SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI 2019 Pengertian Hipoproteinemia Hipoproteinemia ialah yang mana cairan akan berpindah dari intravaskuler kompatemen ke rongga interstisial yang kemudian menimbulkan asites.Kekurangan energi protein merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Kekurangan energi protein disebabkan karena defisiensi macro nutrient (zat gizi makro).Meskipun sekarang ini terjadi pergeseran masalah gizi dari defisiensi macri nutrient kepada defisiensi micro nutrient, namun beberapa daerah di Indonesia prevalensi kekurangan energi protein masih tinggi (>30%) sehingga memerlukan penanganan intensif dalam upaya penurunan prevalensi kekurangan energi protein.Secara umum kebutuhan protein bagi LANSIA per hari ialah 1 gram per kg berat badan, Pada lansia masa otonya berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa, karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen “protein” oleh tubuh telah berkurang “disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien”.Beberapa penelitian merekomendaikan untuk lansia sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein yang baik diantaranya ialah pangan hewani dan kacang-kacangan. Sebab Terjadinya Hipoproteinemia Exkresi protein darah berlebih melalui air kemih. Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati. Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus juga pada penyakit ginjal. Kelebihan Hipoproteinemia Terjadi pada pemasukan protein kurang >>>> kekurangan kalori, asama amino, mineral dan faktor lipotropik. Akibat Pertumbuhan tubuh. Pemeliharaan jaringan tubuh. Pembentukan zat anti dan serum protein akan terganggu. Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik.