Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

SOAL DISKUSI
KELOMPOK 5 STUDY KELAYAKAN BISNIS
19061104120 Christine Esther Olga Kakomol
19061104112 Yelsti Welniati Rumandjo
19061104116 Frederica Adventry Nona Suriman
19061104107 Susanti
19061103103 Resindi Elisabet Kaaro
19061104109 Vanisa Mokorimban
17061104114 Kezia Megi Engkol

J. Soal untuk diskusi


1. Kemukakan alasan saudara mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu
dilakukan studi kelayakan terlebih dahulu padahal biaya untuk melakukan studi cukup
besar termasuk waktu untuk melakukannya.

2. Berikan komentar anda atas manfaat atau keuntungan yang dapat diperoleh dengan
telah dilakukannya studi kelayakan bisnis sebelum dilakukan atau dijalankan suatu
usaha.

3. Banyak pihak yang berkepentingan terhadap hasil studi yang telah buat. Anda diminta
untuk mengemukakan pihak-pihak mana saja yang memerlukan hasil studi kelayakan
bisnis bila perlu dengan contoh.

4. Kita mengetahui bahwa studi kelayakan bisnis SKB memiliki tujuan tertentu yang
hendak dicapai titik kemukakan tujuan yang dimaksud berikut alasannya.

5. Dalam melakukan penilaian terdapat beberapa aspek yang perlu dinilai titik Anda
diminta untuk menjelaskan aspek-aspek mana saja yang perlu dinilai untuk menentukan
layak tidaknya suatu usaha dengan skala prioritas berikut alasannya.

6. Sebelum studi kelayakan bisnis dijalankan maka perlu dilakukan persiapan sehingga
hasil yang hendak dicapai dapat optimal. Kemukakan persiapan atau proses persiapan
studi kelayakan bisnis dimaksud secara lengkap.

7. Data dan informasi yang akan dinilai harus lengkap asli, serta sempurna. Anda diminta
untuk menjelaskan bagaimana caranya memperoleh data dan informasi serta dari mana
saja sumber-sumber data dan informasi dapat diperoleh.

8. Walaupun sudah dilakukan studi secara baik dan benar faktor kegagalan tetap ada titik
saudara diminta untuk menjelaskan penyebab kegagalan tersebut secara lengkap,
berikut alasannya.
Jawaban

1. Perlu adanya studi kelayakan lebih dulu sebelum menjalankan suatu usaha atau proyek,
padahal biayanya cukup besar termasuk waktu untuk melakukannya.
Mengapa demikian? Sebab, kita nantinya akan selalu dihadapi pada dua pilihan pada
proses bisnis atas suatu usaha atau proyek, seperti :
 Mengeluarkan biaya cukup besar di awal agar ditengah perjalanan mendapatkan
banyak keuntungan atau mengeluarkan sedikit biaya di awal dan mendapatkan
lebih sedikit lagi keuntungan di tengah perjalanan bisnis (read: merugi)?
 Menghabiskan banyak waktu di awal sebelum usaha atau menghabiskan banyak
waktu di tengah perjalanan bisnis, hingga terdeteksi usaha merugi?

Kedua point di atas adalah opsi pilihan yang bisa kita lakukan, dimana pada intinya
banyak orang yang lebih memilih melakukan studi kelayakan sebelum memulai suatu
usaha atau proyek agar mampu meminimalisir segala resiko termasuk segala kerugian
yang mungkin akan dihadapi ke depannya, meskipun memakan waktu cukup lama dan
biaya yang cukup besar di awal. Namun, hal tersebut akan terbayar tuntas jika usaha
atau proyek tersebut berjalan lancar dan mampu menggapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

2. Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang sangat penting untuk dilakukan
sebelum memulai suatu bisnis. Beberapa manfaat studi kelayakan bisnis, antara lain:
 Studi kelayakan bisnis bermanfaat untuk membantu pelaku bisnis menghindari
resiko kerugian. Jika pelaku bisnis melewatkan studi kelayakan bisnis dalam
perencanaan bisnisnya, ia akan kesulitan untuk mengetahui apakah bisnis tersebut
dapat mendatangkan keuntungan atau justru kerugian untuknya. Dengan adanya
studi kelayakan bisnis, pelaku bisnis dapat menghindari resiko kerugian dengan
langkah menunda atau membatalkan rencana bisnis yang mendapatkan penilaian
tidak layak dalam studi kelayakan bisnis.
 Memudahkan perencanaan bisnis
o Studi kelayakan bisnis dapat membantu pelaku bisnis untuk menyusun rencana
kegiatan bagi perusahaan. Studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelum
bisnis dibangun akan memudahkan pelaku bisnis menentukan program
perusahaan seperti apa yang dapat mendatangkan benefit lebih bagi perusahaan.
 Memudahkan pelaksanaan bisnis
o Studi kelayakan bisnis akan berguna untuk membantu pelaku bisnis
merealisasikan program-program perusahaan. Pelaku bisnis dapat mengevaluasi
kebijakan apa yang sekiranya akan memberikan keuntungan dan kebijakan apa
yang justru akan menimbulkan kerugian.
 Memudahkan pengawasan
o Studi kelayakan bisnis memiliki banyak aspek untuk diteliti. Laporan dari
berbagai aspek yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis ini nantinya akan
memudahkan pelaku bisnis untuk melakukan pengawasan pada perusahaannya.
Studi kelayakan bisnis juga memudahkan pelaku pengawasan untuk memberikan
data jika sewaktu-waktu dilaksanakan audit, baik secara internal maupun
eksternal.
 Memudahkan Pengendalian
o Studi kelayakan bisnis berguna pula untuk memudahkan proses pengendalian
dalam perusahaan. Jika sewaktu-waktu terjadi gangguan, pelaku bisnis dapat
dengan cepat menentukan aspek mana yang menjadi pusat dari kekacauan
tersebut. Selanjutnya, pelaku bisnis dapat dengan cepat pula mengendalikan
masalah yang muncul dengan mencari solusi berdasarkan studi kelayakan bisnis
yang telah dilakukan sebelumnya.

3. Pihak-Pihak Yang Memerlukan SKB


 Pihak Investor
Ketika sebuah laporan studi kelayakan bisnis (SKB) dinyatakan layak, maka
langkah selanjutnya adalah mencari investor atau penanam modal jika diperlukan.
Sebelum pihak investor menyetujui untuk menanamkan modalnya pada bisnis
tersebut, pihak investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis (SKB)
yang diajukan. Hal tersebut sebagai bahan pertimbangan investor atas keuntungan
yang akan didapatkan serta jaminan keselamatan atas modal yang akan
ditanamnya.
 Pihak Kreditor
Kreditor  adalah pihak yang akan dipinjami modal. Semisal yang akan dipinjami
modal
adalah Bank, maka Bank tersebut juga berhak meninjau ulang studi kelayakan
bisnis (SKB)
yang telah dibuat untuk mempertimbangkan keputusannya agar memberi
pinjaman atau
tidak.
 Pihak Manajemen Perusahaan
Pihak manajemen perusahaan memerlukan laporan studi kelayakan bisnis (SKB)
ketika studi kelayakan bisnis (SKB) dilakukan oleh pihak eksternal. Sebagai
project leader dan tempat dijadikan proyek, tentu pihak manajemen memerlukan
studi kelayakan bisnis (SKB) dari proyek bisnis tersebut.
 Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Pihak yang satu ini pasti memerlukan laporan studi kelayakan bisnis (SKB).
Karena bagaimanapun juga secara langsung atau tidak langsung, kebijakan
pemerintah akan mempengaruhi kebijakan perusahaan. Contoh kebijakan
pemerintah pada sektor ekonomi diantaranya: penghematan devisa negara,
penggalakan ekspor non-migas dan pemakaian tenaga kerja massal serta masih
banyak lagi.

4. Tujuan SKB
 Menghindari Resiko Kerugian
untuk meminimalkan risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan. Kondisi masa yang akan datang tidak dapat diprediksi, sehingga
perlu untuk melakukan analisis studi kelayakan untuk memperkecil resiko
 Mempermudah Perencanaan
Dengan adanya ramalan untuk masa yang akan datang, maka mempermudah
perencanaan. Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah modal, waktu pelaksanaan,
lokasi, cara pelaksanaan, besarnya keuntungan serta keuntungan serta bagaimana
pengawasan bila terjadi penyimpangan.
 Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Perencanaan yang disusun dapat mempermudah penerapan nya, proses bisnis
dapat dilakukan secara tersusun sehingga para karyawan dapat memiliki pedoman
dan tetap fokus pada tujuan, sehingga rencana bisnis dapat tercapai sesuai dengan
apa yang di rencanakan.
 Memudahkan Pengawasan
Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka
pengawasan dalam proses bisnis akan lebih mudah. Pengawasan dilakukan, agar
jalannya usaha tetap pada jalur dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
 Memudahkan Pengendalian
Bila terjadi penyimpangan, akan mudah untuk memperbaikinya dan dapat
langsung
untuk dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh penyimpangan yang terjadi.

5. Aspek-aspek yang perlu dinilai:


a. Aspek hukum, karena untuk meneliti kelengkapan, keaslian serta keabsahan
dokumen
karena merupakan dasar hukum yang harus dipegang apabila dikemudian hari
timbul masalah. Aspek hukum dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada
semua hal terkait legalitas rencana bisnis yang hendak dilakukan oleh perusahaan.
Ketentuan-ketentuan hukum tersebut meliputi:
 Izin lokasi
 Akte pendirian perusahaan dari notaris
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
 Surat tanda daftar perusahaan
 Surat izin tempat usaha dari Pemerintah Daerah setempat
 Surat tanda rekanan dari Pemerintah Daerah setempat
 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

b. Aspek pasar dan pemasaran, karena untuk meneliti seberapa besar pasar yang akan
dimasuki dan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk menguasai pasar
dengan strategi yang akan dijalankan nantinya. Aspek pasar dan pemasaran dalam
studi kelayakan bisnis menyangkut pada pertanyaan apakah ada peluang pasar
untuk produk yang akan dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Aspek tersebut dapat
dilihat melalui hal-hal berikut:
 Potensi pasar, dinilai berdasarkan bentuk pasar/ konsumen yang dipilih
 Jumlah konsumen potensial. Jumlah ini diketahui melalui proses mengukur dan
meramal permintaan dan penawaran berdasarkan produk sejenis yang telah ada
saat ini
 Daya beli masyarakat dengan memperhitungkan perkembangan atau
pertumbuhan penduduk
 Segmentasi, target dan posisi produk di pasar
 Situasi persaingan di lingkungan industri
 Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen terhadap produk sejenis saat ini
 Manajemen pemasaran, terdiri atas analisis persaingan dan bauran pemasaran

c. Aspek teknis dan teknologi, karena untuk meneliti serta menentukan dimana lokasi,
bagai
mana layout nya serta teknologi apa yang akan digunakan. Aspek teknis dan
teknologi dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada hal-hal teknis dan
teknologi yang akan dipakai pada perusahaan tersebut. Aspek-aspek tersebut antara
lain terdiri dari:
 Pemilihan strategi produksi
 Pemilihan dan perencanaan produk yang akan diproduksi
 Rencana kualitas
 Pemilihan teknologi
 Perencanaan kapasitas produksi
 Perencanaan letak pabrik
 Perencanaan tata letak (layout)
 Perencanaan jumlah produksi
 Manajemen persediaan
 Pengawasan kualitas produk

d. Aspek manajemen, karena untuk meneliti bagaimana kesiapan SDM nya serta
bentuk
organisasi seperti apa yang sesuai dengan usaha. Aspek manajemen dalam studi
kelayakan bisnis menyangkut pada pembangunan dan pengembangan operasional
perusahaan. Aspek manajemen memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari
manajemen sumber daya manusia hingga manajemen finansial perusahaan. Semua
hal yang terkait dengan bagaimana operasional perusahaan dapat dijalankan
termasuk pada aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis.
e. Aspek keuangan, karena untuk meneliti kemampuan perusahaan dalam memperoleh
pendapatan serta besar nya biaya yang dikeluarkan dan seberapa lama uang tersebut
akan kembali. Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada
besaran modal dan sumber dana yang akan digunakan dalam membangun sebuah
usaha serta kapan dan bagaimana modal tersebut dapat dikembalikan. Jika
diuraikan, maka aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis terbagi menjadi:
o Kebutuhan dana dan sumbernya
o Aliran kas (cash flow)
o Biaya modal (cost of capital)
 Biaya utang
 Biaya modal sendiri
o Perihal kepekaan
o Pemilihan investasi
 Pilihan leasing atau beli
 Urutan prioritas proyek bisnis
f. Aspek ekonomi sosial dan budaya, karena untuk meneliti dampak ekonomi tersebut
secara luas serta dampak sosial terhadap masyarakat secara keseluruhan. Aspek
ekonomi dan budaya dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada dampak suatu
badan usaha untuk masyarakat sekitar.
 a. Dari segi budaya, penelitian dalam studi kelayakan bisnis akan menjawab
bagaimana dampak keberadaan sebuah bisnis terhadap adat istiadat di wilayah
setempat
 b. Dari segi ekonomi, penelitian dalam studi kelayakan bisnis akan menjawab
apakah sebuah bisnis mampu menaikkan atau justru menurunkan rata-rata
pendapatan per kapita di wilayah setempat
g. Aspek dampak lingkungan, karena untuk meneliti bagaimana dampak suatu usaha
terhadap lingkungan yang mempengaruhi kehidupan manusia, tumbuhan dan
binatang
yang ada disekitar nya

6. Analisa studi kelayakan terbagi atas beberapa tahap yaitu :


 Tahap Persiapan (penemuan ide proyek)
Tahap ini adalah tahap untuk menentukan apakah studi kelayakan untuk suatu
atau beberapa usulan proyek perlu diadakan atau tidak. Pada tahap ini merupakan
bahagian dari desain penelitian (Research Design) yang meliputi seluruh proses
perencanaan dan pelaksanaan studi penelitian.
 Tahap Penelitian (Pengumpulan data dan informasi)
Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik
yangbersifat kualitatif maupun kuantitatif, juga dari data primer maupun data
sekunder.Pengumpulan data dan informasi dapat diperolehdari berbagai sumber-
sumberterpercaya, misalnya lembaga yang berwenang seperti Bank UOB, Biro
Pusat Statistik,dan lainnya.
 Tahap Pengolahan dan Penyusunan Data
Tahap ini sesungguhnya tidak memerlukan tersendiri melainkan dapat dilakukan
segera setelah penelitian dimulai. Sesudah mendapatkan data, data dikumpulkan
dan dikelompokan menjadi dua yaitu data primer dan data skunder. Setelah
informasi dan data yang dibutuhkan terkumpul maka langkah selanjutnya adalah
melakukan pengolahan data dan informasi tersebut
 Tahap Evaluasi Proyek
Ada tiga macam evaluasi proyek. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang
akandidirikan. Kedua, proyek yang sedang beroperasi. Dan yang Ketiga,
mengevaluasi proyekyang baru selesai dibangun. Evaluasi berarti
membandingkan antara sesuatu dengansatu atau lebih standar atau kriteria,
dimana standar atau kriteria ini bersifatkuantitatif maupun kualitatif.
 Tahap pengambilan Keputusan
Apabila telah diperoleh hasil dari pengukuran dengan kriteria tertentu tersebut,
makalangkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil tersebut.
Keputusandiambil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (apakah layak atau
tidak)berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya
dibatalkan dengan menyebutkan alasannya.
 Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis
Setelah suatu usulan proyek dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat suatu
rencanakerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari
menentukan jenispekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana,
ketersediaan dana dan sumberdaya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.
 Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis
Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahap
pelaksanaanproyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulai dari
pemimpin sampai pada13 tingkat yang paling bawah, harus bekerja sama dengan
sebaik-baiknya sesuai denganrencana yang telah diterapkan.

7. Cara mendapatkan data dan informasi pada studi kelayakan bisnis adalah dengan
melakukan tahap-tahap sebagai berikut:
1) Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin,
2) Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan baik yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif,
3) Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari data primer maupun
data sekunder.

Data dan informasi pada studi kelayakan bisnis dari sumber-sumber terpercaya,


misalnya:
1) lembaga yang berwenang yakni Bank UOB, Badan Pusat Statistik, lembaga riset.
2) Publikasi Ekonomi dan Bisnis (Koran dan Majalah)
3) Publikasi Bank Indonesia maupun Lembaga Keuangan lainnya.
4) Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Badan Pengelola Pasar Modal
5) Biro Pusat Statistik (BPS)
6) Asosiasi Industri dan Dagang
7) Lembaga-lembaga Penelitian (LIPI, dll)
8) Departemen Terkait (Departemen Pertanian, UKM, dll)
9) Perguruan Tinggi
10) Survey Langsung
11) Kuesioner, dll

8. Walau sudah dilakukanstudi kelayakan usaha secara baik dan benar, faktor kegagalan
tetaplah ada, penyebab kegagalan tersebut adalah:

Informasi dan data yang telah dikumpulkan tidak lengkap, sehingga dapat
menyebabkan unsur-unsur terpenting yang studi kelayakan usaha tersebut tidak
sempurna sehingga dapat menyebabkan kegagalan.
Salah perhitungan, hal ini disebabkan oleh data yang diperoleh tersebut tidak akurat,
sehingga menyebabkan kesalahan dalam perhitungan.
Gagal memahami SOP yang telah ditentukan, terkadang dalam menjalankan sebuah
bisnis, pelaksanaan tersebut tidak semudah perencanaannnya, oleh sebab itu, jika SOP
tidak dipahami dengan baik, maka akan menyebabkan kegagalan dalam menjalankan
usaha.
Kondisi lingkungan yang kurang mendukung, sangat mempengaruhi kegagalan usaha,
misalnya jika kita ingin membuat sebuah peternakan ayam sedangkan masyarakat
melarang adanya peternakan ayam dilingkungan mereka.
Unsur kesengajaan, yaitu faktor-faktor yang disengaja atau mungkin ada pesaing yang
merasa terancam sehingga membuat strategi licik untuk mengagalkan usaha yang
akan kita bangun.
Pembahasan
Sebelum usaha dijalankan, maka setiap orang akan melakukan penelitian terlebih
dahulu, agar jika usaha tersebut dijalankan, maka usaha tersebut dapat berjalan
dengan baik dan sukses sesuai dengan harapan.
Akan tetapi jika usaha tersebut dijalankantanpa adanyastudi kelayakan, maka
dikhawatirkan usaha yang akan dirintis tersebut akan gagal, studi kelayakan usaha
juga dapat memberikan kita gambaran tentang pemetaan pemasaran, pesaing dan juga
strategi bisnis yang dapat kita tempuh untuk menjalankan bisnis tersebut.

Anda mungkin juga menyukai