KAJIAN PUSTAKA
Dalam tabelState of The Art di bawah ini, terdapat jurnal-jurnal yang diperoleh dari
Google Scholar yang berisi hasil penelitian yang telah dilakukan beberapa penulis yang
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Jurnal yang diperoleh berkaitan dengan
teori Public Relations dan Customer Relationship Management.Jurnal-jurnal tersebut
juga dipisah menurut temanya dan penulis juga memberikan perbedaan penelitian
terdahulu dengan penelitian dalam skripsi dengan tujuan agar mengetahui perbedaan
penelitian diantara keduanya.
Tabel 2.1
(Sumber: Diperoleh dari Google Scholar)
No Judul Jurnal Nama Penulis Hasil Metodologi Perbedaan
dan Tahun dengan
Terbitan Penelitian
Jurnal
1. Customer Hotlan Citra merupakan Kualitatif Penelitian
Relationship Siahaan komoditas yang sebelumnya
Management (2008) mudah rapuh. membahas
(CRM) Departemen Untuk tentang
Sebagai Studi menciptakan penggunaan
Sarana Perpustakaan Image positif CRM sebagai
Meraih dan Informasi perpustakaan sarana untuk
Image positif Universitas diperlukan CRM meraih image
untuk Sumatera meliputi positif untuk
Perpustakaan Utara menambah perpustakaan,
pelanggan baru, sedangkan
meningkatkan dalam penelitian
hubungan ini membahas
dengan tentang strategi
pelanggan, PR dalam
mempertahanka mempertahanka
n pelanggan. n citra
Strategi seperti perusahaan
sistem kerja, melalui CRM.
teknologi
informasi,
budaya kerja,
7
8
SDM, penting
untuk
menunjang
keberhasilan
CRM.
SMA dan
berpartisipasi
dalam pameran
sekolah.
Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai teori umum yang berhubungan
dengan penelitian yang dilakukan. Teori dan definisi umum yang akan dibahas pada bab
ini antara lain mengenai teori komunikasi.
2.2.1Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu pihak ke
pihak lainnya yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana, dimulai dengan
sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak seseorang untuk mencari data
atau menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk
kemudian disampaikan secara langsung maupun tidak langsung menggunakan bahasa
berbentuk kode visual, kode suara, atau kode tulisan. (Agus Hermawan, 2012: 4)
Dari teori diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses interaksi
antara satu orang ke orang lain dengan menyampaikan informasi maupun data secara
verbal maupun non verbal.
1. Menemukan
2. Untuk Berhubungan
Setiap orang berhubungan satu sama lain dengan tujuan menciptakan suatu
hubungan. Kita menghabiskan banyak waktu komunikasi kita untuk membina suatu
hubungan dan memeliharanya.
3. Untuk Menyakinkan
Dalam komunikasi sehari-hari, tidak jarang kita mengajak lawan bicara kita
untuk mencoba sesuatu hal yang baru. Tujuan dari komunikasi tersebut adalah
mempersuasi orang lain agar menggunakan produk, mengubah perilaku, menciptakan
persepsi.
4. Untuk Bermain
Perilaku komunikasi dilakukan untuk menghibur orang lain dan ataupun mencari
perhatian orang lain dengan menceritakan lelucon.
Menurut Agus Hermawan (2012: 19) ada tiga macam model komunikasi utama,
yaitu :
13
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Shannon dan Weaver pada tahun 1949
dalam buku The Mathematical of Communication. Shannon dan Weaver menjelaskan
bahwa informasi disalurkan lewat media atau saluran. Komunikasi linear ini terdiri dari
berbagai elemen kunci : sumber (source), pesan (message), dan penerima (receiver)
2. Model Interaksional
Model komunikasi ini dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954
yang menjelaskan bahwa komunikasi berlangsung dua arah yaitu dari pengirim kepada
penerima dan dari penerima kepada pengirim. Salah satu elemen yang penting dalam
model ini adalah adanya umpan balik atau feed back dalam setiap komunikasi yang
diutarakan.
3. Model Transaksional
Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar (2007: 5-38), mengutip fungsi komunikasi dari William I. Gorden. Fungsi
Komunikasi terbagi menjadi :
Melalui komunikasi sosial dapat membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk
kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan.
14
4. Komunikasi Instrumental
Bentuk khusus dari komunikasi antar pribadi ini adalah komunikasi diadik (
dyadic communication ) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami istri, dua
sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya. Ciri-ciri komunikasi diadik
15
a. Keterbukaan (Openess)
Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran
komunikator lontarkan adalah memang milik komunikator dan komunikator
bertanggung jawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini
adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (Kata ganti orang pertama
tunggal ). Individu memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara
spontan terhadap orang.
b. Empati (Emphaty)
bersikap (1) deskriptif bukan evaluatif, (2) spontan bukan strategi, (3) provisional
bukan sangat yakin.
e. Kesetaraan (Equality)
Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas
dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila
suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua
pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak
mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.
a. Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota keluarga, dan
orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
b. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara
sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan
informal dalam organisasi.Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan
17
berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi
dan lain sebagainya.
c. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam
kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya
seorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya
akan menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
d. Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua
orang terlibat dalam percakapan berupa Tanya jawab. Misalnya atasan yang
mewawancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu
pekerjaannya.
f. Berdasarkan klasifikasi komunikasi interpersonal, maka komunikasi
interpersonal yang dijalankan oleh direktur termasuk percakapan sosial. Direktur
berinteraksi dengan pelanggan di luar perusahaan dengan tujuan agar citra
perusahaan tetap positif yang pada nantinya akan berdampak kepada perusahaan.
2.2.6 Strategi
Perusahaan yang menjalankan strategi dengan baik dapat melihat apakah hasil
yang di dapat sesuai dengan apa yang direncanakan. Menurut David (2011: 168-169),
strategi-strategi alternatif yang dapat dijalankan oleh sebuah perusahaan dapat
dikategorikan menjadi 11 tindakan yaitu :
Tabel 2.2
(Sumber: David Fred. R (2011) Strategic Management Concept and Tools)
Strategi Definisi
Integrasi ke Depan Memperoleh kepemilikan atau kendali
18
sebuah organisasi.
2.2.7Public Relations
Menurut Scoot M. Cutip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom dalam Kadar
Nurjaman dan Khaerul Umam (2012: 103), Public Relations adalah fungsi manajemen
yang mengidentifikasikan, menetapkan, dan memelihara hubungan saling
menguntungkan antara organisasi dan segala lapisan masyarakat yang menentukan
keberhasilan atau kegagalan public relations.
Dari teori di atas, disimpulkan bahwa Public Relations adalah upaya manajemen
untuk membangun dan mempertahankan hubungan antara organisasi dengan publik.
Menurut Rosady Ruslan dalam Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam (2012:
113), tujuan Public Relations adalah sebagai berikut :
Dari teori di atas, tujuan utama PT. Mega Karya Perkasa adalah untuk menciptakan citra
positif di mata pelanggan dengan cara mempertahankan pelanggan dengan
menggunakan CRM.
20
Berikut fungsi Public Relations menurut Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam
(2012: 115) :
Dari fungsi yang dipaparkan, direktur yang bertindak sebagai Public Relations
bertugas menciptakan hubungan harmonis antara perusahaan dengan pelanggan
dengan menggunakan CRM.
a. Teknisi Komunikasi
Seorang Public Relations dalam sebuah perusahaan biasanya bertugas untuk
menjadi teknisi komunikasi, pada hal ini seorang PR dituntut untuk ahli
dalam menulis, mengedit newsletter karyawan, menulis press release dan
feature, mengembangkan isi Web dan menangani kontak media.
b. Expert Prescriber
Dalam hal ini para praktisi PR bertugas untuk mewakili perusahaan untuk
mendefinisikan problem, mengembangkan program dan bertanggung jawab
penuh atas implementasinya.Pada peranan ini seorang PR tanggap terhadap
sesuatu yang sedang terjadi diperusahaan dan dapat berperan sebagai
seorang penasihat ahli.
c. Fasilitator Komunikasi
Dalam hal ini praktisi PR bertindak sebagai pendengar yang peka dan
perantara komunikasi.PR menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi
percakapan dengan menjaga agar saluran komunikasi tetap
terbuka.Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu
manajemen maupun publik untuk membuat keputusan demi kepentingan
bersama.
d. Fasilitator dalam proses pemecahan masalah
Seorang PR bekerja sama dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan
memecahkan suatu masalah. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan
eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah
dihadapi secara rasional dan profesional.
Dari keempat peran Public Relations, direktur perusahaan memiliki peran
sebagai fasilitator komunikasi.Direktur menjaga komunikasi dua arah dengan
pelanggan-pelanggan perusahaan dengan tujuan untuk mempertahankan citra
perusahaan.
22
Hal ini berkaitan dengan penyusunan program acara, dapat dibedakan menjadi :
Dari strategi yang dipaparkan di atas, direktur perusahaan bertugas melobi pelanggan
dan merencanakan event yang diharapkan dapat membantu mempertahankan citra
perusahaan.
Menurut H. Fayol dalam Firsan Nova (2011), beberapa sasaran kegiatan Public
Relations (PR), adalah sebagai berikut :
a. Membangun identitas dan citra perusahaan (Building Corporate Identity and Image).
2) Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak
24
2.3.2 Citra
Menurut Katz dalam Soemirat dan Ardianto (2010: 113), citra adalah cara bagaimana
pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau aktivitas.
Setiap perusahaan mempunyai citra.Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak
jumlah orang yang memandangnya.Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan
perusahaan, pelanggan potensial, bankir, staf perusahaan, pesaing, distributor, pemasok,
asosiasi dagang, dan gerakan pelanggan di sector perdagangan yang mempunyai
pandangan terhadap perusahaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa citra adalah cara pandang publik terhadap sebuah objek,
baik individu atau perusahaan. Citra tersebut dapat positif maupun negatif.
Jenis-Jenis Citra
Menurut Frank Jefkins dalam Daniel Yadin (2004: 20-22), mengelompokkan citra
menjadi lima jenis, yaitu :
25
Citra ini dianut oleh pihak internal atau anggota-anggota organisasi, biasanya adalah
pemimpinnya, mengenai pandangan pihak eksternal tentang organisasinya.Melalui
penelitian yang dalam mengenai citra, citra ini dianggap hampir selalu tidak tepat
atau tidak sesuai kenyataan, sebagai akibat dari tidak memadainya informasi,
pengetahuan, ataupun pemahaman yang dimiliki oleh pihak internal organisasi
mengenai pandangan pihak eksternal.
Kebalikan dari citra bayangan, citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak
eksternal mengenai suatu organisasi.Sama halnya dengan citra bayangan, citra ini
cenderung negatif.Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak sedikitnya informasi
yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya, dimana mereka sendiri tidak
menjadi anggota di dalam organisasi tersebut.
Citra harapan adalah suatu citra yang diharapkan oleh pihak manajemen terhadap
organisasinya.Citra yang diharapkan cenderung positif, lebih baik, lebih
menyenangkan, dan biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif
baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai mengenainya.
Citra perusahaan yang dimaksud adalah citra dari suatu organisasi secara
keseluruhan. Citra perusahaan itu terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah, atau
riwayat hidup perusahaan yang berprestasi, keberhasilan dan stabilitas di bidang
keuangan, kualitas produk, keberhasilan ekspor, hubungan industri yang baik,
reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesedian turut memikul tanggung jawab
sosial, dan komitmen untuk mengadakan riset. Suatu citra yang positif jelas
menunjang keberhasilan dalam menjual produknya.
26
5. Citra Majemuk
Banyaknya jumlah pegawai, cabang, atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau
organisasi dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra
organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan. Jumlah citra yang dimiliki
suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang
dimilikinya. Maka diperlukan generalisasi di perusahaan untuk menegakkan citra
perusahaan, seperti menyamakan seragam, pelatihan staf, design atau logo di setiap
cabangnya, dll.
Citra yang dipakai dalam penelitian ini adalah citra perusahaan dengan menggunakan
CRM dan strategi PR sebagai dasar mempertahankan citra positif perusahaan.
CRM adalah inti dari strategi bisnis yang mengintegrasikan proses internal dan
fungsi jaringan eksternal, untuk menciptakan dan memberikan nilai kepada pelanggan
yang ditargetkan kepada keuntungan. Didasarkan pada pelanggan terkait data berkualitas
tinggi dan dimungkinkan oleh teknologi informasi.
Dari definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa CRM adalah aktivitas dari
perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai lebih kepada pelanggan dengan
serangkaian proses. Hal itu didukung oleh teori Kotler dan Armstrong yang mengatakan
bahwa:
Menurut Baran, Galka dan Strunk (2008: 10), tujuan dari Customer Relationship
Management adalah bukan untuk mempertahankan pelanggan yang akan berubah
menjadi kompetitor melainkan untuk melayani pelanggan, tujuannya untuk
mengidentifikasi, memelihara dan mempertahankan pelanggan yang tepat untuk memicu
penggunaan yang berulang atas produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Menurut Judy, Strauss & Frost (2012: 375), manfaat dari CRM meliputi
meningkatkan pendapatan dari segi target yang lebih baik, meningkatkan wallet share
dengan pelanggan saat ini, dan mempertahankan pelanggan untuk periode waktu yang
lama.
CRM merupakan salah satu alat untuk menjaga dan mempertahankan hubungan
dengan pelanggan.Dengan menggunakan CRM maka perusahaan bisa mempertahankan
pelanggan.PT. Mega Karya Perkasa menjalankan perusahaan dengan menggunakan
CRM yaitu dengan tetap menjaga kepercayaan pelanggan dan komunikasi yang fast
response.
1. Human based-Relationship
advantage yang ditawarkan dengan human-based relationship ini yaitu human touch,
komunikasi dua arah, personal, responsive, dan empati.
2. Brand-based relationship
3. Technology-based Relationship
Sesuai dengan teori Buttle, maka kunci operasional yang dijalankan perusahaan
adalah marketing/pemasaran.Perusahaan fokus kepadateknik lobi dengan tujuan
mempengaruhi pelanggan dan menginformasikan kelebihan perusahaan.
2.3.7 Pelayanan
Jasa atau pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen tentu saja
harus berkualitas. Menurut Wyckof dalam Fandy Tjiptono (2006: 59), kualitas
30
pelayanan adalah : “Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan “.
Dari teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah tindakan yang
dilakukan perusahaan kepada pelanggan dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan
keinginan.
3. Daya tanggap (Responsiveness), yaitu keinginan para staff untuk membantu para
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
Kelima dimensi di atas dimiliki oleh PT. Mega Karya Perkasa, yaitu komunikasi yang
dimiliki oleh direktur dan para staff, cepat tanggap terhadap kebutuhan pelanggan,
dan memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan oleh perusahaan.
Selain Parasuraman, masih ada pakar lain mencoba merumuskan dimensi atau faktor
yang dipergunakan konsumen dalam menilai kualitas jasa. Salah satunya adalah
Gronroos dalam Tjiptono (2006: 105) menyatakan bahwa tiga kriteria pokok, yaitu
:outcome related, process related, dan image related criteria. Ketiga kriteria tersebut
masih dapat dijabarkan menjadi enam unsur yaitu :
Kriteria ini termasuk dalam process- related criteria. Pelanggan merasa bahwa
penyedia jasa, lokasi, jam kerja, sistem operasionalnya, dirancang dan dioperasikan
sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat melakukan akses dengan mudah. Selain
itu juga dirancang dengan maksud agar dapat bersifat fleksibel dalam menyesuaikan
permintaan dan keinginan pelanggan.
5. Recovery
Dari unsur-unsur di atas, PT. Mega Karya Perkasa memiliki dua kriteriayaitu Process
Related Criteria dan Image Related Criteria.Hal ini ditunjukkan dengan adanya
penanganan cepat dari perusahaan dalam menangani Delivery Order pelanggan, ataupun
adanya complain dari pelanggan.
33
PUBLIC RELATIONS
CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT
Citra Perusahaan
Gambar 2.2
(Sumber : Diolah dari Hasil Penelitian )
Dari kerangka pemikiran di atas, diketahui bahwa dalam penelitian ini difokuskan
kepada strategi Public Relations dalam meningkatkan citra perusahaan melalui
Customer Relationship Management. Adapun strategi yang dimaksudkan adalah Event,
Lobby dan Negosiasi.Selain itu, peneliti mengungkapkan bahwa dalam meningkatkan
citra perusahaan, tidak selalu harus menggunakan CRM, hal itu ditunjukkan dengan
adanya penarikan garis dari Public Relations ke Citra perusahaan. Public Relations bisa
menggunakan strategi lainnya yang dapat membantu meningkatkan citra perusahaan
seperti PENCILS (Publications, Event, News, Community Affairs, Identity Media,
Lobbying, Social Investments ).
34