DISUSUN OLEH:
1. Anastasya M.C.Y Lomi Rohi (1910030063)
2. Salva Kemala Putri (1910030009)
3. Magdalena E. Kolo (1910030073)
A. Latar Belakang
Layout pabrik atau yang sering disebut susunan letak fasilitas produksi di dalam pabrik,
sangat perlu direncanakan dan diatur dengan baik dan sesuai dengan pelaksanaan produksi
yang ada di dalam pabrik tersebut. Hal ini disebabkan karena dengan susunan letak fasilitas
produksi yang tepat, maka para karyawan akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
sementara aliran produksi dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir dalam
pabrik tersebut akan dapat berjalan dengan lancar. Kelancaran aliran produksi dalam pabrik
ini akandapatmenunjang efisiensi produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan yang
bersangkutan tersebut.
Pada dewasa ini, banyak perusahaan-perusahaan yang sudah merasakan pentingnya
penggunaan layout pabrik yang sesuai dengan pelaksanaan proses produksi yang
dipergunakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Manejemen perusahaan yang
bersangkutan ini akan dapat mengadakan penilaian, apakah layout yang digunakan dalam
pabrik dari perusahan tersebut sudah sesuai ataukah belum. Layout yang kurang sesuai ini
akan menimbulkan hambatan-hambatan didalam pelaksanaan proses produksi di dalam
perusahaan yang bersangkutan, sehingga produktivitas perusahaan ini menjadi turun. Hal ini
akan dapat dihindarkan apabila perusahaan mempergunakan layout yang tepat bagi
pabriknya, sehingga proses produksi di dalam perusahan tersebut dapat dilaksanakan dengan
lancar, sesuai dengan skedul produksi yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. Tujuan
Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan hal-hal
sebagai berikut :
1. Pengertian layout pabrik
2. Tujuan perencanaan layout pabrik
3. Manfaat layout pabrik
4. Macam-macam layout pabrik
5. Faktor dalam menyususn layout
6. Keuntungan dan kerugian layout pabrik
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Layout Pabrik
Layout pabrik adalah tata letak atau tata ruang ataucara penempatan fasilitas-
fasilitas yang digunakan di dalam pabrik. Fasilitas-fasilitas itu misalnya mesin-mesin,
alat-alat produksi, alat pengangkutan barang, tempat pembuangan sampah, kamar kecil,
jam dan alat-alat pengawasan. Letak dari fasilitas-fasilitas itu harus diatur sedemikian
rupa sehingga proses produksi dapat berjalan lancar dan efisien. Efisiensi dapat dicapai
dengan menekan jumlah biaya-biaya produksi dan transportasi selama dalam pabrik.
Fasilitas pabrik tidak hanya mencakup mesin-mesin, tetapi juga service area
termakuk tempat penerimaandan pengiriman barang, tempat maintenance, gudang dan
sebagainya.Selain itu juga harus diperhatikan efisiensi dan aspek keamanan para pekerja.
Layout fasilitas harus dirancang untuk memungkinkan perpindahan yang
ekonomis dari orang-orang dan bahan-bahan dalam berbagai proses dan operasi
perusahaan. Jarak angkut hendak sependek mungkin dan pengambilan serta peletakan
produk-produk dan peralatan diminimalkan. Hal ini seharusnya menghasilkan minimisasi
biaya penaganaan dan transportasi, seperti juga penurunan waktu proses kerja dan mesin
menganggur.
Tujuan layout fasilitas dan proses produksi adalah penggunaan ruangan yang se-
efektif mungkin, meminimumkan biaya penanganan bahan dan jarak angkut,
menciptakan proses produksi, mendorong semangat dan efektivitas kerja para karyawan,
menjaga keselamatan karyawan dan barang-barang yang sedang diproses, serta
menghindari berbagai bentuk pemborosan.
3. Manfaat Layout
1) Meningkatkan jumlah produksi
2) Mengurangi waktu tunggu
3) Manfaat proses pemindahan bahan
4) Penghematan penggunaan ruangan
5) Efisiensi pengunaan fasilitas
6) Mempersingkat waktu proses
7) Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja
8) Mengurangi kesimpang-siuran
1. Layout Garis
Layout garis sering juga disebut sebagai layout produk. Artinya pengaturan
letak mesin-mesin atau fasilitas produksi dalamsuatu pabrik yang berdasarkan atas
urut-urutan proses produksi dalam membuat suatu barang. Barang yang dikerjakan
setiap hari selalu sama dan arus barang yang dikerjakan setiap hari juga selalu sama
seolah-olahmenyerupai garis (meskipun tidak selalu garis lurus) sehingga dikatakan
sebagai layout tersendiri, yang tidak dapat digunakan untuk mengerjakan produk
yang lain.
Gambar 5.1
Layout Garis
2. Layout Fungsional
Layout fungsional ini sering disebut juga dengan layout proses. Artinya dari
layout ini adalah pengaturan letak fasilitas produksi di dalam pabrik yang didasarkan
atas fungsi bekerjanya setiap mesin atau fasilitas yang ada. Mesin atau fasilitas yang
memiliki kegunaan yang sama dikelompokkan dan diletakkan pada ruangan atau
tempat yang sama. Layout ini biasanya digunakan untuk membuat barang yang
bermacam-macam.
Cara membuat setiap macam barang selalu berbeda-beda sehingga meletakkan
mesin-mesinnya tidak mungkin didasarkan pada urutan pembuatan suatu macam
barang.Dalam layout ini arus barang selalu berubah-ubah. Hal tergantung pada
kebutuhan mesin apa yang digunakan untuk membuat suatu barang.
Contoh dari layout fungsional adalah pabrik yang mengerjakan berbagai
macam barang-barang dari besi.
Cor Poles
Potong Vercroom
Gambar 5.2
Layout fungsional
3. Layout Kelompok
Layout kelompok atau grouped layout adalah suatu pengaturan letak fasilitas
suatu pabrik berdasarkan atas kelompok barang yang dikerjakan. Biasanya pabrik
yang menggunakan layout kelompok memiliki produk yang bermacam-macam, tetapi
garis besar urutan prosesnya dapat dibagi dalam beberapa kelompok yang sama.
Untuk setiap kelompok produk dibuatkan layout tersendiri.
Sebagai contoh dari penggunaan layout ini adalah pada perusahaan pemroses
kulit. Perusahaan itu menghasilkan sepatu, sandal, sepatu sandal, baik untuk pria
maupun wanita, berbagai dompet, berbagai tas, dan berbagai macam ikat pinggang.
Proses untuk mengerjakan setiap macam barang tidak sama, tetapi pada dasarnya
produk dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok produk yang garis besar
urutan proses pembuatannya hampir sama, misalnya :
a. Kelompok sepatu terdiri atas macam dan model sepatu, sandal, dan sepatu
sandal, baik untuk pria maupun wanita.
b. Kelompok tas terdiri atas segala model tas, dompetdan koper.
c. Kelompok ikat pinggang terdiri atas segala macam model dan ukuran ikat
pinggang.
Semua produk dalam setiap kelompok memiliki garis produksi yang sama,
meskipun cara mengerjakan setiap barang secara rinci berbeda-beda. Misalnya,
pembuatan kelompok sepatu mesti melalui bagian sol, bagian atas, bagian perakitan
atau assembling dan finishing atau penyelesaian. Hanya cara pembuatan sol setiap
macam dan model sepatu agak lain, meskipun garis besarnya sama. Demikian juga
pembuatan bagian atas dan assembling-nya.
a. Sifat-sifat layout kelompok
Sifat-sifat layout kelompok sebagai berikut :
1) Barang hasil produksi dapat dikelompokkan dalam beberapa macam
kelompok yang memiliki garis besar urutan proses yang sama
2) Mesin yang digunakan bersifat fleksibel. Artinya, dapat disesuaikan dengan
ukuran serta model barang yang dikerjakan.
3) Memerlukan karyawan yang keahliannya fleksibel.Artinya,dapat
menyesuaikan dengan macam ukuran pekerjaan yang dibuat.
sol Bagian atas assembling finishing SEPATU
Gambar 5.3
Layout Kelompok