Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KEGIATAN KULIAH MAGANG KERJA PT.

VALBURY ASIA FUTURES KANTOR CABANG


SURAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Magang Kerja di PT. VALBURY ASIA FUTURES KANTOR
CABANG SURAKARTA periode 6 Januari 2014 6 Februari 2014.
Banyak proses yang dilalui dalam penulisan laporan kuliah kerja magang ini. Penulis memperoleh
banyak sekali petunjuk, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Hunik Sri Runing S, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Anas Wibawa, SE, MSi, Ak selaku Ketua Internship & Career Develpoment Fakultas
Ekonomi Unversitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ibu Arum Setyowati, S.E., M.M., selaku Pembimbing Magang yang telah sabar memberikan
bimbingan dan saran-saran dalam penulisan laporan KMK ini.
4. Bapak Abi Baskara, A.Md. selaku Manajer divisi PT. Valbury Asia Futures Surakarta yang sudah
mengizinkan kami dalam pelaksanaan magang dan menjadi Pembimbing Institusi Mitra untuk kami
dalammelakukan Kuliah Magang Kerja di PT. Valbury Asia Futures Surakarta.
5. Bapak Ashwin, Bapak Henu Priyambodo, Bapak Liem, dan Ibu Esty yang telah sabar dalam
membimbing kami untuk penerapan magang dan kerja di perusahaan.
6. Seluruh pegawai PT. Valbury Asia Futures Surakarta, yang telah membantu, bekerja sama, dan
membimbing penulis selama melakukan magang.
7. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan magang baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan laporan kuliah kerja magang ini.
Demikian laporan kuliah kerja magang ini penulis buat, penulis mohon maaf atas semua kesalahan
dan semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 3 April 2014


Penulis

BAB I
DESKRIPSI PERUSAHAAN

PROFIL DAN SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN


PT. Valbury Asia Futures (VAF) merupakan perusahaan pialang berjangka yang menjadi bagian
dari Valbury Assets Ltd. Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai PT. Valbury Asia Futures (VAF),
perlu diketahui lebih dulu mengenai apa saja yang tercakup dalam Valbury Assets Ltd.
Valbury Asstes Ltd. didirikan pada tahun 1999 yang merupakan perusahaan yang bergerak di
berbagai bisnis meliputi jasa keuangan, industri, pemukiman, perkebunan, telekomunikasi,
manufaktur, kayu, hasil hutan, makanan dan minuman, dan sebagainya. Bagian dari Valbury Assets
Ltd. yang bergerak di bidang jasa keuangan dibagi menjadi dua, yakni PT. Valbury Asia Securities
(sebelumnya bernama PT. Caturpilar Investama) dan PT. Valbury Asia Futures (sebelumnya bernama
PT. Megah Tama Berjangka).
PT. Valbury Asia Futures (VAF) merupakan anggota Valbury Group yang fokus pada layanan jasa
keuangan terbaik di pasar berjangka seperti valuta asing (valas), indeks saham berjangka, dan
komoditas kepada klien di Indonesia.
VAF didirikan pada tahun 2002, dengan pusat di Jakarta. Sedangkan VAF Solo didirikan dengan nama
PT. Megah Tama Berjangka yang dulunya bersebelahan dengan Bank Central Asia (BCA) di Gladak,
Solo. Namun pada tahun 2008 kembali dengan nama Valbury Asia Futures untuk mempermudah
bahwa VAF merupakan bagian dari Valbury Assets Ltd. VAF memiliki platform produk dan jasa yang
berkualitas tinggi dan inovatif untuk mempermudah akses pasar yang cepat dan terpercaya ke pasar
uang global kepada klien baik perorangan maupun lembaga.
Bukti kualitas VAF tercermin platform perdagangan onlinenya, yakni Thomson Reuters. Thompson
Reuters merupakan sebuah terminal informasi yang dibuat oleh Thomson Corporation setelah
melakukan pembelian terhadap reuters. Informasi yang tercakup dalam Thomson Reuters terkait
dengan informasi dengan Bursa Saham Toronto (TSX: TRI) dan New York Stock Exchange (NYSE: TRI).
Thomson Reuters berdomisili di Kanada serta memiliki kantor di Midtown Manhattan, New York
City, serta memiliki cabang di 93 negara yang total karyawannya kurang lebih 50.000 orang.
Kualitas layanan dan akurasi data pun ditunjukkan VAF melalui kemudahan akses riset dan analisa
pasar yang dilakukan oleh Tim Riset VAF yang didukung sumber informasi yang terpercaya. Informasi
ini dilengkapi oleh stremed newsfeed dari provider terkenal di dunia antrara lain Dow Jones
Newswire, Market News International, dan Thomson Reuters yang sudah diterangkan sebelumnya.
VAF sudah terdaftar sebagai anggota dari Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Future
Exchange (JFX) dan menjalankan kegiatan operasionalnya dibawah pengawasan Badan Pengawasan
Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Tak terkecuali VAF Solo yang juga sudah memiliki izin
resmi dari Kementrian Perdagangan (Kemendag). Dana klien disimpan di rekening terpisah
(segregated account) yang pengawasannya dipantau langsung oleh Kliring Berjangka Indonesia (KBI)
atau Indonesian Derivatives Clearing House.

PT. Valbury Asia Futures mempunyai izin dari BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi):
Izin Usaha Pialang Berjangka Nomor: 184/BAPPEBTI/SI/II/2003
SPA (Sistem Perdagangan Alternatif) Nomor: 1147/BAPPEBTI/SP/3/2007
Anggota Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Nomor: SPAB-046/BBJ/06/02
Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Nomor: 13/AK-KBI/III/2003.

A. VISI DAN MISI PERUSAHAAN


Visi
Memantapkan diri sebagai perusahaan jasa keuangan dan investasi utama dengan dukungan dari
sumber daya yang berkualitas.

Misi
1. Menyediakan sarana dan jasa investasi yang paling sesuai untuk kebutuhan para
klien.
2. Berperan aktif dalam mengembangkan layanan jasa investasi keuangan serta
menciptakan lingkungan kerja profesional, kreatif, serta dinamis.
3. Menciptakan dan menjaga hubungan baik dengan nasabah atau investor dan
seluruh rekan bisnis yang ada.
B. LOKASI PERUSAHAAN
Lokasi PT. Valbury Asia Futures Surakarta di Jalan Slamet Riyadi Nomor Nomor 88, Solo, 57131.
Telepon : 62 271 - 632 888

62 271 - 639 880


62 271 - 669 278

Faksimile: 62 271 - 632 777


62 271 - 669 278
62 271 - 636 037

C.

STRUKTUR ORGANISASI

PT. Valbury Asia Futures Surakarta memiliki struktur organisasi dengan kekuasaan tertinggi
dipegang oleh Chief Executive Officer (CEO) yang dibantu oleh sekretaris dan empat business
manager.

D.

LAIN-LAIN

Produk Perusahaan
1. Valuta Asing/Foreign Exchange (FOREX)
Perdangangan Forex merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan
mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang
utama di dunia selama 24 jam. VAF memiliki 19 currency yang dapat diperdagangkan, namun ada
6 currency yang paling sering diperdagangkan di pasar internasional. Enam currency tersebut antara
lain:
a) (EUR/USD) Euro / US Dollar
b) (USD/JPY) US Dollar / Japanese Yen
c) (GBP/USD) Great British Pound Sterling / US Dollar
d) (USD/CHF) US Dollar / Swiss Franc
e) (AUD/USD) Australian Dollar / US Dollar
f)

(EUR/JPY) Euro / Japanese Yen


Dalam transaksi forex, ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan, antara lain:
Tabel. I.1
Mata Uang EUR/USD

USD/JPY

GBP/USD

USD/CHF

AUD/USD

Nilai
Pergeraka
n

Point

Point

Point

Point

Point

Minimum
Tick

0.0001

0.01

0.0001

0.0001

0.0001

Nilai
Kontrak

EUR 100,000

USD 100,000

GBP 100,000

USD 100,000

AUD100,000

Spread

Maksimal 3pt
s

Maksimal 3pt
s

Maksimal 3pt
s

Maksimal 3pt
s

Maksimal 3pt
s

Kurs (kode
kontrak)

1.Rp 10,000
(EU106)

1. Rp 10,000
(UJ106)

1. Rp 10,000
(GU106)

2.Floating
(EU10F)

2. Floating
(UJ10F)

2. Floating
(GU10F)

1. Rp
10,000
(UC106)

1. Rp
10,000
(AU106)

3.Rp. 12.000

3. Rp. 12.000

3. Rp. 12.000

2. Floating
(UC10F)

2. Floating
(AU10F)

3. Rp.
12.000

3. Rp.
12.000

Jaminan
yang
Dibutuhka
n / Lot

US $ 1,000

US $ 1,000

US $ 1,000

US $ 1,000

US $ 1,000

Komisi

US $20

US $20

US $20

US $20

US $20

Satu Arah

Satu Arah

Satu Arah

Satu Arah

Satu Arah

2. Indeks Saham
a. China-Hongkong Hang Seng Index (HSI)
China Hongkong Hang Seng Index atau biasa disebut Hang Seng atau HSI ini merupakan indeks
saham-saham perusahaan di China dan Hongkong. HSI yang merupakan sebuah indeks pasar
sahamberdasarkan kapitalisasi di Bursa Saham Hong Kong ini digunakan untuk mendata dan
memonitor perubahan harian dari perusahaan-perusahaan terbesar di pasar saham Hong Kong dan
sebagai indikator utama dari performa pasar di Hong Kong. Ada 34 perusahaan yang mewakili 65%
kapitalisasi pasar di bursa ini.
HSI dimulai pada 24 November 1969 dirangkum dan dirawat oleh HSI Services Limited, yang
merupakan anak perusahaan penuh dari Hang Seng Bank, bank terbesar ke-2 di Hong Kong
berdasarkan kapitalisasi pasar. Perusahaan ini bertanggung jawab untuk membuat, menerbitkan,
dan mengatur Indeks Hang Seng dan beberapa indeks saham lainnya, seperti Hang Seng Composite
Index, Hang Seng HK MidCap Index, dll.
Tabel. I.2

No. Comp.

Sub-Index

Stocks' Name

Properties

Cheung Kong; Henderson Land;


etc

Utilities

CLP Hldgs; HK & China Gas; etc

23

Commerce & Industry

PetroChina; China Mobile; etc

11

Finance

HSBC Hldgs; Hang Seng Bank; etc

b. Nikkei 225
Nikkei 225 (Nikkei heikin kabuka 225) adalah sebuah indeks pasar saham untuk Bursa Saham Tokyo
(TSE). Indeks ini dirilis ke publik setiap hari oleh surat kabar Nihon Keizai Shimbun (Nikkei) sejak
tahun 1950. Indeks ini merupakan harga rata-rata tertimbang (unit dalam Yen), dan setiap
komponen ditinjau setahun sekali. Saat ini, Nikkei adalah indeks yang paling banyak dipercaya
market untuk mengukur rata-rata ekuitas Jepang, mirip dengan Dow Jones Industrial Average.

c. Kospi
Kospi adalah index dari 200 saham-saham terbaik di Korea yang diperkenalkan kepada publik sejak
Oktober 1994. Walaupun spesifikasinya mirip dengan Nikkei. Kospi dihitung dengan menggunakan
metode Market Capitalization sehingga perubahan harga suatu saham didalamnya mengakibatkan
perubahan nilai indeks secara keseluruhan denganproporsional. Base data yang digunakan adalah 3
Januari 1990 dengan nilai index 10.

d. Dow Jones Industrial Average (DJIA)


Dow Jones Industrial Average (DJIA) merupakan indeks saham di Amerika Serikat berisi sahamsaham bluechip berbagai industri.

e. Nasdaq
Nasdaq adalah suatu indeks yang berupa penggabungan atau pengelompokan beberapa indeks yang
terdapat dalam indeks Nasdaq. Keuntungan dari penggabungan ini adalah terdapatnya suatu ukuran
atau takaran yang berguna dari keseluruhan pasar dan performa dari suatu sektor perdagangan
setiap saat. Indeks komposit Nasdaq merupakan suatu indeks yang berada. Indeks Komposit Nasdaq
sendiri adalah satu indeks pasar saham yang berupa saham biasa dan juga memiliki efek yang sama
dan saham saham tersebut telah terdaftar untuk diperdagangkan di pasar saham Nasdaq. Indeks
yang didaftarkan biasanya mempunyai sekitar 3000 komponen lebih.

Indeks komposit Nasdaq juga sama seperti indeks saham lain pada umumnya, indeks ini
memperdagangkan saham saham dari perusahaan perusahaan yang besar seperti saham indeks LQ
45 atau saham LQ 45. Saham LQ 45 ini sendiri adalah saham dari 45 perusahaan yang telah
memenuhi kriteria di IDX (indonesia Stock Exchange) atau biasa dikenal dengan sebutan Bursa Efek
Indonesia. Bursa Efek Indonesia sendiri adalah pengelola dari indeks saham Indonesia yaitu Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG).

f.

S&P500

S&P 500 adalah sebuah indeks yang terdiri dari saham 500 perusahaan dengan modal-besar,
kebanyakan berasal dari Amerika Serikat. Indeks ini merupakan indeks paling terkenal yang dimiliki
dan dirawat oleh Standard & Poor's, sebuah divisi dari McGraw-Hill.
Seluruh saham yang terdaftar dalam indeks ini adalah perusahaan publik besar dan diperjual-belikan
di bursa saham utama di AS seperti Bursa saham New York dan Nasdaq. Setelah Dow Jones Industrial
Average, S&P 500 adalah indeks yang paling banyak diperhatikan.
Standard & Poor's atau juga dikenal dengan sebutan (S&P) adalah salah satu anak perusahaan dari
McGraw-Hill, yang merupakan perusahaan pemeringkat atas saham dan obligasi, serta salah satu
dari 3 perusahaan besar dalam industri pemeringkatan efek bersama Moody's dan Fitch Ratings. S&P
memberikan peringkat kepada perusahaan berdasarkan skala dari AAA hingga D. Peringkat tengah
terdapat pada setiap tingkat di antara AA dan CCC (misalnya: BBB+, BBB and BBB). Untuk beberapa
perusahaan, S&P dapat juga mengeluarkan petunjuk yang disebut "Credit watch" (kredit yang harus
diawasi), yaitu kredit yang dapat saja berubah peringkatnya menjadi naik (positif) ataupun turun
(negatif) ataupun tetap (netral).

3. Komoditas
a. Loco London Gold (LLG)
Indeks dari komoditas emas sangat menarik untuk diperdagangkan mengingat pergerakan emas
yang fluktuatif dan sangat volatile. Emas yang disebut Loco London Glod (LLG) ini merupakan emas
swiss yang diperdagangkan di bursa dan menjadi salah satu pilihan investasi para investor yang
menyukai pergerakan harga yang cepat. Disini, nasabah dapat menentukan posisi dan mengambil
keuntungan dengan cepat.

b. Perak/Silver
Komoditas silver diperkenalkan oleh VAF mulai Maret 2014. Produk terbaru dari VAF yang memiliki
simbol XAG ini merupakan produk yang sangat menarik untuk dijadikan peluang bisnis mengingat
silver mulai diminati oleh investor dunia setelah emas dan oil.

c. Minyak/Oil
Komoditas minyak sudah lama diperdagangkan di pasar futures dunia. Minyak menggunakan
patokan Dollar Amerika sebagai harga patokan per barelnya.

4. Produits Artistiques Metaux Precieux (PAMP)


Produits Artistiques Metaux Precieux (PAMP) merupakan produk terbaru dari VAF, berupa emas fisik
yang tersedia dengan berbagai ukuran dengan desain yang artistik. Berwujud emas batangan dari
Swiss, emas fisik ini bisa menjadi pilihan dalam berinvestasi bagi para investor yang menginginkan
wujud asli produk investasinya dan memiliki jiwa seni yang tinggi. Di tahun 2014 ini, desain PAMP
berbentuk kuda yang artistik, sesuai dengan shio (dalam penanggalan China) tahun ini.
PAMP tersedia dengan berbagai ukuran, yakni 1 tael, 50 gram, 100 gram, 10 tolas, 250 gram, 500
gram, 1 kilogram, dan 400 oz. Investor bisa memilih ukuran manapun yang disukai sesuai dengan
nilai yang diinvestasikan. PAMP memiliki sertifikat ISO 9001, ISO 14001, ISO 17025, dan OHSAS
18001.

5. Valbury Safety Management (VSM)


Valbury Safety Management (VSM) merupakan produk VAF berupa deposito minimal Rp
500.000.000,00 dengan bunga flat 11% per tahun. Produk VSM ini sangat cocok bagi nasabah yang
termasuk dalam kategori risk averse atau menghindari risiko. Dengan menyimpan uang di VAF yang
nantinya akan dikelola oleh PT. Valbury Asia Sekuritas, nasabah tidak perlu khawatir dengan risiko
uang habis atau hilang. Namun demikian, VAF memberikan pelayanan khusus bagi nasabah produk
VSM yang berminat untuk melakukantrading baik itu forex, index saham, maupun komoditas. Selain
itu, keuntungan lainnya jika menggunakan produk VSm yakni tingkat suku bunga yang lebih tinggi
dibandingkan suku bunga perbankan saat ini.

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

A.

LAPORAN KEGIATAN MAGANG

Kegiatan magang dilaksanakan di Perusahaan PT. Valbury Asia Futures Surakarta selama22 hari kerja
dimulai dari tanggal 6 Januari 2014 sampai dengan 6 Februari 2014. Dengan perincian hari dan
waktu sebagai berikut:
Tabel II.1 Hari dan Waktu Pelaksanaan Magang

Hari

Waktu

Senin Jumat

Pukul 09.00 WIB 17.00 WIB

Sabtu dan Minggu

LIBUR

Selama mengikuti proses magang di PT. Valbury Asia Futures, penulis ditempatkan di bagian
marketing sebagai Financial Consultant (FC). Tentunya FC merupakan peran penting dalam
perusahaan sekuritas dan perusahaan berjangka yang menjadi tempat untuk berinvestasi. Sebagai
Financial Consultant (FC), kami memiliki tugas-tugas khusus untuk melayani investor, antara lain:
1. Menjadi konsultan yang membantu menentukan posisi trading investor. FC yang wajib
mendampingi investor selama melakukan trading secara mandiri. Bila investor menemui kesulitan
dalam menentukan kapan akan masuk dan keluar pasar, FC memiliki kewajiban untuk membantu
investor dalam membuat keputusan.
2. Memberikan info-info terbaru berdasarkan fakta pasar yang sedang terjadi. Jadi apabila FC
melihat pasar sedang mengalami profit, maka wajib memberi tahu investor mengenai hal ini.
3. Mengurus semua transaksi non trading investor, seperti mengurus dana yang investor
depositkan, mengurus keabsahan agreement yang investor setujui, dan mengurus withdrawal yang
investor lakukan.
Financial Consultant merupakan anggota tim yang diketuai oleh seorang Assistant
Manager.Assistant Manager mempunyai tanggung jawab penuh terhadap kinerja setiap individu
timnya (Financial Consultant) dan bertanggungjawab kepada Division Manager.
Pada awal kegiatan ini, kami di PT. Valbury Asia Futures diberikan training mengenaicompany
profile dari perusahaan PT. Valbury Asia Futures, peraturan-peraturan dan alur cara kerja yang harus
dipahami oleh seorang FC, dan produk produk yang dijual oleh PT. Valbury Asia Futures. Pada
kesempatan ini, kami mendapat ujian lisan untuk membuktikan apakah kami siap bekerja di PT.
Valbury Asia Futures dengan yang telah kami pelajari. Setelah ujian lisan, kami menandatangani
kontrak MoU dengan PT. Valbury Asia Futures dan disertai dengan aturan aturan dan kontrak
sebagai Financial Consultant (FC).
Setelah diterima sebagai karyawan di PT. Valbury Asia Futures sebagai Financial Consultant (FC),
kami melakukan absensi setiap pagi sewaktu mulai kerja dan sore hari sewaktu selesai kerja. Pada
awal sebagai FC, kami di tugaskan untuk memasarkan produk produk yang ada di PT. Valbury Asia
Futures kepada calon-calon investor. Kami bekerja pada siang hari untuk bertemu dengan calon
investor dan melakukan presentasi kepada investor mengenai produk produk yang dimiliki oleh PT.
Valbury Asia Futures dan menjelaskan peluang bisnis yang ada pada perusahan berjangka. Selain
melakukan pemasaran, kami mendapatkan pembelajaran mengenai cara-cara
melakukan trading dengan demo account.
Pada kegiatan setiap harinya, di pagi hari kami melakukan analisis perkembangan pasar hari
sebelumnya dengan langkah langkah seperti berikut:

1. Melakukan analisis terhadap perubahan harga indeks di amerika pada hari sebelumnya dan
mencari penyebab dari perubahan harga indeks tersebut.
2. Melakukan analisis terhadap perubahan harga emas pada hari sebelumnya dan mencari
penyebab dari perubahan harga emas tersebut.
3. Melakukan analisis terhadap perubahan harga mata uang yang difokuskan dan mencari
penyebab dari perubahan harga mata uang tersebut.
4. Mencari berita ekonomi yang akan terjadi dan akan mempengaruhi mata uang yang difokuskan.
Dengan dasar dari www.forexfactory.com
5. Memberikan rekomendasi untuk mata uang yang difokuskan untuk bersiap mengambil posisi
dalam market.
Selain dengan menganalisis peluang pasar yang akan terjadi, kami di haruskan melakukan kegiatan
marketing ataupun telemarketing untuk mengadakan janji dengan calon investor dan menawarkan
peluang bisnis kepada calon investor. Pada kesempatan di sore hari, terkadang kami mendapatkan
materi tambahan dari manajer tentang bagaimana cara mencari investor atau kami diberikan
pelajaran mengenai bagaimana cara trading yang baik dan benar.

B.

IDENTIFIKASI MASALAH

Setiap Perusahaan memiliki permasalahan yang berbeda-beda, hal tersebut juga terjadi di PT.
Valbury Asia Futures. Berikut permasalahan yang dapat kami temukan saat melaksanakan kegiatan
magang di PT. Valbury Asia Futures terutama pada bagian marketing karena tingkat kesulitan untuk
mencari investor sangat tinggi. Dengan peluang bisnis yang sangat besar untuk mendapatkan profit,
tidak akan memudahkan calon investor untuk langsung percaya dan mau menanamkan modalnya
yang cukup besar. Hal ini diakibatkan karena harus adanya kepercayaan dari calon investor terhadap
perusahaan dan FC itu sendiri, jadi FC harus mampu untuk menciptakan kepercayaan calon investor
yang pada saat ini semakin terancam karena adanya pengalaman pengalaman buruk tentang
investasi yang terjadi di Indonesia dan tentang banyaknya FC yang tidak dapat dipertanggung
jawabkan.
Untuk menangani masalah masalah yang ada pada proses marketing, kami di PT. Valbury Asia
Futures di berikan pembelajaran mengenai Handling Objection yaitu pertanyaan pertanyaan yang
muncul dari calon investor ketika FC memberikan presentasi. Handling Objection itu sendiri
berkaitan erat dengan masalah masalah yang dicemaskan oleh calon investor jika mau menanamkan
modalnya kepada perusahaan. Dengan diajarkan Handling Objection, maka pada bagian pemasaran
akan dipermudah dalam membangun kepercayaan yang dimiliki oleh calon investor untuk
perusahaan, sehingga akan melancarkan proses pemasaran investasi kepada calon nasabah.

BAB III
LANDASAN TEORI

A. PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA


Perusahaan pialang adalah institusi yang melayani order nasabah untuk menjual atau membeli
sekuritas atau produk-produk berjangka). Perumpamaan seperti toko grosir yang bertindak sebagai
perantara antara tukang belanja dan perusahaan yang memproduksi makanan-makanan tersebut,
perusahaan pialang bertindak sebagai perantara antara produk-produk yang diperdagangkan dan
nasabah yang hendak membeli atau menjualnya.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.32 tahun 1997, yang dimaksud dengan Pialang
Berjangka adalah badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak
berjangka atas nama nasabah dengan menarik sejumlah uang dan/atau surat berharga tertentu
sebagai margin untuk menjamin transaksi tersebut. Sedangkan pengertian margin adalah sejumlah
uang atau surat berharga yang harus ditempatkan oleh Nasabah pada pialang berjangka, pialang
berjangka pada anggota kliring berjangka, atau anggota kliring berjangka pada lembaga kliring
berjangka untuk menjamin pelaksanaan transaksi kontrak berjangka.
Kegiatan usaha sebagai pialang berjangka hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Berjangka yang
berbentuk perseroan terbatas yang telah memperoleh izin usaha Pialang Berjangka dari Badan
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
B. INVESTOR
Investor adalah pihak yang berani/mau menyetorkan uangnya ke bisnis kita setelah melihat kinerja
(performance) bisnis kita, termasuk pengurus perusahaannya berharap akan mendapatkan return
yang baik setiap tahunnya dari dividen dan bersedia kehilangan uangnya apabila bisnis yang dia
investasikan tidak memberi return seperti yang diharapkan. Terkadang istilah investor ini juga
digunakan untuk menyebutkan seseorang yang melakukan pembelian properti, mata uang,
komoditi, derivatif, saham perusahaan, ataupun aset lainnya dengan suatu tujuan untuk
memperoleh keuntungan dan bukan merupakan profesinya serta hanya untuk suatu jangka pendek
saja.
Orang ini siap dengan kondisi terburuk. Contoh paling gampang adalah investor yang bermain di
bursa saham. Apakah kalau harga saham suatu perusahaan yang sedang dia pegang sahamnya
mendadak jatuh, lantas dia menuntut seseorang atas penurunan harga sahamnya? Tentu tidak,
sebab itu adalah bagian dari risiko dan si investor sadar akan hal itu.
Keuntungan
1.

Keamanan Dana

Dana disetorkan oleh Nasabah ke Segregated Account/Rekening Terpisah. Dana hanya bisa diambil
oleh Nasabah dengan mengisi form penarikan dana. Bila Perusahaan mengalami pailit,kabur atau di

cabut izin usahanya oleh Bappebti, maka Dana yang telah disetorkan tidak akan hilang atau dipakai
oleh perusahaan.Dana Nasabah dijamin oleh Pemerintah melalui Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
2. Flexibilitas
Tidak ada Jangka Waktu Investasi, tidak mengenal istilah jatuh tempo
3. Liquiditas Tinggi
Sangat liquid, dana sangat mudah dicairkan, tidak terkena pinalti dan tidak dikenakan biaya
administrasi atas pengambilan dana tersebut.
4.

Confidensial

Kerahasiaan data nasabah tersimpan secara aman. Kerahasiaan nasabah yang berhubungan
dengan password dan data diri yang penting.
5.

Potensi Profit

Memiliki potensi profit tertinggi dibandingkan dengan semua jenis investasi di Pasar Uang dan Pasar
Modal karena adanya: TWO WAYS OPPORTUNITY. Posisi Buy Sell / Posisi Sell Buy samasama
memiliki kesempatan memperoleh profit.

Kerugian
1.

Capital Loss

Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain atau
keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor menjual sahamnya lebih rendah
harganya dari harga belinya, dengan demikian investor mengalami capital loss.
Dalam jual beli saham, terkadang seorang investor untuk menghindari potensi kerugian yang makin
besar seiring dengan terus menurunnya harga saham, maka investor tersebut rela menjual
sahamnya dengan harga lebih rendah dari harga belinya, istilah ini dikenal dengan Cut Loss.
2.

Waktu

Perdagangan ini mengikat para investor dengan computer dan harus terkoneksi dengan jaringan
internet. Selain itu perdagangan semacam ini sering membuat stress beberapa pelaku bisnis kalau
tidak memahami keadaan pasarnya.

C. MANAJEMEN RISIKO
Pengertian risiko menurut Peltier (2001, p. 21), risiko merupakan kemungkinan terjadinya beberapa
ancaman yang mudah menyerang. Menurut Djojosoedarso (2003,p. 2) manajemen risiko merupakan
berbagai cara penanggulangan risiko. Dan menurut Peltier (2001, p. 224), manajemen risiko
merupakan proses mengidentifikasi risiko, mengukur untuk mengurangi risiko. Sedangkan, menurut

Dorfman (2004, p. 8) manajemen risiko merupakan proses logik yang digunakan oleh perusahaan
bisnis dan individual. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa setiap orang harus selalu berusaha
untuk mencegah terjadinya resiko, artinya bahwa adanya upaya untuk meminimumkan resiko yang
terjadi.

D. HANDLING OBJECTION
Handling Objection merupakan suatu cara menghandle calon nasabah maupun klien untuk
menghadapi berbagai persoalan dalam bisnis berjangka sesuai dengan agreement yang sudah
disepakati. Fungsi handling objection tidak berbeda jauh dengan corporate social
responsibilitydimana ada hubungan yang saling menguntungkan antara pihak perusahaan dengan
klien. Melaluihandling objection, seluruh pertanyaan dan keluhan seputar bisnis berjangka ini akan
ditanggapi oleh perusahaan dengan baik.
a. Calon Nasabah
Handling objection diperlukan oleh financial consultant untuk meyakinkan calon nasabah dan
menjadi problem solver atas keluhan calon nasabah tentang bisnis berjangka ini.
Terkadang, handling objection ini juga digunakan untuk mendengar dan memberi masukan untuk
masalah pribadi calon nasabah agar nasabah merasa nyaman dan diperhatikan olehfinancial
consultant.
b. Nasabah/klien
Handling objection juga digunakan untuk menghadapi nasabah. Biasanya mengenai edukasitrading
online dan penanganan keluhan seputar pasar dunia. Bagaimana financial consultantdapat
menghandle nasabah agar merasa aman di bisnis berjangka ini dapat meningkatkan kepercayaan
nasabah terhadap perusahaan. Koordinasi antara financial consultant dengan nasabah menjadi key
factor sukses tidaknya handling objection terhadap nasabah.

E. TRADING STRATEGY
a.

Analisis Fundamental

Analisa fundamental menurut Hendra Syamsir (2008: 5), pada dasarnya dapat dikatakan sebuah
analisa yang dilakukan untuk melakukan penilaian atas sebuah harga dengan menggunakan analisa
yang meliputi:
1) Analisa Perekonomian Internasional
2) Analisa Perekonomian Nasional
3) Analisa Industri
4) Analisa Perusahaan
Analisa fundamental merupakan suatu metode untuk mengartikan suatu data ataupun kejadiankejadian ekonomi dan politik yang berpeluang mempengaruhi pergerakan mata uang suatu negara.
Misalnya laporan jumlah pengangguran negara Amerika bisa mempengaruhi penguatan atau
perlemahan mata uang USD. Contoh lainnya adalah data inflasi satu negara yang cenderung
mempengaruhi mata uang negara tersebut secara signifikan. Data ataupun peristiwa-peristiwa
ekonomi dan politik seringkali dianalisa secara berkesinambungan dan saling terkait satu sama lain.
Kata kunci dari analisa ini ada pada 2 kata yaitu demmand dan supply.
Pada dasarnya pelaku pasar adalah semua trader yang melakukan transaksi. Dengan mengukur lebih
banyak mereka yang melakukan aksi beli (demmand) atau sebaliknya aksi jual (supply) maka kita
dapat mengetahui kemana harga akan bergerak. Pendeknya jika demmand bertambah sementara
supply tetap maka harga akan segera merangkak naik. Demikian juga sebaliknya ketika supply
(penawaran) yang bertambah tetapi demmand tetap maka harga akan mulai turun dikarenakan
barang banyak beredar dipasaran. Dua hal inilah yang coba diketahui oleh analisa fundamental.
Analisa fundamental berperan penting untuk mengeahui long term trend dari mata uang tertentu.
Kelemahan dari jenis analisa ini ada pada interpretasi data ekonomi itu sendiri yang seringkali
berbeda antara satu analis dengan analis lainnya. Adanya release data ekonomi negara yang
terjadwal memunculkan semacam strategi trading yang memanfaatkan pergerakan harga
yang volatile saat data ekonomi tersebut di release. Hal ini sering dikenal dengan istilah news
trading. Contoh yang paling mudah dan sering dimanfaatkan oleh trader adalah melakukan news
trading saat release data Non FarmPayroll (NFP) Amerika yang biasanya di release di hari Jumat
minggu pertama setiap bulan.

a)

Jenis-Jenis Berita Fundamental

Sebagaian besar berita fundamental yang berperan dalam menentukan naik turunnya nilai mata
uang adalah berita ekonomi. Informasi- informasi seperti tingkat pengangguran, index kepercayaan
konsumen dan produsen atau berita-berita sejenis lainnya menentukan apakah sebuah mata uang
akan menguat atau justru melemah terhadap pasangan mata uang lainnya. Sebagian besar berita
tersebut bermuara pada naik turunnya inflasi dalam sebuah negara.

Dalam keadaan dimana inflasi mulai berjalan ke arah naik maka biasanya bank sentral akan
menaikkan tingkat suku bunga. Kenaikan suku bunga dalam sebuah negara biasanya akan diikuti
kenaikan sementara (namun besar) pada mata uangnya. Secara logika hal ini bisa disebabkan karena
sektor perbankan juga turut menaikan suku bunganya termasuk suku bunga tabungan dan deposito.
Hal ini memicu semakin banyaknya dana yang dihimpun di bank sehingga uang yang beredar di
pasaran akan berkurang.
Sesuai hukum demmand supply ketika supply berkurang maka harga barang pun akan
meningkat. Bahkan jikalau bank-bank di negara yang bersangkutan pun tidak ikut menyesuaikan
dengan tingkat suku bunga yang ada psikologi dan pandangan para trader tetaplah demikian.
Akibatnya mereka pun segera melakukan aksi buy yang akan menyebabkan demmand bertambah.
Hal ini menjadi semacam self-prophecy (penggenapan terhadap apa yang diyakinkan oleh dirinya
sendiri) akan apa yang market percayai. Dalam trading forex, naik turunnya suku bunga
merupakan keputusan akhir dimana sebelumnya diawali oleh data-data inflasi di tingkat konsumen
dan produsen.
Contoh tampilan Forex Factory dan cara penggunaannya, perhatikan pada bagian atas terdapat
header dengan judul Date, Currency, Impact, dst. Berikut keterangannya:
Date: Mencatat hari dan tanggal berapa berita akan dikeluarkan.
Time: Ini adalah jam pada saat berita dirilis.
Currency: Merupakan mata uang yang terkait dengan berita yang dikeluarkan.
Berita: Nama berita yang dikeluarkan.
Impact: Dalam Forex Factory dikenal tiga kode impact yaitu low, medium dan high volatility. Low
ditandai warna kuning, Medium ditandai dengan warna oranye sedangkan untuk high ditandai
dengan warna merah.
Actual: Jika waktu telah melewati hari dimana berita tersebut diluncurkan maka hasilnya akan
dikeluarkan pada kolom ini.
Forecast: Adalah ramalan atau prediksi para analis mengenai berapa angka yang mungkin
keluar pada berita tersebut. Forecast digunakan sebagai patokan berita yang akan muncul. Hasil
actual lebih besar atau lebih kecil dari forecast turut mempengaruhi bagaimana mata uang akan
bergerak.
Previous: Merupakan data berita pada periode sebelumnya. Jika berita tersebut muncul sebulan
sekali maka previous merupakan data pada bulan sebelumnya. Hal ini berguna juga sebagai
patokkan terhadap actual dan forecast.
Detail: Halaman penjelasan mengenai berita.

Berikut ini data-data terkait analisis fundamental sebagai bagian dari strategi trading:
1) Data Pertumbuhan Ekonomi

Dalam data ini termasuk didalamnya adalah GDP dan GDP Deflator. GDP (Gross Domestic Product)
adalah sebuah indikator yang mengukur nilai kesluruhan barang jasa yang dihasilkan suatu Negara.
GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh
pemerintah, dan total bersih ekspor. Sedangkan GDP Deflator adalah adalah sebuah indikator
ekonomi yang menghitung nilaiinflasi dari semua aktifitas ekonomi dalam satu tahun. Di Amerika,
nilai GDP Deflator sering dianggap lebih penting mencerminkan nilai GDP yang sesungguhnya. Sifat
berita ini juga berbanding lurus dengan mata uang negara bersangkutan. Misal jika GDP Deflator
Amerika naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Jadi dengan penjelasan diatas dapat diketahui faktor-faktor yang kuat mempengaruhi GDP:
1. Tingkat Konsumsi. Indikator yang terkait : Consumer Spending
2. Jumlah Investasi di negara tersebut.
3. Pengeluaran Pemerintah berupa pembelian barang dan jasa yang dibutuhkan.
4. Selisih nilai Ekspor dengan impor. Indikator terkait adalah Trade Balance.
Neraca perdagangan atau disebut juga Trade Balance juga sering menjadi fokus investor untuk
mengetahui Pertumbuhan Ekonomi disuatu negara. Cara meramalkan berita ini juga sama seperti
memrediksikan hasil GDP.
Yang juga mempengaruhi GDP:
1. Data tenaga kerja: Non Farm Payroll, Unemployment Rate, Claims, Claimant Count Change yang
mempengaruhi Tingkat Konsumsi. Jika gaji atau upah yang diterima tinggi maka konsumsi juga tinggi
karena dipastikan sebagian upah juga dihabiskan untuk konsumsi. Selain itu konsumsi juga terkait
dengan sektor ritel (Retail Sales), konsumsi pembelian rumah yaitu Housing Start, Mortgage
Approval, lalu juga sektor manufaktur seperti Manufacturing Production & Industrial Production.
2. Data Modal Asing: TIC Net Long-Term Transactions yang mempengaruhi investasi disuatu
negara.
3. Pengeluaran pemerintah juga terkait dengan kenaikan harga barang dan jasa yaitu inflasi yang
lebih dikenal dengan CPI & PPI.

2) Data Suvey
Seringkali survey terhadap sejumlah kalangan dapat mempengaruhi sentimen pasar terhadap mata
uang yang bersangkutan. Termasuk didalamnya adalah Consumer Confidence, Consumer Sentiment,
Consumer Confidence Index, PMI, Ivey, Manufacturing & Service PMI, Chicago PMI, IFO Survey,
German ZEW Economic Sentiment, dll. Intinya saat sentimen terhadap bisnis, perekonomian,
manufaktur menurun, market biasanya akan bereaksi negatif terhadap mata uang negara itu. Misal
jika Consumenr Confidence Swiss turun maka nilai mata uang CHF seketika itu juga akan terkoreksi
turun nilainya. Tentu saja dengan asumsi bahwa pasar menganggap suatu berita data survey
dianggap penting.

3) Data Inflasi
Yang terkait dengan berita ini adalah CPI dan PPI. Consumer Price Index (CPI) adalah indikator yang
mengukur tingkat kenaikan barang dan jasa yang dikenakan kepada konsumen. Kenaikan harga
barang dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan inflasi yang pada akhirnya biasanya harus
diimbangi dengan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat mata uang
negara yang bersangkutan. PPI (Product Price Index) adalah suatu indikator ekonomi yang
menghitung tingkat inflasi dari barang-barang yang dibeli oleh produsen atau perusahaan
manufaktur (pengolah barang). Jika tingkat inflasi barang dan jasa yang dibeli oleh produsen naik,
maka nantinya produsen juga akan menaikan harga barang dan jasa untuk menutup kenaikan harga
bahan baku yang telah dibeli. Jika harga barang dan jasa naik maka itulah sebagai awal mula pemicu
inflasi dan pemerintah bersama bank sentral akan mencoba menaikan tingkat suku bunga. Biasanya
trader dan investor juga memperhatikan nilai inti dari CPI & PPI yaitu Core CPI & Core PPI. Core CPI
didapat dari nilai CPI dikurangi dengan komponen makanan segar. Nilai makanan segar dinilai
membuat trend inflasi CPI menjadi sering berubah-ubah nilainya. Core PPI adalah sebuah indikator
yang menghitung dari nilai PPI yang stabil nilainya. Nilainya didapat dari nilai PPI dikurangi dengan
komponen makanan dan energi. Perilaku harga terhadap data inflasi atau dikenal dengan CPI dan
PPI adalah sama seperti GDP yaitu jika inflasi (CPI & PPI) naik maka nilai mata uang negara yang
bersangkutan akan mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena pasar bereaksi dengan alasan
bank sentral negara yang bersangkutan akan menaikan tingkat suku bunga. Kita akan membahas
tingkat suku bunga dan pengaruhnya sebentar lagi.

4) Suku Bunga
Setiap pengumuman tingkat suku bunga market akan selalu menunggu berita tersebut. Jika suku
bunga disuatu negara naik maka asumsi yang ada adalah banyak orang yang mengganti cadangan
mata uangnya dengan mata uang negara yang menaikan tingkat suku bunga. Oleh sebab itu maka
nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan.

5) Data Tenaga Kerja


Tenaga kerja dapat menyebabkan nilai mata uang suatu negara mengalami kenaikan atau
penurunan. Termasuk dalam kategori ini adalah perubahan jumlah tenaga kerja, data
pengangguran, data pembayaran upah bulanan. Nama yang lebih dikenal adalah Employment
Change, Nonfarm Employment Change(Non Farm Payroll), Nonfarm Productivity, Unit Labor
Costs,Labor Cost Index, dan nama lain yang akan muncul nanti. Yang paling kuat dan pergerakaan
harga yang cepat adalah Non Farm Payroll. Non Farm Payroll adalah jumlah tenaga kerja baru dari
sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time yang mendapat upah/gaji resmi
dari lebih dari 500 perusahaan swasta maupun publik. Jika sektor tenaga kerja naik maka pasar
memprediksikan nilai pertumbuhan ekonomi negara itu akan mengalami pertumbuhan. Selain itu
data pengangguran juga dapat mempengaruhi harga yaitu Unemployment Rate, Unemployment
Change, dan Unemployment Claims.
6) Data perumahan

Berita ini muncul dan dianggap penting sejak krisis kredit perumahan muncul pertama kali di
Amerika. Berita yang termasuk didalamnya adalah Housing Start, Building Permits, Buliding
Approval, House Price Index, Mortgage Approvals,National Home Price Index, New Home Sales.

b. Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan salah satu metode pendekatan dalam mengevaluasi pergerakan harga.
(Miikka Linden, 2009:26) memberikan deskripsi analisis teknikal sebagai berikut: technical analysis
is that you take past performance of aposition, equity, currency, future, or whatever and tie it
together with mathematical calculations to try predict the future outcome of position. Sedangkan
Edwards (Edwards et al, 2001:46) mengemukakan bahwa analisis teknikal adalah: is the
science of recording, usually in graphic form, the actual of trading (price changes, volume of
transactions, etc) in a certain stock or in the averages and then deducing from that pictured
history the probable future trend. Dengan demikian, analisis teknikal merupakan analisis terhadap
pola pergerakan harga di masa lalu dengan tujuan untuk meramalkan pergerakan harga di masa
yang akan datang.
Seorang trader semestinya menguasai anasis teknikal, seperti halnya seorang meteorologi dan
geofisika meramal kan dengan baik cuaca hari esok berdasarkan data kemarin. (Benni Sinaga MM,
2010:29). Prinsip-prinsip dasar dalam analisis teknikal seperti dalam teori Dow menyebut kan
bahwa ; Market Price Discounts Everything, History Repeat It self, Price Moves in Trends, Trends
Exists until It Is Broken, serta Market has Three Trends.
Analis teknikal ini sering juga disebut dengan chartist karena para analisisnya melakukan studi
dengan menggunakan grafik (chart), dimana mereka berharap dapat menemukan suatu pola
pergerakan harga sehingga mereka dapat mengeksploitasinya untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam analisis teknikal, memprediksikan pergerakan harga forex sama seperti memprediksi
pergerakan harga komoditi karena para analis hanya melihat faktor grafik dan volume transaksi
saja.
Menurut Lucius M. Sitanggang (2006: 24), ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam
melakukan analisis teknikal, yaitu :
a. Market Price Discounts Everything
Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan gejolak pada bursa valas secara
keseluruhan atau harga mata uang suatu negara seperti faktor ekonomi, politik fundamental dan
termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti adanya
peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasar.
b. Price Moves in Trend
Yaitu harga valuta asing akan tetap bergerak dalam satu trend. Harga mulai bergerak ke satu arah,
turun atau naik. Trend ini akan berkelanjutan sampai pergerakan harga melambat dan memberikan
peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang berlawanan.
c. History Repeats It Self

Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku pasar, maka
pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang
akan datang. Pola historis ini dapat terlihat dari waktu ke waktu di grafik. Pola-pola ini mempunyai
makna yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksi pergerakan harga.

Dasar-dasar yang digunakan dalam analisa teknikal menurut Hendra Syamsir (2008):
a. Support & Resistance
Support dan resistance secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah titik batas atas
(resistance) dan batas bawah (support) dari pergerakan harga. Secara lebih rinci, titik support
(sering kali disebut support level) adalah sebuah level harga (titik/tingkat/range) di mana pada
titik/tingkat/range harga tersebut, akan timbul minat beli yang lebih kuat dari pada minat jual.
Sebaliknya titik resintance merupakan batas atas/range/titik di mana pada titik/level/range
tersebut akan timbul penguatan minat jual yang lebih besar dibandingkan dengan minat beli.
Analisissupport dan resistance juga dapat dibagi berdasarkan kekuatan validasinya. Garis support
dan resistance yang memiliki validasi tinggi dalam analisis teknikal dinamakan sebagai garis
support/resistance major, sementara garis support dan resistance yang lebih rendah validasinya
disebut sebagai garis support dan resistance minor. Dalam mekanisme pasar selalu ada penawaran
dan permintaan. Ketika penawaran lebih banyak dibandingkan dengan permintaan, akan
menyebabkan harga cenderung jatuh, atau disebut bearish. Tetapi ketika jumlah permintaan lebih
banyak dibandingkan dengan penawaran, akan menyebabkan harga cenderung naik, atau
disebut bullish.

b. Supply and demand


Asumsi dasar dalam analisa teknikal adalah bahwa harga sangat ditentukan oleh keseimbangan
antara supply dan demand. Di mana jika terjadi ekses supply (kelebihan supply atas demand), maka
harga akan jatuh dan demikian sebaliknya, jika terjadi ekses demand, maka harga akan naik. Garis
supply menunjukkan quantity (seperti: jumlah valas) dimana penjual akan melakukan aksi pada
harga yang diberikan. Ketika harga naik, quantity penjual juga meningkat saat itu sehingga banyak
investor ingin menjual pada harga tertinggi tersebut. Garis demand menunjukkan jumlah valas
dimana pembeli ingin membeli pada harga yang diberikan. Ketika harga naik, quantity pembeli
menurun saat itu sehingga sedikit investor yang mau membeli pada harga yang tinggi. Pada harga
yang diberikan, chart supplyatau demand menunjukkan berapa banyak pembeli dan penjual. Di
pasar terbuka, garis ini secara berkala berubah-ubah.

c. Overbought dan Oversold


Dalam melakukan analisis teknikal modern, akan ditemukan dua istilah,
yaitu overbought dan oversold.Overbought dapat diartikan sebagai kondisi jenuh beli,
sedangkan oversold dapat diartikan sebagai kondisi jenuh jual. Kondisi jenuh beli adalah kondisi

yang muncul setelah terjadinya aksi beli selama beberapa waktu, sementara kondisi jenuh jual
adalah kondisi yang muncul setelah terjadinya aksi jual selama beberapa waktu.
Titik overbought adalah titik maksimal atau tertinggi yang bisa diterima oleh pembeli, karena itu
untuk melakukan transaksi berikutnya penjual diharuskan menurunkan harga jualnya. Sedangkan
titik oversold terjadi jika harga telah menyentuh level harga terendah yang dapat diterima oleh
penjual, oleh karena itu untuk setiap transaksi yang dinginkan oleh pembeli, maka pembeli harus
membayar lebih mahal. Dalam analisa teknikal modern, ada beberapa indikator yang dapat
digunakan untuk menghitung momentum overbought dan oversold ini, antara lain Relative Strength
Index (RSI), Stoch RSI, MACD, dan lain-lain. Biasanya alat-alat analisis tersebut memiliki batasanbatasan overbought dan oversold yang telah baku.
d. Trend lines
Trend atau kecenderungan pergerakan dalam satu arah harga adalah salah satu terminologi
terpenting dalam melakukan analisa teknikal, karena pada dasarnya teknikal sendiri dikembangkan
atas sebuah asumsi dasar yaitu harga bergerak dalam sebuah kecenderungan (trend) itu sendiri.
Karena itu indikator-indikator yang terdapat dalam analisis teknikal modern sebenarnya hanyalah
merupakan alat untuk terlebih dulu mendapatkan indikasi apakah trend harga itu akan
muncul, berakhir, berlanjut, atau berubah. Garis trend (trendline) adalah sebuah garis yang
menghubungkan sedikitnya dua titik harga atau lebih dan kemudian diperpanjang hingga beberapa
periode ke depan. Garis trend akan tetap berlaku selama tidak terjadi penetrasi atau penembusan
oleh pergerakan harga. Dalam hal ini, garis trend akan memiliki perilaku yang sama dengan garis
support dan resistance. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak aturan dalam analisis
support dan resistance juga berlaku dalam analisis trendline. Menurut Lucius dkk (2006: 36), secara
garis besar, garis trend dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Trend meningkat (uptrend)
Uptrend adalah garis yang memiliki kemiringan (slope) positif. Secara sederhana uptrend
linedibentuk dengan menghubungkan minimal dua titik harga terendah (low price). Karena garis ini
harus memiliki slope yang positif, maka tentu saja titik harga terendah kedua dan berikutnya
haruslah berada di atas titik terendah harga pertama (harga sebelumnya). Dalam analisis teknikal.
Uptrend line akan memiliki sifat seperti garis support.
b. Trend menurun (downtrend)
Downtrend line merupakan kebalikan dari uptrend line, yaitu merupakan garis yang dibentuk
dengan menghubungkan minimal dua titik harga tertinggi dan memiliki slope negatif. Agar memiliki
slope negatif, tentu harga tertinggi kedua haruslah berada di bawah dari harga tertinggi
pertama. Keberadaan downtrend line sebenarnya mencerminkan adanya akses demand. Dalam
analisis, garis downtrend akan memiliki perilaku yang sama dengan garis resintance.
c. Trend mendatar (horizontal trend atau sideways)
Horizontal trend adalah sebuah garis yang menggambarkan trend yang bergerak secara
mendatar (horizontal). Garis horizontal trend akan berlaku seperti

garis support dan resistancesekaligus, karena garis horizontal trend adalah garis support atau
resistance itu sendiri.
Menurut Steven B. Achelis (2000: 8), analisis teknikal didasarkan pada analis harga dan volume
transaksi. Elemen-elemen harga yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
a. Open, adalah harga pembuka atau harga perdagangan pertama dalam suatu periode.
b. Close, adalah harga penutup atau harga perdagangan terakhir dalam suatu periode.
c. High, adalah harga tertinggi atau harga perdagangan tertinggi dalam suau periode.
d. Low, adalah harga terendah atau harga perdagangan terendah dalam suatu periode.
e. Volume, adalah jumlah kontrak yang diperdagangkan dalam suatu periode.

Analisis teknikal dibagi menjadi 3, yaitu Elliott Wave, Fibonacci Sequence, Indikators. Teori Elliott
Wave menafsirkan bahwa pola perdagangan di pasar selalu bergerak dalam siklus yang berulang.
Pada dasarnya, siklus pasar terdiri dari dua jenis utama Wave, yaitu Impulse Wave dan Koreksi
Wave. Untuk setiap impuls gelombang, dapat dibagi menjadi 5 gelombang struktur, sedangkan
untuk gelombang korektif, dapat dibagi menjadi 3 gelombang struktur. Sedangkan Fibonacci
Sequence mendasarkan perhitungannya pada deret fibonacci yang banyak digunakan untuk
menghitung pergerakan benda acak yang memiliki pola tertentu (seperti pergerakan harga mata
uang).
Indikator adalah alat analisis yang digunakan untuk memperkirakan arah pergerakan harga.
Indikator sebenarnya adalah perhitungan dengan rumus-rumus statistika dimana terdapat
suatu nilai penting yang menentukan suatu keputusan. Menurut Muhamad Makky Dandytra
(2010: 19), secara garis besar ada 3 jenis indikator yaitu:
1. Trend Indicators
Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi awal dan akhir suatu trend atau kapan suatu trend
akan berubah sehingga dapat diketahui kapan waktu terbaik untuk membuka dan menutup posisi.
Contoh indikator:
a. Moving Average (MA)
Moving Average merupakan salah satu indikator yang tertua dan terpopuler. Disebut Moving
Average atau rata-rata bergerak karena data harga yang dipakai adalah harga yang selalu bergerak
(berfluktuasi). Jika harganya naik, tentu saja MA-nya juga naik. Begitupun sebaliknya. MA
sebenarnya menunjukkan harga rata-rata selama periode waktu tertentu. Data harga yang dapat
digunakan untuk menghitung Moving Average dapat berupa data harga pembuka (open), harga
penutup (close), harga tertinggi (high), atau harga terendah (low). Untuk menghitung MA,
terlebih dahulu kita harus menentukan berapa banyak data harga yang akan dipakai. Fungsi MA
digunakan untuk mengidentifikassikan trend dan memberikan sinyal beli dan sinyal jual. da 3 jenis

MA yang biasa digunakan, yaitu Simple Moving Average (SMA), Exponential Moving Average
(XMA), Smoothed Moving Average (SMMA).
1. Simple Moving Average (SMA)
MA sederhana dihitung dengan menjumlahkan harga penutup selama jangka waktu tertentu
(misalnya, 12 hari) dan kemudian membagi total (jumlah) harga yang didapatkan dengan jangka
waktu yang digunakan (12 hari).

2. Weighted Moving Average (WMA)


Weighted Moving Average lebih menekankan pada data terbaru dibanding data-data sebelumnya.
WMA dihitung dengan cara mengalikan setiap data dari hari sebelumnya dengan suatu berat.

3. Exponential Moving Average (XMA)


Exponential Moving Average adalah bentuk lain dari penyempurnaan SMA yang diciptakan
untuk mengeliminir kelemahan SMA yaitu keterlambatan dalam memberikan signal.

b. Moving Average Convergence Divergence (MACD)


MACD pertama kali diperkenalkan oleh Gerald Apple. MACD merupakan indikator momentum yang
menunjukkan hubungan antara 2 moving average dari gerakan harga selama jangka waktu tertentu.
MACD dikembangkan berdasarkan Moving Average (MA), yakni Exponential Moving Average (XMA).
Periode baku dari XMA yang digunakan adalah 12 periode dan 26 periode.

c. Parabolic SAR
Parabolic SAR memberikan indikasi kapan suatu trend dimulai dan kapan trend berakhir. Sehingga
dapat digunakan untuk menentukan dalam pengambilan posisi menjual atau membeli.

2. Oscillator (Price Momentum Indicator)


Jenis indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi situasi oversold atau overbought. Indikator
momentum juga digunakan untuk melihat apakah suatu trend masih akan berlanjut atau semakin
melemah. Contoh indikator:
a. Stochastic Oscillator
Stochastick Oscillator pertama kali dikembangkan oleh George Lane. Analisis Stochastic Oscillator
terdiri dari dua buah garis yaitu garis %K dan garis %D. %K adalah garis yang menggambarkan
posisi relatif, serta harga penutup terhadap range harga tertinggi dan terendah dalam periode

pengamatan. Sedangkan %D merupakan signal line yang tidak lain merupakan rata-rata bergerak
sederhana (Simple Moving Average) dari %K. Garis %D adalah garis yang dibuat untuk
mengidentifikasi arah pergerakan dari garis %K. Nilai maksimal %D dan %K pada Stochastic
Oscillator aalah 100, sementara nilai minimalnya 0. Fungsi utama dari Stochastic Oscillator adalah
untuk mendeteksi kondisi overbought dan oversold.

b. Relative Strength Index (RSI)


Relative Strength Index (RSI) pertama kali diperkenalkan oleh Welles Wilder melalui bukunya
yang berjudul New Concepts in Technical Trading Systems. Indikator RSI digunakan untuk
menghitung perbandingan kekuatan harga. Maksudnya, harga cenderung lebih kuat untuk naik
ataukah sebaliknya, bahwa harga akan cenderung bergerak turun.

3. Volatility Indicators
Indikator ini digunakan untuk melihat kekuatan pasar yang dilihat dari fluktuasi harga dalam satu
periode waktu tertentu. Pasar dikatakan memiliki volatility (kestabilan pergerakan harga) yang
tinggi jika pergerakan harga berlangsung naik turun secara tajam atau sangat fluktuatif di mana
terjadi selisih harga yang besar antara harga tertinggi dan terendah. Contoh indikator: Bollinger
Bands, Bollinger Band dikembangkan oleh John Bollinger pada awal tahun 1980-an. Indikator ini
memperlihatkan perbedaan antara pergerakan harga dengan harga relatif yang sedang terjadi dalam
periode tertentu.

BAB IV
REKOMENDASI
(ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH)

PT. Valbury Asia Futures merupakan perusahaan besar yang malang melintang di dunia berjangka.
Meskipun sudah besar, masalah tetap ada dan akan selalu menjadi masalah yang membutuhkan
inovasi sebagai solusi yang praktis dan taktis.
Sebagaimana penempatan magang kami di divisi marketing yang sekaligus merangkap
sebagaifinancial consultant (FC), membuat permasalahan yang khususnya mengenai cara
menghandle calon nasabah/klien dan strategi trading yang tepat menjadi pokok utama pada
permasalahan ini.
Untuk menyikapi permasalahan mengenai cara menghandle calon nasabah, penulis menyampaikan
rekomendasi sebagai berikut:
1. Perusahaan dapat membentuk tim andalan yang terdiri dari trader, marketeer,
dantelemarketeer. Karena tidak semua FC memiliki kemmapuan yang setara, dapat diprioritaskan
sesuai dengan kemampuan inti masing-masing. Misalnya. FC yang pandai membujuk calon nasabah
ada baiknya difokuskan untuk menjadi marketeer, sedangkan yang pandai menganalisis pasar dan
menentukan posisi bisa lebih difokuskan menjadi trader. Begitupun untuk FC yang memiliki suara
yang renyah dan bersahabat di telinga para calon nasabah, ada baiknya difokuskan untuk menjadi
telemarketeer, sebab kesan pertama di telepon juga mempengaruhi respon awal calon nasabah,
khususnya yang belum dikenal.
2. Ketika menghadapi calon nasabah yang mempunyai potensi besar, pastikan FC mendekati secara
personal dan tidak terburu-buru agar nasabah cepat closing. Pendekatan secara personal ini bisa
dilakukan untuk nasabah dengan karakter open friend yang menyukai sosialisasi. Sedangkan untuk
nasabah yang sibuk, FC dapat memberikan sesuatu yang disukai calon nasabah tersebut sebagai
bentuk hubungan yang lebih akrab.
3. Perusahaan meningkatkan pengawasan internal terhadap FC melalui monitoring setiap pagi dan
sore. Sebab, meskipun manajer sudah mewacanakan hal ini, monitoring melalui meeting pagi dan
sore sangat jarang dilakukan padahal meeting ini akan sangat membantu manajer di perusahaan
untuk lebih mengetahui seberapa jauh kinerja FC dalam melakukan prospek. Melalui monitoring
rutin, diharapkan FC dapat memberikan masukan kepada atasan mengenai kesulitannya dalam
menghandle nasabah sehingga dapat didiskusikan bersama mengenai solusi yang tepat.
4. Untuk menambah kekuatan penawaran kepada calon nasabah, bisa dengan cara mengajak salah
satu nasabah PT Valbury yang sudah mengalami profit. Dengan adanya tambahan penjelasan dari
nasabah yang sudah profit tadi, diharapkan calon nasabah yang diprospek akan lebih percaya dan
semakin tertarik untuk bergabung menjadi nasabah PT Valbury.
5. PT Valbury sebaiknya memberi pelatihan strategi trading secara bertahap terhadap FC yang
baru, karena FC yang baru kadang berasal dari orang yang belum sama sekali paham menganai

strategi trading, setelah paham pun sebaiknya terus diberikan pelatihan ke tahap yang lebih expert
lagi agar FC benar-benar menguasai strategi trading dengan benar dan simple namun akurat. Apabila
FC mampu mengedukasi calon nasabah bagaimana cara bertrading dengan simple namun akurat,
kemungkinan besar calon nasabah akan lebih tertarik untuk bergabung.
6. Sebaiknya PT Valbury lebih intens lagi dalam memperhatikan hubungan antar FC karena
kebanyakan FC yang dikenal hanya dalam lingkup satu tim, mereka tidak saling mengenal antar tim
yang berbeda, maka dari itu alangkah baiknya PT Valbury lebih sering mengadakan acara-acara
internal dengan tujuan agar lebih saling mengakrabkan antar FC. Hal tersebut bertujuan jika FC
semuanya saling kenal, mereka tidak sungkan untuk saling bertukar informasi dan sharing mengenai
sistem trading dan strategi marketing, disamping itu agar tercipta suasana dimana FC yang sudah
senior dapat mengajari FC yang lebih muda, jadi FC yang muda tidak kalah terampil dengan FC
senior.
7. Untuk menambah marketing skill dari FC yang baru, sebaiknya para DM (Division Manager)
ataupun BM (Business Manager) sering-sering mengajak FC yang baru untuk prospek agar FC yang
baru dapat mengetahui secara langsung kondisi di lapangan dan dapat mencontoh cara berbicara
DM ataupun BM yang sudah handal. Karena FC yang baru jika langsung di lepas di lapangan, mereka
akan kesulitan untuk mensosialisasikan produk yang mereka tawarkan, kebanyakan bingung jika
bertemu calon nasabah yang sulit, serta agak berat mendapat kepercayaan dari calon nasabah
karena mereka masih baru.

BAB V
PENUTUP

A.

KESIMPULAN

Dari permasalahan yang dihadapi PT. Valbury Asia Futures (VAF) baik mengenai handling
objectionmaupun strategi trading agar dapat membaca situasi ekonomi dan mengambil keuntungan
atas peluang dapat disimpulkan bahwa PT. VAF memang memerlukan pendekatan khusus untuk
calon nasabah dan handling nasabah agar loyal dengan perusahaan. Mulai dari perdekatan personal
hingga kekeluargaan serta melibakan masyarakat untuk berperan aktif dalam mengembangkan
bisnis berjangka ini baik langsung maupun tidak langsung.
Dalam penanganan strategi trading, ada dua analisis yang harus dikuasai yakni analisis fundamental
dan teknikal. Analisis funfamental berfungsi untuk membaca kondisi pasar dan memperkirakan
posisi apa yang harus diambil, sedangkan analisis teknikal berfungsi untuk membantu trader dalam
menentukan posisi harga yang tepat pada posisi yang akan diambil sehingga akan menguntungkan.

B. SARAN
1. PT. Valbury Asia Futures sebaiknya menambah frekuensi gathering dari 3 kali setahun menjadi 4
kali karena gathering sangat efektif untuk menarik minat calon nasabah agar segera closing dengan
perusaaan.
2. Pembentukan team khusus yang dipisahkan antara trader, marketeer,
dan telemarketer dipantau terus agar stabilitas dan kerjasama team tetap terjaga.
3. Peningkatan kebersamaan antar FC dengan memberikan training lapangan berupa prospek
didampingi FC senior merupakan langkah tepat yang harus ditingkatkan agar FC baru dapat belajar
meng-handle calon nasabah.

Anda mungkin juga menyukai