Anda di halaman 1dari 4

Point-Point :

1. Sejarah Nokia
2. Alasan mereka gagal

Masa depan adalah merupakan misteri yang tentu memiliki rahasia tersendiri. Tidak
ada satu orang pun yang dapat memprediksi sebuah masa depan dengan pasti.
Perlu kita ketahui siapa yang menang hari ini belum tentu menang di masa depan
dan siapa yang senang hari ini belum tentu juga berbahagia di hari kemudian.
Mungkin inilah yang terjadi pada sebuah perusahaan bernama nokia. Mari bersama
belajar dari kegagalan perusahaan besar ini dan mengimplementasikan pelajaran
yang didapat di BPKP agar lebih hadir bermanfaat.
Sebagian kita tentu tidak asing, terutama generasi yang lahir di tahun 80 sampai 90.
Kita pasti pernah mendengar betapa bangganya ketika kita punya nokia terlebih
ketika masih sulit dijangkau dan masih menjadi primadona.
nokia bapaknya.Lugia didirikan pada tahun 1865 di Finlandia. Perjuangan
panjangnya lebih dari 100 tahun dinyatakan selesai ketika pada tahun 2013 baru
tahu kultur di tangan Microsoft nokia telah diakuisisi oleh Pilkada dan kawan
kawan.Jika dilihat ke belakang terdapat 3 fase transformasi bisnis nokia selama
kurang lebih 100 tahun.

Pertama perusahaan ini didirikan sebagai perusahaan karet, kemudian berubah


menjadi perusahaan kabel dan kemudian berubah lagi menjadi perusahaan telepon
seluler dan dari telepon seluler menuju ke era smartphone atau ponsel pintar 2
transformasi awal terutama pada saat. Menjadi perusahaan telepon seluler
perusahaan untung besar dengan nominal 391 triliun rupiah per tahun.Petaka datang
bagi nokia ketika transformasi yang ketiga yaitu daerah ponsel pintar. Pada tahun
2007, fl mengumumkan iphone pertamanya yang kemudian pada tahun 2008 disusul
dengan rilisnya Android oleh Google. Padahal sebelum itu bersama dengan
blackberry, mereka adalah 2 merek ponsel paling super power. Keadaan berubah
drastis.Pasar mulai tidak tertarik dengan nokia. Bahkan menurut survei yang
dilakukan cia dan yen dalam jurnalnya, analisis penurunan oke dari perspektif
pemasaran bahwa saat itu pengguna nokia akan beranjak mengganti ponsel mereka
dengan Samsung yaitu sebanyak 35%, apple 16%, huawei 14% dan sisanya ponsel
lain. Sedangkan pengguna yang memilih bertahan hanya pada angka
6.Persen.Lokia makin kalap menurut puji astuti satu di tahun 2014, laba nokia turun
drastis dalam rentang waktu 2007 hingga 2011 sehingga menyebabkan rasio roe
dan roa nya berubah dari yang semula positif di tahun 2007 menjadi negatif di tahun
2011.Dalam sebuah jurnal lain karya walau dia dan profesor sago dia setidaknya ada
7 hal yang menyebabkan kegagalan perusahaan ukir yang pertama, nokia tidak
bergerak cepat ketika apple sudah memperkenalkan layar sentuh di iphone pada
tahun 2007 dan juga ekspansi Samsung yang bertaruh dengan Android. Luka nyaris
tidak melakukan lompatan besar mereka bertahan dengan osim.Yang memang telah
memberikan hasil besar dalam waktu yang lama untuk mereka.Alasan yang kedua,
mereka terlalu puas diri sebagai pemimpin pasar lebih dari satu dekade. Dia merasa
masih biasa saja dengan pesaing yang lain. Tidak merasa bahwa akan ada
ancaman serius dari pesaingnya. Mereka tetap pede dengan posisi perusahaan
sebagai raja ponsel waktu itu. Alasan yang ketiga kurangnya inovasi produk ketika
Samsung mengeluarkan seri terbarunya hampir setiap tahun mengandalkan.Ponsel
seluler lamanya. Bahkan ponsel tersebut masih saja tidak dibekali kamera depan
dan bahkan tidak memiliki fitur teruji dan masyarakat global saat itu sudah berada di
ambang fase forge pun ketika sudah mengambil langkah bersama lumia atau
Microsoft, mereka tidak membuat produk yang benar benar menarik dari bahasa
segini.Alasan keempat, kegagalan 9 dan kesalahan sebuah keputusan tidak benar
benar diterima pasar karena 9 adalah sistem yang tertutup dimana tidak memberikan
celah bagi para pengembang untuk masuk ke sistem yang ada di dalam nukir. Hal ini
yang menjadi pembeda terutama dengan Android. Lompatan besar dilakukan pada
tahun 2011 dengan memilih Windows phone.Pemilihan ini didasarkan pada
keinginan rupiah untuk memaksa perbedaan dengan pesaing nya. Pemilihan ini
justru bertolak belakang dengan keinginan kondisi perusahaan yang sedang turun.
Ditambah kenyataan bahwa Windows phone merupakan ost baru produk mereka lagi
lagi tidak dilirik oleh pasar.Kalau saling kelima nokia termasuk lamban
menyenangkan konsumen di kalangan ponsel pintar pintar utama nya, Samsung
bergerak sejalan dengan perkembangan Android. Mereka tahu betul bagaimana
menangkap keinginan pasar dengan cara mengembangkan aplikasi aplikasi yang
berguna dan cepat dalam rangka menyenangkan konsumen ini yang tidak dilakukan
oleh nukir, nyaris mereka berfokus pada h 2 r saat ini.Alasan keenam dan paling
berpengaruh dunia kehilangan semua pangsa pasarnya ketika sudah dinyatakan
kalau di pangsa pasar kelas atas dengan nama nama besar seperti Samsung, apple,
sony, nokia, juga seakan lupa bahwa pangsa pasar untuk kalangan menengah ke
bawah perlu diperhatikan dengan seksama. Tekanan di pangsa pasar ini datang dari
merek merek baru di zaman itu, sebut saja istri sibuk gawe dan mungkin lupa
menyadarinya.Dan kehilangan keduanya.Alasan ketujuh nokia gagal menonjolkan
produknya di kelas flagship. Seperti yang kita ketahui, Samsung sangat berhasil
dengan jajaran galaxy seri s nya. Kemudian apple berhasil dengan jajaran iphone
nya, sedangkan mereka gagal menonjolkan seri yang menjadi andalan mereka dari
ke 7 alasan tani apa sih yang bisa kita ambil dari kegagalan nokia ini yang pertama?
Jangan melawan perubahan. Banyak situasi yang mengharuskan adanya
perubahan. Kita tidak bisa stagnan ketika perubahan itu diinginkan oleh konsumen.
Kemudian yang kedua, tangkaplah setiap peluang lakukan dan manfaatkan sebaik
mungkin. Nokia berpeluang saat itu milih Android, tetapi kesempatan itu dilewatkan
dan berjudi dengan Windows phone. Iklim yang kompetitif memaksa adanya inovasi
inovasi terbaru tidak berfokus hanya pada pengembangan perangkat keras.Dan
yang terakhir jika Anda adalah penguasa pasar, Anda harus mempertahankan posisi
layaknya bermain sepak bola menyerang dan bertahan lah sejak seimbang.Baiklah
sekian dulu video kali ini. Terima kasih buat teman teman yang sudah menonton.

1. Alasan mereka gagal


2. Menghindari hal tersebut di BPKP

Sejarah

Masa depan merupakan misteri. Tidak ada satu orang pun yang dapat memprediksi
sebuah masa depan dengan pasti. Perlu kita ketahui siapa yang menang hari ini
belum tentu menang di masa depan. Mungkin inilah yang terjadi pada sebuah
perusahaan bernama nokia. Mari bersama belajar dari kegagalan perusahaan besar
ini dan mengimplementasikan pelajaran yang didapat di BPKP agar lebih hadir
bermanfaat.

Nokia ditemukan 150 tahun lalu oleh Frederik Idestam yang melihat peluang dari hutan yang
luas di Finlandia dan membentuk perusahaan kertas. Sejarah mencatat bahwa sebelum dikenal
sebagai perusahaan telephone, Nokia telah melalui berbagai perubahan bisnis. Awalnya Nokia
merupakan pabrik kertas, lalu berubah menjadi pabrik karet, berubah lagi menjadi pabrik kabel,
dan kemudian menjadi perusahaan telepon seluler, yang mana merupakan masa kejayaannya,
dan tumbang ketika menuju era smartphone. Pada tahun 2007, steve jobs mengumumkan
iphone pertamanya yang kemudian pada tahun 2008 disusul dengan rilisnya Android
oleh Google. Padahal sebelum itu bersama dengan blackberry, mereka adalah 2 merek
ponsel paling super power. Keadaan berubah drastis.Pasar mulai tidak tertarik dengan
nokia. Kenapa bisa terjadi hal tersebut?

1. Menganggap dirinya “terkuat”


Kegagalan suatu bisnis sering terjadi dikarenakan penolakan mereka untuk bermain sesuai dengan
keinginan pasar. Perusahaan-perusahaan besar yang merasa hebat selalu melebihkan merk nya tanpa
melakukan perubahan. Dalam kasus kemunduran Nokia, mereka menolak untuk mengubah desain
perangkat lunaknya sehingga OS yang mereka punya tidak intuitif dan ketinggalan jaman. Ambil contoh
pada tahun 2007 ketika iPhone diluncurkan, Nokia tidak menyadari perubahan dan masih “bangga”
dengan E-seriesnya. Berbeda dengan Samsung yang mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi di
pasar.

2. JAJARAN EKSEKUTIF NOKIA TIDAK MEMAHAMI PASAR SECARA AKURAT


Puluhan tahun yang lalu, sebagian besar konsumen lebih memperhatikan manfaat sebenarnya dari
ponsel, mengirim pesan dan panggilan, serta baterai yang tahan lama ketika akan membeli handphone.
Namun, mulai abad 21, dimana pendapatan masyarakat meningkat secara signifikan, ponsel tidak hanya
sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai alat hiburan.
Dalam menghadapi perubahan pasar dan permintaan konsumen, Nokia masih mengadopsi strategi yang
berorientasi pada teknologi dan produk dengan mengabaikan kebutuhan dan karakteristik konsumen
yang ada di pasar. Nokia berusaha membuat ponsel yang sulit dihancurkan, memperpanjang masa pakai
baterai dan meningkatkan pixel ponsel untuk mencapai standar kamera. Padahal, konsumen di pasar
tidak lagi membutuhkan itu. Mereka membutuhkan handphone yang dapat digunakan untuk hiburan.

3. TERDAPAT PENYIMPANGAN DALAM TAKTIK BISNIS PERUSAHAAN


Teori tradisional 4P (Product, price, place, promotion) telah berubah menjadi teori 4C (Consumer, cost,
communication, convenience) secara bertahap. Ini berarti bahwa perusahaan harus memperhatikan
kebutuhan konsumen disamping memperhatikan produk mereka. Sehingga, inovasi produk yang dibuat
harus sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Nokia sangat perhatian terhadap perangkat keras mereka dan mengabaikan perangkat lunak dalam
jangka waktu yang lama. Perusahaan terus melakukan inovasi terhadap perangkat keras namun
mengabaikan masalah mendasar seperti kesesuaian sistem operasi atau OS. Sistem operasi Symbian
yang dimiliki nokia sudah tidak relevan lagi ketika era smartphone muncul. Sistem Symbian tidak
kompatibel antar versinya. Selain itu, sistem operasi ini juga tidak mendukung teknologi layar sentuh
sehingga Nokia berada pada posisi yang tidak menguntungkan di pasar.

4. KURANGNYA KERJASAMA
Kesalahan yang dibuat Nokia dalam hal ini adalah menolak bekerja sama dengan produsen ponsel lain
dalam proses bisnisnya. Sistem Symbian adalah sistem tertutup yang menghambat produsen lain untuk
memasuki pasar yang diduduki Nokia. Namun, disisi lain hambatan ini menyebabkan Nokia kehilangan
pandangan akan perubahan dari luar dan karenanya kehilangan peluang terbaik untuk melakukan
reformasi. Untuk mendapatkan keuntungan monopoli tinggi, Nokia menolak bekerja sama dengan
produsen ponsel lain dan kekeh untu mempertahankan pasarnya sendiri. Sistem Symbian adalah sistem
yang sulit dikembangkan dan hanya memilki sedikit aplikasi yang membuat sistem ini tidak mampu
memenuhi permintaan konsumen, berbeda dengan sistem Android dan iOS yang terbuka dan
mengembangkan lebih banyak aplikasi yang memenuhi kebutuhan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai