Anda di halaman 1dari 11

ISSN: 2088-4591 Vol. 3 No.

2 Edisi Nopember 2013

Peran Customer Relationship Management dalam Rantai Pasok

Dwi Iryaning Handayani


Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Panca Marga
Jl. Yos Sudarso 107 Pabean Dringu Probolinggo 67271
Email : dwiiryaninghandayani@yahoo.co.id
Terima Naskah : 01 Mei 2013
Terima Revisi : 10 Juli 2013
ABSTRAK
Customer Relationship Management(CRM) yang bertujuan untuk menyatukan teknologi informasi
dengan pemasaran dalam meningkatkan kepuasan konsumen. Sistem ini dapat merespon secara efisien
terhadap adanya perubahan keinginan pelanggan sehingga memperkuat pendapatan dengan mengurangi
biaya pemasaran. Yang perlu dihindari dalam menerapkan CRM yaitu : menerapkan crm sebelum
membuat strategi pelanggan, rolling out CRM sebelum mengubah organisasi, dengan asumsi teknologi
CRM apakah lebih baik, stalker, merayu pelanggan. Strategi CRM yang efektif, ada 4 langkah penting
yang harus dilakukan yaitu : 1) Mengidentifikasi karakteristik dari setiap pelanggan. 2) Membuat model
dari nilai setiap segmen pelanggan. 3) Menciptakan strategi yang proaktif dan rencana pelaksanannya
atau metoda bisnisnya, yang dapat menjawab kebutuhan pelanggan, dimulai dengan segmen pelanggan
yang paling potensial. 4) Mendesain ulang struktur perusahaan sepanjang diperlukan, proses kerja,
teknologi dan sistem penghargaan untuk pelanggan dalam rangka mengimplementasikan strategi
peningkatan hubungan dengan pelanggan. Untuk mengembangkan dan menerapkan CRM diperlukan
rangkaian proses yang memungkinkan dilakukannya analisis pelanggan, sehingga perusahaan dapat
mengenali pelanggan secara individual. Perusahaan tahu pelanggan mana yang berpotensi memberikan
keuntungan besar - mana yang merugikan, treatment macam apa yang harus diberikan ke setiap
pelanggan secara berbeda sehingga value yang diberikan lebih baik dari pesaing.
Kata kunci: Customer,Relationship, Management,Supply Chain
ABSTRACT
Customer Relationship Management (CRM) that aims to unify the information technology with
marketing in improving consumer satisfaction. This system can respond efficiently to the changing desires
of customers so that the strengthening of revenue by reducing marketing costs. That needs to be avoided
in applying CRM: applying crm customer strategies, before making rolling out CRM before changing the
Organization, assuming the CRM technology is better, stalker, wooing customers. An effective CRM
strategy, there are four important steps to do are: 1) the Identifying characteristics of each customer. 2 )
make a model of the value of each segment of customers. 3 ) create a strategy which is proactive and plan
or method of business, while the schedule that can answer the needs of customers, begins with segments
most potential customers. 4 ) redesign the structure of the company as long as necessary, the process of
working, technology and systems an award for customers in order to implement the strategy of increasing
the relationship with the customer. To develop and applying crm required a series of proceeding that
permits a customer, he did analysis so the company can recognize customers individually. Company know
customers which potentially giving bigger benefits -- which which is injurious, what kind of treatment that
must be given to each client differently so as to value given better than competitors.
Key words: Customer,Relationship, Management,Supply Chain.

PENDAHULUAN digunakan untuk mengetahui adanya informasi,


menganalisis informasi serta dapat menciptakan
Konsep management supply chain tidak dapat
integrasi dan koordinasi pada rantai pasok.
dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi
Penerapan IT yang tepat dapat dimanfaatkan
(TI). Teknologi informasi merupakan alat yang
sebagai penunjang dalam keberhasilan suatu

13
Vol. 3 No. 2 Edisi Nopember 2013 ISSN: 2088-4591

perusahaan. Hal ini dibuktikan bahwa perusahaan teknologi CRM anjlok setelah naik 28% antara
yang menerapkan IT memperoleh keuntungan 1999 dan 2000, penjualan CRM turun 5% pada
lebih besar 40% dengan cara mengadopsi suatu tahun 2001 sedangkan pada tahun 2002 turun
teknologi informasi guna dapat memantapkan dan sebesar 25% dan 17% pada tahun 2003 (Rigby,
memastikan kecepatan informasi sampai pada 2004). Sedangkan pada tahun 2005 terjadi
level top manajemen. kenaikan permintaan teknologi CRM sebesar 10%
Informasi yang didapatkan harus cepat, tepat hal ini menimbulkan suatu pertanyaan mengapa
dan efisien sehingga mendukung kebijakan- kekecewaan berubah menjadi kepuasan,
kebijakan strategis yang diputuskan oleh top pesimisme ke optimisme? Untuk menjawab
manajemen. Selain itu produsen dituntut untuk pertanyaan ini maka paper ini bertujuan untuk
memuaskan segala kebutuhan konsumen kalau mengulas bagaimana peran CRM pada rantai
tidak konsumen akan beralih ke produsen lain, pasok untuk mencapai keberhasilan dalam
dan tentunya tidak ada produsen yang ingin penerapannya sehingga tidak akan terjadi
kehilangan kesempatan tersebut (Fournier Susan, kegagalan CRM dalam mengaplikasikannya.
2001). Keputusan pelanggan untuk membeli
Teknologi Informasi Pada Rantai Pasok
barang itu didasarkan pada kualitas produk, harga
TI dalam proses makro rantai pasok digunakan
yang bersaing, dan kualitas pelayanan yang baik.
untuk mendukung kinerja 4 aspek berikut ini: 1)
Dalam memberikan pelayanan yang baik kepada
Customer Relationship Management, fungsi ini
pelanggan, harus terfokus pada kebutuhan
terjadi antara perusahaan dengan konsumen akhir
pelanggan secara personal, agar usaha yang
dalam suatu rantai pasok. Kunci proses yang
dilakukan untuk mendapatkan pelanggan dan
terjadi meliputi marketing, penjualan, manajemen
menjaga loyalitas pelanggan harus dapat dilakukan
order dan service center, 2) Internal Supply Chain
oleh perusahaan dalam jangka waktu yang lama
Management (ISCM), fungsi ini melibatkan
agar tidak terjadinya suatu kondisi dimana produk
berbagai proses perencanaan dan pemenuhan order
menjadi hilang karena tidak adanya suatu service
konsumen. Proses yang terjadi meliputi
after sales. Hal-hal semacam itulah yang akhirnya
perencanaan strategis, perencanaan permintaan,
pada tahun 1990-2000 muncul suatu konsep
perencanaan pasokan, area service. Terdapat
Customer Relationship Management(CRM) yang
hubungan yang kuat antara ISCM dan CRM.
bertujuan untuk menyatukan teknologi informasi
3) Supplier Relationship Management (SRM)
dengan pemasaran dalam meningkatkan kepuasan
Dalam hal ini proses lebih fokus pada interaksi
konsumen.
antara perusahaan dan supplier yang berada pada
Sistem ini dapat merespon secara efisien bagian hulu rantai pasok. Kunci proses dalam
terhadap adanya perubahan keinginan pelanggan fungsi ini adalah desain kolaborasi, negoisasi,
sehingga memperkuat pendapatan dengan pembelian dan kolaborasi supply. 4) Transaction
mengurangi biaya pemasaran(Rigby, 2004). CRM Management Foundation, pada awal
pada beberapa tahun ini semakin popular, perkembangannya, TI difokuskan pada
ditambah dengan perkembangan teknologi penyederhanaan transaksi dan pengembangan
informasi yang semakin merambah berbagai metode integrasi serta visibility data antar anggota
aplikasi bisnis, CRM menjadi salah satu proses rantai pasok. Saat ini ERP telah dikenal dengan
bisnis yang menarik untuk diperbincangkan. baik di kalangan praktisi rantai pasok sebagai tool
Perusahaan tidak bisa memberikan pelayanan yang untuk mengintegrasikan proses transaksi
sama kepada semua pelanggan karena pada perusahaan.
kenyataanya tidak semua pelanggan memberikan
keuntungan maksimal kepada perusahaan. Sesuai Kelahiran Customer Relationship Management
dengan hukum 80/20, diantara 100% pelanggan Dalam konteks ini, CRM muncul pada
yang dimiliki perusahaan, hanya sekitar 20% yang akhir 1990-an yang dedefinisikan sebagai strategi
dapat memberikan keuntungan maksimal. manajemen yang menyatukan teknologi informasi
dengan pemasaran serta menyediakan pelayanan
Di sisi lain, beberapa orang memiliki
kepada pelanggan secara real time dan menjalin
pendapat negatif dari CRM pandangan semacam
hubungan dengan tiap pelanggan melalui
itu berpendapat bahwa sulit untuk menerapkan dan
penggunaan informasi tentang pelanggan.
berhasil. Hal ini dibuktikan dengan penjualan
Munculnya CRM sebagai alternatif solusi dalam

14
ISSN: 2088-4591 Vol. 3 No. 2 Edisi Nopember 2013

mengelola Hubungan Pelanggan umumnya dipicu CRM mengintegrasikan penjualan,


oleh beberapa konsekuensi dari perkembangan pemasaran, dan strategi pelayanan untuk
lingkungan strategis perusahaan yaitu: a) membangun koordinasi dan kolaborasi berbasis
Pergeseran paradigma baru dari transactional pengetahuan dengan pelanggan untuk kepentingan
marketing ke relationship marketing. b) adanya jangka panjang.
transisi perkembangan struktur organisasi
CRM Building Block
perusahaan dari yang semula berorientasi pada
CRM memiliki 8 karakteristik utama yaitu :
fungsi menjadi berorientasi pada proses. c) adanya
1. Visi CRM: Pernyataan Visi dibutuhkan bagi
pemahaman bahwasanya pendekatan secara
Organisasi sebagai arah tujuan Perusahaan
proaktif lebih baik relatif dibandingkan secara
serta acuan dalam upaya pencapaian tujuan
reaktif. d) pemanfaatan kapabilitas informasi
Perusahaan. Melalui Board of Directors
teknologi dalam memaksimalkan nilai pelanggan.
artikulasi Visi tersebut harus diketahui dan
e) diyakininya pendapat bahwa pelanggan bukan
dipahami oleh setiap elemen organisasi dan
hanya merupakan mitra perusahaan namun
pada setiap level manajemen perusahaan.
merupakan asset bisnis perusahaan.
2. Strategi CRM: Bersaing dengan Kompetitor
Konsep CRM dalam memperebutkan dan mempertahankan
Customer Relationship Management Pelanggan tidak cukup hanya dipenuhi dari
(CRM) menjadi istilah yang pada beberapa tahun sekedar melalui pernyataan Visi suatu
terakhir ini. Ditambah dengan perkembangan Perusahaan. Visi tersebut harus di
teknologi informasi yang semakin menambah transformasikan menjadi Strategi Perusahaan
berbagai aplikasi bisnis, CRM menjadi salah satu yang mampu menjawab kebutuhan Pelanggan,
proses bisnis yang menarik untuk diperbincangkan. mengetahui kapabilitas internal perusahaan
Customer Relationship Management meliputi serta memiliki komitmen dalam memberikan
semua aspek yang berkenaan dengan interaksi Pelayanan yang terbaik.
suatu perusahaan dengan pelanggannya. Hal ini 3. Consistent Valued-Customer Experience:
bisa berupa penjualan jasa ataupun barang. Aktivitas pada elemen ini memastikan
Semuanya berawal dari kegiatan marketing bahwasanya proposition memiliki nilai bagi
terhadap pelanggan. Kegiatan marketing Pelanggan dan Perusahaan, mendapatkan
mengelola seluruh aspek dari daur hidup market position dan konsistensi pelayanan pada
pelanggan, mulai dari sales, acquisition, setiap channel yang digunakan.
fulfillment, hingga retention. CRM mempunyai 4. Organizational Collaboration: Elemen ini
perbedaan dengan dengan konsep pemasaran melibatkan transformasi budaya perusahaan,
umum (mass marketing), dimana dalam konsep struktur dan perilaku dari setiap pegawai dan
pemasaran adalah bagaimana memasarkan produk Unit Organisasi, Mitra, Supplier dalam
secara masal kepada konsumen dalam skala pasar bekerjasama memenuhi kebutuhan Pelanggan.
homogen maupun yang tersegmentasi. 5. CRM Processes: Cakupan dari kegiatan ini
Konsep CRM menekankan pada melibatkan manajemen dalam hubungannya
pendekatan untuk membangun portofolio melalui dengan customer life cycle, analysis dan
jalinan bisnis yang terbentuk dengan pelanggan knowledge management.
melalui interaksi, memberdayakan hubungan yang 6. CRM Information: Berdasarkan data
terbentuk, pembentukan jaringan, dan berkualitas yang dikumpulkan dari berbagai
meningkatkan komunikasi dalam rangka sumber diolah menjadi informasi yang akurat
menumbuhkan loyalitas pelanggan. CRM juga dan up-to-date untuk dipergunakan sebagai
mengedepankan sistem kolaborasi antara basis dalam proses pengambilan keputusan
perusahaan dengan pelanggan, dimana sistem ini oleh manajemen.
tidak dimiliki oleh konsep pemasaran secara umum 7. CRM Technology: Perusahaan yang sukses
yang menekankan pada penggunan media pada umumnya memanfaatkan data dan
periklanan. informasi manajemen, aplikasi-aplikasi dalam
berhubungan dengan Pelanggan yang didukung
oleh arsitektur dan infrastruktur IT dalam
menjalankan CRM.

15
Vol. 3 No. 2 Edisi Nopember 2013 ISSN: 2088-4591

8. CRM Metrics: Pengukuran kinerja identifikasi, menarik dan mempertahankan


berdasarkan tolok ukur dari sudut pandang pelanggan serta focus dalam menyelaraskan
internal maupun internal dalam implementasi seluruh organisasi dalam keberlangsungan
CRM merupakan hal penting yang harus dapat hubungan dengan pelanggan.
dilakukan oleh system tersebut.
CRM dapat dicirikan sebagai berikut:
Creating The Customer Centric Supply Chain CRM Merupakan Alat Strategis
Alat teknologi dapat menjadikan pelanggan Pada umumnya menganggap CRM sebagai
menjadi lebih canggih dengan menyediakan suatu teknologi, pada kenyataannya tidak ada
berbagai pilihan dan akses informasi dengan perangkat lunak dapat mengelola setiap aspek
berbagai pilihan. Pelanggan menjadi lebih hubungan pelanggan. menurut Michael Boyd,
berubah-ubah dalam kebiasaannya membeli dan direktur CRM memberitaukan bahwa CRM adalah
cenderung kurang tetap setia pada hubungan cara, bentuk atau aplikasi perangkat lunak. Pada
masalalu. Perusahaan terus mengembangkan dasarnya aplikasi perangkat lunak merupakan
model bisnis dalam membnagunloyalitas strategi bisnis untuk mencoba dalam
pelanggan yang berkelanjutan. Untuk mencapai mengoptimalkan profitabilitas, pendapatan, dan
tujuan ini perusahaan dan jaringan bisnis focus kepuasan pada tingkat individu. Setiap aplikasi
pada bagaimana mereka dapat menjadi lebih tunggal adalah alat yang dapat digunakan untuk
Customer Centric yang mengharuskan meninjau mencapai tujuan CRM, karena CRM meliputi
kembali rencana strategies. pemasaran, penjualan, pelayanan dan juga
difokuskan pada hubungan pelanggan yang
Advent dari Customer Relathionship
memberikan nilai, pendapatan, efisiensi dan solusi
Management
untuk masalah bisnis.
Semua bisnis apakah produk atau jasa
Untuk membangun strategi CRM yang
mempunyai tujuan untuk mempertahankan
efektif, ada 4 langkah penting yang harus
pelanggan agar setia dan memanfaatkan berbagai
dilakukan yaitu : 1) Mengidentifikasi karakteristik
cara supaya mendapatkan pelanggan baru.
dari setiap pelanggan. 2)Membuat model dari nilai
Menyadari tujuan ini pasar sangat kompetitif
setiap segmen pelanggan. 3) Menciptakan strategi
dalam menfokuskan pada penjualan produk dan
yang proaktif dan rencana pelaksanannya atau
layanan. Kekuatan pertumbuhan pelanggan
metoda bisnisnya, yang dapat menjawab
difasilitasi oleh internet untuk membeli dan
kebutuhan pelanggan, dimulai dengan segmen
mengubah yang mereka yang beli sesuai dengan
pelanggan yang paling potensial. 4) Mendesain
kebutuhannya. Hal ini merupakan customer-
ulang struktur perusahaan sepanjang diperlukan,
centric menyatu pada kosep CRM yang tidak
proses kerja, teknologi dan sistem penghargaan
sekedar sebuah metodologi dalam meningkatkan
untuk pelanggan dalam rangka
penjualan dan efektivitas layanan. Tujuan dari
mengimplementasikan strategi peningkatan
CRM adalah untuk architecting terus menerus
hubungan dengan pelanggan.
yang menghasilkan nilai produktivitas perusahaan
dan jaringan supply chain dimana hubungan yang Apakah CRM Berfokus dan Memfasilitasi
berkelanjutan dengan pelanggan. Para industry Proses Layanan Pelanggan
analis, konsultan dan praktisi sama sama setuju Menjadi lebih responsif terhadap
bahwa CRM bukan hanya teknologi melainkan pelanggan mensyaratkan bahwa penjualan dan
strategi bisnis yang terfokus pada srangkain proses layanan akan mampu menajemen yang efektif
bisnis. Yang lain menganggap sebagai lanjutan berdasarkan kemampuan untuk mengidentifikasi
dari filosofi Enterprise Resource Planning (ERP). apa yang membawa nilai kepada pelanggan.
Menurut Greenberg, CRM adalah sebuah
Apakah CRM Berfokus dalam
sistem yang lengkap terdiri dari: 1)menyediakan
Mengoptimalkan Pengalaman Nasabah
sarana dan metode untuk meningkatkan loyalitas
CRM adalah berkaitan dengan pelanggan
pelanggan, 2)menyediakan sarana teknologi dalam
yang beranggapan pelanggan berarti segalanya
mempertahankan pelanggan, 3)memberikan
mulai menyediakan tingkat layanan personal,
pandangan yang terintegrasi dari pelanggan di
produk yang disesuaikan untuk memanfaatkan
perusahaan. Sehingga CRM dapat didefinisikan
iklan, kemudahan dalam memesan produk, atau
sebagai semua kegiatan yang mencakup

16
ISSN: 2088-4591 Vol. 3 No. 2 Edisi Nopember 2013

memastikan layanan callback yang positif. Hasil  EBS. Enterprise Busines System (EBS)
akhirnya membuat pelanggan merasa baik dan menyediakan "tulang punggung" untuk
terhubung kepemasok mereka. manajemen pelanggan. Sebuah perusahaan
EBS terdiri dari tiga komponen penting.
CRM Membantu Pemasok untuk Mengukur transaction maintenance, catatan status open
Profitabilitas Pelanggan order dan menyediakan dokumen sejarah
Manajemen pelanggan yang efektif penjualan. Dalam komponen kedua, informasi,
memerlukan nilai nilai profitabilitas untuk setiap EBS menyediakan visibilitas untuk elemen
pelanggan . seperti harga, promosi dan saldo persediaan.
Akhirnya EBS berisi keseimbangan, koleksi,
CRM Apakah Berkenaan dengan manajemen
catatan pembayaran dan keungan analisis
Kemitraan
Manajemen pelanggan yang efektif  Web sistem, Pelanggan mereka dengan mudah
mengetahui kebutuhan, nilai-nilai dan visi setiap menggunakan situs Web. Situs Web
pelanggan. CRM dapat memelihara hubungan memungkinkan pelanggan untuk mengunjungi
jangka panjang. katalog, masukkan perintah, harga,
mengkonfigurasi perintah, berpartisipasi dalam
CRM Apakah Fasilitator Utama dari lelang, dan melakukan sejumlah fungsi
Kolaborasi Supply Chain swalayan dan memantau status pemesanan on-
Produk dan informasi merupakan entitas line.
dalam supply chain, perusahaan dapat membuat  Pemasaran kemampuan untuk berkomunikasi
terintegrasi sehingga memiliki pelanggan setia dan terhadap produk, merek,layanan dan
dapat menarik pelanggan baru, serta memiliki comfirmasi peran pemasaran adalah untuk
hubungan-kolaboratif yang paling efektif. mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
pelanggan, menentukan target bisnis yang
A. Mapping dan Cluster CRM terbaik yang dapat melayani, memutuskan
Dalam memahami misi dari CRM, hal ini pada campuran produk yang tepat , layanan,
mungkin berguna untuk sketsa sebuah peta fungsi dan program untuk menawarkan pasar-pasar.
yang berhubungan dengan CRM ditemukan dalam umnya memotivasi organisasi untuk terus
organisasi yang khas. Seperti yang akan dibahas, fokus pada layanan pelanggan yang optimal
CRM tidak peduli dengan aspek tertentu dari Selain itu, pemasaran berkaitan dengan
manajemen pelanggan, namun sebenarnya identifikasi apa yang masing-masing pelanggan
merangkum beberapa proses bisnis terkait dan sebagai nilai, strategi penetapan harga, dan
mengarahkan untuk mencari cara dalam bagaimana untuk menghasilkan keuntungan
mengoptimalkan pengalaman pelanggan. dengan memastikan bahwa pelanggan puas.
Sebagaimana tercantum pada gambar 1, pelanggan  Data Eksternal. Kemampuan untuk
adalah titik tumpu dari semua proses CRM mempertahankan kepemimpinan yang
kompetitif hubungan kolaboratif baik dalam
organisasi,retailer, pemasok, dan mitra.
Informasi dari internal dan jaringan sangat
penting dalam merancang segala sesuatu dari
bundling promosi / produk, pembiayaan, dan
desain kemasan, untuk pemenuhan,
merchandising, dan transportasi.
 Aplikasi CRM Teknologi CRM dapat
dipisahkan menjadi tiga segmen. CRM
pertama, Operasi CRM, terdiri dari fungsi
tradisional, pemesanan, faktur / penagihan, dan
data penjualan ditemukan di EBS backbone.
Hal ini termasuk e-CRM internet berbasis
Gambar 1. CRM Management Spere aplikasi seperti portal dan pertukaran, e-mail,
EDI, otomatisasi tenaga penjualan, dan
nirkabel manajemen pelanggan. CRM, kedua

17
Vol. 3 No. 2 Edisi Nopember 2013 ISSN: 2088-4591

kolaboratif, berfokus pada saluran mencakup  Top Management Commitment : Tidak dapat
fungsi seperti peramalan dan desain proses. dipungkiri bahwa kunci kesuksesan
CRM ketiga, CRM analitis, terdiri dari implementasi program Customer Relationship
penangkapan, penyimpanan, ekstraksi, Management agar menjadi sentral aktivitas
pelaporan, dan analisis data pelanggan historis. pada setiap level management adalah atas
• Analytics. Manajemen yang efektif dari inisiatif dan keterlibatan komitmen top
pelanggan memerlukan cara untuk mengakses manajemen. Melalui pernyataan Visi, Misi, dan
akurat dan tepat waktu intelijen bisnis. Sasaran oleh Top Management, kemudian
Informasi bisa berasal dari kegiatan penjualan Strategi CRM ditranslasikan menjadi target-
dan dapat mencakup database yang berisi target operasional pada level business unit.
pelanggan, produk daftar, dan data Lebih jauh lagi keterlibatan manajemen dalam
pembayaran. Hal ini juga dapat berasal dari penyempurnaan elemen-elemen CRM
pemasaran dan informasi seperti pendapatan diharapkan akan berdampak langsung pada
penjualan, segmentasi pelanggan, promosi, sasaran-sasaran utama perusahaan seperti :
Informasi yang digunakan untuk analisis dan customer satisfaction, revenue dan competitive
pelaporan dapat berasal dari layanan yang advantage.
terdiri dari kontak pelanggan, dukungan  Business Process : Dalam upaya menciptakan
permintaan dan tanggapan survey.Business nilai bagi Pelanggan (customer value), peran
Intelijen atau seperti Wharehousing, dari pendefinisian proses bisnis yang efisien,
mengatakan tidak sama dengan CRM. transparan dan berorientasi kepada Pelanggan
Perbedaan, menurut Dyche, adalah CRM yang merupakan hal terpenting yang harus dimiliki.
"Mengintegrasikan informasi dengan tindakan Diharapkan dengan proses bisnis yang spesifik
bisnis." Tujuan dari analisis CRM adalah tersebut dapat tercipta accoutability yang jelas
untuk menyebarkan kemampuan untuk dari unit-unit terkait pada setiap level
bertindak pada data dan analisis yang organisasi.
dihasilkan dari pelanggan dan repositori  Culture/Human Resources : Perusahaan pada
pemasaran untuk meningkatkan proses bisnis intinya melakukan investment secara
sehingga mereka lebih customer-centric. komprehensif pada SDM untuk membangun
• Layanan. Komponen terakhir dalam cluster budaya perusahaan yang mampu menunjang
fungsi CRM adalah layanan pelanggan yang pencapaian sasaran perusahaan secara efisien
mampu efisien dan efektif dalam merespon dan efektif. Strategi bisnis perusahaan melalui
pelanggan, Apakah mereka disebut pusat pendekatan CRM mensyaratkan adanya budaya
kontak, interaksi pelanggan cen ters, atau pusat dan kompetensi SDM yang memahami
perawatan pelanggan, perusahaan telah customer focus.
semakin menyadari bahwa kekuatan fungsi  Organizational Structure : Aktivitas
dukungan mereka berperan dalam memperkaya Customer Relationship Management pada
hubungan pelanggan. Baru-baru ini, internet dasarnya terintegrasi pada setiap level
dan teknologi lainnya telah diterapkan untuk organisasi dan bisnis unit. Melalui struktur
fungsi pelayanan, dalam bentuk kontak organisasi yang benar, akan tercipta
otomatis pusat, integrasi komputer telepon, tanggungjawab langsung dari setiap Unit
berbasis Web self-service dan survei layanan Organisasi dalam mencapai kepuasan
elektronik. Pelanggan.
 System : System apapun yang menjadi elemen
Critical for CRM Success dalam suatu perusahaan seharusnya sejalan
Dipandang dari perspektif Customer, dengan kebijakan strategis core bisnis
terdapat kesamaan pandangan diantara para Perusahaan dalam upaya pencapaian sasaran
eksekutif bahwa hal-hal yang perlu menjadi yang telah ditetapkan. Billing and collection
konsideran sehubungan dengan melakukan system, channel management system, sales
improvement terhadap kapabilitas Customer nya marketing system, dan decision suport system
yaitu : lainnya sebaiknya dirancang dan dan
dioperasikan untuk mendukung strategi bisnis,
bisnis proses dan organisasi perusahaan.

18
ISSN: 2088-4591 Vol. 3 No. 2 Edisi Nopember 2013

System tersebut harus terintegrasi secara Siklus Hubungan Konsumen


komprehensif dan fleksibel agar mampu
merespons dinamika perkembangan lingkugan
eksternal.

Siklus CRM

Enhancement Retention

Acquitition

Gambar 3. Sikulus Hubungan Konsumen

Perkembangan CRM sebagai Profit dalam


Gambar 2. Siklus CRM Jangka Waktu Panjang
CRM merupakan strategi pemasaran yang
Fase – fase CRM dan aktifitas utamanya sebagai berkembang karena adanya pergeseran fungsi
berikut : pemasaran yang disesuaikan dengan teknologi.
a) Accquitition Bila dalam era 90 an akses informasi terhadap
 Penawaran produk yang beragam yang produk terbatas pada iklan di media cetak, maka
disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan pada abad 20, akses informasi mengenai produk
 Melakukan penawaran dengan sebaik- atau jasa dapat diperoleh oleh konsumen dari dunia
baiknya berdasarkan basis pengetahuan maya atau basis web, artinya bahwa jendela
terhadap pelanggan informasi terhadap pelayanan dapat dikendalikan
 Memberikan pelayanan yang memuaskan dan oleh konsumen sebagai raja menjadi mudah.
memberikan tanggapan secara proaktif Investasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam
b) Enhancement menerapkan CRM tidaklah kecil, dibutuhkan suatu
 Meningkatkan penjualan produk dan perhitungan mengenai biaya perubahan terhadap
melakukan cross-sell aset yang perlu dilakukan perubahan untuk dapat
 Meningkatkan penjualan terhadap masing memenuhi tuntutan terhadap kebutuhan konsumen.
masing pelanggan. Kualitas pelayanan terhadap konsumen dalam
c) Retention jangka waktu yang panjang untuk menciptakan
 Memberdayakan basis pengetahuan tentang loyalitas konsumen seringkali kurang diperhatikan
pelanggan untuk membangun pelayanan yang oleh pihak manajemen, padahal bagaimanapun
adaptif juga hubungan dengan customer tidak hanya
sebatas pada kegiatan pembelian, namun harus
 Memberikan penawaran produk baru yang
berlanjut (continous) untuk menunjukkan kepada
sesuai dengan kebutuhan pelanggan
konsumen bahwa produk yang telah mereka beli
 Memberikan motivasi incentif kepada SDM
adalah suatu produk yang menyediakan jaminan.
untuk melakukan pemeliharaan pelanggan
Sebagai contoh bentuk pemeliharaan konsumen
dan melakukan win back pelanggan churn.
adalah adanya website dan call center untuk semua
customer, untuk mendukung kegiatan pelayanan.
Dalam penerapannya bahwa dengan keluhan-
keluhan yang ditujukan oleh konsumen kepada

19
Vol. 3 No. 2 Edisi Nopember 2013 ISSN: 2088-4591

perusahaan justru memberikan suatu peluang dan diimplementasikan, karyawan akan mampu
tantangan menciptakan suatu konsep pelayanan mengenali sifat dan manfaat dari strategi baru.
terbaik dengan cepat, mudah, dan dapat  Bahaya 3: Dengan asumsi Teknologi CRM
menjangkau seluruh lapisan konsumen. Apakah Lebih Baik
Banyak eksekutif juga keliru mempercayai
CRM Hari Ini bahwa CRM adalah produk teknologi intensif
Menurut sebuah survei yang dilakukan dan
oleh Gartner, Inc, teknologi terbesar dunia cenderung untuk menempatkan penekanan
penelitian lebih dari 50% implementasi CRM pada fungsi baru dari perangkat lunak CRM.
dianggap gagal. Studi CRMretail 2004, sebuah "CRM dapat dikelola di banyak cara. Namun,
survei yang dilakukan oleh National Retail tujuan dari CRM dapat terpenuhi tanpa
Federasi di Amerika Serikat selama lebih dari 100 investasi besar dalam teknologi hanya dengan,
anggota perusahaan, menunjukkan bahwa hanya katakanlah, memotivasi karyawan untuk lebih
sekitar 30 persen responden tahun itu mengatakan menyadari kebutuhan pelanggan.
bahwa inisiatif CRM sepenuhnya. Bain &  Bahaya 4: Stalker, merayu, Pelanggan
Company, salah satu perusahaan terkemuka di Dengan bantuan perangkat lunak CRM,
dunia konsultan bisnis global, melakukan survei manajer pemasaran dapat lebih mudah
berjudul "Management Tools & Tren 2005," yang menganalisis besar jumlah data pelanggan dari
menunjukkan bahwa "CRM sekarang hanya sebelumnya, dengan demikian, mereka
melampaui global perencanaan strategis sebagai cenderung untuk menghubungi pelanggan
manajemen yang digunakan. CRM telah menjadi mereka tanpa pertimbangan.
sangat populer dan sekarang diterima secara luas,
namun menempatkan untuk penggunaan praktis Selain empat bahaya dijelaskan di atas,
tampaknya akan sulit. ada hal lain untuk mempertimbangkan
pertimbangan. Pada tahap pendahuluan dari CRM,
Mengapa CRM Gagal komunikasi rutin adalah cukup penting bagi
Banyak konsultan dan kritikus telah seluruh perusahaan. Doug Tanoury, presiden
menyatakan berbagai pendapat tentang mengapa Consulting Interaksi Pelanggan, menunjukkan
begitu banyak Proyek CRM telah gagal. Darrell bahwa hal itu harus disampaikan seluruh
K. Rigby dan rekan kerja di Bain & Company, perusahaan yang menyoroti di mana kita berada.
misalnya, telah menyebutkan Empat Perils dari Secara umum, biaya pelaksanaan CRM adalah
CRM. Yaitu : cukup tinggi. Dapat menghabiskan antara $ 30 dan
$ 90 juta selama periode tiga tahun pada perangkat
 Bahaya 1: Menerapkan CRM Sebelum lunak, teknologi, tenaga kerja, jasa konsultasi, dan
Membuat Strategi Pelanggan Banyak eksekutif pelatihan karyawan yang terkait dengan inisiatif
keliru percaya bahwa perangkat lunak CRM CRM. Menerapkan CRM seperti sebuah proyek
pelaksanaan setara dengan menciptakan besar yang sebagian besar eksekutif cenderung
strategi pemasaran. Namun pada untuk berpikir bahwa CRM adalah sebuah
kenyataannya, perangkat lunak CRM adalah perangkat lunak yang akan mengelola hubungan
hanya untuk memindahkan strategi mereka pelanggan dengan sendirinya. Tapi ini adalah
ke dalam tindakan. Sebelum menerapkan kesalahan besar. Sebagai Rigby menunjukkan:
perangkat lunak CRM, perusahaan harus CRM adalah bundling strategi pelanggan dan
merumuskan strategi dan memperjelas tujuan proses, didukung oleh perangkat lunak yang
strategi ini relevan, untuk tujuan meningkatkan loyalitas
 Bahaya 2: Rolling Out CRM Sebelum pelanggan dan, akhirnya, profitabilitas perusahaan.
Mengubah Organisasi Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada
Setelah menetapkan tujuan strategi, beberapa perusahaan yang telah berhasil dalam
perusahaan harus merubah organisasinya atau menerapkan perangkat lunak CRM. Pada umum di
proses bisnis yang sesuai. Ini tidak hanya antara perusahaan-perusahaan tersebut adalah
termasuk operasi eksternal dengan pelanggan bahwa mereka semua sudah mengambil pragmatis,
tapi sistem internal, seperti deskripsi pekerjaan, pendekatan disiplin untuk CRM, ruang lingkup
ukuran kinerja, sistem kompensasi, kursus yang sederhana. Mereka hanya memperkenalkan
pelatihan, dll Jika reformasi tersebut CRM ke dalam proses kritis atau yang fatal cacat

20
ISSN: 2088-4591 Vol. 3 No. 2 Edisi Nopember 2013

dalam daya saing perusahaan mereka . Metode ini Kekhawatiran Privacy


begitu efektif sehingga akan menjadi umum Pengakuan privacy telah meningkat di
strategi di masa depan. masyarakat saat ini, dan perusahaan harus
menangani informasi pribadi dengan sangat hati-
Visi Untuk Masa Depan hati. Scott Nelson, wakil presiden dan direktur
Return on Investment (ROI) riset area untuk Gartner, mengatakan, bahhwa : Ini
Meskipun pengeluaran pada CRM bisa akan membutuhkan pemikiran ulang tentang
sangat besar, perusahaan sering berinvestasi di bagaimana informasi dikumpulkan, bagaimana
dalamnya tanpa sangat jelas ide tentang bagaimana akses pelanggan, kontrol data dan perusahaan
mereka akan mengukur laba atas investasi tersebut. dapat melindungi dari pihak yang Tidak
Mengingat saat perusahaan tidak punya pilihan berkepentingan yang menginginkan data
lain selain untuk fokus pada ukuran finansial pelanggan.
khususnya ROI. Analisis ROI harus
Jepang
mempertimbangkan tidak berwujud (misalnya,
Di Jepang, CRM secara bertahap
penghematan biaya dan pertumbuhan pendapatan).
diterima, dan perangkat lunak yang telah dijual
Cukup dinyatakan, ROI dihitung sebagai
terutama untuk perusahaan besar. Sampai
pengembalian dibagi dengan investasi. Ketika
sekarang, ukuran pasar untuk CRM di Jepang
menilai total biaya kepemilikan dari CRM,
masih kecil, hanya sekitar 1 / 20, sebagai besar
penting untuk menambahkan biaya berkelanjutan
seperti di Amerika Serikat. Namun, pada tahun
seperti perangkat lunak tahunan biaya lisensi,
2006, Microsoft memasuki pasar,bertujuan di
pemeliharaan perangkat lunak (misalnya,
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. Jadi,
modifikasi dan memperbaiki bug), dan
pasar akan memperluas sebelum terlalu lama.
berkesinambungan pelatihan karyawan, serta satu
Total pendapatan telah meningkat secara dramatis
kali biaya, seperti lisensi dasar perangkat lunak,
dan diperkirakan akan terus melakukannya di masa
biaya konsultasi, perangkat keras, pelatihan
karyawan awal, dan sebagainya.
Teknologi CRM harus memiliki elemen-elemen
Di sisi lain, ketika mencari tahu kembali, sebagai berikut:
masalah ini jauh lebih kompleks, karena ada 1. Aturan-aturan Bisnis, Aturan bisnis
banyak manfaat berwujud dan tidak berwujud . tergantung dari kompleksitas transaksi.
Manfaat nyata termasuk penghematan biaya dan Aturan-aturan bisnis harus dibuat untuk
pertumbuhan pendapatan yang akan dicapai memastikan bahwa transaksi dengan
dengan peningkatan produktivitas tenaga pelanggan dilakukan dengan efisien.
penjualan, meningkatkan cross-selling, dan Misalnya pelanggan dengan pembelian besar
meningkat pelanggan tingkat retensi. Manfaat tak yang mendatangkan keuntungan besar harus
berwujud mungkin peningkatan kepuasan dilayani oleh staf penjualan senior dan
pelanggan, perbaikan kemampuan prediksi pasar, berpengalaman.
dan pengembangan produk sesuai dengan 2. Penggudangan Data (data warehousing),
kebutuhan pelanggan. Meskipun manfaat ini sulit Konsolidasi dari informasi tentang pelanggan
untuk dihitung, mereka dapat diukur dengan harus dilakukan dalam satu sistem terpadu.
benchmark yang tepat, bagaimanapun bahwa Hasil analisa harus mampu menampilkan
manfaat dari CRM harus diukur pada basis jangka petunjuk-petunjuk tertentu tentang pelanggan
panjang. Program CRM mengambil beberapa sehingga staf penjualan dan marketing
waktu untuk membawa manfaat kepada mampu melakukan kampanye terfokus
perusahaan, dan sulit untuk menentukan periode terhadap grup pelanggan tertentu. Nantinya
yang tepat waktu untuk hasil yang terwujud. gudang data ini juga harus mampu
Dengan demikian, konsep ROI akan menjadi lebih menaikkan volume penjualan dengan cross-
canggih dalam waktu dekat. selling atau up-selling.
3. Situs (web), CRM harus memiliki kemampuan
swalayan. Hanya aplikasi berbasis situs (web
based) yang bisa mendukung ini. Pelanggan
bisa melakukan transaksi sendiri, tahu berapa
yang harus dibayar, dan sebagainya.

21
Vol. 3 No. 2 Edisi Nopember 2013 ISSN: 2088-4591

4. Pelaporan (reporting), Teknologi CRM harus dengan pelanggannya dalam rangka membujuk
mampu menghasilkan laporan yang akurat dan mereka untuk membeli lebih banyak produk-
komprehen, yang nantinya berguna untuk produknya.
menganalisa kelakuan pelanggan, dan lain-lain.
Untuk mengembangkan dan menerapkan
5. Meja Bantu (helpdesk), Teknologi yang
CRM diperlukan rangkaian proses yang
mampu mengintegrasikan informasi pelanggan
memungkinkan dilakukannya analisis pelanggan,
ke aplikasi meja bantu akan menunjukkan ke
sehingga perusahaan dapat mengenali pelanggan
pelanggan seberapa serius sebuah enterprise
secara individual. Perusahaan tahu pelanggan
menangani pelanggannya.
mana yang berpotensi memberikan keuntungan
besar - mana yang merugikan, treatment macam
Nilai Tambah dalam penggunaan CRM
apa yang harus diberikan ke setiap pelanggan
Penggunaan Customer Relationship
secara berbeda sehingga value yang diberikan
Management (CRM) bidang pariwisatan dalam
lebih baik dari pesaing.
kegiatan bisnis mereka memberikan suatu
keuntungan atau nilai bagi perusahaan tersebut, Hal yang penting untuk mengadopsi CRM
nilai tersebut merupakan keuntungan yang yang sesuai dengan strategi perusahaan dan
didapatkan perusahaan pada penggunaan Customer organisasi. Menurut bisnis konsultan Michael
Relationship Management (CRM ) ini. CRM Treacy dan Fred Wiersema, ada tiga disiplin nilai,
membantu perusahaan dalam mengumpulkan dan cara-cara yang diinginkan di mana perusahaan
menganalisa informasi tentang sejarah pelanggan, dapat menggabungkan model operasi dan proposisi
apa saja yang menjadi kesenangannya, apa saja nilai menjadi yang terbaik di pasar mereka. Yang
keluhannya bahkan data – data lain untuk mengira- pertama adalah "Operational Excellence," yang
ngira apa yang akan pelanggan inginkan di masa berarti "pelanggan menyediakan dengan handal
yang akan datang. produk atau jasa dengan harga yang kompetitif,
disampaikan dengan sedikit kesulitan atau
Selain itu juga Customer Relationship
ketidaknyamanan. " Yang kedua adalah "Produk
Management (CRM) membantu perusahaan untuk
Kepemimpinan," yang berarti "produk yang terus
mengembangkan usahanya berdasarkan
menerus mendefinisikan ulang. Dan yang ketiga
pengetahuan yang lengkap tentang keinginan
adalah" Pelanggan Inti, "yang berarti tidak
pelanggan, dinamika pasar dan persaingan dengan
memberikan" apa yang pasar menginginkan, tetapi
cara :
apa yang diinginkan pelanggan tertentu. "
 Menawarkan status pelanggan yang lebih
Perusahaan dengan kualitas-kualitas ini harus
tinggi ( gold card vs silver card )
mempererat hubungan dengan pelanggan mereka,
 Mengidentifikasi keinginan pelanggan untuk dan mereka akan menjadi kandidat optimal untuk
menghindari penipuan menerapkan CRM. Bahkan jika perusahaan
 Mengurangi resiko operasional karena data – memilih "Operational Excellence" atau "Produk
data pelanggan tersimpan dalam sebuah Kepemimpinan, "itu harus mempertahankan
system standar ambang batas pada dimensi lain dari nilai.
 Respon yang lebih cepat terhadap pelanggan. Artinya, perusahaan-perusahaan ini juga dapat
mengambil keuntungan dari CRM.
SIMPULAN
Dengan adanya sistem CRM (Customer DAFTAR PUSTAKA
Relationship Management), maka diharapkan agar [1] Feld , Charlie S. and Donna B. Stoddard,
para pelaku bisnis dapat mengetahui bagaimana 2004. Getting IT Righ. Harvard Business
langkah langkah atau cara cara melayani Review.
konsumen, agar konsumen merasa puas sehingga [2] Fournier Susan, Susan Dobscha, and David
keuntungan yang diperoleh semakin meningkat, Glen Mick, 2001. Preventing the Premature
karena apabila konsumen merasa puas dengan Death of Relationship Marketing. Harvard
pelayanan kita, maka secara otomatis konsumen Business Review.
tersebut akan membeli lagi, atau bahkan menjadi [3] Gartner, Inc
pelanggan tetap. Tanpa interaksi yang sering, sulit http://www.gartner.com/5_about/press_releas
bagi perusahaan untuk mempertahankan dialog es/2001/pr20010912b.html.

22
ISSN: 2088-4591 Vol. 3 No. 2 Edisi Nopember 2013

[4] Ross, David F, 2003. Introduction to e-


Supply Chain Management: Engaging
Technology to Build Market-Winning
Business Partnerships Management. CRC
Press.
[5] Rigby, Darrell K., dan Dianne Ledingham.
2004 . CRM Done Right. Harvard Business
Review.
[6] Rigby, Darrell K., Frederick F. Reichheld,
dan Phil Schefter, 2002. Avoid Four Perils
dari CRM. Harvard Business Review.
[7] Ross , Jeanne W. and Peter Weill, 2002. six
it decisions your it people shouldn't make
harvard business review.
[8] Customer Relathionship
Management, APICS, 2009

23

Anda mungkin juga menyukai