• EDUCATIONAL BACKGROUND :
1. MASTER BUSINESS OF ADMINISTRATION – GADJAH MADA UNIVERSITY 2006 – 2008
2. BACHELOR DEGREE – AIRLANGGA UNIVERSITY 1999 - 2004
• EXPERIENCE :
1. CITIBANK SURABAYA – RISK MAGEMENT STAFF 2003-2005
2. PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk - DANA JASA OPERATION STAFF 2005 – 2007
3. PT. TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA – CARGO CONTROL SPV 2007 – NOW
4. LECTURER STESIA 2012- NOW
• ADDRESS & CONTACT : BUKIT PALMA CLASSICA BLOK H No.25 CITRALAND SURABAYA
• 087853223300, 082233066862
• buyung.perdana@tps.co.id
• buyungext@yahoo.com
STUDI KELAYAKAN BISNIS
OLEH :
BUYUNG PERDANA SURYA, MBA
Pendahuluan
• Latar Belakang
• Memperoleh keuntungan
– Materi (uang)
– Non Materi (prestise)
• Membuka peluang pekerjaan
• Manfaat ekonomi
– Menambah jumlah barang dan jasa
– Meningkatkan Mutu produk
– Meningkatkan devisa / menghemat deviisa
• Tersedia sarana dan prasarana
• Membuka isolasi wilayah
• Meningkatkan dan membantu pemerataan pembangunan
Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
- Aspek Hukum
- Aspek Pasar dan Pemasaran
- Aspek Keuangan
- Aspek teknis/operasi
- Aspek manajemen dan Hasil
organisasi Studi
- Aspek sosial dan ekonomi
- Aspek lingkungan
Tahap-Tahap dalam Studi Kelayakan Bisnis
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
Direkomendasikan Layak
Dilaksanakan
Pihak-Pihak Yang Memanfaatkan Studi
Kelayakan Bisnis
1. Investor
2. Kreditor
3. Manajemen
4. Pemerintah
5. Masyarakat
NILAI WAKTU UANG
Jika nilai nominalnya sama, uang yang dimiliki saat ini lebih
berharga daripada uang yang akan diterima di masa yang
akan datang
Lebih baik menerima Rp 1 juta sekarang daripada menerima
uang yang sama 1 tahun lagi
Lebih baik membayar Rp 1 juta 1 tahun lagi daripada
membayar uang yang sama sekarang
BUNGA UANG
PERHITUNGAN BUNGA
• Bunga merupakan biaya modal
• Besar kecilnya jumlah bunga yang merupakan beban
terhadap peminjam (debitor) sangat tergantung pada
waktu, jumlah pinjaman, dan tingkat bunga yang berlaku
• Terdapat 3 bentuk sistem perhitungan bunga:
1. Simple interest (bunga biasa)
2. Compound interest (bunga majemuk)
3. Annuity (anuitas).
1. Bunga Tunggal ( Simple Interest )
Bunga adalah Selisih jumlah nominal uang yang dipinjam dan jumlah yang
dikembalikan.
Bunga pinjaman merupakan beban ganti rugi bagi peminjam. Hal ini
disebabkan peminjam menggunakan uang pinjaman tersebut untuk usaha.
Besarnya bunga dipengaruhi oleh besar uang yang dipinjam, jangka waktu
peminjaman, dan tingkat suku bunga (persentase).
Bunga tunggal adalahbesarnya bunga sebagai jasa peminjaman yang
dibayarkan tetap untuk setiap periode
Misalkan uang sebesar Rp100.000,00 dibungakan atas dasar bunga tunggal
dengan tingkat suku bunga 10%.
Koperasi Jatra Lestari memberikan pinjaman kepada anggotanya atas dasar bunga
tunggal sebesar 2% per bulan. Jika seorang anggota meminjam modal sebesar
Rp3.000.000,00 dengan jangka waktu pengembalian 1 tahun, tentukan
a. besar bunga setiap bulannya;
b. besar uang yang harus dikembalikan sesuai jangka waktu yang ditentukan.
Jawab:
Contoh 2:
Cecep meminjam uang di suatu bank sebesar Rp2.000.000,00 dengan suku bunga
tunggal 30% per tahun. Dalam waktu 60 hari, Cecep sudah harus mengembalikan
uang tersebut. Berapa bunga dan jumlah uang yang harus dikembalikannya?
(Asumsikan: 1 tahun = 360 hari)
Jawab:
2. Bunga Majemuk (Compound interest )
M t M o (1 i ) t
Keterangan : M= modal
i = dasar bunga majemuk dengan tingkat suk
bunga (dalam persen) per periode tertentu
M = besar modal pada periode ke-t
Contoh 1:
Sebuah bank memberi pinjaman kepada nasabahnya atas dasar bunga majemuk
3% per tahun. Jika seorang nasabah meminjam modal sebesar Rp5.000.000,00
dan bank membungakan majemuk per bulan, berapakah modal yang harus
dikembalikan setelah 1 tahun?
Contoh 2:
• 4 Metode Penyusutan :
– Metode Penyusutan Rata-Rata
– Metode Penyusutan Bunga Majemuk
– Metode Penyusutan Bunga Menurun
– Metode Penyusutan Bunga Gabungan
Metode penyusutan aktiva tetap.
Kasus:
Beli mesin Rp 10.000.000,-, Scrap value Rp 2.000.000. Kapasitas kerja ekonomis
mesin 5tahun sebanyak 80.000 jam kerja. Jam kerja mesin per tahun 10%, 15%,
20%, 25%, 30%.
Hitung Penyusutan pertahun berdasar jam kerja dan buat jadwal penyusutannya?
Jawaban:
Penyusutan per jam kerja= (Rp 10.000.000,- -Rp 2.000.000): 80.000= Rp100
Penyusutan per t = (% x 80.000)x 100
0 0 10.000.000.
1 (10%x 80.000 jk)x 100 = 800.000 800.000 9.200.000
2 (15%x80.000 jk) x 100=1.200.000 2.000.000 8.000.000
3 (20%x80.000jk)x 100= 1.600.000 3.600.000 6.400.000
4 (25%x80.000jk)x 100= 2.000.000 5.600.000 4.400.000
5 (30%x80.000jk)x100 = 2.400.000 8.000.000 2.000.000
Metode Penyusutan Kapasitas Produksi.
Rumus:
Tarip penyusutan per unit = (Harga beli- Nilai sisa): Kapasitas Produksi
mesin
Penyusutan /tahun= jumlah produk/tahun x tarip.
Kasus: Mesin memproduksi 100.000 u selama 5 tahun. Harga beli Rp
10.000.000,- dengan nilai sisaRp 2.000.000,- Jumlah produksi pertahun
tergantung market share yaitu 25.000, 25.000, 20.000,15.000,15.000, Hitung
Tarip penyusutan dan buat jadwal penyusutannya.
Jawaban:
Tarip penyusutan=(10 j-2j)/ 100.000=rp 80/ unit produk
Jadwal penyusutan pertahun :
Jumlah Penyusutan Nilai buku
n Peny/t=Prod x (10j-2j):100.000
0 0 10.000.000.
1 25.000x(10j-2j):100.000=2000.000 2000.000 8.000.000
2 25.000x(10j-2j):100.000=2000.000 4000.000 6.000.000
3 20.000x(10j-2j):100.000=1600.000 5.600.000 4.400.000
4 15.000x(10j-2j):100.000=1.200.000 6.800.000 3.200.000
5 15.000x(10j-2j):100.000=1.200.000 8.000.000 2.000.000
Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun
Rumus:
Jumlah angka tahun , lihat contoh.
Penyusutan pertahun, lihat contoh.
Contoh:
Harga beli R40j ;SV= 10j; n=5 tahun.
Hitung penyusutan/tahun dan jadwal enyusutannya?
Jumlah angka tahun = 5+4+3+2+1=15.
n Penyusutan/tahun= Jumlah NB
n/15 x (40j-10) Penyusutan
0 40 j
1 5/15x(40j-10j)=10 j 10 j 30 j
2 4/15x(40j-10j)=8 j 18 j 22 j
3 3/15x(40j-10j)= 6 j 24 j 16 j
4 2/15x(40j-10j)= 4 j 28 j 12 j
5 1/15x(40j-10j)= 2 j 30 j 10.
Metode Penyusutan Presentase Tetap Dari Nilai Buku
Aktiva Tetap
Rumus: Penyusutan per tahun= % tage x Nilai Buku Aktiva yang disusut.
Contoh: Harga beli R40j ;SV= 10j; n=5 tahun. Penyusutan 40% /tahun dari nilai
buku. Hitung penyusutan/tahun dan jadwal penyusutannya?
Diminta :
• Berdasarkan data di atas hitunglah besarnya penyusutan dengan menggunakan :
– 1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
– 2. Metode Saldo Menurun / Metode Persentasi dari Nilai Buku (Declaining Balance
Method)
– 3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Years Digits Method)
– 4. Metode Satuan Kapasitas Produksi (Units of Output Method)
Penyusunan SKB berkaitan dengan memperkirakan / memforcast/
meramalkan berbagai kemungkinan peluang usaha. Alat-alat
yang digunakan dalam mengukur peramalan adalah trend,
regresi, korelasi, probabilitas.
Trend.
Merupakan alat peramalan berdasarkan data masa
lalu paling tidak lima tahun yang lalu. Kejadian
yang akan datang berpola yang sama dengan pola
kejadian yang lalu.
Trend merupakan gerakan data berkala selama beberapa tahun
yang bisa naik , turun atau mendatar. Persamaan trend bisa linier,
kwadratik. Trend linier terdiri dari least square, , fre hand, semi
average, moving average. Namun akan disampaikan hanya trend
linier least square dan non linier.
Contoh 1 :
Data Penjualan PT. Parahiyangan dari tahun 1996-2006
Fungsi persamaan : Y = a + bx
Fungsi persamaan : Y = a + bx
Contoh 2:
• Buat trend permintaan ikan : dari tahun 1987 s/d tahun 1995.
• Masing masing
955;975;1172;1302;1207;1265;1236;1375;1452 ( dalam kg)
n y x x2 yx yt
1987 955 -4
1988 975 3
1989 1172 -2
1990 1302 -1
1991 1207 0
1992 1265 1
1983 1236 2
1994 1375 3
1995 1452 4
Y trend yang terbentuk berdasarkan data 10 tahun yang lalu mulai
1987 s/d tahun 1995 adalah
• a = Ʃy/n =............./...............=.......
• B = Ʃyx/Ʃx2. =............./ ..............=.......
• Y trend= a+ bx = ........... + ......... X.
Bedasar pada perhitungan diatas, maka perkiraan permintaan
ikan segar dikota tersebut dari tahun 1996 s/d tahun 2004
sebagai berikut.
tahun x Y perkiraan
1996 5 1.488,69
1997 6 1543,34
1998 7 1597,99
1999 8 1652,64
2000 9 1077,29
2001 10 1761,94
2002 11 1816,34
2003 12 1871,24
2004 13 1925,89
Trend Non Linier
• Bila perkembangan data awalnya perkembangannya besar
kemudian bertambah kecil, sebagai akibat jenuhnya kegiatan
atau penyebab lainnya maka perkiraan penjualan yang akan
datang akan lebih cocok dengan menggunakan trend non
linier yang dapat memberikan hasil yang lebih representatif
dibandingkan menggunakan trend linier.
n y x yx x2 yx2 x3 x4 Yt
1982 80.000 -13
1983 50.000 -11
1984 81.000 -9
1985 100.000 -7
1986 129.000 -5
1987 160.000 -3
1988 190.000 -1
1989 220.000 1
1990 300.000 3
1991 400.000 5
1992 550.000 7
1993 700.000 9
1994 800.000 11
1995 1.400.000 13
Ʃ 5160000 0 0
Nilai parameter a, b,c dari Y=a+bx+cx2. dihitung dengan tiga persamaan
normal.
• Ʃy=na+b Ʃ x+c Ʃ x2
• Ʃyx=a Ʃx+b Ʃx2+c Ʃx3
• Ʃyx2= a Ʃx2+b Ʃx3+c Ʃx4
• Karena x pangkat gasal =0 maka ,dapat disederhanakan menjadi
• Ʃy=na++c Ʃ x2
• Ʃyx=b Ʃx2
• Ʃyx2= a Ʃx2++c Ʃx4
Parameter a,b,c dapat dihitung sbb.:
5.160.000 =11a+910c
35.936.000 = 910b
465856=910a+105742c.
5160000=11a+910c
465856=910a+105742c. dengan eliminasi diperoleh a= 186.573,66
dan c=2799,97.
Y trend=186.573,66+ 39490,11x+2799,97x2
Perkiraan permintaan kopi dari 1996s/d 2002 dapat diprediksi
sebagai berikut.
Tahun x Y trend=186.573,66+ 39490,11x+2799,97x2
1996 15 Y trend=186.573,66+ 39490,11(15)+2799,97(15)2=…….
1997 17
1998 19
1999 21
2000 23
2001 25
2002 27
Analisis Regresi dan Korelasi.
X Y x y x2 yx ŷ
14.000 746.000 -3200 10.240.000 248.960.000 735.457
16. 000 808.000 -
17. 000 829.000
18. 000 848.000
20. 000 900.000
18.000 812.000
20. 000 900.000
17. 000 830.000
15. 000 705.000
16. 000 860.000
∑X= ∑Y= ∑x=0 ∑y=0 34.100 941.400.000 6.233.000
172.000 8238000
koefesien regresi ,b= = =27,61
x̄ = 172.000/10= 17.200
ӯ = = 823.000/10=82.800. konstanta regresi, a= x̄=
Data penelitian sekunder dikatakan bebas dari masalah multikolineritas apabila kolom Colinearity
Statistics menujukkan hasil Tollerance diatas 0,1 dan Nilai Variation Inflasi Factor (VIF) tidak lebih
dari sepuluh. Hasil Tollerance yang dihasilkan seluruhnya diatas 0,1 dan hasil VIF seluruhnya tidak
lebih dari 10. Hal ini berarti data penelitian bebas dari masalah multikolieritas.
Cara Kedua, membandingkan t hitung dengan t tabel. Signifikan apabila t hitung > t tabel. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa bahwa t hitung untuk X1 adalah -0,520. Nilai t hitung untuk X2
adalah 2,314. Nilai t hitung untuk X3 adalah 1,400. Sedangkan nilai t tabel adalah 2,01. Hasil t tabel
sebesar 2,01 dapat dilihat dari tabel distribusi t untuk uji dua arah, pada kolom 0,05 atau (5%) dan
pada baris 45 (jumlah data 48 dikurangi jumlah variabel bebas 3). Jadi hanya variabel X2 yang
memiliki t hitung lebih besar dari t tabel. Dengan demikian berdasarkan cara kedua ini, hanya
variabel X2 yang berpengaruh signifikan terhadap Y.
Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 53
Hasil Uji Simultan (Uji F)
Hasil uji simultan dapat dilihat dengan dua cara juga. Cara pertama, secara bersama sama Variabel
X1, X2 dan X3 akan berpengaruh signifikan terhadap Y, apabila Sig < 0,05. Hasilnya pada table
ANOVA dibawah ini menunjukkan hasil Sig 0,024, yang berarti bahwa secara bersama sama
variabel X1, X2 dan X3 berpengaruh signifikan terhadap Y.
Cara kedua adalah, secara bersama sama Variabel X1, X2 dan X3 akan berpengaruh signifikan
terhadap Y, apabila F hitung > F tabel. Hasilnya pada table ANOVA dibawah ini menunjukkan hasil
F hitung adalah 3,463. Sedangkan F table adalah sebesar 2,82. Hasil F tabel 2,82 dapat dilihat pada
tabel distribusi F, pada kolom 3 (total seluruh variabel 4 dikurangi jumlah variabel terikat 1) pada
baris ke 44 (total data 48 dikurangi jumlah variabel 4). Hal ini berarti bahwa secara bersama sama
variabel X1, X2 dan X3 berpengaruh signifikan terhadap Y.
R sebesar 0,437 memiliki arti bahwa korelasi bergandanya adalah sedang. Tingkat error yang
dihasilkan dalam persamaan regresi dari hasil penelitian ini adalah 0,864 atau 86,4%.
Sekian
• Ketepatan
Produksi Lokasi, SDM,
tata letak, luas
produksi,
Persediaan
Penentuan Lokasi
Luas produksi
Tata letak (layout)
Aspek Teknis dan Operasi
• Menilai lokasi:
• Berdasar Faktor ( Pasar, Bahan Baku, Transport, TK, Listrik)
• Berdasar jenis biaya (Bahan Baku, Bahan Bakar, OPerasi, Umum,
Admin).
• Luas Produksi/ skala produksi : Jumlah barang yang diproduksi dalam
satu periode. Tergantung pada:Permintaan, Bahan, Mesin, Daur Hidup.
• Pendekatan Skala Produksi: MC=MR, BEP, LP.
• Lay out: adalah penempatan mesin didalam proses produksi
• Lay out tetap: proses produksi dengan posisi mesin tetap, bahan baku
dan peralatan mendatangi mesin.( proses produksi jembatan, gedung)
• Lay-out Fungsional: proses produksi dengan posisi mesin yang sama
ditempatkan pada ruang yang sama
Aspek Teknis dan Operasi
• Tujuan
– Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat
– Perusahaan dapat menentukan layout yang tepat sesuai
dengan proses produksi yang dipilih sehingga dapat
memberikan efisiensi
– Perusahaan dapat menentukan teknologi yang tepat untuk
proses produksi
– Perusahaan dapat menentukan persediaan yang paling baik
untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya
– Agar dapat menentikan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan
sekarang dan masa yang akan datang.
Aspek Teknis dan Operasi
1. Penentuan lokasi usaha
– Lokasi kantor pusat, pabrik, gudang dan kantor cabang.
– Pertimbangannya:
• Jenis usaha yang dijalankan
• Dekat dengan pasar atau konsumen
• Dekat dengan bahan baku
• Tersedia tenaga kerja
• Tersedia sarana pra sarana (transportasi, listrik dan air)
• Dekat dengan pusat pemerintahan
• Dekat dengan lembaga keuangan
• Berada dikawasan industri
• Kemudahan melakukan perluasan
• Metode Penilaian Lokasi
• Penilaian hasil (value) – Analisis ekonomi
– Pertimbangan: – Pertimbanganya
• Pasar • Biaya sewa
• Bahan baku
• Biaya Tenaga kerja
• Transportasi
• Biaya pengangkutan
• Tenaga kerja
• Biaya bahan bakar dan
• Perbandingan biaya listrik
– Pertimbangan • Pajak
• Bahan baku • Perumahan
• Bahan bakar dan listrik • Sikap masyarakat
• Biaya operasi
• Metode Penilaian Hasil Nilai
No Kebutuhan Nilai Lokasi yang Lampung Lampung Lampung
ideal Timur Tengah Utara
1 Pasar 40 35 25 20
2 Bahan baku 30 25 20 15
3 Transportasi 15 13 7 8
4 Tenaga kerja 10 9 10 11
5 Lainya 5 5 4 4
jumlah 100 87 66 58
2(5000) (49000)
EOQ 700kg
1000
Aspek Teknis dan Operasi
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ)
(Pengaruh Diskon terhadap EOQ)
Q R
TAC C S R P
2 Q
– EOQ (Q): Jumlah pemesanan optimum
– R : Jumlah pembelian (permintaan) satu periode
– S : Biaya setiap kali pemesanan
– C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah/unit
– P : Harga
• Untuk menentukan berapa jumlah yang harus dipesan adalah dengan
memilih nilai TAC (Total Average Cost) yang terkecil.
Aspek Teknis dan Operasi
• EOQ = 700
700 5000
TAC 1000 49000 (5000 5000) Rp. 25.700.000
2 700
• EOQ = 1000
1000 5000
TAC 1000 49000 (5000 4850) Rp. 24.995.000
2 1000
• EOQ = 2500
2500 harusdilakukan
5000
• Jumlah pemesanan
TAC yang 1000 49000 (5000 4750)
sebanyak 1000kg,
Rp.karena
25.098.000
memberikan totalbiaya
2 tahunan 2500
yang paling rendah.
Aspek Teknis dan Operasi
Tugas
• Perusahaan memerlukan bahan baku 550 unit barang
pertahun. Biaya pesan sebesar Rp. (No Mhs) .000. Biaya
perawatan 2,5% perbulan dari nilai bahan.
– Dalam 1 tahun, berapa jumlah pesanan yang dapat
meminimumkan biaya jika pembelian tertentu
memperoleh diskon?
1. Memaksimumkan Konsumsi
2. Memaksimumkan Kepuasan Konsumen
3. Memaksimumkan Pilihan (ragam Produk)
4. Memaksimumkan Mutu Produk
5. Meningkatkan penjulan barang dan jasa
6. Menguasai pasar dan menghadapi pesaing
7. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk dan jasa
8. Memenuhi keinginan pelanggan atas produk
CONTOH : MENGHITUNG POTENSI PASAR
ASPEK PASAR
1. Pasar dan Jenis Pasar (pasar konsumen, industri, reseller)
2. Analisis penawaran dan permintaan produk
Pengukuran Permintaan :
a. Data impor produk yang bersangkutan
b. Data impor, ekspor dan produksi DN
PE = P + (I-E) + dC.
c. Permintaan Industri
3. Trend Perkembangan Permintaan Produk
S
a Markting Mix
l
Product
e
Introduction
s Price
Maturity
Growth
Decline
Promotion
Place/ Distribution
ASPEK PEMASARAN
Segmenting, Targeting and Positioning
Dasar-dasar segmentasi :
- Geografis : daerah sejuk, panas, pantai dll
- Demografis : umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, kepadatan, penghasilan.
- Sosiologis : kel. Budaya, klas sosial, dsb.
- Psikografis : kepribadian, sikap, manfaat produk, dsb
Syarat segmentasi : measurability, accessibility, substantiability
Targeting :
Ukuran dan pertumbuhan segmen, kemenarikan struktur segmen (profitable), dan
sasaran & sumber daya yang dimiliki.
Alternatif pasar sasaran : undifferentiated marketing (produk tunggal),
differentiated marketing (produk berbeda untuk pasar berbeda), concentrated
marketing (pada pembeli tertentu).
Positioning
Identifikasi keunggulan kompetitif (differensiasi),:
- Diferensiasi produk, Diferensiasi jasa, Diferensiasi personel, Diferensiasi citra.
Memilih keunggulan kompetetif:
- Berapa banyak perbedaan dipromosikan
- Perbedaan yang dipromosikan dalam mewujudkan dan mengkomunikasikan.
Strategi Marketing Mix = 4P
I. Strategi Produk :
- Logo dan Moto (memiliki arti, menarik, mudah diingat)
- Menciptakan Merk (mudah diingat, kesan modern, memiliki arti, dan menarik)
- Kemasan (kualitas, bentuk, warna dan persyaratan lainnya)
- Label (pembuat, dimana dibuat, cara penggunaan, masa daluarsa, dll
II. Strategi Harga
Tujuan : bertahan hidup, laba maksimal, market share, pesaing. Metoda penetapan
harga :
1. Diskriminasi harga (menurut pelanggan, bentuk produk, tempat, waktu).
2 Harga produk baru (Market skimming pricing, market penetration pricing)
III. Place (Distribution)
Faktor yang berpengaruh : Pasar/pelanggan, karakteristik produk, pertimbangan
pengendalian
Jenis Distribusi : Distribusi intensif, eksklusif, dan selektif
IV. Strategi Promosi (promotional mix) :
Aadvertensi, sales promotion, publick relation, personal seling.
Segmentasi, Targeting and Position
Evaluasi
Ukuran permintaan Tentukan Produk Unggul
Karakteristik
Geografi Pertumbuhan Segmen
Distintive
Demografi Intensitas Persaingan
Measurable Bauran Pemasaran
Psikografi Sumber Daya
Accessible
Perilaku -Undifferentiatd Market
Substantially
-Differentiated Market
Actionable
-Concentrated Market
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
(CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
Definisi
World Bank
komitmen dunia usaha utk memberikan kontribusi bagi
pembagunn ekonomi yg berkelanjutan bekerja sama dgn
tenaga kerja & organisasi dgn masy local & dlm masy yg
lingkup luas u/ memperbaiki kualitas hidup dg cara yg
m’guntungkan baik pd dunia usaha ato pembangunn.
Schermerhorn (1993)
kepedulian organisasi bisnis u/ bertindak dgn cara2
mereka sediri dlm melayani kepentingan organisasi &
kepentingan public eksternal.
Tiga prinsip dasar (Triple bottom Line)
CSR yg oleh Carrol :
Profit
(Keuntungan
Perusahaan)
Planet People
(Keberlanjutan (Kesejahteraan
lingkungan hidup) Masy)
Mendaratkan CSR:
Isu sosial / program
kedermawanan: Peka isu politik:
•Kerusakan •Mentaati
lingkungan konvensi karena
•Pengentasan terabaikannya
Kemiskinan hak-hak pekerja,
•Pengembangan
perempuan dan
masyarakat
•Penanganan anak-anak, dll
CSR membentuk :
•Pemenuhan
Citra positif korp orasi
bencana,dll •
• Investasi masastandar
depan (core
value)
• Modal sosialperburuhan,
(ekuitas)
• Apa yang bisa dilakukan?
Pemerintah
Masyaraka Korporasi
t
aktif mengkoreksi dampak
pembangunan,
CSR = program
menyampaikan aspirasi publik donasi :
melalui mekanisme yang disepakati. program membangun
dinamisator keberdayaan publik.
Membangun prakarsa-prakarsa kepekaan dan
pembuatan aturan perilaku (code of kepedulian.
conduct). CSR terintegrasi : dana,
Argumen Yang Mendukung Argumen Yang Menolak
CSR CSR
Perusahaan tdk dpt Perusahaan adalah
dipisahkan dari para individu organisasi pencari laba
yg terlibat di dlmnyahrs bukan person atau
peka terhadap public organisasi social
Berikut jumlah biaya semi variabel dan biaya operasional dari suatu pabrik rumahan.
Pemilik ingin mengetahui sampai sejauhmana pola hubungan antara biaya semi variabel
dengan biaya operasionalnya.
Data yang telah ditabulasi terlihat dibawah (dalam Rp 000):
Dari data tersebut buatlah kisaran perkiraan biaya untuk bulan ke tujuh s.d ke 10.
Juga cari pengaruh biaya semi variabel terhadap biaya operasional !
Dalam melakukan analisis arus kas, disusun suatu Total Cash Flow di mana
arus kas perusahaan diklasifikasikan dalam 3 kategori, antara lain :
1. Arus Kas yang berasal dari operasi perusahaan ( Cash Flow from
Operations ), yaitu dana kas yang bersumber dari hasil penjualan
produk perusahaan setelah dikurangi dengan biaya input dan operasional.
2. Arus Kas yang berasal dari aktivitas investasi ( Cash Flow related to
Investment activities ), yaitu dana kas yang dikeluarkan untuk investasi
atau yang diterima dari penjualan aktiva tetap.
3. Arus Kas yang berasal dari aktivitas pembiayaan ( Cash Flow related to
Financing activities ), yaitu dana kas yang diterima ( dikeluarkan )
perusahaan dari ( untuk ) pemegang saham dan kreditur.
Dengan melakukan analisis arus kas menggunakan Total Cash Flow tersebut, dapat
diketahui apakah perusahaan telah melakukan fungsi pembiayaan yang sehat, misalnya :
> Sumber pembayaran bunga pinjaman tidak berasal dari pinjaman namun
seharusnya bersumber dari hasil operasional perusahaan yaitu terdiri dari : Laba
Sebelum Bunga & Pajak + Penyusutan ( EBIT + Depreciation );
> Pembiayaan kebutuhan modal kerja bersumber dari hasil operasional usaha dan
pinjaman jangka pendek ( bukan dari pinjaman jangka panjang );
> Pembiayaan untuk pembelian barang modal bersumber dari dana sendiri dan
pinjaman jangka panjang;
> Pembayaran deviden sebaiknya dilakukan hanya apabila perusahaan
mendapatkan keuntungan (Banyak perusahaan publik tetap membagi deviden meskipun
mengalami kerugian ).
Cash Flows (Arus Kas)
(I x P) + (r x S)
►Gabungan = CoC = x 100%
(P + S)
ASPEK KEUANGAN
• Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan
untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.
– Modal sendiri
• Setoran dari pemegang saham
• Dari cadangan laba
• Laba yang belum dibagi
ASPEK KEUANGAN
• Biaya Kebutuhan Investasi
– Biaya Pra-Investasi
• Biaya pembuatan studi
• Biaya pengurusan izin
5.037.150 - 5.000.000
IRR 28% x (29% - 28%) 28,4%
5.037.150 - 4.933.350
Rencana membeli sebuah taxi seharga 200 juta yang sudah siap
dioperasikan. Taxi direncanakan dioperasikan selama lima tahun
saja , dengan nilai sisa 20.000.000 dan akan laku dijual dengan
harga 50.000.000. Pajak atas Capital Gain 50%.
Penghasilan taxi dalam setahun 150 juta. Biaya tunai ( bensin
sopir, administrasi=100 jt).
Tingkat bunga setahun=10%. Buat Kriteria investasi PBP, ARR, NPV,
IRR, PI. Layak atau tidak rencana tersebut untuk dijalankan?
jelaskan kesimpulan anda.
Aliran kas dari rencana Bisnis tersebut adalah:
•ICF= 200.000,- merupakan pengeluaran untuk investasi, terjadi tahun ke nol.
•Laba-Rugi:
Penghasilan 180.000.000.
Biaya Tunai: 100 jt
Biaya penyusutan = (200j - 20 j): 5= 36 jt 136.000.000
54.000.000
Pajak= 50%x 54.000.000= 27.000.000
EAT= 27.000.000
Procced= 27.000.000+ 36.000.000= 61.000.000.
Proceed terjadi akhir tahun pertama s/d takhir tahun kelima.
•TCF= 50.000.000- ( 50.000.000- 20.000.000) x 50%=35.000.000 Terjadi akhir th ke5
Arus Kas dapat disusun sbb.:
Kasus:
Investasi SPBU Rp 5.000.000 termasuk Modal kerja Rp 1.000.000.
Umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai residu. Penyusutan garis lurus.
Tingkat bunga setahun 20%.
Laba bersih(EAT) lima tahun sbb.:
950.000.;1.100.000.;1.250.000.;1.400.000.;1.650.000.
Buat Kriteria Investasi: PBP, ARR, NPV, IRR, PI. Apa kesimpulan anda?
ALIRAN KAS DALAM INVESTASI
• 0 = 5,0 juta
(bulanan)
100.000 100.000 100.000
5,5 juta
INVESTASI PENGGANTIAN
Karena kemajuan teknologi, kadang peralatan dan mesin yang digunakan oleh
perusahaan menjadi ketinggalan jaman (out of date) padahal umur ekonomisnya
masih cukup panjang. Aktiva tetap baru tersebut bisa lebih efisien, sehingga
dapat menghemat biaya-biaya yang dikeluarkan, seperti penghematan biaya
tenaga kerja, penghematan bahan baku dan sebagainya.
Kriteria lain adalah dengan melihat Pay back period, yaitu jangka waktu
pengembalian investasi. Semakin cepat proyek tersebut dapat
mengembalikan investasi, semakin baik karena investasi yang telah
dikembalikan dapat digunakan untuk proyek lain yang dapat
menghasilkan benefit baru bagi perusahaan.
Contoh: Perhatikan tabel 3 berisi perkiraan total cost, benefit, dan net benefit, dari
proyek A dan B.
Besarnya net present value dari proyek A dan B berdasarkan pada beberapa discount
rate
Sebagai contoh kegiatan pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa
sawit. Dilihat dari segi teknologi dapat dipakai traktor (cara modern),
atau memakai tenaga kerja (cara tradisional) yang dapat
membutuhkan biaya yang berbeda
Tabel 1. Perhitungan Least Costpada Pembukaan Lahan dengan
Teknologi A (cara tradisional) dan B (cara mekanik) pada DR 10%
NPVA1 NPV A 2
NPVE (iCODR i1 ) ( NPVA1 )
i1 i2
29,79 18,49
NPVE (0,19 0,18) 29,75
0,18 0,21
NPVE Rp.25,98( juta )
Berdasarkan pd hasil perhitungan,
CODR adalah seperti pada grafik
Berikut.
SOCC yang berlaku di masy. Berada
Di atas CODR (18,47%), berarti
Proyek B lebih menguntungkan.
NPV 191 Sebaliknya, apabila SOCC lebih kecil
Proyek A dari CODR, pilihan thd Proyek A mem-
161 berikan NPV lebih besar
daripada Proyek B.
CODR
25,98
Proyek B
18,47%
Latihan
1. Pemerintah Daerah Malang sedang mempertimbangkan 2 bh proyek, Proyek Saluran
Drainasi atau Proyek Perawatan Jalan. Masing-masing proyek setelah dihitung mempunyai
uraian sbb:
Proyek Drainasi Proyek Perawatan Jalan
Investasi awal $ 12800 $ 11800
Biaya perawatan $ 600 per th $ 585
Keuntungan yg
Diterima masyarakat
$ 3990 per th $ 3950 per th
dengan:
Usia ekonomis 5 th
Tingkat suku bunga 10%
Berdasarkan uraian di atas maka proyek mana yang dipilih apabila menggunakan
perhitungan Benefit Cost Ratio (dihitung dengan Present Value / PV) ? Proyek Mana yang
dipilih?
PT Kone crane merencanakan akan mengganti mesin yang dibeli 4 tahun lalu
seharga Rp.650.000.000,- umur ekonomis 6 tahun dan nilai residu
Rp.50.000.000,- dengan mesin baru yang diperkirakan lebih efisien seharga
Rp.800.000.000,- dengan umur ekonomis 5 tahun dan nilai residu sebesar
Rp.150.000.000,- Mesin lama diperkirakan akan laku dijual dengan harga
Rp.270.000.000,- Atas penggantian mesin tersebut diharapkan akan bisa
menghemat biaya tunai dari penurunan bahan baku dan biaya TK sebesar
Rp.110.000.000,- Pajak 30% dan return yang diharapkan sebesar 15%