Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi kelayakan usaha adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu usaha dilaksanakan
dengan berhasil. Kalau seseorang atau pihak melihat suatu kesempatan usaha, maka timbul
pertanyaan, apakah kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan secara ekonomis? Apakah bisa
mendapatkan suatu tingkat keuntungan yang cukup layak dari usaha tersebut? Pertanyaan
pertanyaan tersebut yang sebenarnya mendasari dijalankannya studi kelayakan usaha. Rencana
usaha tidaklah semata mata dapat langsung anda putuskan untuk dilakukan karena ada berbagai
hal yang perlu dipertimbangkan agar usaha yang akan dilakukan nantinya dapat menguntungkan
bukan sebaliknya menyebabkan kerugian.Oleh karena itu, rencana usaha harus dikaji secara
mendalam melalui studi kelayakan usaha yang hasil dari studi itu tersebut membantu anda apakah
rencana uasaha layak atau tidak untuk dilaksanakan.Usaha yang diteliti bisa berbentuk besar atau
kecil, seperti usaha pembangunan tenaga nuklir, sampai dengan usaha jasa fotocopy.
Tentu saja semakin besar program yang dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi.
Dampak ini bisa berupa dampak ekonomis, bisa juga yang bersifat sosial. Karena itu ada yang
melengkapi studi kelayakan ini dengan analisa yang disebut analisa manfaat dan
pengorbanan (cost and benefit analysis) termasuk didalamnya semua manfaat dan pengorbanan
sosial (social cost and social benefit). Dengan demikian, pada umumnya suatu studi kelayakan
usaha akan menyangkut 3 aspek, yaitu :
1. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi usaha itu sendiri (sering juga disebut
sebagaimanfaat financial). Yang berarti apakah usaha itu dipandang cukup menguntungkan
apabila dibandingkan dengan resiko usaha tersebut.
2. Manfaat ekonomi usaha tersebut bagi Negara. Sering juga disebut manfaat ekonomi
nasional, yang menunjukkan usaha tersebut bermanfaat bagi ekonomi makro suatu Negara
3. Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat sekitar, ini merupakan studi yang paling
sulit dilakukan.
Tujuan dilakukannya studi kelyakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman
modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Tentu saja studi
kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relative kecil apabila dibandingkan
dengan resiko kegagalan usaha. Dalam rangka studi kelayakan usaha tersebut hal-hal yang perlu
diketahui adalah :
1. Ruang lingkup kegiatan usaha. Di sini perlu dujelaskan/ditentukan bidang-bidang apa usaha
akan beroperasi. Kalau misalnya usaha adalah pendirian pabrik tekstil, maka apakah pabrik
tekstil ini merupakan usaha yang terpadu, ataukah hanya tahapan tertentu saja.
2. Cara kegiatan usaha dilakukan. Di sini ditentukan apakah usaha akan ditangani sendiri,
ataukah akan diserahkan pada pihak lain. Siapa yang akan menanganinya.
3. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya seluruh usaha. Disini perlu
diidentifikasikan factor-faktor kunci keberhasilan usaha semacam ini. Teknik yang bisa
dipergunakan adalah dengan mengidentifikasikan“underpinnings” untuk usaha semacam
ini.
4. Sarana yang diperlukan oleh usaha. Menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti : material,
tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi termasuk juga fasilitas-fasilitas pendukung, seperti
jalan raya, transportasi, dan sebagainya.
5. Hasil kegiatan usaha tersebut. Serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh
hasil tersebut.
6. Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari kegiatan usaha tersebut. Hal ini
sering disebut juga sebagai manfaat dan pengorbanan ekonomis dan sosial.
7. Langkah-langkah rencana untuk mendirikan usaha, beserta jadwal dari masing-masing
kegiatan tersebut, sampai dengan usaha investasi siap berjalan.
Ada lima tujuan, pentingnya melakukan studi kelayakan usaha:
a. Menghindari risiko kerugian
Studi kelayakan bertujuan untuk menghindari risiko kerugian keuangan di masa
datang yang penuh ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan
terjadi atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan
adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat
dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.
b. Ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, dapat
mempermudah dalam melakukan perencanaan. Perencanaan tersebut, meliputi:
Berapa jumlah dana yang diperlukan
Kapan usaha akan dijalankan
Di mana lokasi usaha akan dibangun
Siapa yang akan melaksanakan
Bagaimana cara melaksanakannya
Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh
Bagaimana cara mengawasinya jika terjadi penyimpangan
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengembangkan potensi peternakan ayam kampung
pedaging sehingga mampu membuka peluang kerja baru yang pada akhirnya akan meningkatkan
pendapatan (income) dan kesejahteraan hidup.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari usaha peternakan ini adalah :
1. Mengembangkan potensi peternakan ayam kampung pedaging
2. Menambah pengalaman dan meningkatkan kerja sama ( team work ) dalam
manajemen usaha
3. Membuka peluang kerja baru
4. Mahasiswa mampu mengetahui secara maximal menganai studi kelayakan usaha
peternakan ayam kampung
5. Memanfaatkan aspek-aspek peternakan ayam kampung didunia peternakan guna
menopang perekonomian masyarakat
6. Mahasiswa dapat mengetahui perencanaan usaha ayam kampung dalam
kewirausahaan
7. Mahasiswa analisis data dalam usaha ayam kampung
8. Meningkatkan mahasiswa dalam beternak skala wirausaha peternakan ayam
kampung
BAB II
PEMBAHASAN
4. Aspek Teknik/Operasi
Dalam aspek teknis atau operasi, hal-hal yang perlu digambarkan adalah:
a. Lokasi usaha
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen. Dengan demikian, maka perlu
dicari lokasi yang tepat sebagai tempat usaha, karena akan memberikan keuntungan
sebagai berikut:
- Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
- Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan, baik
jumlah dan kualitasnya
- Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam
jumlah yang diinginkan secara terus-menerus
- Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah
diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu
- Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan
datang
- Meminimalkan terjadinya konflik, terutama dengan masyarakat dan
pemerintah setempat
- Penentuan layout/tata letak
Penentuan layout perlu dilakukan secara cermat dengan
mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi, biaya,
fleksibilitas. Dengan pertimbangan di atas, maka akan diperoleh keuntungan
sebagai berikut:
- Ruang gerak untuk beraktivitas dan pemeliharaan memadai. Artinya suatu
- ruangan didesain sedemikian rupa, sehingga tidak terkesan
sumpek.Kemudian layout juga harus memudahkan untuk melakukan
pemeliharaan ruangan atau gedung.
- Pemakaian ruangan menjadi efisien. Artinya pemakaian ruangan harus
dilakukan secara optimal, jangan sampai ada ruangan yang menganggur
atau tidak terpakai karena hal ini akan menimbulkan biaya bagi
perusahaan.
- Aliran material menjadi lancar. Artinya jika layout dibuat secara benar,
maka produksi menjadi tepat waktu dan tepat sasaran.
- Layout yang tepat memberikan keindahan, kenyamanan, kesehatan dan
keselamatan kerja yang lebih baik, sehingga memberikan motivasi yang
tinggi kepada karyawan. Di samping itu, pelanggan pun betah untuk
bertransaksi atau berurusan dengan perusahaan.
b. Teknologi yang digunakan
Teknologi yang digunakan harus sesuai dengan perkembangan teknologi saat
ini dan yang akan datang, serta harus disesuaikan dengan luas produksi, supaya tidak
terjadi kelebihan kapasitas.
c. Volume produksi
Volume produksi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan,
sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan kapasitas. Volume operasi yang
berlebihan akan menimbulkan masalah dalam penyimpanan, sedangkan volume
produksi yang kurang akan menyebabkan hilangnya pelanggan.
d. Bahan baku dan bahan penolong
Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya yang diperlukan harus
cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai dengan volume produksi.
e. Tenaga kerja
Meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan kualifikasi yang sesuai
dengan pekerjaan yang ada agar penyelesaian pekerjaan bisa lebih cepat, tepat dan
hemat.
C. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang
bersifat satu unit bisnis tunggal. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung
dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian
menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki
pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala
kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan
potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-
faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang
diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan
mempengaruhi usaha yang dilakaukan.Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah
perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan
terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis
SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor
dimuka yang sebelumnya telah dianalisa:
Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Max-max)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas
peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada
keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen
pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang
keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.
Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Min-max)
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan
perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan.
Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang
mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi
kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.
Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Max-min)
Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini
mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau
menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.
Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Min-min)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang
umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang
diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam
tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah
mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman
di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan
dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-
kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi
yang tepat.
TARGET ( Sasaran ) :
a) Pedangang daging
b) Restoran
c) Warung-warung makan kecil
d) Warga sekitar
A. Kesimpulan
a. Studi kelayakan usaha adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu usaha dilaksanakan
dengan berhasil. Kalau seseorang atau pihak melihat suatu kesempatan usaha, maka timbul
pertanyaan, apakah kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan secara ekonomis? Apakah bisa
mendapatkan suatu tingkat keuntungan yang cukup layak dari usaha tersebut? Pertanyaan
pertanyaan tersebut yang sebenarnya mendasari dijalankannya studi kelayakan
b. Pembangunan peternakan merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan untuk
mengembangkan kemampuan masyarakat petani khususnya masyarakat petani peternak,
agar mampu melaksanakan usaha produktif dibidang peternakan secara mandiri
c. Analisis SWOT adalah suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang
bersifat satu unit bisnis tunggal. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut
d. Pemeliharaan ayam kampung secara intensif dapat meningkatkan produksi, mencegah
wabah penyakit, memudahkan dalam tatalaksana pemeliharaan dan kontrol produksi. Pada
saat ini ayam kampung dapat dipelihara seperti ayam ras pedaging, baik pengelolaan
kandangnya, pemberian pakan dan air minumnya, penanganan kesehatan-nya,
pencatatannya maupun pemanenannya.
e. Peluang Usaha Ayam kampung penghasil telur tetas di pengaruhi oleh tingginya
permintaan DOC ( Day Old Chick ) , dan kurangnya penyedia telur ayam kampung untuk
ditetaskan . Oleh sebabitu harga DOC ayam kampung relatif stabil . Melirik kembali usaha
pemeliharaan induk ayam kampung sebagai penghasil telur tetas menurut kami tidak ada
salahnya dan belum terlambat.
f. Bibit ayam kampung (DOC) harus berkualitas dan mampu bertumbuh dengan
baik,sehingga FCR (feed Conversion ratio)nya standar, tidak mudah terserang penyakit dan
mampu panen tepat waktu dengan kondisi yang baik, usahakan selalu mengutamakan
DOC/bibit yang berkualitas karena 60 Persen
g. Jenis ayam kampung yang bisa diusahakan sebagai penghasil telur adalah ayam kampung
asli (ayam sayur, ayam buras, ayam berkeliaran dan sebutan lainnya), ayam nunukan, ayam
kedu putih, ayam kedu hitam, ayam pelung dan jenis lainnya. Dari jenis tersebut produksi
telur tertinggi (per tahun) secara berurutan adalah ayam kedu hitam, kedu putih, dan
nunukan, pelung dan sayur.
B. Kritik Dan Saran
Penulis menyadari makalah ini mungkin masih jauh dengan kata sempurna. Akan tetapi
bukan berarti makalah ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati semoga
makalah ini dapat memberikan sumbangsi pada suatu saat terhadap makalah tema yang sama.
Dan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua