Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN RITEL

Pertemuan Kelima
Judul Aspek Keuangan Pada Bisnis Ritel
Nama Dosen Ni Made Rastini, S.E., M.M.
Bidang Ilmu Manajemen
Nama Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Integritas, Inovasi, Kolaborasi


feb.unud.ac.id
KELOMPOK 4
NI NYOMAN MIRAH SRI GANDARI
(2007521135 | 10)

I GEDE ANTARA WIJAYA KUSUMA


(2007521163 | 11)

NI LUH GEDE ANJELI SASMITHA FEBY


(2007521168 | 12)

Integritas, Inovasi, Kolaborasi


feb.unud.ac.id
OUTLINE
1. Perencanaan Keuangan Ritel
2. Model Keuntungan Strategis
3. Indikator Keuangan Dalam Ritel
4. Aspek Keuangan Sebagai Alat
Kontrol Dalam Ritel

Integritas, Inovasi, Kolaborasi


feb.unud.ac.id
1. PERENCANAAN KEUANGAN RITEL

Ketika ritel memutuskan struktur


organisasi, bentuk organisasi dan
perencanaan manajemen sumber daya
manusianya, maka ritel harus
mengkonsentrasikan diri pada
masalah manajemen operasional ritel.

Efisiensi dan efektivitas operasional


manajemen ritel akan sangat
dipengaruhi oeh kebijakan dan
keputusan yang diambil oleh ritel
dalam memuaskan banyak pihak
yaitu pelanggan, karyawan,
Integritas, Inovasi, Kolaborasi
manajemen, maupun pemilik modal. feb.unud.ac.id
Perencanaan Keuangan adalah Proses dari:

Memproyeksikan arus masa yang akan


Menganalisis perusahaan dan pilihan
datang akibat keputusan ini, guna
investasi yang terbuka bagi perusahaan.
menghindari hal-hal yang tidak terduga.

Menentukan alternatif mana yang akan Mengukur hasil selanjutnya terhadap tujuan-
dipilih. tujuan keuangan.

Integritas, Inovasi, Kolaborasi


feb.unud.ac.id
Penjualan Bersih

Penjualan Bersih = Jumlah Penjualan Kotor – Retur Penjualan - Potongan Penjualan

Retur penjualan mewakili nilai barang-


barang yang dikembalikan konsumen
(barang rusak atau tidak sesuai)

Integritas, Inovasi, Kolaborasi


feb.unud.ac.id
Margin Laba Kotor

Margin Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan

Margin laba kotor juga


diperoleh dari persentase 1. Pengelolaan dari berbagai tipe barang.
penjualan bersih sehingga ritel 2. Pengelolaan barang dari satu ritel
dapat membandingkan: dibandingkan pengelolaan ritel-ritel lain.

Integritas, Inovasi, Kolaborasi


feb.unud.ac.id
Beban

Beban Penjualan = Gaji staf penjualan + Komisi + Manfaat


Beban Umum = Sewa + Utilitas + Beban lain-lain
Beban Administrasi = Gaji karyawan + beban operasi kantor + administrasi beban pembelian lain

Beban Operasi: biaya-biaya


yang dikeluarkan dalam
menjalankan bisnis untuk
memperoleh pendapatan.

Integritas, Inovasi, Kolaborasi


feb.unud.ac.id
Keuntungan Bersih

Keuntungan bersih (net profit) adalah ukuran pengelolaan


perusahaan keseluruhan. Keuntungan bersih dapat diperoleh
sebelum atau sesudah pajak.

Keuntungan Bersih = Margin Kotor - Beban

Integritas, Inovasi, Kolaborasi


feb.unud.ac.id
ALUR PERPUTARAN KAS

Aktiva Lancar Piutang Usaha


Aktiva lancar (current assets) adalah
aset-aset yang bisa diubah atau dapat
digunakan dalam jangka waktu dekat. Piutang usaha (account
Aktiva lancar = piutang usaha + receivable) ini penting bagi
persediaan barang dagang + Aktiva beberapa ritel.
lancar lain + Kas

Persediaan Barang Kas dan Aktiva


Dagangan Lancar Lainnya
Kas terdiri dari uang tunai, simpanan dan
Persediaan barang dagangan rekening di bank, surat-surat berharga
yang dapat diperjualbelikan, dan piutang
(merchandise inventory) adalah usaha. Aktiva lancar lainnya meliputi
sumber hidup ritel. berbagai pengeluaran dan ongkir yang
belum dibayar. Integritas, Inovasi, Kolaborasi
feb.unud.ac.id
Aktiva Tetap Perputaran Aktiva
Aset tetap (fixed assets) adalah aset  
Perputaran aktiva (asset turnover)
yang membutuhkan waktu lebih dari
adalah ukuran pengelolaan
satu tahun untuk mengubahnya
keseluruhan dari bagian asset pada
menjadi tunai.
neraca saldo.
Aktiva tetap = biaya perolehan aktiva
Perputaran Aktiva =
- depresiasi

Kewajiban dan
Ekuitas Pemiliki
Kewajiban lancar adalah utang-utang
yang diharapkan dibayar paling tidak
dalam jangka waktu satu tahun.
Kewajiban yang paling penting adalah
utang dagang, wesel bayar, dan utang
lainnya.
Integritas, Inovasi, Kolaborasi
feb.unud.ac.id
MODEL KEUNTUNGAN STRATEGIS

Tujuan ritel adalah mencapai kesuksesan atau keberhasilan dalam


keuangan. Salah satu tujuan keuangan yang penting adalah untuk
mencapai imbal hasil atas asset (return on asset  – ROA) yang tinggi.
Contohnya, sebuah perusahaan ritel global menginvestasikan Rp.
174 miliar dalam membangun tokonya dan membeli barang-barang
dagangan yang disiapkan untuk dijual. Di akhir tahun, perusahaan
ritel tersebut meraup keuntungan sebesar Rp. 33 miliar, yang berarti
menyumbangkan hasil sebesar 19 % dibandingkan dengan
investasinya (Rp. 33 miliar : Rp. 174 miliar).

RUMUS ROA :
 
Rasio imbal hasil atas aset (ROA) =

Integritas, Inovasi, Kolaborasi


feb.unud.ac.id
Alur Laba Diukur oleh margin laba bersih

ROA

Alur
Perputaran Diukur oleh perputaran aset
Laba

Margin Laba Bersih Perputaran Aset

Margin laba bersih (net profit margin) adalah Perputaran aset (asset turnover) dapat juga
seberapa besar keuntungan (setelah pajak) digunakan untuk mengukur produktivitas
yang didapat perusahaan dibagi penjualan aset yang diinvestasikan dalam
bersihnya. perusahaan.

  Rumus Return on Asset :

Keuntungan Bersih x Perputaran Aset = Return on Asset

x =
Integritas, Inovasi, Kolaborasi
feb.unud.ac.id
Pola keuntungan strategis mengabungkan
dua rasio pengelolaan dari hasil pendapatan
dan neraca saldobatas keuntungan bersih
dan hasil asset. Dengan mengalikan
perbandingan ini bersamaan, akan diperoleh
pengembalian atas aktiva (return on assets) :

Integritas, Inovasi, Kolaborasi


feb.unud.ac.id
Integritas, Inovasi, Kolaborasi
feb.unud.ac.id
Pola keuntungan strategis sangat berguna bagi ritel
karena pola ini menggabungkan dua bagian
pengambilan keputusan – manajemen pembatasan
dan manajemen asset sehingga para manajer dapat
meninjau hubungan antar manajemen tersebut. Pola
keuntungan strategis juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi dampak keuangan dari strategi baru
sebelum strategi-strategi tersebut dilaksanakan.

Integritas, Inovasi, Kolaborasi


feb.unud.ac.id
K ATO R KE U AN GAN
INDI Margin Kotor
DALAM RITEL

Biaya Operasional Toko sebagai


Persentase Penjualan

Margin Kontribusi
Integritas, Inovasi, Kolaborasi
feb.unud.ac.id
Persentase
1 Margin Kotor

Analisis per
Kategori 2
Markdown/Ke Margin
3 rusakan
Kotor
Persediaan
Barang 4
Margin Kotor per
5 m²
Integritas, Inovasi, Kolaborasi
feb.unud.ac.id
Gaji : Produktivitas
1 per Karyawan

Biaya Sewa 2 Biaya


Operasional
3 Depresiasi Toko sebagai
Persentase
Listrik 4 Penjualan

Total Biaya
5 Operasi Toko
Integritas, Inovasi, Kolaborasi
feb.unud.ac.id
Margin
KONTRIBU
SI
Selisih antara margin Perbandingan antartoko
kotor dengan biaya dan rata-rata perusahaan
operasional toko

Integritas, Inovasi, Kolaborasi


feb.unud.ac.id
ASPEK KEUANGAN SEBAGAI
ALAT KONTROL DALAM
RITEL

1. Proses top-down versus bottom-up


2. Kemampuan untuk dapat
dipertanggungjawabkan (akuntabilitas)
3. Pengukuran pengelolaan
4. Jenis-jenis pengukuran
5. Kendali terhadap persediaan

Integritas, Inovasi, Kolaborasi


feb.unud.ac.id
? ?
? ?
? ?
? ? ?
?
SESI DISKUSI
ada pertanyaan?

? ? ? ?
?
? ? ?
? ? ? Integritas, Inovasi, Kolaborasi
feb.unud.ac.id
Integritas, Inovasi, Kolaborasi
feb.unud.ac.id

Anda mungkin juga menyukai