Anda di halaman 1dari 5

Menurut Pasal 6 UU No.

20 Tahun 2008 tentang kreteria UMKM dalam bentuk permodalan


LATAR BELAKANG
adalah sebagai berikut: Kriteria Usaha Mikro adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
Pertumbuhan usaha kecil dan menengah menjadi isu penting di dunia sejak tahun 1980-an. Hal
memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Kriteria
ini dilandasi oleh pengalaman dari sentra-sentra Industri Skala Kecil (ISK) dan Industri Skala Menengah
Usaha Kecil adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
(ISM), yang mampu berkembang sangat baik dan kondusif di beberapa negara Eropa Barat, seperti
sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
Inggris, Jerman dan Italia. Peranan penting Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai
bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus
pendorong pertumbuhan ekonomi juga banyak dijumpai di beberapa negara Asia, seperti Jepang, Korea
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
Selatan, China, dan Taiwan. Pengalaman perekonomian Taiwan justru dapat tumbuh pesat karena
Kriteria Usaha Menengah adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
ditopang oleh sejumlah usaha kecil dan menengah yang sangat dinamik dan disebut community based
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
industri.
tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah).

Di Negara Indonesia, UMKM telah menunjukkan peranan dalam hal sebagai pemain utama
kegiatan ekonomi di berbagai sektor, penyedia lapangan kerja, pengembangan kegiatan ekonomi lokal
dan pemberdayaan masyarakat, pencipta pasar baru dan inovasi, serta menjaga neraca pembayaran
melalui ekspor.UMKM di Indonesia sebenarnya diupayakan untuk menjadi sektor yang kompetitif
dalam meningkatkan perolehan devisa melalui orientasi ekspor, serta meningkatkan penyediaan
Di daerah Bali sendiri, UMKM merupakan usaha penting yang menopang kehidupan masyarakat
lapangan kerja untuk menanggulangi pengangguran dan kemiskinan.
dalam mendukung sektor pariwisata. Sebagai daerah tujuan wisata utama untuk wilayah Indonesia
Menurut Respatiningsih, (2011) secara garis besar jenis usaha mikro kecil dan menengah
bagian tengah, maka keberadaan UMKM mutlak diperlukan dalam penyediaan berbagai kebutuhan
(UMKM) dikelompokkan kedalam beberapa jenis kegiatan usaha, yakni: usaha perdagangan, usaha
masyarakat, baik untuk masyarakat lokal maupun wisatawan asing.
pertanian, usaha industri, dan usaha jasa.

UNIV. NGURAH RAI MATA KULIAH : TUGAS : MAHASISWA/ NIM :


FAKULTAS TEKNIK SENTRA UMKM INDUSTRI KERAJINAN DI
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI I Wayan Juliartawan (20160032135)
PROGRAM STUDI
ARSITEKTUR BALI
SEMESTER : Ganjil NO LBR :
DENPASAR DOSEN PEMBIMBING : Ir. Agus Wiryadhi Saidi,Msi
TAHUN AJARAN : 2020
Tabel 1. 1 Banyaknya Usaha/Perusahaan menurut Kabupaten/Kota dan Dilihat dari tabel 1.2 secara keseluruhan jumlah tenaga kerja usaha kecil di Bali menunjukkan angka
Skala Usaha Hasil Sensus Ekonomi 2016 41%, usaha menengah 42 % dan besar sebesar 16 % . diihat dari jumlah tenaga kerjanya usaha kecil
Kabupaten/ dan usaha menengah mempunyai selisih angka 1%.
 
Kota
Regency/ Kecil Menengah Besar Jumlah Salah satu Usaha kecil yang paling berkembang di Bali adalah Industri Kerajinan. Menurut
Municipality Small Medium Large Total Kadjim, kerajinan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh semangat
Jembrana 2,773.00 374.00 21.00 3,168.00
ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu
Tabanan 4,831.00 588.00 28.00 5,447.00
Badung 10,469.00 5,242.00 231.00 15,942.00 karya. Sedangkan Menurut Kusnadi, kerajinan adalah, kata harfiahnya dilahirkan oleh sifat rajin dari
Gianyar 5,871.00 1,189.00 50.00 7,110.00 manusia. Dikatakan pula bahwa titik berat penghasilan atau pembuatan seni kerajinan bukan
Klungkung 2,201.00 289.00 13.00 2,503.00
dikarenakan oleh sifat rajin (sebagai lawan dari sifat malas), tetapi lahir dari sifat terampil seseorang
Bangli 2,556.00 193.00 3.00 2,752.00
Karangasem 3,174.00 419.00 10.00 3,603.00 dalam menghasilkan suatu produk kerajinan. Keterampilan diperoleh dari pengalaman dan ketekunan
Buleleng 4,678.00 633.00 26.00 5,337.00 dalam bekerja, sehingga dapat meningkatkan teknik penggarapan suatu produk, kualitas kerja seseorang
Denpasar 12,114.00 4,268.00 249.00 16,631.00
yang akhirnya memiliki keahlian bahkan kemahiran dalam profesi tertentu.
Bali 48,667.00 13,195.00 631.00 62,493.00
Bali sudah memiliki beberapa Sentra seni yang terkenal sampai dunia internasional hanya saja
Sumber :Badan Pusat Stastistik Provinsi Bali,2018
fasilitas yang dimiliki belum begitu lengkap. Sentra seni yang dimaksud meliputi :
Dilihat dari tabel 1.1 Salah satu bagian dari UMKM yang paling berkembang di Provinsi Bali adalah
usaha kecil. secara keseluruhan jumlah usaha kecil di Bali menunjukkan angka yang relatif tinggi yakni
sebesar 77.88%, dibandingkan dengan jumlah usaha menengah 21.11% dan usaha sebesar 1.01 %

Tabel 1. 2 Banyaknya Tenaga Kerja menurut Kabupaten/Kota dan


Skala Usaha Hasil Sensus Ekonomi 2016
Kabupaten/Kota
Regency/ Kecil Menengah Besar Jumlah
Municipality Small Medium Large Total
Pasar Seni Ubud
Jembrana 2,773.00 374.00 21.00 3,168.00 Sentra Seni yang Pasar Seni Kuta
Tabanan 4,831.00 588.00 28.00 5,447.00
menjual produk hasil
Badung 10,469.00 5,242.00 231.00 15,942.00
Gianyar 5,871.00 1,189.00 50.00 7,110.00
kerajinan dan terkenal ke
Klungkung 2,201.00 289.00 13.00 2,503.00 internasional
Bangli 2,556.00 193.00 3.00 2,752.00
Karangasem 3,174.00 419.00 10.00 3,603.00
Buleleng 4,678.00 633.00 26.00 5,337.00
Denpasar 12,114.00 4,268.00 249.00 16,631.00
Bali 48,667.00 13,195.00 631.00 62,493.00

Sumber :Badan Pusat Stastistik Provinsi Bali,2018


Pasar Seni Sukawati Pasar Seni Guang

UNIV. NGURAH RAI MATA KULIAH : TUGAS : MAHASISWA/ NIM :


FAKULTAS TEKNIK SENTRA UMKM INDUSTRI KERAJINAN DI
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI I Wayan Juliartawan (20160032135)
PROGRAM STUDI
ARSITEKTUR BALI
SEMESTER : Ganjil NO LBR :
DENPASAR DOSEN PEMBIMBING : Ir. Agus Wiryadhi Saidi,Msi
TAHUN AJARAN : 2020
Sentra seni ini hanya memiliki fasilitas untuk menjual hasil usaha industri kerajinan , jenis –jenis Maka dari itu perlu di buatkan kajian terhadap Pengadaan sentra usaha mikro kecil dan
kerajinan yang di tawarkan pada sentra seni di atas meliputi : menengah (UMKM) industri kerajinan di Bali. Yang bertujuan untuk memusatkan pelaku usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM) industri kerajinan yang ada di Bali dan diharapkan mampu menjadi sarana
untuk menggangkat perekonomian dan potensi UMKM yang ada di Daerah Bali.

RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan diantaranya :
Kerajinan Kain Bali Kerajinan Lukisan Kerajinan Ukiran Kayu
a) Kegiatan dan fasilitas apa saja yang akan diwadahi pada Sentra Usaha Kecil Menengah Industri
Kerajinan di Bali?

b) Bagaimana studi kelayakan pengadaan Sentra Usaha Kecil Menengah Industri Kerajinan di Bali,
meliputi manfaat pengadaan, tujuan pengadaan, status kelembagaan dan sumber biaya ?

c) Apa tema dan konsep dasar Sentra Usaha Kecil Menengah Industri Kerajinan di Bali?

Kerajinan Anyaman Kerajinan Batok Kelapa Kerajinan Emas dan Perak MANFAAT PENULISAN
Manfaat yang diperoleh dari Studi Pengadaan Sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Melihat begitu banyaknya orang yang menekuni Usaha Mikro Kecil dan Menengah di bidang
Industri Kerajinan di Bali berdasarkan beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut :
industri kerajinan dan kurangnya fasilitas yang sudah ada maka perlu di buatkan Sentra Usaha Mikro
Kecil dan Menengah di bidang industri kerajinan yang baru dengan tambahan fasilitas seperti : kegiatan 1.4.1 Manfaat Akademis
Pemasaran, kegiatan Produksi, kegiatan Pelatihan dan beberapa kegiatan penunjang seperti: kegiatan
Tulisan ini diharapkan dapat menjadi tambahan literatur bagi para pembaca, baik mahasiswa
Koleksi dan kegiatan Apresiasi dan dilengkapi dengan koprasi agar memudahkan untuk kegiatan simpan
maupun masyarakat secara umum mengenai perancangan fasilitas yang menampung segala kegiatan
pinjam modal dalam usaha UMKM. Sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah di bidang industri
sekaligus sebagai sarana untuk mengembangkan potensi pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan
kerajinan ini akan mewadahi jenis kerajinan seperti : Kerajinan Kain Bali, Lukisan, Ukiran Kayu,
Menengah (UMKM) Industri Kerajinan di Provinsi Bali .
Anyaman, Kerajinan Batok Kelapa, dan Kerajinan Emas dan Perak.
. Dalam Surat Keputusan Menteri Koperasi dan UKM No: 32/Kep/M.KUKM/IV/2002, tanggal 17 1.4.2 Manfaat Praktis
April 2002 tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Sentra UMKM, SENTRA didefinisikan
Rancangan dan Perwujudan Sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Industri Kerajinan
sebagai pusat kegiatan di kawasan/lokasi tertentu.
di Bali diharapkan mampu membantu dalam mengembangkan potensi dan kreatifitas yang dimiliki

UNIV. NGURAH RAI MATA KULIAH : TUGAS : MAHASISWA/ NIM :


FAKULTAS TEKNIK SENTRA UMKM INDUSTRI KERAJINAN DI
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI I Wayan Juliartawan (20160032135)
PROGRAM STUDI
ARSITEKTUR BALI
SEMESTER : Ganjil NO LBR :
DENPASAR DOSEN PEMBIMBING : Ir. Agus Wiryadhi Saidi,Msi
TAHUN AJARAN : 2020
oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Industri Kerajinan, sekaligus dapat meminimalisir Dari data yang diolah kemudian disimpulkan untuk memperoleh masukan dalam
masalah - masalah yang terjadi saat ini pada Sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menentukan rumusan-rumusan serta langkah-langkah kebijaksanaan dalam perencanaan
Industri Kerajinan. Sehingga nantinya dapat melahirkan produk yang berkualitas dan memiliki daya selanjutnya.
saing di pasaran.
1.5.3 Metode Penyajian Data

Berupa narasi hasil analisis data yang didukung oleh teori-teori dan konsep sesuai penelitian,
METODE PENELITIAN pemberian gambar, bagan, dan foto-foto untuk mendukung dan menguatkan hasil analisis data.
Selanjutnya penyajian data itu sendiri dapat berupa kalimat-kalimat, cerita-cerita maupun tabel-
Dalam metode penelitian dijabarkan mengenai Metode Pengumpulan Data, Metode Pengelolaan Data,
tabel, (didukung pula dengan pendalaman-pendalaman studi pada proyek sejenis).
dan Metode Penyajian Data.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Data yang dicari dapat dibedakan menjadi data primer dan data sekunder berdasarkan :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama
SISTEMATIKA PENULISAN
oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Sumber data Penyusunan laporan ini terdiri dari beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
primer adalah responden individu, kelompok fokus, internet juga dapat menjadi sumber data a. BAB I PENDAHULUAN
primer jika koesioner disebarkan melalui internet (Uma Sekaran, 2011). Dalam bab ini memuat hal-hal mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat,
b. Data Sekunder metodelogi dan sistematika penulisan.
Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber
yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi b. BAB II TINJAUAN TEORI
pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web, internet dan seterusnya (Uma Sekaran, Bab ini berisi tentang tinjauan umum dan tinjauan khusus mengenai proses dasar program
2011). penyusunan studi pengadaan berupa tinjauan umum Sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Industri Kerajinan di Bali, serta studi banding tentang Sentra Usaha Mikro Kecil
1.5.2 Metode Pengelolaan Data
dan Menengah (UMKM) Industri Kerajinan.
Dalam pengolahan data ini akan dipergunakan dua metode yaitu analisa dan sintesa.
a. Analisa c. BAB III TINJAUAN STUDI PENGADAAN SENTRA USAHA KECIL DAN MENENGAH
Dari data yang diperoleh dapat ditentukan permasalahan dan potensinya, kemudian data DI BALI.
tersebut diuraikan dan disederhanakan untuk diaplikasikan sebagai langkah pemecahan Pada bab ini diuraikan mengenai tinjauan wilayah sebagai lokasi perencanaan studi pengadaan.
masalah untuk memperoleh tujuan dan manfaat yang ingin dicapai. peraturan kebijakan daerah, spesifikasi tentang Sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah
b. Sintesa

UNIV. NGURAH RAI MATA KULIAH : TUGAS : MAHASISWA/ NIM :


FAKULTAS TEKNIK SENTRA UMKM INDUSTRI KERAJINAN DI
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI I Wayan Juliartawan (20160032135)
PROGRAM STUDI
ARSITEKTUR BALI
SEMESTER : Ganjil NO LBR :
DENPASAR DOSEN PEMBIMBING : Ir. Agus Wiryadhi Saidi,Msi
TAHUN AJARAN : 2020
(UMKM) Industri Kerajinan di Bali, studi kelayakan dilakukan dengan metode analisa
S.W.O.T. yaitu analisa yang dilakukan terhadap aspek Potensi (strength), kelemahan
(weakness), peluang/kesempatan (opportunities) dan pesaing/tantangan (threatening). serta
uraikan mengenai tema rancangan dan konsep dasar.

d. BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR


Pada bab ini berisikan uraian tentang program kegiatan, program ruang, persyaratan ruang,
hubungan ruang, sirkulasi ruang, organisasi ruang, pendekatan kapasitas ruang pada Pengadaan
Sentra Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Industri Kerajinan Di Bali .

e. BAB V PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


Menguraikan tentang pendekatan konssep perencanaan dan perancangan yang menghasilkan
konsep tapak, bangunan, ruang, struktur, dan utilitas

UNIV. NGURAH RAI MATA KULIAH : TUGAS : MAHASISWA/ NIM :


FAKULTAS TEKNIK SENTRA UMKM INDUSTRI KERAJINAN DI
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR VI I Wayan Juliartawan (20160032135)
PROGRAM STUDI
ARSITEKTUR BALI
SEMESTER : Ganjil NO LBR :
DENPASAR DOSEN PEMBIMBING : Ir. Agus Wiryadhi Saidi,Msi
TAHUN AJARAN : 2020

Anda mungkin juga menyukai