Anda di halaman 1dari 2

Nama : Teo Alddy

NIM : 01011170307

Perusahaan yang bangkrut karena gagal mengikuti perubahan


1. Nokia
Nokia merupakan salah satu produsen handphone terbaik pada zamannya, banyak orang yang
menggunakan merek handphone asal Finlandia ini. Nokia dengan cepat mampu menguasai
pangsa pasar handphone diseluruh dunia, hal ini dikarenakan handphone yang tahan banting,
unik, dan tahan lama, namun karena tahan banting dan tahan lama maka orang jarang untuk
membeli handphone baru lagi, seiring perkembangan zaman dan teknologi muncul teknologi
baru yaitu android dan ditambah lagi dengan munculnya inovasi dari Apple dengan Iphone-
nya yang mulai membuat orang berpindah menggunakan android dan iPhone, namun nokia
bersikeras untuk tidak mengikuti hal tersebut dan ketika apple dan Android mulai menguasai
pasar, Nokia tidak mampu untuk bersaing dan perusahaan semakin merugi. Pada tahun 2013,
Nokia dibeli oleh Microsoft. Salah satu factor kebangkrutan dari Nokia adalah keangkuhan
dari pemiliknya, dia menilai bahwa Nokia telah berkuasa selama 14 tahun dan tidak mungkin
ada yang menggeser mereka.

2. Kodak
Kodak merupakan perusahaan asal Amerika Serikat. Perusahaan ini berfokus pada industri
foto cetak dan mengalami kejayaannya pada abad ke 20. Di Amerika sendiri mereka pernah
mendominasi pangsa pasar industri film cetak sebesar 90% untuk penjualan film roll dan
85% untuk penjualan kamera. Kodak Sebagai sebuah perusahaan besar dengan tim Research
and Development yang mumpuni sebenarnya sudah mengantisipasi kebangkitan era kamera
digital sejak tahun 1975 namun mereka menunggu sampai tahun 1990an untuk
mengembangkan teknologi tersebut dan pada akhirnya sampai pertengahan tahun 90an
Kodak masih tidak mengambil langkah apapun dan tidak merilis kamera digital apapun disaat
teknologi kamera digital sudah muncul. Kodak dikabarkan ragu mengeluarkan produk
kamera digital dengan merek mereka sendiri karena takut akan menjatuhkan lini bisnis film
cetak mereka yang telah berkembang dan memberikan mereka keuntungan yang signifikan.
Ketika Sony sudah merajai pasar kamera digital, Kodak baru memperkenalkan kamera digital
pertama mereka pada tahun 2000, pada tahun 2001 kodak menempati posisi kedua dalam
penjualan kamera di Amerika Serikat namun mereka mengalami kerugian $60 setiap kamera
yang dijual dikarenakan terlalu banyak biaya dan waktu untuk menciptakan produk digital
pertama mereka, sehingga ketika mereka melempar produk ke pasaran, mereka harus
menekan harga jual agar bisa bersaing dengan produk kamera digital lainnya. Kodak
memiliki pesaing dari wilayah Asia seperti Canon, Sony dan Nikon yang memiliki
keuntungan bisa memproduksi produk mereka dengan biaya produksi yang lebih murah, yang
membuat mereka bisa menekan harga jual ke konsumen. Hal ini tentu saja berpengaruh
terhadap penjualan Kodak yang membuat mereka kehilangan pasar dengan cepat, karena
kesulitan bersaing dalam harga. Konsumen banyak yang menyukai produk dari Asia Selain
karena dikenal berkualitas, mereka juga bisa mendapatkan produk dengan harga yang lebih
murah daripada Kodak. Pada akhirnya pada tahun 2012 Kodak menggumumkan
kebangkrutannya.

Anda mungkin juga menyukai