Anda di halaman 1dari 29

1

AGUNG PODOMORO LAND

Bab 1: Pendahuluan

1.1 Tentang Perusahaan

PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah pemilik, pengembang, dan

pengembang real estate terdiversifikasi terkemuka di segmen real estat ritel,

komersial, dan residensial dengan beragam kepemilikan. Mereka memiliki model

pengembangan properti terintegrasi, mulai dari pembebasan lahan dan / atau

sumber, untuk desain dan pengembangan, untuk manajemen proyek, penjualan,

penyewaan dan pemasaran komersial, hingga operasi dan manajemen

pengembangan superblok, pusat perbelanjaan, kantor, hotel, dan apartemen

dan rumah hunian. APLN dikenal sebagai pelopor pengembangan superblok.

Proyek landmark APLN yang berkualitas tinggi, untuk beberapa nama adalah

Podomoro City, Kuningan City, dan Senayan City.

APLN didirikan pada 30 Juli 2004 dengan nama PT Tiara Metropolitan Jaya.

Pada tahun 2010, para pemegang saham menyelesaikan restrukturisasi

perusahaan, sesuai dengan enam perkembangan dan perusahaan induk mereka

yang ditransfer ke kendali kami. APLN, adalah entitas unggulan (IDX: APLN)

Agung Podomoro Group (APG), adalah salah satu pengembang real estat

dengan pertumbuhan tercepat dan terbesar di Indonesia dengan minat pada

superblok, properti ritel, perkantoran, apartemen dan perumahan, dan hotel.

APG mendirikan pembangunan pertamanya, di sebuah kompleks perumahan di

daerah Simprug, Jakarta Selatan, pada tahun 1969 dan menyelesaikan

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


2

pembangunannya pada tahun 1973. Dari tahun 1973 sampai sekarang, anggota

APG menyelesaikan atau memulai pembangunan lebih dari 70 proyek properti,

dengan mayoritas ditujukan ke kelas menengah segmen masyarakat, dengan

proyek mulai dari apartemen murah hingga apartemen kelas atas di Jakarta

Selatan, high end dan mal lingkungan, ruko, hotel, dan menara perkantoran.

APLN menggabungkan pendekatan visioner untuk desain dengan

penekanan pada eksekusi cepat dan waktu ke pasar. Dengan model bisnis kami

yang unik, kami mengadopsi konsep churn cepat dengan perputaran modal

tinggi. Tidak seperti pengembang lain dengan landbank besar, APLN hanya akan

mengelola landbank yang cukup besar untuk dikembangkan secara langsung

sebagian besar menjadi mixed-use / superblok di kota. Berdasarkan pengalaman

dan sumber daya dari Agung Podomoro Group, kami bertanggung jawab untuk

membawa sejumlah properti terkenal di pasar seperti pembangunan utama kami

di Central Park dan Senayan City Mall. Kami juga memelopori konsep superblok,

menyatukan ruang hunian, ritel, rekreasi dan perkantoran dalam satu kompleks

pengembangan bertingkat terpadu untuk menciptakan ruang hidup perkotaan

yang menyenangkan dan sangat nyaman, dengan komponen penjualan dan

sewa.

Dengancampaign "Back To City"APLN terus memberikan kepada konsumen

cara alternatif untuk hidup melalui pembangunan Superblock berkualitas tinggi,

yang menawarkan kemungkinan untuk gaya hidup perkotaan yang seimbang

dan menyenangkan bagi ribuan konsumen.

Dengan bekerja cepat dan efisien, model fleksibel dan skalabel, APLN terus

menggunakan modal dan sumber daya untuk minimum pada waktu tertentu.

Selain itu, memanfaatkan jaringan dan nama merek yang baik, tim pemasaran

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


3

yang kuat dan berpengalaman biasanya mampu menghasilkan uangmuka yang

kuat untuk menghasilkan uang melalui penjualan, deposito, dan angsuran. Kami

juga memperhatikan aliran pendapatan yang berasal dari penjualan versus

pendapatan berulang.

1.2 VISI

Untuk terus tumbuh sebagai pengembang properti terintegrasi, untuk

mengoptimalkan nilai bagi klien, mitra bisnis, pemegang saham dan masyarakat.

1.3 MISI

- Untuk memenuhi kebutuhan publik dalam perumahan berkualitas dan

perkembangan komersial

- Untuk mengoptimalkan laba atas investasi dari mitra bisnis dan pemegang

saham

- Untuk menjadi pengembang yang dapat memberikan nilai lebih kepada

karyawan

- Untuk secara aktif mendukung program Pemerintah dalam mempromosikan

pembangunan perkotaan dan meningkatkan indeks pembangunan manusia.

1.4 Nilai Utama

Harmoni: dalam bekerjasama dengan klien, mitra bisnis, pemegang saham dan

masyarakat. Gairah dan ketekunan; mengoptimalisasi upaya kami; Kualitas:

dipertahankan pada setiap tahap pengembangan. Sadar lingkungan;

memperhatikan aspek lingkungan setiap proyek

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


4

Siapa yang tak kenal APLN? Pengembang properti ini adalah jagonya superblok.

Mixed use development yang menggabungkan beragam fasilitas, mulai dari

perkantoran, lifestyle center, hingga sarana pendidikan dan kesehatan. Berikut

beberapa Highlight Project yang telah dan sedang dikembangkan oleh APLN:

Central Park Mall, Senayan City Mall, Emporium Pluit Mall, Pakubuwono

Residence, Pakubuwono View, Pakubuwono Signature, The Peak, Baywalk Mall,

Sofitel Nusa Dua Bali, Orchard Park Batam, Grand Taruma Karawang, Vimala

Hills Puncak, North Jakarta International School, Podomoro University, Kuningan

City, dll

Bab 2: Analisa Eksternal dan Industri

2.1 PESTEL

Demi melengkapi Analisa eksternal, kami mempelajari bahwa dengan PESTEL

yang terdiri dari 6 (enam) aspek industry dapat menggambarkan situasi sebagai

berikut :

 Politik

Sudah menjadi keharusan bagi industry untuk mengikuti regulasi yang ada

pada negara dan daerahnya, sebagai contoh kasus yaitu reklamasi

merupakan kasus besar dan keputusan yang kurang efektif. Pemerintah

sudah memiliki aturan yang jelas bagi penduduk. Beberapa proyek yang

sedang berjalan belum selesai perlu dihentikan.

 Ekonomi

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


5

Industri properti di pasar yang disebabkan oleh penawaran dan permintaan

meningkatkan harganya. Jadi, harga terbaik yang akan dibeli saat properti

pada proyek kemajuan.

 Sosial

Nelayan akan menjadi kaya dan sehat ketika mereka berada di dekat fasilitas

yang lebih baik dan pergi ke daerah yang menarik untuk mencari pekerjaan

memancing lainnya.

 Teknologi

Konsep teknologi online dan dasar akan diterapkan dan warga sipil terdekat

harus beradaptasi dan mengadopsinya. Ini akan dikenal sebagai konsep

yang bagus.

 Lingkungan

Penduduk di Jakarta Utara akan meningkat dengan setiap pengembang

properti tunggal.

 Hukum

Sampel legal / mengatur untuk masalah reklamasi

- PerGub No 121/2012 about ‘PenataanRuang Kawasan

ReklamasiPantura Jakarta’

⁻ UU No 26 Tahun 2007 about ‘PenataanRuang’

⁻ UU No 27 Tahun 2007 about ‘Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil’

⁻ PerPres No 122/2012 about ‘Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil’

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


6

Gambar 2.1 Analisa PESTEL

2.2 Analisa 5 Kekuatan Porter

Pendatang baru
•Modal yang lebih
besar
•Inovasi yang lebih
maju

Daya Tawar Pemasok:


Persaingan antar Daya Tawar
•Bahang bangunan Perusahaan : - Agung Konsumen :
•Furniture Sedayu - Sinarmas •DP Rendah
•Security System Land - Ciputra - Lippo •Regulasi Pemerintah

Produk Pengganti :
•Rumah Susun
•Kos
•Kontrakan
•KPR Pemerintah

Persaingan Antar Perusahaan

Semakin banyak jumlah pesaing dengan produk yang berkualitas dan harga

bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan. Hal ini ditentukan oleh

beberapa faktor diantaranya: jumlah pesaing, lokasi, perbedaan kualitas, dan

diferensiasi produk. Dalam bisnis property, ada beberapa pesaing utama yaitu

Sinarmas Land, Agung Sedayu, Lippo, dan Ciputra.

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


7

Pendatang baru

Pendatang baru dengan modal yang lebih besar yaitu seperti produk Meikarta

yang dimana merupakan gabungan dari beberapa developer dan penanaman

modal asing yang cukup besar, dan konsep yang mendirikan suatu kota baru,

menjadikan ancaman baru bagi APL.

Produk Pengganti

Pemerintah saat ini juga sedang menggencarkan kepemilikan rumah seperti

rumah susun dan juga memiliki rumah dengan DP 0% sehingga nantinya dapat

berpotensi untuk menggantikan pembeli yang tadinya berniat untuk membeli dari

developer. Selain itu di era modern ini, dengan kondisi sharing economy dan gaya

hidup yang serba simple, maka kos kosan dengan fasilitas yang mewah juga dapat

menggantikan peran apartemen.

Daya Tawar Konsumen

Tekanan persaingan dan juga regulasi pemerintah yang dimana akhirnya

mengharuskan developer menyediakan DP rendah untuk kepemilikan rumah yang

berarti dengan DP rendah maka resiko semakin tinggi dan jangka waktu yang

diperlukan semakin panjang. Regulasi pemerintah juga mendukung agar

masyarakat dapat memiliki rumah sehingga pihak developer mau tidak mau harus

mengikuti. Maka dari itu daya tawar konsumen saat ini mulai meningkat.

Daya Tawar Pemasok

Dalam bisnis property, bahan baku dan furniture serta system keamanan

merupakan hal yang utama untuk menunjang bisnis tersebut. Tetapi dalam hal ini,

daya tawar pemasok tergolong rendah karena banyak pengganti pemasok/vendor

yang dapat dicari untuk menggantikannya.

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


8

Bab 3: Analisa Internal

3.1 Analisa Keuangan

Arti dari rasiokeuangan ini adalah untuk menutupi utang jangka pendek, yang

dengan aset perusahaan saat ini (kas, piutang, persediaan, dll). Secara umum,

semakin besar nilainya, kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka

pendek dapat terhindar dari kebangkrutan. Kami melihat bagian di bawah ini.

Laporan keuangan setiap tahun oleh PT. Agung Podomoro Land, Tbk di bawah 5

tahun (2013-2017). Kita dapat menganalisis empat faktor utama rasio keuangan.

Rasio-rasio tersebut adalah rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio leverage dan

rasio operasi / aktivitas. Hasil dari perhitungan mengacu pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Perhitungan Rasio Keuangan

Category Aspects 2017 2016 2015 2014 2013


Current ratio 1.31 1.07 1.39 1.83 1.68
Liquidity Quick ratio 0.79 0.46 0.76 1.14 1.11
Cash ratio 0.32 0.15 0.41 0.73 0.61
Gross profit margin 0.49 0.50 0.52 0.50 0.48
Operating profit margin 0.27 0.16 0.19 0.23 0.24
Profitability Net income margin 0.27 0.16 0.19 0.28 0.29
Return on assets 0.07 0.04 0.05 0.06 0.07
Return on equity 0.16 0.09 0.12 0.17 0.20
Debt ratio 0.60 0.61 0.63 0.64 0.63
Debt -equity ratio 1.50 1.58 1.71 1.80 1.73
Leverage
Interest debt ratio (136.33) (45.33) (51.40) 5.00 4.77
Financial leverage multiplier 2.50 2.58 2.71 2.80 2.73
Operating cash flow ratio 0.26 0.13 0.16 0.21 0.23
Total asset turnover 0.24 0.23 0.24 0.22 0.25
Account receivable turnover 4.54 4.96 5.32 3.48 3.02
Operating
Inventory turnover 0.97 0.65 0.65 0.64 0.85
Fix asset turnover 0.36 0.34 0.40 0.41 0.45
Average collection period 80.32 73.57 68.64 105.01 120.86

a. Rasio lancar

Rasiolancardiperoleh dari aset lancar dibagi dengan kewajiban lancar, yang

nilainya harus lebih besar dari 1,0, hampir semua APL 5 tahun memiliki kinerja

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


9

yang baik pada aspek ini. Diikuti oleh 2017, untuk setiap Rp.100 dari utang saat

ini, perusahaan memiliki Rp 1,31 untuk membayar utang.

Rasio cepat diperoleh dari aset lancar tanpa persediaan dibagi dengan kewajiban

lancar, sehingga perusahaan dapat melihat berapa banyak uang tunai dan piutang

yang harus membayar utang jangka pendek. Untuk setiap Rp.100 dari utang

lancar, perusahaan memiliki Rp 0,79 untuk membayar utang jangka pendek.

Kemudian, perlakuan rasio kas sama dengan rasio lancar dan rasio cepat, tetapi

dalam hal ini hanya menghitung uang tunai. Untuk setiap Rp.100 dari utang lancar,

perusahaan memiliki Rp 0,32 untuk membayar utang jangka pendek.

b. Rasio profitabilitas

Setiap perusahaan ingin meningkatkan nilainya dengan laba. Tetapi dari faktor

apa, ada laba kotor, laba operasi, laba bersih, pengembalian aset, dan

pengembalian ekuitas. Buktikan bahwa nilai lebih menarik bagi investor.

Penjualan APL merupakan faktor utama dari semua aspek profitabilitas, jumlah

penjualan properti bisnis kemudian ditunjukkan pada Tabel 3.1, posisi laba kotor

pada tingkat yang sama, tetapi laba operasi dan marjin laba bersih meningkat

secara signifikan. Meski pernah berkurang 2 tahun lalu.

Untuk pengembalian aset (ROA) dan return of equity (ROE), perusahaan ingin

menargetkan efisiensi. Pengembalian aset yang diperoleh dari laba bersih dibagi

dengan total aset, nilainya 7% yang berarti untuk setiap 1 poin aset dapat

menghasilkan IDR 0,07 laba bersih. Pengembalian ekuitas yang diperoleh dari

laba bersih dibagi dengan total ekuitas, nilainya 16% yang berarti untuk setiap 1

poin ekuitas dapat menghasilkan pendapatan bersih Rp 0,16.

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


10

c., Rasio leverage

Aspek ini terkait dengan risiko perusahaan, rasio leverage yang lebih tinggi

meningkatkan risikonya. Rasio utang, rasio utang-ekuitas, rasio utang bunga, dan

pengganda keuangan akan difokuskan.

Rumus rasio utang adalah total kewajiban dibagi dengan total aset. Debt ratio

menurun pada tahun 2017, untuk IDR dalam total aset memiliki Rp 0,60 senilai

kewajiban. Rasio ekuitas utang yang diperoleh dari total kewajiban perusahaan

dibagi dengan total ekuitas pemegang saham. Nilai lebih dari ekuitas utang,

berisiko dan sangat diminati oleh investor untuk diinvestasikan dalam perusahaan

industri properti ini.

Rasio bunga perusahaan diperoleh dari EBIT dibagi dengan beban bunga /

pendapatan. Nilai minus berarti perusahaan mendapatkan pendapatan bunga

lebih besar daripada biaya bunga. Kemudian aturan, nilai 1,5 atau di bawah ini

akan dipertanyakan. Multiplier assets to equity berarti, berapa banyak aset tunggal

yang menciptakan risiko? Perhitungan menunjukkan kepada kita sekitar. 2,5 kali

lipat dari aset dan ekuitas terkait.

d. Rasio operasi / aktivitas

Rasio ini akan dikenal sebagai seberapa baik kinerja aktivitas di perusahaan.

Investor ingin tahu 'mesin' mereka. Salah satunya adalah rasio kas operasi, yang

berarti kemampuan penjualan mengkonversi / mengaktifkan uang tunai. Luar

biasa, akhir tahun 2017 kemampuan meningkat menjadi 26% lebih tinggi dari

tahun sebelumnya. Indikator lainnya adalah perputaran total aset, perputaran

piutang, periode pengumpulan rata-rata, perputaran aktiva tetap, dan perputaran

persediaan.

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


11

Rumus terkait kuat dengan pendapatan. Jadi, kinerja aktivitas berarti konversi 24%

dari total aset, 454% konversi piutang, 36% konversi aset tetap menjadi

pendapatan. Piutang akan dikumpulkan rata-rata 80 hari menjadi pendapatan.

Kemudian, informasi persediaan yang hampir penuh persediaan dari perhitungan

akan dikonversi menjadi penjualan.

3.2 Matriks BCG

Kategori produk properti APL berada di apartemen, area perumahan, rumah

kantor, home shop, kios, hotel dan ballroom. Untuk analisis matriks BCG,

pertumbuhan dan pangsa pasar, kami berasumsi kondisi ini menyiratkan di kota

Jakarta dan sekitarnya. Pertumbuhan ballroom lebih sedikit dari yang lain dan

untuk share meningkat tetapi tidak ke posisi sapi. Apartemen dan area perumahan

berada pada posisi bintang, yang menjadi fokus di pasar dari tahun ke tahun.

Ilustrasikan dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini

Gambar 3.1BCG Matriksuntukproduk APL

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


12

3.4 VRIN Analysis

Sumber Daya Bernilai (Valuable Resources)

Valuable Resources adalah kemampuan untuk menciptakan nilai bagi perusahaan

dengan mengeksploitasi bermacam peluang atau menetralisir beragam ancaman

dalam lingkungan eksternal perusahaan. Sumber daya dikatakan bernilai ketika

sumber daya tersebut dapat membantu dalam menciptakan efisiensi dan efektivitas

perusahaan. Bernilai atau tidaknya sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

ditentukan dari elemen sumber daya fisik dan SDM.

Sumber Daya Langka (Rare Resources)

Rare Resources adalah kemampuan yang dimiliki oleh sedikit pesaing saat ini.

Keunggulan bersaing dihasilkan ketika perusahaan mengembangkan dan

mengeksploitasi sumber daya berbeda dari pesaingnya. Kelangkaan sumber daya

perusahaan juga dinilai dari sisi sumber daya fisik dan SDM.

Sumber Daya Sulit Ditiru (Inimitable Resources)

Inimitable Resources hanya dapat menjadi sumber keunggulan bersaing

berkelanjutan jika perusahaan lain tidak memilikinya atau sulit untuk memperoleh

sumber daya tersebut. Kemampuan ini dikatakan juga sebagai kemampuan

perusahaan untuk menciptakan sesuatu yang tidak dapat ditiru oleh perusahaan

lain. Inimitable resources dilihat dari sisi sumber daya fisik dan sumber daya

manusia.

Sumber Daya Sulit Digantikan (Non-substitutable Resources)

Non-substitutable resources adalah sumber daya yang tidak memiliki ekuivalen

strategis. Semakin tidak terlihat suatu kemampuan, semakin sulit untuk perusahaan

lain mencari penggantinya dan semakin besar tantangan bagi para pesaing untuk

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


13

meniru strategi penciptaan nilai perusahaan. Kemampuan untuk sulit digantikan ini

dilihat dari sisi sumber daya fisik dan sumber daya manusia.

Non- Implication for


Valuable Rare Inimitable
Subsitutable Competitiveness

Tangible Resources

Financial Suistanable

Yes Yes Yes Yes Competitive

Advantage

Organizatonal Temporary
Yes No Yes Yes
Advantange

Physical Temporary
Yes No Yes Yes
Advantange

Technological Yes Yes Yes Yes

Intangible Resources

Innovation Temporary
Yes Yes Yes No
Advantange

Human Suistanable

Yes Yes Yes Yes Competitive

Advantage

Reputation Temporary
Yes No Yes Yes
Advantange

3.5 SWOT

Strenghts :

1. Memiliki pengalaman dalam dunia property lebih dari 40 tahun.

2. Memiliki berbagai macam penghargaan, sertifikasi dan ISO.

3. Memiliki resources (Manusia & Modal) yang mumpuni dan system yang sudah

matang.

4. Memiliki kredibilitas/kepercayaan (good will) yang baik atas proyek – proyek

yang sudah dan akan berjalan.

5. Memiliki lokasi proyek yang sangat strategis di Indonesia.

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


14

Weakness :

1. Harga yang diberikan cukup tinggi jika dibandingkan developer lainnya.

2. Proyek pembangunan yang masih terfokus hanya di wilayah Jakarta dan Pulau

Jawa.

3. Manajemen waktu yang seringkali tidak tepat sehingga serah terima tidak tepat

waktu.

4. Unit yang dijual tidak ready stock, pembeli harus menunggu 2-3 tahun dari saat

pembelian.

5. Tingginya raw material yang dibutuhkan untuk membangun suatu proyek.

Opportunities :

1. Pertumbuhan penduduk di Indonesia, terlebih lagi bonus demografi sehingga

generasi produktif mendominasi Indonesia.

2. Perkembangan teknologi terus berkembang sehingga bisa mengadopsi 3D dan

simulator untuk representasi produk.

3. Golongan ekonomi menengah yang sedang meningkat di Indonesia.

4. Sektor property merupakan bentuk investasi yang paling baik untuk saat ini.

5. Pemerintah yang sedang menggenjot pembangunan infrastruktur di Indonesia

yang pada akhirnya berdampak pada pembangunan property.

6. Indonesia masuk kategori layak investasi sehingga dapat mengundang

investor asing di pasar global ini.

7. Kebutuhan sebanyak 800.000 unit hunian per tahun seiring dengan

pertumbuhan penduduk.

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


15

Threats :

1. Meningkatnya biaya raw material.

2. Peraturan pemerintah seperti larangan reklamasi dan pembebasan lahan yang

sulit dimediasi.

3. Kenaikan suku bunga.

4. Perubahan kondisi politik yang menyebabkan tidak menentunya proyek yang

akan dijalankan.

5. Harga property sudah mencapai puncak kejayaannya pada tahun 2011-2013

sehingga ada kemungkinan decline.

Strategi SO: Strategi WO:

1. Membangunhuniansederhanatetapidengan design minimalis dan modern di 1. Memb

tengahkota, dengan tenor yang panjang. Karena mengingatpermodalan APL 2. Bekerj

yang sudahcukupkuat, kemudianekonomigenerasimilenial dan menengah dan su

yang cenderungtidakmampuuntukmembelihunianlagi pada saatini. 3. Denga

Sehinggadiperlukaninovasihuniansederhananamunbergayamilenial. (S3,

O1, O3)

2. Melakukankerjasamadenganpemerintahuntukmembantumembangunhunian

dan

bangunanlainnyakarenaselamainibelumadakerjasamadenganpemerintah.

(S1, S2, S3, O5, O6, O7)

StrategiST : StrategiWT :

1. Memangadakemungkinanbahwa profitability dari sector property 1. Wilaya

akanmenurun, tetapidenganselalumembangunproyek di lokasi yang di

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


16

strategisterutamadaerahIbukota, makapembeliakanberlomba- diman

lombauntuktetapmendapatkan unit tersebut. (S5, T3, T5) Bali da

2. Kondisitersebutumumnyaterjadibaruhanyaberdasarkankondisi di

sekitaranIbukotasajasementara di kota-kota lain seperti Bali dan Kalimantan,

harga dan prospekbisnis property masihsangatmenjanjikan.

Sehinggaekspansikeluardaerahmenjadi salah satucara. (S3, T5)

3.6 Value Chain

PRIMARY ACTIVITIES

1. Development:

 pemborongan/kontraktor, termasuk perencanaan, pelaksanaan dan

pengawas pemborong bangunan gedung-gedung, perumahan, pusat

perbelanjaan, jalan-jalan, jembatan-jembatan serta pemasangan instalasi-

instalasi listrik, air, telepon dan pekerjaan umum lainnya.

 Real estate dan developer termasuk melakukan pembebasan/pembelian,

pengolahan, pematangan, pengurugan, dan penggalian tanah,

membangun sarana dan prasarana/infrasturktur, merencanakan,

membangun, menyewakan, menjual dan mengusahakan real estate,

kawasan terpadu, pusat perkantoran, gedung-gedung, perumahan,

perkantoran, apartemen, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat

perbelanjaan, pusat sarana olah raga dan sarana penunjang termasuk

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


17

tetapi tidak terabatas pada lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-

tempat hiburan lain, beserta fasilitasnya.

2. Melakukan investasi baik secara langsung maupun melalui penyertaan

(investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal sehubungan dengan kegiatan

usaha utama Perseroan, dalam perusahaan lain.

3. Melakukan penyertaan pada perusahaan-perusahaan lain yang memiliki

kegiatan usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.

4. Usaha-usaha dalam bidang jasa, termasuk antara lain jasa pengelolaan atau

pengoperasian yang menunjang kegiatan usaha utama Perseroan, kecuali jasa

dalam bidang hukum dan pajak.

5. Service

Produk dan jasa yang dihasilkan Perseroan berupa kawasan properti terpadu

yang meliputi apartemen, perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan,

perhotelan, perumahan, dan pusat rekreasi, beserta fasilitasnya.

6. Sales and Marketing

Sejak tahun 2016 Direktorat Human Resources bekerja sama dengan

Direktorat Marketing telah mengembangkan Program Aplikasi Referral

Karyawan di laman www.agungpodomoro-referral.com yang terintegrasi

dengan APHRIS sebagai salah satu upaya dalam membantu peningkatan

penjualan. Program aplikasi ini dirancang agar Karyawan dapat dengan mudah

memberikan data calon pembeli potensial kepada tim Marketing di unit usaha

dan memantau perkembangan penjualan yang dilakukan oleh tim Marketing di

unit usaha dimana nama-nama tersebut telah diberikan.

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


18

SUPPORT ACTIVITIES

1. Melakukan perdagangan termasuk ekspor-impor, interinsulair, local,

leveransir, grossier, supplier, distributor, dan keagenan kecuali agen

perjalanan.

2. Perindustrian meliputi industri bahan bangunan, industri alat-alat listrik,

industri garmen manufacturing, industri perakitan (assembling).

3. Menyelenggarakan angkutan darat dengan menggunakan bus dan truk.

4. Information Technology

Perseroan membangun sistem teknologi informasi untuk mengintegrasikan

setiap proses bisnis sehingga menciptakan efisiensi, efektivitas dan

produktivitas kerja. Layanan informasi juga memudahkan manajemen untuk

mengakses laporan, data dan analisis yang dibutuhkan dalam proses

pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

Selain itu, layanan informasi juga memudahkan para pengambil keputusan

dalam mengakses laporan, data dan analisis yang dibutuhkan secara real

time. Ketersediaan data yang akurat dan terkini akan membantu

manajemen puncak dalam proses pengambilan keputusan yang cepat dan

tepat.

Dalam rangka sentralisasi pengembangan IT, sistem IT di Perseroan

dikelola oleh Divisi Information Technology (“Divisi IT”) sebagai penyedia

aplikasi, perangkat keras dan infrastruktur IT yang dibutuhkan setiap

direktorat, divisi, departemen dan unit bisnis-unit bisnis Perseroan. Divisi IT

juga merekomendasikan spesifikasi perangkat IT yang akan digunakan dan

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


19

membuat aplikasi sesuai kebutuhan pengguna. Dengan keberadaan Divisi

IT, maka seluruh aplikasi dikembangkan dan dikelola secara tersentralisasi

untuk menjaga keseragaman aplikasi dan menghindari terjadinya

redundansi aplikasi.

 Aplikasi

Pada saat ini, sistem yang sudah diaplikasikan dan telah berjalan baik

adalah sebagai berikut:

Di samping sistem yang sudah berjalan, saat ini Divisi IT sedang

mengembangkan beberapa aplikasi dan mempersiapkan cloud server di

pusat data Perseroan untuk menyimpan seluruh aplikasi dan data. Sistem

yang sedang dikembangkan adalah sebagai berikut:

5. Human Resource Management

Direktorat Human Resources telah mengembangkan sistem informasi

pengelolaan SDM berbasis web yang dinamakan Agung Podomoro Human

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


20

Resources Information System (APHRIS). Modul-modul utama dalam APHRIS

adalah:

 Modul HR Dashboard yang disediakan bagi manajemen untuk memantau

efektivitas pengelolaan SDM baik di tingkat korporat maupun unit usaha,

 Modul Learning yang dirancang untuk memberikan informasi pelatihan bagi

karyawan dan mencatat hasil pelatihan,

 Modul Web Career di laman www.agungpodomorocareer.com untuk

membantu para job seeker mencari informasi pekerjaan yang sesuai dengan

kualifikasinya dan membantu bagian rekrutmen untuk mengidentifikasi

kandidat potensial dengan lebih cepat, dan

 Modul Employee Self Service (ESS) yang dapat diakses oleh seluruh

karyawan untuk mengajukan permohonan ijin cuti, lembur, klaim pengobatan,

perjalanan dinas dan sebagainya. Sejak tahun 2015, Karyawan pengguna

telepon seluler Android mendapat kemudahan untuk mengakses modul ESS

di APHRIS dari lokasi manapun dia berada dengan diluncurkannya program

aplikasi APHRIS Mobile.

Bab 4: Strategi APLN

Sejauh ini APLN termasuk pengembang yang konsisten menargetkan pasar

untuk kelas menengah keatas.APLN tengah mengembangkan konsep

residensial berbasis smart home. Hal ini dilakukan untuk memperkuat posisi

APL dalam persaingan industri properti yang semakin kompetitif. Salah satu

inovasi terbaru APLN untuk menggarap Gen Y adalah bekerja sama dengan

Samsung. Nantinya, kolaborasi tersebut berupa pengembangan teknologi

smart home di setiap proyek hunian dan Trade Mall Agung Podomoro. Naskah

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


21

kesepakatan kerjasamanya telah ditandatangani oleh kedua perusahaan

raksasa ini pada pertengahan Januari 2017. Melalui kerja sama ini, apartemen-

apartemen dari Agung Podomoro Land akan dilengkapi dengan teknologi smart

home. Dengan teknologi ini, semua peralatan dalam satu rumah akan

tersambung dalam satu sistem yang dapat dikontrol melalui komputer, ponsel

pintar, dan gadget lainnya. Pelanggan dapat mengetahui berapa jumlah energi

listrik yang dikonsumsi dalam sehari di setiap rumah sehingga bisa

direncanakan dan dikelola baik. Selain itu, alat-alat elektronik juga dapat mati

secara otomatis saat tidak lagi digunakan. Contohnya, TV akan mati secara

otomotif saat pengguna tertidur. Untuk menikmati kemudahan ini, kehadiran

akses internet yang cepat dan stabil tentu sangat dibutuhkan. Dengan

menghadirkan teknologi smart home, APLN berharap dapat menarik konsumen

baru dari Gen-Y. APLN melihat peluangnya untuk memasarkan produk-produk

hunian apartemen masih terbuka luas.

Dengan mengedepankan Strategi Leadership yang kuat di Agung Podomoro

secara langsung menjadikan APLN sebagai jaminan mutu, pada tahun 1997

merupakan momen yang sangat mengkhawatirkan bagi para pelaku isnis,

namun saat itu AGP menunjukkan keberaniannya menentang arus dengan

terus membangun proyek dan berekspansi. Begitu pun saat krisis global tahun

2008, ketika subprime mortgage di Amerika Serikat, muncul ketakutan hal yang

sama akan terjadi di Indonesia sebagai efek domino, namun Agung Podomoro

terus melaju dengan berbagai proyeknya. Dua krisis ditahun tersebut

memberikan pelajaran berharga bagi perusahaan dalam membaca situasi

dengan baik, sehingga dapat memberikan keputusan yang terbaik untuk masa

depan. Keberanian melawan arus dan visi yang jauh ke depan adalah kata

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


22

kunci yang tepat untuk menggambarkan kekuatan perusahaan. APLN

kemudian memandag krisis 1997 sebagai tantangan dan kesempatan yang

sangat baik.

Agung Podomoro sempat dikaitkan dengan kasus dugaan suap soal proyek

reklamasi di Teluk Jakarta yang mengakibatkan Presiden Direktur Agung

Podomoro Land yang bernama Ariesman Widjaja menyerahkan diri setelah

ditetapkan KPK sebagai tersangka, sehingga menyebabkan anjloknya harga

saham APLN sebesar 10% pada bulan April 2016 lalu.

Dari ulasan yang masuk ke qerja.com, bagi kebanyakan pegawainya APLN

tergolong perusahaan yang berkomitmen tinggi untuk mensejahterakan

karyawannya. Tak hanya gaji, karyawan juga mendapat berbagai macam

tunjangan dan fasilitas yang menarik, seperti liburan ke luar negeri dan diskon

pembelian apartemen. Selain itu APLN juga sangat mendukung

pengembangan personal para staf, bahkan untuk karyawan magang, seperti

program-program training atau pelatihan soft skill. Stabilitas kerja juga sangat

terasa dengan adanya sistem manajemen yang terstruktur dan kerja sama

yang terjamin dengan banyak investor besar. Meski demikian ketatnya

persaingan antar pegawai membuat perusahaan tidak lantas menjamin untuk

kemajuan jenjang karir yang mulus, karena sulit terlepas dari belitan birokrasi,

senioritas dan politik kantor.

4.1 Strategic Move, Timing and Scope

PT Agung Podomoro Land Tbk. memiliki 15 (lima belas) anak usaha di bidang

properti di Jakarta, Karawang, Bandung dan Bali. Berbekal 40 tahun pengalaman

sebagai bagian dari Agung Podomoro Grup, Agung Podomoro Land mempunyai

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


23

landasan yang kuat untuk menjadi pengembang terdepan dalam menggarap

pasar properti di Indonesia. Dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir, Agung Podomoro

telah menyelesaikan lebih dari 50 proyek properti, mayoritas ditujukan kepada

segmen masyarakat kelas menengah, dengan kisaran projek mulai dari low cost

apartment hingga high end apartment di bilangan Jakarta Selatan, high end dan

neighbourhood mall, shop houses, hotel dan office tower.

PT Agung Podomoro Land Tbk telah mengakuisisi 80% saham di PT Alam Hijau

Teduh (PT AHT) yang memiliki hampir dua hektar tanah di Jakarta Barat. Total

biaya akuisisi tersebut sekitar Rp 56 miliar. Perusahaan akan mengembangkan

area tersebut menjadi kompleks apartemen dan komersial. Akuisisi ini

menegaskan kelanjutan strategi perusahaan dalam mengembangkan properti

mixed use untuk memenuhi permintaan khususnya untuk apartemen kelas

menengah keatas. Perusahaan akan membangun sekitar 2.000 unit apartemen

di dalam kompleks tersebut dan akan mulai melakukan penjualan pada tahun

berikutnya. Kami akan terus melakukan akuisisi-akuisisi penting dalam waktu

dekat untuk memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan.

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


24

Perusahaan membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp7.043,0

miliar dalam FY-2017, meningkat 17,2% dari Rp6.007,0 miliar pada FY-2016.

Pengakuan penjualan meningkat 22,4% dari Rp4.368,0 miliar dibukukan pada

FY-2016 menjadi Rp5.346,0 miliar dibukukan pada FY-2017. Pendapatan

berulang juga meningkat 3,5% dari Rp1.639,0 miliar yang dibukukan pada FY-

2016 menjadi Rp1.697,0 miliar dibukukan pada FY-2017. Perusahaan

membukukan laba kotor sebesar Rp3.422,1 miliar, meningkat 13,1%

dibandingkan Rp3.024,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba

komprehensif meningkat 94,8% dari Rp961,1 miliar pada FY-2016 menjadi

Rp1.871,9 miliar pada FY-2017 dengan marjin 26,6% sedangkan laba

komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat

108,3% dari Rp653,1 miliar pada FY-2016 menjadi Rp1.360,5 miliar pada FY-

2017 dengan marjin 19,3%. Dengan motto untuk menjadi bagian dari masa

depan para investor dan pembeli, dan memberikan gaya hidup yang harmonis,

Agung Podomoro Land berkeyakinan akan dapat terus berkembang pesat di

Indonesia ini, dimana pengetahuan lokal bertemu standar internasional.

4.2 AplikasiStrategi

PT Agung Podomoro Land Tbk mengadakan perjanjian dengan beberapa bank

dalam rangka penyediaan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan rumah

toko, rumah kantor, apartemen dan perkantoran milik. Grup sebagai berikut:

 Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan Bank Permata dan

Bank CIMB Niaga di mana bank-bank tersebut akan menyediakan fasilitas

kredit kepada pembeli untuk pemilikan rumah toko, rumah kantor,

Apartemen Royal Mediterania Garden Residence dan Garden Shopping

Arcade.

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


25

 Perusahaan mengadakan perjanjian kerja sama dengan Bank DKI dan

Bank Tabungan Negara untuk menyediakan fasilitas kredit kepada pembeli

untuk pemilikan Apartemen Gading Nias.

 Perusahaan dan beberapa perusahaan lainnya dalam Grup Agung

Podomoro, melakukan perjanjian kerjasama dengan Bank Maybank

Indonesia. Besarnya alokasi dana kerjasama dalam bentuk fasilitas kredit

yang diberikan Bank kepada calon pembeli unit yang dibangun oleh

pengembang adalah sebesar Rp 300.000.000 ribu. Sehubungan dengan

Fasilitas Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) yang diberikan oleh Bank

maka Grup menjaminkan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah dan

dicatat dalam aset keuangan lainnya (Catatan 12).

 Pada tanggal 29 April 2014, terdapat Perjanjian Kerjasama Pemberian

Fasilitas Kredit Kepemilikan Kios/Counter dengan Jaminan Membeli

Kembali antara PCN dengan Bank Tabungan Negara.

Dalam perjanjian kerjasama tersebut di atas antara lain diatur Grup akan

bertanggung jawab sepenuhnya dan mengikat diri sebagai penjamin atas

pembayaran seluruh jumlah uang yang terutang dari pembeli kepada Bank baik

merupakan utang pokok, bunga dan biaya-biaya lainnya yang timbul

berdasarkan perjanjian kredit yang dibuat oleh dan antara Pembeli/Debitur

dengan Bank (buy back guarantee) apabila pembeli/debitur belum

menandatangani Akta Jual Beli (AJB), Akta Pemberian Hak Tanggungan

(APHT), dan pembeli telah melalaikan kewajibannya membayar angsuran

selama tiga bulan angsuran berturut-turut kepada Bank. Penjaminan tersebut

diberikan selama AJB belum ditandatangani. Jaminan ini dengan cara

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


26

bagaimanapun juga tidak dapat ditarik atau dicabut kembali selama AJB

terhadap sertifikat hak atas unit dan APHT belum ditandatangani, serta belum

diserahkan dan diterima oleh Bank.

Corporate Social Responsibility

Perseroan menyadari bahwa keberhasilan bisnis Perseroaan tidak hanya

dipengaruhi oleh faktor-faktor operasional dan finansial, tetapi juga faktor hubungan

yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dimana

Perseroan menjalankan kegiatan usahanya. Perseroan secara aktif ikut berkontribusi

pada upaya-upaya pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan

lingkungan melalui kegiatan tanggung jawab social perusahaan atau Corporate Social

Responsibility (CSR).

Kegiatan CSR Perseroan berada di bawah koordinasi Yayasan Agung

Podomoro Land (“YAPL”). Melalui YAPL, pelaksanaan program CSR dapat dikelola

secara profesional mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

Dengan demikian, program CSR dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi

penerima manfaat. Dalam pelaksanaannya, YAPL bekerja sama dengan unit usaha

Perseroan maupun dengan badan sosial eksternal yang mempunyai reputasi dan

terpercaya.

 Di tahun 2017, YAPL kembali melanjutkan kerja sama dengan Yayasan Kick

Andy untuk membantu pendirian rumah belajar bagi anak-anak nelayan di

Kampung Nelayan Baru, Cilincing, Jakarta Utara. Rumah belajar didirikan

melalui Red Nose Foundation (Yayasan Hidung Merah) yang selama ini telah

membimbing anak-anak nelayan setempat belajar bahasa Inggris dan terampil

bermain sirkus agar lebih mandiri dan percaya diri.

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


27

 Program lain yang kami nilai sangat penting untuk pembentukan karakter

generasi penerus adalah program Bela Negara Dengan tema “Aku Anak

Indonesia Hebat (AAIH)” yang diikuti 150 siswa dan orangtua murid Sekolah

Tunas Alam Mulia, TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Program AAIH

dilaksanakan YAPL bekerja sama dengan PT Sociopreneur Hub Indonesia,

Formula Bisnis Indonesia (FBI) dan Kementerian Pertahanan. Tujuan program

adalah untuk membangun ekosistem pengembangan manusia Indonesia yang

seutuhnya sebagai solusi menghadapi enam ancaman global, yaitu: ledakan

populasi Indonesia, krisis energi dan menipisnya cadangan minyak dunia, krisis

air dan pangan, terorisme, penyalahgunaan narkoba, dan persaingan ekonomi

global.

 Gerakan Green Waste

YAPL bekerja sama dengan ICM, menetapkan gerakan green waste sebagai

salah satu kegiatan CSR ramah lingkungan di proyek-proyek kawasan

apartemen Perseroan. Melalui program ini, YAPL melakukan sosialisasi dan

mengajak para penghuni apartemen untuk membiasakan memilah dan

mengemas sampah sebelum dibuang. Program ini telah dimulai dari Podomoro

City, Kalibata City, Sudirman Park, CBD Pluit dan Gading Nias Residences.

Gerakan ini akan terus dikembangkan dengan berbagai inovasi untuk lebih

menarik minat dan partisipasi waga penghuni apartemen. YAPL bersama ICM

dan Perseroan telah merancang program TrashForPoints yang akan dimulai

pada tahun 2018 di Central Park Mall, Neo Soho Mall dan apartemen.

 Pengolahan Sampah Rumah Tangga dengan Komposting dan Urban Farming

Pada tanggal 31 Agustus 2017, YAPL, Podomoro University dan Kelurahan

Tanjung Duren Selatan bekerja sama menyelenggarakan kegiatan

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


28

“Pengolahan Sampah Rumah Tangga dengan Komposting dan Urban

Farming”, Ruang Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Amanah Bunda, Tanjung

Duren Selatan. Kegiatan diikuti oleh lebih dari 50 orang warga sekitar yang

sebagian besar adalah perempuan dan ibu-ibu.

 Berbagi Buku dan Rehabilitasi Sekolah (Program Berkelanjutan)

YAPL bekerja sama dengan Kick Andy Foundation (KAF) memiliki program

berkelanjutan untuk membantu pendidikan informal di lingkungan masyarakata

prasejahtera. Kolaborasi ini telah berjalan selama 4 tahun terakhir dengan

kegiatan antara lain menyalurkan bantuan buku untuk sekolah-sekolah dan

taman bacaan dan merenovasi gedung-gedung sekolah/sarana belajar.

Bantuan terutama diberikan kepada sekolah informal, komunitas belajar dan

membaca, komunitas taman bacaan dan aktivitas-aktivitas serupa lainnya.

Program ini merupakan bentuk kontribusi nyata Perseroan di bidang

pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas ekonomi dan kehidupan

masyarakat.

Pada tahun 2017, YAPL bersama Kick Andy Foundation menyerahkan bantuan

sebesar Rp 100 juta, untuk mendirikan rumah belajar bagi anak-anak nelayan

di Kampung Nelayan Baru, Cilincing, Jakarta Utara. Rumah belajar itu didirikan

melalui Red Nose Foundation atau Yayasan Hidung Merah, yang selama ini

aktif mengajari anak-anak nelayan kerang hijau di Kampung Nelayan Baru

ketrampilan bermain sirkus dan bahasa Inggris agar mereka bisa mandiri dan

percaya diri.

 Share Blood Give Life

Pada tanggal 7 Januari 2017 Podomoro Golf View bekerja sama dengan

Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) wilayah Jakarta Selatan

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018


29

mengadakan kegiatan donor darah bertempat di Marketing Office Podomoro

Golf View.

 Donor Darah di Festival CityLink Mall Bandung

Kegiatan donor darah juga dilaksanakan di Festival Citylink Mall, Bandung,

pada tanggal 27 Maret 2017. Kegiatan yang dilakukan bekerja sama dengan

PMI Kota Bandung ini dilakukan rutin setiap tiga bulan sekali.

Diulis oleh: Andike, Asiah, I Gederatama, Kennard, Samuel- 2018

Anda mungkin juga menyukai