Anda di halaman 1dari 32

TATA LETAK FASILITAS

PENGERTIAN LAYOUT
PENTINGNYA PLANT LAYOUT
TUJUAN PERENCANAAN DAN PENGATURAN TATA LETAK PABRIK
FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN PERENCANAAN PLANT LAYOUT
PRINSIP-PRINSIP DASAR DI DALAM PERENCANAAN TATA LETAK
PABRIK
MACAM-MACAM PLANT LAYOUT

Karena pola dari arus berbeda pada masing-masing jenis proses maka keputusan tentang tata
ruang fasilitas juga akan berbeda, dimana menurut Lulu Sumayang (2003:133) didalam bukunya
“Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi” ada tiga dasar pengaturan tata letak ruang yaitu
sebagai berikut :

1. Tatanan yang berdasarkan keutamaan proses.


2. Tatanan yang berdasarkan keutamaan produk.
3. Tatanan tetap.

Sedangkan menurut Jay Heizer dan Barry Render (2004:451), keputusan mengenai tata letak
dibagi menjadi enam macam, antara lain :
1. Tata letak dengan posisi tetap, memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang besar dan
memakan tempat seperti proses pembuatan kapal laut dan gedung.
2. Tata letak yang beorientasi pada proses, berhubungan dengan produksi volume rendah, dan
bervariasi tinggi (juga disebut dengan “job shop”, atau produksi terputus).
3. Tata letak kantor, menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan ruangan/kantor yang
melancarkan aliran informasi.
4. Tata letak ritel, menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas perilaku pelanggan.
5. Tata letak gudang, melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan system penanganan
bahan.
6. Tata letak yang berorientasi pada produk, mencari utilisasi karyawan dan mesin
yang paling baik dalam produksi yang continue atau berulang.

Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Position Layout)


Tata letak posisi tetap (fixed position layout) dipilih apabila karena ukuran, bentuk
ataupun karakteristik lain menyebabkan produknya tidak mungkin atau sukar untuk
dipindahkan. Dengan demikian, produk tetap di tempat, sedangkan peralatan maupun
tenaga kerja yang mendatangi produk. Tata letak seperti ini biasanya terdapat pada
pembuatan kapal laut, pesawat terbang, lokomotif, atau proyek-proyek kontruksi.
Tata letak ini dipilih untuk menghindari adanya gerakan yang dapat menurunkan mutu
produk yang diakibatkan oleh pemindahan barang yang sedang diproses.
Tata Letak Berorientasi Proses
Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat menangani
beragam barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara tradisional untuk
mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini paling efisien di saat produk
yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat penanganan pelanggan, pasien atau klien
dengan kebutuhan yang berbeda. Tata letak yang berorientasi pada proses biasanya
memiliki strategi volume rendah dengan variasi tinggi.
Pada tugas akhir ini hanya dibahas mengenai layout dari lokasi departemen. Dengan
penataan lokasi departemen yang baik, diharapkan perusahaan mendapat keuntungan,
antara lain :
• Biaya penanganan bahan baku menjadi minimal.
• Penggunaan ruangan yang efisien.
• Mencegah terjadinya kemacetan aliran bahan.
• Penggunaan tenaga kerja yang efisien.
• Mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pabrikasi atau untuk melayani
konsumen.
Tata Letak Kantor
Adalah cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan pekerja, dan ruang dengan
mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan pergerakan informasi. Hal yang membedakan
antar layout kantor dan pabrik adalah pada kepentingan informasi. Tata letak dan fungsi kantor
terus berubah akibat perubahan teknologi.
Tata Letak Retail
Tata letak retail adalah tata letak dari usaha eceran besar, seperti dapartement store dan
supermarket. Tata letak harus memperhitungkan selera dan persepsi pelanggan. Tata letak harus
menjamin semua pengunjung atau pelanggan akan merasa lega berada di dalam bangunan,
udara sejuk, cahaya lampu terang, pajangan barang memiliki daya tarik, mudah dijangkau,
menjamin keleluasaan bagi semua pelanggan untuk bergerak, loket pembayaran cukup tersedia
sehingga tidak perlu antre lama, alunan musik yang lembut, dan sebagainya. Dengan demikian,
Manajer Operasional sebuah dapartemen store atau supermarket harus berusaha untuk
melakukan penataan keseluruhan tokonya menjadi apik, resik, artistik dan menarik serta lapang
sehingga pengunjung memiliki ruang gerak yang cukup.
Tata Letak Gudang (warehouse Layout)
Layout gudang sangat penting diperhatikan dengan tujuan untuk penanganan dan pengendalian
barang dapat dilakukan secara baik, sehingga tidak ada barang yang rusak atau tertunda
pengeluarannya. Layout gudang disesuaikan dengan system persediaan yang dipergunakan, seperti
system persediaan barang dengan FIFO (first in first out), artinya barang yang pertama diterima
harus siap untuk dikeluarkan pertama sekali, sehingga layout harus diatur sedemikian rupa, agar
barang mudah untuk dimasukkan dan dikeluarkan.
Menurut buku tersebut dinyatakan bahwa hanya beberapa dari keenam golongan tersebut yang
dapat dimodelkan secara matematis.
Sedangkan menurut Mardifin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin (2007:296) menyatakan
bahwa :
“Jenis Product Layout dan Procces Layout banyak terkait dengan usaha manufaktur, werehouse
and retail layout banyak berhubungan dengan usaha jasa, office layout berhubungan dengan
administrasi dan manajemen perkantoran, sedangkan fixed positin layout berhungan erat dengan
pelaksanaan proyek.”
Menurut Pangestu Subagyo (2000:80), layout dibagi menjadi empat macam yaitu layout
fungsional, layout garis, layout kelompok, dan layout dengan posisi tetap.
Tata Letak Garis (Product Layout)
Layout garis sering juga disebut Product Layout. Artinya pengaturan tata letak mesin atau
fasilitas produksi dalam suatu kelompok yang berdasarkan atas urutan-urutan proses produksi
dalam membuat suatu barang. Barang yang dikerjakan setiap hari selalu sama dan arus barang
yang dikerjakan juga selalu sama seolah-olah menyerupai harus lurus (meskipun tidak selalu
garis lurus) sehingga dikatakan sebagai layout produk karena pada zaman dahulu setiap produk
memiliki layout tersendiri, yang tidak dapat digunakan untuk mengerjakan produk lain.
a. Sifat – sifat layout Garis :
• Macam jumlah produk yang dihasilkan sedikit dan jumlah setiap macam banyak.
• Mesin yang digunakan biasanya menggunakan mesin khusus yang hanya dapat mengerjakan
satu macam pekerjaan sesuai dengan kebutuhan pada urutan penempatan mesin itu.
• Perencanaan layout biasanya didasarkan pada routing. Jadi routing dibuat terlebih dahulu
sebagai perencanaan.
• Tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja khusus, yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan mesin yang dilayani.
• Kualitas barang hasil produksi lebih banyak ditentukan oleh mesin dari pada keahlian
karyawan.
• Memiiki keseimbangan kapasitas mesin, artinya kapasitas mesin satu dengan lain harus
sama.

b. Kebaikan-kebaikan Layout Garis :


1. Biaya produksi lebih murah
2. Pengawasan lebih mudah
3. Pengangkutan barang dalam pabrik lebih mudah
c. Kelemahan Layout Garis
• Apabila terjadi kemacetan pada salah satu mesin, maka akan menyebabkan kemacetan pada
seluruh kegiatan pabrik
• Nilai investasi mahal karena mesin yang digunakan banyak biasanya menggunakan mesin
khusus
• Kurang flexible karena satu layout hanya bisa membuat satu macam barang saja dalam
jangka panjang tidak berganti
• Untuk bekerja secara efesien biasanya volume produksi harus banyak sehingga penggunaan
layout garis hanya terbatas untuk memproduksi beberapa macam garis saja.
Tata Letak Fungsional (Process Layout)
Layout fungsional ini disebut juga dengan Process Layout. Yaitu proses pengaturan dan
penempatan semua fasilitas pabrik seperti mesin dan peralatan yang memiliki karakteristik kerja
yang sama atau memiliki fungsi yang sama ditempatkan pada satu departemen atau bagian. Artinya
adalah pengaturan tata letak fasilitas produksi di dalam pabrik didasarkan atau fungsi bekerjanya
setiap mesin atau fasilitas produksi yang ada. Mesin atau fasilitas yang memiliki kegunaan sama
dikelompokkan dan diletakkan pada ruangan atau tempat yang sama.
Cara membuat setiap barang selalu berbeda-beda, sehingga meletakkan mesin-mesinnya tidak
berdasarkan urutan pembuatan suatu macam barang. Dalam layout ini, arus barang selalu berubah-
ubah. Hal ini tergantung kepada kebutuhan mesin apa yang digunakan untuk membuat suatu
barang.
Contoh dari layout ini adalah pabrik yang membuat macam-macam barang dari besi seperti pada
gambar
a. Sifat-sifat Layout Fungsional :
• Macam barang yang dibuat banyak, selalu berubah-ubah dan jumlah yang dibuat setiap macam
sedikit.
• Mesin yang digunakan biasanya bersifat serbaguna.
• Routing atau penentuan urutan proses pembuatan biasanya selalu berubah-ubah.
• Keahlian tenaga kerja yang mengerjakan biasanya bersifat fleksibel. Artinya karyawan dapat
mengerjakan beberapa macam barang sesuai dengan kebutuhan.
• Banyak memerlukan instruksi kerja, serta intruksi kerja harus jelas.
• Kualitas barang hasil produksi sangat tergantung pada keahlian karyawan yang mengerjakan.

b. Kebaikan-kebaikan Layout Fungsional :


• Fleksible, dapat digunakan untuk membuat berbagai macam barang
• Investasi pada mesin-mesin dan fasilitas produksi yang lain lebih murah daripada layout garis,
sebab menggunakan mesin serba guna

c. Kelemahan Layout Fungsional :


• Biaya produksi setiap barang lebih mahal karena tipe barang yang dikerjakan selalu berganti-ganti.
Apabila barang yang dikerjakannya berganti-ganti, sering dilakukan setup atau persiapan memulai
produksi banyak memerlukan biaya setup. Akibatnya, biaya produksi akan lebih mahal daripada
menggunakan layout garis.
• Pekerjaan perencanaan dan pengawasan produksi lebih sering dilakukan karena tipe barang yang
dikerjakan berganti-ganti dan urutan prosesnya berubah-ubah
• Pengangkutan barang dalam pabrik lebih sulit karena pekerjaan selalu berubah-ubah
• Tidak terjadi keseimbangan kerja tiap mesin
Tata Letak Kelompok (Group Layout)
Layout kelompok atau group layout adalah suatu pengaturan tata letak fasilitas suatu pabrik
berdasarkan atas kelompok barang yang dikerjakan. Biasanya pabrik yang menggunakan layout
kelompok memiliki produk yang bermacam-macam, tetapi garis besar urutan prosesnya dapat
dibagi dalam beberapa kelompok yang sama. Untuk setiap kelompok dibuatkan layout tersendiri.
Misalnya pembuatan kelompok sepatu harus melalui bagian sol, bagian atas, bagian perakitan
dan finishing atau penyelesaian.
a. Sifat-sifat Layout Kelompok
• Barang hasil produksi dapat dikelompokan dalam beberapa macam kelompok yang
memiiki garis besar urutan proses yang sama.
• Mesin yang digunakan bersifat fleksibel. Artinya dapat disesuaikan dengan ukuran
serta model barang yang dikerjakan.
• Memerlukan karyawan yang keahliannya fleksibel.

b. Kebaikan-kebaikan Layout Kelompok


• Bersifat flexible sehingga dapat menghasilkan berbagai macam barang
• Meskipun barang yang dikerjakan bermacam-macam, arus barang tidak simpang siur
• Meskipun perusahaan mengerjakan berbagai macam produk, biaya produksi dapat
lebih murah dibandingkan dengan layout fungsional

c. Kelemahan Layout Kelompok


• Untuk menggunakan layout semacam ini maka kelompok produk harus jelas
• Intruksi kerja harus jelas
• Memerlukan pengawasan yang cermat
POLA ALIRAN PEMINDAHAN BAHAN
CIRI-CIRI TATA LETAK YANG BAIK

Anda mungkin juga menyukai