Anda di halaman 1dari 5

B.

MACAM STRATEGI FUNGSIONAL

Identifikasi dan penentuan strategi berbagai bidang fungsional sangat penting

karena dapat lebih memperjelas strategi utama dengan identifikasi yang sifatnya

spesifik dan terperinci tentang bagaimana manajer harus mengelola bidang-bidang

fungsional tertentu di masa datang. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi

manajemen kecuali mengembangkan berbagai strategi bidang fungsional dengan

memberikan perhatian utama pada bidang-bidang fungsional yang penting, seperti

pemasaran, keuangan, produki, SDM, dan system informasi.

1. Strategi di Bidang Pemasaran

Strategi fungsional di bidang pemasaran penuntun agar aktivitas pemasaran

konsisten bukan hanya terhadap strategi utama yang telah di tentukan, melainkan

juga terhadap strategi berbagai bidang fungsionalainnya. Pada bagian terdahulu,

yaitu bagian yang menjelaskan tentang model manajemen strategic, telah

dijelaskan sepintas mengenai perencanaan strategi bidang pemasaran. Pada bagian

ini paparannya akan lebih mendalam.

Dalam bidang pemasaran, manajemen pemasaran dikelompokkam dalam

empat aspek yang sering dikenal dengan marketing mix atau bauran pemasaran.

Aspek-aspek tersebut adalah aspek produk, harga, promosi, dan distribusi. Dalam

pembuatan strategi bauran pemasaran ada cukup banyak aspek yang perlu

diperhatikan.

2. Strategi di Bidang Keuangan

Sebagaimana diketahui, Manajemen Keuangan merupakan bagian dari perusahaan

yang fungsinya adalah mengorganisasikan perolehan dana, menggunakan dana,


dan sekaligus mengendalikan dana tersebut dalam rangka memaksimalisasi nilai

perusahaan. Dana dapat diperoleh dari berbagai sumber, yaitu dari sumber internal

dan eksternal. Selanjutnya, dana yang didapat tersebut dikendalikan melalui

manajemen kas, yang pada tahapan selanjutnya dana tersebut akan diinvestasikan

baik untuk investasi jangka panjang maupun jangka pendek untuk memperoleh

laba.

3. Strategi di Bidang SDM

Dalam strategi di bidang SDM hendaknya tergambar bentuk dan jenis langkah

yang akan diambil pada tingkat menajemen operasionla berdasarkan strategi

utama yang menyangkut MSDM serta telah ditetapkan pada tingkat manajemen

yang lebih tinggi. Seluruh kegiatan MSDM berkisar pada pengadaan,

pe4nggunaan, pemeliharaan SDM sedemikian rupa sehingga mendukung

penampilan kinerja organisasi yang memuaskan.

Manajemen Sumber Daya Manusia didefinisikan sebagai perencanaan,

pengorganisasian, pergerakkan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan,

kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja

dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu. Ia

merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan dari pada

unsure sumber daya manusi. Adalah tugas MSDM untuk mengelola unsure

manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang mencintai dan puas akan

pekerjaannya. Atas definisi di atas, tugas MSDM terdiri atas tiga fungsi, yaitu

fungsi manajerial, yakni perencanaan, pengorganisasian, pergerakkan dan

pengendalian; fungsi operasional, yakni pengadaan, pengembangan, kompensasi,


pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. Fungsi ketiga

kadalah kedudukan MSDM dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara

terpadu.

Kegiatan MSDM terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu: proses karyawan

masuk ke dalam organisasi, proses karyawan di dalam organisasi dan proses

karyawan mengundurkan diri dari organisasi. Secara rinci kegiatan dari tiap tahap

proses di atas dipaparkan pada table pada halaman berikut.

Jelas tampak bahwa proses untuk mendapatkan pegawai di mulai dari

menentukan kebutuhan pegawai, lalu menentukan pekerjaan apa yang

membutuhkan pegawai beserta syarat-syarat calon pegawai yang dapat diterima,

serta melakukan proses rekrutmen, seleksi, dan jika diterima akan dimulai dengan

orientasi pekerja terhadap pekerjaan yang akan mereka kerjakan.

Selama pegawai bekerja, hendaknya perusahaan memperhatikan hak-hak

pegawai seperti kompensasi, perencanaan karier, keselamatan kerja dan

kesehatan, serta pelatihan dan pengembangan. Dengan terpenuhinya hak-hak

mereka, diharapkan produktivitas dan prestasi kerja mereka akan menghasilkan

laba bagi perusahaan.

Proses masuk Proses di Dalam Proses Keluar


ke Organisasi Organisasi Organisasi

Perencanaan SDM Produktivitas Pemberhentian


Analisis Pekerjaan Pelatihan dan
Rekrutmen, Seleksi Pengembangan
dan Orientasi Prestasi Kerja
Perencanaan Karier Kompensasi
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
4. Startegi di Bidang Produksi/Operasi

Perumusan dan penepatan strategi di bidang produksi/operasi penting dilakukan

untuk dijadikan sebagai tuntunan kerja para manajer. Pengalaman menunjukkan

bahwa ada dua komponen yang biasanya menjadi perhatian utama. Yang pertama

adalah sarana dan prasarana kerja. Komponen ini menyangkut berbagai

keputusan, misalnya tentang lokasi usaha, besaran usaha, pemakaian fasilitas

kerja, dan penggantiannya. Kedua adalah cara pengadaan sarana dan prasarana.

Pada umumnya terdapat dua jenis pilihan dalam hal pengadaan sarana dan fasilitas

kerja, yaitu dengan menyewa atau beli. Pilihan mana yang akan digunakan diukur

berdasarkan pada biaya. Masing-masing memiliki kebaikan dan keburukan. Oleh

karena itu, rincian yang lebih jelas perlu di buat dan masukkan sebagai bagian

strategi fungsional dan rasional.

Secara fungsional, bidang ,manajemen produksi/operasi perlu menetapkan

system perencanaan dan pengawasan kegiatan-kegiatannya untuk memperlancar

proses pengambilan keputusan.

C. KEBIJAKAN FUNGSIONAL

Seperti diketahui, kebijakan fungsional merupakan dari strategi

fungsional. Pada bagian ini akan dipaparkan gambaran mengenai kebijakan dari

strategi fungsional system informasi, agar system informasi yang dimiliki

perusahaan dapat dimanfaatkan secara baik. Oleh karena itu, hendaknya kebijakan

atau aturan mainnya jelas.


Contoh Kebijakan

Misalnya, system informasi keorganisasian akan dibagi atas empat bagian, yaitu

untuk pemasaran, manufaktur, keuangan, dan Sumber Daya Manusia. Oleh karena

system informasiberpola kepada system masukan-proses-keluaran (input-proses-

output), maka kebijakan apa saja yang berkaitan dengan masukan dan keluaran

dari keempat bagian di atas akan dipaparkan.

Anda mungkin juga menyukai