Anda di halaman 1dari 13

STUDI KELAYAKAN BISNIS

NOVI SATRIA JATMIKO, ST.MM


PENGERTIAN
 Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan,
usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka
menentukan layak atau tidak layak usaha tersebut
dijalankan.
 Studi kelayakan juga sering disebut feasibily study
merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu
keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu
gagasan usaha/proyek yang direncanakan.
ANALISIS EVALUASI PROYEK DAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
 Perbedaan antara analisis evaluasi proyek dan studi
kelayakan bisnis adalah :
1. Studi kelayakan bisnis lebih mengutamakan kelayakan dari
suatu gagasan usaha dilihat dari pengusaha secara individu.
2. Evaluasi proyek melihat kelayakan suatu proyek tidak hana
secara individu tetapi juga melihat dampak proyek terhadap
masyarakat secara keseluruhan.
TUJUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
Kasmir (2011) menguraikan ada 5 (lima) tujuan dari suatu usaha
dilakukan studi kelayakan, yaitu :
1. Menghindari risiko kerugian : meminimalkan risiko yang tidak
diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang
tidak dapat dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan : meliputi berapa jumlah dana yang
diperlukan, kapan usaha akan dijalankan, di mana lokasi usaha
hingga bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan : pelaksana bisnis memiliki
pedoman yang harus dikerjakan.
4. Memudahkan pengawasan : perusahaan lebih mudah melakukan
pengawasan seingga tidak terjadi penyimpangan
5. Memudahkan pengendalian : mendeteksi suatu penyimpangan
sehingga dapat dilakukan pengendalian.
PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
PADA STUDI KELAYAKAN BISNIS
Pihak- pihak yang berkepentingan pada studi kelayakan bisnis :
1. Pemilik usaha : dapat mempelajari apakah usaha yang akan
dibangun akan memberikan keuntungan atau tidak
2. Lembaga keuangan : jika modal berasal dari pinjaman bank
atau lembaga keuangan lainnya, sehingga dapat diawasi
kredit yang diberikan macet atau tidak.
3. Pemerintah : meyakinkan apakah usaha yang dijalankan
akan memberi manfaat baik bagi perekonomian secara
umum maupun gaji masyarakat luas, seperti penyediaan
lapangan kerja dan usaha yang dijalankan tidak merusak
lingkungan sekitarnya.
4. Masyarakat luas : manfaat bisnis yang dijalankan harus
memberikan manfaat bagi masyarakat luas, seperti tersedia
lapangan kerja.
5. Manajemen perusahaan : hasil studi kelayakan usaha
merupakan ukuran kinerja bagi pihak manajemen
perusahaan untuk menjalankan tugasnya.
PERANAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
 Studi kelayakan bisnis memiliki peranan terhadap aspke
kegitan bisnis, diataranya adalah :
1. Dilihat dari segi perbankan dan lembaga keuangan lainnya,
peranan studi kelayakan bisnis menjadi lebih penting lagi
untuk mengadakan penilaian terhadap gagasan usaha/proyek
yang mempunyai sumber dana dari lembaga tersebut.
2. Bagi penanam modal, studi kelayakan merupakan gambaran
tentang usaha/proyek yang akan dikerjakan dan melalui studi
kelayakan penanam modal akan dapat mengetahui prospek
perusahaan dan kemungkinan-kemungkinan keuntungan yang
diterima.
3. Dalam kegiatan kemasyarakatan, stdi kelayakan mulai dikenal
dan mendapat perhatian dari beberapa kalangan masyarakat,
terutama yang menyangkut usaha-usaha dari beberapa
kalangan masyarakat, terutama yang menyangkut usaha-usaha
dalam mencari dana dan kegiatan-kegiatan lainnya.
4. Dilihat dari segi pembangunan nasional, proyek-proyek yang
diusulkan melalui rencana pembangunan nasional masih
bersifat makro sehingga masih memerlukan penjabaran dan
penelaahan serta penilaian dari segi analis proyek samapai
seberapa jauh proyek-proyek yang diusulkan ini dapat
memberikan benefit.
SISTEMATIKA STUDI KELAYAKAN
BISNIS
Menurut Ibrahim (2003) penyusunan sebuah studi kelayakan
bisnis harusmeliputi sekurang-kurangnya aspek-aspek sebagai
berikut :
1. Pendahuluan : yang perlu diuraikan dari bab ini antara lain :
a. Latar belakang masalah yang memberikan jawaban dari
beberapa pertanyaan seperti jenis-jenis kegiatan atau
gagasan usaha/proyek yang akan direncanakan.
b. Alasan-alasan pemilihan gagasan usaha/proyek
c. Manfaat apa saja yang diperoleh dari gagasan tersebut
d,. Faktor-faktor lain yang perlu diuraikan
2. Aspek Pasar dan Pemasaran : hal ini adalah inti dari
penyusunan studi kelayakan, meskipun secara teknis telah
menunjukkan hasil yang feasible (layak) untuk dilaksanakan,
tetapi tidak artinya jika tidak dibarengi dengan adanya
pemasaran. Uraian harus meliputi :
a. Peluang pasar
b. Perkembangan pasar
c. Penetapan pangsar pasar
d. Langkah-langkah yang perlu dilakukan.
3. Aspek Teknis dan teknologi : faktor-faktor yang perlu
diuraikan adalah yang menyangkut lokasi usaha/proyek yang
direncanakan, sumber bahan baku, jenis teknologi yang
digunakan, kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi yang
diperlukan di samping membuat rencana produksi selama
umur ekonomis proyek.
4. Aspek Organisasi dan Manajemen : yang perlu diuraikan
adalah bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari gagasana-
gagasan usaha yang direncanakan secara efisien, serta struktur
organisasi yang diperlukan
5. Aspek Ekonomi dan Keuangan : uraian meliputi perkiraan biaya
investasi, biaya operasi dan pemeliharaan, kebutuhan modal kerja,
sumber pembiayaan, perkiraan pendapatan, perhitungan kriteria
investasi, BEP, proyeksi laba rugi, proyeksi aliran kas, dan dampak
proyek terhadap perekonomian masyarakat.
6. Kesimpulan dan Rekomendasi serta lampiran : apakah gagasan
usaha yang direncanakan dapat dilaksanakan atau tidak dilihat dari
berbagai aspek, terutama marketing dan keuangan. Dicantumkan
pula angka-angka pendukung dari pernyataan yang dikemukakan.
Rekomendasi yang dimaksud adalah rekomendasi yang diberikan
oleh penyusun studi kelayakan yang dapat ditujukan pada siapa saja
yang berhubungan dengan usaha.
Aspek-aspek lainnya yang juga harus diuraikan adalah aspek hukum
dan Aspek Dampak Lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai