Anda di halaman 1dari 7

Tugas Rutin 1

KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP STUDI


KELAYAKAN USAHA

Dosen Pengampu : Kahfi Puddin,SE.,M.Si

Disusun Oleh :
Dewi Azmiah
(7213260004)

Kelas C
Prodi Kewirausahaan
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan
T.A.2022/2023
Konsep Dasar Dan Ruang Lingkup Studi Kelayakan Usaha

A.Pengertian Studi Kelayakan Usaha


Menurut Kasmir dan Jakfar (2003: 10) Studi kelayakan bisnis atau usaha adalah
kegiatan yang mempelajari secara mendalam atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka
menentukan layak tidaknya usaha tersebut dijalankan.
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah penelitian
tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-
menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan
keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis
dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena
akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.Studi kelayakan usaha juga merupakan penelitian
terhadap rencana bisnisyang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga
saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal
untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk:
1.Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik,mendirikan perusahaan
jasa, membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.
2.Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menembah kapasitas pabrik, memperluas
skala usaha, mengganti peralatan/mesin,menambah mesin baru, memperluas cakupan usaha, dan
lain sebagainya.
3.Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan, misalnya
pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang ataujasa, pabrikasi atau perakitan, proyek A atau proyek B,
dan lain sebagainya.

B.Tujuan Studi Kelayakan Usaha


Ketika ingin mengetahui kelayakan usaha kita, tentunya kita harus mengetahui
tujuannya. Dalam hal ini Kasmir dan Jakfar, (2003: 20)mengatakan “paling tidak ada lima
tujuan mengapa sebelum suatu usahaatau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan”, yaitu:
1.Menghindari resiko kerugian. Untuk mengatasi resiko kerugian pada masa yang akan datang
harus ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini adayang dapat diramalkan akan terjadi
atau terjadi tanpa dapat diramalkan.Fungsi studi kelayakan adalah meminimalkan resiko yang
tidak diinginkan,baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

2.Memudahkan perencanaan. Apabila sudah dpat meramalkan yang akan terjadi pada masa yang
akan datang, kita dapat melakukan perencanaan dan hal-hal yang perlu direncakan.

3.Memudahkan pelaksaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah disusun akan memudahkan
pelaksaan usaha. Pedoman yang telah tersusun secara sistematis, menyebabkan usaha yang
dilaksanakan dapat tepat sasaran dansesuai dengan rencana yang sudah disusun.

4.Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan usaha yang sesuai denganrencana yang sudah


disusun, akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadapa jalannya usaha.
Pengawasan ini perlu dilakukan agartidak melenceng dari rencana yang telah disusun.

5.Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan pengawasan, jika terjadi
penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehinggadapat di lakukan pengendalian atas
penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah mengendalikan agar tidak melenceng
dari rel yang sesungguhnya, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
C.Pihak-pihak yang Berkepentingan
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studikelayakan usaha di
antaranya:
1.Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)
Memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada sudah barang tentu memerlukan
pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada ketidakpastian. Dalam
kewirausahaan, studi kelayakan usaha sangatpenting dilakukan agar kegiatan usaha tidak
mengalami kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang waktu. Studi kelayakan berfungsi
sebagai laporan, pedoman, dan bahan pertimbangan untuk merintis dan mengembangkan
usaha atau melakukan investasi baru, sehingga bisnisyang akan dilakukan meyakinkan
wirausaha itu sendiri maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.

2.Investor dan Penyandang Dana


Bagi investor dan penyandang dana, studi kelayakan usaha sangat penting untuk memilih
jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagaijaminan atas modal yang
ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasiyang dilakukannya memberikan jaminan
pengembalian investasi yangmemadai atau tidak. Oleh investor, studi kelayakan sering
digunakansebagai bahan pertimbangan layak atau tidaknya investasi dilakukan.

3.Masyarakat dan Pemerintah


Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan terutama sebagai bahankajian apakah
usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya atau
sebaliknya justru merugikan, seperti bagaimana dampak lingkungan, apakah positif atau negatif.
Bagi pemerintah, studi kelayakan sangat penting untuk mempertimbangkan izin usaha atau
penyediaan fasilitas lainnya.

D.Aspek-Aspek Studi Kelayakan Usaha


Beberapa aspek yang tidak bisa dihilangkan dalam kajian kelayakan yaitu:
1)Aspek SumberDaya Manusia (SDM)
Dalam hal membangun proyek bisnis, ketersediaan SDM-nya, yaitu manajer proyek dan staf
proyek hendaknya dikaji secara cermat. Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
sebuah proyek bisnis sangat tergantung pada SDM yang solid, yaitu manajer dan timnya.
Membangun sebuah tim yang efektif merupakan suatu kombinasi antara seni dan
ilmupengetahuan. Dalam membangun sebuah tim yang efektif, pertimbangan harus diadakan
bukan hanya pada keahlian teknis para manajer atau anggota tim semata, tetapi juga
pada peranan penting mereka dan keselarasan mereka dalam bekerja.

2)Aspek Teknis
Evaluasi aspek teknis mempelajari kebutuhan teknis proyek, seperti penentuan
kapasitas produk, jenis teknologi yang digunakan, penggunaan peralatan, dan mesin serta lokasi
usaha yang paling menguntungkan.Setiap gagasan kewirausahaan- baik produksi barang maupun
penyediaan jasa mempunyai aspek teknis yang harus dianalisis sebelum usaha implementasi
gagasan dilaksanakan. Ada dua langkah penting dalam prosesini, yaitu:
a.Identifikasi spesifikasi teknis penting
Evaluasi gagasan ventura baru hendaknya dimulai dengan identifikasipersyaratan
teknis yang kritis terhadapa pasar sehingga mampu memenuhiharapan dari pelanggan potensial.
Persyaratan teknis yang paling penting adalah:
1.Desain fungsional produk dan daya tarik penampilannya.
2.Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi cirri luar dari produk untuk memenuhi
permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan.
3.Daya tahan bahan baku produk dapat diandalkan, kinerja produk seperti yang diharapkan pada
kondisi operasi normal.
4.Keamanan produk, tidak menimbulkan bahaya pada kondisi operasional daya guna yang bisa
diterima
5.Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah.
6.Standariasasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu.
7.Kemudahan untuk diproduksi dan diproses dan kemudian untuk ditangani.

3)Aspek Pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran, seorang wirausaha terlebih dahulu harus
melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan sistem informasi pemasaran yang
memadai berdasarkan analisis dan prediksi apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan
memiliki peluang pasar yang memadai atau tidak.

4)Aspek Produksi
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah:
a.Lokasi operasi, untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan efisien, baik bagi
perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.
b.Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar danprediksi permintaan,
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas.
c.Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi
masa kini dan yang akan datang.
d.Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan harus cukup
tersedia.
e.Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan jam kerja dan
kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
f.Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harustepat dan prosesnya
praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.

5)Aspek Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen, terdapat beberapa unsur yang harus
dianalisis, seperti:
a.Kepemilikan, bentuk kepemilikan perusahaan hendaknya dipilih yangtidak berisiko terlalu
tinggi dan menguntungkan.
b.Organisasi, bentuk organisasi perusahaan harus tepat dan efisien.
c.Tim manajemen, bila bisnis merupakan skala besar, maka sebaiknya dibentuk tim
manajemen yang solid.
d.Karyawan, karyawan harus disesuaikan dengan jumlah dan kualifikasi yang diperlukan.

6)Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
a.Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan.
b.Sumber dana, yaitu sumber dana internal dan modal eksternal.
c.Proyeksi neraca, sangat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan.
d.Proyeksi laba rugi, proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan laba
atua rugi di masa yang akan datang.
e.Proyeksi arus kas, dari arus kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajiban keuangannya.

7)Aspek Kemanfaatan
Aspek kemanfaatan yang dimaksud disini adalah bahwa proyek/usaha yang dikerjakan tersebut
nantinya diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakatdan juga telah turut membantu menyukseskan
program pemerintah dalam pembangunan. Aspek ini dimaksudkan untuk meyakini apakah secara
yuridis rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau tidak. Jika suatu rencana bisnis yang tidak layak
tetap direalisasikan, bisnis berisiko besar akan dihentikan oleh pihak yang berwajib atau oleh
masyarakat. Dalam aspek ini menyangkut siapa pelaksana bisnis, bisnis apa yang
dilaksanakan, waktu pelaksanaan bisnis, dimana bisnis dilaksanakan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

8)Aspek Kesempatan Kerja


Disini diharapkan bahwa proyek/usaha yang dikerjakan tersebut adalah mampu untuk
membuka lapangan pekerjaan baru kepada masyarakat yang otomatis itu adalah membantu pemerintah
untuk mengurangi jumlah angka pengangguran. Misalnya pada usaha yang sifatnya padat karya, jelas
untukusaha seperti ini penyerapan jumlah tenaga kerja akan terasa sangat signifikan terjadi.

9)Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan menyangkut berbagai hal yang berhubungan dengan lingkungan
dan dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan suatuperusahaan seperti pencemaran
dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya. Keseimbangan ekosistem lingkungan
harus selalu dijagapada saat kerusakan lingkungan sudah terjadi maka mengembalikan
kembali kepada keseimbangan semula adalah sangat sulit karena proses stabilitas lingkungan
itu adalah memakan waktu yang sangat lama.

10)Aspek Ekonomi, Sosial dan Politika.


Aspek Ekonomi, meliputi :
1.Rencana Pembangunan Nasional
2.Distribusi Nilai Tambah
3.Keuntungan Ekonomi Nasional
4.Hambatan di bidang ekonomi, dan
5.Dukungan Pemerintahb.
Aspek Sosial, meliputi:
1.Perusahaan sebagai lembaga sosial
2.Perubahan kondisi sosial yang kompleks
3.Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik.
Aspek Politik, diutamakan pada good news dan bad news dari situasi poitik bagi
suasana bisnis, khususnya terhadap nilai kurs.

E. Pihak Atau Lembaga-lembaga Studi Kelayakan Bisnis


Pembuatan studi kelayakan digunakan untuk memenuhi permintaan pihak-pihak yang berbeda.
Berikut merupakan pihak atau lembaga yang ada dalam studi kelayakan bisnis :
a.Pihak Investor
Sebelum investor menanamkan modal di perusahaan, para investor akan mempelajari laporan
studi kelayakan bisnis yang dibuat. Karena investor memiliki kepentingan langsung tentang
keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan modal yang akan ditanamkan.

b.Pihak Kreditor atau lembaga perbankan


Sebelum memberikan kredit, pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan bisnis serta
mempertimbangkan bonafiditas serta ketersediaan bangunan yang dimiliki. Studi kelayakan bisnis
dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk dapat memberikan pinjaman.

c.Pihak Manajemen Perusahaan


Sebagai leader (pemimpin) manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan bisnis
untuk dapat mengetahui dana yang akan dibutuhkan serta digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan atau mengolah usaha atau proyek.

d.Pihak Pemerintah
Dari sudut pandangan mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah terutama untuk
tujuan pegembangan sumber daya manusia, berupa penyerapan tenaga kerja, selain itu adanya usaha
baru atau berkembangnya usaha lama sebagai hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan oleh
individu atau badan usaha tentunya akan menambah pemasukan pemerintah baik dari pajak
pertambahan nilai maupun dari pajak penghasilan dan retribusi biaya perizinan, biaya pendaftaran dan
biaya administrasi lainnya yang layak diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara makro
pemerintah dapat berharap dari keberhasilan studi kelayakan bisnis ini. Untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional sehingga tercapai pertumbuhan dan kenaikan income
perkapita.

e.Pihak Masyarakat
Hasil studi kelayakan bisnis merupakan suatu peluang untuk menngkatkan kesejahteraan dan
perekonomian rakyat baik yang terlibat langsung maupun yang muncul diakibatkan adanya nilai
tambah sebagai akibat dari adanya usaha atau proyek tersebut.

f.Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi


Kebijaksanaan pembangunan ekonomi dirancang serta dirumuskan oleh pemerintah. sedangkan
pelaksanaan dilakukan oleh masyarakat melalui bermacam-macam pelaksanaan usaha proyek. berarti
pelaksanaan pembangunan juga berpedoman pada studi kelayakan bisnis dari masing-masing rencana
usaha atau proyek.

F. Langkah-langkah Studi Kelayakan Bisnis


Berikut merupakan langkah langkah yang ada pada study kelayakan bisnis yaitu :
1.Penemuan ide bisnis
Tahap penemuan ide merupakan tahap seseorang menemukan sebuah ide bisnis. Ide bisnis
muncul karena peluang bisnis yang dipandang memiliki prospek yang baik terlihat. Penemuan ide
bisnis ini dapat bersumber dari bacaan, hasil pengamatan, informasi dari orang lain, media masa,
maupun berdasarkan pengalaman.

2.Melakukan studi pendahuluan


Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran umum peluang bisnis dari ide bisnis
yang akan dijalankan, termasuk di dalamnya prospek dan kendala yang dapat muncul dari bisnis yang
akan dilakukan. Jika berdasarkan studi pendahuluan suatu ide bisnis yang akan dijalankan memiliki
kendala yang besar dan kurang prospek maka penyusunan studi kelayakan yang lebih mendalam tidak
perlu dilakukan. Sebaliknya, jika berdasarkan studi pendahuluan sebuah ide bisnis memiliki prospek
yang baik dan pelaku bisnis memiliki keyakinan untuk mengatasi kendala yang mungkin muncul maka
proses dilanjutkan dengan tahap berikutnya.

3.Membuat desain studi kelayakan


Setelah gambaran umum tentang peluang bisnis dari ide bisnis yang akan dijalankan diperoleh,
langkah selanjutnya adalah membuat desain studi kelayakan yang meliputi penentuan aspek-aspek
yang akan diteliti, responden, teknik pengumpulan data, penyusunan kuesioner, alat analisis data,
penyusunan anggaran untuk melakukan studi kelayakan, sampai dengan penentuan desain laporan
akhir.

4.Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, maupun
kuesioner, sedangkan sumber data dapat berupa data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data
seringkali merupakan pekerjaan yang paling memerlukan waktu dan biaya yang besar untuk
penyusunan studi kelayakan bisnis sehingga proses pengumpulan data harus didesain sebaik mungkin.

5.Analisis dan interprestasi data


Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif maupun kuantitatif.
Analisis kualitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan berupa data kualitatif (judgement), sedangkan
analisis kuantitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif.
6.Menarik kesimpulan dan rekomendasi
Kesimpulan didasarkn pada hasil analisis data untuk memutuskan suatu ide bisnis layak atau
tidak layak berdasarkan setiap aspek yang diteliti. Sedangkan rekomendasi memberikan arahan
petunjuk tentang tindak lanjut ide bisnis yang akan dijalankan serta memberikan catatan-catatan jika
ide bisnis tersebut akan dilaksanakan.

7.Penyususnan laporan studi kelayakan bisnis


Format maupun desain laporan akhir harus disesuaikan dengan pihak-pihak yang akan
menggunakan studi kelayakan bisnis. Selain itu, besarnya anggaran untuk menyusun studi kelayakan
bisnis juga harus dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai