1
• Suatu hari ada seseorang menemukan ulat kepompong di sebuah pohon yang
ada dihalaman rumahnya. Dan dia membantu kupu-kupu muda itu keluar
dari kepompongnya
• Orang yang berniat untuk membantu sang kupu-kupu malah tanpa disengaja
telah membuat kupu-kupu tersebut mati muda.
• Karena tidak dapat terbang akhirnya sang kupu-kupu tersebut menjadi mati.
ORGANIZATIONAL CHANGE
Adalah perubahan yg terjadi pada diri
organisasi,
-Pendiri Perusahaan
-Top Manager (CEO)
-Middle Manager
-Firstline Manager
-External Manager
STRUKTUR
- Perubahan design organisasi
ORANG
- Perubahan Sikap
- Perubahan Perilaku
BAGAIMANA
CARA
PERUBAHANNYA
? (HOW)
PERUBAHAN PERLU
MANAJEMEN !
Change Management
Upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang
ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi.
Pendekatan klasik yang dapat diterapkan ada 3 (tiga) Langkah Kurt Lewin:
UNFREEZING : Upaya-upaya untuk mengatasi tekanan-tekanan dari kelompok
penentang dan pendukung perubahan. Status quo dicairkan, kondisi yang
sekarang berlangsung diguncang sehingga orang merasa kurang nyaman.
MOVEMENT : Secara bertahap (step by step) tapi pasti, perubahan dilakukan.
Jumlah penentang perubahan berkurang dan jumlah pendukung bertambah.
Untuk mencapainya, hasil-hasil perubahan harus segera dirasakan.
REFREEZING : Jika kondisi yang diinginkan telah tercapai, stabilkan melalui
aturan-aturan baru, sistem kompensasi baru, dan cara pengelolaan organisasi
yang baru lainnya. Jika berhasil maka jumlah penentang akan sangat berkurang,
sedangkan jumlah pendudung makin bertambah.
MODEL-MODEL
MANAJEMEN PERUBAHAN
TEORI-TEORI PERUBAHAN & KORPORAT
1.Teori/ mental model :
2.Teori Force – Field dari Kurt Lewin (1951)
3.Teori Motivasi dari Beckhard & Harris
4.Teori Proses Perubahan Manajerial (GM-Led Process Model) dari Beer et.al. (1990)
5.Teori-teori OD (Organization Development) dalam Perubahan
6.Teori Perubahan Alfa, Beta, dan Gamma
7.Teori Contigency dalam Manajemen Perubahan dalari Tannenbaum & Schmidt (1973)
8.Teori Kerja Sama
9.Teori-teori untuk mengatasi resistensi dalam Perubahan
10.Model Accounting – Turnaround dari Harlan D.Plantt (1998)
11
TAHAP-TAHAP MANAJEMEN
PERUBAHAN
1. Tahap identifikasi perubahan
Diharapkan seseorang dapat mengenal perubahan apa yang akan
dilakukan /terjadi. Dalam tahap ini seseorang atau kelompok dapat
mengenal kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe perubahan.
14
RESISTENSI INDIVIDUAL
1. KEBIASAAN / budaya . Kebiasaan merupakan pola tingkah laku yang kita tampilkan
secara berulang-ulang sepanjang hidup kita. Kita lakukan itu, karena kita merasa nyaman,
menyenangkan.
2. RASA AMAN. Jika kondisi sekarang sudah memberikan rasa aman, dan kita memiliki
kebutuhan akan rasa aman relatif tinggi, maka potensi menolak perubahan pun besar.
3. FAKTOR EKONOMI. Faktor lain sebagai sumber penolakan atas perubahan adalah soal
menurun-nya pendapatan.
5. PERSEPSI. Persepsi cara pandang individu terhadap dunia sekitarnya. Cara pandang ini
mempengaruhi sikap.
RESISTENSI KELOMPOK
1.Perubahan Ideologi Budaya Perusahaan:
Perusahaan perubahan inti dasar budaya organisasi
menyebabkan resistensi dalam semua aspek perusahaan.
4. Narsis:
Narsis lebih sebagai satu ajang perlawanan yang bersifat menunjukan yang seolah-olah
melakukan perlawanan, tetapi bukan secara serius melakukan perlawanan itu sendiri.
5. Otentik:
Otentik resistensi yang dilakukan oleh mereka yang tertindas yakni petani, buruh,
pengangguran yang tidak memiliki akses apapun terhadap kekuasaan.
16
RESISTENSI ORGANISASI
1. INERSIA STRUKTURAL.
STRUKTURAL penolakan yang terstrukur. Organisasi, lengkap dengan tujuan,
struktur, aturan main, uraian tugas, disiplin, dan lain sebagainya menghasilkan stabilitas.
2. FOKUS PERUBAHAN BERDAMPAK LUAS. LUAS Perubahan dalam organisasi tidak mungkin
terjadi hanya difokuskan pada satu bagian saja karena organisasi merupakan suatu sistem. Jika satu
bagian dubah maka bagian lain pun terpengaruh olehnya.
3. INERSIA KELOMPOK KERJA. KERJA Walau ketika individu mau mengubah perilakunya, norma
kelompok punya potensi untuk menghalanginya.
2) Partisipasi.
Partisipasi Ajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan
hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi
yang mengambil keputusan.
5) Manipulasi.
Manipulasi Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya.
Misalnya memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak
mengutarakan hal yang negatif, sebarkan rumor, dan lain sebagainya.
Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan kedudukan penting kepada
pimpinan penentang perubahan dalam mengambil keputusan.
6) Paksaan.
Paksaan Taktik terakhir adalah paksaan. Berikan ancaman dan jatuhkan
hukuman bagi siapapun yang menentang dilakukannya perubahan.
PERILAKU UMUM PERUBAHAN
YANG SUKSES
22
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
23