PENDAHULUAN
Organisasi yang berhasil adalah organisasi yang dapat berubah untuk menghadapi
persaingan, mereka akan tangkas, mampu secara cepat mengembangkan inovasi-
inovasi baru dan siap menghadapi persaingan baru. Akan tetapi perubahan dilakukan
melalui berbagai pemikiran terlebih dahulu. Perubahan terjadi dimana-mana, kapan
saja, tidak memandang jenis benda dan usia. Pada faktanya, perubahan juga tidak
dapat dihentikan oleh siapapun, sehingga dapat disimpulkan bahwa "perubahan pasti
akan terjadi" dan "akan selalu terjadi". Jeff Davidson, menyatakan bahwa, perubahan
merupakan kejadian alam atau perilaku orang yang berbeda dari sebelumnya.
Manajemen merupakan istilah yang sudah dikenal banyak orang saat ini. Robin dan
Coulter menyatakan bahwa manajemen adalah proses koordinasi dan integrasi
kegiatan-kegiatan (kerja) agar terselesaikan secara efektif dan efisien melalui orang
lain. Kegiatan yang dikoordinasikan dan diintegrasikan itu mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, sampai pada kontrol/pengendalian.
1
perubahan-perubahan yang terjadi. Organisasi mengalami perubahan karena
organisasi selalu menghadapi berbagai macam tantangan.
2
tersebut adalah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku
individu atau institusi (Brooten, 1978). Perubahan adalah hal yang pasti terjadi,
termasuk di dalam konteks organisasi. Perubahan terjadi karena yang menjalankan
organisasi adalah manusia, dan manusia terus berubah. Sering dikatakan satu hal yang
pasti terjadi di dunia adalah perubahan. Jadi Perubahan adalah suatu proses dimana
terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang
bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan.
1.3 Tujuan
3
7. Agar Mengetahui bagaimana konsep perubahan Organisasi dan manajemen
perubahan
8. Agar mahasiswa juga bisa mengetahui hal hal apa saja yang terdapat dalam
manajamen perubahan Organisasi
4
BAB II
PEMBAHASAN
Michael Beer (2000) menyatakan bahwa berubah adalah memilih tindakan yang
berbeda dari sebelumnya, dan perbedaan itulah yang menghasilkan suatu
perubahan.Potts dan LaMars (2004) melihat bahwa perubahan merupakan pergeseran
dari keadaan suatu organisasi saat ini menuju keadaan yang diinginkan pada masa
depan.
Pada hakikatnya, kehidupan manusia dan organisasi selalu bergerak dan diliputi oleh
perubahan secara berkelanjutan. Perubahan terjadi karena lingkungan internal dan
eksternal. Perubahan berarti bahwa kita harus mengubah dalam cara mengerjakan atau
berpikir tentang sesuatu. Perubahan tersebut dapat terjadi pada struktur organisasi,
proses mekanisme kerja, SDM, dan budaya. Ada empat filosofi perubahan yang sangat
berpengaruh terhadap perkembangan (Kasali, 2007: 246), yaitu:
5
3. Filosofi dialektika berpandangan bahwa manusia dilahirkan berbeda beda.
Pluralisme ini di samping mendorong kerjasama juga berpotensi menimbulkan
konflik, dan dalam konflik inilah proses dialektika terjadi.
6
1. Relate (Menjalin hubungan), dalam hal ini kita perlu menjalin hubungan emosional
yang baru dengan seseorang atau sebuah komunitas yang dapat memberikan inspirasi
dan mempertahankan harapan.
Manajemen Perubahan
7
tujuan dari disiplin yang kita sebut manajemen perubahan adalah untuk merencanakan,
menerapkan, mengukur dan memantau Kami melihat tidak ada konflik antara tujuan
yang kami definisikan untuk manajemen perubahan dan definisi klasiknya. Faktanya,
kami melihat konvergensi, karena memperluas peluang pencapaian. hasil yang
diharapkan berarti membawa organisasi ke kondisi masa depan yang diinginkan.
Kami percaya bahwa penerapan manajemen perubahan secara luas dalam organisasi
akan menjadi mungkin jika kami membuatnya lebih nyata dan dapat dipahami oleh
manajemen puncak. Oleh karena itu, HCMBOK telah mengadopsi tujuan pragmatis
untuk manajemen perubahan, yang berhubungan dengan apa yang kami yakini sebagai
menarik bagi organisasi dalam bahasa eksekutif yang memimpin bisnis Singkatnya,
untuk manajemen puncak dan pemegang saham, manajemen perubahan harus menjadi
disiplin untuk membantu mereka mencapai tujuan strategis organisasi.
Salah satu perubahan secara alamiah adalah perubahan yang terjadi pada perilaku
manusia. Perilaku manusia akan selalu berubah dan sebagian perubahan itu
disebabkan karena kejadian alamiah. Contoh: perubahan perilaku yang disebabkan
karena usia seseoran.
8
2. Perubahan Secara Terencana.
Perubahan terencana merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Kurt
Lewin untuk membedakan perubahan yang sengaja digerakkan dan direncanakan
organisasi dengan perubahan yang berlangsung tidak disengaja. Menurut French dan
Bell (1983): Pengembangan Organisasi (PO) merupakan strategi perbaikan organisasi.
PO telah menjelma menjadi kerangka terpadu teori dan praktek serta mampu
memecahkan masalah yang dihadapi. Prinsis-prinsip dasar PO ialah sperangkat nilai,
asumsi dan etika yang menekan pada orientasi kemanusiaan dan komitmen efektifitas
organisasi.
Perbedaan antara perubahan alamiah dan terencana itu sendiri dapat kita lihat dari
prosesnya, untuk perubahan alamiah biasanya prosesnya tidak terarah dan untuk
perubahan terencana biasanya terarah. Selain itu kita juga dapat melihat apakah
perubahan yang telah terjadi dalam diri kita melalui kemajuan (progress) dan
pertumbuhan.
Biasanya apabila perubahan yang kita lakukan itu secara terencana, kita pasti punya
visi; baik itu cita-cita, harapan, pandangan, tujuan dan masa depan. "
1. Perubahan yang sifatnya gradual, inkremental dan yang terfokuskan secara khusus.
Pada umumnya dalam upaya mencari cara-cara baru yang efektif dan efisien. Sebagai
bagian dari proses manajemen, maka perubahan ini telah didesain dan disediakan oleh
organisasi atau perusahaan. Contohnya: penerapan penggunaan kertas bekas, hemat
listrik dengan penerapan alat baru atau Standar Operasi Prosedur yang baru dalam
perusahaan.
2. Perubahan yang bersifat revolusioner, dan juga bersifat mendadak drastis dan
mencakup upaya untuk meningkatkan efektivitas bekerjanya suatu organisasi.
Contohnya adalah:
9
a) Re-engineering, yaitu upaya pemikiran ulang dalam mendesain proses-proses
bisnis guna meningkatkan efektivitas keorganisasian.
Tipe Perubahan
Perubahan terdiri dari 3 tipe yang berbeda, dimana setiap tipe memerlukan strategi
manajemen perubahan yang berbeda pula. Tiga macam perubahan tersebut adalah:
Pada dasarnya tidak ada satupun pendekatan yang sesuai untuk Manajemen Perubahan.
Metoda-metoda yang digunakan untuk komunikasi, kepemimpinan, dan koordinasi
kegiatan harus disesuaikan dalam menemukan kebutuhan masing-masing situasi
perubahan. Beberapa pertanyaan yang perlu ditanyakan untuk mengakses jenis-jenis
perubahan yang ditemukan dalam organisasi adalah:
10
3) Apakah perubahan itu berarti terjadi pergerakan dari rutinitas ke lainnya?
Jika jawabannya "ya", berarti terjadi perubahan rutinitas
3. Komitmen diperlukan untuk tetap fokus pada usaha untuk meraih sukses walaupun
harus menghadapi berbagai kesulitan, hambatan, ataupun masalah.
11
Emily Lawson dan Colin Price dalam artikel mereka "The Psychology of Change
Management" yang muncul dalam edisi khusus dari The McKinsey Quarterly 2003
mengatakan bahwa untuk melakukan perubahan diperlukan perubahan dalam cara
berpikir (mindset transformation). Kedua pengarang ini menganjurkan pada pimpinan
perusahan yang akan membawa perubahan dalam organisasi yang mereka pimpin
untuk memprioritaskan perubahan mindset para karyawan mereka.
Menurut Lawson dan Price, motor dari perubahan adalah orang- orang yang
melakukan perubahan tersebut. Untuk membuat orang-orang ini mau
melaksanakannya, diperlukan usaha untuk mengubah cara berpikir mereka, misalnya
melalui training, coaching, dan contoh konkrit dari tingkah laku para pemimpin di
perusahaan tersebut.
Dennis Hope dalam artikelnya "Darwin Did It" yang muncul di majalah Inggris "The
Reviews" edisi February 2001 mengutip pendapat George Binney dan Colin williams
yang menggaris bawahi perlunya "sense of urgency" dan Visi yang jelas yang dapat
digunakan sebagai tuntunan arah perubahan yang akan dilakukan.
Senseinya of urgency bisa muncul dari krisis, kegagalan, masalah, ancaman bangkrut,
ataupun kebingungan yang dialami seseorang ataupun sebuah perusahaan, sedangkan
visi yang jelas bisa diformulasikan dan dikomunikasikan dengan jelas kepada seluruh
jajaran yang terlibat dalam pelaksanaan perubahan agar bisa saling mendayung kearah
tujuan yang sama."
12
1. Kebutuhan Perubahan Hussey Menurut Hussey (200:6) terdapat enam faktor yang
menjadi pendorong bagi kekuatan akan perubahan, yaitu sebagai berikut.
a) Perubahan teknologi terus meningkat
b) Persaingan semakin intensif dan menjadi lebih global
c) Pelanggan semakin banyak tuntutan
d) Profil demografis negara berubah
e) Privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut
f) Pemegang saham minta lebih banyak nilai
2. Kebutuhan Perubahan Kreitner dan Kinicki
Sementara itu Kreitner dan Kinicki (2001:659) memerhatikan bahwa kebutuhan akan
perubahan dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu kekuatan eksternal dan kekuatan internal.
3. Kekuatan Perubahan Greenberg dan Baron
Greenberg dan Baron (1997:550) berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor yang
merupakan kekuatan di belakang kebutuhan akan perubahan. Mereka memisahkan
antara perubahan terencana dan perubahan tidak terencana.
b) Teknologi:
c) Kejutan ekonomi;
d) Persaingan;
13
2.7 Konsep Perubahan Organisasi Dan Manajemen Perubahan
Konsep perubahan organisasi dapat memiliki berbagai bentuk baik terencana atau
tidak terencana, perbaikan secara bertahap, atau yang bersifat evolusioner dan dapat
berulang dan tidak dapat diduga. Perubahan organisasi adalah proses melalui mana
organisasi bergerak dari situasi saat ini kesituasi yang diinginkan yakni masa depan
yang lebih baik dan meningkat. Tujuan dari perubahan yang direncanakan adalah
untuk menjamin organisasi agar dapat menemukan suatu cara yang lebih baik dalam
menggunakan sumber daya dan mengoptimalkan kapabilitasnya.Perubahan yang
direncanakan merupakan sebuah reaksi yang bersifat langsung dalam memahami
sumber masalah yang membutuhkan perubahan.
Selanjutnya menurut Brief dan Guzzo sebagaimana dikutif Batemen dan Snell, bahwa
tidak ada metode "peluru perak" atau usaha satu kali yang langsung sukses dalam
mengubah organisasi. Usaha satu kali langsung sukses jarang mencapai target yang
menantang. Biasanya banyak hal yang memerlukan perhatian yang simultan dan
setiap perubahan tunggal dan kecil akan diserap oleh budaya dan kemudian
menghilang. perubahan organisasi total, meliputi memperkenalkan dan
mempertahankan beragam kebijakan, praktik dan prosedur dalam beragam unit dan
tingkatan.
14
terkena dampak dari proses tersebut. Berdasarkan pandangan ini menggambarkan
bahwa manajemen perubahan berupaya dalam memberikan jalan keluar dalam setiap
kegiatan organisasi dengan cara memanfaatkan pengetahuan dan sumber daya melalui
sebuah proses yang sistematis untuk memanage perubahan, terutama yang menjadi
kelompok sasaran."
15
3) Action plan (fase tindakan)
16
horizontal yang efektif dan mewujudkan konsep bahwa setiap orang adalah
pelanggan.
2. Organizational culture (budaya organisasi)
Organizational culture adalah suatu upaya untuk memengaruhi perubahan
dalam suatu organisasi sekedar dengan berusaha mengubah budayanya
mengasumsikan bahwa terdapat hubungan linear yang tidak beralasan antara
budaya organisasi dengan kinerja.
3. Organizational learning (organisasi pembelajaran)
Pembelajaran memainkan peran kunci dalam menyiapkan orang untuk
bersedia melakukan perubahan, atau membiarkan mereka menghalangi perubahn.
Keinginan untuk berubah sering hanya bersifat membersihkan diri dari perasaan
karena tidak ada pilihan lain. Oleh karena itu, perubahan dapat turun dengan cepat
dengan membuat krisis mendatang nyata bagi setiap orang dalam organisasi atau
mendorong ketidakpuasan dengan sistem dan prosedur sekarang.
4. Managerial behavior (perilaku manajerial)
Pandangan trdisional organisasi melihat manajer sebagai mengarahkan staff,
sumber daya dan informasi. Akan tetapi, pendekatan emergent change memerlukan
perubahan radikal dalam prilaku manajer. Manajer diharapkan bekerja sebagai
pemimpin, fasilitator dan pelatih melalui kemampuan meredam hambatan hierarki,
fungsi dan organizational, dapat membawa bersama dan memotivasi tim dan
kelompok untuk mengidentifikasi kebutuhan dan mencapai perubahan.
5. Power and politics (Kekuasaan dan politik)
Meskipun advokasi terhadap emergent change cenderung melihat kekuasaan
dan politik dari perspektif yang berbeda, mereka semua mengenal arti pentingnya
perubahan yang harus dikelola jika perubahan ingin menjadi efektif."
17
dilakukan apa tidak. Tahapan-tahapan juga merupakan langkah-langkah yang bersifat
menyeluruh dalam mencapai apa sebenarnya yang diinginkan dari pelaksanaan sebuah
program yang telah direncanakan.
Wacana tentang perubahan tersebut (apakah perubahan yang bersifat parsial atau
perubahan paradigma) merupakan fenomena perubahan yang harus dilakukan karena
memang situasi menuntut hal seperti itu. Perubahan yang bersifat sistemik, merupakan
perubahan yang dilakukan sesuai dengan kondisi objektif sebuah organisasi, yaitu
perubahan yang dilakukan sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan organisasi.
Perubahan dapat dilakukan secara parsial dan dapat juga dilakukan secara holistik,
atau yang disebut dengan perubahan secara sistemik. Reigeluth (1994:3) menawarkan
dua pola perubahan yang disebutnya dengan perubahan sistemik, yaitu:
2. systemic change, often called paradigm shift, which entails replacing the whole
thing.
18
perubahan tersebut tentu saja harus berorientasi kepada efektivitas organisasi yang
dilakukan dengan tahapan-tahapan yang dapat meningkatkan kinerja organisasi.
1. .Performance gap
4. Diagnosis of problem
7. Implementation of change
19
pengembangan organisasi dan kesiapan organisasi untuk dapat menyesuaikan diri
dengan situasi, terutama tantangan-tantangan yang dihadapi organisasi masa kini dan
masa yang akan datang. Pengenalan terhadap kebutuhan untuk melakukan perubahan
merupakan tahapan yang akan menentukan keberhasilan proses perubahan.
Menciptakan iklim yang tepat atau pantas terhadap terjadinya proses perubahan
dilakukan untuk proses menyosialisasikan ide atau gagasan perubahan dalam
organisasi, merupakan tahapan selanjutnya dari proses perubahan. Menciptakan iklim
yang kondusif perlu dilakukan agar seluruh jajaran organisasi dan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap organisasi, merasa diikutsertakan dan dapat terlibat secara
aktif bahkan proaktif dalam proses perubahan.
Telaah kesesuaian atau ketepatan terhadap strategi perubahan adalah tahapan yang
akan menentukan proses perubahan. Menentukan strategi perubahan akan
memberikan manfaat bagi organisasi dalam proses tahapan-tahapan perubahan.
Strategi yang ditetapkan tidaklah bersifat tunggal, tetapi sebaiknya memiliki beberapa
strategi yang dapat dijadikan sebagai alternatif, sehingga memudahkan untuk
menentukan strategi yang paling tepat. Dengan adanya beberapa strategi yang
ditetapkan, maka proses untuk menentukan strategi yang di anggap paling tepat akan
efektif.
20
kebutuhan organisasi melakukan perubahan. Benar tidaknya analisis terhadap kinerja
perubahan organisasi dapat dilihat dari perencanaan organisasi sebelum melakukan
perubahan. Dari sini akan terlihat secara yata apakah kebijakan para manajer sudah
sesuai dengan visi dan misi organisasi.
1) The organization is moved from the current state to the future state.
21
3) The transition is accomplished without undue cost to the organization.
Acuan di atas mempermudah jalan bagi terjadinya proses perubahan yang dilakukan
dalam organisasi. Perubahan memang harus dilakukan dengan menyatakan bagaimana
seharusnya organisasi di masa yang akan datang. Kemudian menjelaskan fungsi
organisasi dalam memenuhi harapan-harapan di masa yang akan datang, misalnya
dalam hal perencanaan kerja. Masa transisi yang berlangsung seharusnya tanpa
pembiayaan dari organisasi, dan yang juga tak kalah pentingnya dan harus menjadi
perhatian pihak manajer adalah agar masa transisi tersebut berlangsung tanpa
membebani biaya kepada anggota organisasi."
Menurut Sobirin dalam Prawirodirdjo (2007:19), ada dua faktor pendorong perubahan.
yaitu faktor eksternal seperti perubahan teknologi dan perekonomian internasional
yang semakin terintegrasi, dan faktor internal organisasi yang menyangkut dua hal
esensial, yaitu (1) Transformasi organisasi. Perangkat keras (hardware system tools)
atau perubahan, yang meliputi perubahan strategi, struktur organisasi, dan sistem, dan
(2) Perubahan perangkat lunak organisasi (soft system tools) atau budaya, termasuk
22
perubahan perilaku sumber daya manusia, kebijakan sumber daya manusia, dan
budaya organisasi
23
Dengan demikian setiap organisasi dalam suatu Negara wajib menyesuaikan
perubahan ini terhada paling sulit adalah jika suatu Negara belum siap secara infra
struktur dengan kondisi populasi yang paling bayak seperti Indonesia tahun 2014
populasi 248 juta jiwa dengan income per-kapita Rp. 40 juta/kapita /tahun (sumber
Biro Pusat Statistik 2015). Menjadi dilema disatu sisi Indonesia menjadi prospek pasar
bagi anggota MEA lainnya, disisi lain organisasi bisnis dalam negeri Indonesia
berjuang keras untuk mempertahankan segmen bisnisnya di dalam negeri, sekaligus
ekspansi ke negara anggota MEA lainnya. Untuk itu perubahan organisasi harus
dilakukan dengan pengembangan (baik secara divestasi! expantion atau downsizing).
24
misi sebagai implementasi dari visi organisasi). Strategi secara kualitatif
dirancang untuk kurun waktu minimal lima tahun kedepan, selanjutnya strategi
lima tahunan diuraikan (breakdown) menjadi rencana kuantitatif tahunan (seperti;
4 tahun, 3 tahun dan 2 tahun kedepan), sampai rencana pelaksanaan (action plan)
tahunan yang berisi program kerja dengan budgeting/target, kemudian diurai
menjadi rencana semesteran triwulanan, bulanan sampai aksi operasi rutinitas
harian pada tingkat paling bawah (supervisor dan front liner employees)
5. Melakukan Evaluast: Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat
positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Penilain terhadap sifat perubahan
sangat ditentukan sikap top manajemen (chief executive organization dan
stockholders), apakah mereka sensitif terhadap perubahan (optimistic) dalam
risk taking, atau pesimistic. Untuk menghadapi perubahan yang berkelanjutan
diperlukan mind-set yang fleksibel terhadap perubahan. Dengan melakukan
analisa berdasarkan metode-metode expectation yang harus dilakukan. apabila
hasil perubahan sesuai dengan harapan (expectation values) berarti berpengaruh
positif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif."
25
yang membuat pilihan yang disengaja dan bebas untuk menyetujui sesuatu,
menerapkan nilai-nilai, atau menerima pekerjaan, menciptakan yang lebih besar lebih
baik. atau memiliki kemungkinan untuk berkembang. Keinginan untuk menumbuhkan
sikap kemajuan, berpikir bahwa bakat setiap orang adalah inventif Sikap terhadap
inovasi dalam situasi ini adalah kemajuan organisasi dan organisasi progresif.
26
Selanjutnya, perubahan organisasi terkait dengan etika agama. Dalam hal ini, Youssef
menyatakan dalam Dewi dan Bawono (2008:66) bahwa Tidak ada bedanya jika etika
agama dalam transformasi organisasi memiliki kapasitas untuk mempengaruhi nilai-
nilai fundamental dan tujuan organisasi serta bermanfaat bagi perusahaan. Jadi, dalam
situasi ini, etika, seperti etika agama, yang diterapkan dalam organisasi publik tidak
berpengaruh pada organisasi; Bahkan jika etika dilakukan dengan benar ."
Pimpinan atau manajer harus mampu memberikan motivasi kepada stafnya bahwa
perubahan merupakan kebutuhan yang harus dilakukan agar perubahan suatu
oraganisasi dapat berhasil. Pendekatan Perubahan organisasi Harold J. Leavit
menyatakan bahwa organisasi dapat dilakukan perubahan melalui pendekatan
struktur, pendekatan teknologi dan pendekatan orang-oranya.
b. Pendekatan Struktur
27
c. Pendekatan Teknologi
Untuk memperbaiki prestasi F.W. Taylor dan pengikutnya, interaksi pada karyawan
dan mesin-mesin untuk meningkatkan teknologi ada kalanya perubahan yang
dilakukan ternyata dapat menciptakan ketidaksenangan dan pemutusan hubungan,
terjadi penurunan produktifitas dan lebih banyak kecelakaan kerja.
d. Pendekatan Orang.
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agus arijanto(2018,1,6) "Perubahan adalah transformasi dari keadaan sekarang
menuju keadaan yang diharapkan dimasa yang akan datang, suatu keadaan yang lebih
baik. Perubahan adalah tanda adanya kehidupan yang sedang berlangsung secara
kontinyu. Apabila tidak terjadi perubahan, maka akan terjadi kemandegan dan
kehidupan tidak dapat berkembang seperti yang diharapkan.
Namun perlu disadari adalah bahwa perubahan demi perubahan sebenarnya telah
terjadi sejak lama, hanya intensitasnya sekarang ini cenderung semakin meningkat.
Banyak pakar mengemukakan bahwa satu- satunya yang tetap didunia ini adalah
perubahan itu sendiri. Oleh karena itu, perubahan dapat terjadi setiap saat, kapan saja
situasi memerlukan. Perubahan terjadi, di samping karena timbulnya dorongan
eksternal, tetapi juga dapat timbul dari adanya kebutuhan internal organisasi untuk
melakukan perubahan.
Organisasi yang berhasil adalah organisasi yang dapat berubah untuk menghadapi
persaingan, mereka akan tangkas, mampu secara cepat mengembangkan inovasi-
inovasi baru dan siap menghadapi persaingan baru. Akan tetapi perubahan dilakukan
melalui berbagai pemikiran terlebih dahulu. Perubahan terjadi dimana-mana, kapan
saja, tidak memandang jenis benda dan usia. Pada faktanya, perubahan juga tidak
dapat dihentikan oleh siapapun, sehingga dapat disimpulkan bahwa "perubahan pasti
akan terjadi" dan "akan selalu terjadi". Jeff Davidson, menyatakan bahwa, perubahan
merupakan kejadian alam atau perilaku orang yang berbeda dari sebelumnya.
Manajemen merupakan istilah yang sudah dikenal banyak orang saat ini. Robin dan
Coulter menyatakan bahwa manajemen adalah proses koordinasi dan integrasi
kegiatan-kegiatan (kerja) agar terselesaikan secara efektif dan efisien melalui orang
lain. Kegiatan yang dikoordinasikan dan diintegrasikan itu mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, sampai pada kontrol/pengendalian."
29
Agus wibowo(2021,15-16) "Tujuan Manajemen Perubahan Menurut definisi
klasiknya, manajemen perubahan adalah membawa seseorang atau organisasi dari
keadaan saat ini ke keadaan yang diinginkan. Namun, dalam pandangan HCMBOK,
tujuan dari disiplin yang kita sebut manajemen perubahan adalah untuk merencanakan,
menerapkan, mengukur dan memantau Kami melihat tidak ada konflik antara tujuan
yang kami definisikan untuk manajemen perubahan dan definisi klasiknya. Faktanya,
kami melihat konvergensi, karena memperluas peluang pencapaian. hasil yang
diharapkan berarti membawa organisasi ke kondisi masa depan yang diinginkan.
Salah satu perubahan secara alamiah adalah perubahan yang terjadi pada perilaku
manusia. Perilaku manusia akan selalu berubah dan sebagian perubahan itu
disebabkan karena kejadian alamiah. Contoh: perubahan perilaku yang disebabkan
karena usia seseoran.
Perubahan terencana merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Kurt
Lewin untuk membedakan perubahan yang sengaja digerakkan dan direncanakan
organisasi dengan perubahan yang berlangsung tidak disengaja. Menurut French dan
Bell (1983): Pengembangan Organisasi (PO) merupakan strategi perbaikan organisasi.
PO telah menjelma menjadi kerangka terpadu teori dan praktek serta mampu
memecahkan masalah yang dihadapi. Prinsis-prinsip dasar PO ialah sperangkat nilai,
asumsi dan etika yang menekan pada orientasi kemanusiaan dan komitmen efektifitas
organisasi."
1. Perubahan yang sifatnya gradual, inkremental dan yang terfokuskan secara khusus.
Pada umumnya dalam upaya mencari cara-cara baru yang efektif dan efisien. Sebagai
bagian dari proses manajemen, maka perubahan ini telah didesain dan disediakan oleh
30
organisasi atau perusahaan. Contohnya: penerapan penggunaan kertas bekas, hemat
listrik dengan penerapan alat baru atau Standar Operasi Prosedur yang baru dalam
perusahaan.
2. Perubahan yang bersifat revolusioner, dan juga bersifat mendadak drastis dan
mencakup upaya untuk meningkatkan efektivitas bekerjanya suatu organisasi. "
Konsep perubahan organisasi dapat memiliki berbagai bentuk baik terencana atau
tidak terencana, perbaikan secara bertahap, atau yang bersifat evolusioner dan dapat
berulang dan tidak dapat diduga. Perubahan organisasi adalah proses melalui mana
organisasi bergerak dari situasi saat ini kesituasi yang diinginkan yakni masa depan
yang lebih baik dan meningkat. Tujuan dari perubahan yang direncanakan adalah
untuk menjamin organisasi agar dapat menemukan suatu cara yang lebih baik dalam
menggunakan sumber daya dan mengoptimalkan kapabilitasnya.Perubahan yang
direncanakan merupakan sebuah reaksi yang bersifat langsung dalam memahami
sumber masalah yang membutuhkan perubahan.
3.2 Saran
31
DAFTAR PUSTAKA
jakarta.
perintis,Medan.
(https://jurnal.iain-bone.ac.id/index.php/adara/article/view/420/345)
Peran manajamen perubahan terhadap kemajuan organisasi, indah prastika dewi, 2021
(https://www.google.com/url?q=https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/improvement/ar
ticle/download/18326/10798/&usg=AOvVaw2Xsexsqk7I40yw7zebODRu&hl=id-ID)
Nasution , 2022
(https://www.google.com/url?q=https://publish.ojs-
indonesia.com/index.php/SIBATIK/article/download/183/166/361&usg=AOvVaw2hq
eRTUzy2a1vcZK4QLjCU&hl=id-ID)
(https://media.neliti.com/media/publications/133115-ID-manajemen-perubahan.pdf)
32