Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN PERUBAHAN

Pertemuan 4

Sumber Gambar googling

Manajemen Perubahan untuk memperoleh Hasil yang Maksimal.


Perubahan adalah suatu yang harus dihadapi dengan bijak, banyak dari pelaku
organisasi/institusi/institusi/institusi dan institusi sulit menerima perubah dikarenakan
pelaku sudah merasa nyaman, padahal system yang dilaksanakan mungkin sudah
harus ter up-date dan terlalu birokratis dalam pelaksanaannya. Hanya orang yang
mau dan siap berubah saja yang dapat memperbaiki kehidupannya.
Perubahan terjadi dapat disebabkan oleh suatu tuntutan, tantangan dan keadaan.
Perubahan merupakan suatu usaha untuk memperbaiki dengan melakukan sebuah
inovasi dan kreasi agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Perubahan dalam
organisasi/institusi membuat roda perputaran menjadi sangat stabil dan balance,
Perubahan bertujuan agar organisasi/institusi menjadi tidak statis melainkan tetap
dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan teknologi, komunikasi
dan informasi. Tanpa adanya perubahan, maka dapat dipastikan usia
organisasi/institusi tersebut tidak akan bertahan lama. Organisasi/institusi yang
mengabaikan konsep perubahan akan mengalami stagnant, lemah, kurang berdaya
guna dan berhasil guna serta akan menimbulkan dampak negatif oleh karenanya.

1|MANAJEMEN PERUBAHAN
Organisasi/institusi modern dewasa ini dituntut untuk menghadapi dan menyelesaikan
sejumlah persoalan yang menyebabkan terciptanya kebutuhan akan perubahan
internal organisasi/institusi
Maju tidaknya sebuah organisasi/institusi tergantung dari kemauan sebuah
organisasi/institusi untuk berubah dan berbenah, perubahan adalah sebuah proses
menuju perbaikan dan keberlangsungan kehidupan dan organisasi/institusi untuk
survive, kemampuan organisasi/institusi untuk bertahan hidup (survive) tergantung
dari kemampuan dan pengambilan keputusan untuk mau berubah dan berbenah,
menyikapi segala perubahan yang terjadi dan menyesuaikan diri dengan perubahan
potensial di masa datang. Perubahan tersebut sejatinya untuk meningkatkan,
membenahi dan memperbaiki atas semua pencapaian yang kurang maksimal.
Organisasi/institusi yang dinamis dan bertumbuh sangat membutuhkan tekad untuk
berubah, berbenah dan memperbaiki diri, memperbaiki kualitas dan memperbaiki
kinerja. Kelambanan organisasi/institusi ini bisa disebabkan antara lain kelambanan
struktural dan kelompok kerja, tantangan keseimbangan kekuatan yang ada, usaha
perubahan sebelumnya tidak berhasil, terlalu fokus pada perubahan terbatas,
ancaman pada hubungan kekuasaan yang sudah ada, ancaman terhadap alokasi
sumber daya yang sudah ada, demografis, persepsi terhadap revolusi informasi,
lingkungan dan social. Kelambanan tersebut mengakibatkan kelemahan dan
kemunduran organisasi/institusi yang berakibat pada disfungsi sebuah
organisasi/institusi, yang akan melimitasi kemajuan dari organisasi/institusi untuk
berkembang dan meningkat. Kebutuhan dan tuntutan masyarakat, serta jaman
menjadikan sebuah organisasi/institusi tersebut terus mengalami perubahan dari
waktu ke waktu, keberhasilan dan kemajuan tentunya tidak akan dicapai manakala
suatu organisasi/institusi tersebut memiliki mindset anti perubahan. Mindset stagnant
dan antipati terhadap perubahan justru akan menciptakan kemunduran sebuah
organisasi/institusi, tetapi sebaliknya perubahan akan menjadi pelecut kemajuan dan
kejayaan sebuah organisasi/institusi karena melalui perubahan sebuah kemajuan
akan tercapai, koreksi dan pembenahan juga akan mudah dilakukan dan melalui
perubahan juga, sebuah peningkatan kualitas akan mudah diraih tentunya dengan
meninggalkan mindset stagnant, apatis dan scarcity mentality atau mentalitas
berkekurangan, mentalitas yang egois, sombong, angkuh, merasa diri paling benar,
paling jago, paling hebat segalanya sehingga tidak membutuhkan kritik, saran dan
masukan, mempertahankan idealisme arogan tetapi justru mengakibatkan suatu
2|MANAJEMEN PERUBAHAN
kelemahan organisasi/institusi, kemunduran dan kefatalan fungsi sebuah
organisasi/institusi.
Perjuangan dalam meraih sebuah kemajuan akan sangat bermakna apabila dapat
memanfaatkan perubahan sebagai sebuah pelecut, pijakan dan titik tolak kemajuan
dan peningkatan, oleh karenanya tentu sangat membutuhkan tekad yang kuat
conqruen dan abundance mentality (mentalitas berkelimpahan) yang menginginkan
sebuah kemajuan, peningkatan, dengan membina kerjasama, koordinasi yang
harmonis dan saling menghargai satu sama lain, mendukung dan memberikan
support untuk tetap berkembang dan memberikan kebermanfaatan serta berorientasi
untuk selalu memberikan kualitas yang baik dan prima. Perubahan itu dimulai dari
mindset untuk berubah, berbenah, hal ini didasari pada sistem pembelajaran yang
mendalam dan keputusan untuk mengambil tindakan berdasarkan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki dan keberanian yang conqruen. Kemampuan tersebut
adalah kemampuan absorftive untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
pengetahuan, menyerap pengetahuan eksternal, mengkombinasikan pengetahuan
baru dengan yang sudah ada dan memanfaatkan pengetahuan ke dalam kegiatan
suatu organisasi/institusi. Tipe perubahan menurut Andersen dan Andersen (2001)
dibagi menjadi tiga yaitu perubahan development, perubahan transisi, dan perubahan
transformasi. Perubahan membutuhkan strategy untuk memudahkan dalam
pencapaian suatu tujuan. Perubahan developmental akan memberikan respon
terhadap perubahan lingkungan yang relatif kecil, daya ledak perubahannya tentu
akan lebih kecil jika dibandingkan dengan tipe-tipe perubahan lainnya. Perubahan
transisi memiliki respon yang lebih signifikan terhadap perubahan lingkungan,
perubahan ini membutuhkan subtitusi/pengganti yang tentunya akan lebih bermakna
dan bermanfaat dibanding sebelumnya tetapi karena sifatnya subtitusi tersebut maka
perubahan transisi ini menjadi sangat kompleks. Perubahan transisi ini dilakukan
berdasarkan atas kebutuhan dan tuntutan akan sebuah perubahan dan pembenahan,
sangat berbeda dengan tipe perubahan yang ketiga yaitu perubahan transformasi.
Perubahan transformasi ini menggunakan media budaya, issu, wacana sebagai
trigger untuk berubah dan berbenah. Tipe ini sangat membutuhkan ketrampilan
kepemimpinan yang konsisten dan welcome terhadap semua perubahan dan semua
issu yang ada. Perubahan merupakan indikator keberhasilan dan kesuksesan serta
kecakapan seorang pemimpin dalam memimpin sebuah organisasi/institusi,
menjadikannya sebuah kesempatan dan strategy untuk mengetahui prediksi tentang
3|MANAJEMEN PERUBAHAN
kisaran peluang yang terjadi di masa mendatang. Perubahan memiliki tujuan untuk
meningkatkan, menguatkan, dan sekaligus memperbaiki sebuah organisasi/institusi
agar lebih efektif, efisien, berdaya guna dan berhasil guna. Efektivitas sebuah
organisasi/institusi akan melimitasi konflik yang terjadi, kurangnya kepedulian, apatis,
dan egositas pribadi. Organisasi/institusi yang efektif menentukan kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan masyarakat dan sekaligus meraih harapan stakeholder.
Untuk mewujudkan suatu perubahan dalam organisasi/institusi maka membutuhkan
beberapa langkah-langkah perubahan antara lain yaitu
1. Memulai - Menciptakan suasana untuk berubah, berbenah - Membentuk tim
- Menyusun strategy perubahan
2. Merencanakan - Mengidentifikasi perubahan yang harus dilakukan -
Membuat rencana aksi - Memilih quick win-win solution - Mensosialisasikan
ke pemangku kepentingan
3. Melaksanakan - Memberikan penugasan kepada anggota tim -
Melaksanakan perubahan - Mengukur hasilnya
4. Memantapkan - Merayakan keberhasilan - Menyusun standar baru hasil
perubahan Tantangan dan tuntutan terhadap sebuah perubahan adalah
penting kiranya untuk mengukur sejauh mana kemampuan seseorang atau
kelompok mencapai suatu target atau tujuan tertentu,
Perubahan bukan saja bermanfaat untuk masyarakat, tetapi perubahan tersebut
sejatinya bermanfaat juga untuk peningkatan internal organisasi/institusi. Oleh karena
perubahan tersebut bergerak mengikuti keinginan baik itu internal dan eksternal
organisasi/institusi, hal tersebut tergantung dari dimensi perubahan yang meliputi
direct, describe, define, deliver, develop. Perubahan akan cepat dilaksanakan
manakala memiliki seorang “Agent of Change” atau “seseorang yang memberikan
saran profesional yang mendemonstrasikan pengetahuan organisasi/institusi,
memperbaiki komunikasi organisasi/institusi, memecahkan masalah, membangun
consensus dan komitmen, memfasilitasi pembelajaran, menganalisis, mengelola dan
mengimplementasikan perubahan, meningkatkan fleksibilitas.
Manajemen Perubahan akan mudah diterima dan dilaksanakan bersama apabila
memiliki Awarness (kesadaran) akan perlunya perubahan, keinginan untuk
mendukung dan berpartisipasi dalam perubahan, pengetahuan tentang bagaimana
mengubah, kemampuan untuk menerapkan perubahan dan penguatan untuk
mempertahankan perubahan. Organisasi/institusi yang sukses meraih keberhasilan
4|MANAJEMEN PERUBAHAN
adalah organisasi/institusi yang mau menerapkan learning organizational sebagai
titik tolak perubahan dan sekaligus menerapkan pengetahuan dan kemampuannya.
Perubahan tidak tercapai manakala tidak ada kerjasama dengan berbagai pihak dan
koordinasi yang solid dan conqruen, menerapkan disiplin diri, kerja sama tim,
kecanggihan teknologi, orientasi pada tindakan. Oleh karena itu perlu sekali
menerapkan strategy, rajin, tekun, make a vision with the big dream, tumbuhkan
awareness atau kesadaran, hargai dan berikan value meskipun tidak berujud materi,
mengembangkan potensi, meningkatkan dan memperbaiki ketrampilan,
mengembangkan potensi, menciptakan keunggulan serta mempengaruhi orang lain
untuk bergerak maju dan terus berinovasi.

5|MANAJEMEN PERUBAHAN

Anda mungkin juga menyukai