Anda di halaman 1dari 6

4.

1 Luas Produksi

Luas produksi adalah suatu ukuran akan berapa banyak barang yang dipakai untuk
kegiatan produksi suatu perusahaan. Semakin banyak barang yang diproduksi, baik jumlahnya
maupun jenisnya, semakin besar luas produksinya. Luas produksi juga dikenal sebagai
penentuan target produksi. Berapa target produksi untuk waktu yang akan datang merupakan
persoalan yang harus ditetapkan oleh manajer produksi. Dengan target itulah maka rencana
pengadaan bahan, tenaga kerja, bahan pembantu, dan sebagainya dapat direncanakan lebih
cermat. Oleh karena itu, luas produksi perlu ditentukan lebih dahulu. Untuk menentukan luas
atau target produksi ada banyak faktor yang diperhatikan, yaitu (Helmi, 2006: 132) :

A. Ketersediaan bahan baku


B. Ketersediaan tenaga kerja
C. Dana yang diperlukan untuk pembiayaan
D. Besarnya potensi pasar yang terbuka

Luas Produksi sangat berkaitan dengan jumlah produksi yang seharusya dilakukan oleh
perusahaan untuk mencapai keuntungan optimalnya. Maka dari itu luas produksi ini dipengaruhi
oleh dua factor yaitu factor internal dan factor eksternal. Yang termasuk dalam factor internal
yaitu proses produksinya yang berkaitan dengan teknis dan operasional dalam menhasilkan suatu
produk, sedangkan yang termasuk dalam factor eksternal yaitu berkaitan dengan market share.

Metode-metode yang terdapat dalam luas produksi yaitu:

1. Marginal revenue;
2. Marginal cost;
3. Pendekatan by even poit;
4. Pedekatan fnancia leverage;
5. Linear programming.

4.2 Layout

Layout merupakan proses dimana kita menempatkan fasilitas-fasilitas ataupun mesin-


mesin yang dimiliki oleh perusahaan secara tetap. Jadi dapat disimpullkan bahwa layout itu
merupakan penempatan fasilitas di perusahaan. Perencanaan layout perlu dilakukan untuk
menjamin kelancaran proses kegiatan produksi. Bagi perusahaan manufaktur, perencanaan
layout pabrik perlu diperhatikan untuk efektivitas dan efisiensi kegiatan produksi. Hal tersebut
berkaitan dengan penyusunan fasilitas-fasilitas pabrik seperti mesin-mesin, alat-alat kantor, alat-
alat pengangkutan tempat penyimpanan barang jadi maupun bahan baku, tempat makan beserta
dapurnya, rest-room bagi tenaga kerja, dan showroom. Dalam hal ini, zonning perlu dilakukan.
Zonning merupakan pembagian lahan-lahan yang ada kedalam zone-zone untuk berbagai
keperluan produksi.

Maarif dalam Helmi (2006) menyatakan beberapa tujuan pengaturan layout fasilitas yaitu :

A. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik


B. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
C. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancer
D. Meminimumkan hambatan pada kesehatan
E. Meminimumkan usaha membawa bahan
F. Memaksimumkan pemanfaatan ruang yang tersedia
G. Memaksimumkan keluwesan layout
H. Memberi kesempatan berkomunikasi bagi karyawan
I. Memaksimumkan hasil produksi
J. Meminimumkan kebutuhan pengawasan dan pengendalian

Efektivitas dari tata letak suatu kegiatan produksi dipengaruhi oleh 6 faktor yaitu (Helmi,
2006:133):

a. Material Handling yang baik


b. Utilisasi Ruang ( Penggunaan ruang yang efektif )
c. Mempermudah Pemeliharaan
d. Kelonggaran Gerak (Luwes), yang diartikan sebagai kemampuan layout menampung
perubahan kombinasi produk.
e. Orientasi Produk
f. Perubahan Produk atau desain produk
Heryanto dalam Helmi (2006) menyatakan bahwa pemilihan layout biasanya didasarkan
pada dua hal, yaitu jenis produk dan volume poduksi. Dalam hal ini, ada tiga jenis tata letak
(layout) ;

A. Layout Proses atau Fungsional


Layout fungsional. Layout fungsional adalah penempatan fasilitas-fasilitas atau
mesin itu berdasarkan kesamaan fungsinya yang dikelompokkan berdasarkan fungsi yang
sama. Merupakan salah satu model tata letak yang berkaitan dengan proses produksi
dengan volume rendah dan variasi tinggi sehingga mesin-mesin dan peralatan yang
mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dalam satu tempat tertentu.
 Keunggulan layout fungsional :
- Dengan adanya spesialisasi mesin dan tenaga kerja, mesin dimanfaatkan
secara optimal
- Bagian fungsional yang luwes karena dapat memproses berbagai jenis
produksi
- Menekan biaya produksi karena dapat menggunakan mesin serbaguna
- Fasilitas lain pada layout fungsional tidak terpengaruh dengan adanya
kemungkinan satu mesin rusak
 Kelemahan layout fungsional :
- Karena tiap pesanan harus dikerjakan secara tersendiri, menimbulkan
kesulitan dalam penentuan jalannya proses, penentuan jadwal, dan
penghitungan akuntansi biaya
- Pengendalian bahan dan biaya angkut bahan dalam pabrik relative tinggi
- Persediaan barang dalam proses relatif besar karena pergerakan bahan dalam
pabrik yang realtif lambat
- Sering terjadi pesanan hilang
B. Layout Produk
Layout produk. Layout produk ini berarti penempatan fasilitas ataupun mesin yag
disesuikan dengan urutan produksinya untuk membuat suatu produk. Dalam model tata
letak ini, mesin dan perlengkapan disusun berdasarkan urutan operasi yang diperlukan
untuk produk yang dibuat. Biasanya, dalam model ini perusahaan memproduksi satu jenis
produk secara terus menerus dalam jumlah yang besar.
 Keunggulan Layout Produk
- Biaya variabel per unit lebih rendah
- Biaya penanganan bahan yang rendah
- Mengurangi persediaan barang setengah jadi
- Proses pengawasan yang lebih mudah
- Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.
 Kelemahan Layout Produk :
- Diperlukan ruangan bervolume tinggi, karena modal yang diperlukan untuk
menjalankan proses cukup besar
- Adanya pekerjaan yang berhenti pada satu titik mengakibatkan seluruh
operasi terganggu
- Kurangnya fleksibilitas saat menangani tingkat produksi yang berbeda
C. Layout Kelompok
Layout kelompok. Layout kelompok yaitu pengelompokkan fasilitas atau mesin
perusahaan dikareakan adanya komponen-komponen yang memerlukan prosesi produksi
yang sama. ada model tata letak kelompok dibuat pemisahan daerah/tempat serta
kelompok mesin yang membuat serangkaian komponen yang memerlukan pemrosesan
sama. Setiap komponen diselesaikan ditempat tersebut. Layout kelompok dibagi menjadi
lini produksi (tempat pembuatan komponen) dan lini perakitan (peletakan komponen
yang dipabrikasi pada sekumpulan stasiun kerja).
 Keunggulan Layout Kelompok :
- Menghemat biaya pengendalian bahan
- Mudah mengetahui keberadaan tiap kelompok produk
 Kelemahan Layout Kelompok :
 Pemanfaatan fasilitas tidak penuh
 Perlu pengendalian bahan yang baik
D. Layout posisi tetap.
Layout posisi tetap ini merupakan penetapan fasilitas atau mesin yang
penetapanya sudah ditetapkan, jika memang nanti diperlukan fasilitas atau mesin yang
lain yang nantinya mendukung maka dapat ditambahkan.
Langkah-langkah dalam merencanakan layout :

a. Melihat perencanaan produk berupa spesifikasi yang menunjukan fungsi yang dimiliki
produk
b. Menetapkan perlengkapan yang dibutuhkan dan memilih mesin
c. Analisis keseimbangan urutan pengerjaan, pemetaan, aliran

Materi diatas selain dari daftar pusaka yang tertera dibawah ini juga diperoleh dari video
youtube. Berikut ini link video yang dapat diakses https://youtu.be/1f5zgdQTuwA

Pertanyaan tentang Luas produksi:

1. Apa tujuan dari dibentunya luas produksi?


A. Agar perusahaan memiliki lahan yang luas serta dapat memperceepat produksi
B. Agar karyawan tidak sempit dalam bekerja sehingga dapat bekerja dengan nyaman
C. Untuk dapat menyimpan bahan produksi yang belum didistribusi.
D. Agar dapat menentukan rencana pengadaan bahan, tenaga kerja, bahan pembantu, dan
sebagainya
Jawaban D
2. Mengapa layout penting dalam perusahaan kecuali?
A. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancer
B. Memaksimumkan pemanfaatan ruang yang tersedia
C. Memberi kesempatan berkomunikasi bagi karyawan
D. Memaksimumkan kebutuhan pengawasan dan pengendalian
Jawaban D
Daftar Pustaka

Helmi, Syafrizal. Buku Ajar Studi Kelayakan Bisnis. Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2006.

Anda mungkin juga menyukai