Latar Belakang
Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari pemahaman
manajemen ditambah dengan melihat beberapa aspek yang terkait disana seperti aspek
ekonomi, teknologi, politik-hukum dan sosial-budaya. Dimana kesemua aspek ini saling
memiliki keterkaitan satu sama lainnya untuk mendukung kelayakan suatu bisnis baik dilihat
dari segi mikro dan makro.
BAB II
PEMBAHASAN
2) Aspek Teknis
Evaluasi aspek teknis mempelajari kebutuhan teknis proyek, sperti penentuan kapasitas
produk, jenis teknologi yang digunakan, penggunaan peralatan, dan mesin serta lokasi usaha
yang paling menguntungkan.
Setiap gagasan kewirausahaan- baik produksi barang maupun penyediaan jasa-
mempunyai aspek teknis yang hatus dianalisis seblum usaha implementasi gagasan
dilaksanakan. Ada dua langkah penting dalam proses ini, yaitu:
a. Identifikasi spesifikasi teknis penting
Evaluasi gagasan ventura baru hendaknya dimulai dengan identifikasi persyaratan
teknis yang kritis terhadapa pasar sehingga mampu memenuhi harapan dari pelanggan
potensial. Persyaratan teknis yang paling penting adalah:
1. Desain fungsional produk dan daya tarik penampilannya
2. Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi cirri luar dari produk untuk memenuhi
permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan.
3. Daya tahan bahan baku produk dapat diandalkan, kinerja produk seperti yang diharapkan
pada kondisi operasi normal
4. Keamanan produk, tidak menimbulkan bahaya pada kondisi operasional daya guna yang bisa
diterima
5. Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
6. Standariasasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
7. Kemudahan untuk diproduksi dan diproses dan kemudian untuk ditangani
b. Pengembangan dan uji coba produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium,
evaluasi bahan baku alternative, serta fabrikasi model dan prototype untuk uji lapangan.
Untuk setiap tahap pengujian, hasil negative dan positif harus ditimbang dan dilakukan
penyesuaian yang perlu.[9]
3) Aspek Pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran, seorang wirausaha terlebih dahulu harus
melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan sistem informasi pemasaran yang
memadai berdasarkan analisis dan prediksi apakah bisnis yang akan dirintis atau
dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai atau tidak. Dalam analisis pasar,
biasanya terdapat beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati, di antaranya:
a. Kebutuhan dan keinginan konsumen, jika kebutuhan dan keinginan konsumen terpenuhi,
berarti peluang pasar bisnis kita terbuka dan layak bila dilihat dari kebutuhan/keinginan
konsumen.
b. Segmentasi pasar, pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya berdasarkan
geografi, demografi, dan sosial budaya.
c. Target, terget pasar menyangkut banyaknya konsumen yan g dapat diraih.
d. Nilai tambah, wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap rantai
pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga konsumen akhir.
e. Masa hidup produk, harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau
tidak.
f. Struktur pasar, harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan termasuk pasar
persaingan tidak sempurna atau sempurna.
g. Persaingan dan strategi pesaing, harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi atau
rendah, jika persaingan tinggi berarti peluang pasar rendah.
h. Ukuran pasar, ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan.
i. Pertumbuhan pasar, pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan volume penjualan.
j. Laba kotor, apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah.
k. Pangsa pasar, pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa yang diminta
dengan jumlah barang dan jasa ditawarkan.
4) Aspek Produksi
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah:
a. Lokasi operasi, untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan efisien, baik
bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.
b. Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan,
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas.
c. Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa
kini dan yang akan datang.
d. Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan harus
cukup tersedia.
e. Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan jam kerja
dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
f. Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus tepat dan prosesnya
praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.
5) Aspek Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen, terdapat beberapa unsur yang harus
dianalisis, seperti:
a. Kepemilikan, bentuk kepemilikan perusahaan hendaknya dipilih yang tidak berisiko terlalu
tinggi dan menguntungkan.
b. Organisasi, bentuk organisasi perusahaan harus tepat dan efisien.
c. Tim manajemen, bila bisnis merupakan skala besar, maka sebaiknya dibentuk tim
manajemen yang solid.
d. Karyawan, karyawan harus disesuaikan dengan jumlah dan kualifikasi yang diperlukan.
6) Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
a. Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan.
b. Sumber dana, yaitu sumber dana internal dan modal eksternal.
c. Proyeksi neraca, sangat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan.
d. Proyeksi laba rugi, proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan laba
atua rugi di masa yang akan datang.
e. Proyeksi arus kas, dari arus kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajiban keuangannya.[10]
7) Aspek Kemanfaatan
Aspek kemanfaatan yang dimaksud disini adalah bahwa proyek/usaha yang dikerjakan
tersebut nantinya diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat dan juga telah turut
membantu menyukseskan program pemerintah dalam pembangunan. Aspek ini dimaksudkan
untuk meyakini apakah secara yuridis rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau tidak. Jika
suatu rencana bisnis yang tidak layak tetap direalisasikan, bisnis berisiko besar akan
dihentikan oleh pihak yang berwajib atau oleh masyarakat. Dalam aspek ini menyangkut
siapa pelaksana bisnis, bisnis apa yang dilaksanakan, waktu pelaksanaan bisnis, dimana
bisnis dilaksanakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9) Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan menyangkut berbagai hal yang berhubungan dengan lingkungan dan
dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan suatu perusahaan seperti pencemaran dan
kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya. Keseimbangan ekosistem lingkungan harus
selalu dijaga pada saat kerusakan lingkungan sudah terjadi maka mengembalikan kembali
kepada keseimbangan semula adalah sangat sulit karena proses stabilitas lingkungan itu
adalah memakan waktu yang sangat lama.[11]
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Studi kelayakan usaha merupakan cara untuk mengetahui hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memulai suatu bisnis atau usaha. Dalam memulai usaha banyak yang
harus diperhatikan, mulai dari lokasi, barang yang akan di gunakan untuk usaha, sasaran atau
objek yang akan menerima barang, dana yang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha
tersebut. Sehingga perlunya studi kelayakan usaha.
Didalam melakukan usaha atau bisnis harus diperhatikan hal-hal yang yang penting,
antara lain: tujuan kelayakan usaha, pihak yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan,
invester atau pemberi dana, masyarakat dan pemerintah, serta perlunya mengetahui aspek-
aspek mengenai kelayakan usaha, yaitu : Aspek Sumber daya manusia, produksi, pemasaran,
teknis, keuangan, kemanfaatan barang, kesempatan kerja, manajamen, lingkungan, social,
ekonomi, dan politik. Agar nantinya dalam berwirausaha berjalan lancer dan sesuai dengan
target atau tujuan yang kita inginkan sehingga menjadi wirausaha yang sukses.
DAFTAR PUSTAKA
Agar Studi kelayakan usaha ini dapat mencapai sasaran dari berbagai pihak, tentu
saja harus memenuhi beberapa persyaratan berikut :
1. Studi harus dilakukan dengan teliti dan dengan penuh kehati-hatian
2. Studi harus dilakukan dengn dukungan data yang lengkap
3. Studi harus dilakukan dengan kejujuran dan ketulusan hati
4. Studi harus dilakukan dengan obyektif
5. Studi harus dilakukan dengan adil, tidak memihak kepentingan tertentu
6. Studi harus dapat diuji ulang jika diperlukan untuk menguji kebenaran hasil studi
http://daysgreen-days.blogspot.com/2011/10/studi-kelayakan-usaha.html
MAKALAH: https://welniandriani.blogspot.com/2016/08/studi-kelayakan-usaha.html
https://www.slideshare.net/sumardiarahbani/analisis-kelayakan-usaha-38090520
http://saaduddinlubis.blogspot.com/2014/05/pengertian-analisis-kelayakan-usaha.html
A. Pendahuluan
Yang perlu diuraikan di dalam bab pendahuluan
antara lain : latar belakang masalah yang memberikan
jawaban dari beberapa pertanyaan seperti jenis-jenis
kegiatan usaha yang akan direncanakan, alasan memilih
usaha, serta manfaat apa saja yang dapat diperoleh
dengan adanya usaha tersebut
Gagasan usaha yang disajikan juga dijelaskan, apakah
dalam bentuk usaha baru atau merupakan perluasan
dari usaha yang telah ada serta jenis produk yang
dihasilkan. Dilihat dari segi manfaat dari gagasan usaha
yang akan direncanakan perlu diuraikan benefit yang
dapat diterima akibat adanya gagasan usaha tersebut.
Baik yang bersifat financial benefit maupun yang
bersifat social benefit
http://mycangguk.blogspot.com/2016/02/sistematika-studi-kelayakan-bisnis.html
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah penelitian
tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan
secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar
yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan, proses bisnis agar mampu
memberikan mamfaat ekonomis dan sepanjang waktu. Dalam studi ini,
pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar
implementasi kegiatan usaha.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk:
1) Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik, mendirikan
perusahaan jasa, dan lain-lain.
2) Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah kapasitas
pabrik, memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin, memperluas cakupan
usaha, dan lain-lain.
3) Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan, misalnya
pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi atau perakitan, dan
lain-lain.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha
di antaranya:
1) Pihak wirausaha (pemilik perusahaan). Memulai bisnis atau mengembangkan
bisnis yang sudah ada barang tentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar
dan selalu dihadapkan pada ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, studi kelayakan
usaha sangat penting dilakukan agar kegiatan usaha tidak mengalami kegagalan
dan memberi keuntungan sepanjang waktu.
2) Investor dan penyumbang dana. Studi kelayakan usaha penting untuk memilih
jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas modal yang
ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi yang dilakukannya memberikan
jaminan pengembalian investasi yang memadai atau tidak.
3) Masyarakat dan pemerintah. Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan
untuk bahan kajian apakah usaha yang didirikan memberikan mamfaat bagi
masyarakat dan bagi pemerintah studi kelakan sebagai alat pertimbangan untuk
pengluaran izin usaha.
B. Proses dan Tahap Studi Kelayakan
Tahap penentuan ide adalah tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis
usaha barunya. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi.misalnya
kemungkinan bisnis yang paling memberikan peluang untuk dilakukan dan
menguntungkan dalam jangka waktu panjang. Banyak kemungkinannya, misalnya
bisnis industri,perakitan, perdagangan usaha jasa, atau jenis usaha lainnyayang
dianggap paling layak.
Tahap ini adalah perumusan visi dan misi bisnis, seperti visi dan misi bisnis yang
hendak diemban setela bisnis tersebut diidentifikasi.apakah misalnya untuk
menciptakan barang dan jasa yang sangat diperlukan masyarakat sepanjang waktu
ataukah untuk menciptakan keuntungan yang langgeng, atau apakah Visi dan Misi
bisnis yang dapat dikembangkan tersebut benar-benar menjadi kenyataan atau
tidak? Semuanya dirumuskan dalam bentuk tujuan.
c. Tahap analisis
Tahap penelitian yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu
keputusan apakah bisnis itu layak dilaksanakan atau tidak. Tahapan ini dilakukan
seperti prosedur penelitian ilmiah lainnya, yaitu dimulai dengan mengumpulkan data,
mengolah, menganalisis dan menarik kesimpulan. Kesimpulan dalam study
kelayakanusaha hanya dua,yaitu dilaksanakan atau tidak.
d. Tahap keputusan
Berikut ini akan dibahas beberapa criteria yang dapat dijadikan aspek penelitian
yaitu antara lain:
Dalam analisis pasar, biasanya terdapat beberapa komponen yang harus dianalisis
dan dicermati, diantaranya:
1) Kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika kebutuhan dab keinginan mereka
teridentifikasi dan memungkinkan terpenuhi, berarti peluang pasar bisnis kita terbuka
dan layak.
2) Segmentasi pasar. Jika segmentasi pasar teridemtifikasi, maka pasar sasaran
akan dapat terwujud dan tercapai.
3) Target. Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih. Jika
konsumen loyal, maka potensi pasar tinggi.
4) Nilai tambah. Wirausaha harus mengrtahui nilai tambah produk dan jasa pada
setiap rantai pemasaran mulai dari pemasok, agen, hingga komsumen akhir.
Dengan mengetahui nilai tambah setiap rantai pemasaran, maka nilai tambah bisnis
akan diketahui tinggi atau rendah.
5) Masa hidup produk. Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa
bertahan lama atau tidak. Jika masa produk lebih lama berarti potensi pasar tinggi.
6) Struktur pasar. Harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan
termasuk pasar pesaingan tidak sempurna atau pasar persaingan sempurna.
7) Persaingan dan strategi pesaing. Harus dianalisis apakah tingkat persaingan
tinggiatau rendah. Jika persaingan tinggi, berarti peluang pasar rendah.
8) Ukuran pasar. Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume
penjualan tinggi, berarti pasar potensial.
9) Pertumbuhan pasar Pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan
volume penjualan. Jika pertumbuhan pasar tinggi (misalnya lebih dari 20%), berarti
potensi pasar tinggi
10) Laba kotor. Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah? Jika profit
margin kotor lebih dari 20%, berarti pasar potensial.
11) Pngsa pasar. Pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa
yang diminta dengan jumlah barang jasa yang ditawarkan.
.
b. Analisis aspek produksi/operasi
D. Kriteria Investasi
Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu investasi yng dilakukan dan
menguntungkan secara ekonomis, dipergunakan empat kriteria yaitu:
Perlu diperhatikan bahwa nilai uang sebagai mamfaat ekononi dari usaha yang
diperkirakan akan diterima di masa yang akan datang tidak sama dengannilai uang
yang diterima sekarang karena adanya faktor suku bunga dan besarnya biaya yang
dianalisis sepanjang waktu. Oleh sebab itu, dalam studi kelayakan usaha, unsur
waktu dan suku bunga harus diperhitungkan.
Setelah menganalisis bebagai aspek bisnis secermat mungkin dan hasilnya secara
ekonomis dinyatakan layak, maka langkah selanjutnya adalah menyusun laporan
studi kelayakan. Sistematika laporan studi kelayakan pada umumnya berisi:
RINGKASAN PROYEK
BAB I PENDAHULUAN
• Aspek teknis
Sifat proyek
Jenis dan jumla produksi
Lokasi
Bangunan
Mesin dan peralatan
Tata letak proses
Proses produksi
Kapasitas produksi
Bahan baku dan bahan penolong
Tenaga
• Aspek pemasaran
Peluang pasar
Segmentasi pasar
Sasaran pasar
Volume dan harga penjualan
Masa hidup produk
Struktur pasar
Persaingan dan strategi bersaing
Ukuran pasar dan pertumbuhannya
Pangsa pasar
Margin laba kotor
• Aspek manajemen
Kepemilikan
Struktur organisasi
Tim manajemen
Tenaga kerja/karyawan
• Aspek keuangan
Kebutuhan dana
Sumber dana
Prediksi pendapatan
Prediksi biaya
Prediksi laba rugi
Kriteria investasi
http://sahrulastoq.blogspot.com/2010/11/pentingnya-studi-kelayakan-usaha.html
http://alvin42.blogspot.com/2010/08/pentingnya-studi-kelayakan-usaha.html