Studi Kelayakan
Bisnis
01
Akuntansi/Manajemen S1 Sari Puspitarini SE, MM
Abstract Kompetensi
Mampu memahami dan menjelaskan Mampu memahami mengenai
apa itu studi kelayakan, apa gunanya, pengertian, manfaat dan kegunaan
dan siapa yang memerlukan SKB, dan studi kelayakan serta aspek studi
aspek apa yang ditulis dalam laporan kelayakan
studi kelayakan
Pengertian Studi Kelayakan
Saat ini hampir setiap sektor usaha yang akan didirikan, dikembangkan dan
diperluas ataupun dilikuidasi selalu didahului dengan satu kegiatan yang disebut studi
kelayakan.
Studi Kelayakan mempunyai arti penting bagi perkembangan dunia usaha. Beberapa
proyek gagal di tengah jalan, bisnis yang berhenti beroperasi, dan kredit yang macet di
dunia perbankan, serta kegagalan investasi lainnya merupakan bagian dari tidak
diterapkannya studi kelayakan secara konsisten.
Studi Kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang
layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan. Maksud layak atau tidak layak disini
adalah perkiraan bahwa proyek yang akan dapat atau tidak dapat menghasilkan keuntungan
yang layak bila telah dioperasionalkan.
Adapun yang dimaksud ide bisnis adalah bermacam-macam bentuk, antara lain :
Kekeliruan dan kesalahan dalam menilai investasi akan menyebabkan kerugian dan
resiko yang besar. Penilaian Investasi termasuk dalam studi kelayakan yang bertujuan untuk
menghindari terjadinya keterlanjuran investasi yang tidak menguntungkan karena usaha
yang tidak layak/feasible.
Secara umum, tujuan penyusunan studi kelayakan adalah mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan berikut :
Studi Kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi baik pada suatu
proyek maupun bisnis yang sedang berjalan. Studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai
kelayakan sebuah proyek yang akan dijalankan disebut studi kelayakan proyek, sedangkan
studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah
usaha disebut studi kelayakan bisnis.
Analisa kelayakan bisnis merupakan suatu hal yang penting bagi seseorang maupun
sebuah organisasi ketika akan melakukan atau memulai bisnis.
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya
menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan
secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak
ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru.
Agar bisa mencapai tingkat perkembangan dan keuntungan usaha yang optimal,
seseorang hendaknya mengkaji lebih dulu bidang usaha yang akan dimasukinya melalui
suatu Studi Kelayakan Bisnis (SKB). Dari pengkajian awal ini pula risiko kegagalan bisa
diantisipasi.
Ukuran kelayakan masing-masing jenis usaha sangat berbeda, misalnya antara usaha
jasa dan usaha non jasa seperti pendirian hotel dengan usaha pembukaan perkebunan atau
usaha peternakan dengan pendidikan. Penilaian masing-masing aspek nantinya harus
dinilai secara keseluruhan bukan berdiri sendiri-sendiri.
Hasil studi kelayakan bisnis merupakan sebuah kumpulan dokumentasi lengkap dalam
bentuk tertulis yang mampu memperlihatkan bagaimana sebuah rencana bisnis memiliki
nilai-nilai positif dari berbagai aspek yang diteliti. Jika laporan studi kelayakan bisnis dapat
menunjukkan banyak nilai positif dalam sebuah rencana bisnis, maka proyek bisnis tersebut
dapat disebut sebagai sebuah proyek bisnis yang layak dan mampu untuk dieksekusi. Jika
ternyata hasil dalam laporan studi kelayakan bisnis menunjukkan jumlah nilai-nilai negatif
Sebelum melakukan studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa hal yang harus
dipertimbangkan. Pertimbangan tersebut bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dan
kegagalan dalam proses dan hasil studi kelayakan bisnis. Setidaknya ada empat hal dasar
yang harus dipertimbangkan sebelum seseorang atau sebuah perusahaan hendak
melakukan studi kelayakan bisnis, yakni:
2. Memudahkan Perencanaan
Perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan
dijalankan, dimana, bagaimana pelaksanaannya, berapa besar keuntungan yang
akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan. Jika kita
sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, maka
akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang
perlu direncanakan.
4. Memudahkan Pengawasan
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha sesuai dengan rencana yang sudah
disusun, maka akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadap
jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana
yang telah disusun.
5. Memudahkan Pengendalian
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka jika terjadi
penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas
penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk mengendalikan
pelaksanaan agar tidak melenceng dari rel yang sesungguhnya, sehingga pada
akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.
Ide bisnis adalah segala konsep, pikiran dan pengetahuan, sebuah mental, pandang,
keyakinan atau rencana dari kegiatan-kegiatan usaha/bisnis. Tahapan penemuan ide dalam
studi kelayakan bisnis harus dimulai dengan menentukan satu atau beberapa ide bisnis
yang prospektif. Jika terdapat lebih dari satu ide bisnis, maka ide bisnis yang akhirnya akan
dieksekusi harus dipilih dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti hal-hal teknis yang
harus ditempuh serta potensi laba yang akan diraih.
2. Tahap Penelitian
Setelah ide bisnis dipilih, tahapan selajutnya dalam membuat studi kelayakan bisnis
adalah melakukan penelitian yang lebih mendalam sesuai dengan metode ilmiah. Dimulai
dari mengumpulkan data dan informasi, mengolah data berdasar teori yang relevan,
menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang
sesuai, menyimpulkan hasil, hingga membuat laporan dari hasil penelitian tersebut.
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, maka perlu
dilakukan pemilihan rencana bisnis yang memiliki skor tertinggi dalam tahap evaluasi yang
telah dilakukan sebelumnya.
Setelah terpilih sebuah rencana bisnis, maka tahap selanjutya dalam studi kelayakan
bisnis adalah menyusun rencana kerja terkait proses realisasi dari rencana pembangunan
bisnis tersebut
6. Tahap Pelaksanaan
1. Pihak Investor
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan,
pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari. Misalnya dengan
mencari investor atau pemilik modal yang mau turut serta menanamkan modal
pada proyek yang akan dikerjakan itu. Sudah tentu calon investor ini akan
mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat karena calon
investor mempunyai kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan
diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan ditanamkan.
Dalam menyusun kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat yang akan
didapat dan biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian
nasional. Aspek-aspek yang perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat
tersebut antara lain ditinjau dari aspek Rencana Pembangunan Nasional,
distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai investor per tenaga kerja,
pengaruh sosial, serta analisis kemanfaatan dan beban sosial. Jadi, jelas bahwa
studi kelayakan bisnis yang dibuat perlu dikaji demi tujuan-tujuan pembangunan
ekonomi nasional.
1. Aspek Financial
Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada besaran modal dan
sumber dana yang akan digunakan dalam membangun sebuah usaha serta kapan dan
bagaimana modal tersebut dapat dikembalikan.
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan,
dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Jika diuraikan, maka aspek
keuangan dalam studi kelayakan bisnis terbagi menjadi:
a. Kebutuhan dana dan sumbernya
b. Aliran kas (cash flow)
c. Biaya modal (cost of capital); Biaya Hutang dan Biaya Modal
e. Pemilihan investasi; leasing atau beli
2. Aspek Pasar
Aspek Pasar, yaitu meneliti tentang permintaan suatu produk atau jasa,berapa luas
pasar, pertumbuhan permintaan dan market-share dari produk yang bersangkutan. Pasar,
menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling
bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga.
Hal-hal yang di teliti sebagai berikut
5. Aspek manajemen
Manajemen, meneliti tentang manajemen pada saat pembangunan proyek bisnis dan
juga manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin. Aspek manajemen dalam studi
kelayakan bisnis menyangkut pada pembangunan dan pengembangan operasional
perusahaan. Aspek manajemen memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari manajemen
sumber daya manusia hingga manajemen finansial perusahaan. Semua hal yang terkait
dengan bagaimana operasional perusahaan dapat dijalankan termasuk pada aspek
manajemen dalam studi kelayakan bisnis.
6. Aspek SDM
Aspek Sumber Daya Manusia, yang meneliti tentang peran SDM dalam pembangunan
proyek bisnis. Analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia dapat digambarkan
sebagai berikut
a. Job Analysis, yaitu menganalisis jabatan yang diperlukan untuk menyelesaikan jenis
pekerjaan tertentu.
b. Mendesain struktur organisasi, yaitu menyusun struktur organisasi yang
menggambarkan jenjang manajemen, kedudukan jabatan, dan struktur
pertanggungjawaban.
c. Job Description, yaitu uraian pekerjaan yang menjelaskan tentang pekerjaan teknis
anggota organisasi yang menjabat pekerjaan tertentu.
8. Aspek Hukum
Aspek ini membahas masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen sebuah usaha,
mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan
dokumen sangat penting, karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus dimiliki apabila
dikemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan kesempurnaan dokumen dapat diperoleh
dari pihak-pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan dokumen tersebut.
Aspek hukum dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada semua hal terkait
legalitas rencana bisnis yang hendak dilakukan oleh perusahaan. Ketentuan-ketentuan
hukum tersebut meliputi:
a. Izin lokasi
b. Akte pendirian perusahaan dari notaris
Ide sebagai Dasar Studi Kelayakan merupakan eksplorasi yang dilakukan untuk
mendapatkan suatu gagasan menjadi langkah awal dalam memulai proses studi kelayakan.
Setelah menemukan “peluang” dalam proses pencarian tersebut, langkah selanjutnya
adalah merumuskan gagasan menjadi bentuk dan konsep sederhana yang dituangkan
dalam “tulisan”.
Adapun yang dimaksud ide bisnis adalah bermacam-macam bentuk, antara lain :
- segi modal
- tenaga kerja
- pengalaman
- kemudahan teknologi
- bahan baku
- kemungkinan produk/jasa
Penemuan ide adalah tahap di mana wirausaha mendapatkan ide untuk merintis
usaha baru. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi, misalnya kemungkinan-
kemungkinan bisnis yang paling memberi peluang untuk dilakukan dan menguntungkan
dalam jangka waktu panjang. Ide/gagasan usaha biasanya dapat timbul melalui serangkaian
kegiatan berikut :
1. Melalui bacaan.
Bacaan yang banyak kontribusinya adalah bacaan yang berkaitan langsung dengan bidang
yang diminati. Dengan cara ini akan dapat diketahui sudah seberapa jauh perkembangan
bidang usaha tersebut saat ini, apa saja yang harus dilakukan, teknologi yang sudah
2. . Melalui survei.
Orang sengaja merancang suatu survei secara umum dalam salah satu bidang
usaha. Misalnya melakukan survei ke salah satu pabrik mengamati apa saja yang dikerjakan
oleh pabrik tersebut, kegiatan yang belum dapat dilakukan oleh pabrik tersebut dengan baik
atau adakah limbah pabrik yang terbuang begiru saja, dan pada saat itu muncul ide/gagasan
untuk memanfaatkan limbah dan masih banyak lagi ide/gagasan yang muncul untuk
mendirikan dan mengembangkan usaha.
Ide/gagasan muncul setelah orang mengalami sendiri kegiatan apa saja yang harus
dilakukan jika suatu usaha akan menghasilkan produk atau jasa. Dalam konteks ini proses
penciptaan produk/jasa sudah dikuasai dengan baik, sehingga akan dapat menganalisis
apakah masih ada peluang dan apakah mudah/mungkin baginya untuk memulai usaha
sendiri seperti yang dilakukannya sekarang. Ide/gagasan yang muncul akan terealisasi jika
didukung oleh keinginan atas dasar pengalaman yang sudah dimiliki saat ini.
3. Mengamati kecenderungan-kecenderungan
a. Komunikasi
b. Diskusi
c. Pendidikan
d. Searching di Internet
e. Menonton TV
f. Menonton video
g. Berkhayal
f. Kebutuhan pasar
h. Perubahan Lingkungan
1. Inovasi
Metode ini adalah suatu cara untuk menggali ide dengan cara melakukan pencarian
terobosan atau temuan, perbaikan dari teknologi yang ada,sehingga semakin hari semakin
banyak ragamnya.
Proses inovasi:
c. Menguraikan masalah-masalah
AQUA menghadirkan produk air minum (air putih) dalm kemasan di Indonesia.Ide
membuat minuman dalam kemasan tersebut muncul setelah seorang rekan bisnisnya
terserang diare akibat kekurangan minum air yang tidak hegienis sesaat setelah mereka
bermain bulu tangkis di Rawamangun. Pada saat itu air minum dalam kemasan
merupakan produk baru yang ditawarkan kepada konsumen Indonesia.
Microsoft meghabiskan dana yang sangat besar setiap tahun nya untuk megembangkan
teknologi baru di bidang computer sehigga progam Windows senantiasa memiliki
keunggulan di bidang progam-progam pesaing.
Para pengusaha penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJKTI) melihat peluang
pengirim jasa tenaga kerja professional di bidang pembangunan infrastruktur dan
tenaga medis, segera setelah pasukan multinasional memenangkan peperangan dan
berhasil mengusir pasukan Irak yang melakiakn invasi ke quait.
d) Penggunaan sember pasukan bahan baku dan sumber daya lainnya yang baru
Salah satu sumber daya manajeman yang dapat memberikan kontribusi terhadap
kemampuan bersaing perusahaan, adalah sumber daya manusia.
Penjaringan ide atau gagasan dapat di rancang dengan tujuan untuk menemukan
produk atau usaha baru, diantaranya yaitu:
a. Riset aplikasi
Riset yang bertujuan melakukan penelitian untuk menemukan produk baru sama sekali
dan belum pernah ada di dunia saat ini.
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati pemakai akhir dari suatu produk.
d. Metode kreatif
Metode ini dilakukan dengan menggali segala sesuatu dari diri perilaku,kreativitas yang
sangat menentukan gagasan usaha yang akan muncul.
Ide/gagasan ini akan cepat mendatangkan hasil dan tingkat resiko gagal kecil,walaupun
harus diakui tingkat margin laba kecil jika dibandingkan dengan usaha yang dirintis
sendiri.
1. Tahap Gagasan
Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru
dapat berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen riset dan pengembangan,
konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi
(distributor), dan manajemen puncak.
2. Tahap Konsep
Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk
mengevaluasi suatu konsep produk baru. Konsekuensinya, akan ada banyak konsep baru
yang dieliminasi dalam tahap ini. Setidaknya, informasi yang diperoleh dalam tahap
penyaringan dapat membantu pihak manajamen untuk:
Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji.
Ada perbedaan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Yang dinamakan ide
produk adalah produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar. Konsep produk
merupakan versi yang lebih rinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang
dimengerti konsumen. Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang diperoleh
konsumen mengenai produk yang masih potensial ataupun yang sudah aktual.
a. Memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru.
5. Tahap Komersialisasi