Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

(PERENCANAAN LAYOUT PABRIK)

DISUSUN OLEH:
1. Anastasya M.C.Y Lomi Rohi (1910030063)
2. Salva Kemala Putri (1910030009)
3. Magdalena E. Kolo (1910030073)

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN AJARAN
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Layout pabrik atau yang sering disebut susunan letak fasilitas produksi di dalam pabrik,
sangat perlu direncanakan dan diatur dengan baik dan sesuai dengan pelaksanaan produksi
yang ada di dalam pabrik tersebut. Hal ini disebabkan karena dengan susunan letak fasilitas
produksi yang tepat, maka para karyawan akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
sementara aliran produksi dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir dalam
pabrik tersebut akan dapat berjalan dengan lancar. Kelancaran aliran produksi dalam pabrik
ini akandapatmenunjang efisiensi produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan yang
bersangkutan tersebut.
Pada dewasa ini, banyak perusahaan-perusahaan yang sudah merasakan pentingnya
penggunaan layout pabrik yang sesuai dengan pelaksanaan proses produksi yang
dipergunakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Manejemen perusahaan yang
bersangkutan ini akan dapat mengadakan penilaian, apakah layout yang digunakan dalam
pabrik dari perusahan tersebut sudah sesuai ataukah belum. Layout yang kurang sesuai ini
akan menimbulkan hambatan-hambatan didalam pelaksanaan proses produksi di dalam
perusahaan yang bersangkutan, sehingga produktivitas perusahaan ini menjadi turun. Hal ini
akan dapat dihindarkan apabila perusahaan mempergunakan layout yang tepat bagi
pabriknya, sehingga proses produksi di dalam perusahan tersebut dapat dilaksanakan dengan
lancar, sesuai dengan skedul produksi yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. Tujuan
Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan hal-hal
sebagai berikut :
1. Pengertian layout pabrik
2. Tujuan perencanaan layout pabrik
3. Manfaat layout pabrik
4. Macam-macam layout pabrik
5. Faktor dalam menyususn layout
6. Keuntungan dan kerugian layout pabrik
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Layout Pabrik
Layout pabrik adalah tata letak atau tata ruang ataucara penempatan fasilitas-
fasilitas yang digunakan di dalam pabrik. Fasilitas-fasilitas itu misalnya mesin-mesin,
alat-alat produksi, alat pengangkutan barang, tempat pembuangan sampah, kamar kecil,
jam dan alat-alat pengawasan. Letak dari fasilitas-fasilitas itu harus diatur sedemikian
rupa sehingga proses produksi dapat berjalan lancar dan efisien. Efisiensi dapat dicapai
dengan menekan jumlah biaya-biaya produksi dan transportasi selama dalam pabrik.
Fasilitas pabrik tidak hanya mencakup mesin-mesin, tetapi juga service area
termakuk tempat penerimaandan pengiriman barang, tempat maintenance, gudang dan
sebagainya.Selain itu juga harus diperhatikan efisiensi dan aspek keamanan para pekerja.
Layout fasilitas harus dirancang untuk memungkinkan perpindahan yang
ekonomis dari orang-orang dan bahan-bahan dalam berbagai proses dan operasi
perusahaan. Jarak angkut hendak sependek mungkin dan pengambilan serta peletakan
produk-produk dan peralatan diminimalkan. Hal ini seharusnya menghasilkan minimisasi
biaya penaganaan dan transportasi, seperti juga penurunan waktu proses kerja dan mesin
menganggur.
Tujuan layout fasilitas dan proses produksi adalah penggunaan ruangan yang se-
efektif mungkin, meminimumkan biaya penanganan bahan dan jarak angkut,
menciptakan proses produksi, mendorong semangat dan efektivitas kerja para karyawan,
menjaga keselamatan karyawan dan barang-barang yang sedang diproses, serta
menghindari berbagai bentuk pemborosan.

2. Tujuan Layout Pabrik


Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan layout pabrik pada dasarnya adalah
untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala
fasilitas produksi dan area kerja.
Secara rinci tujuan layout pabrik sebagai berikut :
 Menggunakan ruang yang tersedia seefektif mungkin
 Meminimumkan jarak angkut dan biaya penanganan bahan
 Menciptakan keseimbangan dalam proses produksi
 Menyederhanakan proses produksi
 Mendorong semangat dan efektifitas kerja karyawan
 Menjaga keselamatan kerja dan barang-barang yang sedang diproses
 Menghindari berbagai bentuk pemborosan

3. Manfaat Layout
1) Meningkatkan jumlah produksi
2) Mengurangi waktu tunggu
3) Manfaat proses pemindahan bahan
4) Penghematan penggunaan ruangan
5) Efisiensi pengunaan fasilitas
6) Mempersingkat waktu proses
7) Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja
8) Mengurangi kesimpang-siuran

4. Macam-Macam Layout Pabrik


Layout yang disusun oleh beberapa perusahaan biasanya berbeda-beda.Bahkan
sesama perusahaanpun biasanya juga berbeda-beda.Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan keadaan atau faktor-faktor yang mempengaruhinya.Begitu banyaknya macam
layout yang ada menyebabkan kita tidak mungkin membicarakannya satu per satu.Untuk
memudahkannya dapat dikelompokkan dalam beberapa macam.
Ada yang mengelompokkannya menjadi dua macam layout, yaitu layout garis dan
layout fungsional.Akan tetapi, kesulitannya bahwa kebanyakan layout yang digunakan
oleh suatu pabrik itu biasanya tidak sepenuhnya berbentuk layout fungsional.Oleh karena
itu, ada yang membaginya menjadi tiga macam dan ada pula yang membaginya menjadi
empat macam.Agar lebih jelas, maka dalam buku ini layout dibagi dalam 4 macam, yaitu
layout fungsional, layout garis, layout kelompok dan layout dengan posisi tetap.

1. Layout Garis
Layout garis sering juga disebut sebagai layout produk. Artinya pengaturan
letak mesin-mesin atau fasilitas produksi dalamsuatu pabrik yang berdasarkan atas
urut-urutan proses produksi dalam membuat suatu barang. Barang yang dikerjakan
setiap hari selalu sama dan arus barang yang dikerjakan setiap hari juga selalu sama
seolah-olahmenyerupai garis (meskipun tidak selalu garis lurus) sehingga dikatakan
sebagai layout tersendiri, yang tidak dapat digunakan untuk mengerjakan produk
yang lain.

Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3

Mesin 6 Mesin 5 Mesin 4

Gambar 5.1
Layout Garis

a. Sifat-sifat layout garis


Sifat-sifat yang dimiliki layout garis ini sangat berbeda bahkan berlawanan
dengan layout garis fungsional. Adapun sifat-sifat dari layout garis adalah sebagai
berikut :
1) Macam produk yang dihasilkan sedikit dan jumlah setiap macam banyak.
2) Mesin yang digunakan biasanya mesin khusus, yang hanya dapat
mengerjakan satu macam pekerjaan sesuai dengan kebutuhan pada urutan
penempatan mesin itu.
3) Perencanaan layout biasanya didasarkan pada routing. Jadi, routing dibuat
dahulu sebagai dasar perencanaan layout.
4) Tenaga kerja yang diperlukan adalah tenaga khusus, yang sesuai dengan
kebutuhan mesin yang dilayani.
5) Kualitas barang hasil produksi lebih banyak ditentukan oleh mesin
daripada karyawan.
6) Memiliki keseimbangan kapasitas mesin, artinya kapasitas mesin satu
dengan yang lain harus sama.
b. Kebaikan-kebaikan layout garis
Layout garis ini memiliki kebaikan-kebaikan antara lain sebagai berikut :
1) Biaya produksi lebih murah
Biaya produksi lebih murah sebab barang yang dikerjakan selalu sama
sehingga biaya memulai produksi (setup) rendah. Jumlah barang yang
dikerjakan banyak sehingga biaya per satuan murah dan sebagian besar
pekerjaan pada umumnya dikerjakan oleh mesin sehingga menghemat
biaya tenaga kerja.
2) Pengawasan lebih mudah
Pengawasan lebih mudah dilakukan karena proses produksi dan jalan
yang ditempuh setiap barang selalu sama. Apabila proses produksi sudah
berjalan, biasanya tinggal menjaga kelancaran kerja dan menetapkan
berapa jumlah yang akan dibuat setiap hari.
3) Pengangkutan barang di dalam pabrik lebih mudah
Pengangkutan barang di dalam pabrik lebih mudah sebab arus barang
selalu sama. Untuk melaksanakan itu dapat digunakan alat pengangkutan
yang permanen.Misalnya, ban berjalan yang selalu bekerja dengan
sendirinya tidak banyak melibatkan tenaga manusia.
c. Kelemahan-kelemahan layout garis
Meskipun memiliki kebaikan-kebaikan, tetapi juga banyak kelemahannya.
Kelemahannya adalah sebagai berikut ini :
1) Apabila terjadi kemacetan pada salah satu mesin, akan menyebabkan
kemacetan seluruh kegiatan pabrik.
2) Nilai investasi mahal karena mesin yang digunakan banyak sekali serta
biasanya menggunakan mesin khusus. Mesin khusus harus dipesan pada
pabrik pembuatnya dengan harga yang relatif lebih mahal daripada mesin
serba guna.
3) Kurang fleksibel karena suatu layout hanya dapat membuat satu macam
barang saja dalam jangka panjang.
4) Untuk dapat bekerja secara efisien biasanya volume produksi harus
banyak sehingga penggunaan layout garis hanya terbatas untuk produksi
beberapa macam barang.

2. Layout Fungsional
Layout fungsional ini sering disebut juga dengan layout proses. Artinya dari
layout ini adalah pengaturan letak fasilitas produksi di dalam pabrik yang didasarkan
atas fungsi bekerjanya setiap mesin atau fasilitas yang ada. Mesin atau fasilitas yang
memiliki kegunaan yang sama dikelompokkan dan diletakkan pada ruangan atau
tempat yang sama. Layout ini biasanya digunakan untuk membuat barang yang
bermacam-macam.
Cara membuat setiap macam barang selalu berbeda-beda sehingga meletakkan
mesin-mesinnya tidak mungkin didasarkan pada urutan pembuatan suatu macam
barang.Dalam layout ini arus barang selalu berubah-ubah. Hal tergantung pada
kebutuhan mesin apa yang digunakan untuk membuat suatu barang.
Contoh dari layout fungsional adalah pabrik yang mengerjakan berbagai
macam barang-barang dari besi.

Bubut Gerinda Bor

Cor Poles

Potong Vercroom
Gambar 5.2
Layout fungsional

a. Sifat-sifat layout fungsional


1) Macam barang yang dibuat banyak, selalu berubah-ubah dan jumlah barang
yang dibuat setiap macam sedikit.
2) Mesin yang digunakan biasanya bersifat serba guna. Artinya, dapat dipakai
untuk mengerjakan beberapa macam. Apabila macam barang dan cara
mengerjakannya berubah, maka mesin dapat disetel sesuai kebutuhan.
3) Routing atau penentuan urut-urutan proses pembuatan barang biasanya selalu
berubah-ubah. Hal ini tergantung dari macam barang yang akan dibuat. Oleh
karena itu, perencanaan layout biasanya dilakukan terlebih dahulu
berdasarkan prakiraan kebutuhan penggunaannya tanpa berdasarkan routing.
4) Keahlian tenaga kerja yang mengerjakan biasanya bersifat fleksibel. Artinya,
karyawan yang bekerja dapat mengerjakan beberapa macam barang sesuai
dengan kebutuhan.
5) Banyak memerlukan instruksi kerja serta instruksi kerja harus jelas.
6) Kualitas barang hasil produksi sangat tergantung pada keahlian karyawan
yang mengerjakan.
b. Kebaikan-kebaikan layout fungsional
1) Fleksibel, dapat digunakan untuk mengerjakan berbagai macam barang.
2) Investasi pada mesing-mesin dan fasilitas produksi yang lain lebih murah
daripada layout garis sebab menggunakan mesin serba guna. Mesin serba
guna biasanya oleh produsen mesin dibuat dalam macam bentuk standar
sehingga harga mesin itu di pasar lebih murah.
c. Kelemahan-kelemahan layout fungsional
1) Biaya produksi setiap barang lebih mahal karena macam barang yang
dikerjakan selalu berganti-ganti. Apabila barang yang dikerjakan berganti-
ganti, sering dilakukan setup atau persiapan memulai produksi akan lebih
mahal daripada menggunakan layout garis.
2) Pekerjaan perencanaan dan pengawasan produksi lebih sering dilakukan
karena macam barang yang dikerjakan berganti-ganti dan urutan prosesnya
berubah-ubah. Misalnya, kegiatan pembuatan rancang bangun produk, routing
dan scheduling atau penjadwalan lebih sering dilakukan.
3) Pengangkutan barang di dalam pabrik lebih sulit dan simpang-siur karena arus
pekerjaan selalu berubah-ubah.
4) Tidak terjadi keseimbangan kerja setiap mesin.

3. Layout Kelompok
Layout kelompok atau grouped layout adalah suatu pengaturan letak fasilitas
suatu pabrik berdasarkan atas kelompok barang yang dikerjakan. Biasanya pabrik
yang menggunakan layout kelompok memiliki produk yang bermacam-macam, tetapi
garis besar urutan prosesnya dapat dibagi dalam beberapa kelompok yang sama.
Untuk setiap kelompok produk dibuatkan layout tersendiri.
Sebagai contoh dari penggunaan layout ini adalah pada perusahaan pemroses
kulit. Perusahaan itu menghasilkan sepatu, sandal, sepatu sandal, baik untuk pria
maupun wanita, berbagai dompet, berbagai tas, dan berbagai macam ikat pinggang.
Proses untuk mengerjakan setiap macam barang tidak sama, tetapi pada dasarnya
produk dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok produk yang garis besar
urutan proses pembuatannya hampir sama, misalnya :
a. Kelompok sepatu terdiri atas macam dan model sepatu, sandal, dan sepatu
sandal, baik untuk pria maupun wanita.
b. Kelompok tas terdiri atas segala model tas, dompetdan koper.
c. Kelompok ikat pinggang terdiri atas segala macam model dan ukuran ikat
pinggang.
Semua produk dalam setiap kelompok memiliki garis produksi yang sama,
meskipun cara mengerjakan setiap barang secara rinci berbeda-beda. Misalnya,
pembuatan kelompok sepatu mesti melalui bagian sol, bagian atas, bagian perakitan
atau assembling dan finishing atau penyelesaian. Hanya cara pembuatan sol setiap
macam dan model sepatu agak lain, meskipun garis besarnya sama. Demikian juga
pembuatan bagian atas dan assembling-nya.
a. Sifat-sifat layout kelompok
Sifat-sifat layout kelompok sebagai berikut :
1) Barang hasil produksi dapat dikelompokkan dalam beberapa macam
kelompok yang memiliki garis besar urutan proses yang sama
2) Mesin yang digunakan bersifat fleksibel. Artinya, dapat disesuaikan dengan
ukuran serta model barang yang dikerjakan.
3) Memerlukan karyawan yang keahliannya fleksibel.Artinya,dapat
menyesuaikan dengan macam ukuran pekerjaan yang dibuat.
sol Bagian atas assembling finishing SEPATU

Potong Jahit finishing IKAT


bungkus
PINGGANG
Pasang
Jahit perlengkapan finishing TAS DAN KOPER

Gambar 5.3
Layout Kelompok

b. Kebaikan-kebaikan layout kelompok


1) Bersifat fleksibel sehingga dapat menghasilkan beberapa macam barang.
2) Meskipun barang yang dikerjakan bermacam-macam, arus barang tidak terlalu
simpang-siur.
3) Meskipun perusahaan mengerjakan berbagai macam produk, biaya produksi
dapat lebih murah dibandingkan dengan layout fungsional.

c. Kelemahan-kelemahan layout kelompok


1) Untuk dapat menggunakan layout semacam ini maka kelompok produk yang
memiliki kesamaan urutan proses harus jelas.
2) Instruksi kerja harus jelas.
3) Memerlukan pengawasan yang cermat.

4. Layout posisi tetap


Layout dengan posisi tetap sering diebut dengan layout by fixed materials
position atau fixed layout. Pengertian layout semacam ini adalah pengaturan fasilitas
produksi dalam membuat barang dengan letak barang yang tetap atau tidak dipindah-
pindah.Mesin, karyawan, serta fasilitas produksi yang lain berpindah-pindah
mengelilingi barang yang dikerjakan sesuai dengan kebutuhan. Sebagai
contoh :layout pembuatan jembatan, layout pembangunan gedung, layout pembuatan
jalan, dan layout penghijauan.

a. Sifat-sifat layout dengan posisi tetap


1) Barang yang dikerjakan biasanya berat atau tidak mungkin dipindah-pindah.
2) Volume pekerjaan biasanya besar. Setiap kegiatan biasanya memerlukan
urutan dan hubungan kerja yang kompleks.
3) Biasanya pekerjaan berupa proyek, yang harus selesai pada waktu yang telah
direncanakan.
4) Fasilitas produksi yang digunakan biasanya mudah dipindah-pindah.
5) Komponen produk atau bagian produk yang tidak mungkin dikerjakan di
lokasi biasanya dikerjakan di dalam pabrik atau di tempat lain.
b. Kebaikan-kebaikan layout dengan posisi tetap
1) Fleksibel dapat ditetapkan pada setiap pekerjaan yang berbeda-beda.
2) Dapat diletakkan di mana saja sesuai dengan kebutuhan.
3) Tidak memerlukan bangunan pabrik. Apabila ada bangunan biasanya hanya
untuk penyimpanan, kantoratau kegiatan-kegiatan pembantu.
c. Kelemahan-kelemahan layout dengan posisi tetap
1) Tidak ada standar atau pedoman yang jelas untuk merencanakan layout-nya.
2) Kegiatan pengawasan harus sering dilakukan dan relatif sulit.
3) Biasanya keamanan barang-barang harus dijaga dengan baik karena rawan
pencurian.

5. Faktor-Faktor Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Menyusun Layout


Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun layout. Untuk
pabrik, kantor, gudang, dan toko faktor-faktor itu agak berbeda.
 Perusahaaan Manufakturing
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun layout untuk perusahaan
manufakturing sebagai berikut :
a. Sifat produk yang dibuat
Sifat produk yang dibuat sangat menentukan layout yang akan dibuat. Misalnya,
jika ada produknya berupa bendapadat, layout-nya akan berbeda jika produknya
cair atau gas. Kalau produknya cair atau gas pengangkutan barang dapat dilakukan
dengan pipa, berarti menghemat tempat.Bilaproduknya besar dansulit dipindahkan
maka digunakan layout dengan posisi tetap.
b. Jenis-jenis produksi yang digunakan
Jenis produksi biasanya juga sangat mempengaruhi jenis layout yang akan disusun.
Layout garis biasanya digunakan pada pabrik yang memiliki proses produksi
continous atau memiliki line flow, sedangkan layout fungsional biasanya digunakan
pada proses produksi intermittent.
c. Jenis barang serta volume produksi barang yang dihasilkan
Apabila perusahaan menghasilkan bermacam-macam barang produk yang jumlah
setiap jenis hanya sedikit, biasanya menggunakan layout fungsional. Akan tetapi, jika
produknya selalu sama serta jumlah setiap jenis banyak, sebaiknya menggunakan
layout garis.
d. Jumlah modal yang tersedia
Meskipun memerlukan layout garis, perusahaan tidak dapat menggunakan jika
modal yang tersedia kurang.Hal ini diebabkan layout garis memerlukan investasi
yang sangat mahal.
e. Keluwesan atau fleksibilitas
Biasanya layout diusahakan agar fleksibel.Maksud dari fleksibel adalah jika terjadi
perubahan macam barang yang dihasilkan atau terjadi penambahan kapasitas
pabrik/penambahan mesin, maka letak mesin dan fasilitas-fasilitas pabrik mudah
disesuaikan.
f. Pengangkutan barang
Pengangkutan barang biasanya dilakukan seefisien mungkin. Untuk layoutgaris
biasanya dapat diusahakan dengan menggunakan convenyor karena jalan yang
dilalui barang selalu sama sehingga biaya pengangkutannya murah. Dalam layout
fungsional biasanya selalu diusahakanmendekatkan tempat-tempat yang sering
berhubungan atau yang banyak dilakukan pengangkutan barang.
g. Aliran barang
Mesin-mesin sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga aliran barang yang
dikerjakan tidak saling mengganggu.
h. Efektivitas penggunaan ruangan
Penempatan mesin-mesin sebaiknya sedemikian rupa sehingggaruangan dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya dan pemborosan ruangan dapat dihindari. Misalnya,
jangan sampai ada ruangan yang menganggur, jangan pula meletakkan mesin
terlalu jauh supaya menghemat ruangan dan mengurangi pengangkutan dan
peletakan mesin juga jangan terlalu rapat karena akan saling mengganggu.
i. Lingkungan dan keselamatan kerja
Dalam merencanakan layout sebaiknya dipertimbangkan pengaruh layout yang
disusun terhadap keselamatan kerja serta lingkungan kerja, jangan sampai
penempatan mesin membahayakan keselamatan karyawan.Jadi, mesin-mesin yang
membahayakan sebaiknya diletakkan di tempat yang jarang dilewati karyawan atau
diberi pengaman yang cukup.
j. Pemeliharaan
Pemeliharaan mesin-mesin harus memungkinkan pelaksanaan pemeliharaan mesin
dengan mudah.Misalnya, selain untuk tempat mesin, juga disediakan ruangan untuk
pemeliharaan.
k. Letak kamar kecil
Letak kamar kecil jangan terlalu jauh dari ruangan kerja sebab kalau terlalu jauh
akan terlalu banyak waktu yang terbuang oleh karyawan dalam perjalanan ke kamar
kecil.
l. Pengawasan
Sebaiknya mesin atau fasilitas produksi yang lain diletakkan sedemikian rupa
sehingga memudahkan pengawasan.
 Kantor
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun layout kantor sebagai
berikut :
a. Nilai investasi
Perbedaanlayout membawa konsekuensi perbedaan investasi.Penjelasannya seperti
telah diuraikan dalam perusahaan manufakturing.
b. Komunikasi
Dalam suatu kantor biasanya komunikasi ini sangat penting. Oleh karena itu,
peletakan fasilitas-fasilitas kantor biasanya diusahakan agar memudahkan
komunikasi.
c. Fleksibilitas
Keluwesan layoutkantor kadang-kadang sangat diperlukan. Misalnya, apabila ruang
kantor sering digunakan untuk rapat terpaksa letak meja kursi sering digeser-geser.
Maka penempatan perabot kantor diatur sedemikian rupa sehingga mudah digeser.
d. Struktur organisasi
Struktur organisasi juga menentukan perencanaan layoutkantor sebab dalam
organisasi yang berbeda terdapat perbedaan macam jumlah bagian, seksi dan unit
yang ada. Tentu saja ini menyebabkan perbedaan layout.
e. Jenis lembaga
Jenis lembaga juga menentukan bentuk layout yang digunakan. Untuk bank dengan
kantor Pemda layout-nya berbeda. Bagian satu dengan bagian lain di kantor Pemda
biasanya terpisah. Pada bank antara karyawan satu dengan yang lainbiasanya
dipisahkan dengan pembatas kaca karena bank memerlukan ketelitian, pengawasan,
serta keamanan yang lebih ketat dibanding dengan Pemda.
 Gudang
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun layout gudang,
yang agak berbeda dengan layout pabrik.
a. Nilai investasi
Penjelasan nilai investasi seperti pada uraian sebelumnya.
b. Bongkar muat barang
Penempatan barang di dalam gudang harus membantu kegiatan bongkar muat
barang.Jangan meletakkan barang di sembarang tempat agar tidak mengganggu
kegiatan bongkar muat barang.
c. Fleksibilitas
Dalam gudang pun perlu dipertimbangkan fleksibilitas.Artinya, penempatan barang
di dalam gudang harus sedemikian rupa sehingga memudahkan pengaturan kembali
jika jumlah barang yang disimpan bertambah atau berubah macamnya.Misalnya,
barang-barang yang keras dan kuat sebaiknya ditaruh di bawah supaya dapat
ditumpangi dengan barang-barang yang kuat.
d. Lingkungan kerja
Agar tidak mengganggu lingkungan kerja, penempatan barang dalam gudang harus
terencana dengan baik. Misalnya, barang-barang yang beracun atauberbau busuk
sebaiknya dijauhkan dari kesibukan atau kantor gudang.
e. Keselamatan barang yang disimpan
Keselamatan barang yang disimpan juga harus dilindungi.Misalnya, barang-barang
yang mudah terbang sebaiknya ditaruh di tempat yang aman dari tiupan
angin.Barang-barang yang jika berdekatan dapat menimbulkan reaksi kimia atau
dapat menurunkan kualitas, sebaiknya dijauhkan.
 Toko
Dalam menyusun layout toko kita juga harus mempertimbagkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut ini :
a. Nilai investasi
Tersedianya dana mempengaruhi keluasan dalam mengatur layout toko. Layout
yang baik kadang-kadang harus didukung dengan dana yang banyak karena untuk
tambahan rak, dekorasi, dan sarana-sarana pengaman.
b. Daya tarik untuk pembeli
Toko harus menarik bagi para pembeli sehingga layout diusahakan sedemikian rupa
agar menyenangkan pembeli.Misalnya, pengaturan harus memudahkan pembeli
dalam mencari barang yang dibutuhkan.Peletakan beberapa macam barang
dagangan yang biasanya dibeli bersamaan sebaiknya berdekatan supaya pembeli
tidak usah mondar-mandir.Pengaturan letak barang dagangan menarik sehingga
enak dipandang oleh pembeli.Penempatan AC atau kipas angin harus tepat agar
pembeli tidak merasa kepanasan dalam toko.

6. Keuntungan dan Kerugian Layout Pabrik


1. Keuntungan
 Layout sesuai dengan urutan proses sehingga umumnya proses berbentuk garis.
 Pekerjaan dari satu proses secara langsung dikerjakan pada proses
 Ketrampilan operator tidak perlu tinggi.
 Aktivitas selama proses produksi sedikit
2. Keerugian
 Kerusakan pada satu mesin akan mengakibatkan terhentinya proses produksi.
 Layout ditentukan oleh produk yang diproses, perubahan disain produk
membutuhkan relayout
 Kecepatan produksi ditentukan oleh mesin yang beroperasi paling lambat
 Membutuhkan investasi yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai