Anda di halaman 1dari 21

STUDI KELAYAKAN BISNIS INVESTASI PADA

PETERNAKAN AYAM KAMPUNG

Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi kelayakan usaha adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu usaha dilaksanakan
dengan berhasil. Kalau seseorang atau pihak melihat suatu kesempatan usaha, maka timbul
pertanyaan, apakah kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan secara ekonomis? Apakah bisa
mendapatkan suatu tingkat keuntungan yang cukup layak dari usaha tersebut? Pertanyaan
pertanyaan tersebut yang sebenarnya mendasari dijalankannya studi kelayakan usaha.  Rencana
usaha tidaklah semata mata dapat langsung anda putuskan untuk dilakukan karena ada berbagai
hal yang perlu dipertimbangkan agar usaha yang akan dilakukan nantinya dapat menguntungkan
bukan sebaliknya menyebabkan kerugian.Oleh karena itu, rencana usaha harus dikaji secara
mendalam melalui studi kelayakan usaha yang hasil dari studi itu tersebut membantu anda apakah
rencana uasaha layak atau tidak untuk dilaksanakan.Usaha yang diteliti bisa berbentuk besar atau
kecil, seperti usaha pembangunan tenaga nuklir, sampai dengan usaha jasa fotocopy.
Tentu saja semakin besar program yang dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi.
Dampak ini bisa berupa dampak ekonomis, bisa juga yang bersifat sosial. Karena itu ada yang
melengkapi studi kelayakan ini dengan analisa yang disebut analisa manfaat dan
pengorbanan (cost and benefit analysis) termasuk didalamnya semua manfaat dan pengorbanan
sosial (social cost and social benefit). Dengan demikian, pada umumnya suatu studi kelayakan
usaha akan menyangkut 3 aspek, yaitu :
1. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi usaha itu sendiri (sering juga disebut
sebagaimanfaat financial). Yang berarti apakah usaha itu dipandang cukup menguntungkan
apabila dibandingkan  dengan resiko usaha tersebut.
2. Manfaat ekonomi usaha tersebut bagi Negara. Sering juga disebut manfaat ekonomi
nasional, yang menunjukkan usaha tersebut bermanfaat bagi ekonomi makro suatu Negara
3. Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat sekitar, ini merupakan studi yang paling
sulit dilakukan.
Tujuan dilakukannya studi kelyakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman
modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Tentu saja studi
kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relative kecil apabila dibandingkan
dengan resiko kegagalan usaha. Dalam rangka studi kelayakan usaha tersebut hal-hal yang perlu
diketahui adalah :
1. Ruang lingkup kegiatan usaha. Di sini perlu dujelaskan/ditentukan bidang-bidang apa usaha
akan beroperasi. Kalau misalnya usaha adalah pendirian pabrik tekstil, maka apakah pabrik
tekstil ini merupakan usaha yang terpadu, ataukah hanya tahapan tertentu saja.
2. Cara kegiatan usaha dilakukan. Di sini ditentukan apakah usaha akan ditangani sendiri,
ataukah akan diserahkan  pada pihak lain. Siapa yang akan menanganinya.
3. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya seluruh usaha. Disini perlu
diidentifikasikan factor-faktor kunci keberhasilan usaha semacam ini. Teknik yang bisa
dipergunakan adalah dengan mengidentifikasikan“underpinnings” untuk usaha semacam
ini.
4. Sarana yang diperlukan oleh usaha. Menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti : material,
tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi termasuk juga fasilitas-fasilitas pendukung, seperti
jalan raya, transportasi, dan sebagainya.
5. Hasil kegiatan usaha tersebut. Serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh
hasil tersebut.
6. Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari kegiatan usaha tersebut. Hal ini
sering disebut juga sebagai manfaat dan pengorbanan ekonomis dan sosial.
7. Langkah-langkah rencana untuk mendirikan usaha, beserta jadwal dari masing-masing
kegiatan tersebut, sampai dengan usaha investasi siap berjalan.
Ada lima tujuan, pentingnya melakukan studi kelayakan usaha:
a. Menghindari risiko kerugian
Studi kelayakan bertujuan untuk menghindari risiko kerugian keuangan di masa
datang yang penuh ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan
terjadi atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan
adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat
dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.
b. Ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, dapat
mempermudah dalam melakukan perencanaan. Perencanaan tersebut, meliputi:
 Berapa jumlah dana yang diperlukan
 Kapan usaha akan dijalankan
 Di mana lokasi usaha akan dibangun
 Siapa yang akan melaksanakan
 Bagaimana cara melaksanakannya
 Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh
 Bagaimana cara mengawasinya jika terjadi penyimpangan

B. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengembangkan potensi peternakan ayam kampung
pedaging sehingga mampu membuka peluang kerja baru yang pada akhirnya akan meningkatkan
pendapatan (income) dan kesejahteraan hidup.

C. Manfaat Kegiatan           
Manfaat dari usaha peternakan ini adalah :
1. Mengembangkan potensi peternakan ayam kampung pedaging
2. Menambah pengalaman dan meningkatkan kerja sama ( team work ) dalam
manajemen usaha
3. Membuka peluang kerja baru
4. Mahasiswa mampu mengetahui secara maximal menganai studi kelayakan usaha
peternakan ayam kampung
5. Memanfaatkan aspek-aspek peternakan ayam kampung didunia peternakan guna
menopang perekonomian masyarakat
6. Mahasiswa dapat mengetahui perencanaan usaha ayam kampung dalam
kewirausahaan
7. Mahasiswa analisis data dalam usaha ayam kampung
8. Meningkatkan mahasiswa dalam beternak skala wirausaha peternakan ayam
kampung
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses dan Tahap Studi Kelayakan


1. Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan
Dalam tahap ini wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya. Ide
tersebutkemudian dirumuskan dan diidentifikasi dalam bentuk pemikiran dan
kemungkinankemungkinanbisnis apa saja yang paling memberikan pluang untuk dilakukan
danmenguntungkan dalam jangka waktu yang panjang.
2. Tahap Memformulasikan Tujuan
Dalam tahap ini dalah tahap perumusan visi dan misi
3. Tahap Analisis
Tahap ini merupakan tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk
membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Adapun
aspek-aspek yang diamati dan dicermati adalah:
- Aspek hukum
- Aspek Pasar dan Pemasaran
- Aspek Keuangan
- Aspek Ekonomi Sosial
- AspekLingkungan
4. Tahap Keputusan
Merupakan tahap akhir yang merupakan pembuatan keputusan untuk melaksanakan
atau tidak suatu bisnis.
B. Aspek-aspek dalam Penilaian
Tahap-tahap dalam pembuatan dan penilaian studi kelayakan hendaknya dilakukan secara
benar dan lengkap. Setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang harus diteliti, diukur dan dinilai
sesuai dengan ketentuan. Secara umum prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam studi
kelayakan adalah:
1. Aspek hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan
dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai ijin-ijin yang dimiliki.
Kelengkapan dokumen sangat penting karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus
dipegang, apabila di kemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan kesempurnaan
dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan dokumen
tersebut.
Dokumen yang diperlukan meliputi :
- Akte Pendirian Perusahaan dari Notaris
- Bentuk badan usaha, serta keabsahannya dan bentuk badan usaha tertentu, seperti
PT dan Yayasan harus disahkan oleh Departemen Kehakiman
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Di samping dokumen di atas, perusahaan juga perlu memiliki ijin-ijin tertentu, yaitu :
- Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Departemen
Perdagangan
- Surat Ijin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Departemen Perindustrian
- Ijin domisili, diperoleh melalui kelurahan setempat
- Ijin mendirikan bangunan (IMB), diperoleh melalui pemerintah daerah setempat
- Ijin gangguan, diperoleh melalui kelurahan setempat
Selain itu juga dibutuhkan beberapa dokumen penting lainnya, antara lain :
- Bukti diri (KTP/SIM)
- Sertifikat tanah
- Bukti Kepemilikan Kendaraan  Bermotor (BPKB)
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
Setiap usaha yang akan dijalankan harus memiliki pasar yang jelas. Dalam aspek
pasar dan pemasaran, hal-hal yang perlu dijabarkan adalah;
- Ada-tidaknya pasar (konsumen)
- Seberapa besar pasar yang ada
- Peta kondisi pesaing, terutama untuk produk yang sejenis
- Perilaku konsumen
- Strategi yang dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut pasar yang
ada.
Untuk mengetahui ada-tidaknya pasar dan seberapa besarnya pasar, serta perilaku
konsumen, maka perlu dilakukan riset pasar, dengan cara:
- Melakukan survey dengan terjun langsung ke pasar untuk melihat kondisi pasar
yang ada. Dalam hal ini untuk mengetahui jumlah pembeli dan pesaing.
- Melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang dianggap memegang
peranan. Dalam hal ini melakukan wawancara kepada pesaing secara diamdiam.
- Menyebarkan kuesioner ke berbagai calon konsumen untuk mengetahui
keinginan dan kebutuhan konsumen saat ini. Dalam hal ini untuk mengetahui
jumlah konsumen, daya beli dan selera.
- Menawarkan produk dengan pemasangan iklan, seolah-olah produknya sudah
ada. Dalam hal ini untuk melihat respon konsumen, waluapun produknya harus
pesan terlebih dahulu.
Perluketahui bahwa di dalam pasar sebesanrnya dapat dibagi menjadi 2 kelompok
pasar, yaitu:
a. Pasar nyata: sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan dan
akses pada suatu produk tertentu
b. Pasar potensial: sekumpulan konsumen yang memiliki minat terhadap suatu
produk, tetapi belum didukung oleh akses dan pendapatan.
c. Namun suatu saat, apabila telah memiliki pendapatan dan akses, mereka akan
membeli. Setelah diketahui pasar dan potensinya, maka langkah selanjutnya
adalah menyusun strategi pemasaran, yang meliputi:
- Strategi produk
- Strategi harga
- Strategi lokasi dan distribusi
- Strategi promosi
3. Aspek Keuangan
Dalam aspek keuangan, hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah investasi,
biaya-biaya dan pendapatan yang akan diperoleh. Besarnya investasi berarti jumlah dana
yang dibutuhkan, baik untuk modal investasi pembelian aktiva tetap maupun modal kerja,
selain itu juga biaya-biaya yang  diperlukan selama umur investasi dan pendapatan.Untuk
dapat melakukan penilaian investasi, maka sebuah perusahaan harus memubuat laporan
keuangan. Adapun fungsi laporan keuangan, secara umum adalah:
- Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis aktiva
- Memberikan informasi tentang jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban dan jumlah
modal
- Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapat  yang
diperoleh dan sumber-sumber pendapatan
- Memberikan informasi tentang jumlah biaya yang dikeluarkan berikt jenis-jenis biaya
dalam periode tertentu
- Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi di dalam aktiva ,
kewajiban dan modal di dalam suatu perusahaan
- Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari  hasil-
hasil laporan keuangan yang disajikan.

4. Aspek Teknik/Operasi
Dalam aspek teknis atau operasi, hal-hal yang perlu digambarkan adalah:
a. Lokasi usaha
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen. Dengan demikian, maka perlu
dicari lokasi yang tepat sebagai tempat usaha, karena akan memberikan keuntungan
sebagai berikut:
- Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
- Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan, baik
jumlah dan kualitasnya
- Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam
jumlah yang diinginkan secara terus-menerus
- Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah
diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu
- Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan
datang
- Meminimalkan terjadinya konflik, terutama dengan masyarakat dan
pemerintah setempat
- Penentuan layout/tata letak
Penentuan layout perlu dilakukan secara cermat dengan
mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi, biaya,
fleksibilitas. Dengan pertimbangan di atas, maka akan diperoleh keuntungan
sebagai berikut:
- Ruang gerak untuk beraktivitas dan pemeliharaan memadai. Artinya suatu
- ruangan didesain sedemikian rupa, sehingga tidak terkesan
sumpek.Kemudian layout juga harus memudahkan untuk melakukan
pemeliharaan ruangan atau gedung.
- Pemakaian ruangan menjadi efisien. Artinya pemakaian ruangan harus
dilakukan secara optimal, jangan sampai ada ruangan yang menganggur
atau tidak terpakai karena hal ini akan menimbulkan biaya bagi
perusahaan.
- Aliran material menjadi lancar. Artinya jika layout dibuat secara benar,
maka produksi menjadi tepat waktu dan tepat sasaran.
- Layout yang tepat memberikan keindahan, kenyamanan, kesehatan dan
keselamatan kerja yang lebih baik, sehingga memberikan motivasi yang
tinggi kepada karyawan. Di samping itu, pelanggan pun betah untuk
bertransaksi atau berurusan dengan perusahaan.
b. Teknologi yang digunakan
Teknologi yang digunakan harus sesuai dengan perkembangan teknologi saat
ini dan yang akan datang, serta harus disesuaikan dengan luas produksi, supaya  tidak
terjadi kelebihan kapasitas.
c. Volume produksi
Volume produksi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan,
sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan kapasitas. Volume operasi yang
berlebihan akan menimbulkan masalah dalam penyimpanan, sedangkan volume
produksi yang kurang akan menyebabkan hilangnya pelanggan.
d. Bahan baku dan bahan penolong
Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya yang diperlukan harus
cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai dengan volume produksi.
e. Tenaga kerja
Meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan kualifikasi yang sesuai
dengan pekerjaan yang ada agar penyelesaian pekerjaan bisa lebih cepat, tepat dan
hemat.

5. Aspek Ekonomi Sosial


Gambaran dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang
ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan. Pengaruh tersebut terutama terhadap ekonomi
secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan. Dampak
ekonomi meliputi:
- Jumlah tenaga kerja yang tertampung, baik yang bekerja di pabrik maupun
masyarakat yang di luar pabrik
- Peningkatan pendapatan masyarakat
Demikian pula, perusahaan perlu mencamtumkan dampak sosial yang ada dalam hasil
penelitian. Dampak sosial yang muncul akibat adanya usaha berupa tersedianya sarana dan
prasarana, antara lain:
- Pembangunan jalan
- Penerangan
- Sarana telepon
- Sarana air minum
6. Aspek Dampak Lingkungan
Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini,
karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak yang sangat besar terhadap
lingkungan di sekitarnya, antara lain:
- Dampak terhadap air
- Dampak terhadap tanah
- Dampak terhadap udara
- Dampak terhadap kesehatan manusia
- Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik, flora
dan fauna yangada di sekitar usaha secara keseluruhan.

C. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang
bersifat satu unit bisnis tunggal.  Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung
dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian
menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.  
Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki
pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala
kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan
potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-
faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang
diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan
mempengaruhi usaha yang dilakaukan.Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah
perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan
terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis
SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor
dimuka yang sebelumnya telah dianalisa:       
 Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Max-max)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas
peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada
keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen
pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang
keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.
 Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Min-max)
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan
perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan.
Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang
mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi
kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.
 Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Max-min)
Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini
mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau
menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.
 Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Min-min)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang
umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang
diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam
tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah
mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman
di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan
dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-
kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi
yang tepat.

D. Peluang Usaha Ternak Ayam Kampung


Peluang Usaha Ayam kampung penghasil telur tetas di pengaruhi oleh tingginya
permintaan DOC ( Day Old Chick ) , dan kurangnya penyedia telur ayam kampung untuk
ditetaskan . Oleh sebabitu harga DOC ayam kampung relatif stabil . Melirik kembali usaha
pemeliharaan induk ayam kampung sebagai penghasil telur tetas menurut kami tidak ada
salahnya dan belum terlambat.   Jenis ayam kampung yang bisa diusahakan sebagai penghasil
telur adalah ayam kampung asli (ayam sayur, ayam buras, ayam berkeliaran dan sebutan lainnya),
ayam nunukan, ayam kedu putih, ayam kedu hitam, ayam pelung dan jenis lainnya. Dari jenis
tersebut produksi telur tertinggi (per tahun) secara berurutan adalah ayam kedu hitam, kedu putih,
dan nunukan, pelung dan sayur. Untuk memulai usaha ini bisa dimulai dengan membeli DOC dan
melakukan seleksi sampai dengan ayam mulai bertelur, bisa juga dengan membeli ayam dara
(sekitar umur 20 minggu), dan bisa juga membeli ayam yang sudah berproduksi (sekitar 7 bulan).
Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan karenanya sebelum memulai usaha
disarankan untuk menimbang-nimbang dan memperbanyak informasi sebelum memutuskan
pilihan usaha.  
E. Lokasi Pemeliharaan
Usaha peternakan ayam kampung ini direncanakan akan berlokasi di Jl. Raya Batusangkar-
Solok Km. 11 Paragian Air Balimbing Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar Sumatera
Barat
F. Strategi Pemasaran
Untuk pemasarannya, pada tahap awal hasil ternak akan dipasarkan langsung ke pasar-
pasar tradisional baik yang ada di sekitar peternakan maupun pasar lain yang ada di Kabupaten
Tanah Datar dengan terlebih dahulu melakukan survei pasar untuk mengetahui berapa kebutuhan
ayam kampung pedaging ini dipasaran. Selain itu, hasil ternak juga dapat dipasarkan langsung
kepada konsumen seperti masyarakat sekitar dan warung-warung yang menyediakan menu ayam
kampung. Untuk tahap-tahap selanjutnya akan lebih mudah karena diharapkan usaha peternakan
ini sudah mempunyai pelanggan tetap atau pengepul yang menampung hasil ternak.
 ANALISA SWOT :
 STRONG ( Kelebihan) : 
a) Jenis ayam kampung ini lebih mudah di pelihara nya dibandingkn dengan ayam
lainnya.
b) Hasil yang di dapat cukup menguntungkan 
c) Biaya pemeliharan dan makanan cukup murah
d) Bibit ayam cukup mudah
 WEAKNESS (kelemahan) :
a) Peternakan yang kotor bisa mengakibatkan penyakit
b) Ayam yang mati dapat berpengaruh pada ayam lainnya.
c) Harus lebih maximal dalam kebersihan nya.
d) Untuk usaha ini memerlukan lahan yang cukup luas.
 OPORTUNITY ( kesempatan) :
a) Usaha ini cukup menguntungkan karna banyak peminatnya
b) Banyak nya persaingan anatar perternakan sehingga menjadikan usaha ini
banyak di minati.
c) Adanya lahan yang luas dapat di gunakan untuk perternakan.

 TARGET ( Sasaran ) :
a) Pedangang daging 
b) Restoran 
c) Warung-warung makan kecil 
d) Warga sekitar

 FAKTOR –FAKTOR YANG BISA DI KENDALIKAN PADA USAHA


PETERNAKAN AYAM :
1. Jumlah bibit atau jumlah pemeliharaan ayam.
2. Jumlah pakan(makanan) 
3. Jenis bibit ayam 

 FAKTOR-FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DI KENDALIKAN PADA USAHA


PETRNAKAN AYAM :
1. Suhu ruangan yang dibutuhkan ayam
2. Keadaan iklim 
3. Kebijakan pemerintah 
4. Banyak nya jenis penyakit pada ayam

 FAKTOR-FAKTOR YANG BISA MEMEPENGARUHI USAHA TERSEBUT :


1. Luas lahan 
2. Pemilihan bibit ayam
3. Persaingan antar peternak
4. Kebersihan petrnakan
5. Kesehatan ayam

G.  Aspek produksi dan  Analisa usaha


Dalam proses produksi peternakan ayam perlu beberapa tahap yaitu :
1. Tahap Awal
Pada tahap ini pembuatan kandang peternakan. Dikarenakan berbasis kemitraan
dengan perusahaan tidak begitu bermanfaat apabila kita membuat kandang sendiri karena
biayanya terlalu besar. Maka dari itu, saya menggunakan kandang peternakan dengan
menyewa per 1 tahun karena hal ini merupakan langkah yang nantinya apabila ada
pencabutan izin dari pemerintah setempat karena beberapa faktor. Tapi dengan cara
menyewa tersebut maka pengeluaran bisa terkendali dan biaya perincian lainnya mudah
untuk di audit. Pada kandang yang saya ajukan adalah kandang ukuran 8 x 50 m 2 dengan
kapasitas ayam 3000 ekor. Kelebihan pada kandang yang saya ajukan tersebut adalah
sirkulasi udara yang baik, pencahayan dari matahari pun baik dan dekat dengan sumber air.
Kandang pada peternakan ayam yang saya sewa adalah kandang panggung karena memiliki
kelebihan pemanfaatan kotoran ayam menjadi pupuk kandang.
2. Tahap Kedua
Pada tahap ini adalah tahap pemeliharaan ayam D.O.C. dimulainya dengan apa yang
dinamakan periode pemanasan. Pada tahap ini D.O.C diberi pemanas karena D.O.C berada
dalam masa paling kritis sebab sedang mengalami proses adaptasi dengan lingkungan yang
baru. Pada periode ini juga D.O.C mengalami pembentukan kekebalan tubuh dan masa
awal pertumbuhan semua organ tubuhnya. Selain periode pemanasan sebetulnya tidak
hanya memanasi D.O.C tetapi kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kandang ayam
banyak sekali, diantaranya : menyalakan alat pemanas dan mengatur suhu ( temperatur)
ruangan dalam kandang, memberi dan mengontrol keadaan sekam, mengubah
(memperlebar) lingkaran pelindung, menyiapkan, mengontrol dan mengganti air minum
D.O.C , menyiapkan dan mengontrol pakan D.O.C, mengecek kuantitas dan kualitas
D.O.C, melakukan seleksi anak ayam, mengatur ventilasi kandang dan melaksanakan
program produksi secara benar. Pada tahap pemeliharaan yang dilakukan pada masa D.O.C
yang harus benar-benar dilakukan program dengan sebaiknya karena akan meminimalkan
angka kematian ayam pada masa D.O.C yang rentang terhadap penyakit. Selanjutnya pada
masa minggu 1,2,3 akan sama proses dalam pemeliharaannya tetapi pada masa itu
penangan penyakit sangat banyak dilakukan juga. Karena proses produksi pemeliharaan
ayam broiler memakan waktu 4 atau 5 minggu untuk mencapai target yang sudah
ditetapkan yaitu 2-3 kg per ayam.
3. Tahap Ketiga
Pada tahap ini adalah tahap pemanenan pada minggu ke-4 atau 5. Dengan masa
pemanenan maka peternakan ayam tidak terlepas dari biaya tambahan untuk proses
pengangkutan ayam dari kandang sampai mobil pengangkut. Adapun hal yang diperhatikan
atau dilakukan adalah pertama,  menentukan jadwal kandang dan jumlah tenaga
kerja. Kedua, mempersiapkan peralatan panen. Ketiga,  mengurangi ransum pakan pada
ayam. Keempat, membuat laporan stok ayam. Kelima, ayam terbebas dari antibiotik ketika
dipanen.
4. Modal kandang
5. Sewa kandang (milik pribadi) 5 tahun@ Rp. 15.000.000 6. Rp. 75.000.000
Peralatan:
- CFT 15 unit@ Rp. 15.000 Rp. 225.000
- Feeder tube 30 unit@ Rp. 20.000       Rp. 600.000
- Galon Minum 25 unit @ Rp. 20.000 Rp. 500.000
- Selang Air Rp. 300.000
- Pemanas Kandang 5 unit @ Rp. 120.000 Rp. 100.000
- Penutup dinding (terpal) Rp. 300.000 +
Total Biaya Peralatan Rp. 2.525.000 +
Total modal kandang Rp. 77.525.000

5. Modal instalasi air


Bayar instalasi air                        5 tahun@ Rp. 8.000.000               Rp. 40.000.000
Total dari seluruh modal investasi dalam periode 5 tahun adalah (Rp. 77.525.000 + Rp.
40.000.000) = Rp. 117.525.000
o Modal Kerja
Modal kerja yang diperuntuhkan untuk jangka waktu 5 tahun. Perinciannya adalah setiap
4 minggu /panen maka untuk 1 tahun =  = 12 kali panen. Jadi perkaliannya 12 kali
panen@5 tahun = 60 kali panen. Di bawah rincian biaya per satu kali panen :
-       DOC                                    3000 ekor@ Rp. 2.500                    Rp. 7.500.000
(1xpanen)
-       Pakan ayam  yang diperoleh 100 karung@50 kg = 5.000 kg. Keterangan untuk
480.000 kg diperoleh untuk pemeliharaan 3000 ekor ayam, tingkat kematian 20% per
periode panen, masa berat yang diperoleh periode panen 2 kg.
-       Biaya                                 5.000 kg@ Rp.2.500                Rp.12.500.000 (1xpanen)
-       Obat-obat dan vaksin          3000 ekor@ Rp. 1000              Rp.  3.000.000 (1xpanen)
-       Penyusutan                          1 tahun                                        Rp.  5.000.000
-       Biaya operasional per satu ekor ayam
-       Biaya tenaga kerja                  Rp. 300
-       Biaya listrik                             Rp. 30
-       Biaya LGP                                Rp. 200
-       Biaya kapur                             Rp. 20
-       Biaya sekam                            Rp. 100
-       Biaya lain-lain                         Rp. 60
Jumlah                                               Rp. 710
Factory Over Head satu periode panen 3000 ekor@Rp. 710     Rp.  2.130.000 (1xpanen)
                                                          
Total modal kerja yang dibutuhkan                                 Rp. 301.560.000/ panen 1 tahun
Penyusutan 1 tahun                                                          Rp.    5.000.000
Untuk 12 kali panen                                                         Rp. 306.560.000
Modal investasi secara keseluruhan untuk memperoleh peternakan ayam broiler komersial
adalah Rp. 117.525.000 + Rp. 306.560.000 = Rp. 424.085.000
      
o Perhitungan Ekonomi Ayam Kampung Pedaging
Berdasarkan pengalaman di lapangan, usaha ayam kampung menguntungkan.
Perhitungan ekonomi usaha ayam kampung pedaging per ekor selama 9 minggu
pemeliharaan sebagai berikut
No Komponen Jumlah
.
A. Biaya  Pemeliharaan :
1. DOC : Rp 6.000,-/ekor Rp   6.000,-
2. Pakan : 2,5 kg x Rp 5.200,- Rp 13.000,-
3. Operasional Rp   1.500,-
a. Kandang ………………           Rp 300,-
b. Litter (sekam padi) ……           Rp 150,-
c. Pemanas ………………           Rp 200,-
d. Vitamin, Vaksin, Obat-obatan  Rp. 600,-
e. Tenaga kerja …………..           Rp 250,-
Total Biaya Pemeliharaan Rp 20.500,-
B. Hasil penjualan : 1 kg x Rp 25.000,- Rp 25.000,-
Selisih Rp   4.500,-

o Teknik Pemeliharaan Ayam Kampung Pedaging


Pemeliharaan ayam kampung pedaging terdiri dari beberapa aktivitas, yaitu :
- Menyiapkan kandang dan peralatannya
Cara menyiapkan kandang dan peralatannya sebagai berikut :
1. Menghitung kebutuhan kandang dan peralatannya.
Apabila menggunakan tempat pakan – tempat minum kecil (kapasitas 5 kg pakan – 5
liter air), maka tempat pakan – tempat minum yang diperlukan masing-masing 2
buah/100 ekor ayam. Sedangkan apabila menggunakan tempat pakan – tempat minum
besar (kapasitas 7 kg pakan – 7 liter air) diperlukan masing-masing 30 buah/1.000
ekor. Untuk populasi 1.000 – 1.500 ekor pemanas gas yang diperlukan 2 buah, tabung
2 buah. Selama  sekitar 10 hari dengan kandang indukan, gas yang dihabiskan 4
tabung. Sekam yang diperlukan 50 – 60 karung.
2. Melakukan sanitasi kandang, peralatan dan lingkungannya.
Sebelum DOC datang (2 minggu),  kandang dan peralatannya dibersihkan, disikat
dengan air sabun, kemudian disemprot menggunakan larutan  desinfektan. Seminggu
sebelum DOC datang kandang  dilabur menggunakan kapur gamping, kemudian
sehari sebelum DOC datang penyemprotan diulang lagi dengan larutan  desinfektan.
Selain kandang  dan peralatan  kandang yang digunakan, juga dibersihkan  dengan
jalan mencucihamakan.
3. Membuat kandang indukan (brooding)
a) Buat lingkaran, bahan yang digunakan bisa seng atau terpal. Hitung diameter
lingkaran dengan kepadatan DOC 50 ekor/m2 .Sebagai patokan, lingkaran yang
dibuat dengan jari-jari 2,5 m atau diameter 5 m untuk 1.000 ekor/1.200 ekor. 
Tingg pembatas (chick guard) sekitar 45 – 60 cm. Brooding dapat berbentuk
lingkaran, dapat pula berbentuk persegi.
b) Pasang sekam
Setelah brooding ring  siap, taburkan sekam di atas lantai dengan ketebalan
sekitar 3 cm, pemberiannya secara bertahap.
c) Pasang pemanas
Beberapa pemanas yang dapat digunakan antara lain gas, batu bara, serbuk
gergaji.
- Menerima kedatangan DOC (Day Old Chick)
Beberapa aktivitas yang dilakukan pada saat DOC ayam kampung datang :
1. Menurunkan box DOC dari kendaraan untuk dibawa masuk ke dalam kandang.
Sebelum DOC diturunkan, pastikan bahwa box DOC dalam kondisi utuh dan
terjamin keasliannya. Hitung jumlah box DOC sesuai dengan pesanan, baru
kemudian dibawa masuk ke dalam kandang dengan cara hati-hati sehingga DOC
aman, nyaman dan selamat.
2. Menimbang DOC
Untuk mengetahui rata-rata bobot badan DOC, dapat dilakukan dengan cara
menimbang sampel DOC dalam box.
3. Menyeleksi dan menghitung jumlah DOC
DOC ayam kampung diturunkan dari dalam box sambil diseleksi atau dipilih dan
dihitung (102 ekor/ box). Biasanya DOC yang dipasarkan, sebelumnya sudah
dilakukan seleksi terlebih dahulu, sehingga jarang sekali ditemui DOC yang tidak
baik. Namun demikian tak ada salahnya jika mengetahui ciri-ciri DOC yang baik,
yaitu sehat, tidak cacat, berdiri tegak, gerakan aktif dan lincah, ukuran tubuh
normal, mata bersinar cerah, paruh baik, pusar kering, bersih, kloakan terbuka,
kering bersih.
4. Menghitung rata-rata bobot badan DOC ayam kampung
Untuk mengetahui rata-rata bobot badan DOC ayam kampung dilakukan dengan
cara:
a) Timbang Box berisi DOC, catat hasilnya.
b) Timbang box kosong, catat hasilnya.
b) Hitung rata-rata berat badan DOC dengan cara menghitung selisih berat box
berisi   DOC dengan box kosong dibagi dengan jumlah DOC.
Rata-rata berat badan DOC (g/ekor)   =  Berat box berisi DOC – Berat
box Jumlah DOC
5. Memberi air minum dan pakan DOC ayam kampung yang baru datang
Setelah DOC dimasukkan ke dalam kandang indukan (brooding),
kemudian diberi air minum dan pakan. Air minum yang diberikan dicampur/
ditambah dengan air gula sebanyak 5 gram/liter atau vitamin sebanyak 5
gram/10 liter atau 20 gram/ 40 liter air (1 : 2). Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi stress DOC yang diakibatkan dalam perjalanan. Pakan yang
diberikan adalah pakan prestarter broiler.
6. Menyalakan pemanas (brooder)
Apabila menggunakan pemanas gas, nyalakan dengan cara menyulut dengan
kertas.
7. Mengontrol kondisi DOC
Anak ayam memerlukan suhu yang ideal untuk pertumbuhannya.
Tabel 1.  Rekomendasi Suhu Dalam Kandang Indukan Ayam Kampung
Umur Ayam Kampung Suhu (0C)*  Cipanas Suhu (0C)** Cianjur
(hari)
0–3 30 – 33 35
4–7 29 – 31 35
8 – 14 27 – 30 28 – 30
15 – 21 25 – 28 25
22 – 30 24 – 26 25
Sumber :  *Jimmy’s Farm (2010), ** Tawardi (2011)
Untuk mengetahui DOC dalam keadaan nyaman atau tidak nyaman dapat dilakukan
dengan cara mengamati atau memperhatikan kondisi DOC.
1) Panas cukup, anak ayam akan menyebar ke dalam kandang.
2) Terlalu panas, anak ayam akan menjauh dari pemanas.
3) Kurang panas, anak ayam akan mendekat ke pemanas.
4) Ada gangguan, anak ayam akan berada pada satu tempat secara berkelompok.
Memberi pakan dan air minum
Cara pemberian pakan ayam kampung pedaging sebagai berikut :
1. Pakan yang diberikan adalah pakan prestarter broiler berbentuk fine crumble  (< 2
minggu) dan starter broiler berbentuk crumble  (> 2 minggu – panen).
2. Pemberian pakan secara ad libitum artinya ransum selalu tersedia sepanjang hari.
Pengisian tempat pakan sebaiknya 1/3 – 2/3.
3. Tempat pakan harus selalu dalam keadaan bersih, minimal satu hari sekali
dibersihkan.
Cara pemberian air minum ayam kampung pedaging sebagai berikut :
1. Air minum yang diberikan hendaklah memenuhi persyaratan kesehatan, yaitu bersih,
tidak berwarna, tidak mengandung racun.
2. Air minum selalu tersedia sepanjang hari, pengisian tempat air minum sebaiknya 2/3.
3. Tempat air minum harus selalu dalam keadaan bersih, minimal satu hari sekali
dibersihkan.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
a. Studi kelayakan usaha adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu usaha dilaksanakan
dengan berhasil. Kalau seseorang atau pihak melihat suatu kesempatan usaha, maka timbul
pertanyaan, apakah kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan secara ekonomis? Apakah  bisa
mendapatkan suatu tingkat keuntungan yang cukup layak dari usaha tersebut? Pertanyaan
pertanyaan tersebut yang sebenarnya mendasari dijalankannya studi kelayakan
b. Pembangunan peternakan merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan untuk
mengembangkan kemampuan masyarakat petani khususnya masyarakat petani peternak,
agar mampu melaksanakan usaha produktif dibidang peternakan secara mandiri
c. Analisis SWOT adalah suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang
bersifat satu unit bisnis tunggal.  Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut
d. Pemeliharaan ayam kampung secara intensif  dapat meningkatkan produksi, mencegah
wabah penyakit, memudahkan dalam tatalaksana pemeliharaan dan kontrol produksi. Pada
saat ini ayam kampung dapat dipelihara seperti ayam ras pedaging, baik pengelolaan
kandangnya, pemberian pakan dan air minumnya, penanganan kesehatan-nya,
pencatatannya maupun pemanenannya.
e. Peluang Usaha Ayam kampung penghasil telur tetas di pengaruhi oleh tingginya
permintaan DOC ( Day Old Chick ) , dan kurangnya penyedia telur ayam kampung untuk
ditetaskan . Oleh sebabitu harga DOC ayam kampung relatif stabil . Melirik kembali usaha
pemeliharaan induk ayam kampung sebagai penghasil telur tetas menurut kami tidak ada
salahnya dan belum terlambat.
f. Bibit ayam kampung (DOC) harus berkualitas dan mampu bertumbuh dengan
baik,sehingga FCR (feed Conversion ratio)nya standar, tidak mudah terserang penyakit dan
mampu panen tepat waktu dengan kondisi yang baik, usahakan selalu mengutamakan
DOC/bibit yang berkualitas karena 60 Persen
g. Jenis ayam kampung yang bisa diusahakan sebagai penghasil telur adalah ayam kampung
asli (ayam sayur, ayam buras, ayam berkeliaran dan sebutan lainnya), ayam nunukan, ayam
kedu putih, ayam kedu hitam, ayam pelung dan jenis lainnya. Dari jenis tersebut produksi
telur tertinggi (per tahun) secara berurutan adalah ayam kedu hitam, kedu putih, dan
nunukan, pelung dan sayur.          
B.     Kritik Dan Saran
Penulis menyadari makalah ini mungkin masih jauh dengan kata sempurna. Akan tetapi
bukan berarti makalah ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati semoga
makalah ini dapat memberikan sumbangsi pada suatu saat terhadap makalah tema yang sama.
Dan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua

Anda mungkin juga menyukai