Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI BIAYA

RINGKASAN MATERI KULIAH: BIAYA, KONSEP BIAYA, DAN KLASIFIKASI


BIAYA

KELOMPOK 3

Disusun oleh:
A.A Istri Anom Bintang Pramawati (07) 2007521093
I Made Adhika Yoga Dwiparta (09) 2007521102
Mohamad Ardiansyah Wahyudin (18) 2007521149
Putu Sarah Meilany Benggu (23) 2007521169

Diserahkan kepada:
Dosen Pengampu Mata Kuliah Akuntansi Biaya
Dr. Dra. Gayatri., M.Si., Ak., CA., ACPA

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen


Universitas Udayana
2021
BAB I
PEMBAHASAN

1. Pengertian Biaya
Council of the Institute of Cost (CAS-I) dan Works Accountants of India (ICWAI)
mengartikan biaya sebagai pengukuran, biaya merupakan kemampuan yang dikeluarkan
untuk memperoleh tujuan produksi barang maupun jasa.
Sementara Supriyono (2011) menyatakan bahwa biaya memiliki dua makna yang
berbeda, yaitu biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Cost didefinisikan
sebagai harga pokok, yaitu jumlah yang bisa di takar oleh satuan uang yang bertujuan
untuk memiliki barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan. Sementara expense
didefinisikan sebagai beban, yaitu biaya yang harus dikeluarkan yang bertujuan untuk
memperoleh pendapatan pada suatu periode akuntansi tertentu
2. Konsep Biaya
a. Definisi Cost Object
Cost Object adalah aktivitas, kontrak, pusat biaya, pelanggan, proses, produk, proyek,
layanan, atau objek lain yang memerlukan biaya dipastikan. Cost Object secara umum
merupakan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan aktivitas pasti. Objek biaya (cost
object) atau tujuan biaya (cost objective) adalah sebagai suatu item atau aktivitas yang
biayanya diakumulasi dan diukur. Cost Object merupakan kalkulasi biaya yang berasal
dari aktivitas suatu sistem. Berikut adalah aktivitas atau item-item yang dapat menjadi
objek biaya:
 Produk, Proses
 Batch dari unit-unit sejenis, Departemen
 Pesanan pelanggan, Divisi
 Kontrak, Proyek
 Lini produk, Tujuan strategis
b. Definisi Cost Unit
Cost Unit adalah bentuk pengukuran volume produksi suatu produk atau jasa. Unit
biaya umumnya diadopsi pada dasar kenyamanan dan praktik di industri yang
bersangkutan. Secara sederhana Cost Unit dapat diartikan sebagi biaya per unit produk
atau biaya per pelayanan. Sedangkan menurut Hansen&Mowen (2005) Cost
Unit didefinisikan sebagai hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan
dengan jumlah unit produk yang dihasilkan. Produk yang dimaksud dapat berupa
barang ataupun jasa.
c. Definisi Cost Center
Cost Center atau Pusat biaya merupakan lokasi, orang atau item mesin atau sekelompok
mesin yang sehubungan dengan dimana semua biaya diakumulasikan untuk tujuan
penetapan biaya dan pengendalian biaya. Cost center atau pusat biaya adalah peran atau
departemen yang membebani bisnis atau organisasi tetapi tidak menghasilkan
pendapatan sendiri. Cost center seringkali merupakan peran administratif, layanan, dan
dukungan.Pusat biaya dapat terdiri dari dua jenis, yaitu pusat biaya pribadi dan pusat
biaya impersonal. Pusat biaya yang terdiri dari orang atau sekelompok orang disebut
pusat biaya pribadi. Pusat biaya yang terdiri dari lokasi atau item dari pabrik / mesin
atau kelompok ini disebut dengan Pusat biaya impersonal.
3. Klasifikasi Biaya
Pemahaman yang baik mengenai hubungan antara biaya dan aktifitas bisnis merupakan
kunci dari berhasil tidaknya rencana dan pengendalian biaya. Studi dan analisis atas
dampak aktivitas bisnis atau biaya umumnya akan menghasilkan klasifikasi tiap
pengeluaran sebagai biaya tetap, biaya variabel atau biaya semivariabel.
a. Biaya Tetap
Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas
bisnis meningkat atau menurun. Meskipun beberapa jenis biaya tampak sebagai
biaya tetap, sebenarnya semua biaya bersifat variabel dalam jangka panjang. Satu
jenis biaya tertentu sebaiknya diklasifikasikan sebagai biaya tetap hanya saja dalam
rentang aktivitas yang terbatas. Rentang aktivitas yang terbatas ini disebut rentang
yang relevan (relevant range). Total biaya tetap akan berubah di luar rentang
aktivitas yang relevan. Beberapa pengeluaran bersifat tetap karena kebijakan
manajemen misalnya tingkat iklan dan jumlah sumbangan sosial yang ditentukan
oleh manajemen dan tidak terkait langsung dengan aktivitas penjualan atau produksi.
Pengeluaran yang demikian disebut sebagai beban tetap diskresioner (discretionary
fixed costs) atau biaya tetap terprogram (programmed fixed cost). Pengeluaran yang
membutuhkan suatu seri pembayaran selam jangka waktu yang lama disebut biaya
tetap terkait (committed fixed cost). Contohnya adalah beban bunga atas utang jangka
panjang dan sewa jangka panjang.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang secara total meningkat secara proporsional
terhadap peningkatan dalam aktivitas bisnis dan menurun secara proporsional
terhadap penurunan dalam aktivitas bisnis. Biaya variabel termasuk biaya bahan
baku, tenaga kerja langsung, beberapa perlengkapan, beberapa tenaga kerja tidak
langsung, alat-alat kecil, pengerjaan ulang dan unit-unit yang rusak. Biaya variabel
biasanya dapat didefinisikan langsung dengan aktivitas yang menimbulkan biaya.
Dalam praktik, hubungan antar aktivitas bisnis dan biaya variabel terkait biasanya
dianggap linier yaitu total biaya variabel diasumsika meningkat dalam jumlah
konstan untuk setiap satu unit peningkatan dala aktivitas bisnis, tetapi hubungan
aktual jarang yang linier secara sempurna sepanjang rentang aktivitas yang mungkin.
c. Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel merupakan biaya yang memperlihatkan baik karakter-karakter
dari biaya variabel maupun biaya tetap. Karakteristik dari biaya semivariabel adalah
biaya ini meningkat atau menurun sesuai dengan peningkatan atau penurunan
aktivitas bisnis tetapi tidak proporsional. Contoh biaya tersebut adalah biaya listrik,
air, gas, bensin, batu bara, perlengkapan, pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tidak
langsung dan lain-lain. Dua alasan adanya karakteristik semivariabel pada beberapa
jenis pengeluaran adalah sebagai berikut.
 Pengaturan minimum mungkin diperlukan, atau kuantitas minimum dari
perlengkapan atau jasa mungkin perlu dikonsumsi untuk memelihara kesiapan
beroperasi. Di luar tingkat minimum biaya, yang biasanya tetap, tambahan biaya
bervariasi terhadap volume.
 Klasifikasi akuntansi, berdasarkan objek pengeluaran atau fungsi, umumnya
pengelompokan biaya tetap dan biaya variabel bersama-sama. Misalnya, biaya
mesin uap yang digunakan untuk memanaskan ruangan, yang tergantung pada
kondisi cuaca dan mesin uap yang digunakan untuk proses produksi, yang
tergantung pada volume produksi, mungkin dibebankan ke perkiraan yang sama,
sehingga mengakibatkan tercampurnya biaya tetap dengan biaya variabel pada
perkiraan yang sama
4. Memisahkan Biaya Tetap dengan Biaya Variabel
Biaya tetap dan biaya variabel harus dipisahkan untuk perencanaan, analisis,
pengendalian, serta evaluasi biaya pada tingkat aktivitas tertentu. Seluruh biaya tetap atau
variabel dalam rentang aktivitas yang diproyeksi wajib diidentifikasi serta komponen tetap
dan variabel dari biaya semivariabel harus diestimasi. Adapun tujuan pemisahan biaya
adalah sebagai berikut.
a. Memperhitungkan penetapan awal biaya overhead dan analisis varian
b. Pencatatan anggaran yang fleksibel dan analisi varian
c. Perhitungan biaya langsung dan selisih kontribusi
d. Penguraian titik impas dan penguraian volume
e. Penguraian biaya deferensial dan biaya komparatif
f. Penguraian maksimum laba dan minimum biaya dalam jangka pendek
g. Penguraian anggaran modal
h. Penguraian keuntungan pemasaran berdasarkan lokasi, produk, dan konsumen
Dalam pelaksanaannya penilaian dari manajemen dipakai untuk memisahkan biaya
sebagai biaya tetap dan biaya variabel. Pengalaman manajemen digunakan sebagai acuan
pemisahan dalam kasus-kasus demikian. Karena pendekatan demikian sangat sederhana
sering kali proyeksi hasilnya menjadi kurang dapat diandalkan. Ini disebabkan sifat dari
biaya tertentu yang tidak selalu tampak.
Secara umum, untuk mendapatkan proyeksi yang lebih baik digunakan metode-metode
berikut:
1. Metode titik maksimum dan minimum
Pada metode ini biaya tetap dan variabel dihitung menggunakan titik maksimum dan
minimum. Hal ini dikarenakan dua titik tersebut dianggap mewakili 2 tingkatan
aktivitas yang paling jauh. Adapun caranya yaitu:
a. Tentukan titik maksimum dan minimum untuk setiap variabel.
b. Tentukan biaya variabel per unit dengan rumus:
y 2− y 1
Biaya variabel / unit =
x 2−x 1
y 2=biaya maksimum y 1=biaya minimum
x 2=ukuran keluaran maksimum x 1=ukuruan keluaran minimum
c. Tentukan biaya tetap
biaya tetap = y 2- biaya variabel/ unit (x2) atau
biaya tetap = y 1- biaya variabel/ unit (x1)
Kelebihan metode ini ialah sederhana karena hanya menentukan titik maksimum dan
minimum. Kelemahannya menghasilkan biaya variabel dan tetap yang bias karena
hanya menggunakan 2 titik sehingga estimasi total biaya menjadi kurang akurat.
2. Metode Scattergraph
Pada metode ini, biaya yang dianalisa disebut dependen dan diletakkan di sumbut Y.
Aktivitas yang terkait dengan independen diletakkan di garis X. Unsur variabel
didapat dari trend yang terlihat melalui titik-titik data sedangkan unsur tetap
tergambar sejajar dengan garis dasar dari titik perpotongan sumbu Y.
Adapun cara penentuannya yaitu:
a. Tentukan titik-titik aktivitas dengan biaya yang dikeluarkan.
b. Tentukan 2 titik yang dapat membagi antara titik maksimum dan titik minimum
c. Hitung biaya tetap dan biaya variabel per unit (perhitungannya sama dengan
metode titik maksimum dan minimum).
Kelebihan metode ini adalah perhitungan cost behavior dihitung menggunakan
semua data. Penilaian secara visual juga dimungkinkan dengan metode ini, apakah
hubungan antara biaya bersifat linear atau terdapat data yang tidak sesuai.
Kekurangan metode ini adalah garis biaya yang tergambar melalui penempadatan
data hanya berdasarkan penilaian visual sehingga data masih bisa menjadi bias.
3. Metode Kuadrat Terkecil
Dalam meode ini menentukan secara metematis garis yang paling sesuai melalui
kumpulan titik, sehingga jumlah kuadrat deviasi dari setiap titik yang diletakkan di
atas atau dibawah garis regresi akan minimun atau bernilai nol.
Adapun cara dari metode ini:
a. Menentukan biaya variabel dengan rumus
∑ ( x i−x )( y i− y )
biaya variabel / unit =
∑ ( xi −x ) 2
rumus biaya tetap = Y – biaya variabel / unit dikali (x)
x i=ukuran keluaran ke−i x =rerata ukuran keluaran
y i=biaya ke−i y=rerata biaya
Kelebihan metode ini objektivitas sangat tinggi dalam analisis mengingat ketepatan
matematis yang digunakan. Kekurangannya data yang tidak sesuai sulit dideteksi.
Metode-metode tersebut juga dapat digunakan untuk menentukan apakah seluruh biaya
merupakan biaya tetap atau variabel dalam rentan yang sesuai. Meskipun penggunaan
metode dinilai lebih baik dari penilaian manajemen, sebaiknya juga diingat bahwa hasil
bergantung pada data historis. Data tidak sesuai atau abnormal yang muncul 1 periode pada
sumber data utama sebaiknya dikeluarkan dari sampel. Proyeksi biaya tetap dan variabel
berdasar data historis sebainya disesuaikan untuk menggambarkan apa yang diprediksi
akan terjadi selama periode perkiraan, karena perubahaan terhadap Teknik atau fasilitas
produksi berpengaruh pada prilaku biaya.
Apabila sumber data bersumber dari data beberapa tahun yang berbeda, maka Analisa
harus mempetimbangkan dampak inflasi. Jika tingkat inflasi cukup kasar dalam satu
periode atau lebih, maka prediksi biaya tidak akan dapat diandalkan. Salah satu cara untuk
mengatasinya adalah dengan mengitung biaya setiap periode dalam nilai uang sekarang
lalu melakukan analisa terhadap biaya yang disesuaikan dengan inflasi.
5.
BAB II
KESIMPULAN

Biaya merupakan kemampuan secara ekonomi yang dikeluarkan untuk memperoleh


tujuan produksi barang maupun jasa. Definisi biaya dibagi menjadi dua makna berbeda, yaitu
cost atau harga pokok dan expense atau beban.
Konsep dasar biaya terletak pada kajian datanya. Semua perolehan item seperti aset atau
hal-hal yang diperlukan untuk pengeluaran harus dicatat, digolongkan, dianalisis, dan
dilaporkan dalam laporan informasi akuntansi. Cost object merupakan biaya yang dikeluarkan
untuk melakukan aktivitas pasti yang meliputi produk, proses, batch dari unit-unit sejenis,
departemen, pesanan pelanggan, divisi, kontrak, proyek lini produk, dan tujuan strategis. Cost
unit dapat diartikan sebagi biaya per unit produk atau biaya per pelayanan. Sementara cost
center berada pada divisi yang berbeda dan tidak terlibat dalam produksi secara langsung,
tetapi divisi ini dapat membantu dalam produksi atau fungsi lain, seperti penjualan,
pemasaran, sumber daya manusia, dan penelitian.
Studi dan analisis atas dampak aktivitas bisnis atau biaya umumnya akan menghasilkan
klasifikasi tiap pengeluaran sebagai biaya tetap, biaya variabel atau biaya semivariabel. Biaya
tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis
meningkat atau menurun. Biaya tetap dibagi menjadi tiga macam, yaitu discretionary fixed
costs, programmed fixed cost, dan committed fixed cost. Biaya variabel termasuk biaya bahan
baku, tenaga kerja langsung, beberapa perlengkapan, beberapa tenaga kerja tidak langsung,
alat-alat kecil, pengerjaan ulang dan unit-unit yang rusak. Biaya semivariabel merupakan
biaya yang memperlihatkan baik karakter-karakter dari biaya variabel maupun biaya tetap,
seperti biaya listrik, air, gas, bensin, batu bara, perlengkapan, pemeliharaan, beberapa tenaga
kerja tidak langsung dan lain-lain.
Biaya tetap dan biaya variabel harus dipisahkan untuk melakukan perencanaan, analisis,
pengendalian, serta evaluasi biaya pada tingkat aktivitas tertentu. Tujuan pemisahan biaya
adalah untuk memperhitungkan penetapan awal biaya overhead dan analisis varian,
pencatatan anggaran yang fleksibel dan analisi varian, perhitungan biaya langsung dan selisih
kontribusi, penguraian titik impas dan penguraian volume, penguraian biaya deferensial dan
biaya komparatif, penguraian maksimum laba dan minimum biaya dalam jangka pendek,
penguraian anggaran modal, penguraian keuntungan pemasaran berdasarkan lokasi, produk,
dan konsumen. Biaya tetap dan variabel dapat dipisahkan menggunakan 3 metode yaitu
metode titik maksimum dan minimum, metode scattergraph, dan metode kuadrat terkecil.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, S. P., & Kristanto, S. B. (2013). Akuntansi Biaya. Penerbit In Media.

Drury, C. (2018). Management and Cost Accounting, 10th Edition. Cengage Learning.

Hanif, M. (2018). Cost and Management Accounting. India: McGraw Hill Education (India)
Private Limited.

Mulyadi. (2010). Akintansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta: YKPN.

Anda mungkin juga menyukai