PEMBAHASAN
Studi Kelayakan Usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis merupakan penelitian
tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus
menerus.Istilah “proyek “ mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau pengenalan
sesuatu (barang maupun jasa) yang baru ke dalam suatu produk mix yang sudah ada selama
ini. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan
keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberika manfaat ekonomis
dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat
penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.
1. Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik, dan lain
sebagainya.
3. Memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan, misalnya pilihan
usaha dagang, perakitan, dan sebagainya.
Pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha diantaranya :
Dalam Kewirausahaan, studi kelayakan usaha dilakukan agar kegiatan usaha tidak
menaglami kegagalan dan memberikan keuntungan sepanjang waktu. Studi
Kelayakan Usaha juga berfungsi sebagai laporan, pedoman, dan bahan pertimbangan
untuk merintis dan mengembangkan usaha atau melakukan investasi baru.
Bagi Masyarakat, Studi Kelayakan Usaha diperlukan sebagai kajian apakah usaha
yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya atau justru
merugikan, seperti bagaimana dampak lingkungan, apakah positif atau negatif. Bagi
Pemerintah, Studi Kelayakan penting untuk mempertimbangkan izin usaha atau
penyediaan fasilitas lainnya.
Agar dapat menghasilka ide proyek yang dapat menghasilkan produk yang laku untuk
di jual dan menguntungkan di perlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik
serta dukungan sumber daya yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber
daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, di pilih dengan memerhatikan:
2. Tahap Penelitian
Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode
ilmiah:
a. Mengumpulkan data
b. Mengolah data
d. Menyimpulkan hasil
3. Tahap evaluasi
Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebihstandar atau kriteria
yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi :
Setelah di pilih usulan yang akan di realisasikan , perlu dibuat suatu rencana kerja
pellaksanaan pembangunan proyek itu sendiri mulai dari menentukan jenis pekerjaan ,
waktu yang di butuhkan untuk tiap jenis pekerjaan , jumlah dan kualifikasi tenaga
pelaksana , ketersediaan dana dan sumber daya lain ,kesiapan manajemen ,dan lain-
lain.
Penelitian dilakukan melalui proses sistematis yang dilakuakan untuk membuat suatu
keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Penelitian dilakukan
sesuai prosedur, yaitu dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis,
dan menarik kesimpulan.
Aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analisis meliputi :
o Aspek Pasar : meneliti kesempatan pasar yang ada dan prospeknya serta
strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan produk atau jasa proyek .
o Aspek Teknik Produksi atau Operasi : meliputi study proyek untuk menilai
apakah proyek secara teknis layak di laksanakan. Dalam analisis ini di teliti
berbagai alternatif yang berkenaan dengan kebutuhan dan penyediaan tenaga
kerja , kebutuhan fasilitas infrastruktur(infrastructure) dan faktor-faktor study
lainnya.
o Aspek Hukum : meliputi segala aspek hukum yang relevan bagi kelangsungan
proyek.
Meliputi sumber dana dan penggunaanya, proyeksi biaya, pendapatan, keuntungan, dan
arus kas.
4. Tahap Keputusan
Studi Kelayakan Bisnis adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang
dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Studi Kelayakan atau
disebut feasibility study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan,
apakah menerima atau menolak gagasan usaha atau proyek yang direncanakan. Pengertian
layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan gagasan usaha atau proyek yang akan
dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik financial benefit maupun social benefit.
Proyek-proyek yang dinilai dari segi social benefit adalah proyek yang dinilai dari segi
manfaat yang diberikan proyek terhadap perkembangan perekonomian masyarakat secara
keseluruhan. Dan kegiatan usaha atau proyek yang dinilai dari segi financial benefit adalah
usaha yang dinilai dari segi penanaman modal atau investasi yang diberikan untuk
pelaksanaan usaha tersebut. Umumnya, proyek yang dinilai dari segi social benefit adalah
proyek-proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah dan organisasi-organisasi sosial.
Sedangkan proyek yang dinilai dari segi financial benefit pada umumnya adalah proyek-
proyek yang dilaksanakan oleh pengusaha secara individu yang menanamkan modalnya
dalam proyek atau yang berkepentingan dalam proyek. Sasaran yang ingin dicapai dalam
analisis financial adalah hasil dari modal saham (equity capital) yang ditanam dalam usaha.
Kegiatan usaha yang yang lebih mengutamakan penilaian social benefit disebut dengan
analisis evaluasi proyek, sedangkan kegiatan usaha yang lebih mengutamakan financial
benefit sering disebut dengan analisis studi kelayakan bisnis. Dari ruang lingkup
pembahasannya, analisis evaluasi proyek lebih luas daripada analisis studi kelayakan bisnis.
Studi Kelayakan Bisnis lebih mengutamakan kelayakan dari suatu gagasan usaha dilihat dari
pengusaha secara individu. Sedangkan evaluasi proyek melihat kelayakan suatu proyek tidak
hanya secara individu tetapi juga melihat dampak proyek terhadap masyarakat secara
keseluruhan.
Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan bisnis adalah
menyangkut dengan beberapa aspek antara lain aspek marketing, aspek teknis produksi,
aspek manajemen, aspek lingkungan, dan aspek keuangan. Studi kelayakan bisnis yang
disusun merupakan pedoman kerja, baik dalam penanaman investasi, pengeluaran bisaya,
cara produksi, cara melaksanakan pemasaran, dan cara menentukan jumlah tenaga kerja
beserta jumlah pemimpin yang diperlukan. Penilaian yang dilakukan dengan studi kelayakan
bisnis orientasinya lebih bersifat mikro jika dibandingkan dengan evaluasi proyek.
Baik studi kelayakan bisnis maupun evalusi proyek sama-sama bertujuan untuk
menilai kelayakan suattu gagasan usaha dan hasil dari penilaian kelayakan ini merupakan
suatu pertimbangan apakah usaha tersebut diterima atau ditolak dan sebagai perbedaan di
antara kedua analisis ini dapat dilihat dari segi ruang lingkup pembahasan serta metode
penilaian yang dilakukan.