Anda di halaman 1dari 35

Anggaran Penjualan

 Anggaran yang menggambarkan secara


terperinci tentang penjualan perusahaan selama
periode yang akan datang, yang di dalamnya
meliputi rencana tentang jenis/kualitas yang
akan di jual, jumlah yang akan di jual, harga
barang yang akan di jual, waktu penjualan
serta daerah tempat penjualan.
ANGGARAN PENJUALAN
 Anggaran Penjualan merupakan dasar
penyusunan anggaran lainnya dan pada
umumnya anggaran penjualan disusun terlebih
dahulu sebelum menyusun anggaran lain.
 Sebelum menyusun anggaran penjualan
terlebih dahulu menghitung forecast (ramalan)
penjualan dan juga perlu dipertimbangkan
faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap
penjualan.
Faktor-faktor tersebut antara lain :
1.    Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional; keadaan persaingan, apakah bersifat
monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir
atau konsumen industri.
2.    Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan modal kerja mendukung pencapaian
target penjualanyang dianggarkan, seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi
produk dan lain-lain.
3.     Faktor Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya penjualan berarti meningkatkan laba
(rentabilitas) atau sebaliknya.
4.    Faktor Kebijakan Perusahaan
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu sehingga kesempatan untuk menjual
produk nomor dua dan nomor tiga menjadi tertutup
5.    Faktor Perkembangan Penduduk
Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya peningkatan kelahiran dapat
meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan dan lain-lain.
6.    Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
7.    Faktor Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan yang dianggarkan apakah bahan
baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
8.    Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah kebijaksanaan pemerintah tidak berubah
sampai lama anggaran yang disusun harus dapat dipertahankan.
PT “X”” Contoh Budget Penjualan :
BUDGET PENJUALAN
JANUARI – JUNI 2007

BULAN UNIT HARGA JUMLAH


JANUARI Rp ………… Rp ….……..
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JUMLAH Rp …………
Contoh Budget Penjualan :
PT “Y””
BUDGET PENJUALAN
TRIWULAN
DAERAH I II III IV
JUMLAH
(KOTA)

A
B
C
JUMLAH Rp

UNIT II SAMA
TRIWULAN I HARGA III U ………..
JUMLAH IV H ………..
J ………….
Forecast Penjualan
 Ramalan penjualan (Sales Forecasting) :
merupakan proses aktifitas memperkirakan
produk yang akan dijual dimasa mendatang
dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan
data yang pernah terjadi atau mungkin terjadi.
 Teknik membuat forecast penjualan dapat
dilakukan secara Kualitatif dan kuantitatif.
Metode Meramal
Metode Kuantitatif
 Ramalan penjualan dapat menggunakan
analisis kuantitatif menggunakan metode
statistika :
1. Rata-rata bergerak
2. Analisis trend
3. Regresi
4. Analisis Industri
1. RATA-RATA BERGERAK
 Rata-rata bergerak adalah suatu metode peramalan yg
menggunakan rata-rata periode terakhir data untuk
meramalkan periode berikutnya.

Rata - rata Bergerak 


 Permintaan dlm periode n sebelumnya
n = jumlah periode dalam rata-rata nbergerak
 Contoh :

Bulan Penjualan Aktual Rata-rata bergerak 3 bulanan


Januari 10
Februari 12
Maret 13
April 16 (10+12+13)/3 = 11,67
Mei 19 (12+13+16)/3 = 13,67
Juni 23 (13+16+19)/3 = 16
Juli 26 (16+19+23)/3 = 19,33
Agustus 30 (19+23+26)/3 = 22,67
September 28 (23+26+30)/3 = 26,33
Oktober 18 (26+30+28)/3 = 28
Nopember 16 (30+28+18)/3 = 25,33
Desember 14 (28+18+16)/3 = 20,67
2. ANALISIS TREND

 Tren (trend) merupakan gerakan lamban berjangka


panjang dan cenderung menuju ke satu arah (menaik
atau menurun) dalam suatu data runtut waktu. Trend
garis lurus (linear) adalah suatu tren yang diramalkan
naik atau turun secara garis lurus. Variabel waktu
sebagai variabel bebas dapat menggunakan waktu
tahunan, semesteran, bulanan atau mingguan.
 Analisis tren garis lurus terdiri atas :
1. metode least square (trend garis lurus)
2. metode moment (trend garis lurus)
3. Metode kuadrat (trend garis lurus)
CONTOH ANALISIS
 Data penjualan susu dari PT IMMA selama 5
tahun yaitu tahun 2011 sebanyak 130 unit,
tahun 2012 sebanyak 145 unit, tahun 2013
sebanyak 150 unit, tahun 2014 sebanyak 165
unit dan tahun 2015 sebanyak 170 unit. Dari
data penjualan susu selama 5 tahun ( n = 5 )
maka dapat ramalan penjualan dengan
menggunakan trend garis lurus sebagai berikut:
   Metode least square
 Ramalan penjualan menggunakan metode
kuadrat terkecil (least square) dapat
dihitung dengan rumus:
Y a + bX
b
a -b
ANALISIS TREND GARIS LURUS
 Keterangan:
 Y= Variabel terikat
 X= Variabel bebas
 a= Nilai konstan
 b= Koeffisient arah regresi
 n= banyaknya data
 Berdasarkan data tersebut diatas dapat dibuat
tabel pembantu sebagai berikut :
Tabel pembantu
No Tahun Penjualan (Y) X X2 XY

1. 2011 130 0 0 0
2. 2012 145 1 1 145
3. 2013 150 2 4 300
4. 2014 165 3 9 495
5. 2015 170 4 16 680

Ʃ 760 10 30 1.620
 
b

    b Persamaan Tren garis lurus


Y = a + bX
 
a-10 Ramalan penjualan tahun
b= 10 2016 = 132 + 10 (5)
a-20 = 182 unit
a132
3. METODE REGRESI SEDERHANA
Analisis regresi sederhana (simple regresion analysis) adalah analisis
yang digunakan untuk menganalisis suatu variabel terikat (Y) dengan
menggunakan satu variabel bebas (X).
Berikut persamaan regresi sederhana :
Y=a+bx
Dimana Y=nilai dari variable dependen
a=konstanta
b=slope/kemiringan dari garis regresi
x=variable independen
Dengan formula :
Contoh :
 PT Izath Sentosa memproduksi topi yang
ditujukan untuk pria usia 14-23tahun . selama
bertahun-tahun perusahaan memiliki
pengetahuan bahwa penjualan topi tersebut
sangat dipengaruhi oleh pengeluaran iklan
dimajalah-majalah. Berikut tabel yang
menyajikan data penjualan (x) dan pengeluaran
iklan (y) actual selama 2006-2011
Tahun Penjualan (y) Pengeluaran
Iklan (x)
2006 1.000.000 55.000
2007 1.250.000 70.000
2008 1.375.000 83.500
2009 1.500.000 100.000
2010 1.785.000 122.500
2011 2.005.000 157.500
Ʃ 8915000 588500
Berikut tabel untuk memudahkan pencarian
anggaran penjualan tahun 2012
Pengeluaran
Tahun Penjualan (y) X2 XY
Iklan (x)

2006 1.000.000 55.000 3.025.000.000 55.000.000.000


2007 1.250.000 70.000 4.900.000.000 87.500.000.000
2008 1.375.000 83.500 6.972.250.000 114.812.500.000
2009 1.500.000 100.000 10.000.000.000 150.000.000.000
2010 1.785.000 122.500 15.006.250.000 218.662.500.000
2011 2.005.000 157.500 24.806.250.000 315.787.500.000
Ʃ 8.915.000 588.500 64.709.750.000 941.762.500.000
 Penyelesaian :

b
 xy  n x y  941.762.500.000 - 6 * 98.083,33*1.485.833,33  9.64
 x  nx
2 2
2
64.709.750.000 - 6 * 98.083,33

a  y  b x  1.485.833,33  9.64(98.083,33)  540.310,03


^

y  a  bx  540 . 310 , 03  9 . 64 x

Persamaan regresi :
jika biaya iklan untuk tahun 2012 dianggarkan 175.000 maka :
Penjualan topi = 540.310,03+9.64*175.000
= 2.227.310.030
4.Metode Analisis Industri
  
Contoh:
padatahun 2010, PT Amampumenjualproduknyasbesar20.000
unit. Padatahun yang sama, total penjualan industry mencapai
100.000 unit. Jikapenjualan industry tahun 2011
diperkirakannaiksebesar 25% danmanajemen PT
Amemperkirakanpangsapasarperusahaanuntuktahun 2011 naik
10% daritahun 2010, buatanggaranpenjualan PT Atahun2011
  Langkahpertamatentukanpangsapasar

Pangsapasar PT A =     
=
= 20%     
 Kemudian tentukan penjualan industry untuk tahun 2011
 Penjualan industry tahun 2011= 100.000 x (1+25%)
                                                   =
 Kemudian hitung kenaikan pangsa pasar 125.000
tahun 2011
Pangsa pasar tahun 2011 = 30%
Terakhir tentukan anggaran penjualan tahun 2011
Penjualan PT A tahun 2011  = Penjualan Industri 2011 x pangsa pasar 2011
                                               = 125.000 x 30%
                                               = 37.500 unit
Penyusunan Anggaran Penjualan
 Perusahaan sepatu mempunyai data penjualan sepatu selama 5 tahun
terakhir sbb:

tahun Tw I Tw II Tw III Tw IV setahun


2012 28 32 36 34 130
2013 32 35 38 40 145
2014 36 37 38 39 150
2015 40 40 42 43 165
2016 44 41 41 44 170
Jumlah 180 185 195 200 760
rata2 36 37 39 40
% 23,68 24,34 25,66 26,32 100
Daerah penjualan yaitu Bandung dan Jakarta dengan
perbandingan 2:1

Adapun harga jual perpasang sepatu adlah sbb:

Jenis sepatu Harga jual per pasang


bandung jakarta
adidas Rp. 500 Rp. 600
Carfil 600 750
nike 500 600
Distribusi tiap jenis prodak ditaksir untuk adidas 50%, carfil
30%, dan nike 20%.

 Dari data diatas dapat dibuat forecast penjualan


tahun 2017. bila forecast penjualan
menggunakan metode least square, maka dapat
dihitung sbb:
n tahun Penjualan (Y) X X2 XY

1 2012 130 0 0 0
2 2013 145 1 1 145
3 2014 150 2 4 300
4 2015 165 3 9 495
5 2016 170 4 16 680
∑ 760 10 30 1620
 
b

    b Persamaan Tren garis lurus


Y = a + bX
 
a-10 Ramalan penjualan tahun
b= 10 2017 = 132 + 10 (5)
a-20 = 182 unit
a132
Forecast penjualan sepatu tahun 2017 sebanyak 182 pasang, untuk daerah
Bandung dan Jakarta dengan perbandingan 2:1
 Bandung 2/3 x 182 = 121 pasang
 Jakarta 1/3 x 182 = 61 pasang

Total = 182 pasang


Bandung:
a. Adidas 50% x 121 = 61 pasang
b. Carfil 30% x 121 = 36 pasang
c. Nike 20% x 121 = 24 pasang
Jumlah 121 pasang
Jakarta :
d. Adidas 50% x 61 = 31 pasang
e. Carfil 30% x 61 = 18 pasang
f. Nike 20% x 61 = 12 pasang
Jumlah 61 pasang
Total 182 pasang
Anggaran Triwulan
 Bandung
Triwulan I
Adidas (23,68% x 61 = 14 psg) x Rp500 = Rp7.000
Carfil (23,68% x 36 = 9 psg) x Rp600 = Rp5.400
Nike (23,68% x 24 = 6 psg) x Rp500 = Rp3.000
Jumlah = 29 psg Rp. 15.400
Triwulan II
Adidas (24,34% x 61 = 15 psg) x Rp500 = Rp7.500
Carfil (24,34% x 36 = 9 psg) x Rp600 = Rp5.400
Nike (24,34% x 24 = 6 psg) x Rp500 = Rp3.000
Jumlah = 30 psg = Rp.15.900
Triwulan III
Adidas (25,66% x 61 = 16 psg) x Rp500 = Rp8.000
Carfil (25,66% x 36 = 9 psg) x Rp600 = Rp5.400
Nike (25,66% x 24 = 6 psg) x Rp500 = Rp3.000
Jumlah = 31 psg = Rp. 16.400
Triwulan IV
Adidas (26,32% x 61 = 16 psg) x Rp500 = Rp7.500
Carfil (26,32% x 36 = 9 psg) x Rp600 = Rp5.400
Nike (26,32% x 24 = 6 psg) x Rp500 = Rp3.000
Jumlah = 31 psg = Rp.16.400
Total Tw I+II+III+IV = 121 psg = Rp. 64.100
Anggaran Triwulan
 Jakarta
Triwulan I
Adidas (23,68% x 31 = 7 psg) x Rp600 = Rp4.200
Carfil (23,68% x 18 = 4 psg) x Rp750 = Rp3.000
Nike (23,68% x 12 = 3 psg) x Rp600 = Rp1.800
Jumlah = 14 psg Rp. 9.000
Triwulan II
Adidas (24,34% x 31 = 8 psg) x Rp600 = Rp4.800
Carfil (24,34% x 18 = 4 psg) x Rp750 = Rp3.000
Nike (24,34% x 12 = 3 psg) x Rp600 = Rp1.800
Jumlah = 15 psg = Rp.9.600
Triwulan III
Adidas (25,66% x 31 = 8 psg) x Rp600 = Rp4.800
Carfil (25,66% x 18 = 5 psg) x Rp750 = Rp3.750
Nike (25,66% x 12 = 3 psg) x Rp600 = Rp1.800
Jumlah = 16 psg = Rp. 10.350
Triwulan IV
Adidas (26,32% x 31 = 8 psg) x Rp600 = Rp4.800
Carfil (26,32% x 18 = 5 psg) x Rp750 = Rp3.750
Nike (26,32% x 12 = 3 psg) x Rp600 = Rp1.800
Jumlah = 16 psg = Rp.10.350
Total Tw I+II+III+IV = 61 psg = Rp. 39.300
Setelah membuat perhitungan penjualan masing-masing
daerah dan tiap jenis prodak untuk tiap tw seperti diatas,
maka selanjutnya adalah menyususn anggaran penjualan
sbb:
Daerah
penjualan
Triwulan Setahun

dan jenis I II III IV


sepatu
Psg Rp psg Rp psg Rp psg Rp psg Rp

Bandung
Adidas 14 7.000 15 7.500 16 8.000 16 8.000 61 30.500
Carfil 9 5.400 9 5.400 9 5.400 9 5.400 36 21.600
Nike 6 3.000 6 3.000 6 3.000 6 3.000 24 12.000

Total I 29 15.400 30 15.900 31 16.400 31 16.400 121 64.100

Jakarta
Adidas 7 4.200 8 4.800 8 4.800 8 4.800 31 18.600
Carfil 4 3.000 4 3.000 5 3.750 5 3.750 18 13.500
Nike 3 1.800 3 1.800 3 1.800 3 1.800 12 7.200
Total II 14 9.000 15 9.600 16 10.350 16 10.350 61 39.300

Total I + II 43 24.400 45 25.500 47 26.750 47 26.750 182 103.400


LATIHAN
 Perusahaan keripik mempunyai data penjualan
selama 5 tahun terakhir sbb:
( dalam
bungkus)
Tahun Triwulan
I II III IV
2015 48 53 56 67
2016 50 55 69 75
2017 66 60 77 79
2018 69 72 85 98
2019 70 80 89 90

Daerah penjualan yaitu Padang dan Bukittinggi


dengan perbandingan 2:1
 Dengan harga jual perbungkus sbb:
(Dalam ribuan)
Jenis kue Padang Bukittinggi

Kue manis Rp 750 Rp 800


Kue pedas Rp 1.500 Rp 1.300
Kue asin Rp 2.000 Rp. 1.200

Distribusi penjualan tiap jenis prodak ditaksir untuk


keripik manis 30%, keripik asin 20%, dan keripik pedas
50%.
Dari data diatas hitunglah :
1. Forecast penjualan tahun 2020 dengan
metode least square
2. Buatlah anggaran penjualan tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai