Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN DAN FENOMENA MANAJEMEN PERUBAHAN

Andini Nuraeni Aspia


Andiniasfia2@gmail.com
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Manggala

ABSTRAK
Semua organisasi merupakan bagian dari sistem social yang hidup ditengah
masyarakat, masyarakat itu sendiri memiliki sifat dinamis, selalu mengalami perubahan dan
perkembangan karakteristik masyarakat seperti itu menuntut orgaisasi untuk juga memiliki
sifat dinamis. Manajemen merupakan istilah yang sudah dikenal oleh banyak orang saat ini.
Robin dan Coulter menyatakan bahwa manajemen adalah proses koordinasi dan integrasi
kegiatan-kegiatan kerja agar terselesaikan secara efektif dan efesien melalui orang lain.
Perubahan terjadi dimana-mana, kapan saja tidak memandang jenis benda dan usia. Pada
faktanya, perubahan juga tidak dapat dihentikan oleh siapa pun, sehingga dapat disimpulkan
bahwa perubahan pasti terjadi dan akan selalu terjadi. Jeff Davidson, menyatakan bahwa
perubahan merupakan kejadian alam yang atau perilaku orang yang berbeda dari sebelumnya.
dapat disimpulkan bahwa manajemen perubahan merupakan pengelolaan sumber daya untuk
mencapai tujuan organisasi, dalam kondisi lingkungan yang bergerak terus menerus.
Manajemen perubahan perlu mengambil pelajaran dari pengalaman sebelumnya,
menjalankan proses perubahan dengan benar dan memberikan peran dan tanggung jawab
kepada semua stakeholder sesuai proporsinya.

ABSTRAC

All organizations are part of a social system that lives in society. Society itself has a dynamic
nature, always experiencing changes and developments in the characteristics of society. This
requires organizations to also have a dynamic nature. Management is a term that is familiar
to many people today. Robin and Coulter state that management is the process of
coordinating and integrating work activities so that they are completed effectively and
efficiently through other people. Change occurs everywhere, at any time regardless of type of
object or age. In fact, change cannot be stopped by anyone, so it can be concluded that
change will definitely happen and will always happen. Jeff Davidson, states that change is a
natural event or behavior of people that is different from before. It can be concluded that
change management is the management of resources to achieve organizational goals, in
conditions of a continuously moving environment. Change management needs to take lessons
from previous experience, carry out the change process correctly and assign roles and
responsibilities to all stakeholders according to their proportions.

Keyword : Orgaizations, Change Management


PENDAHULUAN

Perubahan di sebuah organisasi memberi banyak peran dan pengaruh positif terhadap kinerja
karyawan dan organisasi. Penelitian Gail F. Latta(2015) yang bertujuan memperjelas peran
budaya organisasi dalam mengatur dinamika perlawanan dan fasilitasi perubahan dengan
memberi penjelasan mekanisme operasional yang mendasari model perubahan organisasi
dalam konteks budaya organisasi.

Proses penyesuaian dengan lingkungan merupakan salah satu permasalahan besar yang
dihadapi organisasi modern. Kecuali perubahan yang bertujuan menyesuaikan diri terhadap
perubahan lingkungan, organisasi kadang-kadang menganggap perlu secra sengaja
melakukan perubahan guna meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan yang sudah
ditetapkan. Karena sifta dan setiap organisasi berbeda-beda maka frekuensi dan kadar
perubahan yang terjadi pun tidak selalu sama. Organisai-organisasi tertentu lebih sering
mengalami perubahan, sementara organisasi lain relatif jarang melakukannya.

Menghadapi kondisi lingkungan yang selalu berubah tersebut, tidak ada cara lain yang lebih
bijajksana bagi seorang pemimpin kecuali dengan memahami hakekat perubahan itu sendiri
dan menbyiapkan strategi yang tepat untuk menghadapinya.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah Penelitian kepustakaan dimana penelitian yang dilaksanakan
dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan
hasil penelitian terdahulu. Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian kuantitatif
kausalitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengertian Manajemen Perubahan

Manajemen perubahan adalah wujud pendekatan melalui suatu proses untuk mengubah
individu, tim, dan organisasi/ perusahaan menuju kondisi masa depan yang lebih baik.
Sebagai makhluk yang dinamis, manusia tidak bisa berdiam diri dengan kondisi lingkungan
yang terus bergerak. Sehingga manajemen perubahan diperlukan untuk mengarahkan
pergerakan manusia ke arah yang diinginkan demi mencapai tujuan bisnis atau perusahaan.
Manajemen perubahan sering dikaitkan dengan manajemen sumber daya manusia karena
yang menjadi objek utama perubahan adalah sumber daya manusia. Manajemen perubahan
dalam suatu perusahaan umumnya dilakukan dengan perubahan kebijakan yang sederhana
hingga kebijakan yang kompleks dan berpengaruh terhadap perubahan perusahaan.

Perubahan merupakan fakta dalam kehidupan umat manusia yang setiap manusia pasti
mengalaminya, demikian juga proses dalam pembangunan yaitu perubahan kearah yang lebih
baik sehingga diperlukan manajemen agar prosesnya dapat berjalan sesuai dengan tujuan.

Jeff Davidson menjelaskan bahwa perubahan merujuk pada sebuah terjadinya sesuatu yang
berbeda dengan sebelumnya. Perubahan bisa juga bermakna melakukan hal-hal dengan cara
baru, mengikuti jalur baru, mengadopsi teknologi baru, memasang sistem baru, mengikuti
prosedur-prosedur manajemen baru, penggabungan, melakukan reorganisasi, atau terjadinya
peristiwa yang bersifat mengganggu yang sangat signifikan. Rumusan perubahan yang
diungkapkan oleh Davidson tersebut, bahwa perubahan organisasi termasuk lembaga
pendidikan tinggi bisa terjadi diberbagai aspek kehidupan organisasi.

Michel Beer menyatakan berubah itu adalah memilih tindakan yang berbeda dari
sebelumnya, perbedaan itulah yang menghasilkan suatu perubahan. Jika pilihan hasilnya
sama dengan yang sebelumnya berarti akan memperkuat status yang ada.

Prinsip Manajemen Perubahan

Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang
dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.
Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan
merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek
tertentu.

Sebelum menciptakan perubahan sebaiknya kita memahami prinsip-prinsip dalam


menciptakan perubahan yang berarti di dalam sebuah organisasi. Prinsip-prinsip ini
diformulasikan dalam suatu kerangka besar (model) berdasarkan pengalaman. Menurut John
P. Kotter di dalam bukunya bertajuk Leading Change ia mengatakan bahwa sebagian besar
perubahan gagal dan hanya 30% yang bisa dikatakan berhasil. Dari penyebab kegagalan yang
dijumpai kemudian Kotter merumuskan sebuah solusi yang kemudian dikenal dengan
Delapan Prinsip dalam menciptakan perubahan.
Penyebab kegagalan

1. Sudah puas dengan kondisi sekarang, tak ada alasan lagi untuk berubah.
2. Gagal membangun tim kerja yang solid. Perubahan memerlukan kepemimpinan.
3. Meremehkan kekuatan visi dan tak ada usaha serius menjelaskan perlunya berubah.
4. Kurang mengkomunikasikan visi. Komunikasi harus menyentuh hati dan pikiran.
5. Membiarkan hambatan mengganggu visi
6. Gagal menciptakan manfaat langsung.
7. Terlalu cepat merayakan keberhasilan.
8. Tidak membudayakan perubahan sebagai bagian dari budaya organisas

SOLUSI

1. Menciptakan urgensi untuk berubah.


2. Membangun koalisi yang kokoh untuk mengawal perubahan
3. Mengembangkan visi dan strategi perubahan.
4. Mengkomunikasikan visi perubahan.
5. Memberdayakan langkah tindak-lanjut yang pokok (utama)
6. Menciptakan quick wins
7. Konsolidasi manfaat perubahan
8. Memantapkan perubahan sebagai bagian dari budaya

Aplikasi Dalam Manajemen Perubahan

Upaya pengembangan organisasi merupakan proses untuk mempersiapkan perubahan


manajemen dalam organisasi. Perubahan-perubahan yang terjadi diharapkan dapat menjawab
tantangan-tantangan , permasalahan-permasalahan, dan tujuan organisasi. Perubahan-
perubahan itu terkait dengan budaya organisasi. Suatu budaya organisasi bisa mendorong
atau menurunkan efektifitas kerja organisasi tersebut, hal ini ditentukan oleh sifat nilai-
nilai,keyakinan, dan norma-norma (Sri Winarni, 2006).

Adapun aplikasi dalam manajemen perubahan tersebut Kotter's berpendapat bahwa ada
delapan cara untuk mengaplikasikan perubahan, yaitu:
1. Membangun Rasa urgensi
Membantu orang lain melihat perlunya perubahan dan pentingnya segera
bertindak ; Meneliti realitas pasar yang kompetitif (SWOT matriks) ;
Mengidentifikasi dan mendiskusikan (potensi) krisis
2. Menciptakan Panduan Koalisi
Pastikan ada satu kelompok yang powerful untuk membimbing perubahan,
dengan keterampilan kepemimpinan, bisa untuk tindakan, kredibilitas, kemampuan
berkomunikasi, otoritas dan kemampuan analisis; Membangun tim dan membentuk
pembimbing koalisi yang berpengaruh; Membentuk sebuah kelompok yang cukup
kuat untuk memimpin dan mempengaruhi perubahan; Mendapatkan kelompok untuk
bekerja sama seperti sebuah tim.

3) Mengembangkan Visi dan Strategi

Memperjelas bagaimana masa depan akan berbeda dengan yang lalu, dan bagaimana akan
membuat realitas dimasa depan ; Menciptakan sebuah visi untuk membantu secara langsung
usaha perubahan; Mendapatkan visi dan strategi yang tepat (Vision Buildin);
Mengembangkan strategi untuk mencapai visi.

4) Mengkomunikasikan Visi Perubahan

Pastikan sebanyak mungkin orang lain memahami dan menerima visi dan strategi;
Menggunakan setiap vehicle yang mungkin untuk terus menerus mengkomunikasikan visi
baru dan strategi (Komunikasi Strategi & Rencana, Storytelling Tool); Memiliki peran model
koalisi yang diharapkan untuk membimbing perilaku staf.

5) Memberdayakan aksi Broad-Based

Hapus sebanyak mungkin hambatan sehingga dapat mewujudkan visi menjadi kenyataan;
Mengaktifkan orang lain untuk bertindak atas visi tersebut dengan menyingkirkan hambatan,
mendorong pengambilan risiko; Mengubah sistem atau struktur yang melemahkan visi
perubahan.

6) Membangkitkan kemenangan jangka pendek

Buat beberapa perubahan yang terlihat, menjelaskan kesuksesan secepat mungkin;


Perencanaan dan menghasilkan kemenangan jangka pendek/ peningkatan kinerja; Membuat
kemenangan orang lain; Mengakui dan menghargai orang-orang yang mungkin membuat
kemenangan.

7) Keuntungan konsolidasi dan Memproduksi Perubahan lagi

Lebih cepat setn elah keberhasilan pertama; Tidak membiarkannya melaju terus, konsolidasi
perbaikan dan mempertahankan momentum untuk perubahan; Gunakan peningkatan
krediabilitas untuk mengubah semua sistem, struktur dan kebijakan yang tidak cocok satu
sama lain dan tidak sesuai dengan upaya transformasi; Merekrut, mempromosikan dan
mengembangkan orang-orang yang bisa mengimplementasikan visi perubahan;
Menghidupkan kembali proses dengan proyek-proyek baru, tema dan agen perubahan.

8) Anchoring Pendekatan Baru dalam Kebudayaan

Berpegang pada cara-cara berperilaku baru, dan pastikan mereka berhasil hingga mereka
menjadi bagian dari budaya kelompok; Menciptakan kinerja yang lebih baik melalui perilaku
pelangganmdan berorientasi produktivitas, kepemimpinan yang lebih lagi dan manajemen
yang lebih efektif; Mengartikulasikan hubungan antara perilaku baru dan keberhasilan
organisasi.

Coch dan French Jr. mengusulkan ada enam taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi
resistensi perubahan yaitu:

1) Pendidikan dan Komunikasi. Berikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang,
tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua pihak. Komunikasikan dalam
berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi, laporan, presentasi, dan bentuk-bentuk lainnya.

2) Partisipasi. Ajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya
bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi yang mengambil
keputusan

3) Memberikan kemudahan dan dukungan. Jika pegawai takut atau cemas, lakukan
konsultasi atau bahkan terapi. Beri pelatihan-pelatihan. Memang memakan waktu, namun
akan mengurangi tingkat penolakan.

4) Negosiasi. Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan
pihak-pihak yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang menentang
mempunyai kekuatan yang tidak kecil. Misalnya dengan serikat pekerja. Tawarkan alternatif
yang bisa memenuhi keinginan mereka

5) Manipulasi dan Kooptasi. Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya.


Misalnya memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal yang
negatif, sebarkan rumor, dan lain sebagainya. Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan
kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan dalam mengambil keputusan.

6) Paksaan. Taktik terakhir adalah paksaan. Berikan ancaman dan jatuhkan hukuman
bagi siapapun yang menentang dilakukannya perubahan

Anda mungkin juga menyukai