Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MENERAPKAN MANAJEMEN DALAM BISNIS SYARIAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“ Pengantar Bisnis Syariah”
Dosen Pengampu :

Retno Dewi Zulaikah, M.E.I

Di Susun Oleh :
Kelompok 6
1. Achmad Baiquni Ash (1860405223167)

2. Bella Zulfa Oktaviana (1860405223174)


3. Tahta Najmatul Mala (1860405222148)
4. Yuni Nadia (1860405222160)

5. Fina Nikmatun Nada (1860405222155)


6. Ihlaulil Khusnitasari (1860405223163)
7. Putri Lailatur Rohmah (1860405222154)

KELAS 3A
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG

NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Menerapkan Manajemen Dalam Bisnis Syariah dengan baik. Sholawat serta salam
semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membawa zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yakni agama
Islam.
Atas terselesaikannya makalah ini ucapan terima kasih tidak lupa kami
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung
2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN SATU Tulungagung
3. Muhammad Aswad, S.Ag., M.A. selaku Kajur Bisnis dan Manajemen UIN
SATU Tulungagung
4. Refki Rusyadi, M.Pd.I. selaku koordinator Prodi Manajemen Bisnis Syariah
UIN SATU Tulungagung
5. Ibu Retno Dewi Zulaikah, M.E.I. selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Pengantar Bisnis Syariah, yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian
makalah ini
6. Seluruh teman-teman kelas 3A prodi Manajemen Bisnis Syariah yang telah
ikut andil dalam kelancaran penulisan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
wawasan bagi penyusun dan bagi pembaca. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan dan pengembangan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca pada
umumnya.
Tulungagung, 20 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iii


BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………........... 4

B. Rumusan Masalah ………………………………………………….......... 6


C. Tujuan …………………………………………………………………… 6
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis………………………………………. 7


B. Kelayakan Secara Syariah...........………………………………………... 9
C. Kelayakan Secara Ekonomi …………………………………………….. 10

D. Pihak Pihak Yang Berkepentingan …………………………………….... 13


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………... 14

B. Saran ……………………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Studi kelayakan usaha pada dasarnya membahas berbagai


konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek
bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang
waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting
karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha. Studi kelayakan
bisnis menelaah perspektif rencana atau usulan proyek dengan
mempertimbangkan beragam aspek, baik secara rasional, yuridis,
sosiologis, politis, market, risiko, keuangan, maupun Analisis terhadap
dampak lingkungan bisnis yang akan dilaksanakan.
Aspek rasional merupakan kemampuan perusahaan untuk
menarik kesimpulan yang didasarkan dan dapat dibenarkan atau didukung
oleh data, aturan dan logika sehingga keputusan yang diambil tepat dalam
menjalankan suatu usaha. Aspek yuridis / hukum dilakukan agar
dikemudian hari usaha yang akan dijalankan terhindar dari permasalahan
hukum dan perizinan sehingga usaha yang dijalankan tersebut merupakan
usaha yang legal. Aspek sosiologis bertujuan agar perusahaan memiliki
tanggung jawab sosial karena perusahaan hidup bersama-sama dengan
komponen lainnya seperti lingkungan masyarakat.
Aspek politik sangat mempengaruhi dunia bisnis, Semakin
kacau kondisi politik suatu daerah atau negara akan berdampak semakin
kacau pula dunia bisnis di daerah atau negara tersebut, begitupun
sebaliknya. Aspek pasar dilakukan untuk menilai berapa besar potensi pasar
yang ada untuk produk yang ditawarkan dan meningkatkan market share
yang dikuasai oleh para pesaing dengan mencari atau menciptakan peluang
baru sehingga perusahaan dapat memberikan tingkat keuntungan yang
sesuai dengan penetapan target.

4
Aspek resiko bertujuan utuk meminimalisir timbulnya suatu
kerugian yang besar dan berakibat fatal pada suatu perusahaan. Aspek
keuangan menekankan kemampuan akan tingkat pengembalian yang
menguntungkan dari bisnis yang dijalankan. Aspek dampak lingkungan
dilakukan untuk menilai dampak pencemaran dan pengaruhnya terhadap
kondisi masyarakat sekitar sehingga selama menjalankan bisnis perusahaan
mengetahui dampak yang ditimbulkan baik langsung maupun tidak
langsung.
Setiap usaha memerlukan adanya studi kelayakan bisnis, baik
usaha yang akan dirintis ataupun pengembangan usaha yang sudah ada.
Dalam studi kelayakan usaha yang diteliti tidak hanya usaha yang berskala
kecil saja namun juga dilakukan untuk bidang usaha yang berskala besar.
Berdasarkan aspek kelayakan bisnis/usaha di atas, maka dalam melakukan
investasi perlu adanya studi kelayakan bisnis. Demikian juga dengan usaha
perkebunan jeruk tersebut, pemilik hendaknya melakukan perhitungan
kelayakan usaha untuk mengetahui kelayakan usaha tersebut untuk
dijalankan.
Kelayakan usaha tersebut dilakukan untuk mengetahui perihal
pengembalian investasi yang dilakukan. Melalui analisis tersebut, juga
dapat diketahui terpenuhinya aspek-aspek legal selain aspek keuangan.
Sehingga hasil analisis kelayakan usaha diharapkan dapat memberikan
jawaban atau kepastian investasi usaha yang dijalankan.
Analisis usaha dalam bidang perkebunan khususnya jeruk juga
dapat dilakukan melalui analisis kelayakannya. Analisis kelayakan usaha
tersebut perlu dilakukan untuk melihat kelayakan usaha perkebunan jeruk.
Dalam penelitiannya, pemilik belum melakukan analisis kelayakan usaha
dan belum melakukan pencatatan sebagaimana yang seharusnya dilakukan,
misalnya pencatatan mengenai biaya yang masuk dan biaya yang
dikeluarkan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang kelayakan usaha perkebunan jeruk milik bapak Muksin tersebut.

5
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Studi Kelayakan Bisnis


2. Bagaimana definisi kelayakan secara Syariah?
3. Bagaimana definisi kelayakan secara Ekonomi?
4. Bagaimana bentuk pihak-pihak yang berkepentingan atau stakeholder
di dalam Studi Kelayakan Bisnis

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui definisi Studi Kelayakan Bisnis.


2. Untuk mengetahui bagaimana definisi kelayakan secara Syariah.
3. Untuk mengetahui bagaimana definisi kelayakan secara Ekonomi.
4. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pihak-pihak yang berkepentingan
atau stakeholder di dalam studi kelayakan Bisnis

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Proyek bisnis merupakan suatu usaha yang direncanakan sebelum-


nya dan memerlukan sejumlah pembiayaan serta penggunaan ma- sukan-
masukan lain, yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, dan
dilaksanakan dalam waktu yang tertentu pula. Karena itu, suatu proyek bisnis
memerhatikan segala aspek yang relevan sehingga tuju- an dapat tercapai
secara efektif dan efisien. Proyek bisnis ini dapat berupa suatu pendirian
usaha baru atau pengembangan dari usaha yang telah ada.
Jadi pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang me-
nyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, aspek keuangan, aspek
sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek perilaku
konsumen, aspek teknis dan teknologi, aspek sumber daya manusia dan
organisasi, di mana itu semua digunakan untuk dasar pe- nelitian studi
kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil ke- putusan apakah
suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak
dijalankan. Atau pengertian studi kelayakan bisnis jika ditinjau dari susunan
katanya sebagai berikut:
a. Studi, mempunyai arti kata untuk mencari tahu sesuatu melalui
pembelajaran tertentu.
b. Kelayakan, mempunyai arti kata yang sesuai atau baik, dalam hal ini
karena berkaitan dengan usaha maka dapat pula diartikan sebagai laba.
c. Proyek, merupakan suatu kegiatan yang bersifat merubah sesuatu atau
membuat sesuatu sehingga bisa bersifat sosial dan jangka pan- jang.
d. Bisnis atau usaha, merupakan kegiatan atau usaha untuk mengha- silkan
barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan mendapatkan laba
dari kegiatan tersebut.
Berdasarkan pengertian dari masing-masing suku kata di atas, maka
pengertian studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian atau pem-

7
belajaran yang di lakukan untuk menghasilkan keputusan layak atau
tidaknya suatu calon usaha untuk dilakukan, sehingga bisa menda- tangkan
profit bagi yang melakukan calon usaha tersebut.
Menurut Husein Umar (2005), studi kelayakan bisnis merupakan
penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau
tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan se- cara rutin
dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang
tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru. Sedangkan
pengertian studi kelayakan proyek adalah merupakan penelitian tentang
layak atau tidaknya suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu.
Suatu studi kelayakan bisnis yang diteliti bukan hanya proyek atau
usaha yang berskala kecil saja, tetapi juga melakukan studi kelayakan pada
proyek atau bidang usaha yang berskala besar, dan secara tidak langsung
menimbulkan dampak yang berbeda pula, dampak yang ditimbulkan bisa
secara ekonomis dan bisa juga secara sosial, apa- bila berdampak secara
ekonomis maka perekonomian nasional secara makro akan sangat
menguntungkan bagi negara dan masyarakat, apa- bila berdampak secara
sosial maka masyarakat sekeliling proyek atau usaha yang merasa
diuntungkan, tetapi bisa juga berdampak finansial bagi perusahaan saja.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang
berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu
berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang
menitikberatkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orien- tasi
tidak pada laba (sosial), yang dimaksud adalah studi yang meni- tikberatkan
suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan
nilai atau keuntungan ekonomis

8
B. Kelayakan Secara Syariah

Dalam Al Qur’an, terdapat beberapa istilah yang terkait dengan


bisnis, antara lain al-tijarah, al-ba’i, al-dayn, al-syira. Dalam Islam
pengertian keuntungan bukan hanya semata-mata berhenti pada tataran
materiel, melainkan bagaimana mendapatkan keridhaan Allah ketika
menjalankan bisnis. Oleh karena itu, bisnis menurut Islam adalah
serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi
jumlah (kuantitas) kepemilikan harta (barang/jasa) termasuk profitnya,
namun dibatasi dengan cara perolehan dan pendayagunaan hartanya (atas
aturan halal dan haram).
Berkompetisi dalam bisnis merupakan hal yang wajar. Akan tetapi,
Islam menganjurkan untuk bersaing secara sehat dan baik sebagaimana
dalam Al-qur’an Surah al-Baqarah ayat 148. Sesuai dengan etika atau sifat
yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad dalam berbisnis. Kunci dari
ketahanan bisnis yang sesungguhnya terletak pada pelakunya. Oleh karena
itu, sebelum pelaku bisnis menyusun, menetapkan dan menjalankan strategi
bisnisnya, terlebih dahulu memiliki enam sikap utama yang meliputi :
1. Niat suci dan ibadah
Sebagai seorang pebisnis muslim, dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya harus diawali dengan niat yang suci (lillahi ta’ala) dan
kegiatan bisnisnya tidak mengganggu ibadah kepada Allah. Karena
pada dasarnya bahwa tujuan manusia diciptakan di muka bumi adalah
untuk beribadah kepada Allah.
2. Jujur
Kejujuran merupakan syarat yang paling utama dalam kegiatan
berbisnis. Sikap jujur akan melahirkan kepercayaan konsumen, dan
sebuah kepercayaan akan melahirkan kesetiaan.
3. Ikhlas
Kata ikhlas merupakan kata yang mudah untuk diucapkan tetapi
mempunyai makna yang dalam bahkan sulit untuk dipraktikan. Sikap
ikhlas akan membentuk pribadi seorang pebisnis yang tidak lagi

9
memandang keuntungan materi sebagai tujuan utama, melainkan juga
mengharap keuntungan non materi yaitu mendapatkan ridho dari Allah
SWT.
4. Profesional
Seorang yang profesional mempunyai sikap selalu berusaha maksimal
dalam mengerjakan suatu hal atau dalam menghadapi suatu masalah,
tidak mudah menyerah atau berputus asa.
5. Silaturrahim
Sebagai makhluk sosial, manusia tentu memerlukan adanya bantuan
dari orang lain. Menjalin silaturrahim adalah salah satu kewajiban antar
sesama umat manusia. Dalam menjalankan kegiatan bisnis, menjalin
hubungan silaturrahim sangatlah penting. Dengan adanya silaturrahim,
maka akan saling bertukar informasi sekaligus akan mendapatkan
sebuah ide baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan
usahanya.
6. Menunaikan zakat, infaq dan shadaqah
Harta yang diperoleh tidak semata dari hasil usaha sendiri, melainkan
diperoleh dengan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, Allah
memerintahkan untuk memberikan sebagian harta yang diperoleh
kepada mereka yang membutuhkan, dalam bentuk zakat, infaq maupun
shadaqah. Dalam ekonomi syariah harus memiliki fondasi yang kuat
guna untuk menompang segala kegiatan ekonomi syariah agar tidak
melanggar hal-hal yang dilarang, dalam hal ini prinsip syariah
merupakan fondasi yang harus ditegakkan agar ekonomi syariah tetap
berdiri kokoh dan mendapatkan manfaat baik didunia maupun diakhirat.

C. Kelayakan Secara Ekonomi

Menurut Syarbani, dari sudut pandang aspek ekonomi penting untuk


mempertimbangkan apakah proyek atau perusahaan yang dilaksanakan
membawa manfaat ekonomi bagi berbagai pemangku kepentingan atau

10
sebaliknya. Tujuan utama perusahaan adalah mengejar laba yang maksimal.
Namun perusahaan tidak dapat hidup sendiri, melainkan membutuhkan
elemen lain dalam tatanan kehidupan yang multi dimensi dan kompleks.
Salah satu tujuan hidup muslim adalah Falah. Cakupan falah adalah seluruh
aspek kehidupan yang meliputi spiritual dan moralitas, ekonomi, sosial dan
budaya serta politik. Dalam aspek makro, kesejahteraan harus berdampingan
dengan keseimbangan lingkungan hidup yang didalamnya terdapat
kehidupan flora dan fauna serta kerjasama antaranggota masyarakat.
Dalam hal ini aspek ekonomi adalah aspek ekonomi sosiogeografis.
Aspek ekonomi sendiri berkaitan dengan bagaimana perusahaan
berkembang dan bertumbuh. Hal ini tentu berdampak positif terhadap
pendapatan yang dihasilkan oleh usaha bisnis. Selain itu, sumber daya
manusia (SDM) juga dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi, sehingga
harus memenuhi syarat untuk mendirikan perusahaan. Secara garis besar
dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi,
misalnya pendirian suatu pabrik, antara lain:
1) Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola nafkah dan pola
nafkah ganda).
2) Ekonomi sumber daya alam (pola penggunaan lahan, nilai tanah sumber
daya alam dan sumber daya lainnya).
3) Perekonomian lokal dan regional (memberikan nilai tambah, jenis dan
jumlah aktivitas ekonomi nonformal, distribusi pendapatan, efek ganda
ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Asli
Daerah (PAD), pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum dan
fasilitas sosial, aksesibilitas wilayah.
4) Pengembangan wilayah.
Apabila manfaat dari analisis proyek tersebut dapat tercapai maka
masalah-masalah yang terdapat dalam makro ekonomi dapat terpecahkan
dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, hal ini dikarenakan
meningkatnya daya beli masyarakat akibat dari terciptanya lapangan
pekerjaan untuk pengangguran.

11
Aspek ekonomi ini memiliki dua tujuan, diantarinya yaitu:
a. Sisi Distribusi Nilai Tambah
Maksudnya adalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai
tambah. Nilai tambah hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif.
Dalam perhitungan tersebut, agar lebih mudah dapat diasumsikan
bahwa proyek dapat berproduksi dengan kapasitas normal.
b. Sisi Nilai Investasi Per Tenaga Kerja
Penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan
kesempatan kerja. Salah satu cara mengukur proyek padat modal atau
padat karya adalah dengan berbagai investasi (modal tetap + modal
kerja) dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga di dapat nilai
investasi per tenaga kerja.
Dampak positif yang ditimbulkan dengan berdirinya
perusahaan melalui aspek ekonomi diantaranya sebagai berikut:
a) Meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui: Terbukanya
kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus
mengurangi angka pengangguran.
b) Tersedianya sarana dan prasarana umum yang kelak bisa berguna
untuk masyarakat dan pemerintah berupa jalan raya, listrik, sekolah,
masjid.
c) Tersedianya beragam produk barang dan jasa di masyarakat sehingga
meningkatkan persaingan dalam menciptakan dan memenuhi
kebutuhan masyarakat.
d) Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam
melalui : Menggunakan lahan yang efektif dan efisien, peningkatan
nilai tambah sumber daya alam, pembangkitan lahan tidur.
e) Meningkatkan perekonomian pemerintah, yaitu: Menambah peluang
dan kesempatan kerja bagi masyarakat, meratakan pendistribusian
negara, meningkatkan devisa negara, memperoleh pendapatan berupa
pajak dari sumber-sumber yang dikelola oleh perusahaan.
f) Pengembangan wilayah, dengan cara: Meningkatkan pemerataan

12
pembangunan (dengan prioritas daerah tertentu), membuka isolasi
wilayah dan cakrawala pemikiran masyarakat denganmasuknya
pembangunan.
Selanjutnya, dampak negatif yang ditimbulkan dari aspek ekonomi,
diantarinyasebagai berikut :
a. Eksplorasi sumber daya yang berlebihan.
b. Masuknya pekerja dari luar perusahaan sehingga mengurangi kesempatan
atau peluang kerja bagi masyarakat sekitar.

D. Pihak Pihak yang Berkepentingan atau Stakeholder di Dalam Studi


Kelayakan Bisnis

Stakeholder pada awalnya digunakan dalam dunia usaha, istilah ini Berasal
dari bahasa inggris terdiri atas dua kata; stake dan holder. Stake Berarti to
give support to, holder berarti pemegang. Jadi stakeholder adalah Siapapun
yang memiliki kepentingan dari sebuah usaha. Stakeholder dapat berfungsi
sebagai “tokoh kunci” atau “key person” dan merupakan orang yang
menjadi Panutan bagi mayarakat sekitarnya.Definisi lain dari stakeholder
adalah pemegang atau pemangku Kepentingan. Orang per orang atau
kelompok tertentu yang mempunyai Kepentingan apapun terhadap sebuah
objek disebut stakeholder (Pamadi Wibowo, 2008, dalam Muhammad
Tholut, 2018). Beberapa definisi yang pending dikemukakan (Muhammad
Tholut, 2018), yaitu:
a. Freeman (1984) yang mendefinisikan stakeholder sebagai
kelompok Atau individu yang dapat mempengaruhi dan atau
dipengaruhi oleh Suatu pencapaian tujuan tertentu.
b. Biset (1998) secara singkat mendefinisikan stakeholder
merupakan Orang dengan suatu kepentingan atau perhatian pada
permasalahan. Stakeholder ini sering di identifikasikan dengan suatu
dasar tertentu Sebagaimana di kemukakan Freeman (1984), yaitu dari
segi kekuatan Dan kepentingan relative stakeholder terhadap issu,
Grimble and Wellard (1996).

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Studi kelayakan usaha merupakan cara untuk mengetahui hal-hal


yang perl diperhatikan dalam memulai suatu bisnis atau usaha. Dalam
memulai usaha banyak yang harus diperhatikan, mulai dari lokasi, barang
yang akan di gunakan untuk usaha, sasaran atau objek yang akan menerima
barang, dana yang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut.
Sehingga perlu studi kelayakan usaha.
Didalam melakukan usaha atau bisnis harus diperhatikan hal-hal
yang yang penting, antara lain: tujuan kelayakan usaha, pihak yang
berkepentingan seperti pemilik perusahaan, invester atau pemberi dana,
masyarakat dan pemerintah, serta perlunya mengetahui aspek-aspek
mengenai kelayakan usaha, yaitu : Aspek Sumber daya manusia, produksi,
pemasaran. teknis, keuangan, kemantaatan barang, kesempatan kerja,
manajamen, lingkungan, social, ekonomi, dan politik. Agar nantinya dalam
berwirausaha berjalan lancer dan sesuai dengan target atau tujuan yang kita
inginkan sehingga menjadi wirausaha yang sukses

B. KRITIK DAN SARAN

Demikian pembahasan dalam makalah ini, semoga makalah


inibermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan
pengetahuan kita serta mampu untuk menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam makalah ini tentu masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sekalian agar kekurangan dan kesalahan tersebut tidak terulang
kembali, dan kedepannya semoga kami dapat membuat makalah dengan
lebih baik lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Danang Suntoyo, S.H., S.E., M.M.[2014] Studi Kelayakan Bisnis


Jakarta CAPS (Center of Academic Publishing Service)
Kurniawan, Rahmat, dkk. 2022. Analisis Studi Kelayakan Bisnis Syariah
Dalam Aspek Ekonomi. AL-QASD Journal: 4(2).
Sundari dan Pharama, Tiara Eka. 2021. Stakeholders Dalam Pendidikan.
Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora 05(2)

15

Anda mungkin juga menyukai