Anda di halaman 1dari 22

Makalah Manajemen Proyek

Proyek Internasional

Disusun oleh:

EM-A

KELOMPOK 6
Yasindra Adnan Jibali 141170263

Maulana Erdin Syahida 141170277

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


YOGYAKARTA

2019

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Proyek adalah serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu


tertentu dengan alokasi sumber daya dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran
yang telah dibuat. Kompleksitas yang terjadi selalu lebih rumit daripada yang kita
kira. Hal ini diakibatkan karena adanya hubungan saling ketergantungan dari
banyak faktor dalam pelaksanaannya.

Hal yang tidak kalah penting adalah pengerjaan proyek internasional.Proyek


internasional merupakan tugas proyek yang pengerjaannya berada di luar negara
pengelola proyek.Dalam proyek internasional pasti akan menghadapi beberapa
konflik terkait factor-faktor yang berada di suatu negara tujuan proyek.Manajer
proyek internasional perlu mengetahui bahwa mengetahui teknis proyek saja
belum cukup untuk keberhasilan proyek internasional.Maka perlu juga
mengetahui tentang beberapa aspek-aspek non-teknis yang berada di negara
tujuan proyek.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun beberapa rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan proyek internasional?

2. Apa saja factor yang memengaruhi berjalannya proyek internasional?

3. Bagaimana cara memilih lokasi proyek?

4. Bagaimana tentang lintas budaya yang lebih jauh?

5. Apa itu kejutan budaya?

6. Bagaimana cara mengatasi kejutan budaya?

7. Bagaimana siklus kejutan budaya?

8. Bagaimana cara pemilihan dan pelatihan untuk proyek internasional?


1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui apa yang dimaksud proyek internasional

2. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi proyek internasional

3. Mengetahui cara memilih lokasi proyek

4. Mengetahui lintas budaya yang lebih jauh

5. Mengetahui apa yang dimaksud kejutan budaya

6. Mengetahui cara mengatasi kejutan budaya

7. Mengetahui bagaimana siklus kejutan budaya

8. Mengetahui cara pemilihan dan pelatihan untuk proyek internasional


BAB 11

PEMBAHASAN

PROYEK INTERNASIONAL
Proyek sering di golongkan sebagai proyek domestik, proyek luar negeri (foreign
project), atau proyek global. Proyek domestik merupakan proyek yang dilakukan
di negara asal untuk sebuah perusahaan setempat (sebuah perusahaan konstruksi
yang membangun jembatan di negara bagiannya). proyek luar negeri adalah
proyek dieksekusi di negara lain untuk perusahaan asing (perusahaan swedia
membangun pabrik di AS untuk perusahaan di negara swedia). proyek global
terbentuk dari tim profesional dari berbagai negara, benua, dan budaya dengan
pekerjaan mereka adalah mengintegrasikan keseluruhan perusahaan (misalnya
perusahaan mulitinasional yang mengembangkan sistem distribusi global). tim
global adalah lintas fungsi, tempat pekerjaan, pasar, budaya, dan produk. Saat ini
perbedaan tersebut menjadi kian kabur karena organisasi dan ekonomi dunia
menjadi lebih terintegrasi.

1. Faktor-Faktor Lingkungan

Tantangan utama manajer proyek intemasional adalah kenyataan bahwa apa yang
bekerja di negara/tempat mereka mungkin tidak bekerja di lingkungan asing.
Terlalu sering manajer proyek memaksakan berbagai praktik, menilai diri superior
tanpa bertanya apakah praktik di negara mercka dapat diterapkan di negara asing?
lingkungan baru. Walaupun ada persamaan antara proyck domestik dan proyek
internasional, namun ada fakta bahwa praktik manajemen yang baik berbeda-beda
di antara negara dan budaya.Ada beberapa faktor dasar di dalam lingkungan
negara penyelenggara yang dapat mengubah bagaimana proyek akan
diimplementasikan, antara lain:

1.1 Hukum Politik

Manajer proyek ekspatriat seharusnya beroperasi di dalam peraturan dan hukum


dari negara penyelenggara (host country). Stabilitas politik dan hukum lokal
betul-betul memengaruhi bagaimana proyek akan diimplementasikan. Umumnya
hukum ini melindungi para pekerja lokal, pemasok, dan lingkungan.
Balasan yang dikenakan oleh hukum nasional dan lokal perlu dikenali dan
dipahami. Mengingat undang-undang yang mempengaruhi bisnis berbeda-beda di
antara banyak negara, maka bantuan hukum berkualifikasi merupakan hal yang
sangat penting.

Stabilitas politik adalah faktor kunci lainnya di dalam memutuskan implementasi


proyek di negara asing. Kesempatan apa yang akan timbuljika ada perubahan
kekuasaan partai politik selama proyek berjalan? Apakah peraturan pajak dan
regulasi pemerintah stabil atau mengikuti perubahan angin politik? Bagaimana
hukum dibuat, dan bagaimana dengan catatan peradilan di masa lalu? Bagaimana
dunia politik memperlakukan serika! buruh? Apakah ada kerusuhan tenaga kerja?
Apakah ada kemungkinan kudeta? Perlu ada rencana kontingensi untuk
merespons keadaan- keadaan darurat.

1.2 Keamanan

Terorisme internasional adalah kenyataan yang harus dihadapi di dalam dunia


masa kini. Tim Daniel, COO (chief operating officer) latemational SOS
Assistance, Inc., melaporkan bahwa jumlah klien perusahaannya naik dua kali
lipat setelah tragedi 11 September. SOS adalah sebuah perusahaan keamanan yang
mengkhususkan diri dalam evakuasi ekspatriat dari situasi berbahaya di seluruh
dunia. Klien mereka di antaranya adalah Pricewaterhouse Coopers, Nortel
Networks Corp., dan Citigroup.

Sebagai contoh, setelah 11 September, beberapa perusahaan Amerika yang


membatalkan atau menskala kembali proyek-proyek di tempat-tempat potensial
seperti Pakistan dan Pilipina. Yang lain melaporkan meningkatnya tekanan dari
para ekspatriat yang ingin kembali ke negara asal mereka dengan keluarga
mereka. Pada 3 Jun 2004, lembaga Medecins Sans Frontieres (Doctors Without
Borders) yang mendapat penghargaan NO Perdamaian, menghentikan semua
proyek Afganistan setelah lima pekerja mereka dibunuh oleh rez Taliban.
Kejahatan adalah faktor lain. Tumbuhnya kehadiran Mafia Rusia membuat
banyak perusahaan asing beroperasi di negara bekas Uni Soviet. Penculikan para
profesional Amerika juga suatu ancaman yang sangat riil di banyak belahan dunia.
Keamanan secara nasional mencakup kekuatan militer dan kepolisian sebuah
negara untuk mencegah dan merespons serangan.

Manajemen risiko selalu menjadi bagian penting manajemen proyek. Ia bahkan


memainkan peran yang lebih besar di dalampengelolaan pproyek luar negeri.
Mengelola proyek di dalam dunia berbahaya merupakan sebuah tugas yang sulit.
Tindakan pencegahan membutuhkan biaya besar tidak hanya dalam uang, tetapi
juga dalam hal kondisi psikologis dari personel yang dikirim ke luar negeri,
Manajemen risiko yang efektif adalah hal yang sangat penting untuk sukses
proyek.

1.3 Geografi

Perencanaan dan implementasi proyek harus mempertimbangkan dampak


geografis negara pada proyek. Sebagai contoh, operasi penyelamatan pantai
Greenland hanya dapat dijadwalkan satu bulan di awal tahun karena terusan itu
beku sepanjang tahun. Proyek konstruksi di Asia Tenggara harus mengakomodasi
musim hujan ketika curah hujan dapat setinggi 50 inci per bulan. Geografi tidak
hanya memengaruhi proyek outdoor. Geografi dapat berdampak tidak langsung
pada proyek-proyek indoor". Sebagai contoh, seorang spesialis sistem informasi
melaporkan bahwa kinerjanya pada sebuah proyek di Swedia utara turun karena
jam tidurnya berkurang. la inenjelaskan bahwa di Swedia, pada musim panas,
matahari terbit 20 jam. Akhirnya, kondisi Cuaca yang ekstrem dapat membuat
permintaan luar biasa pada peralatan.

1.4 Ekonomi

Faktor- faktor ekonomi yang mendasar di daerah dan negara asing memengaruhi
pilihan lokasi dan bagaimana bisnis akan dilakukan untuk proyek-proyek
potensial? GDP sebuah negara menunjukan tingkat pertumbuhan negara.
Ekonomi yang buruk dapat menandakan sedikitnya modal untuk sumber
pembiayaan.

Keterampilan tingkat pendidikan dan persediaan tenaga kerja negara


penyelenggara dapat menentukan pilihan lokasi proyek. Apakah seleksi
dikendalikan oleh tingkat upah yang rendah atau ketersediaan bakat teknis yang
tterampil? Sebagai contoh anda dapat merekrut 3 programer di india dengan harga
1 programer di amerika serikat. Sebaliknya banyak perusahaan high tech bersedia
menanggung pengeluaran tambahan dari proyek kerjasama di Swiss dan jerman
untuk mengambil keuntungan keahlian rancang bangun mereka.

1.5 Infrastruktur

Insfrastruktur merujuk kepada kemampuan sebuah negara atau masyarakat untuk


menyediakan jasa yang diperlukan untuk sebuah proyek, dapat berupa
komunikasi, transportasi, daya, dan sistem pendidikan. Sebagai contoh,
mengembangkan pabrik baja elektrik untuk mendekati pasar utama memerlukan
tenaga listrik yang reliabel. Jika daya tidak mencukupi, alternatif lain perlu
dipertimbangkan. Akan tetapi, proyek tergantung pada jaringan telekomunikasi
yang andal. Jaringan ini menyederhanakan dan memudahkan manajemen dan
koordinasi proyek di antara stakeholder proyek di berbagai lokasi berbeda.

Contoh sebuah proyek yang gagal mempertimbangkan kebutuhan dan


infrastruktur dari negara tuan rumah adalah sebuah perusahaan AS yang
memenangkan kontrak untuk membangun sebuah rumah sakit di Afrika. Pejabat
Afrika setempat menginginkan fasilitas pelayanan kesehatan "low-tech" yang
perlu mempertimbangkan tradisi setempat. Karena biasanya kerabat menemani
pasien, maka harus ada ruang untuk mereka. Listrik tidak disediakan dengan
reliabel dan tidak ada kejelasan apakah dokter berpendidikan mau berkarier di
rumah sakit yang jauh dari kota besar itu. Oleh karena itu, pemerintah setempat
menginginkan sebuah rumah sakit untuk perawatan dasar dengan teknologi
minimum. Pada sisi lain, perusahaan konstruksi mulai mengerjakan pembangunan
rumah sakit dengan pemikiran seperti apa seharusnya sebuah rumah sakit dan
tidak ingin dituduh membangun fasilitas dengan kualitas rendah. Ia membangun
rumah sakit modern seperti yang ada di semua kota besar AS. Bangunan pun
selesai. Akan tetapi, bahkan setelah beberapa tahun rumah sakit itu tidak
digunakan karena pasokan listrik tidak cukup, pendingin udara tidak bisa
digunakan, dan dokter-dokter menolak tinggal di wilayah pedesaan.

1.6 Budaya

Bagi kebanyakan manajer proyek, perbedaan terbesar di dalam mengelola sebuah


proyek internasional adalah beroperasi dalam budaya nasional di mana banyak hal
dilakukan secara berbeda. Masalah-masalah komunikasi karena perbedaan
bahasa---sering menjadi masalah utama di dalam menyelesaikan tugas, bahkan
tugas sederhana. Walaupun penggunaan penerjemah dapat sangat membantu,
namun sama sekali tidak memecahkan masalah komunikasi, karena ada sesuatu
yang hilang di dalam penerjemahan.

Tidak hanya manajer proyek yang harus menyesuaikan dengan budaya dari negara
penyelenggara, tetapi kerap kali proyek luar negeri memerlukan kerjasama dari
negara negara berbeda. Contohnya pada sebuah proyek light rail di filipina,
sebuah perusahaan AS disewa untuk mengelola kepentingan perusahaan real
estate lokal yang membiayai proyek tersebut. Manajer proyek AS harus bekerja
dengan perwakilan Cekoslovakia yang menyediakan peralatan rel, insinyur jepang
yang bertanggung jawab membangun rel, bankir australia yang menyediakan
pembiayaan tambahan, perusahaan india sebagai arsitek dan orang asli filipina.

2. Memilih Lokasi Proyek

Ketika manajer proyek mempelajari faktor-faktor yang mendukung pemilihan


lokasi ia akan melihat bahwa ada sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari semua
faktor tersebut, yaitu risiko di tingkat direktur dan manajer senior yang akan
menerima penghargaan atas sukses proyek internasional. Satu pendekatan manajer
proyek untuk mencerna, memperjelas, dan memahami faktor- faktor yang
memimpin kepada pemilihan sebuah proyek spesifik adalah menggunakan matriks
risiko.

Gambar 15.2 menunjukkan matriks dengan ujung terpotong untuk pemilihan


lokasi proyek konstruksi sebuah pabrik printer laser di Singapura, India, atau
Irlandia. Dalam contoh ini, stabilitas politik, keterampilan dan persediaan pekerja,
kecocokan budaya, infrastruktur, dukungan pemerintah, dan keunggulan product
to-market menjadi faktor penilaian yang utama. Masing-masing lokasi proyek
dibandingkan berdasarkan masing-masing faktor. Gambar 15.3 menunjukkan
uraian lebih lanjut dari faktor evaluasi infrastruktur. Di dalam contoh ini,
transportasi, tenaga kerja terdidik, utilitas, telekomunikasi, dan pemasok penjual
dianggap penting untuk mengevaluasi infrastruktur untuk masing-masing lokasi.
Total skor pada Gambar 15.3 digunakan untuk menentukan nilai-nilai dari faktor
infrastruktur matriks penilaian yang ada pada Gambar 15.2. Di dalam proyek ini,
Irlandia menjadi pilihan. Jelas bahwa Singapura dan Irlandia sangat memenuhi
untuk infrastruktur dan beberapa faktor lain. Bagaimanapun, faktor penilaian
Irlandia untuk mengakses EEC (keunggulan produk di pasar) telah mengubah
keputusan.

3.Lebih Jauh tentang Pertimbangan Lintas Budaya


Budaya digambarkan sebagai sebuah sistem dari norma-norma bersama,
kepercayaan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang mengikat orang-orang menjadi satu,
menciptakan tujuan bersama dan identitas unik.Budaya adalah sebuah konsep
yang dibuat untuk tujuan deskriptif dan ia tergantung pada fokus tujuan
kelompok.
3.1 Penyesuaian
Ketika bekerja pada proyek multibudaya,para manajer kadang-kadang
menghadapi dilemma etis yang berhubungan dengan budaya.Perbedaan budaya
hanya sebagian kecil dari gunung es terapung.Dunia ini terlalu luas untuk dicakup
dalam satu bab tentang semua variasi budaya yang akan dihadapi oleh para
manajer ketika mereka bekerja pada proyek internasional.Sebagai gantinya,suatu
contoh tentang sebagian dari perbedaan tersebut akan diulas dalam materi tentang
bekerja pada proyek di empat negara berbeda: Meksiko, Prancis, Arab Saudi, dan
China.
3.2 Bekerja di Meksiko
Amerika menurut sejarah berkembang dalam satu lingkungan di mana orang asing
harus mampu bekerja sama, berinteraksi, dan melakukan bisnis.Di perbatasan
Amerika, hampir semua orang adalah orang asing dan orang-orang harus bekerja
sama sekaligus menjaga jarak.Sentimen orang Amerika Inggris bahwa “Pagar
yang baik membuat tetangga yang baik” menyatakan dengan baik nilai budaya
Amerika tersebut.Sebaliknya,Meksiko berkembang dalam lingkungan di mana
satu-satunya orang yang bisa dipercaya adalah keluarga dan teman dekat – lebih
luas lagi adalah orang-orang yang dikenal oleh mereka yang anda kenal dengan
baik.Sebagai konsekuensi, hubungan pribadi mendominasi semua aspek bisnis
orang Meksiko.Sementara orang Amerika biasanya tidak diajar untuk berbisnis
dengan teman, orang Meksiko dan Amerika Latin justru diajar untuk berbisnis
hanya dengan teman.
Signifikansi hubungan pribadi telah menciptakan sistem compadre di mana orang
Meksiko diwajibkan memberi preferensi kepada keluarga dan teman ketika
mereka merekrut, mengontrak, mendapatkan, dan berbagi peluang bisnis.Orang
Amerika sering mengeluh bahwa praktik seperti itu berperan terhadap
ketidakefisienan di perusahaan-perusahaan Meksiko.Orang Amerika sangat
menghargai efisiensi,sedangkan orang Meksiko lebih menghargai persahabatan.
Orang Meksiko cenderung menilai orang Amerika “dingin”.Mereka juga percaya
bahwa kebanyakan orang Amerika meremehkan mereka.Di antara hal-hal yang
paling efektif yang dapat dilakukan oleh orang Amerika agar mereka tidak
dipandang sebagai Grinyo adalah mengambil banyak waktu dan usaha di awal
hubungan kerja untuk benar-benar memahami orang Meksiko.Karena keluarga
sangat penting bagi orang Meksiko,cara yang baik untuk mengembangkan
hubungan pribadi adalah bertukar informasi tentang keluarga.Orang Meksiko
mengukur apakah seseorang layak dipercaya dengan memerhatikan loyalitas dan
perhatian yang ditunjukkan orang tersebut kepada keluarga mereka.
Orang Meksiko merasa dikurung dan dipaksa ketika diberi tenggat waktu;mereka
menyukai jadwal terbuka.Mereka biasanya menilai individu lebih penting
dibanding jadwal.Jika seorang teman tampak lesu di tempat kerja, kebanyakan
orang Meksiko akan berhenti dan mengajaknya bercakap-cakap, tidak peduli
berapa lama waktu yang mereka pakai, dan bahkan jika hal itu membuat pekerjaan
mereka terlambat.
Akhirnya, orang Meksiko tidak menganut kepercayaan seperti yang diyakini
orang Amerika, bahwa mereka mengendalikan nasib mereka sendiri.Orang
Amerika diajar,”Ketika sesuatu berjalan lancer,lancarlah semua hal.” Orang
Meksiko diajar,”Mengambil tindakan tanpa tahu apa yang diharapkan atau
diinginkan dapat memberikan konsekuensi berbahaya.” Orang Meksiko
cenderung menjadi lebih berhati-hati dan menghabiskan lebih banyak waktu
untuk mendiskusikan risiko dan masalah potensial yang oleh orang Amerika
mungkin dinilai tidak relevan atau tidak mungkin.
Petunjuk lain yang bermanfaat untuk bekerja sama dengan orang Meksiko pada
berbagai proyek meliputi:
1. Orang Amerika cenderung impersonal dan praktis ketika membuat
argument;orang Meksiko dapat sangat emosional dan penuh emosi ketika
berargumen.Mereka menikmati debat yang hidup.
2. Orang Amerika cenderung menggunakan pertemuan-pertemuan sebagai
tempat untuk menyatakan berbagai hal di depan umum,orang Meksiko
melihat pertemuan sebagai tempat dimana orang yang memiliki otoritas
mensahkan apa yang telah diputuskan selama diskusi pribadi informal.
3. Sekalipun orang Meksiko dapat emosional, mereka cenderung menjauhkan
diri dari semua kritik atau konfrontasi.Kesunyian yang berlangsung cukup
lama sering menunjukkan rasa tidak suka atau ketidaksepakatan.
4. Walaupun orang Meksiko cenderung menyukai hubungan yang lebih jauh
antara pekerja dan manajer dibandingkan orang Amerika,mereka masih
menghargai manajer yang memperlakukan mereka dalam cara yang
bersahabat tetapi sopan.
5. Jabatan sangat penting di Meksiko dan selalu digunakan ketika seseorang
sedang memperkenalkan dirinya atau sedang diperkenalkan.Berikanlah
banyak perhatian untuk mengingat jabatan seseorang seperti mengingat
namanya.

Saat ini, dengan NAFTA dan meningkatnya aktivitas bisnis internasional di


Meksiko,tradisi lama sedang menghilang.Para manajer Amerika melaporkan
bahwa perbedaan budaya tidak begitu jelas di Meksiko utara di mana banyak
perusahaan multinasional beroperasi.
3.3 Bekerja di Perancis
Di Perancis, kelas sosial seseorang sangat penting.Interaksi sosial dibatasi oleh
kelas/strata, dan seumur hidup kebanyakan orang Perancis tidak menghadapi
banyak perubahan di dalam status sosial.Orang Perancis sangat sadar dengan
status dan suka memberikan tanda-tanda status sosial seperti pengetahuan tentang
seni dan literatur, rumah yang dirancang dengan baik dan dengan dekorasi
berselera tinggi, dan pendidikan yang lebih tinggi.
Orang Perancis cenderung tertarik dengan orang yang tidak setuju dengan
mereka.Hasilnya orang Perancis biasa menghadapi konflik dan selama negosiasi,
menerima fakta bahwa beberapa posisi tidak dapat dipengaruhi dan harus diterima
apa adanya.Orang Perancis sering menentukan apakah seseorang dapat dipercaya
hanya berdasarkan evaluasi personal mengenai karakter individu.
Orang Perancis sering dituduh kurang punya etika kerja,banyak pekerja Perancis
tidak suka lembur dan rata-rata mereka mengambil libur paling lama di dunia.Di
lain pihak,orang Perancis menyukai reputasi karena kerja produktif,hasil dari
tradisi Perancis sebagai pengrajin.Tradisi ini membuat mereka sangat menghargai
kualitas ketimbang menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.
Hal-hal yang perlu diingat tentang orang Perancis adalah:
1. Orang Perancis menghargai ketepatan waktu.Sangat penting untuk tepat
waktu untuk rapat dan kegiatan-kegiatan sosial.
2. Kerapian dan selera sangat penting.
3. Orang Perancis dapat sangat sulit bernegosiasi.
4. Para manajer Perancis cenderung melihat pekerjaan mereka sebagai
latihan intelektual.
5. Orang Perancis biasanya menilai bahwa manajer adalah seorang pakar.
3.4 Bekerja di Arab Saudi
Pertama adalah pandangan orang Arab tentang waktu.Di Amerika Utara adalah
biasa untuk menggunakan klise,”Orang yang bangun pagi-pagi mendapatkan
cacing.” Di Arab Saudi,ungkapan favorit adalah,”Dukra, insha allah,” yang
artinya,”Besok, jika tuhan menghendaki,” sebuah ungkapan yang mencerminkan
pendekatan Saudi atas waktu.Tidak seperti orang Barat yang percaya bahwa
merekalah yang mengendalikan waktu mereka sendiri, orang Arab percaya Tuhan
mengendalikan waktu.Sebagai hasilnya, ketika orang Arab mengikat diri mereka
kepada tanggal di masa datang dan gagal mewujudkannya, tidak ada rasa bersalah
atau perhatian terhadap apa yang menjadi bagian mereka karena merasa tidak
punya kendali atas waktu.
Perbedaan budaya penting yang lain antara orang Arab dan orang Amerika adalah
logika dan emosi.Orang Arab sering bertindak atas dasar emosi;sebaliknya,
budaya Anglo diajar untuk bertindak berdasarkan logika.
Orang Arab juga menggunakan format sambutan yang rituali dan rumit dan
lama.Pebisnis mungkin menunggu lama sebelum diminta datang ke kantor orang
Arab.Sekali disana, ia bisa saja bertemu dengan banyak orang lain yang
hadir;pertemuan empat mata jarang terjadi.
Pertemuan-pertemuan awal pada umumnya digunakan untuk berusaha memahami
pihak yang lain.Diskusi terkait dengan bisnis tidak boleh terjadi sampai
pertemuan keempat atau ketiga.Pertemuan bisnis pada umumnya ditutup dengan
tawaran minum the atau kopi.
Orang Arab menganggap penting status dan ranking.Ketika mengadakan
pertemuan dengan mereka, mengalahlah kepada mereka yang senior.Jangan
pernah mengkritik atau mencaci maki seseorang di depan umum.
Petunjuk lain yang bermanfaat untuk bekerja di dalam budaya Arab seperti Arab
Saudi adalah:
1. Penting untuk tidak pernah menunjukkan perasaan superior (lebih
unggul/baik).
2. Kerap kali sulit untuk menghindari birokrasi.
3. Koneksi sangat penting dalam melakukan bisnis.
4. Kesabaran adalah kritis untuk sukses negosiasi bisnis.
5. Keputusan penting pada umumnya dibuat secara lisan.

3.5 Bekerja di China


Masyarakat China seperti halnya masyarakat Jepang dan Korea, dipengaruhi oleh
pengajaran Konfisius (551-478 SM).Di dalam masyarakat Konfusian penghalang
utama melawan perilaku yang tidak sah atau tidak pantas adalah rasa malu.Wajah
adalah lebih dari sekadar reputasi.Ada pepatah China mengatakan “Wajah adalah
seperti kulit batang pohon,tanpa kulit batang,pohon akan mati.”
Orang China tidak menyukai perilaku ‘ramai’ dan ketika berbicara kepada satu
sama lain, mereka menjaga jarak fisik lebih besar dibanding yang umumnya
terjadi di Amerika.Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Sekali orang China memutuskan siapa dan apa yang terbaik,mereka
cenderung memegang teguh keputusan mereka.
2. Timbal balik adalah penting di dalam negosiasi.
3. Orang China kurang menghargai pentingnya waktu dan sering membuat
orang Amerika memberi hadiah.
4. Orang China cenderung kurang ekspresif dibandingkan orang Amerika.
5. Di dalam masyarakat Konfusian,mereka yang memiliki posisi dan otoritas
wajib membantu orang lain yang tidak beruntung

3.6 Bekerja di Amerika Serikat


Orang Amerika termotivasi oleh pencapaian dan prestasi.Identitas mereka dan
sampai taraf tertentu nilai diri mereka diukur dengan apa yang sudah mereka
capai.Orang asing sering sangat dikejutkan oleh kekayaan material yang
dikumpulkan orang Amerika dan kenyamanan modern yang paling dinikmati oleh
orang Amerika.
Orang Amerika cenderung memuja orang yang dengan usaha sendiri bangkit dari
kemiskinan dan kegagalan menjadi orang sukses dan kaya.Kebanyakan orang
Amerika mempunyai kepercayaan kuat bahwa mereka dapat memengaruhi dan
menciptakan masa depan mereka, bahwa dengan kerja keras dan inisiatif mereka
dapat mencapai apapun juga yang mereka tetapkan untuk mereka
lakukan.Determinasi diri dan pragmatism mendominasi pendekatan mereka pada
bisnis.
Petunjuk lain yang perlu diperhatikan untuk bekerja sama dengan orang Amerika
pada berbagai proyek meliputi:
1. Lebih dari separuh perempuan AS bekerja di luar rumah.
2. Di Amerika Serikat,visitor jarang membawa hadiah dalam bisnis.
3. Orang Amerika cenderung lebih ramah dan terbuka ketika pertama kali
bertemu seseorang.
4. Orang Amerika cenderung informal di dalam memberi sambutan dan cara
berpakaian.
5. Pengambilan keputusan orang Amerika berorientasi pada hasil.

3.7 Kejutan Budaya


Kejutan budaya adalah disorientasi psikologis alamiah yang dialami oleh
kebanyakan orang ketika mereka pindah ke sebuah budaya yang berbeda dari
budaya mereka sendiri.Ada empat siklus kejutan budaya.

1. Bulan Madu – Anda memulai tugas luar negeri dengan perasaan gembira
dan bersemangat.Hal-hal baru yang tidak biasa disambut dengan baik.Pada
mulanya tidak menjadi soal jika anda tidak mengerti atau tidak dimengerti
[oleh orang lain].Segera perasaan frustasi mulai menghinggapi.
2. Sifat lekas marah dan tersinggung – Gairah awal anda mulai surut dan
anda mulai memerhatikan perbedaan itu lebih besar dibandingkan yang
semula anda bayangkan.Anda mulai frustasi karena ketidakmampuan anda
untuk mengerjakan hal-hal yang biasa anda kerjakan.
3. Penyesuaian bertahap – Anda berangsur-angsur mulai mengatasi perasaan
terasing dan mempunyai gambaran bagaimana melakukan berbagai hal di
dalam budaya baru.
4. Adaptasi – Anda pulih dari disorientasi psikologis dan mulai berfungsi dan
berkomunikasi di dalam budaya baru.
Kejutan budaya bukanlah sebuah penyakit, tetapi respons alami untuk
membenamkan diri anda ke dalam lingkungan baru.Kejutan budaya
diakibatkan oleh suatu gangguan dalam persepsi selektif dan sistem
interpretasi efektif.Pada tingkat subliminal, pikiran anda sedang dibombardir
oleh suara, penglihatan, dan bau yang asing.Kejutan budaya biasanya
dianggap sebagai tanda positif di mana professional menjadi terlihat di dalam
budaya baru ketimbang terisolasi dalam minoritas ekspatriat.
Ada banyak bentuk stress yang berhubungan dengan kejutan budaya:
kekecewaan, frustasi, menarik diri, kecemasan, dan respons fisiologis seperti
kelelahan, sulit tidur, dan sakit kepala.Stress dipicu oleh pikiran sehat yang
sedang dibanjiri oleh stimuli asing dan ketidakmampuan untuk berfungsi
secara efektif di dalam suatu budaya yang asing.
3.8 Mengatasi Kejutan Budaya
Ada sejumlah Teknik manajemen stress untuk mengatasi kejutan budaya.Satu
metode tidak perlu bekerja sebaik atau lebih baik dari metode lain;sukses
tergantung situasi dan individu yang terlibat.Sebagian orang mengikuti
program latihan fisik secara regular,beberapa melakukan relaksasi dan
meditasi dan yang lain menemukan cara yakni dengan membuat jurnal/agenda
pribadi.
Banyak manajer internasional yang efektif menciptakan “zone stabilitas.”
Mereka menghabiskan sebagian besar waktu untuk masuk ke dalam budaya
asing, tetapi kemudian untuk sesaat masuk ke dalam suatu lingkungan – zone
stabilitas – yang sangat mirip dengan negara asal mereka.
Para professional dapat menggunakan pekerjaan proyek sebagai jembatan
sampai mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan baru mereka.
4. Pemilihan dan Pelatihan untuk Proyek Internasional
Organisasi menguji sejumlah karakteristik untuk memutuskan apakah individu
layak/cocok untuk pekerjaan di luar negeri.Alasan nomor satu untuk
pemilihan adalah bahwa personel yang ditugaskan adalah orang-orang terbaik
yang tersedia untuk tantangan teknis dari proyek.Know-how teknis harus
diutamakan ketimbang kepekaan lintas budaya atau pengalaman.Sebagai
konsekuensi, pelatihan menjadi hal kritis untuk mengisi kesenjangan budaya
dan menyiapkan individu untuk bekerja di negara asing.
Pelatihan bervariasi secara luas, tergantung individu, perusahaan, sifat proyek,
dan budaya bekerja.Para professional yang ditugaskan ke negara-negara asing
perlu mempunyai pemahaman minimal atas area berikut:
1. Agama
2. Kode etik berpakaian
3. Sistem Pendidikan
4. Hari libur – nasional dan agama
5. Pola makan sehari-hari
6. Kehidupan keluarga
7. Protokol bisnis
8. Etika sosial
9. Kesempatan yang sama

Suatu contoh program pelatihan jangka pendek adalah program yang


dikembangkan oleh Underwriter Laboratories, Inc., untuk melatih staff yang
bepergian ke Jepang yang akan bekerja Bersama klien pada proyek.Program
dirancang dengan serangkaian kursus singkat mencakup berbagai topik antara
bagaimana menangani cara yang sesuai untuk bertukar hadiah sampai cara
menginterpretasikan perilaku masyarakat dan bisnis Jepang.
Program pelatihan lain jauh lebih ekstensif.Sebagai contoh, sukarelawan
Peace Corps mendapatkan program pelatihan intensif dua sampai empat bulan
di dalam negeri mereka.Pelatihan meliputi pelajaran tentang tradisi dan
sejarah dari negara tujuan, kursus bahasa intensif, dan pelatihan lintas budaya
dan tinggal dengan keluarga-keluarga local.
Banyak perusahaan memberikan pelatihan dengan cara outsourcing ke salah
satu dari banyak perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pelatihan lintas
budaya dan luar negeri.

BAB III

KESIMPULAN

Jumlah proyek internasional terus meningkat, dan semuanya berubah.Semakin


banyak diperlukan manajer proyek untuk mengimplementasikan proyek
internasional.Kesiapan menghadapi proyek internasional dapat ditingkatkan
melalui pelatihan.Sebagai latar belakang umum, manajer proyek internasional
potensial dapat mengambil manfaat dari kursus bisnis internasional dasar yang
membuat mereka peka terhadap kekuatan perubahan dalam ekonomi global dan
perbedaan budaya.

Kesiapan untuk proyek internasional spesifik memerlukan tugas praproyek yang


serius.Memahami motivasi perusahaan dalam memilih proyek dan lokasinya
memberikan pengertian mendalam yang sangat penting.Faktor politis, geografi,
ekonomi, dan factor infrastruktur apa yang menjadi kunci? Bagaimana faktor-
faktor tersebut nantinya berdampak terhadap implementasi proyek?

Akhirnya, persiapan dan pemahaman perbedaan budaya dari negara tuan rumah
akan memberikan kesan pertama yang positif dengan masyarakat lokal dan
mengelola proyek.Proyek internasional memiliki kepribadian berbeda.Semua
orang tidak sama.Perbedaan di dalam dan di antara budaya dan negara banyak dan
kompleks.Manajer proyek harus menerima perbedaan tersebut dan
memperlakukannya sebagai konsekuensi hidup.

Anda mungkin juga menyukai