Npm: 1822240092
Kelas: SI7B
MK: Manajemen Hubungan Pelanggan
No Judul Penulis Metodologi Masalah Hasil Kesimpulan
1. CUSTOMER Sri Dewi Penelitian ini Rumusan Dalam situasi Strategi Customer
RELATIONSHIP Setiawati. menggunaka masalah yang pandemi Covid-19 Relationship
MANAGEMENT Program n metode akan ini Management yang
PT. SAMSUNG Studi Ilmu penelitian diteliti adalah salah satu kegiatan dibangun oleh
ELECTRONICS Komunikasi, studi kasus. “Bagaimana marketing dan PT Samsung
INDONESIA DI Universitas Studi kasus upaya public Electronics
TENGAH Adhirajasa atau ‘case- Samsung relation yang Indonesia
PANDEMI Reswara study’, dalam dilakukan oleh dalam situasi
COVID-19 DI Sanjaya adalah bagian membangun perusahaan pandemi Covid-19
INDONESIA (ARS). dari metode hubungan samsung yang adalah program
Email: kualitatif dengan bertujuan agar “Samsung Dekat
wahdryan@g yang hendak pelanggan?” tetap Di
mail.com,sds. mendalami mendapatkan Hati” yaitu
sridewi@gm suatu kasus keuntungan bagi program penjualan
ail.com tertentu perusahaan dan berbasis online
secara lebih tetap menjaga dan “Pick Up
mendalam hubungan Service” program
dengan dengan pelanggan yang merupakan
melibatkan adalah dengan layanan antar
pengumpulan menerapkan jemput gratis
beraneka strategi dalam
sumber komunikasi perbaikan
informasi. pemasaran dengan smartphone yang
pendekatan diberikan oleh
Customer Samsung untuk
Relationship menjaga hubungan
Management dengan
melalui konsumen agar
program tetap loyal
“Samsung Dekat terhadap
di Hati” dan perusahaan
“Pick Up sekaligus
Service”. membangun
brand awareness.
2. Analisis Andhi Irawan Metode Penelitian ini 1. Membangun a) Variabel CRM
Customer Pascasarjana pengumpulan bertujuan database memiliki pengaruh
Relationship Program data ,menganalisis pelanggan yang positif terhadap
Management Studi digunakan pengaruh luas untuk CLV bahwa
(CRM) terhadap Manajemen, agar dapat CRM memungkinkan pengaruh tersebut
Customer Universitas menghasilkan terhadap perusahaan benar- tidak
Relationship Lambung data yang CLV, CRM benar signifikan karena
Quality (CRQ) Mangkurat, akurat dan terhadap memahami sehingga pengaruh
dan Customer Indonesia valid, desain CRQ, pelanggan dan positif tidak
Lifetime Value E-mail: instrumen menganalisis mengantisipasi terdukung.
(CLV) Rumah andhi_irawan penelitian pengaruh kebutuhan mereka. b) Variabel CRM
Zakat di @yahoo.com dan desain CRQ 2. Membangun memiliki pengaruh
Indonesia dasar terhadap hubungan jangka positif terhadap
kuisioner CLV, serta panjang dengan CRQ, pengaruh
yang akan untuk pelanggan. tersebut terdukung
digunakan menganalisis 3. Meningkatkan dengan signifikan.
untuk pengaruh penjualan dan c) Variabel CRQ
mengumpulk intervensi margin memiliki pengaruh
an data, CRQ perusahaan. positif terhadap
serta alat antara CRM 4. Meningkatkan CLV, pengaruh
analisis dan terhadap loyalitas tersebut tersebut
pengambilan CLV. pelanggan. terdukung dengan
keputusan signifikan.
atau d) Variabel CRM
implikasi memiliki pengaruh
manajerial positif terhadap
berdasarkan CLV dengan
data yang intervensi CRQ.
terkumpul.
Sistematika
yang disusun
untuk
penelitian
berjalan
konsisten
sesuai dengan
maksud
dan tujuan
dari
penelitian.
3. Upaya 1.Riris Metode Kendalan 1. Membantu Dapat disimpulkan
Meningkatkan Roisah penelitian yang kerap mengidentifikasi bahwa Customer
Loyalitas Universitas yang dirasakan pelanggan Point Relationship
Pelanggan BSI digunakan Point Media Media Sejahtera Management
Melalui Customer Email: dalam Sejahtera memanfaatkan (CRM) sangat
Relationship riris.rio@bsi. penelitian ini sebagai database dibutuhkan dalam
Management ac.id adalah pelaku pelanggan untuk sebuah perusahan,
(Studi Kasus Pada 2. Iis pendekatan UMKM mengetahui tidak hanya
Point Media Iskandar kualitatif dalam informasi dari berlaku pada
Sejahtera) Universitas desriptif. membangun pelanggannya. perusahan
BSI Dalam hubungan 2. Membantu berskala
Email: metode dan mengembangkan besar perusahaan
iis.iik@bsi.ac deskriptif komunikasi hubungan dengan berskala kecil
.id kami yang baik pelanggan. (UMKM) pun
3. Ridwan melaukan dengan Penerapan perlu
Mahanka studi kasus pelanggan. Customer memperhatikan
Universitas sehingga Hal ini lah Relationship masalah ini.
BSI dapat yang menjadi Management Mengingat era
Email: menggambar Point Media (CRM) membantu yang serba
ridwanmahan kan Sejahtera Point Media kompetitif saat ini
ka@gmail.co bagaimana ingin sejahtera untuk peranan merek
m penerapan kembangkan. mengembangkan pada sebuah
4. Andry CRM hubungan dengan produk
Trijumansyah terhadap pelanggannya, sangatlah penting
AMIK BSI UMKM Point yaitu dengan sebagai indentitas
Jakarta Media aplikasi produk tersebut
Email: Sejahtera online seperti agar bisa menjadi
andry.atj@bs dengan cara facebook, twitter, pembeda
i.ac.id observasi, email. dengan produk
5. Nita analisis 3. Penerapan pesaing. Dari hasil
Yunita dokumen dan Customer penelitian yang
Universitas wawancara Relationship dilakukan dapat
BSI dengan Management disimpulkan
Email: informan (CRM) pada Point bahwa Point
nita.nya@bsi. yaitu pemilk Media sejahtera Media Sejahtera
ac.id UMKM Point dapat mengembangkan
Media meningkatkan CRM untuk
Sejahtera. volume penjualan mempertahankan
melalui loyalitas
penawaran- pelanggan.
penawaran khusus
pada pelanggan
berdasarkan
informasi
keinginan dan
kebutuhan
pelanggan.
4. ANALISIS Joanna Cristy Terhadap Mencari tau Dampak 1. Penerapan
DAMPAK Patty penelitian dampak penerapan CRM CRM pada
FAKTOR Universitas yang positif pada Shopee marketplace yang
CUSTOMER Kristen dilakukan, penggunaan dan Bukalapak ada di Indonesia
RELATIONSHIP Indonesia maka metode CRM pada memiliki beberapa salah satunya yaitu
MANAGEMENT Maluku deskriptif Shopee dan dampak, Shopee dan
PADA Email: menjadi Bukalapak antara lain yaitu Bukalapak dapat
PELANGGAN E- cristyjoanna1 rujukan dalam dunia perusahaan mempengaruhi
MARKETPLACE 8@gmail.co untuk dipakai bisnis e- marketplace tingkat kepuasan
DI INDONESIA m dalam commerce tersebut dapat dan
(STUDI KASUS: penelitian ini. mengetahui kepercayaan dari
SHOPEE DAN Metode keinginan dari pelanggan
BUKALAPAK) ini dipakai pada terhadap
karena pelanggannya Shopee dan
dianggap sendiri, dengan Bukalapakt, hal
sebagai adanya tersebut
metode CRM, para juga yang dapat
yang cocok pengusaha online dilihat dari data
dalam dapat yang
mengumpulk mengetahui telah
an data keinginan dan dikumpulkan.
yang kebutuhan dari Dapat terlihat
dibutuhkan. pelanggannya dengan
dengan jelas suatu
berhubungan perbandingan
langsung melalui tingkat
media elektronik. kepercayaan yang
akan berbanding
lurus
dari perusahaan
Shopee dan
Bukalapak.
2. Penerapan
CRM pada
marketplace di
Indonesia
merupakan
strategi yang
memiliki peranan
penting dalam
membangun relasi
yang baik terhadap
pelanggan,
sehingga setiap
kritik, saran
dari pengguna
dapat membantu
perusahaan untuk
menjadi lebih baik
lagi.
5. Peningkatan Wely Hadi Metode Bagaimana Hasil pengujian 1. Keterbatasan
Kinerja Gunawan penelitian cara pengaruh product permodelan
Pemasaran Universitas yang meningkatka prices terhadap penelitian ini
Melalui Kuningan, digunakan n kinerja customer hanya terdapat
Hubungan Kuningan, dalam pemasaran satisfaction dapat empat hipotesis
Pelanggan Dan Indonesia penelitian ini UMKM disimpulkan yang diujikan
Sistem Informasi Email : adalah kuliner product 2. Hasil penelitian
Pada UMKM welyhadigun Data melalui prices ini tidak dapat
Kuliner Halal Di awan@uniku kuantitatif harga, berpengaruh digeneralisasi
Kota Cirebon .ac.id merupakan hubungan positif terhadap pada kasus lain
data yang relasi, customer diluar obyek
digunakan dan sistem satisfaction. Hasil penelitian ini
pada informasi ? pengujian
penelitian ini pengaruh
yang berupa customer
data relationship
berbentuk terhadap customer
atau angka. satisfaction dapat
Menurut disimpulkan
Sugiyono customer
(2015), relationship
metode berpengaruh
kuantitatif positif terhadap
adalah customer
metode riset satisfaction. Hasil
yang pengujian
memiliki pengaruh
dasar pada information
filsafat system terhadap
positivism customer
yang satisfaction dapat
digunakan disimpulkan
untuk information
meneliti system
populasi atau berpengaruh
sampel positif terhadap
tertentu, customer
pengumpulan satisfaction. Hasil
fakta, dan pengujian
menggunaka pengaruh
n customer
instrumen satisfaction
penelitian, terhadap
analisis data marketing.
yang bersifat
statistik,
dengan
tujuan untuk
menguji
hipotesis.
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN : 2614-0373
VOLUME 3, NO.2, JULY, 2020
ABSTRAK
PT. Samsung electronics Indonesia sebagai salah satu perusahaan besar yang terdampak dengan
adanya fenomena Covid-19 melakukan pendekatan customer relationship management dengan
membuat program “Samsung Dekat Di Hati” dan ‘Pick Up Service” melalui tiga komponen yaitu
manusia, proses dan teknologi. PT. Samsung electronics Indonesia berhasil membangun hubungan
dengan konsumen dan menjadi Top Brand Smartphone No. 1 Tahun 2020 di Indonesia, di tengah
pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya Samsung dalam
membangun hubungan dengan pelanggan khususnya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif studi kasus dengan teknik pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini diketahui bahwa PT. Samsung electronics Indonesia dalam upaya
membangun hubungan dengan pelanggan melalui pendekatan Customer Relationship Management
dilakukan melalui karyawan dan proses teknologi yaitu penggunaan website resmi, penggunaan
aplikasi Whatsapp dan Instagram sebagai sosial media utama dalam memberikan informasi guna
membangun hubungan dengan konsumen serta dilakukanya advertising online melalui Instagram
Ads dan Facebook Ads.
ABSTRACT
PT. Samsung Indonesia as one of the big companies affected by the covid-19 phenomenon
approached customer relationship management approach by making the program "Samsung Near
the Heart" and "Pick Up Service" through three components, namely people, processes and
technology. PT. Samsung Indonesia succeeded in building relationships with consumers and
became the No. 1 Top Brand Smartphone. 1 of 2020 in Indonesia, amid the Covid-19 pandemic. The
purpose of this research is to find out Samsung's efforts in building relationships with customers,
especially in Indonesia. This study uses a qualitative case study method with data collection
techniques from interviews, observations and documentation. The results of this study note that PT.
Samsung Indonesia in an effort to build relationships with customers through the Customer
Relationship Management approach is carried out through employees and technological processes,
namely the use of official websites, the use of the Whatsapp and Instagram applications as the main
social media in providing information to build relationships with consumers and conducting online
advertising through Instagram Ads and Facebook Ads.
55
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN : 2614-0373
VOLUME 3, NO.2, JULY, 2020
56
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN : 2614-0373
VOLUME 3, NO.2, JULY, 2020
Salah satu perusahaan yang aktif pengalaman yang sama selayaknya ketika
dalam mengembangkan strateginya dalam mereka mengunjungi gerai Samsung
menghadapi pandemik Covid-19 di Experience Store secara langsung.
Indonesia adalah perusahaan teknologi Inisiatif Samsung Dekat di Hati
dunia yaitu PT. Samsung Electronics merupakan upaya kami memberikan
Indonesia. “The term customer kemudahan dan ketenangan ketika
relationship management is popular in konsumen kami ingin mendapatkan
recent years among the companies pengalaman produktifitas hingga
engaged in Information Technology. The entertainment terbaik saat di rumah
term Customer relationship management dengan berbelanja teknologi terdepan dari
is used to describe various functions of kami seperti Galaxy S20 dan masih
marketing, sales, and service” banyak lagi secara online.”
(Hendrayati dan Syahidah, 2018). Kendala yang di alami PT Samsung
13 April 2020 PT Samsung Electronics Indonesia dalam menghadapi
Electronics Indonesia memperkenalkan pandemi Covid-19 Dalam pelaksanaan
program “Samsung Dekat di Hati”. kegiatan Customer Relationship
Program ini memungkinkan dukungan Management yang dilakukan saat
kepada konsumen dapat membeli produk- pandemi Covid-19 di Indonesia adalah
produk terbaru dari Samsung Electronics membangun kepercayaan konsumen.
Indonesia seperti Samsung S20 tanpa Kepercayaan konsumen yang menurun
mengurangi pengalaman berbelanja dan khawatir akan banyaknya penipuan
selayaknya langsung di gerai Samsung yang mengatasnamakan Samsung,
Experience Store kesayangan konsumen. sehingga berakibat merugikan konsumen.
Program “Samsung Dekat di Hati” Hal ini disebabkan oleh banyaknya kasus
merupakan strategi marketing yang penipuan yang dialami langsung oleh
dilakukan oleh Samsung bekerja sama konsumen dalam beberapa pengalaman
dengan Blibli dengan penawaran adanya bertransaksi menggunakan media
jasa ongkir gratis, program cicilan 0%, teknologi sebelumnya.
garansi 15 hari retur produk dan layanan PT Samsung Electronics Indonesia
customer care yang beroperasi 24 jam dalam menghadapi kendala tersebut
dalam seminggu. Langkah utama menerapkan nilai “Building Trust”
Samsung dalam menjalankan bisnisnya kepada pegawainya melalui pendekatan
adalah dengan memenuhi kebutuhan komunikasi pegawai kepada konsumen.
konsumen. Upaya ini dapat membantu Pendekatan yang dilakukan oleh Samsung
Samsung menjaga hubungan dengan bertujuan membangun hubungan dan
pelanggan dan tetap mepertahankan citra kepercayaan konsumen.
ditengah adanya pandemik Covid-19 di Sebagai market leader dalam
Indonesia. Bernard Ang, Vice President penjualan smartphone di Indonesia,
IT & Mobile Business Samsung pelayanan yang memudahkan di tengah
Electronics Indonesia menyatakan, pandemi Covid-19 merupakan kebijakan
“Samsung mendukung konsumen untuk strategi dari Samsung dalam
tetap #dirumahaja dalam kondisi physical mempertahankan hubungan dengan
distancing saat ini, dan kami memahami konsumen agar tetap bisa memberikan
kesulitan konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal kepada
57
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN : 2614-0373
VOLUME 3, NO.2, JULY, 2020
58
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN : 2614-0373
VOLUME 3, NO.2, JULY, 2020
59
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN : 2614-0373
VOLUME 3, NO.2, JULY, 2020
60
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN : 2614-0373
VOLUME 3, NO.2, JULY, 2020
61
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN : 2614-0373
VOLUME 3, NO.2, JULY, 2020
62
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN : 2614-0373
VOLUME 3, NO.2, JULY, 2020
63
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN : 2614-0373
VOLUME 3, NO.2, JULY, 2020
64
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN : 2614-0373
VOLUME 3, NO.2, JULY, 2020
65
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN : 2614-0373
VOLUME 3, NO.2, JULY, 2020
66
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi
Volume XI Nomor 1, Juni 2019
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
Kata Kunci: The background of this research is Islamic Economy development which is
increasingly fast and the awareness zakat management which must be more
Zakat; Amil Zakat professional and modern. Rumah Zakat as one of the largest private Zakat
Institution; Customer Institutions (LAZ) in Indonesia, has implemented Customer Relationship
Relationship Management Management (CRM) tools to support the relationship of Rumah Zakat to
(CRM); Customer the donors of Rumah Zakat by increasing Customer Lifetime Value
Relationship Quality (CLV) through the variables Customer Relationship Quality (CRQ). The
(CRQ); Customer Lifetime results of this study indicate that the customer relationship management
Value (CLV). (CRM) process using customer relations tools can significantly influence
Customer Relationships Quality (CRQ). Customer Relationships Quality
Cara Sitasi: (CRQ) can significantly Customer Lifetime Value (CLV). Customer
Relationship Management (CRM) will not be able to directly influence a
Irawan, Andhi. “Analisis Customer Lifetime Value (CLV) significantly without Customer
Customer Relationship Relationship Quality (CRQ). Customer Relationship Management
Management (Crm) (CRM) will positively and significantly affect a Customer Lifetime Value
Terhadap Customer (CLV) through Customer Relationships Quality(CRQ).
Relationship Quality
(Crq) Dan Customer Latar belakang penelitian ini adalah pengembangan Ekonomi
Lifetime Value (Clv) Islam yang semakin cepat dan kesadaran pengelolaan zakat yang
Rumah Zakat Di harus lebih profesional dan modern. Rumah Zakat sebagai salah
Indonesia.” At-Taradhi: satu Lembaga Zakat swasta (LAZ) terbesar di Indonesia, telah
Jurnal Studi Ekonomi 10, menerapkan alat Customer Relationship Management (CRM)
no.1 (2019): 99-126 untuk mendukung hubungan Rumah Zakat dengan para donatur
Rumah Zakat dengan meningkatkan Customer Lifetime Value
(CLV) melalui variabel Pelanggan Kualitas Hubungan (CRQ).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses manajemen
hubungan pelanggan (CRM) menggunakan alat hubungan
pelanggan dapat secara signifikan mempengaruhi Customer
Relationship Quality (CRQ). Customer Relationships Quality
(CRQ) dapat secara signifikan Customer Lifetime Value (CLV).
Customer Relationship Management (CRM) tidak akan dapat
secara langsung mempengaruhi Customer Lifetime Value (CLV)
secara signifikan tanpa Customer Relationship Quality (CRQ).
Customer Relationship Management (CRM) akan secara positif
dan signifikan mempengaruhi Customer Lifetime Value (CLV)
melalui Customer Relationship Quality (CRQ).
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
1. Pendahuluan
Sistem perkonomian syariah dinilai bisa meningkatkan keadilan dan kesejahteraan antar umat.
mengatakan bahwa dipungutnya zakat dari mereka yang sudah mampu secara ekonomi adalah
salah satunya agar harta tidak tertahan di kaum yang mampu saja. Tujuannya supaya pergerakan
ekonomi jadi hidup. Jika zakat diberikan kepada mereka yang berhak, maka fakir miskin jadi
punya daya beli. Jadi zakat juga bertujuan untuk mengembangkan ekonomi dan meningkatkan
kesejahteraan.
Zakat adalah rukun pokok yang merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim yang berharta
yang cukup. Zakat adalah bagian dari harta seorang muslim yang harus diserahkan kepada orang
yang berhak menerimanya yang disebut dengan mustahik. Perkembangan dari pelaksanaan
ibadah zakat diharapkan dapat dikelola agar lebih produktif dan dimanfaatkan lebih luas sehingga
zakat bukan hanya sebatas nilai zakat itu sendiri, tapi bisa dikembangkan ke semua sektor
kehidupan untuk membangun kehidupan yang sejahtera sebagai bekal untuk kerjasama kebajikan
agar bisa bermanfaat untuk berjuang dijalan Allah. Kesejahteraan masyarakat bisa meningkatkan
dengan memaksimalkan sumber daya pembiayaan syariah seperti zakat dan wakaf.
Para pengelola zakat tersebut harus bekerja secara professional dan tidak cuma mengambil hak
Amil begitu saja. Profesionalitas itu harus dibarengi dengan kinerja yang baik dari berbagai aspek
manajemen yang transparan dan amanah. Lembaga Amal Zakat (LAZ) tidak hanya harus
memperhatikan dalam aspek penggalangan dana zakat dan menciptakan program pengentasan
kemiskinan yang berkualitas. Tetapi juga dalam aspek sosialisasi dan komunikasi antara LAZ dan
muzakki sebagai donatur. Aspek sosialisasi dan komunikasi sebagai syiar manfaat zakat amat
perlu digalakkan kepada publik. Masih jauhnya realisasi penghimpunan dengan potensi zakat
dikarenakan masih banyak masyarakat Indonesia belum memahami perihal zakat.
Rumah Zakat sebagai salah satu dari 17 LAZ yang terdaftar secara nasional, tentu mengemban
beban untuk bisa mengelola dan menyalurkan zakat yang merupakan kewajiban umat Islam di
Indonesia. Rumah Zakat telah meraih penghargaan Top Brand dari Majalah Marketing dan
Frontier Consulting Group. CEO Rumah Zakat menyampaikan, pada Majalah Marketing dan
Frontier Consulting Group memberikan penghargaan Rumah Zakat sebagai Top Brand 2017
untuk kategori badan zakat dan amal.
Rumah Zakat telah menggunakan teknologi informasi dalam operasionalnya. Rumah Zakat
menggunakan Aplikasi CORE Z sebagai aplikasi kantor untuk menunjang pelaksanaan Customer
Relationship Management berbasis teknologi informasi. Sejalan dengan perkembangan Rumah Zakat
yang cukup pesat, proses kerja manual dinilai tidak lagi efektif. setiap jaringan kantor bisa online,
minimal dengan sambungan Internet. koordinasi dan pengontrolan kantor cabang bisa semakin
intensif dan murah1 serta dapat menunjang pelayanan. Modernisasi sistem TI di Rumah Zakat
sejatinya mulai dilakukan pada akhir 2005 yang ditandai dengan diperkenalkannya konsep
“Transformation from Traditional to Professional Corporate” di lingkungan Rumah Zakat. Kemajuan
teknologi digunakan Rumah Zakat untuk meningkatkan hubungan pelanggan antara Muzakki
dengan Lembaga Amal Zakat secara umumnya. Harapannya Keberhasilan Rumah Zakat dalam
pengelolaan zakat berbasis pemasaran modern bisa juga sebagai pemicu pengembangan Badan
Amil Zakat sebagai lembaga zakat milik pemerintah.
Perkembangan ini merupakan penerapan strategi pemasaran dalam pelaksanaan kewajiban umat
Islam untuk meningkatkan ketaatan umat Islam dengan memberi kemudahan memenuhi salah
satu rukun Islam yaitu membayar Zakat, Infaq dan Shadaqah. Salah satu Strategi pemasaran yang
diterapkan di Rumah Zakat adalah Customer Relationship Management. Customer Relationship
1 “Agar Lebih Amanah Dalam Mengelola Dana Umat,” SWA.Co.Id (blog), 12 Mei 2011,
https://swa.co.id/swa/trends/technology/agar-lebih-amanah-dalam-mengelola-dana-umat.
100
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi, 10(1): 99-126
Management (CRM) didefinisikan sebagai pemahaman tentang apa yang dibutuhkan dan
diinginkan seorang pelanggan dari sisi emosional serta memandang pelanggan sebagai asset
jangka panjang yang akan memberikan kontribusi terus menerus selama kebutuhan mereka
dipenuhi.2 Konsep CRM bertujuan untuk menciptakan keunggulan kompetitif secara terus
menerus terhadap produk, jasa, merek dan perusahaan secara relatif dibandingkan dengan yang
dimiliki oleh perusahaan pesaingnya. Konsep ini banyak digunakan sebagai salah satu strategi
pemasaran setelah tahun 2000 dimana perkembangan ilmu pemasaran mengalami perubahan
mendasar dari transaksional menjadi pemasaran berbasis hubungan.
Penggunaan media sosial sebagai saluran untuk keterlibatan pelanggan menimbulkan tantangan
menarik bagi pendekatan manajemen hubungan pelanggan tradisional (CRM). Strategi CRM,
yang dimungkinkan oleh proses dan teknologi, dirancang untuk mengelola hubungan pelanggan
sebagai alat untuk menghasilkan nilai terbesar dari pelanggan selama masa hubungan antara
Rumah Zakat dan Muzakkinya. CRM yang digunakan adalah CRM yang berintegrasi dengan
teknologi informasi dan media sosial.
Penggunaan CRM bertujuan untuk meningkatkan nilai pelanggan seumur hidup (Customer Lifetime
Value). Customer Lifetime Value (CLV) merupakan variabel dependen dari CRM. Penguatan
hubungan pelanggan yang berkualitas berasal dari penelitian Penelitian Shwu-Ing Wu berfokus
pada Relationship Quality dengan indikator Satisfaction, Trust dan Commitment. Tiga indikator
tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi loyalitas muzakki terhadap Rumah Zakat. RQ
berfokus pada hubungan pelanggan dan perusahaan, kemudian 3 mengembangkan indicator
Customer Relationship Quality dengan menambahkan indikator Service, Solution dan Experience
sebagai indikator yang berfokus pada peningkatan kualitas proses dan perbaikan terus-menerus.
Customer Relationship Quality (CRQ) merupakan metode spesifik dari suara pelanggan untuk
mengerti dan mengelola kualitas hubungan jangka panjang pelanggan, untuk meningkatkan
penjualan, serta efektivitas manajemen akun. CRQ dibangun berasal dari kombinasi kepercayaan
(trust) antara pelanggan dengan penyalur, dan komitmen bersama antara kedua belah pihak untuk
membangun hubungan kerjasama. Ketiga elemen kepercayaan, komitmen dan kepuasan
menentukan kualitas hubungan bisnis yang dikendalikan dari presepsi dari solusi dan
pengalaman, yang tergantung pada kualitas layanan yang diberikan oleh perusahaan.4
Penelitian Shwu-Ing Wu berfokus pada Relationship Quality dengan indikator Satisfaction, Trust dan
Commitment. Tiga indikator tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi loyalitas muzakki
terhadap Rumah Zakat. RQ berfokus pada hubungan pelanggan dan perusahaan, kemudian Peter
Lavers mengembangkan indikator Customer Relationship Quality dengan menambahkan
indikator Service, Solution dan Experience sebagai indikator yang berfokus pada peningkatan kualitas
proses dan perbaikan terus-menerus.
CRQ menjadi variabel intervening antara CRM dan Customer Lifetime Value (CLV), sehingga
dalam penelitian ini CRM sebagai variabel eksogen dicoba untuk diintervensi variabel CRQ
sehingga tidak langsung mempengaruhi variabel CLV sebagai variabel endogen. CRQ digunakan
sebagai alat pengukur kualitas hubungan Rumah Zakat terhadap muzakkinya.
2James G Barnes, Secrets of customer relationship management = Rahasia manajemen hubungan pelanggan (Yogyakarta: Andi,
2003).
3 Peter Levers, “The Value of Trust,” Customer Attuned (blog), 19 Januari 2016,
http://customerattuned.com/blog/the-value-of-trust/.
4 Peter Levers.
101
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
CLV adalah laba bersih yang diperoleh pelanggan tertentu selama seumur hidup.5 Penelitian Wu
Shwu Ing membuktikan CRM berpengaruh positif terhadap Indikator CLV yaitu Usage Quantity,
Loyalty, Word of Mouth dan Purchase Intention dengan Intervensi variable RQ. Menurut penelitian6
CRM berpengaruh positif terhadap RQ, dan RQ juga berpengaruh positif terhadap komponen
CLV, dengan ditunjukkan dari nilai positif yang dihasilkan. CLV sebagai nilai keuntungan dari
hubungan antar pelanggan menggunakan indikator loyalitas muzakki terhadap Rumah Zakat, dan
indikator bentuk lain dari loyalitas berupa penggunaan ulang jasa Rumah Zakat, kesediaan untuk
merekomendasikan jasa Rumah Zakat dan keinginan untuk menggunakan RZ kembali untuk
membayar zakat. CLV menjadi tujuan akhir dari penggunaan akhir penggunaan CRM dan CRQ
untuk mengukur nilai yang diperoleh muzakki dari pelaksanaan CRM dan CRQ, setelah
menggunakan jasa Rumah Zakat untuk membayar zakat.
Pada saat ini banyak perusahaan menghabiskan investasi dalam Customer Relationship
Management (CRM) sistem untuk menolong perusahaan mengumpulkan informasi berharga dari
customer menyatakan karena pengusaha percaya bahwa hubungan antara perusahaan dan
Pelanggannya langsung dan begitu dekat, efek positif dari CRM secara signifikan akan
meningkatkan Kualitas Hubungan (RQ) antara industri dan pelanggan mereka, yang juga
meningkatkan Nilai Seumur Hidup pelanggan atau Customer Lifetime Value (CLV) (Wu Shwu-Ing,
2011). Penelitian ini juga bermaksud mengetahui hubungan dari CRM dengan CLV serta
pengaruh yang diberikan CRQ ketika mengintervensi hubungan antara CRM dengan CLV.
Penelitian ini bertujuan ,menganalisis pengaruh CRM terhadap CLV, CRM terhadap CRQ,
menganalisis pengaruh CRQ terhadap CLV, serta untuk menganalisis pengaruh intervensi CRQ
antara CRM terhadap CLV. Manfaat yang diharapkan adalah sebagai masukan bagi perusahaan
dalam mengelola penjualan, memanfaatkan CRM, mengefektifkan CRQ kegiatan dan aktivitas
Rumah Zakat dalam rangka meningkatkan CLV Pelanggan.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM). SEM dipilih
karena memiliki fleksibilitas lebih tinggi bagi peneliti untuk menghubungkan antara teori dan
data. Selain itu dalam ilmu ilmu sosial banyak variabel yang bersifat laten, seperti motivasi
seseorang, komitmen, kesetiaan pelanggan, dan lainnya. Variabel – variabel tersebut baru bisa
diukur dengan sejumlah indikator (variabel manifes), dan hubungan diantara keduanya, serta
antar variabel laten memunculkan model yang membutuhkan alat analisis lanjutan. Model ini
akan dianalisis dengan menggunakan Aplikasi IBM AMOS. Sehingga hasil dari penelitian ini
dapat membantu pihak manajemen Rumah Zakat mengetahui faktor – faktor yang
mempengaruhi CRQ dan CLV dari implementasi CRM.
2. Landasan Teori
2.1 Zakat
Agama Islam memiliki tuntunan harus mengeluarkan Zakat. Zakat merupakan harta yang wajib
dikeluarkan bila memenuhi syarat tertentu, pada orang ditentukan, yaitu 8 (delapan) golongan
yang punya hak menerima seperti tertulis dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat ke 60 :
ِاب والََْاِِمني وِِف َِ ِيِ م
ِ ِ ني َعلَْي ها والْم َؤلمَف ِة قُلُوب هم وِِفِِ ِِ ِ ِ َصدق
ِ ِ ْاَّل َواب َ َ َ َ َالرق
ّ َ ْ ُُ ُ َ َ َ ات للْ ُف َقَراء َوالْ َم َساكني َوالْ َعامل ُ َ إِمَّنَا ال م
اَّلُ َعلِ ٌيم َح ِك ٌيم ِال مسِ ِيِ ۖ فَ ِريض ًة ِم ِ م
اَّل ۗ َو م َ َ
5Dommy Dyotama Satria, “Analisis Hubungan Antara Customer Relationship Management (Crm), Relationship
Quality (Rq), Dan Customer Lifetime Value (Clv) (Studi Kasus: Hotel Grand Legi Mataram),” 2013.
6 Satria.
102
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi, 10(1): 99-126
Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana .”
Zakat dalam bahasa Arab punya berbagai makna yaitu : Pertama, zakat maknanya At-Thohuru,
artinya mensucikan atau membersihkan. Makna ini menyatakan bahwa orang yang membayar
zakat karena Allah, bukan karena pujian manusia, maka Allah akan mensucikan dan
membersihkan jiwa dan harta. Firman Allah SWT didalam surat At-Taubah ayat 103:
103
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat (BAZ) di Indonesia merupakan 2 (dua)
lembaga yang bertugas untuk mengelola, mendayagunakan dan mendistribusikan,zakat. Badan
dan Lembaga Zakat ini didasarkan Hak Amil yang tertulis dalam PP No. 14 Tahun 2014 sebagai
bagian tertentu dari zakat yang dapat digunakan untuk biaya operasional dalam pengelolaan zakat
sesuai syariat.
Pemerintah mendirikan Badan Amil Zakat adalah lembaga pengelola zakat yang yang didirikan
atas usul Kementrian Agama dan telah disetujui oleh Presiden. Ibu kota negara Jakarta adalah
kedudukan Kantor Pusat BAZ. Anggota BAZNAS terdiri dari 11 orang anggota yakni delapan
orang dari unsur masyarakat (tokoh masyarakat Islam, tenaga profesional dan Ulama) dan tiga
orang dari unsur pemerintah (ditunjuk dari kementerian yang berkaitan dengan pengelolaan
zakat).
LAZ merupakan “lembaga pengelola zakat yang dibentuk oleh diluar pemerintah atau swasta”.
LAZ adalah intitusi pengelolaan zakat yang sepenuhnya dibentuk masyarakat dan prakarsa
masyarakat bergerak dibidang da’wah, sosial, pendidikan dan kebaikan umat Islam. LAZ ini
dibina, dilindungi dan dikukuhkan pemerintah, LAZ melapor pada pemerintah sesuai dengan
tingkatan.. Pengukuhan LAZ dilakukan oleh pemerintah dari usulan LAZ yang memenuhi
persyaratan.
Pengumpulan, pendistribusian, dan pengelolaan zakat telah ada lebih dahulu dimasyarakat,
sebelum berlakunya undang-undang pengelolaan zakat. Fungsi ini dikelola masyarakat sendiri,
baik secara kelompok kelembagaan atau perorangan. Berlaku undang-undang ini, menjadi proses
formalisasi lembaga zakat yang sudah ada. Istilah formal lembaga jadi disamakan menjadi
Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebagai lembaga formal yang berfungsi mengelola zakat, untuk
lembaga yang sebelumnya sudah ada di tengah-tengah masyarakat secara informal, harus melalui
proses formal administratif, kemudian diresmikan oleh pemerintah sebagai bentuk pengakuan
secara formal. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999, tidak semua kelembagaan
maupun perorangan melakukan kegiatan mengumpulkan, mendistribusikan dan mengelola zakat
dinamakan Lembaga Amil Zakat..
2.3 Customer Relationship Management
Asal-usul pendekatan berbasis hubungan dengan manajemen perusahaan muncul dari kalangan
akademisi dan praktisi di bidang strategi, pemasaran dan manajemen rantai pasokan mulai
mendapatkan pemahaman tentang aktivitas pemasaran sebagai pertukaran antara penjual dan
pembeli - sehingga membentuk dasar untuk konseptualisasi pemasaran hubungan selanjutnya.
Pertanyaannya adalah untuk memahami bagaimana hubungan berkembang dan berubah selama
periode waktu tertentu. Kemungkinan penggambaran fase dalam suatu hubungan membuat perlu
mendesain hubungan pemasaran secara eksplisit. Konseptualisasi ini pertama kali muncul pada
awal tahun 1980an di bidang penelitian pemasaran jasa. Konsep Relationship Marketing Konsep
Relationship Marketing lahir di bidang pemasaran jasa dan pemasaran industry.Pada tahun 1992,
Webster melaporkan bahwa telah terjadi pergeseran paradigma dari fokus 'transaksi' ke fokus
'hubungan'. Dari fokus yang sempit pada pemasaran pada volume dan keuntungan-maksimal,
telah menjadi berorientasi yang luas dengan penekanan pada pembentukan hubungan pelanggan
jangka panjang dan mengelola aliansi strategis dengan pelanggan secara langsung dan melalui
rekan rantai pasokan lainnya
Hubungan dengan pelanggan merupakan hal yang fundamental bagi sukses jangka panjang
sebuah perusahaan. Keberadaan hubungan pelanggan yang kuat dan sejati akan menciptakan
loyalitas. Konsep hubungan pelanggan tidak hanya terbatas pada situasi ketika perusahaan
bertemu dengan pelanggan baik langsung maupun melalui sarana teknologi namun lebih dari itu
yaitu suatu hubungan emosional.
104
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi, 10(1): 99-126
105
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
Indikator Berdasarkan7 yaitu Social Media juga ditambahkan dalam penelitian ini, untuk memenuhi
perkembangan tehnologi informasi. Sosial Media adalah aplikasi pertemanan berbasis internet.
2.4 Customer Relationship Quality
Customer Relationship Quality (CRQ) merupakan metode spesifik dari suara pelanggan untuk
mengerti dan mengelola kualitas hubungan jangka panjang pelanggan dan untuk meningkatkan
penjualan dan efektivitas manajemen akun yang telah diterapkan dan diadopsi ke perusahaan blue
chip di Apple, Atos, HSBC, Reed Elsavier, Santander dan Vitality Health. CRQ dibangun berasal
dari kombinasi kepercayaan (trust) antara pelanggan dengan penyalur, dan komitmen bersama
antara kedua belah pihak untuk membangun hubungan kerjasama. Ketiga elemen kepercayaan,
komitmen dan kepuasan menentukan kualitas hubungan bisnis yang dikendalikan dari presepsi
dari solusi dan pengalaman, yang tergantung pada kualitas layanan yang diberikan oleh
perusahaan.8 CRQ adalah pengembangan Relationship Quality (RQ) dengan indikator
Kepercayaan, Kepuasan Pelanggan dan Komitmen Pelanggan. Tiga Indikator tambahan dari
Peter Laverz untuk Customer Relationship Quality adalah Service, Solution, Experience.
Manfaat yang diharapkan dari CRQ adalah, (1) Menjadi lebih customer centric/ orientasi
pelanggan, (2) Memahami, mengelola dan meningkatkan kualitas hubungan pelanggan Anda, (3)
Membuat penjualan Anda, distribusi dan saluran komunikasi (fisik dan digital) bekerja lebih
cerdas, serta (4) Menarik, mengelola, memotivasi, mengembangkan dan menjaga karyawan
Perusahaan.9
Relationship Quality (RQ) adalah indeks penting untuk mengevaluasi kekuatan hubungan antara
pemasok dan pelanggan. Banyak peneliti sepakat bahwa kepercayaan pelanggan, kepuasan dan
komitmen, merupakan faktor kunci dalam mengevaluasi RQ. Sebagai contoh, mengemukakan
bahwa kepuasan dan kepercayaan merupakan aspek kunci RQ; kepercayaan dan komitmen
merupakan faktor kunci dalam mengevaluasi RQ. Menyimpulkan bahwa RQ dibentuk oleh
kepuasan, kepercayaan dan komitmen. Dengan demikian, penelitian ini mengintegrasikan tiga
item di atas untuk mengukur RQ. Bagian berikut menjelaskan faktor-faktor ini secara lebih rinci.
"Kepercayaan" berarti bahwa pelanggan percaya bahwa tenaga penjualan akan memberi mereka
keuntungan dan layanan jangka panjang. kepercayaan adalah reputasi dan tingkat perhatian yang
ditunjukkan oleh pihak yang berlawanan seperti yang diakui oleh pengambil keputusan pada
sasaran yang dapat dipercaya, dan mencakup reputasi objektif dan perawatan psikologis.
kepercayaan adalah kepercayaan pelanggan terhadap kualitas dan keandalan layanan yang
diberikan oleh organisasi.
Kepercayaan adalah tingkat kepercayaan dan kemauan dalam pikiran konsumen. Artinya,
kepercayaan konsumen bergantung pada kepercayaan dan kemauan untuk berurusan dengan
perusahaan, dan kemauan seperti itu berasal dari keandalan, integritas dan kejujuran perusahaan.
Pelanggan "kepuasan" berarti kepuasan pelanggan selama atau setelah pembelian produk atau
layanan, interaksi dengan petugas servis, dan keseluruhan pengalaman yang diberikan oleh
perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain. Kepuasan adalah proses pengakuan dan
evaluasi dimana pelanggan membandingkan pengalaman aktual mereka dengan harapan mereka
sebelumnya. Jika produk memenuhi atau melampaui ekspektasi ini, pelanggan merasa puas.
Kepuasan pelanggan berarti tingkat suka atau tidak suka setelah konsumsi, yang merupakan sikap
7Carolyn Heller Baird dan Gautam Parasnis, “From Social Media to Social Customer Relationship Management,”
Strategy & Leadership, 6 September 2011, https://doi.org/10.1108/10878571111161507.
8 Peter Levers, “The Value of Trust.”
9 Peter Levers.
106
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi, 10(1): 99-126
yang didasarkan sepenuhnya pada pengalaman. Dengan demikian, kepuasan pelanggan secara
keseluruhan merupakan penentu utama RQ.
"Komitmen" pelanggan sangat penting untuk menjaga hubungan dengan pihak lain. Komitmen
terhadap hubungan kedua mitra merupakan faktor kunci bagi RQ yang sukses dalam jangka
panjang, dan membantu meningkatkan manfaat jangka panjang. Komitmen untuk menyadarkan
saat mitra ingin melanjutkan dan memperkuat hubungan tersebut. Komitmen mencakup
keinginan untuk mengembangkan hubungan yang stabil, kemauan untuk melakukan
pengorbanan jangka pendek untuk hubungan jangka panjang, dan memiliki kepercayaan terhadap
stabilitas hubungan. Untuk memastikan validitas konten timbangan, item pengukuran dipilih dan
dimodifikasi dari studi sebelumnya. Langkah-langkah untuk Kepercayaan, Kepuasan Pelanggan
dan Komitmen Pelanggan didasarkan pada tiga Indikator tambahan dari Peter Laver untuk
Customer Relationship Quality adalah Service, Solution, Experience.
Hermawan Kertajaya menyatakan Service merupakan sebuah paradigma dari orang dalam sebuah
perusahaan, tidak peduli apakah sebuah perusahaan yang menhasilkan product atau service untuk
selalu memberikan best value pada pelanggannya. Ahman Sutardi & Endang Budiasih
menyatakan service adalah setiap kegiatan untuk atau bertujuan untuk memberikan kepuasan
melalui pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan. Service ialah "value enhancer"
produk dan perusahaan anda. Service merupakan sebuah rangkaian proses, dan sebagai proses ia
berkaitan dengan input - output.
Meskipun service sering kali memasukkan komponen tangibles yang penting, komponen ini
bersama - sama dengan personel yang ahli menjadi kombinasi yang dominan dalam rangkaian
value creation untuk penciptaan kinerja jasa. Mohd Rozani Pawan Chek menyatakan Service
adalah merupakan gabungan dari selling (menjual), emphasis (menekankan), return (timbal balik),
Visit (mengunjungi), Increase (menambah atau meningkatkan), commitment (mengikatkan diri), dan
earn (penghasilan). Laurensius Manurung menyatakan Service merupakan aktivitas perusahaan
dalam memberikan layanan pelanggan meliputi penanganan pelanggan dan keluhan pelanggan.
Holy Icun Y & Martinus Getty menyatakan Service merupakan komponen tambahan seperti
garansi jasa, garansi spare part, asuransi, dll.
Definisi Solution diantaranya 1. campuran homogen dari dua atau lebih zat. 2. sebuah pernyataan
yang memecahkan masalah atau menjelaskan bagaimana memecahkan masalah secara kongkrit. 3.
sebuah metode untuk memecahkan suatu masalah.4. himpunan nilai yang memberikan
pernyataan yang benar saat digantikan dengan sebuah persamaan.5. sukses memecahkan masalah.
Jadi Solution merupakan suatu metode pemecahan masalah yang terjadi dalam layanan yang
diberikan perusahaan ke pelanggan.
Experience berdefinisi 1. akumulasi pengetahuan atau keterampilan yang dihasilkan dari partisipasi
langsung dalam kejadian atau aktivitas. 2. isi pengamatan langsung atau partisipasi dalam suatu
peristiwa. 3. sebuah kejadian yang ditangkap secara utuh. 4. Uji coba, sebagai tes atau percobaan.
5. pergi atau hidup melalui.6. Memiliki pengetahuan langsung tentang keadaan, situasi, emosi,
atau sensasi secara langsung. 7. melalui (kondisi mental atau fisik atau pengalaman). 8. mengalami
sensasi emosional atau berada dalam keadaan tertentu pikiran. Definisi yang di ambil yaitu
akumulasi pengetahuan atau keterampilan dari partisipasi langsung berupa melihat, mengamati,
uji coba , merasakan, mengalami keadaan , situasi, emosi secara langsung dari kondisi fisik,
mental atau pengalaman akan sesuatu.
2.5 Customer Lifetime Value (CLV)
Customer Lifetime Value (CLV) adalah laba bersih yang diperoleh dari pelanggan tertentu selama
seumur hidup pelanggan itu, karena ia terus membeli produk dari perusahaan. Dengan demikian,
CLV merupakan keuntungan yang dihasilkan oleh semua langkah-langkah yang diperlukan
perusahaan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan yang sama. Akan tetapi Blatterg dan
107
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
Deighton menunjukkan bahwa tidak semua pelanggan sama, seperti persaingan di pasar menjadi
lebih parah, mempertahankan pelanggan yang berharga menjadi lebih penting bagi perusahaan. 10
Pepper dan Rogers menemukan bahwa pelanggan dengan RQ tinggi akan merekomendasikan
produk dari mulut ke kerabat dan teman-teman . Pelanggan ini lebih bersedia untuk membeli dan
juga memiliki kesetiaan yang lebih tinggi. Selain itu, pelanggan dengan loyalitas tinggi akan
memberikan kontribusi untuk keuntungan perusahaan dalam jangka panjang dan meningkatkan
penjualan dan keuntungan perusahaan.
Garbarino dan Johnson menemukan bahwa RQ mempengaruhi kesediaan pelanggan untuk
tinggal atau pergi di masa depan. Selain itu mereka juga menemukan bahwa RQ antara pelanggan
dan perusahaan merupakan faktor kunci dalam loyalitas pelanggan. Kumar dkk, berpikir bahwa
RQ baik mengurangi konflik antara pelanggan dan perusahaan, meningkatkan loyalitas pelanggan
terhadap perusahaan, meningkatkan kesediaan pelanggan untuk transaksi terus, dan
meningkatkan jumlah pelanggan penggunaan . Leu dan Hsieh menemukan bahwa RQ memiliki
pengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan, loyalitas, niat pembelian produk, dan word of
mouth. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan pelanggan dengan RQ
menciptakan pandangan positif dari pelanggan. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan
keuntungan perusahaan dan meningkatkan CLV.11
Tujuan akhir dari CRM untuk perusahaan adalah untuk meningkatkan "Nilai Pelanggan Seumur
Hidup." Oleh karena itu, efek CRM pada akhirnya meningkatkan CLV melalui RQ. Pelanggan
dengan RQ tinggi akan merekomendasikan produk dari mulut ke mulut kepada saudara dan
teman. Pelanggan ini lebih rela melakukan pembelian ulang dan juga memiliki loyalitas yang lebih
tinggi. Apalagi, pelanggan dengan loyalitas tinggi akan memberikan kontribusi terhadap
keuntungan perusahaan dalam jangka panjang dan meningkatkan penjualan dan keuntungan
perusahaan.
Penelitian ini mengukur CLV dengan jumlah pemakaian (usage quantity), loyalitas (loyalty), kata
dari mulut ke mulut (word of mouth), dan niat beli (purchase intention).
Mowen and Minor (2002:180) mengungkapkan Word of Mouth Communication mengacu pada
pertukaran komentar, pemikiran, atau ide-ide di antara dua konsumen atau lebih, yang tak
satupun merupakan sumber pemasaran. Informasi word of mouth tersebut langsung berasal dari
orang lain yang menggambarkan secara pribadi pengalamannya sendiri, maka ini jauh lebih jelas
bagi konsumen daripada informasi yang terdapat dalam iklan. Komunikasi mulut ke mulut dapat
menstimulus atau merangsang konsumen dalam melakukan pembelian. Model Word of Mouth
ada dua model Word of Mouth yaitu Organic Word of Mouth dan Amplifled Word of Mouth
dalam (WOMMA, 2007) sebagai berikut: 1. Organic Word of Mouth Organic Word of Mouth
adalah word of mouth yang terjadi secara alami, orang yang merasa puas pada sebuah produk
akan membagi antusiasme mereka. 2. Amplified Word of Mouth Amplified Word of Mouth
adalah word of mouth yang terjadi karena di desain oleh perusahaan.
Assael12 mendefinisikan loyalitas sebagai “a favorable attitude toward a brand resulting in consistent
purchase of the brand over time.” Literatur pemasaran menyatakan bahwa loyalitas dapat dipahami
dari dua dimensi sebagai berikut. Loyalty is behavioral, artinya loyalitas dapat dipahami sebagai
konsep yang menekankan pada runtutan pembelian, proporsi pembelian, probabilitas pembelian.
Pemahaman ini sering disebut sebagai behavioral approach (pendekatan keperilakuan). 2. Loyalty as
Satria, “Analisis Hubungan Antara Customer Relationship Management (Crm), Relationship Quality (Rq), Dan
10
108
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi, 10(1): 99-126
an attitude, artinya loyalitas dipahami sebagai komitmen psikologis pelanggan terhadap obyek
tertentu. Pemahaman ini sering disebut sebagai attitudinal approach (pendekatan attitudinal).
Purchase Intention, atau minat beli menurut Assael13 merupakan “kecenderungan konsumen untuk
membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian diukur
dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian”. Minat beli sebagai
kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang
berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan
pembelian.
Pengertian minat beli adalah minat beli merupakan rencana konsumen untuk membeli produk
tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan selama periode tertentu. minat beli
merupakan pernyataan dari pikiran konsumen yang menunjukkan rencana pembelian produk
dengan merk tertentu. Hal ini diperlukan pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen
terhadap produk. Para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk
meramal perilaku konsumen di masa datang.
Kerangka Konsep dari Penelitian ini menggunakan variabel CRM, CRQ, dan CLV. Variabel
Customer Relationship Management (CRM) ini secara operasional diukur dengan menggunakan 10
(sepuluh) indikator yang diadopsi dan disesuaikan dari 14 yaitu: Continuity Marketing; One to One
Marketing; Partnering Program, serta Customer Database, Electronic Point of Sales, Sales force Automotion,
Customer Service Helpdesk, Call Centers, System Integration serta social media. Variabel CRQ
menggunakan 6 (enam) indikator 15 yaitu Service; Solution; Experience; Trust; Satisfaction;
Comitment. Variabel CLV menggunakan 4 (empat) Indikator yaitu Usage Quantity, Loyalty, Word of
Mouth, dan Purchase Intention.
2.6 Hubungan Antar Variabel
2.6.1 Hubungan CRM dengan CLV
CLV merupakan tujuan akhir dari pelaksanaan CRM.16 Berdasarkan uraian sebelumnya maka
hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
H1 : Ada Pengaruh Positif dari hubungan CRM terhadap CLV
2.6.2 Hubungan CRM dengan CRQ
CRM diadopsi untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan. CRQ merupakan standarisasi
pelaksanaan CRM dengan indikator Trust; Satisfaction; Comitment 17, Service; Solution;
Experience18; yang dilaksanakan oleh perusahaan. Berdasarkan uraian sebelumnya maka hipotesis
yang diajukan adalah sebagai berikut :
H2 : Ada Pengaruh Positif dari hubungan CRM terhadap CRQ
2.6.3 Hubungan CRQ dengan CLV
CRQ merupakan standarisasi pelaksanaan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan
sehingga pelaksanaan penguatan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan untuk bisa
109
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
memuaskan kebutuhan pelanggan terhadap produk yang dijual dan layanan yang diberikan
kepada pelanggan.19 Berdasarkan uraian sebelumnya maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai
berikut :
H3 : Ada Pengaruh Positif dari hubungan CRQ terhadap CLV
2.6.4 Hubungan CRM dengan CLV dengan intervensi CRQ
CRM diadopsi untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan. CRQ merupakan standarisasi
pelaksanaan CRM dengan indikator Service; Solution; Experience; Trust; Satisfaction; Comitment yang
dilaksanakan oleh perusahaan, sebagai fokus titik sentuh (touch point) untuk memenuhi CLV yang
merupakan bentuk lain dari loyalitas pelanggan.20 Berdasarkan uraian sebelumnya maka hipotesis
yang diajukan adalah :
H4 : Ada Pengaruh Positif dari hubungan CRM terhadap CLV dengan Intervensi CRQ
2.7 Model Hubungan antara CRM, CRQ, dan CLV
Penentuan Variabel Eksogen dan Variabel Indogen dalam model penelitian ini dibagi sebagai
berikut:
a. Customer Relationship Management (CRM) merupakan variabel Eksogen sedangkan Customer
Relationship Quality (CRQ) sebagai variabel Endogen.
b. Customer Relationship Quality (CRQ) merupakan variabel Intervening sedangkan Customer
Lifetime Value (CLV) sebagai variabel Endogen.
3. Metode Penelitian
Metode pengumpulan data digunakan agar dapat menghasilkan data yang akurat dan valid, desain
instrumen penelitian dan desain dasar kuisioner yang akan digunakan untuk mengumpulkan data,
serta alat analisis dan pengambilan keputusan atau implikasi manajerial berdasarkan data yang
terkumpul. Sistematika yang disusun untuk penelitian berjalan konsisten sesuai dengan maksud
dan tujuan dari penelitian.
19 Peter Levers.
20 Kotler dkk., Marketing management.
110
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi, 10(1): 99-126
111
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
bermanfaat, untuk antisipasi dari penghapusan data karena adanya data outlier dari perhitungan
aplikasi SEM AMOS 2.4. Jumlah data yang dikalkulasi harus tetap melebihi batas jumlah
responden minimal dari aplikasi SEM. Setelah adanya penghapusan data outlier, data responden
yang digunakan ada 174 Responden.
Teknik pengambilan sampel penelitian ini yaitu purposive sampling, yaitu pemilihan sampel
berdasarkan karakteristik tertentu dari populasi, dalam hal ini adalah donatur yang telah
membayar Zakat di Rumah Zakat lebih dari dua kali untuk memastikan hubungan yang
keberlanjutan antara Rumah Zakat dan Muzakki. Hal ini seperti tercantum dalam pendahuluan
Kuesioner yang disampaikan dalam gambar 4.1.
Penyampaian Kuesioner menggunakan aplikasi online Google Form dimana kuesioner
dikirimkan ke donatur Rumah Zakat diseluruh Indonesia yang memiliki media sosial seperti
facebook, instagram dan twitter yang terhubung dengan media sosial Rumah Zakat. Syarat untuk
bisa mengisi kuesioner adalah donatur Rumah Zakat yang memiliki email pribadi.
3.4 Pengukuran Variabel
Data dari responden dikumpulkan dengan membuat skala pengukuran dan pemberian skor dari
pernyataan kualitatif “sangat tidak setuju“ dan “sangat setuju” untuk dijadikan data kuantitatif
berupa skala interval genap, penggunaan skala genap agar ada kecondongan posisi ke salah satu
arah skor antara skor besar atau ke skor kecil. Skor 1 (satu) untuk pernyataan “sangat tidak
setuju” sampai dengan 8 (delapan) untuk skor “sangat setuju”. Pilihan jawaban berupa multiple
choice di google form. akan muncul seperti dibawah ini.
Gambar 2
Multiple Choice Google Form
21 Sugiyono, Metode penelitian pendidikan: (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D) (Bandung: Alfabeta, 2008), 114.
112
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi, 10(1): 99-126
Construct-Reliability =
Dimana:
Standar loading diperoleh dari standarized loading untuk setiap indikator (diambil dari
perhitungan komputer, Excel, AMOS dan lain-lain) ε.Φ adalah measurement error dari tiap-tiap
indikator Variance Extraced diperoleh melalui rumus:
Rumus 3. Variance Extracted
Variance – Extracted =
Teknik analisis yang digunakan penelitian ini ialah Structural Equation Model (SEM) yang
dioperasikan melalui program AMOS versi 2.4 . Alasan dari penggunaan SEM, adalah karena
SEM dapat digunakan untuk menguji kesesuaian sebuah model serta hubungan kausalitas antar
faktor yang dibangun dan diamati ,dan juga menguji kesesuaian atau ketepatan model dengan
data empiris yang telah diteliti. Proses pengambilan keputusan manajemen adalah sebuah sebuah
proses yang multidimensional yang rumit dengan berbagai pola kausalitas yang berjenjang dan
bertingkat, sehingga dibutuhkan sebuah model dan alat analisis yang mampu menjalankan
penelitian multidimensional tersebut.
Manajemen dihadapkan pada situasi dan kondisi bahwa akan ada lebih dari satu variabel
dependen yang harus dihubungkan agar diketahui derajad interrelasinya. Keunggulan dari aplikasi
SEM dalam penelitian manajemen ini adalah karena kemampuannya untuk bisa mengkonfirmasi
dimensi-dimensi dari berbagai konsep atau faktor yang lazim digunakan dalam manajemen
organisasi serta mampu untuk mengukur pengaruh dari hubungan-hubungan yang secara teoritis
ada.
Permodelan penelitian melalui SEM memungkinkan peneliti dapat menjawab pertanyaan
penelitian yang bersifat dimensional maupun regresif. SEM dapat mengidentifikasi dimensi-
dimensi konstruk atau konsep. SEM mampu mengukur pengaruh atau derajat hubungan dari
faktor yang akan diidentifikasi dimensi-dimensinya.
Membuat modelan SEM yang lengkap perlu langkah-langkah berikut ini:
1. Pengembangan model dengan basis Teori
Pertama yang dilakukan adalah mengembangkan model yang menjustifikasi teori yang kuat, bisa
melalui kajian pustaka dari sumber ilmiah mengenai dengan model yang sedang dikembangkan.
SEM digunakan tidak untuk menghasilkan kausalitas, tetapi bisa untuk membenarkan adanya
kausalitas teoritis dengan adanya uji empiris, karena itu pengkajian teori yang dalam dapat
memunculkan justifikasi teoritis dari model yang diuji sebagai syarat utama dalam penggunaan
SEM ini.
113
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
114
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi, 10(1): 99-126
normalitas data tunggal.. Uji linearitas dilakukan dengan mengamati scatterplots dari data,
dengan memilih pasangan data dan pola penyebarannya untuk pendugaan ada tidaknya
linearitas.
c. Outliers, merupakan nilai observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara
multivariat atau univariat, yang muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya
dan terlihat terlalu sangat jauh berbeda dengan observasi lain.
d. Singularity dan Multicollinearity, multikolinearitas dideteksi dari determinan matriks kovarian.
Nilai dari determinan matriks kovarian yang terlalu kecil memberi indikasi adanya problem
singularitas atau multikolinearitas. Perlakuan data yang dapat diambil adalah mengeluarkan
variabel yang penyebab singularitas tersebut.
3.7 Uji statistik dan Uji Kesesuaian
Beberapa cut off value dan indeks kesesuaiannya digunakan dalam pengujian sebuah model, apakah
dapat diterima atau ditolak adalah sebagai berikut:
1. X² - chi-square statistic. model dikatakan baik atau memuaskan bila nilai X² nya rendah.
semakin baik model tersebut, maka semakin kecil nilai chi-square statistic. Diterima berdasar
dengan probability dengan cut off sebesar P>0,05 atau P>0,01.
2. RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation), menunjukkan goodness of fit (GFI)
diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. Indeks diterimanya model yang
menunjukkan sebuah close fit dari model yang berdasarkan degree of freedom Nilai RMSEA
yang lebih kecil atau sama dengan 0,08.
3. GFI (Goodness of Fit Index), adalah ukuran non statistic dengan rentang nilai antara 0 (poor fit)
sampai dengan 1,0 (perfect fit). Nilai tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah “better fit.”
4. AGFI (Adjusted Goodness of fit Index), adalah tingkat penerimaan yang direkomendasikan bila
AGFI bernilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90.
5. CMIN/DF, adalah The Minimum Sample Discrepancy Function dibagi dengan degree of freedom.
nilai x² relatif kurang dari 2.0 atau 3.0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data.
CMIN/DF tidak lain adalah statistik chi square x² relatif.
6. TLI (Trucker Lewis Index), adalah incremental index membandingkan model yang diuji terhadap
baseline model, dnilai yang direkomendasikan adalah > 0,95 dan nilai yang mendekati 1
menunjukkan a very good fit, sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model
7. CFI (Comparative Fit Index), Nilai yang direkomendasikan adalah CFI lebih besar atau sama
dengan 0,95. Bila mendekati 1, maka mengindikasi tingkat fit yang tertinggi .
115
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
Responden didominasi oleh laki-laki sebesar 61%. Hal ini di karenakan kewajiban mencari
nafkah dari pihak laki-laki. Namun penulis menemukan 77 orang responden atau sebesar 38,3 %
dari perempuan yang memiliki penghasilan dan bisa membayar zakat pribadi. responden
berdasarkan usia ditampilkan terbesar pada kategori usia 25 – 35 tahun sebesar 87 orang (43.3%).
Usia dibawah 18 Tahun dan diatas 60 tahun tidak ada. Responden lebih banyak diusia produktif,
yaitu 18 - 25 tahun ada 14 orang (7%). 36 – 45 tahun dikatagori kedua terbesar yaitu 85 orang
(42,3%) dan 46 - 60 tahun ada 15 orang (7,5%). lulusan sarjana (S1) yaitu sebesar 124 orang
(61,7%). Diikuti lulusan Pascasarjana S2 sebesar 30 orang (14,9%), kemudian katagori SMA
sederajat sebesar 28 orang (13,9%). Katagori SMP sederajat dan Lainnya sama-sama 1 responden
(0,5%). didominasi oleh PNS sebesar 98 orang (48,8%), diikuti oleh Pegawai swasta sebesar 56
orang atau sebesar 27,9%. Kemudian kategori berikutnya adalah Wiraswasta sebesar 23 orang
(11,4%). Ibu Rumah Tangga 19 orang (9,5%) dan lainnya 3 orang (1,5%). Pelajar atau mahasiswa
ada 2 orang responden (1%). adalah pada katagori 3 – 5 juta rupiah yaitu sebesar 43,8 %. Diikuti
oleh katagori lebih dari 5 juta rupiah sebesar 63 responden (31,3%). Kemudian 1 – 3 juta rupiah
sebanyak 44 orang (21,9%) dan kurang dari 1 juta sebanyak 6 orang (3%).
Analisis indikator penelitian menggunakan SEM AMOS mengenai presepsi Responden terhadap
penerapan konsep Customer Relationship Management (CRM) di Rumah Zakat terhadap
Customer Relationship Quality (CRQ) dan Customer Lifetime Value (CLV), untuk mendapatkan
persepsi responden pada Rumah Zakat terhadap item item pernyataan responden berdasarkan 20
indikator penelitian menggunakan software.
116
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi, 10(1): 99-126
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, karena tidak ada nilai construct reliability yang nilainya di
bawah 0,60 maka semua konstruk dalam penelitian ini layak untuk digunakan dalam model.
Validitas indikator untuk menyusun konstruk dapat dilihat dari loading factornya. Berdasarkan Uji
Validitas model menghasilkan loading factor yang ditunjukkan di tabel dibawah ini:
117
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
118
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi, 10(1): 99-126
Gambar 5.6.1. telah menunjukkan nilai loading factor model amos dengan setelah menghapus data
outlier dari responden. Hal ini menyebabkan perubahan nilai loading factor dari model yang
ditunjukkan pada tabel 5.6.1.
Full model diatas kemudian di re-Estimasi dengan menggunakan data yang sudah dihapuskan
dari data outlier sebanyak 174 data responden. Kemudian hasil dari Re-Estimasi dalam tabel
Goodness of Fit Index.
Tabel 5. Goodness of fit index Model tanpa Outlier
Goodness of Cut off value Hasil Evaluasi Model
fit Index analisis
X2-Chi Square < nilai tabel X2 291,713 Poor fit
(df=167)=198,1542
Significance ≥ 0,05 0,000 Poor fit
Probability
CMIN/DF ≤ 2.00 1,747 Fit
RMSEA ≤ 0,08 0,066 Fit
GFI ≥ 0,90 0,851 Marginal fit
AGFI ≥ 0,90 0,813 Marginal fit
TLI ≥ 0,95 0,911 Marginal fit
CFI ≥ 0,95 0,922 Marginal fit
Sumber: Output Amos 24 yang diolah
Model diatas masih memiliki kelemahan dengan adanya Output yang tidak fit. Untuk itu perlu
modifikasi berdasarkan modification indices, namun karena pengajuan teori yang menyatakan
hubungan antara indikator tidak digunakan, maka modifikasi tidak dilakukan.
Berdasarkan Tabel 5.6.4. Maka dapat ditunjukkan bahwa nilai loading factor CRM terhadap CLV
yang rendah yaitu sebesar 0,287. Pengaruh CRM ke CLV menjadi tidak signifikan sehingga Hasil
Uji Hipotesis H1 ditolak. Rangkuman Uji Hipotesis ditunjukkan pada tabel 7
119
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
CRM mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat CLV dengan intervensi CRQ. nilai
signifikansi berasal dari Total effect CRM-CRQ-CLV.
Total effect CRM-CRQ-CLV =
Direct effect CRM-CRQ x indirect effect CRM-CLV = 0,826 x 0,609 = 0,503
Gambar 3
Model Hasil Penelitian
H1
CRM CLV
CRQ
H2 H3
H4
Konsep dasar analisis yang penggunaan variabel mediator apabila variabel independen (eksogen)
mampu mempengaruhi variabel dependen (endogen) melalui variabel lain dalam model SEM
yang disebut dengan variabel mediator (M). Artinya variabel independen (X) mempengaruhi
variabel mediator dan variabel mediator (M) dapat mempengaruhi variabel dependen (Y). Dari
bentuk model gambar bentuk hasil penelitian dari Analisis CRM terhadap CRQ dan CLV
merupakan bentuk dari Nilai CRM->CLV yang tidak signifikan menyebabkan aliran effect dari
CRM-CRQ-CLV merupakan bentuk hubungan fullmediation, jadi hubungan CRM ke CLV di
mediasi penuh oleh CRQ.
6. Implikasi Manajemen
Pengaruh hubungan CRM terhadap CRQ dan CLV Rumah Zakat, maka berimplikasi terhadap
indikator penelitian yang perlu diperhatikan.
Continuity Marketing. Penggunaan masih i-card perlu terus dikampanyekan untuk terus
memperkuat hubungan CRM dengan pelanggan, karena manfaat yang diberikan produk ini
terhadap Muzakki sangat besar. Manfaat yang didapat dari continuity marketing antara lain:
1. Membangun database pelanggan yang luas untuk memungkinkan perusahaan benar-benar
memahami pelanggan dan mengantisipasi kebutuhan mereka.
2. Membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
3. Meningkatkan penjualan dan margin perusahaan.
4. Meningkatkan loyalitas pelanggan.
120
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi, 10(1): 99-126
One to One Marketing. Rekaman donasi kurang signifikan untuk mempengaruhi hubungan Rumah
Zakat dengan Muzakki sebagai pelanggan, Hal ini harus terus dikampanyekan, oleh Rumah
Zakat karena membantu untuk mengetahui penyaluran donasi zakat dari muzakki dan
memperlihatkan kinerja dari Rumah Zakat untuk menyalurkan donasi zakat ke masyarakat yang
membutuhkan.
One-to-One Marketing adalah teknik pemasaran produk dengan memberikan produk dan jasa
pada pelanggan sesuai dengan hasil identifikasi terhadap preferensi dan kebutuhan pelanggan
masing-masing. Teknik ini menyadari konsep customer lifetime value, dimana pelanggan yang
melakukan pembelian berulang dan loyal akan memberikan nilai besar terhadap perusahaan.
Supaya muzakki Rumah Zakat mau melakukan pembayaran zakat kembali di rumah zakat, maka
kuncinya dengan one-to-one marketing, memenuhi kebutuhan pelanggan secara spesifik.
One-to-one marketing terdiri dari 2 jenis, yakni customization dan Personalization. Customization
adalah ketika pelanggan proaktif memilih satu elemen marketing mix atau lebih bagi mereka. Jadi
bedanya dengan personalization adalah, disini pelanggan akan berperan banyak untuk memilih.
Jenis layanan rumah zakat yang terdiri dari senyum lestari, senyum juara, senyum mandiri,
senyum sehat, empowered ramadhan dan superqurban. Donatur bisa memilih dari program
nasional itu, atau membuat program lokal untuk mnyerahkan donasi dengan program yang
disesuaikan dengan kemampuan program kantor cabang rumah zakat.
Personalization terjadi ketika perusahaan memutuskan marketing mix yang sesuai, berdasar dengan
kesimpulan data pelanggan yang diperoleh. Personalization memiliki keunggulan, antara lain
kepuasan donator rumah zakat yang lebih tinggi dan donasi yang juga akan lebih tinggi.
Kepuasan diharapkan akan meningkat, karena rumah zakat melaksanakan marketing mix yang
relevan dengan data donatur.
Partnering Program. Pengaruh program kemitraan Rumah Zakat cukup baik untuk meningkatkan
hubungan baik antara Rumah Zakat dengan Muzakki, namun masih perlu terus ditingkatkan dan
harus terus disosialisasikan ke masyarakat pada umumnya dan Muzakki Rumah Zakat pada
Khususnya.
Program kemitraan (partnering program) merupakan program dimana perusahaan melakukan
hubungan kemitraan dalam bentuk kerjasama dengan pihak lain untuk melayani dan memenuhi
kebutuhan pelanggan. Saat ini Rumah Zakat telah menggandeng mitra yang dirangkum di
website.https://www.rumahzakat.org/category/mitra-korporat/com.
Rumah zakat bermitra dengan partner yang melayani donatur untuk mendapatkan kemudahan
bertransaksi dengan cara melalui perbankan dan online. Contohnya dengan tokopedia,
bukalapak, kitabisa.com dan lain-lain. Rumah zakat juga memiliki mitra untuk penyaluran donasi
seperti sekolah-sekolah, panti asuhan, panti jompo, rumah sakit, lembaga pelatihan dan lain-lain.
Customer Database. Kepedulian Muzakki untuk mengisi data sudah cukup bagus, tetapi masih
perlu ditingkatkan lagi. Database yang lengkap dan adalah senjata ampuh bagi rumah zakat.
Karena database memiliki banyak manfaat, seperti: 1.Petunjuk arah penjualan. Database
pelanggan dapat rumah zakat gunakan untuk petunjuk arah penjualan agar produk rumah zakat
dapat memasuki donatur yang tepat (wajib zakat yang mampu) . Aktivitas pemasaran akan
berjalan efisien dan cepat jika rumah zakat telah melengkapi database prospek muzakki yang
menjadi target donatur rumah zakat.
Electronic Point of Sales. Kemudahan pembayaran zakat di Rumah Zakat melalui layanan
perbanakan sudah cukup bagus dan perlu ditingkatkan seiring, kampanye pemerintah untuk
meningkatkan transaksi Non Tunai. Peralatan dan software penerimaan zakat sudah dimiliki oleh
Rumah Zakat dengan kerjasama perusahan ZAINS. Hal ini untuk memudahkan pembukuan
penerimaan dan penyaluran zakat ke masyarakat yang membutuhkan donasi zakat. Apalagi
121
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
dengan kondisi rumah zakat yang telah bisa menerima zakat baik berbentuk tunai, transfer
perbankan dan online.
Sales Force Automotion Tingkat Penggunaan Aplikasi Online untuk pembayaran Zakat sudah cukup
bagus dan perlu lebih ditingkatkan. Apalagi sekarang Rumah Zakat sudah menggunakan website
https://www.rumahzakat.org/donasi/ untuk menerima Zakat online, tanpa harus ke ATM atau
pergi ke kantor Cabang Rumah Zakat terdekat.
Customer Service Helpdesk loading factornya sebesar 0,701 terhadap variabel CRM. Layanan Helpdesk
Rumah Zakat cukup bagus dan mempengaruhi hubungan Rumah Zakat dengan Muzakki dengan
baik. Help Desk adalah bagian dari suatu perusahaan termasuk rumah zakat, yang menyelesaikan
sebuah masalah atau memberikan solusi yang dialami pengguna atau pelanggan baik itu dari
pihak eksternal (bukan karyawan perusahaan itu), maupun internal (karyawan perusahaan itu
sendiri). Helpdesk dapat memberi jawaban atau solusi atas pertanyaan/komplain dalam waktu
yang singkat. Helpdesk dapat mengecek status permasalahan yang ada dan mengatur pembagian
tugas penanganan permasalahan tersebut. Helpdesk dapat meningkatkan efisiensi unit kerja
dalam menangani pertanyaan atau complain dari end user. Helpdesk rumah zakat bergabung atau
berkaitan dengan Callcenter dari rumah zakat.
Call Centers Layanan Call Center Rumah Zakat cukup bagus dan menguatkan pengaruh
hubungan Rumah Zakat dengan Muzakki dengan hampir baik. Manfaat Call Center bagi rumah
zakat antara lain. Memberi pelayanan informasi terkait produk layanan rumah zakat yang
dibutuhkan oleh donator. Seorang call center perusahaan harus menguasai produk baik barang
ataupun jasa yang ditawarkan perusahaan kepada customer atau biasa disebut Product
Knowledge. Hal ini berkaitan dengan kesesuaian informasi yang diberikan call center Rumah
zakat kepada donator. Call center Sebagai perpanjangan tangan dari perusahaan untuk memberi
pelayanan kepada customer, Dalam upaya untuk menjadi perusahaan yang dikenal baik oleh
customer, maka call center mampu memberi manfaat yang cukup besar bagi perusahaan
termasuk rumah zakat sebagai LAZ.
System Integration. Banyak keuntungan dan manfaat yang bisa didapat ketika rumah zakat meng-
upgrade atau mengganti sistem IT yang sudah lama dan kuno, rumah zakat bisa menggunakan
sistem baru dengan single platform yang dapat menangani pengolahan data dengan aman dan
reliable. manfaat yang paling utama dalam penggunaan single platform system, merampingkan,
meringkas, melindungi dan mempercepat proses supply chain dan juga bisnis operation Rumah
zakat. rumah zakat dapat mengurangi kelemahan sistem atau resiko-resiko, meningkatkan
customer service, hemat operating cost.
Ada juga manfaat untuk meningkatkan visibilitas sistem Rumah Zakat, single source of truth, jadi
Rumah zakat tidak kewalahan untuk mencari data di berbagai sistem yang berbeda, contoh : jika
ada donatur yang menanyakan status dari donasi mereka kepada rumah zakat, maka otomatis
customer service dapat menyampaikan data kepada donatur. Resiko kesalahan dan keterlambatan
akan meningkat dan memakan waktu lebih banyak, jika karyawan harus mencari dibeberapa
sistem yang berbeda..
Social Media/ Saat ini, pelanggan menggunakan media sosial untuk mendiskusikan, memberikan
pujian dan bahkan menghujat perusahaan/organisasi dari berbagai bidang. Jadi, ada cara untuk
bergabung dan masuk dalam sebuah diskusi/percakapan yang pada akhirnya bertujuan untuk
melayani pelanggan dengan lebih baik, mengidentifikasi peluang baru dan menjaga Brand Rumah
Zakat di posisi yang baik dari spektrum sentimen sosial.
Service/ CRQ dibentuk dari service yang diberikan karyawan kepada pelanggan, Rumah Zakat
harus meperhatikan layanan yang berkualitas dan prima untuk membentuk hubungan pelanggan
yang berkualitas. Menurut Zeithhaml, Parasuraman & Berry (dalam Hardiansyah 2011:46) untuk
mengetahui kualitas pelayanan yang dirasakan secara nyata oleh konsumen, ada indikator kualitas
122
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi, 10(1): 99-126
pelayanan yang terletak pada lima dimensi kualitas pelayanan atau SERVQUAL, yaitu: a.tangible
(berwujud) b.Reliabelity (kehandalan) c.Responsiviness (ketanggapan) d. Assurance (jaminan)
e.emphaty (Empati).
Solution. Perhatian terhadap solusi muncul dari adanya komplain pelanggan. Rumah Zakat harus
memperhatikan komplain dan memunculkan solusi atas permasalahan pelanggan. Saat ini Rumah
Zakat telah menyediakan sarana dengan kebaradaan call center dengan telepon atau dalam web
rumah zakat. Bahkan rumah zakat berusaha mengatasi komplen yang masuk melalui media sosial
maupun web komunitas seperti kaskus ataupun blog pribadi.
Pelanggan yang melakukan komplain pastinya menginginkan suatu penyelesaian masalah.
Komplain yang datang dari pelanggan biasanya datang karena pelanggan merasa ada yang
dirugikan atau merasa tidak puas dengan kualitas pelayanan yang Anda berikan. Oleh karena itu,
rumah zakat harus bisa memberikan solusi yang baik kepada donatur sehingga kedua belah pihak
tidak ada yang dirugikan baik materil maupun non materil.
Experience. Faktor pengalaman atau experience sebagai faktor penting untuk menarik pelanggan
baru dan mempertahankan pelanggan lama. Rumah Zakat harus menyampaikan pengalaman
donatur lama selama menggunakan layanan rumah zakat, serta menyampaikan laporan
penyampaian ke pada para mustahiq yang menerima zakat sebagai pertanggungjawaban kepada
para donatur untuk dapat memperoleh kepercayaan dan akhirnya donatur bersedia membayar
zakat kembali di rumah zakat.
Trust / Trust merupakan faktor penting yang diperhatikan oleh rumah zakat. Trust merupakan
nilai dari brand rumah zakat, karena rumah zakat bekerja berdasarkan amanah dari donatur
muzakki yang mempercayakan zakatnya untuk disalurkan rumah zakat ke mustahiq yang berhak
mendapatkan. Sheth (2004) mendefinisikan kepercayaan sebagai berikut “Trust is a willingness to
rely on the ability, integrity and motivation of the other party to act to serve the needs and interests as a agreed
upon implicitly or explicitly”.
Satisfaction. Kepuasan pelanggan merupakan faktor utama perusahaan bisa bertahan, termasuk
rumah zakat yang merupakan lembaga amal zakat yang merupakan peruahaan nirlaba. Dengan
mempertimbangkan CRQ digunakan dalam perusahaan, rumah zakat dapat mengukur kepuasan
donatur sebagai pelanggan rumah zakat. Rumah zakat mendapatkan informasi kepuasan
pelanggan berdasarkan informasi dari penghargaan majalah SWA 1 Champion Indonesia
Original Brand (IOB) . Empat variabel yang diukur dalam survei IOB ini adalah satisfaction, loyalty,
advocation, dan local brand competitiveness level. Saat ini penulis belum menemukan survey atau jajak
pendapat yang mengukur tingkat kepuasan pelanggan yang berasal dari rumah zakat sendiri.
Commitment/Kualitas layanan berpengaruh positif signifikan terhadap kepercayaan dan komitmen
nasabah, yang pada gilirannya akan berpengaruh secara positif signifikan terhadap loyalitas
nasabah (Setiawan,2007). Komitmen donatur rumah zakat merupakan bentuk ikatan yang
muncul dari hubungan pelanggan yang berkualitas. Donatur yang berkomitmen adalah donatur
yang mau kembali menggunakan jasa layanan rumah zakat.
Tujuan akhir dari CRM adalah meningkatkan CLV. Dimana CLV merupakan keuntungan dari
usaha melaksanakan CRM atau manajemen hubungan pelanggan dengan menjaga kualitas
hubungan dengan pelanggan.
Usage Quantity. Dengan Rumah Zakat telah membuat kriteria customer berdasarkan tingkat
besarnya pembayaran dan seberapa sering melakukan pembayaran. Untuk pelanggan premium
pasti harus diutamakan karena kadang mereka mengisi pemasukan yang sangat besar
dibandingkan pelanggan kecil. Namun pelayanan standar harus tetap memuaskan donatur kecil.
Diharapkan perhatian terhadap CRM dan CRQ pada rumah zakat dapat membantu
meningkatkan penggunaan layanan rumah zakat oleh donatur zakat atau muzakki.
123
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
Loyalty Loyalitas pelanggan rumah zakat yaitu para muzakki dan donatur diharapkan terus
meningkat dengan perhatian khusus rumah zakat dengan pelaksanaan CRM dan CRQ. Sehingga
donatur tidak beralih ke LAZ lain atau membayar sendiri ke mustahiq, untuk tetap memudahkan
dalam melaksanakan ibadah berzakat, berinfaq dan bersedeqah. Tanpa harus merepotkan diri,
dan ditangani oleh rumah zakat yang amanah, terpercaya dan professional
Word of Mouth. Ada sebuah tulisan, di web rumahzakat.org “jangan abaikan ngrumpi”, karena hal
ini bisa menjadi bencana kalau tidak dikelola dengan baik. Riak riak gelombang kecil ini, bisa
menjadi tsunami yang dapat menenggelamkan pulau usaha. Rumah Zakat cukup berusaha untuk
menangani complain yang muncul di permukaan baik dari call center, konsultasi syariah, bahkan
melalui jalur sosial media, blog, maupun web komunitas. Namun gossip-gosip yang tidak
terdeteksi secara langsung bisa menjadi gelombang yang massif yang bisa merusak nama baik
rumah zakat. Rumah zakat harus bekerja ekstra keras untuk bisa berpromosi dan bersosialisasi
tentang mencegah isu-isu negatif serta memberikan usaha lebih agar pembicaraan positif yang
lebih berkembang dalam pembicaraan masyarakat. Akhirnya ada promosi gratis yang diberikan
dengan rekomendasi dari para pelanggan yang sudah puas dengan layanan yang dioberikan
rumah zakat.
Purchase Intention. Usage Quantity, Loyality, dan Word of Mouth yang baik, membuka peluang baru
rumah zakat untuk membuka program layanan baru yang bisa dikelola rumah zakat sebagai
lembaga amal zakat swasta. Contohnya saat ini rumah zakat memang belum mengelola harta
wakaf. Dimana wakaf adalah asset yang disumbangkan umat islam untuk kemaslahatan.
Sebenarnya dari hukum agama LAZ memang boleh mengelola zakat dan mendapat landasan
hukum Negara didalam UU tentang LAZ. Citra dari rumah zakat yang sudah baik ini bisa
memberikan peluang rumah zakat untuk membuka layanan wakaf.
7. Penutup
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut di bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan dari hasil
penelitian yaitu:
a) Variabel CRM memiliki pengaruh positif terhadap CLV bahwa pengaruh tersebut tidak
signifikan karena sehingga pengaruh positif tidak terdukung. Adanya pengaruh yang
berkorelasi positif namun tidak signifikan antara CRM terhadap CLV sehingga Hipotesis 1
ditolak . Variabel CRM tidak bisa langsung berpengaruh signifikan kepada CLV apabila ada
variabel CRQ. Hal ini menunjukkan manajemen hubungan pelanggan tidak akan mampu
langsung mempengaruhi nilai seumur hidup pelanggan tanpa hubungan pelanggan yang
berkualitas.
b) Variabel CRM memiliki pengaruh positif terhadap CRQ, pengaruh tersebut terdukung
dengan signifikan. Adanya pengaruh yang berkorelasi positif dan signifikan antara CRM
terhadap CRQ sehingga Hipotesis 2 diterima . Hal ini menunjukkan proses manajemen
hubungan pelanggan menggunakan alat-alat hubungan pelanggan bisa mempengaruhi
hubungan pelanggan yang berkualitas dengan sangat signifikan.
c) Variabel CRQ memiliki pengaruh positif terhadap CLV, pengaruh tersebut tersebut
terdukung dengan signifikan. Adanya pengaruh yang berkorelasi positif dan signifikan
antara CRQ terhadap CLV sehingga Hipotesis 3 diterima . Hal ini menunjukkan hubungan
pelanggan yang berkualitas mampu mempengaruhi nilai seumur hidup pelanggan.
d) Variabel CRM memiliki pengaruh positif terhadap CLV dengan intervensi CRQ. CRM
mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat CLV dengan intervensi CRQ sehingga
Hipotesis 4 diterima. Hal ini menunjukkan manajemen hubungan pelanggan akan
124
At-Taradhi: Jurnal Studi Ekonomi, 10(1): 99-126
mempengaruhi nilai seumur hidup pelanggan secara positif dan signifikan melalui hubungan
pelanggan yang berkualitas.
7.2. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian maka terdapat saran-saran yang dapat disampaikan yaitu:
1. Bagi Rumah Zakat
Rumah Zakat harus terus menguatkan hubungan dengan pelanggannya dengan memperhatikan
konsep CRM dan CRQ yang dapat menguatkan hubungan rumah zakat dengan pelanggannya.
Hubungan yang kuat rumah zakat dengan pengan pelanggannya akan mengasilkan CLV atau nilai
seumur hidup pelanggan yang tinggi.
Rumah Zakat akan terus bertahan dan semakin kuat sebagai lembaga amal zakat terbaik secara
nasional dan suatu saat bisa menjadi LAZ internasional. Hal ini sangat mungkin terjadi karena
dari dulu Rumah Zakat sudah menyalurkan bantuannya ke luar negeri di daerah umat muslim
yang terkena musibah dan konflik.
Rumah Zakat harus meningkatkan Kampanye pembayaran Zakat yang lebih praktis dengan
sistem online dan terkomputerisasi. Serta terus meningkatkan profesionalitas dan tetap Amanah
dalam mengelola Zakat Umat Islam di Indonesia, serta semakin Peduli dengan keperluan
Muzakki dan mustahiq zakat.
Kondisi persaingan usaha yang semakin global saat ini, mengharuskan lembaga amal zakat yang
nirlaba harus bertransformasi untuk lebih amanah dan profesional, dan jangan hanya berada
pakem tradisional. Sebenarnya LAZ juga bersaing dengan lembaga filantropi internasional
lainnya. Profesionalitas mendukung kepercayaan umat islam untuk tetap menyalurkan dana
sosialnya di lembaga zakat bukan di lembaga sosial lainnya.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya.
Dalam rangka membangun teori dalam pelaksanaan CRM, CRQ dan CLV bagi peniliti,
diharapkan dapat menambahkan variabel lain yang dapat meningkatkan tingkat CLV. Pada
proposal sebelumnya Penulis ingin menggunakan kinerja salesman (KPI) sebagai variabel
pendukung peningkatan CRM, CRQ, dan CLV karena salesman merupakan ujung tombak
perusahaan untuk berhubungan dengan pelanggan.
Memperluas area sampel dan membagi katagori sampel berdasarkan domisili responden, agar
dapat lebih menggambarkan hasil penelitian ini dengan kondisi Indonesia yang luas dan
berpotensi cukup besar karena Indonesia termasuk memiliki umat Islam yang terbesar didunia.
Daftar Pustaka
“Agar Lebih Amanah Dalam Mengelola Dana Umat.” SWA.Co.Id (blog), 12 Mei 2011.
https://swa.co.id/swa/trends/technology/agar-lebih-amanah-dalam-mengelola-dana-umat.
Assael, H. Consumer Behavior and Marketing Action. Boston, Mass: Kent Publishing Company, 1987.
Baird, Carolyn Heller, dan Gautam Parasnis. “From Social Media to Social Customer
Relationship Management.” Strategy & Leadership, 6 September 2011.
https://doi.org/10.1108/10878571111161507.
Barnes, James G. Secrets of customer relationship management = Rahasia manajemen hubungan pelanggan.
Yogyakarta: Andi, 2003.
125
P-ISSN: 1979-3804, E-ISSN: 2548-9941
Kotler, Philip, Kevin Lane Keller, Bernard Dubois, Delphine Manceau, Philip Kotler, dan Philip
Peter Levers. “The Value of Trust.” Customer Attuned (blog), 19 Januari 2016.
http://customerattuned.com/blog/the-value-of-trust/.
Sugiyono. Metode penelitian pendidikan: (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D). Bandung:
Alfabeta, 2008.
126
JURNAL ABDIMAS BSI
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 Februari 2019, Hal. 80-88
Riris Roisah1
Universitas BSI
riris.rio@bsi.ac.id
Iis Iskandar2
Universitas BSI
iis.iik@bsi.ac.id
Ridwan Mahanka3
Universitas BSI
ridwanmahanka@gmail.com
Andry Trijumansyah4
AMIK BSI Jakarta
andry.atj@bsi.ac.id
Nita Yunita5
Universitas BSI
nita.nya@bsi.ac.id
Abstrak
Meningkatnya pertumbuhan UMKM di Bandung khususnya pada bidang konveksi
mengakibatkan setiap UMKM bersaing dalam mempertahankan pelanggan agar
tidak beralih pada UMKM lain. Persaingan bisnis saat ini tidak hanya bertumpu
pada kualitas produk, melainkan pada kualitas pelayanan yang mendorong
pelanggan untuk kembali membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan
sebuah perusahaan. Kualitas pelayanan menjadi suatu yang penting dalam
menghadapi pelanggan yang membutuhkan level of excellent yang tinggi misalnya
pelanggan-pelanggan di kelas premium. Salah satu cara yang digunakan oleh Point
Media Sejahtera adalah menerapkan Customer Relationship Management (CRM) sebagi
stimulus terhadap loyalitas pelanggan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk
melakukanan pelatihan dan pendampingan dalam implementasi Customer
Relationship Management (CRM) daalm meningkatkan loyalitas pelanggan. Sehingga
kajian ini dapat dijadikan masukan untuk para pelaku usaha mikro kecil menengah
khususnya “Point Media Sejahtera” dalam membangun hubungan dengan
pelanggan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah pendekatan
kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan CRM
perpengaruh sebagai upaya dalam meningkatkan loyalitas pelanggan dengan
serangkaian proses CRM strategis, CRM operasional, CRM Analitis. Secara esensial,
baik pelanggan kelas atas, menengah, bahkan bawah sekalipun membutuhkan
pelayanan yang baik dan berkualitas, hanya saja tingkatannya berbeda. Ketika
E-ISSN : 2614-6711 80
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas
JURNAL ABDIMAS BSI
perusahaan menerapkan CRM yang tepat dan baik maka secara otomatis akan dapat
meningkatkan kepuasan konsumen yang berdampak pada loyalitas pelanggan.
Kata kunci: UMKM, CRM, Loyalitas Pelanggan
Abstract
The increasing growth of SMEs in Bandung, especially in the field of convection, has resulted
in every MSME competing in keeping customers from switching to other SMEs. Today's
business competition is not only based on product quality, but on the quality of service that
encourages customers to re-buy products or use services offered by a company. Service quality
is important in dealing with customers who need high levels of excellence, for example
customers in the premium class. One of the methods used by Prosperous Media Point is to
implement Customer Relationship Management (CRM) as a stimulus to customer loyalty.
The purpose of this activity is to conduct training and mentoring in the implementation of
Customer Relationship Management (CRM) and increase customer loyalty. So that this
study can be used as input for small and medium micro businesses, especially "Prosperous
Media Points" in building relationships with customers. The method used in this study is a
descriptive qualitative approach. The results of this study indicate that the application of
influential CRM as an effort to increase customer loyalty with a series of strategic CRM
processes, operational CRM, analytical CRM. Essentially, even upper, middle and even lower
class customers need good and quality service, but the levels are different. When a company
implements the right and good CRM it will automatically be able to increase customer
satisfaction which has an impact on customer loyalty.
Keywords: SMEs, CRM, Customer Loyalty
Pendahuluan
Persaingan yang ketat antara perusahaan di era global yang canggih ini memaksa
para pelaku usaha untuk tetap eksis sehingga produk tetap dimintai konsumen
(Roisah, Lukmanul, & Mukminin, 2018). Tidak hanya berkalu pada perusahaan besar
saja, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) turut serta dalam persaingan
tersebut. Fenomena yang mendasari penelitian ini adalah masih rendahnya tingkat
kepuasan pelanggan pada UMKM. Faktor penyembabnya adalah para pelaku
UMKM masih kurang peduli dalam membangun hubungan timabal balik dari para
pelanggan. Persaingan bisnis saat ini tidak hanya bertumpu pada kualitas produk,
melaikan pada kualitas pelayanan yang mendorong pelanggan untuk kembali
membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan sebuah perusahaan.
Kualitas pelayanan menjadi suatu yang penting dalam menghadap pelanggan yang
membutuhkan level of excellent yang tinggi misalnya pelanggan-pelanggan di kelas
premium. Pelayanan yang berkualitas tinggi, dalam artian mampu meberi
keselarasan terhadap kebutuhan pelanggan. Secara esensial, baik pelanggan kelas
atas menengah, bahkan bawah sekalipun membutuhkan pelayanan yang baik dan
bekualitas, hanya saya tingkatannya berbeda.
Membangun relasi yang baik dengan pelanggan akan jauh lebih bermakna bagi
pelanggan daripada sekedar “menjual”, karena produk dan jasa yang berkulitas
E-ISSN : 2614-6711 81
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas
JURNAL ABDIMAS BSI
tinggi. Dalam kenyataannya, akan selalu ada pesaing yang kan menyaingi produk
atau jasa yang ditawarkan, kecuali produk atu jasa yang benar-benar unik, langka
dan tidak banyak perusahaan yang menyediakannya. Membanggun hubungan
pelanggan yang benar-benar dekat, sehingga perusahaan mengetahui banyak hal
mengenai pelanggannya. Dibutuhkan suatu cara yang tepat agar perusahaan dapat
mengetahui pelanggannya secara lebih baik, sehingga mampu melayani mereka
dengan lebih baik pula. Salah satu cara UMKM bisa menarik loyalitas dari pelanggan
adalah dengan cara membangun Customer Relationship Management (CRM).
Customer Relationship Management (CRM) lebih memfokuskan pada apa uang dinilia
pelanggan bukan kepada produk yang ingin dijual oleh UMKM. Dengan
membangun penerapan Customer Relationship Management (CRM) ini diharapkan
UMKM dapat membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan para
pelanggannya (Yunanda, Mukhlis, & Sulaiman, 2017).
Konsumen dan pelanggan merupakn mitra utama bagi perusahaan. Pelanggan
berbeda dengan konsumen, seorang dapat dikatakan pelanggan apabila orang
tersebut mulai membiasakan diri untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan
oleh sebuah perusahaan. Kebiasaan tersebut dapat dibangun mealalui pembelian
ulang dalam jangka waktu tertentu tidak melakukan pembelian ulang maka orang
tersebut tidak dapat dikatakan sebagai pelanggan tetapi sebagai seorang pembeli
menurut Musanto (Dewi & Semuel, 2015)
Point Media Sejahtera merupakan salah satu UMKM yang bergerak dibidang
konveksi di kota Bandung yang memiliki banyak pelanggan. Konveksi ini memiliki
strategi yang cukup baik dalam menghadapi persaingan bisnis yang sudah cukup
ketat serta lebih mengkedepankan pelanggan (customer oriented) dari pada
keuntungan semata (profit oriented). Dalam menerapkan Customer Relationship
Management (CRM) Pont Media Sejahtera memiliki divisi khusus dalam pengelolaan
pelanggan yang menjadikan pembeda dengan konveksi lain yang ada di Bandung.
Tujuan dilakukannya pengabdian masyarakat ini yaitu melakukan pelatihan dan
pendampingan terkait Customer Relationship Management (CRM) dalam upaya
meningkatkan loyalitas pelanggan. Sehingga kajian ini dapat dijadikan masukan
untuk para pelaku usaha UMKM khususnya Point Media Sejahtera.
Kajian Teoritis
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan jenis usaha ynag
mendominasi jumlahnya di Indonesia, namun mengenai kreteria usaha kecil di
Indonesia masih beragam, UMKM didefinisikan Karake dalam Roisah (2018)
merupakan formulasi awal yang mengungkapkan secra jelas tentang definisi usah
kecil Uni Eropa mendefinisikan bahwa UMKM merupakan suatu uasaha yang
memiliki tenaga kerja yang tidak lebih dari 250 orang. Uni Eropa mebagi UMKM
menjadi 3 kategori usaha diantaranya: perusahaan mikro dengan tenga erja sama atu
kurang dari 10 orang, perusahan kecil dengan tenaga kerja lebih dari 10 sampai 50
orang, perusahan menengah dengan tenaga kerja lebih dari 50 sampai 250 orang
(Roisah et al., 2018).
UMKM memiliki karakteristik yang berbeda dengan usaha berskala besar, yaitu dari
sisi permodalan dan sumber daya manusia. Pada UMKM relative memerlukan
E-ISSN : 2614-6711 82
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas
JURNAL ABDIMAS BSI
modal yang kecil dibandingkan dengan usaha besar, oleh karena itu UMKM lebih
anyak bergerak di sector informal (Nugraha Hari Susanta, Ariyanti Fitrie, 2004).
UMKM bisa dikatan usaha yang unik berbeda pada aspek pemasarannya
dibandingkan usaha berskala besar. Pemasaran tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
UMKM. Bauran pemasaran khusus untuk UMKM diadobsi dari pemasaran
tradisional 4P yang dijadikan arahan bagi pola berpikir dan kegitan bisnis UMKM
(Crson and Glimore dalam(Rahab, 2009).
Customer Relationship Management (CRM)
Dalam ruang lingkup ilmu manajemen dikenal istilah CRM, Customer Relationship
Management merupakan hubungan kerjasama antara pihak provider dengan
customer sehingga kedua belah pihak saling menguntungkan. Dalam hal ini lembaga
tidak menekankan pada terjualnya produk, tapi lebih fokus pada interaksi secara
menyeluruh dengan elemen-elemen kegiatan bisnis yang dikelola oleh lembaga.
Menurut Buttle dalam Carisa Customer Relationship Management (CRM) adalah
“strategi inti dalam bisnis yang mengitregasikan proses-proses dan fungsi-fungsi
internal dengan semua jaringan eksternal untuk menciptakan serta mewujudkan
nilai bagi para pelanggan sasaran secra profitable”(Carissa, Fauzi, & Kumadji, 2014)
Customer Relationship Managemen (CRM) merupakan modifikasi dan pembelajaran
perilaku konsumen setiap waktu dari interaksi, pelaku terhadap konsumen dan
membangun kekuatan atara konsumen dengan perusahaan seperti yang dijelasakan
Newell (Kezia & Nursalin, 2011). Sedangkan Utami dalam Carrisa memaparkan
CRM merupakan “suatu proses interaktif yang mengubah data-data pelanggan
kedalam kesetian pelanggan melalui beberapa kegitan, yaitu mengumpulkan data
pelanggan, menganalisis data pelanggan tersebut dan mengidentifikasi target
pelanggan, mengembangkan program CRM, dan menerapkan program CRM”
(Carissa et al., 2014).
Terdapat tiga tataran konsep customer realationship management (CRM) yang
dikatakan Butlle dalam Carrisa dkk yaitu, stretegis, operasional, dan analitis. CRM
strategis merupakan pandangan ‘top down’ tetang CRM sebagai stretgi bisnis yang
paling penting yang mengutamakan pelanggan dan betujian memikat dan
mempertahankan pelanggan yang menguntungkan. CRM operasional berfokus pada
proyek-proyek otomatis seperti otomatisasi layanan, otomatisasi penjualan.
Sedangkan CRM analitis berfokus kepada kegitan penggalian data pelanggan untuk
tujuan-tujuan strategis.
Loyalitas Pelanggan
Tjiptono dan Chandra dalam Ersi Loyalitas pelanggan lebih banyak dikaitkan
dengan perilaku daripada sikap. Pelanggan yang loyal adalah seseorang yang
melakukan aktivitas membeli barang atau jasa yang memenihi kriteria sebagai
berikut: melakukan pembelian ulang secara berkala, membeli produk lain yang
ditawarkan produsen yang sama, merekomendasikan produk atau jasa tersebut
kepada orang lain secara konsisten (Ersi & Semuel, 2014)
Griffin dalam Dewi (2015) mengemukakan keuntungan-keuntungan yang akan
diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal, yaitu (Dewi & Semuel,
2015):
E-ISSN : 2614-6711 83
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas
JURNAL ABDIMAS BSI
Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
desriptif. Dalam metode deskriptif kami melaukan studi kasus sehingga dapat
menggambarkan bagaimana penerapan CRM terhadap UMKM Point Media
Sejahtera dengan cara observasi, analisis dokumen dan wawancara dengan informan
yaitu pemilk UMKM Point Media Sejahtera.
E-ISSN : 2614-6711 84
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas
JURNAL ABDIMAS BSI
E-ISSN : 2614-6711 85
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas
JURNAL ABDIMAS BSI
E-ISSN : 2614-6711 86
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas
JURNAL ABDIMAS BSI
E-ISSN : 2614-6711 87
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas
JURNAL ABDIMAS BSI
Daftar Pustaka
Carissa, A., Fauzi, A., & Kumadji, S. (2014). PENERAPAN CUSTOMER
RELATIONSHIP MANAGEMENT ( CRM ) SEBAGAI UPAYA UNTUK
MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN ( Studi Kasus pada Bandung
Sport Distro Malang ). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 15(1), 1–11.
Dewi, A. C. A., & Semuel, H. (2015). PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT (CRM) TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN
CUSTOMER LOYALTY PADA PELANGGAN SUSHI TEI SURABAYA, 3(1), 1–
9.
Ersi, D. Y., & Semuel, H. (2014). ANALYSIS CRM , KEPUASAN PELANGGAN DAN
LOYALITAS PRODUK, 8(1), 1–8. https://doi.org/10.9744/pemasaran.8.1.1-8
Kezia, K. I., & Nursalin, K. (2011). PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT BCA Tbk
Influence of Customer Relationship Management Toward Customer Loyalty on
PT. BCA Tbk. Fokus Ekonomi (FE), 10(3), 183–192.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Nugraha Hari Susanta, Ariyanti Fitrie, D. (2004). Penerapan Branding Pada UKM
Makanan Ringan Di Kabupatan Jepara, 16–23.
Rahab. (2009). Penerapan Manajemen Merek pada Usaha Kecil dan Menengah
(UKM). Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE), 16(1), 18–25. Retrieved from
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14123126
Roisah, R., Lukmanul, H., & Mukminin, A. (2018). Strategi Membangun Brand
Awareness Pada Usaha Mikro Kecil Menengah. ABDIMAS BSI, 1(2), 340–347.
Yunanda, P. E., Mukhlis, Y., & Sulaiman. (2017). Customer relationship management,
8(2), 70–83.
E-ISSN : 2614-6711 88
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 13 No. 1 Agustus 2020 E-ISSN: 2714-8025
Masuk: 17 Juli 2020, Revisi masuk: 28 Juli 2020, Diterima: 30 Juli 2020
ABSTRACT
In this era of increasingly tight business development, many business competitors are
required to be able to compete with their creativity. One important role in increasing business
opportunities is to utilize available technology. The role of technology is very positive in
supporting business processes for the company. Shopee and Bukalapak are one of the
marketplace companies in Indonesia that implement Customer Relationship Management.
Descriptive method will be used to assist this research and will begin with a survey and analysis
of the comments contained in the Shopee and Bukalapak applications. The data obtained will
be analyzed to see how much the level of customer confidence in Shopee and Bukalapak.
INTISARI
Di era perkembangan dunia usaha yang semakin ketat ini membuat banyak pesaing
usaha diharuskan untuk dapat bersaing dengan kreativitasnya. Salah satu peran penting dalam
meningkatkan peluang usaha yaitu dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia. Peran
teknologi sangat memberikan dampak positif dalam mendukung proses bisnis bagi perusahaan
tersebut. Shopee dan Bukalapak merupakan salah satu perusahaan marketplace di Indonesia
yang menerapkan Customer Relationship Management. Metode deskriptif akan digunakan
untuk membantu penelitian ini dan akan dimulai dengan survei serta analisis terhadap komentar
yang terdapat pada aplikasi Shopee dan Bukalapak. Data yang diperoleh akan dianalisis untuk
melihat seberapa besar tingkat kepercayaan pelanggan terhadap Shopee dan Bukalapak.
35
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 13 No. 1 Agustus 2020 E-ISSN: 2714-8025
36
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 13 No. 1 Agustus 2020 E-ISSN: 2714-8025
merasa tidak puas dapat menjadi hal yang yang dibutuhkan. Langkah-langkah yang
berbahaya bagi perusahaan (Dominici dan digunakan dalam metode deskriptif yaitu
Guzzo 2010). Sehingga kepuasan mengidentifikasi adanya permasalahan yang
pelanggan adalah sejauh mana anggapan signifikan untuk dipecahkan melalui metode
kinerja produk memenuhi harapan deskriptif, membatasi dan merumuskan
pelanggan. Apabila kinerja produk lebih permasalahan secara jelas, menentukan
rendah dibandingkan harapan pelanggan, tujuan dan manfaat penelitian, melakukan
maka pelanggan merasa puas atau sangat studi pustaka yang bersangkutan dengan
gembira. permasalahan. Menentukan kerangka
berfikir dan pertanyaan penelitian atau
3. E-Marketplace hipotesis, mendesain metode penelitian
E-marketplace adalah bagian dari e- yang hendak digunakan termasuk
commerce, dimana e-marketplace adalah menentukan populasi, sampel, dan
suatu wadah komunitas bisnis interaktif menganalisa data, dan terakhir yaitu
secara elektronik yang menyediakan pasar membuat laporan penelitian.
dimana perusahaan dapat mengambil
bagian dari business-to-business e- 1. Pengumpulan Data
commerce atau kegiatan e-business lainnya. Teknik pengumpulan data yang
Pasar elektronik berbasis internet saat ini digunakan untuk mendukung penelitian ini
sudah sangat berkembang pesat dan yaitu dengan mengevaluasi komentar-
popular. Mereka muncul dalam berbagai komentar yang ada pada kolom penilaian
industry, mendukung segala jenis Shopee dan Bukalapak. Pada penilaian ini
pertukaran barang dan jasa dari berbagai responden adalah orang-orang yang sering
macam jenis pelaku, dan mengikuti berbagai menggunakan aplikasi Shopee dan
prinsip-prinsip arstiektur yang berbeda Bukalapak sehingga memberikan komentar
(Grieger, 2003). E-marketplace dibagi pada kolom penilaian. Tujuan dari
menjadi dua bagian yaitu horizontal dan mengumpulkan data adalah untuk melihat
vertical, dimana itu dikategorikan data-data tingkat kepuasan dan loyalitas
berdasarkan fungsi ataupun produk yang seseorang terhadap aplikasi Shopee dan
ditawarkan perusahaan. Salah satu contoh Bukalapak.
e-markeplace di Indonesia adalah Shopee Pengujian data dilakukan dengan
yang merupakan perusahaan e-commerce menggunakan review komentar negatif dan
di bawah naungan SEA Group dan juga komentar positif tentang aplikasi Shopee
BukaLapak yang merupakan perusahaan dan Bukalapak. Data yang diambil
dalam pasar daring (online marketplace) berdasarkan komentar yang di-posting mulai
yang dimiliki dan dijalankan oleh PT. tanggal 1 Maret 2020 sampai 25 Mei 2020.
Bukalapak. Contoh komentar positif pada Shopee
seperti tampak pada Gambar 1, Gambar 2
METODE untuk contoh komentar negatif pada aplikasi
Terhadap penelitian yang dilakukan, Shopee. Sedangkan komentar positif pada
maka metode deskriptif menjadi rujukan Bukalapak seperti tampak pada Gambar 3,
untuk dipakai dalam penelitian ini. Metode Gambar 3 untuk contoh komentar negatif
ini dipakai karena dianggap sebagai metode pada aplikasi Bukalapak.
yang cocok dalam mengumpulkan data
37
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 13 No. 1 Agustus 2020 E-ISSN: 2714-8025
38
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 13 No. 1 Agustus 2020 E-ISSN: 2714-8025
70
60
50
40
30
20
10
0
Maret April Mey
60
50
40
30
20
10
0
Maret April Mey
39
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 13 No. 1 Agustus 2020 E-ISSN: 2714-8025
Activity Shopee
29%
39% maret
april
mey
32%
Activity Bukalapak
27%
39% Maret
April
Mey
34%
Pada Gambar 7 dan 8, dapat dilihat aktifitas dikumpulkan juga berupa pengujian untuk
pengguna di dalam aplikasi Shopee dan mengukur tingkat kepercayaan seseorang
Bukalapak. Pada gambar tersebut dapat dalam melakukan transaksi pada aplikasi
dilihat bahwa aktifitas pengguna cukup Shopee dan Bukalapak. Data tersebut
tinggi pada aplikasi Shopee, terlihat jelas dapat dilihat pada Gambar 9 dan Gmabar
bahwa perbedaannya mencapai10,3%. 10:
Setelah pengujian tingkat aktifitas
pengguna setiap bulannya, data yang
40
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 13 No. 1 Agustus 2020 E-ISSN: 2714-8025
Trust Shopee
29%
maret
46%
april
mey
25%
Trust Bukalapak
34% 29%
maret
april
mey
37%
Pada Gambar 9 dan Gambar 10 adalah dari pelanggan terhadap produknya akan
grafik yang menunjukkan tingkat menentukan jalannya marketplace.
kepercayaan pengguna terhadap pelayanan
yang diberikan di dalam aplikasi Shopee b. Dampak Penerapan CRM
dan Bukalapak. Gambar 9 menunjukkan Dampak penerapan CRM pada Shopee
tingkat kepercayaan yang cukup tinggi. dan Bukalapak memiliki beberapa dampak,
Pada data tersebut dapat dilihat tingkat antara lain yaitu perusahaan marketplace
loyalitas pengguna terhadap shoope lebih tersebut dapat mengetahui keinginan dari
tinggi dibandingkan aplikasi Bukalapak. pada pelanggannya sendiri, dengan adanya
Kepercayaan dari pelanggan merupakan CRM, para pengusaha online dapat
suatu hal yang sangat penting bagi para mengetahui keinginan dan kebutuhan dari
pengusaha yang melakukan penjualan pelanggannya dengan berhubungan
secara online karena dengan kepercayaan langsung melalui media elektronik.
41
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 13 No. 1 Agustus 2020 E-ISSN: 2714-8025
42
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 13 No. 1 Agustus 2020 E-ISSN: 2714-8025
BIODATA PENULIS
Joanna Cristy Patty, S.T., M.Kom., lahir di
Ambon pada tanggal 18 Maret 1995,
menyelesaikan Pendidikan S1 bidang
ilmu Teknik Informatika dari Universitas
Atma Jaya Yogyakarta tahun 2017, dan
S2 bidang ilmu Teknik Informatika dari
Universitas Atma Jaya Yogyakarta tahun
2019. Saat ini tercatat sebagai Dosen
Tetap di Universitas Kristen Indonesia
Maluku pada Program Studi Teknik
Informatika.
43
Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021
ABSTRACT
This study aims to identify and analyze in particular the effect of product prices, Customer Relationships, and
Information Systems on marketing performance by intervening customer satisfaction in Culinary MSMEs in
Cirebon City. Sources of data used in this study is primary data. The sampling technique was non-random
sampling with the type of census. The level measurement used is the interval level. This study was processed
using Structural Equation Modeling (SEM) with the help of AMOS 22 software. The results showed that all
hypotheses were accepted.
Keywords: Product Price; Customer Relations; Information Systems; Marketing Performance; Culinary
SMEs; AMOS 22
informasi secara keseluruhan. Dimana kepuasan yang ditetapkan dalam suatu produk dapat
pelanggan dideskripsikan sebagai pengguna yang menambah minat pelanggan untuk membeli produk
memberikan pandangan sistem informasi tertentu tersebut, sehingga tingkat harga yang bervariasi
yang berguna dan efektif untuk mencapai tujuan memberikan pelanggan untuk bebas memilih
dari pelanggan tersebut. Didalam konteks sistem produk yang dibutuhkannya. Sedangkan untuk
informasi, Salam (2020) mengakui bahwa apabila potongan harga menjadi salah satu strategi
pengguna atau pelanggan lebih puas dengan sistem pemasaran yang dapat meningkatkan minat untuk
tertentu, niatnya untuk menggunakan sistem membeli produk dan meningkatkan jumlah
tersebut, secara proposional akan meningkat. penjualan pada perusahaan. Untuk penelitian yang
Kinerja Pemasaran dapat dilakukan dan dibagi dilakukan oleh Prasetio (2012), memiliki hasil
menjadi tiga alur penelitian antara lain pengukuran penelitian bahwa harga berpengaruh terhadap
pemasaran produktivitas, identifikasi metriks yang kepuasan pelanggan, dimana semakin kompetitif
sedang digunakan dan pengukuran ekuitas merk harga jasa yang ditetapkan maka semakin
untuk dapat mendeskripsikan rantai produktivitas meningkat pula kepuasan pelanggan. Penelitian
pemasaran yang meluas dari aktivitas pemasaran yang dilakukan Gulla et al., (2015), hasil
(Sullivan dan Abela, 2007). penelitiannya adalah harga memberikan pengaruh
Tokoh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan
dibidang kuliner mempunyai pengaruh terbanyak baik secara parsial maupun simultan. Harga
dibandingkan dengan tokoh Usaha Mikro, Kecil, mempunyai manfaat untuk memiliki dan
dan Menengah bidang lainnya. Perkembangan dan menggunakan produk dan jasa untuk mengukur
kemajuan usaha kuliner ini disebabkan oleh tingkat kepuasan pelanggan. Pelanggan
demand dan keinginan dari kebutuhan masyarakat menganggap harga sesuai dengan manfaat dan jasa
yang semakin beragam. Hal ini mengakibatkan yang ditawarkan dan menjadi salah satu hal yang
para pengusaha kuliner dituntut untuk memberikan paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan
harga produk yang cocok untuk para pelanggan, pelanggan. Sedangkan penelitian yang dilakukan
agar menjaga hubungan dan relasi yang baik antar oleh Novrianda (2018), menyatakan bahwa harga
pengusaha kuliner dengan pelanggan. Terciptanya secara simultan memiliki pengaruh positif dan
hubungan dan relasi yang baik antar pengusaha signifikan terhadap kepuasan pelanggan, dimana
kuliner dan pelanggan, pengusaha dapat saling didalam penelitiannya menyatakan bahwa semakin
memberikan kontribusi terhadap perkembangan rendah harga produk yang ditawarkan oleh industri
sistem informasi mengenai produk-produk yang atau perusahaan, maka kepuasan pelanggan juga
mereka jual ke pelanggan untuk meningkatkan akan meningkat. Lalu untuk penelitian yang
kepuasan pelanggan yang berdampak langsung dilakukan oleh Prawiranata dan Rahmawati (2018),
terhadap kinerja pemasaran pengusaha kuliner, menyatakan bahwa harga memiliki pengaruh
Masalah penelitian pada uraian diatas adalah positif terhadap kepuasan pelanggan dimana untuk
“Bagaimana cara meningkatkan kinerja pemasaran kategori pelanggan yang sensitif, pada umumnya
UMKM kuliner melalui harga, hubungan relasi, harga yang murah menjadi sumber kepuasan
dan sistem informasi ?”. tersendiri, dikarenakan mereka memperoleh value
from money. Oleh karena itu, peneliti
2. KAJIAN PUSTAKA menyimpulkan hipotesis :
Pengaruh Harga Produk terhadap Kepuasan H1 : Harga produk berpengaruh positif
Pelanggan terhadap kepuasan pelanggan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pengaruh Customer Relationship terhadap
Amanah (2010), hasil penelitian untuk faktor harga Kepuasan Pelanggan
memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kim,
Indikator pada harga yang diteliti ialah tingkat Zhao dan Yang (2008), menyatakan bahwa
harga dan potongan harga, dimana tingkat harga keseluruhan faktor-faktor dalam e-CRM pada
penelitian ini memiliki pengaruh positif terhadap teknologi yang memberikan informasi yang dapat
kepuasan pelanggan. Pada sisi kognitif dan afektif memberikan kepuasan bagi pelanggan. Sedangkan
pelanggan, berdasarkan penelitian ini dari penelitian yang dilakukan oleh Prawiranata dan
gambaran pelanggan, memberikan pernyataan Rahmawati (2018), hasil penelitiannya adalah
bahwa faktor-faktor yang terdiri dalam e-CRM kualitas sistem informasi berpengaruh positif dan
memberikan hubungan terhadap komitmen signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan
pelanggan, dimana secara mayoritas ditemukan terdapat pengaruh positif dan signifikan kualitas
signifikan dari penelitian ini. Untuk penelitian sistem informasi, harga, dan kualitas pelayanan
yang dilakukan oleh Hsieh et al., (2012), dengan secara simultan terhadap kepuasan pelanggan.
hasil penelitian bahwa CRM memiliki pengaruh Sedangkan menurut hasil penelitian yang diteliti
positif terhadap keseluruhan kepuasan karyawan oleh Rudini (2015), menyatakan bahwa kualitas
dan kualitas pelayanan dengan penggunaan mandat informasi dan kualitas pelayanan sistem informasi
CRM, seperti dedikasi kerja dan pengetahuan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna.
layanan yang diwujudkan dan diperoleh. Sedangkan menurut hasil penelitian dari Subiyakto
Sedangkan untuk penelitian dari Shaon dan et al., (2016), menyatakan bahwa sistem dan
Rahman (2015), menyatakan bahwa variasi faktor- kualitas layanan dalam informasi berpengaruh
faktor CRM telah diidentifikasikan bahwa secara langsung terhadap kepuasan pengguna. Oleh
memiliki hubungan yang dekat dengan kepuasan karena itu peneliti menyimpulkan hipotesis :
pelanggan dan loyalitas, hasilnya menunjukkan H3 : Information System berpengaruh positif
bahwa CRM memiliki hubungan langsung dan terhadap kepuasan pelanggan
positif terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap
pelanggan. Lalu untuk penelitian yang dilakukan Kinerja Pemasaran
oleh Mohammad Hossein, et.al., (2013), Berdasarkan penelitian oleh Bakti dan Harun
menyatakan bahwa manfaat CRM untuk pelanggan (2011), menyatakan bahwa orientasi pasar yang
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap salah satunya merupakan kepuasan pelanggan
kepuasan di perusahaan pemasaran, untuk variabel memiliki dampak positif dan signifikan terhadap
layanan personalisasi, ketanggapan terhadap kinerja pemasaran. Lalu untuk hasil penelitian
kebutuhan pelanggan, segmentasi pelanggan, menurut Hatta (2015), menyatakan bahwa orientasi
penyesuaian pemasaran, integrasi multi channel, pasar yang meliputi kepuasan pelanggan
menghemat waktu, dan meningkatkan pengetahuan berpengaruh positif terhadap kapabilitas
pelanggan, merupakan keuntungan yang dapat pemasaran, dan kapabilitas pemasaran memiliki
mempengaruhi kepuasan pelanggan untuk pengaruh positif terhadap kinerja pemasaran.
meningkatkan kinerja pemasaran secara signifikan. Sedangkan untuk penelitian oleh Utaminingsih
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Auliana (2016), memberikan hasil penelitian yang
et al., (2019) menyatakan bahwa CRM memiliki menyatakan bahwa orientasi pasar yang meliputi
pengaruh terhadap loyalitas pelanggan yang terdiri kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan
salah satunya adalah kepuasan pelanggan. Oleh terhadap kinerja pemasaran. Untuk penelitian yang
karena itu, maka peneliti menyimpulkan hipotesis : diteliti oleh Pertiwi dan Siswoyo (2016),
H2 : Customer Relationship berpengaruh positif menyatakan untuk hasil penelitiannya yaitu
terhadap kepuasan pelanggan orientasi pasar (keinginan pelanggan, kepuasan
Pengaruh Information System terhadap pelanggan, dan pesaing) memiliki pengaruh positif
Kepuasan Pelanggan dan signifikan terhadap kinerja pemasaran.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rasyid Sehingga dapat disimpulkan oleh peneliti dengan
(2017), hasil penelitiannya adalah kualitas layanan hipotesis :
dan pemanfaatan teknologi informasi ditemukan H4 : Kepuasan pelanggan berpengaruh positif
berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap kinerja pemasaran
kepuasan pelanggan dengan mengimplementasikan
Reliabilitas untuk setiap konstruk ternyata tinggi, semua nilai berada di atas nilai potong 0,70. Hasil
perhitungan varians yang dihitung menunjukkan bahwa semua konstruksi memenuhi syarat cut of value
minimum 0,50.
Hasil pengujian pengaruh product prices terhadap customer satisfaction dapat disimpulkan product
prices berpengaruh positif terhadap customer satisfaction. Hasil pengujian pengaruh customer relationship
terhadap customer satisfaction dapat disimpulkan customer relationship berpengaruh positif terhadap
customer satisfaction. Hasil pengujian pengaruh information system terhadap customer satisfaction dapat
disimpulkan information system berpengaruh positif terhadap customer satisfaction. Hasil pengujian pengaruh
customer satisfaction terhadap marketing performance dapat disimpulkan customer satisfaction berpengaruh
positif terhadap marketing performance.
5. KESIMPULAN
Implikasi Kebijakan
Implikasi kebijakan dalam penelitian ini dapat disarankan melalui poin-poin sebagai berikut :
1. Pelaku UMKM Kuliner Halal Cirebon harus memperhatikan customer satisfaction nya yaitu dengan
mengutamakan produst price, customer relationship daninformation system nya.
2. Kinerja Pemasaran akan terbentuk jika pemilik usaha mampu melihat customer satisfaction yang ada dan
mampu terus dibina dengan baik dengan pelanggan.
Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan penelitian yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan permodelan penelitian ini hanya terdapat empat hipotesis yang diujikan
2. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi pada kasus lain diluar obyek penelitian ini
REFERENSI
Amanah, D. (2010). Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Majestyk
Bakery & Cake Shop Cabang H.M Yamin Medan. Jurnal Keuangan dan Bisnis, 2(1), 71-87.
Ardyan, E. (2014). The effect of customer experience design, relationship quality & emotion connection on
loyalty (empirical study on hotel industry in Solo, Indonesia). 11th Ubaya International Annual
Symposium on Management, 65-76.
Ardyan, E., & Sugiyarti, G. (2018). The Influence of e-CRM capability and co-information sharing activity on
product competitiveness and marketing perfomance of small and medium-sized enterprises. Int. J.
Electronic Customer Relationship Management, 11(2), 155-178.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aziz, A., Mursityo, Y. T., & Rachmadi, A. (2018). Analisis Penggunaan Media Sosial Instagram dan
Pengaruhnya Terhadap Business Performance Satisfaction (Studi Pada Pengusaha Kuliner Di Kota
Malang). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2(11), 5708-5717.
Badan Pusat Statistik . (2018). Retrieved from https://surakartakota.bps.go.id/pressrelease.html
Bakti, S., & Harun, H. (2011). Pengaruh Orientasi Pasar dan Nilai Pelanggan Terhadap Kinerja Pemasaran
Maskapai Penerbangan Lion Air. Jurnal Manajemen Pemasaran Modern.
Balaji, M. (2015). Investing in Customer Loyalty: the moderating role of relational characteristics. Serv. BUs.,
9(1), 17-40.
Berry, L. (1995). On Great Service-A Framework for Action. New York: Free Press.
Berry, L. L. (1995). Relationship Marketing of Service: Growing Interest, Emerging Perspective. Journal of
The Academy of Marketing Science, 23(Fall), 246-51.
Brian, R. (2019). 10 Manfaat Digital Marketing Bagi Perusahaan dan Bisnis UKM. Retrieved from
https://www.maxmanroe.com/manfaat-digital-marketing.html.
Budiarti, E., Ujianto, & Suryani, T. (2018). Effect of Customer Relationship Management, Marketing Mix,
Service Quality, Entrepreneurs Orientation to Competitive Advantages and Its Impact on Marketing
Performance at Public Market. Archives of Business Research, 6(8), 51-60.
Buttle, F. (2007). Customer Relationship Management. Yogyakarta: Bayumedia Publishing.
Chandra, A., Semuel, H., Karina, R., & Brahmana, R. (2013). Pengaruh Aktivitas Customer Relationship
Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan Melalui Manfaat Penerapan Relationship Marketing di
Excelso Galaxy Mall Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, 1-8.
Cheung, M., Myers , M., & Mentzer , J. (2011). The value of relational learning in global buyer- supplier
exchanges: Adyadic perspective and test of the pie-sharing premise. Strategic Management Journal,
16(2), 1061-1082.
Chu, Z., Wang, Q., & Lado, A. (2016). Customer orientation, relationship quality and performance: the third-
party logistics provider’s perspective. The International Journal of Logistic Management, 27(3), 738-
754.
Chumpitaz, R., & Paparoidamis, N. G. (2004). Service quality and marketing performance in business-to-
business markets: exploring the mediating role of client satisfaction. Managing Service Quality.
Ferdinand, A. (2000). Manajemen Pemasaran : Sebuah Pendekatan Strategi. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Ferdinand, A. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS (Vol. 7). Semarang: Penerbit
Universitas Dipongeoro.
Ghozali, I. (2016). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Undip.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25 (Vol. 9). Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Gronroos, C. (2007). Service Management and Marketing 3. Chichester: NY:Wiley.
Han , H., & Ryu, K. (2009). The Roles of the Physical Environment, Price Perception, and Customer
Satisfaction in Determining Customer Loyalty in the Restaurant Industry. Journal of Hospitality and
Tourism Research.
Hasan, A. (2013). Marketing dan Kasus-kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS (Center For Academic Publishing
Service).
Hatta, I. H. (2015). Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan, Kapabilitas Pemasaran dan Kinerja
Pemasaran. Jurnal Aplikasi Manajemen, 13(4).
Hindarto, P. D. (2013). Hubungan Relationship Marketing Dengan Loyalitas Pelanggan Ritel. Jurnal
JIBEKA, 7(3), 41-46.
Huda, M., Aminuddin, A., & Wusko,, A. U. (2018). Pengaruh Information Sharing, Long Term Relationship,
Cooperation, Integration Dalam Supply Chain Management Terhadap Kinerja Perusahaan (Survei
Pada UKM Pengolahan Makanan Di Kabupaten Pasuruan). Jurnal Ekonomi Islam, 10(1).
Hudson, D., Zuege, D. J., Kushniruk, A., & Borycki, E. (2018). Physician Satisfaction with a Critical Care
Clinical Information System Using a Multimethod Evalutation of Usability. International Journal of
Medical Informatics.
Indriantoro, N., & Supomo, B. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen (Vol.
12). (1, Ed.) Yogyakarta: BPFE.
Ing, B. H., & Degoulet, P. (2016). Information System End-user Satisfaction and Continuance Intention: a
Unified Modeling Approach . Journal of Biomedical Informatics.
Iriyanti, E., Qomariah, N., & Suharto, A. (2016). Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Lokasi Terhadap
Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Sebagai Variabel Intervening pada Depot Mie Pangsit
Jember. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 2(1).
Keegan, W., Moriarty, J., Sandfa, E., & Duncan, T. (2003). Marketing (Vol. 2). New Jersey: Prentice Hall.
Kim, C., Zhao, W., & Yang, K. H. (2008). An Empirical Study on the Integrated Framework of e-CRM in
Online Shopping: Evaluating the Relationships Among Perceived Value, Satisfaction, and Trust Based
on Customers' Perspectives. Journal of Electronic Commerce in Organizations, 6(3).
Kim, Y. (2011). The influence of relationship quality on sport consumption behaviors: an empirical
examination of the relationship quality framework. Journal of Sport Management, 25(6), 576-592.
Kristiyanti, M., & Rahmasari, L. (2015). Website sebagai Media Pemasaran Produk-Produk Unggulan
UMKM di Kota Semarang. Jurnal Aplikasi Manajemen, 188.
Lamarto. (2006). Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Long, C. S., Khalafinezhad, R., Ismail, W. K., & Rasid, S. Z. (2013). Impact of CRM Factors on Customer
Satisfaction and Loyalty. Asian Social Science, 9(10).
Malhotra. (2005). Riset Pemasaran (Vol. 1). Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.
Mason, K., & Leek, S. (2012). Communication Practices in a business relationship: Creating, relating and
adapting communication artifacts through time. Industrial Marketing Management, 41(2), 319-332.
Mathe-Soulek, K., Krawcyzk, M., Harrington, R. J., & Ottenbacher, M. (2015). The Impact of Price-Based
and New Product Promotions on Fast Food Restaurant Sales and Stock Prices. Journal of Food
Products Marketing, 1-19.
Mende, M., Bolton, R., & Bitner, M. (2013). Decoding customer-firm relationship: how attachmaent style
help explain customers' preference for closeness, repurchase intention, and changes in relationship
breadth. Journal of Marketing Research, 50(1), 125-142.
Ming, Y.-M. (2010). Study on Impact of Experiential Marketing and Customer Satisfaction Based on
Relationship Quality. The International Journal of Organizational Innovation,, 3(1).
Mohammadhossein, N., Ahmad, M. N., Zakaria, N. H., & Goudarzi, S. (2014). A Study towards the Relation
of Customer Relationship Management, Customer Benefits, and Customer Satisfaction. International
Journal of Enterprise Information System, 11-31.
Montung, P., Sepang, J., & Adare, D. (2015). Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, dan Persepsi
Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan di Restoran Kawan Baru. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.
Mowen, C., & Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.
Munnukka, J. (2008). Customers' purchase intentions as a reflection of price perception. Journal of Product
& Brand Management.
Nugroho. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.
O'Sullivan , D., & Abela, A. V. (2007). Marketing Performance Measurement Ability and Firm Performance.
Journal of Marketing.
Padmavathy, C., Balaji, M., & Sivakumar, V. (2012). Measuring Effectiveness of Customer Relationship
Management in Indian Retail Banks. International Journal of Bank Marketing, 30(4).
Palmatier, R., Dant, R., Grewal, D., & Evans, K. (2005). Leveraging relationship marketing strategies for
better performance: A meta-analysis. Marketing Science Institute Working Paper Series , 05-115.
Parasuraman, A., Zeithaml, A., & Berry, L. L. (1988). SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring
Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing, 64(1), 12-37.
Prawiranata, H., & Rahmawati, D. (2018). Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Harga dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Jasa Go-Jek di Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan
Akuntansi.
Rasyid, H. A. (2017). Pengaruh Kualitas Layanan dan Pemanfaatan Teknologi terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Pelanggan Go-Jek. Jurnal Ecodemica, 1(2).
Rudini, A. (2015). Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, dan Kualitas Pelayanan Sia Terhadap
Kepuasan Mahasiswa. Jurnal Terapan Manajemen Dan Bisnis, 39-49.
Salam, M., & Farooq, M. S. (n.d.). Does sociability quality of web-based collaborative learning information
system influence students' satisfaction and system usage? International Journal of Educational
Technology in Higher Education.
Santouridis, I., & Veraki, A. (2017). Customer relationship management and customer satisfaction: the
mediating role of relationship quality. Total Quality Management.
Shaon, K. I., & Rahman, H. (2015). A Theoretical Review of CRM Effects on Customer Satisfaction and
Loyalty. Prague Economic Papers, 23-26.
Singh, R., & Das,, G. (2014). Internet banking services as tool of CRM: a study of customer satisfaction in the
national capital region, Delhi. International Journal of Electronic Customer Relationship
Management, 8(1-3), 101-118.
Storbacka, K., & Lehtinen, J. (2007). CRM Creating Competitive Advantage Through Win-win Relationship
Strategies. Singapore: Mc Graw Hill.
Sunyoto, D. (2014). Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran (Konsep, Strategi, dan Kasus). Yogyakarta: CAPS
(Center for Academic Publishing Service).
Sutabri, T. (2005). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta.
Sutedja, W. (2007). Panduan Layanan Konsumen. Jakarta: PT. Grasindo.
Swift, R. S. (2001). Accelerating Customer Relationships: Using CRM and Relationship Techonologies. New
Jersey, Upper Saddle River: Prentince Hall PTR.
Tjiptono, F. (2005). Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Bayumedia Publishing.
Tong, P. Y., & Crosno, J. L. (2015). Are Information Asymmetry and Sharing Good, bad, or context
dependent? A meta-analytic review. Industrial Marketing Management.
Utaminingsih, A. (2016). Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi, Kreativitas Strategi Pemasaran Terhadap
Kinerja Pemasaran Pada UKM Kerajinan Rotan di Desa Teluk Wetan, Welahan, Jepara. Media
Ekonomi Dan Manajemen, 77-87.
Zeithaml, Bitner, Mary, J., & Valarie, A. (2003). Services Marketing. Boston: MCGraw-Hill.