Di Susun Oleh :
Kelompok 6
1. Achmad Baiquni Ash (1860405223167)
KELAS 3A
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Menerapkan Manajemen Dalam Bisnis Syariah dengan baik. Sholawat serta salam
semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membawa zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yakni agama
Islam.
Atas terselesaikannya makalah ini ucapan terima kasih tidak lupa kami
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung
2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN SATU Tulungagung
3. Muhammad Aswad, S.Ag., M.A. selaku Kajur Bisnis dan Manajemen UIN
SATU Tulungagung
4. Refki Rusyadi, M.Pd.I. selaku koordinator Prodi Manajemen Bisnis Syariah
UIN SATU Tulungagung
5. Ibu Retno Dewi Zulaikah, M.E.I. selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Pengantar Bisnis Syariah, yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian
makalah ini
6. Seluruh teman-teman kelas 3A prodi Manajemen Bisnis Syariah yang telah
ikut andil dalam kelancaran penulisan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
wawasan bagi penyusun dan bagi pembaca. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan dan pengembangan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca pada
umumnya.
Tulungagung, 20 November 2023
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ii
B. Saran ……………………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
Aspek resiko bertujuan utuk meminimalisir timbulnya suatu
kerugian yang besar dan berakibat fatal pada suatu perusahaan. Aspek
keuangan menekankan kemampuan akan tingkat pengembalian yang
menguntungkan dari bisnis yang dijalankan. Aspek dampak lingkungan
dilakukan untuk menilai dampak pencemaran dan pengaruhnya terhadap
kondisi masyarakat sekitar sehingga selama menjalankan bisnis perusahaan
mengetahui dampak yang ditimbulkan baik langsung maupun tidak
langsung.
Setiap usaha memerlukan adanya studi kelayakan bisnis, baik
usaha yang akan dirintis ataupun pengembangan usaha yang sudah ada.
Dalam studi kelayakan usaha yang diteliti tidak hanya usaha yang berskala
kecil saja namun juga dilakukan untuk bidang usaha yang berskala besar.
Berdasarkan aspek kelayakan bisnis/usaha di atas, maka dalam melakukan
investasi perlu adanya studi kelayakan bisnis. Demikian juga dengan usaha
perkebunan jeruk tersebut, pemilik hendaknya melakukan perhitungan
kelayakan usaha untuk mengetahui kelayakan usaha tersebut untuk
dijalankan.
Kelayakan usaha tersebut dilakukan untuk mengetahui perihal
pengembalian investasi yang dilakukan. Melalui analisis tersebut, juga
dapat diketahui terpenuhinya aspek-aspek legal selain aspek keuangan.
Sehingga hasil analisis kelayakan usaha diharapkan dapat memberikan
jawaban atau kepastian investasi usaha yang dijalankan.
Analisis usaha dalam bidang perkebunan khususnya jeruk juga
dapat dilakukan melalui analisis kelayakannya. Analisis kelayakan usaha
tersebut perlu dilakukan untuk melihat kelayakan usaha perkebunan jeruk.
Dalam penelitiannya, pemilik belum melakukan analisis kelayakan usaha
dan belum melakukan pencatatan sebagaimana yang seharusnya dilakukan,
misalnya pencatatan mengenai biaya yang masuk dan biaya yang
dikeluarkan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang kelayakan usaha perkebunan jeruk milik bapak Muksin tersebut.
5
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
belajaran yang di lakukan untuk menghasilkan keputusan layak atau
tidaknya suatu calon usaha untuk dilakukan, sehingga bisa menda- tangkan
profit bagi yang melakukan calon usaha tersebut.
Menurut Husein Umar (2005), studi kelayakan bisnis merupakan
penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau
tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan se- cara rutin
dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang
tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru. Sedangkan
pengertian studi kelayakan proyek adalah merupakan penelitian tentang
layak atau tidaknya suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu.
Suatu studi kelayakan bisnis yang diteliti bukan hanya proyek atau
usaha yang berskala kecil saja, tetapi juga melakukan studi kelayakan pada
proyek atau bidang usaha yang berskala besar, dan secara tidak langsung
menimbulkan dampak yang berbeda pula, dampak yang ditimbulkan bisa
secara ekonomis dan bisa juga secara sosial, apa- bila berdampak secara
ekonomis maka perekonomian nasional secara makro akan sangat
menguntungkan bagi negara dan masyarakat, apa- bila berdampak secara
sosial maka masyarakat sekeliling proyek atau usaha yang merasa
diuntungkan, tetapi bisa juga berdampak finansial bagi perusahaan saja.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang
berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu
berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang
menitikberatkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orien- tasi
tidak pada laba (sosial), yang dimaksud adalah studi yang meni- tikberatkan
suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan
nilai atau keuntungan ekonomis
8
B. Kelayakan Secara Syariah
9
memandang keuntungan materi sebagai tujuan utama, melainkan juga
mengharap keuntungan non materi yaitu mendapatkan ridho dari Allah
SWT.
4. Profesional
Seorang yang profesional mempunyai sikap selalu berusaha maksimal
dalam mengerjakan suatu hal atau dalam menghadapi suatu masalah,
tidak mudah menyerah atau berputus asa.
5. Silaturrahim
Sebagai makhluk sosial, manusia tentu memerlukan adanya bantuan
dari orang lain. Menjalin silaturrahim adalah salah satu kewajiban antar
sesama umat manusia. Dalam menjalankan kegiatan bisnis, menjalin
hubungan silaturrahim sangatlah penting. Dengan adanya silaturrahim,
maka akan saling bertukar informasi sekaligus akan mendapatkan
sebuah ide baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan
usahanya.
6. Menunaikan zakat, infaq dan shadaqah
Harta yang diperoleh tidak semata dari hasil usaha sendiri, melainkan
diperoleh dengan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, Allah
memerintahkan untuk memberikan sebagian harta yang diperoleh
kepada mereka yang membutuhkan, dalam bentuk zakat, infaq maupun
shadaqah. Dalam ekonomi syariah harus memiliki fondasi yang kuat
guna untuk menompang segala kegiatan ekonomi syariah agar tidak
melanggar hal-hal yang dilarang, dalam hal ini prinsip syariah
merupakan fondasi yang harus ditegakkan agar ekonomi syariah tetap
berdiri kokoh dan mendapatkan manfaat baik didunia maupun diakhirat.
10
sebaliknya. Tujuan utama perusahaan adalah mengejar laba yang maksimal.
Namun perusahaan tidak dapat hidup sendiri, melainkan membutuhkan
elemen lain dalam tatanan kehidupan yang multi dimensi dan kompleks.
Salah satu tujuan hidup muslim adalah Falah. Cakupan falah adalah seluruh
aspek kehidupan yang meliputi spiritual dan moralitas, ekonomi, sosial dan
budaya serta politik. Dalam aspek makro, kesejahteraan harus berdampingan
dengan keseimbangan lingkungan hidup yang didalamnya terdapat
kehidupan flora dan fauna serta kerjasama antaranggota masyarakat.
Dalam hal ini aspek ekonomi adalah aspek ekonomi sosiogeografis.
Aspek ekonomi sendiri berkaitan dengan bagaimana perusahaan
berkembang dan bertumbuh. Hal ini tentu berdampak positif terhadap
pendapatan yang dihasilkan oleh usaha bisnis. Selain itu, sumber daya
manusia (SDM) juga dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi, sehingga
harus memenuhi syarat untuk mendirikan perusahaan. Secara garis besar
dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi,
misalnya pendirian suatu pabrik, antara lain:
1) Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola nafkah dan pola
nafkah ganda).
2) Ekonomi sumber daya alam (pola penggunaan lahan, nilai tanah sumber
daya alam dan sumber daya lainnya).
3) Perekonomian lokal dan regional (memberikan nilai tambah, jenis dan
jumlah aktivitas ekonomi nonformal, distribusi pendapatan, efek ganda
ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Asli
Daerah (PAD), pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum dan
fasilitas sosial, aksesibilitas wilayah.
4) Pengembangan wilayah.
Apabila manfaat dari analisis proyek tersebut dapat tercapai maka
masalah-masalah yang terdapat dalam makro ekonomi dapat terpecahkan
dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, hal ini dikarenakan
meningkatnya daya beli masyarakat akibat dari terciptanya lapangan
pekerjaan untuk pengangguran.
11
Aspek ekonomi ini memiliki dua tujuan, diantarinya yaitu:
a. Sisi Distribusi Nilai Tambah
Maksudnya adalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai
tambah. Nilai tambah hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif.
Dalam perhitungan tersebut, agar lebih mudah dapat diasumsikan
bahwa proyek dapat berproduksi dengan kapasitas normal.
b. Sisi Nilai Investasi Per Tenaga Kerja
Penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan
kesempatan kerja. Salah satu cara mengukur proyek padat modal atau
padat karya adalah dengan berbagai investasi (modal tetap + modal
kerja) dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga di dapat nilai
investasi per tenaga kerja.
Dampak positif yang ditimbulkan dengan berdirinya
perusahaan melalui aspek ekonomi diantaranya sebagai berikut:
a) Meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui: Terbukanya
kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus
mengurangi angka pengangguran.
b) Tersedianya sarana dan prasarana umum yang kelak bisa berguna
untuk masyarakat dan pemerintah berupa jalan raya, listrik, sekolah,
masjid.
c) Tersedianya beragam produk barang dan jasa di masyarakat sehingga
meningkatkan persaingan dalam menciptakan dan memenuhi
kebutuhan masyarakat.
d) Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam
melalui : Menggunakan lahan yang efektif dan efisien, peningkatan
nilai tambah sumber daya alam, pembangkitan lahan tidur.
e) Meningkatkan perekonomian pemerintah, yaitu: Menambah peluang
dan kesempatan kerja bagi masyarakat, meratakan pendistribusian
negara, meningkatkan devisa negara, memperoleh pendapatan berupa
pajak dari sumber-sumber yang dikelola oleh perusahaan.
f) Pengembangan wilayah, dengan cara: Meningkatkan pemerataan
12
pembangunan (dengan prioritas daerah tertentu), membuka isolasi
wilayah dan cakrawala pemikiran masyarakat denganmasuknya
pembangunan.
Selanjutnya, dampak negatif yang ditimbulkan dari aspek ekonomi,
diantarinyasebagai berikut :
a. Eksplorasi sumber daya yang berlebihan.
b. Masuknya pekerja dari luar perusahaan sehingga mengurangi kesempatan
atau peluang kerja bagi masyarakat sekitar.
Stakeholder pada awalnya digunakan dalam dunia usaha, istilah ini Berasal
dari bahasa inggris terdiri atas dua kata; stake dan holder. Stake Berarti to
give support to, holder berarti pemegang. Jadi stakeholder adalah Siapapun
yang memiliki kepentingan dari sebuah usaha. Stakeholder dapat berfungsi
sebagai “tokoh kunci” atau “key person” dan merupakan orang yang
menjadi Panutan bagi mayarakat sekitarnya.Definisi lain dari stakeholder
adalah pemegang atau pemangku Kepentingan. Orang per orang atau
kelompok tertentu yang mempunyai Kepentingan apapun terhadap sebuah
objek disebut stakeholder (Pamadi Wibowo, 2008, dalam Muhammad
Tholut, 2018). Beberapa definisi yang pending dikemukakan (Muhammad
Tholut, 2018), yaitu:
a. Freeman (1984) yang mendefinisikan stakeholder sebagai
kelompok Atau individu yang dapat mempengaruhi dan atau
dipengaruhi oleh Suatu pencapaian tujuan tertentu.
b. Biset (1998) secara singkat mendefinisikan stakeholder
merupakan Orang dengan suatu kepentingan atau perhatian pada
permasalahan. Stakeholder ini sering di identifikasikan dengan suatu
dasar tertentu Sebagaimana di kemukakan Freeman (1984), yaitu dari
segi kekuatan Dan kepentingan relative stakeholder terhadap issu,
Grimble and Wellard (1996).
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15