PENGERTIAN Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak layak usaha tersebut dijalankan. Studi kelayakan juga sering disebut feasibily study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/proyek yang direncanakan. ANALISIS EVALUASI PROYEK DAN STUDI KELAYAKAN BISNIS Perbedaan antara analisis evaluasi proyek dan studi kelayakan bisnis adalah : 1. Studi kelayakan bisnis lebih mengutamakan kelayakan dari suatu gagasan usaha dilihat dari pengusaha secara individu. 2. Evaluasi proyek melihat kelayakan suatu proyek tidak hana secara individu tetapi juga melihat dampak proyek terhadap masyarakat secara keseluruhan. TUJUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS Kasmir (2011) menguraikan ada 5 (lima) tujuan dari suatu usaha dilakukan studi kelayakan, yaitu : 1. Menghindari risiko kerugian : meminimalkan risiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. 2. Memudahkan perencanaan : meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan dijalankan, di mana lokasi usaha hingga bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan. 3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan : pelaksana bisnis memiliki pedoman yang harus dikerjakan. 4. Memudahkan pengawasan : perusahaan lebih mudah melakukan pengawasan seingga tidak terjadi penyimpangan 5. Memudahkan pengendalian : mendeteksi suatu penyimpangan sehingga dapat dilakukan pengendalian. PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN PADA STUDI KELAYAKAN BISNIS Pihak- pihak yang berkepentingan pada studi kelayakan bisnis : 1. Pemilik usaha : dapat mempelajari apakah usaha yang akan dibangun akan memberikan keuntungan atau tidak 2. Lembaga keuangan : jika modal berasal dari pinjaman bank atau lembaga keuangan lainnya, sehingga dapat diawasi kredit yang diberikan macet atau tidak. 3. Pemerintah : meyakinkan apakah usaha yang dijalankan akan memberi manfaat baik bagi perekonomian secara umum maupun gaji masyarakat luas, seperti penyediaan lapangan kerja dan usaha yang dijalankan tidak merusak lingkungan sekitarnya. 4. Masyarakat luas : manfaat bisnis yang dijalankan harus memberikan manfaat bagi masyarakat luas, seperti tersedia lapangan kerja. 5. Manajemen perusahaan : hasil studi kelayakan usaha merupakan ukuran kinerja bagi pihak manajemen perusahaan untuk menjalankan tugasnya. PERANAN STUDI KELAYAKAN BISNIS Studi kelayakan bisnis memiliki peranan terhadap aspke kegitan bisnis, diataranya adalah : 1. Dilihat dari segi perbankan dan lembaga keuangan lainnya, peranan studi kelayakan bisnis menjadi lebih penting lagi untuk mengadakan penilaian terhadap gagasan usaha/proyek yang mempunyai sumber dana dari lembaga tersebut. 2. Bagi penanam modal, studi kelayakan merupakan gambaran tentang usaha/proyek yang akan dikerjakan dan melalui studi kelayakan penanam modal akan dapat mengetahui prospek perusahaan dan kemungkinan-kemungkinan keuntungan yang diterima. 3. Dalam kegiatan kemasyarakatan, stdi kelayakan mulai dikenal dan mendapat perhatian dari beberapa kalangan masyarakat, terutama yang menyangkut usaha-usaha dari beberapa kalangan masyarakat, terutama yang menyangkut usaha-usaha dalam mencari dana dan kegiatan-kegiatan lainnya. 4. Dilihat dari segi pembangunan nasional, proyek-proyek yang diusulkan melalui rencana pembangunan nasional masih bersifat makro sehingga masih memerlukan penjabaran dan penelaahan serta penilaian dari segi analis proyek samapai seberapa jauh proyek-proyek yang diusulkan ini dapat memberikan benefit. SISTEMATIKA STUDI KELAYAKAN BISNIS Menurut Ibrahim (2003) penyusunan sebuah studi kelayakan bisnis harusmeliputi sekurang-kurangnya aspek-aspek sebagai berikut : 1. Pendahuluan : yang perlu diuraikan dari bab ini antara lain : a. Latar belakang masalah yang memberikan jawaban dari beberapa pertanyaan seperti jenis-jenis kegiatan atau gagasan usaha/proyek yang akan direncanakan. b. Alasan-alasan pemilihan gagasan usaha/proyek c. Manfaat apa saja yang diperoleh dari gagasan tersebut d,. Faktor-faktor lain yang perlu diuraikan 2. Aspek Pasar dan Pemasaran : hal ini adalah inti dari penyusunan studi kelayakan, meskipun secara teknis telah menunjukkan hasil yang feasible (layak) untuk dilaksanakan, tetapi tidak artinya jika tidak dibarengi dengan adanya pemasaran. Uraian harus meliputi : a. Peluang pasar b. Perkembangan pasar c. Penetapan pangsar pasar d. Langkah-langkah yang perlu dilakukan. 3. Aspek Teknis dan teknologi : faktor-faktor yang perlu diuraikan adalah yang menyangkut lokasi usaha/proyek yang direncanakan, sumber bahan baku, jenis teknologi yang digunakan, kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi yang diperlukan di samping membuat rencana produksi selama umur ekonomis proyek. 4. Aspek Organisasi dan Manajemen : yang perlu diuraikan adalah bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari gagasana- gagasan usaha yang direncanakan secara efisien, serta struktur organisasi yang diperlukan 5. Aspek Ekonomi dan Keuangan : uraian meliputi perkiraan biaya investasi, biaya operasi dan pemeliharaan, kebutuhan modal kerja, sumber pembiayaan, perkiraan pendapatan, perhitungan kriteria investasi, BEP, proyeksi laba rugi, proyeksi aliran kas, dan dampak proyek terhadap perekonomian masyarakat. 6. Kesimpulan dan Rekomendasi serta lampiran : apakah gagasan usaha yang direncanakan dapat dilaksanakan atau tidak dilihat dari berbagai aspek, terutama marketing dan keuangan. Dicantumkan pula angka-angka pendukung dari pernyataan yang dikemukakan. Rekomendasi yang dimaksud adalah rekomendasi yang diberikan oleh penyusun studi kelayakan yang dapat ditujukan pada siapa saja yang berhubungan dengan usaha. Aspek-aspek lainnya yang juga harus diuraikan adalah aspek hukum dan Aspek Dampak Lingkungan.