Anda di halaman 1dari 20

Literatur:

1. Studi Kelayakan Proyek Bisnis, Suad Husnan&Suwarsono M


2. Studi Kelayakan Bisnis, Husein Umar
3. Studi Kelayakan Bisnis, Kasmir&Jakfar

Konsep dasar SKB


Definisi Studi Kelayakan Bisnis
• Adalah suatu kegiatan yang mempelajarai secara
mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
tidak usaha tersebut dijalankan.
• Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha
dapat dilihat dari berbagai aspek. Setiap aspek dapat
dikatakan layak harus mempunyai standar nilai
tertentu.
Mempelajari secara mendalam

Studi
• Meneliti secara sungguh-sungguh data dan
informasi, selanjutnya diukur, dihitung dan
dianalisis dengan menggunakan metode tertentu
Kelayakan
• Apakah usaha yang dijalankan memberikan
manfaat besar dibandingkan biaya
Bisnis
• Usaha yang dijalankan memberikan manfaat baik
finansial maupun non finansial
Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

• Menghindari Resiko Kerugian


• Memudahkan Perencanaan
• Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
• Memudahkan Pengawasan
• Memudahkan Pengendalian
Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
1. Hindari risiko kehilangan dan kerugian
Studi kelayakan bisnis sangat membantu untuk membantu
pemilik bisnis menghindari risiko kerugian karena tidak
mengetahui apakan bisnisnya menguntungkan atau merugi.
2. Membantu dalam perencanaan bisnis
Studi kelayakan bisnis dapat membantu pemilik bisnis untuk
merencanakan kegiatan bisnis dalam menentukan program
perusahaan yang dapat menguntungkan perusahaan
3. Membantu memulai dalam pelaksanaan bisnis
Studi kelayakan bisnis akan membantu pemilik bisnis
merealisasikan program bisnis mereka. Dengan
mengevaluasi kebijakan apa yang akan menguntungkan dan
yang akan menghasilkan kerugian.
4. Memudahkan dalam pengawasan
Studi kelayakan bisnis memiliki banyak aspek untuk
dipelajari. Laporan dari berbagai aspek yang dipelajari
dalam studi kelayakan bisnis ini akan memudahkan pemilik
bisnis untuk mengawasi perusahaan mereka.
Studi kelayakan bisnis juga memudahkan pengawas untuk
memberikan data saat audit dilakukan secara internal atau
eksternal.
5. Memfasilitasi pengendalian
Studi kelayakan bisnis juga dapat digunakan untuk
menyederhanakan proses pengendalian perusahaan. Jika
terjadi gangguan, pemilik bisnis dapat dengan cepat
mengendalikan masalah yang muncul dengan analisa
berbagai aspek dan menemukan solusi berdasarkan studi
kelayakan bisnis sebelumnya.
Aspek-Aspek Dalam Studi Kelayakan Bisnis

1. Aspek Hukum (Yuridis)


Aspek hukum dalam studi kelayakan bisnis berhubungan
dengan semua hal terkait legalitas rencana bisnis yang
hendak dilakukan oleh perusahaan.
Ketentuan-ketentuan hukum tersebut meliputi:
a. Izin lokasi
b. Akte pendirian perusahaan dari notaris
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
d. Surat tanda daftar perusahaan
e. Surat izin tempat usaha dari Pemerintah Daerah setempat
f. Surat tanda rekanan dari Pemerintah Daerah setempat
g. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Aspek Ekonomi dan Budaya
Aspek ekonomi dan budaya dalam studi kelayakan bisnis
berkaitan dengan dampak badan usaha pada masyarakat
sekitar.
a. Dari segi budaya,
Penelitian dalam studi kelayakan bisnis akan menjawab
bagaimana dampak keberadaan sebuah bisnis terhadap
adat istiadat di wilayah setempat
b. Dari segi ekonomi,
Penelitian dalam studi kelayakan bisnis akan
menjawab apakah sebuah bisnis akan mampu
menaikkan atau menurunkan rata-rata pendapatan per
kapita di wilayah setempat
3. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bisnis berkaitan
dengan pertanyaan apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan
dihasilkan oleh perusahaan.
Aspek tersebut dapat dilihat melalui hal-hal berikut:
a. Potensi pasar, dinilai berdasarkan bentuk pasar/ konsumen yang
dipilih
b. Jumlah konsumen potensial yang diketahui melalui proses mengukur
dan meramal permintaan dan penawaran berdasarkan produk sejenis
yang telah ada saat ini
c. Daya beli masyarakat dengan memperhitungkan perkembangan atau
pertumbuhan penduduk
d. Segmentasi, target dan posisi produk di pasar
e. Situasi persaingan di lingkungan industri
f. Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen terhadap produk sejenis saat
ini
g. Manajemen pemasaran, terdiri atas analisis persaingan dan bauran
pemasaran
4. Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis menyangkut
pada hal-hal teknis dan teknologi yang akan dipakai pada perusahaan
tersebut.
Aspek-aspek tersebut antara lain terdiri dari:
a. Pemilihan strategi produksi
b. Pemilihan dan perencanaan produk yang akan diproduksi
c. Rencana kualitas
d. Pemilihan teknologi
e. Perencanaan kapasitas produksi
f. Perencanaan letak usaha (contoh: pabrik, hotel, usaha makanan-
minuman, dan lain-lain) tergantung jenis bisnis produksi atau jasa.
g. Perencanaan tata letak (layout)
h. Perencanaan jumlah produksi (produksi tidak harus manufaktur dan
sejenisnya, tetapi bisa berbentuk jasa)
i. Manajemen persediaan
j. Pengawasan kualitas produk
5. Aspek Manajemen
Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis
berkaitan dengan pembangunan dan pengembangan
operasional perusahaan.
Aspek manajemen memiliki cakupan yang sangat
luas, mulai dari manajemen sumber daya manusia
hingga manajemen finansial perusahaan.
Semua hal yang terkait dengan bagaimana
operasional perusahaan dapat dijalankan termasuk
pada aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis.
6. Aspek Keuangan
Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis terkait dengan
besaran modal dan sumber dana yang akan digunakan dalam
membangun sebuah usaha serta kapan dan bagaimana modal
tersebut dapat dikembalikan.

Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis terbagi menjadi:


a. Kebutuhan dana dan sumbernya
b. Aliran kas (cash flow)
c. Biaya modal (cost of capital): Biaya utang dan Biaya
modal sendiri
d. Perihal kepekaan
e. Pemilihan investasi seperti pilihan leasing atau beli serta
prioritas proyek bisnis
7. Aspek Lingkungan

• Aspek lingkungan dalam studi kelayakan bisnis berkaitan


dengan dampak lingkungan yang akan timbul jika suatu
investasi jadi dilakukan. Dampak lingkungan yang
mungkin timbul disebabkan adanya proyek terutama
terhadap manusia, tanah, udara, air, fauna dan flora.
• Oleh karena itu, sebelum suatu proyek dijalankan maka
sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak
lingkungan yang kita kenal dengannama analisis dampak
lingkungan hidup (AMDAL)
Langkah Penyusunan Awal Studi
Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis merupakan metode ilmiah. Salah
satu syarat metode ilmiah adalah sistematis dan meliputi
beberapa langkah kegiatan sebagai berikut :

1. Menemukan Ide Bisnis


Tahap pencarian ide adalah tahap di mana seseorang
menemukan ide bisnis. Ide bisnis muncul karena
peluang bisnis dipandang memiliki prospek yang baik.
Penemuan ide bisnis ini dapat didasarkan pada bacaan,
pengamatan, informasi dari orang lain, media masa lalu,
atau pengalaman.
2. Lakukan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan
gambaran umum tentang peluang bisnis dari ide bisnis
yang akan dilakukan, termasuk prospek dan kendala
yang mungkin timbul dari bisnis.
Jika berdasarkan studi pendahuluan suatu ide bisnis
diharapkan memiliki hambatan besar dan kurangnya
prospek maka tidak perlu untuk membuat studi
kualifikasi yang lebih dalam.
Sebaliknya, jika berdasarkan studi pendahuluan sebuah
ide bisnis memiliki prospek yang baik dan pemilik
bisnis memiliki kepercayaan diri untuk mengantisipasi
segala hambatan yang mungkin timbul, maka proses
akan berlanjut ke tahap berikutnya
3. Desain Studi Kelayakan.
Setelah tinjauan umum tentang peluang bisnis dari
mana ide harus dikejar, langkah selanjutnya adalah
merancang studi kelayakan yang terdiri dari :
a) Menentukan aspek yang akan diteliti,
b) Responden,
c) Teknik pengumpulan data,
d) Persiapan kuesioner,
e) Alat analisis data,
f) Persiapan anggaran untuk studi kelayakan
dengan desain laporan akhir
4. Pengumpulan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan
observasi, wawancara, atau kuesioner, sedangkan sumber
data dapat berupa data primer atau sekunder.
Pengumpulan data seringkali merupakan tugas yang
paling memakan waktu dan mahal sehingga proses
pengumpulan data harus dirancang sebaik mungkin.

5. Analisis dan Interpretasikan Data


Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan
analisis kualitatif atau kuantitatif.
- Analisis kualitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan
adalah data kualitatif.
- Analisis kuantitatif dilakukan jika data yang dikumpul
kan adalah data yang berupa angka
6. Buat Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan didasarkan pada analisis data untuk menentukan
apakah ide bisnis bernilai atau tidak berdasarkan pada setiap
aspek yang diteliti.
Sedangkan rekomendasi memberikan panduan tentang tindak
lanjut dari ide bisnis yang akan dilakukan dan memberikan
catatan kapan ide bisnis tersebut akan dilaksanakan.

7. Kompilasi Laporan Studi Kelayakan Bisnis


Format dan desain laporan akhir harus disesuaikan dengan
pihak-pihak yang akan menggunakan studi kelayakan bisnis.
Juga, ukuran anggaran untuk menyiapkan studi kelayakan
bisnis juga harus dipertimbangkan. Kegiatan penyusunan
studi kelayakan bisnis tidak hanya dilakukan pada saat ada
ide untuk merintis bisnis yang benar-benar baru, tetapi juga
diperlukan ketika pelaku bisnis akan melakukan hal-hal
berikut :
a) Merintis usaha baru
Ketika seorang pelaku bisnis akan merintis usaha baru, studi
kelayakan bisnis dilakukan untuk mengetahui apakah usaha
yang akan dirintis layak atau tidak untuk dijalankan.
b) Mengembangkan usaha yang sudah ada
Ketika seorang pelaku bisnis akan mengembangkan usaha,
studi kelayakan bisnis dilakukan untuk mengetahui apakah ide
pegembangan bisnis layak atau tidak untuk dijalankan.
c) Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling
menguntungkan
Seringkali investor dan pelaku bisnis dihadapkan pada
masalah untuk menentukan pilihan jenis bisnis atau
investasi/proyek karena terbatasnya biaya atau investasi.
Agar pilihan investasi dapat optimal maka diperlukan adanya
studi kelayakan bisnis untuk menentukan pilihan dari berbagai
alternatif investasi yang ada.
PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
Pelaku Bisnis dan Investor
• Berorientasi profit dan menambah Kekayaan
• pemilik modal

Kreditur
• Adanya keamanan dari dana yang disalurkan
• (terjaminnya pokok pinjaman dan bunganya).

Pemerintah
• perluasan kesempatan kerja, penghematan
• devisa, pendapatan masyarakat

Masyarakat
• Akibat positif bagi kehidupan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai