek bisnis yang dianggap layak
dan terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki menejemen untuk
merealisasikan semua proyek tersebut, maka perlu dilakukan pemilihan proyek
yang dianggap paling penting untuk direalisasikan. Sudah tentu, proyek yang
diprioritaskan ini mempunyai skor tertinggi jika dibandingkan dengan usulan
proyek yang lain berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang telah ditentukan.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan
Setelah suatu usulan proyek dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat
suatu rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari
menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana,
ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.
6. Tahap Pelaksanaan
Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahap
pelaksanaan proyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulai dari
pemimpin sampai pada 13 tingkat yang paling bawah, harus bekerja sama
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana yang telah diterapkan.
F. Kriteria Penilaian
1. Kelayakan pasar
• Potensi pasar yang cukup besar untuk mendukung keberhasilan bisnis.
• Segmen pasar yang jelas dan teridentifikasi dengan baik.
• Tingkat persaingan yang dapat ditangani dengan strategi pemasaran yang
tepat.
8
2. Kelayakan teknis
• Ketersediaan teknologi dan infrastruktur yang diperlukan untuk
menjalankan bisnis.
• Kemampuan tim atau perusahaan dalam mengelola aspek teknis operasi
bisnis.
• Kesesuaian proses produksi dan distribusi dengan kebutuhan pasar dan
regulasi.
3. Kelayakan keuangan
• Investasi awal yang terjangkau dan memadai untuk memulai bisnis.
• Proyeksi pendapatan yang realistis dan menguntungkan dalam jangka
waktu tertentu.
• Estimasi biaya operasional yang dapat dipertanggungjawabkan dan
menghasilkan keuntungan.
4. Kelayakan sosial dan lingkungan
• Dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
• Kepatuhan terhadap regulasi lingkungan dan tanggung jawab sosial
perusahaan.
• Hubungan yang baik dengan pihak-pihak terkait dan komunitas lokal.
5. Analisis risiko
• Identifikasi risiko yang mungkin timbul dalam menjalankan bisnis.
• Penilaian terhadap dampak dan probabilitas terjadinya risiko tersebut.
• Pengembangan strategi mitigasi risiko yang efektif.
6. Kriteria lainnya
• Konsistensi dengan tujuan dan visi perusahaan.
• Dukungan dari pemangku kepentingan utama seperti investor, karyawan,
dan pemasok.
• Potensi untuk pertumbuhan dan pengembangan jangka panjang.
9
H. Sumber Gagasan
Sumber-sumber untuk mendapatkan gagasan usaha yang dapat dijadikan
objek studi kelayakan bisnis bisa berasal dari berbagai sumber. Berikut beberapa
sumber yang dapat Anda pertimbangkan:
1. Brainstorming : Ini adalah salah satu teknik penjaringan gagasan usaha yang
paling umum. Dalam sesi brainstorming, sekelompok orang berkumpul untuk
secara spontan menghasilkan gagasan-gagasan baru. Tidak ada penilaian atau
kritik terhadap ide-ide yang muncul pada tahap ini, tujuannya adalah untuk
memunculkan sebanyak mungkin gagasan.
2. Mind Mapping : Mind mapping adalah teknik visual yang digunakan untuk
memetakan gagasan-gagasan terkait dari suatu topik tertentu. Mulailah dengan
menuliskan gagasan utama di tengah sebuah kertas, dan kemudian tambahkan
11
cabang-cabang untuk menunjukkan hubungan dan detail lebih lanjut dari setiap
gagasan.
3. Analisis SWOT : Meskipun biasanya digunakan untuk menganalisis gagasan
usaha yang sudah ada, teknik SWOT juga dapat digunakan untuk menghasilkan
ide-ide baru. Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
terkait dengan berbagai aspek dari lingkungan bisnis dapat membantu
memunculkan gagasan-gagasan baru.
4. Analisis Pasar : Melakukan analisis pasar yang komprehensif dapat membantu
dalam mengidentifikasi celah atau peluang yang belum dimanfaatkan di pasar.
Tinjau tren pasar, kebutuhan pelanggan, dan perubahan sosial atau teknologi
yang mungkin memunculkan ide-ide bisnis baru.
5. Benchmarking : Pelajari bisnis-bisnis serupa yang telah ada dan sukses, baik di
dalam maupun di luar industri Anda. Identifikasi strategi atau model bisnis yang
berhasil dan cari cara untuk mengadaptasi atau memodifikasi ide-ide tersebut
agar sesuai dengan konteks bisnis Anda.
6. Analisis Produk atau Layanan yang Sudah Ada : Tinjau produk atau layanan
yang sudah ada dan pertimbangkan cara untuk meningkatkan, memperbaiki,
atau mengkombinasikan fitur-fitur dari produk tersebut untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan inovatif.
7. Pemantauan Tren dan Berita Industri : Tetap up-to-date dengan tren dan berita
industri dapat memberikan inspirasi untuk ide-ide bisnis baru. Berlangganan
majalah, mengikuti konferensi industri, atau mengikuti blog dan media sosial
yang berhubungan dengan industri Anda dapat membantu Anda tetap
terinspirasi.
8. Konsultasi dengan Ahli atau Mentor : Diskusikan ide-ide bisnis Anda dengan
ahli atau mentor yang memiliki pengalaman di bidang tersebut. Mereka
mungkin dapat memberikan wawasan atau perspektif baru yang membantu
Anda mengembangkan gagasan-gagasan tersebut lebih lanjut.
12
13
BAB III
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
B. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi kelompok yang
lebih kecil berdasarkan karakteristik dan kebutuhan yang serupa. Alfamart
cenderung melakukan segmentasi pasar berdasarkan lokasi geografis. Mereka
fokus pada perkotaan dan daerah dengan populasi yang padat. Strategi ini
memungkinkan Alfamart untuk menargetkan konsumen yang tinggal di daerah
perkotaan yang sibuk dan membutuhkan akses mudah ke produk sehari-hari.
Dengan demikian, Alfamart dapat mengoptimalkan penjualan mereka dengan
menempatkan toko di lokasi strategis di perkotaan
C. Pasar Sasaran
Alfamart menargetkan konsumen yang mencari akses mudah dan cepat ke
produk sehari-hari. Mereka menyediakan produk-produk dasar seperti makanan,
minuman ringan, dan barang kebutuhan sehari-hari lainnya. Dengan menyasar
14
15
D. Posisi Pasar
Alfamart memposisikan dirinya sebagai "warung pintar". Mereka
menekankan kemudahan dan kenyamanan berbelanja dengan toko yang terjangkau
dan dekat dengan konsumen. Dalam strategi positioning mereka, Alfamart
menyoroti kecepatan, aksesibilitas, dan ketersediaan produk sehari-hari yang
diperlukan oleh konsumen. Mereka juga menonjolkan kualitas pelayanan
pelanggan yang baik dan hubungan dekat dengan masyarakat setempat.
4) Promotion (Melakukan promosi melalui media sosial, iklan televisi, brosur, dan
program loyalitas pelanggan untuk meningkatkan kesadaran dan loyalitas
pelanggan dengan memberikan penawaran diskon)
F. Mengukur Dan Meramal Permintaan Pasar Dengan Time Series Dan Regresi
Alfamart menggunakan metode time series dan regresi untuk mengukur dan
meramal permintaan pasar. Dengan menganalisis data historis penjualan, tren
penjualan, dan faktor-faktor eksternal seperti musim atau peristiwa khusus,
Indomaret dapat membuat perkiraan yang akurat tentang permintaan pasar di masa
depan.
Sumber dana untuk investasi dapat berasal dari modal internal perusahaan,
pinjaman bank, atau investasi dari pemegang saham, serta modal dari pemilik usaha
franchise.
17
18
C. Penilaian Investasi
Penilaian investasi pada Indomaret dapat dilakukan dengan menggunakan
metode-metode seperti analisis Playback Period (PP), Net Present Value (NPV),
Internal Rate Of Return (IRR), dan Average Rate Of Return (ARR). Ini membantu
manajemen dalam mengevaluasi proyek investasi baru dan memastikan bahwa
investasi tersebut akan memberikan hasil yang menguntungkan bagi perusahaan.
BAB V
ASPEK TEKNIS/OPERASI
19
20
21
BAB VII
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
Alfamart mendasarkan pada salah satu pilar CSR terpadu “Alfa clean
and gereen” dalam pelaksanaannya, selain dikembangkan sendiri, alfamart
bekerjasama dengan Lembaga-lembaga yang terpercaya untuk
mengembangkan pelaksanaan. Adapun program yang dilaksanakan alfamart :
B. Peraturan perundang-undangan
Alfamart Harus Mematuhi Berbagai Peraturan Perundang-Undangan
Terkait Lingkungan Hidup, Seperti Undang-Undang Lingkungan Hidup,
Regulasi Terkait Pengelolaan Limbah, Dan Standar Kebersihan Lingkungan
22
23
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, D. A., & Keller, K. L. (2012). Building Strong Brands (4th ed.). Simon &
Schuster.
Hasan, S., Elpisah, E., Sabtohadi, J., Zarkasi, Z., & Fachrurazi, F. (2022). Studi
Kelayakan Bisnis. Penerbit Widina.
Susanto, A. B. (2018). Studi Kelayakan Bisnis: Teori, Konsep, dan Aplikasi. Penerbit
PT Refika Aditama.
https://www.rajarak.co.id/2023/05/Dampak-Positif-dan-Negatif-Indomaret-
Alfamart%20.html