Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam setudi kelayak akan
melibatkan banyak tim dari berbahai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek
masing masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi
dan lain sebagainya.
Menurut Yacob Ibrahim (2009 : 1), studi kelayakan bisnis adalah kegiatan
untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan
suatu kegiatan usaha/proyek.
ASPEK HUKUM
Yang diperlukan dalam aspek pasar dan pemasaran adalah pasar mana
yang akan dimasuki perusahaan, seberapa besar pasar yang ingin dimasuki atau
yang tersedia di masa yang akan datang. Untuk mengetahui itu perlu dilakukan
pengukuran terhadap permintaan yang diukur berdasarkan permintaan sekarang
dan di masa yang akan datang.
1. Metode Pengukuran Permintaan
Total permintaan pasar suatu produk adalah total volume yang dibeli
oleh sekelompok konsumen tertentu dalam suatu wilayah dalam jangka waktu
tertentu dalam suatu lingkungan pemasaran tertentu. Menurut Husein Umar
(2007 : 40) adalah dengan menggunakan persamaan :
Q=n.p.q
dimana :
Q = total permintaan pasar
n = jumlah pembeli di pasar
p = harga rata-rata satuan
q = jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli per tahun
ASPEK KEUANGAN
PP = Nilai Investasi
X1
Kas Masuk Bersih
Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa cepat waktu
pengembalian investasi. Kriteria penilaian kelayakan bisnis berdasarkan payback
period adalah apabila payback period lebih kecil dari periode investasi, maka
ususlan investasi layak dilanjutkan. Sebaliknya apabila payback period lebih besar
dari periode investasi, maka usulan investasi tidak layak dilanjutkan.
Metode ini pada umunya digunakan untuk memilih dari berbagai usaha
yang mempunyai risiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera
dapat kembali secepat mungkin. Kelemahan dari metode ini adalah tidak dapat
menganalisis penghasilan usaha setelah modal kembali dan tidak
memepertimbangkan nili waktu uang (time value of money).
Keuntungan metode payback period adalah (Djatmiko, 2012: 217):
+ +....+ - investasi
Di mana :
CF = aliran kas per tahun pada periode t
I0 = investasi awal pada tahun 0
K = suku bunga (discount rate)
Kriteria yang digunakan dalam penilaian NPV adalah :
a. Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi usaha akan sama dengan tingkat
bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak
untung maupun rugi.
b. Jika NPV = - (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya dibawah
tingkat bunga yang dipakai, dengan kata lain ususlan protek ditolak.
= Tingkat bunga 1
= Tingkat banga 2
Menurut Freddy Rangkuti (2012 : 13) analisis BEP atau titik impas atau
titik peluang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara
biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi.
Aspek keuangan dalam studi kelayakan bertujuan untuk (Suliyanto, 2010 : 184):
a. Menganalisis sumber dana untuk menjalankan usaha.
b. Menganalisis besarnya kebutuhan biaya investasi yang diperlukan.
c. Menganalisis besarnya kebutuhan modal kerja yang diperlukan.
d. Memproyeksikan laporan rugi laba usaha yang akan dijalankan.
e. Memproyeksikan arus kas dari usaha yang akan dijalankan.
f. Memproyeksikan neraca dari usaha yang akan dijalankan.
g. Menganalisis sumber dana untuk menjalankan bisnis.
h. Meningkatkan tingkat pengembalian investasi yang ditanamnkan dengan
berdasarkan beberapa analisis kelayakan investasi, seperti Payback Period
(PP), Net Present Value (NPV), Profitabilitas Indeks (PI), dan Internal
Rate of Return (IRR)
ASPEK TEKNIS
4. Pengendalian (controlling)
Pengendalian adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan
tugas apakah telah sesuai rencana. Fungsi manajemen ini yang melibatkan
penetapan standar yang jelas untuk menentukan apakah sebuah organisasi
mengalami kemajuan terhadap tujuan dan sasarannya, memberi ganjaran kepada
orang-orang untuk melakukan pekerjaan yang baik, dan mengambil tindakan
korektif jika tidak. Tahap-tahap dalam pengendalian, antara lain :
a. Penetapan standar perencanaan.
b. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan.
c. Perbandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan
penyimpangan-penyimpangan.
d. Pengambilan tindakan koreksi bila perlu.
Dalam menyusun sebuah studi kelayakan bisnis, sebagai titik tolak untuk
melakukan analisis, diperlukan informasi eksternal perusahaan untuk mengetahui
seberapa jauh lingkungan luar tersebut memberikan peluang sekaligus ancaman
dalam rencana bisnis.
1. Dilihat dari sudut ekonomi
Begitu banyak data makroekonomi yang tersebar di berbagai
dilingkungan masyarakat (Umar, 2007 : 245). Data makroekonomi tersebut
ASPEK AMDAL
Indikator :
Aspek Pasar dan
Pemasaran
Aspek Teknis
Aspek Hukum
Aspek Keuangan
Aspek AMDAL
Alternatif Kelayakan