Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN RESIKO

STIE MADANI BALIKPAPAN

1
BAB 1
PENGANTAR

2
Risiko merupakan kata yang sudah kita dengar
hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut
mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang
tidak kita sukai, sesuatu yang ingin kita hindari.
Sebagai contoh, jika kita jalan keluar dengan
mobil, maka ada risiko mobil kita bertabrakan
dengan mobil lainnya (kejadian yang tidak kita
inginkan). Jika kita mempunyai saham, ada risiko
harga saham yang kita pegang turun nilainya,
sehingga kita tidak memperoleh keuntungan
(kejadian yang tidak kita harapkan).

3
4
Apa yang dimaksud dengan risiko?
Berbagai macam pengertian dan definisi, misal:
Kerugian yang tidak diharapkan
Penyimpangan dari yang diharapkan
Kejadian yang tidak menguntungkan

Ukuran Risiko juga bermacam-macam


tergantung definisi dan karakteristik risiko,
misal standar deviasi, probabilitas, dll.
5
6
Risiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian.
Beberapa tingkatan ketidakpastian (lihat tabel 1)
TINGKAT KARAKTERISTIK CONTOH
KETIDAKPASTIAN

TIDAK ADA (PASTI) HASIL BISA DIPREDIKSI DENGAN HUKUM ALAM


PASTI

KETIDAKPASTIAN HASIL BISA DIIDENTIFIKASI DAN PERMAINAN


OBYEKTIF PROBABILITAS DIKETAHUI DADU, KARTU

KETIDAKPASTIAN HASIL BISA DIIDENTIFIKASI TAPI KEBAKARAN,


SUBYEKTIF PROBABILITAS TIDAK DIKETAHUI KECELAKAAN
MOBIL,
INVESTASI
SANGAT TIDAK HASIL TIDAK BISA EKSPLORASI
PASTI DIIDENTIFIKASI DAN ANGKASA
PROBABILITAS TIDAK DIKETAHUI

7
Fluktuasi mencerminkan ketidakpastian!!
Annualized Volatility by Product/Instrument Type

250%
228%

200%

150%

121%
100%

50%
36%
14% 12%
6% 9%
0%
Stocks Real Estate Bond FX Oil Gas Electricity
(S&P 500) (Dow Jones (Lehman (DM/$US) (WTI Oil) (Henry Hub) (Palo Verde)
US Real Corporate
Estate Index) Bond Index)

8
Cont…..
Fluktuasi cenderung meningkat dari tahun ke
tahun, yang meningkatkan ketidakpastian, dan
risiko.
Kenapa fluktuasi cenderung meningkat? Ada
beberapa faktor yang mendorong peningkatan
fluktuasi tersebut, seperti:
•Globalisasi dunia
•Liberalisasi dunia
•Pemrosesan Informasi yang semakin cepat,
reaksi investor yang semakin cepat

9
Apakah Anda Tahu?

Odd tenggelam di bathtub: 1 dalam 685.000


Odd tersambar petir: 1 dalam 240.000
Odd pilot pesawat terbang Anda adalah pemabuk: 1
dalam 117
Odd kita akan mengalami kecelakaan kerja: 1 dalam
24.000
Odd akan mendapat hole in one dalam permainan golf: 1
dalam 15.000
Odd melahirkan bayi jenius: 1 dalam 250
Odd akan diaudit oleh IRS (Biro Pajak Amerika Serikat): 1
dalam 100
Odd memenangkan lotere: 1 dalam 14 juta

10
Risiko beragam jenisnya, mulai dari risiko
kecelakaan, kebakaran, risiko kerugian, fluktuasi
kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya.
Salah satu cara untuk mengelompokkan risiko
adalah dengan melihat tipe-tipe risiko.

Bagan berikut ini menunjukkan bahwa risiko bisa


dikelompokkan ke dalam beberapa dimensi:
 Risiko murni versus risiko spekulatif,
 Subyektif versus obyektif, dan
 Statis versus dinamis

11
RISIKO

PURE SPEKULATIF

STATIS DINAMIS STATIS DINAMIS

SUBYEKTIF SUBYEKTIF SUBYEKTIF SUBYEKTIF

OBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF

12
RISIKO MURNI (PURE RISK)
Risiko murni (pure risks) adalah risiko dimana kemungkinan
kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada.
Jadi kita membicarakan potensi kerugian untuk risiko tipe
ini. Beberapa contoh risiko tipe ini adalah risiko kecelakaan,
kebakaran, dan semacamnya. Contoh lain adalah risiko
banjir menghantam rumah kita. Kejadian seperti itu akan
merugikan kita. Tetapi rumah berdiri di tempat tertentu tidak
secara langsung akan mendatangkan keuntungan tertentu.
Jika terjadi kebakaran atau banjir, disamping individu yang
terkena dampaknya, masyarakat secara keseluruhan juga
akan dirugikan. Asuransi biasanya lebih banyak berurusan
dengan risiko murni.

13
RISIKO SPEKULATIF (SPECULATIVE RISK)
Risiko spekulatif adalah risiko dimana kita mengharapkan
terjadinya kerugian dan juga keuntungan. Potensi kerugian
dan keuntungan dibicarakan dalam jenis risiko ini. Contoh tipe
risiko ini adalah usaha bisnis. Dalam kegiatan bisnis, kita
mengharapkan keuntungan, meskipun ada potensi kerugian.
Contoh lain adalah jika kita memegang (membeli) saham.
Harga pasar bisa meningkat (kita memperoleh keuntungan),
bisa juga analisis kita salah, harga saham bukannya
meningkat, tetapi malah turun (kita memperoleh kerugian).
Risiko spekulatif jiga bisa dinamakan sebagai risiko bisnis.
Kerugian akibat risiko spekulatif akan merugikan individu
tertentu, tetapi akan menguntungkan individu lainnya.
Misalkan suatu perusahaan mengalami kerugian karena
penjulannya turun, perusahaan lain barangkali akan
memperoleh keuntungan dari situasi tersebut. Secara total,
masyarakat tidak dirugikan oleh risiko spekulatif tersebut.

14
RISIKO DINAMIS DAN STATIS
Risiko statis muncul dari kondisi keseimbangan
tertentu. Sebagai contoh, risiko terkena petir
merupakan risiko yang muncul dari kondisi alam
yang tertentu. Karakteristik risiko ini praktis
tidak berubah dari waktu ke waktu. Risiko
dinamis muncul dari perubahan kondisi tertentu.
Sebagai contoh, perubahan kondisi masyarakat,
perubahan teknologi, memunculkan jenis-jenis
risiko baru. Misal, jika masyarakat semakin kritis,
sadar akan haknya, maka risiko hukum (legal
risk) yang muncul karena masyarakat lebih
berani megajukan gugatan hukum (sue)
terhadap perusahaan, akan semakin besar.

15
RISIKO OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF
Risiko obyektif adalah risiko yang didasarkan pada
observasi parameter yang obyektif. Sebagai contoh,
fluktuasi harga atau tingkat keuntungan investasi di
pasar modal bisa diukur melalui standar deviasi, misal
standar deviasi return saham adalah 25% pertahun.
Risiko subyektif berkaitan dengan persepsi seseorang
terhadap risiko. Dengan kata lain, kondisi mental
seseorang akan menentukan kesimpulan tinggi
rendahnya risiko tertentu. Sebagai contoh, untuk standar
deviasi return pasar yang sama sebesar 25%, dua orang
dengan kepribadian berbeda akan mempunyai cara
pandang yang berbeda. Orang yang konservatif akan
mengganggap risiko investasi di pasar modal terlalu
tinggi. Sementara bagi orang yang agresif, risiko
investasi di pasar modal dianggap tidak terlalu tinggi.
Perhatikan bahwa kedua orang tersebut melihat pada
risiko obyektif yang sama, yaitu standar deviasi return
sebesar 25% pertahun.
16
Tabel 2. Contoh-contoh Risiko Murni
TIPE RISIKO DEFINISI ILUSTRASI

Risiko Aset Fisik Risiko yang terjadi karena Kebakaran yang melanda gudang atau
kejadian tertentu berakibat bangunan perusahaan.
buruk (kerugian) pada aset Banjir mengakibatkan kerusakan pada
fisik organisasi. bangunan dan peralatan
Risiko karyawan Risiko karena karyawan Kecelakaan kerja mengakibatkan
organisasi mengalami karyawan cedera, kegiatan operasional
peristiwa yang merugikan perusahaan terganggu

Risiko legal Risiko kontrak tidak sesuai Terjadi perselisihan sehingga


yang diharapkan, perusahaan lain menuntut ganti rugi
dokumentasi yang tidak yang signifikan
benar

17
Tabel 3. Contoh-Contoh Risiko Spekulatif
TIPE RISIKO DEFINISI ILUSTRASI

Risiko pasar Risiko yang terjadi dari Harga pasar saham dalam portofolio
pergarakan harga atau perusahaan mengalami penurunan, yang
volatilitas harga pasar mengakibatkan kerugian yang dialami
perusahaan.

Risiko kredit Risiko karena counter Debitur tidak bisa membayar cicilan dan
party gagal memenuhi bunga hutang, sehingga perusahaan
kewajibannya kepada mengalami kerugian.
perusahaan Piutang dagang tidak terbayar.

Risiko Likuiditas Risiko tidak bisa Perusahaan tidak mempunyai kas untuk
memenuhi kebutuhan kas, membayar kewajibannya (misal
risiko tidak bisa menjual melunasi hutang).
dengan cepat karena Perusahaan terpaksa menjual tanah
ketidaklikuidan atau dengan harga murah (dibawah standar)
gangguan pasar karena sulit menjual tanah tersebut
(tidak likuid), padahal perusahaan
membutuhkan kas dengan cepat.
Risiko operasional Risiko kegiatan Komputer perusahaan terkena virus
operasional tidak berjalan sehingga operasi perusahaan terganggu.
lancar dan mengakibatkan Prosedur pengendalian perusahaan tidak
kerugian: kegagalan memadai sehingga terjadi pencurian
sistem, human error, barang-barang yang dimiliki
pengendalian dan prosedur perusahaan.
yang kurang

18
Risiko ada dimana-mana, bisa datang kapan saja,
dan sulit dihindari. Jika risiko tersebut menimpa
suatu organisasi, maka organisasi tersebut bisa
mengalami kerugian yang signifikan. Dalam
beberapa situasi, risiko tersebut bisa
mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut.
Karena itu risiko penting untuk dikelola.
Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko
sehingga organisasi bisa bertahan, atau
barangkali mengoptimalkan risiko. Perusahaan
seringkali secara sengaja mengambil risiko
tertentu, karena melihat potensi keuntungan
dibalik risiko tersebut.
19
PROSES MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko pada dasarnya


dilakukan melalui proses-proses berikut
ini.
Identifikasi risiko
Evaluasi dan Pengukuran Risiko, dan
Pengelolaan risiko

20
IDENTIFIKASI RISIKO
Ada banyak tehnik untuk mengidentifikasi
risiko, misal:
Menganalisis terjadinya risiko, misal: api
kompor  kebakaran  kerugian
Melihat karakteristik bisnis, misal bank akan
menghadapi risiko kredit (pembayaran
hutang tidak lancar)
Bank yang aktif memperdagangkan sekuritas
akan menghadapi risiko pasar (instrumen
yang dipegang turun nilai pasarnya)

21
EVALUASI DAN
PENGUKURAN RISIKO
Mempelajari karakteristik risiko
Melakukan pengukuran terhadap risiko
(mengembangkan ukuran besar
kecilnya risiko)
Mengukur dampak risiko tersebut
terhdap organisasi
Evaluasi dan pengukuran risiko bisa
digunakan untuk melakukan prioritisasi
risiko
22
CONTOH-CONTOH TEHNIK
PENGUKURAN RISIKO
PROBABILITAS
VALUE AT RISK (VAR)
METODE DURASI
MATRIKS SEVERITY DAN FREKUENSI
STANDAR DEVIASI
CREDITMETRICS
TABEL KEMATIAN

23
PENGELOLAAN RISIKO
PENGHINDARAN
DITAHAN (RETENTION)
DIVERSIFIKASI
TRANSFER RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
PENDANAAN RISIKO

24
ORGANISASI BUKU INI

1. Pengantar Risiko dan Manajemen


Risiko Organisasi
2. Identifikasi dan Pengukuran Risiko:
Risiko Murni dan Risiko Spekulatif
3. Manajemen Risiko
4. Kasus dan Ilustrasi Penerapan
Manajemen Risiko

25

Anda mungkin juga menyukai