Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENGERTIAN, FUNGSI DAN PRINSIP


MANAJEMEN

Disusun Oleh

HOLONG M. PASARIBU
11682100570
III D AGR

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan


jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan
kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas Pendidikan Agama dengan judul Pengertian, Fungsi Dan Peran
Manajemen. Disamping itu, Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata, Penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki
karya-karya saya di waktu-waktu mendatang.

Pekanbaru, September 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...........................................................................................
1.2 Rumusan masalah......................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Istilah manajemen......................................................................................
2.2 Defenisii manajemen................................................................................
2.3 Macam-macam pengertian manajemen.....................................................
2.4 Fungsi manajemen....................................................................................
2.5 Prinsip manajemen...................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan
sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia
mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari
pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-
tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti
sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing
melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih
48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri
menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu
menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja
dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan
kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian
tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga
kerja.

1.2 Rumusan Masalah


a. Pengertian manajemen
b. Fungsi manajemen
c. Prinsip manajemen

1.3 Tujuan
d. Mengetahui Pengertian manajemen
e. Untuk mengetahui Fungsi manajemen
f. Untuk mengetahui Prinsip manajemen
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Istilah Manajemen


Istilah “manajemen” yang digunakan ini berasal dari istilah bahasa Inggris
“management”. Di Indonesia hingga kini belum ada keseragaman dalam
menterjemahkan istilah managementkedalam bahasa Indonesia. Ada beraneka
ragam terjemahannya, antara lain kepemimpinan, ketatalaksanaan, pengurusan,
pembinaan, penguasaan, pengelolaan, dan manajemen. Disamping
keanekaragaman terjemahan tersebut, beberapa penulis di Indonesia langsung
menggunakan istilah management, tidak menterjemahkannya kedalam bahasa
Indonesia, seperti Panglaykim dan Hazil dalam buku mereka Management Suatu
Pengantar, Oey Liang Lee dalam bukunya Pola Management(terjemahan dari
karya Lyndall F. Urwick yang berjudul The Pattern of Management), JMA
Tuhuteru dalam bukunya Karya Management (buku ini terjemahan dari karya
Louis A. Allen yang berjudul the Profession of Management), Manullang dalam
bukunya Organisasi dan Management, dan lain-lainnya.
Sehubungan dengan adanya keanekaragaman penerjemahan tersebut,
penulis sependapat dengan Pariata Westra (1981) untuk menggunakan istilah
manajemen dengan alasan :
1). Penggunaan istilah manajemen ini jelas tidak akan dapat mengubah arti semula
dan yang sebenarnya dari istilah bahasa Inggris management; sebagaimana alas an
yang ditimbulkan oleh masing-masing penterjemah diatas satu sama lain saling
menyatakan bahwa terjemahan lainnya “kurang cocok” atau “tidak sepenuhnya
tepat” dengan arti sebenarnya istilah management itu.
2). Tidak dipakai istilah “management” disini, agar ucapan atau bacaan untuk
personifikasi atau orang yang bertanggung jawab menjalakan management tidak
dibaca “manager” (ma-na-ger) dalam bahasa Indonesia.
3). Untuk memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Suasana dan cara ini
diterima, asal kata asing yang hendak di-Indonesia-kan dengan cara ini memang
dalam khasanah bahasa Indonesia (maupun bahasa-bahasa daerah di Indonesia)
tidak ada.
2.2 Definisi Manajemen
Meskipun istilah management yang diterjemahkan beraneka ragam
kedalam istilah Indonesia itu sudah digunakan sejak beberapa abad yang lalu,
khususnya di Inggris, akan tetapi manajemen belum merupakan suatu subyek
pelajaran apalagi sebagai ilmu. Manajemen sebagai ilmu yang dipelajari atau
diajarkan baru lahir pada awal abad 20 ini.  Lalu timbul definisi-definisi tentang
apakah yang dimaksud manajemen (management)itu.
Sampai saat ini belum ada kesepakatan diantara para ahli maupun praktisi
manajemen tentang batasan atau definisi manajemen. Para penulis memberikan
definisi menurut kebutuhan atau penekanan maksud masing-masing. Tiadanya
kesepakatan pendapat mengenai batasan manajemen ini merupakan cirri yang
biasa terjadi pada berbagai bidang studi. Namun seperti dikemukakan oleh Aris
Suparman dalam bukunya Dasar-dasar manajemen, perbedaan-perbedaan
tersebut tidak akan merupakan masalah serius bagi mereka yang akan
mempelajari manajemen, dikarenakan hal-hal sebagai berikut :
a.       Sekalipun terdapa banyak definisi namun sebagian besar umumnya
menunjukkan dasar yang hampir sama.
b.      Didalam mempelajari manajemen perlu diketahui bagaimana manajemen
didefinisikan. Namun tidak ada keharusan bagi seseorang untuk sepenuhnya
mengikuti atau menyetujui definisi tersebut.
c.       Apabila untuk mempelajari ataupun mendalami manajemen dipersyaratkan
agar supaya menunggu, yaitu sampai adanya definisi tunggal yang berlaku umum
untuk manajemen, maka kita tidak akan pernah mulai, karena sulit untuk
diperoleh definisi yang bersifat universal.
Untuk memperjelas pengertian manajemen, dibawah ini dikutip beberapa
definisi tentang manajemen. Pendapat-pendapat  berikut ini saling berbeda satu
sama lain walaupun terdapat unsure kesamaannya. Dari perbedaan-perbedaan
pendapat (yang disebabkan karena perbedaan dalam meletakkan titik berat sudut
pandangan) serta kesamaan-kesamaan itu diharapkan dapat diperoleh pandangan
yang lebih jelas dan menyeluruh tentang manajemen ini.
G. R. Terry :
Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating,
and controlling performed to determine and accomplish stated object tives by the
use of human being and other resources. (Manajemen merupakan suatu proses
yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya).

John D. Millet :
Management is the process of directing and facilitating the work of people
organized in formal group to achieve a desired goal. (Manajemen adalah proses
pembimbingan dan penyediaan fasilitas kerja dari orang-orang yang
terorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki).

Ordway Tead :
Management is the process and agency which direct and guides the operations of
an organization in the realizing of established aims. (Manajemen adalah proses
dan perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatan-kegiatan suatu
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan).

Ralph C. Davis :
Management is the function of executive leadership anywere. (Manajemen adalah
fungsi dari setiap pimpinan eksekutif dimanapun posisinya).

John F. Mee :
Management is the art of securing maximum prosperity and happiness for both
employer and employee and give the public the best possible service. (Manajemen
adalah seni mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal supaya
tercapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal baik bagi pimpinan maupun
para pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada
masyarakat).

Robert Tannenbaum dkk. :


The use of formal authority to organize, direct, or control responsible suborninates
in order that all contributions be coordinated in the attainment or and enterprise
purpose. (Penggunaan suatu kekuasaan formal untuk mengorganisasikan,
mengerakkan, atau mengendalikan para bawahan agar supaya semua kontribusi
dapat dikoordinasikan untuk mencapai tujuan perusahaan).

Edwin B. Flippo :
The coordination of all resources through the process of planning and cotrolling of
the enterprise’s operations so that objectives can achieved economically and
effectively. (Koordinasi dari semua sumber daya melalui proses perencanaan dan
pengendalian dari operasi atau kegiatan-kegiatan perusahaan, sehingga sasaran
dapat dicapai secara ekonomis dan efektif).

Dalton E. Mc Farland :
The process by which managers create, direct, maintain and operate purposive
organizations through systematic coordinated cooperative human effort. (Proses
dengan manajer menciptakan, mengarahkan, memelihara serta menjalankan
organisasi melalui kerjasama dari usaha manusia dikoordinasikan secara
sistematis).

Lawrence A. Appley :
Management is the art of getting things through the effort of other people.
(Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang
lain).

Prajudi Atmosudirdjo :
Manajemen adalah menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakkan orang-
orang, uang , mesin-mesin, dan alat-alat sesuai dengan kebutuhan.
Sondang P. Siagian :
Manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil
dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.

The Liang Gie :


Manajemen adalah rangkaian perbuatan menggerakkan orang-orang dan
menggerakkan fasilitas-fasilitas dalam suatu usaha kerjasama sekelompok orang
untuk mencapai tujuan tertentu.

M. Manullang :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, dan pengawasan dari sumberdaya, terutama sumberdaya manusia
untuk mencapai tujuan yang sudah dietapkan terlebih dahulu.

Malayu SP Siagian :
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
Kesimpulan umum yang dapat ditarik dari pelbagai macam definisi diatas
adalah :
a.       Yang disebut manajemen itu ada atau terjadi di dalam suatu organisasi.
b.      Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya suatu atau beberapa
tujuan tertentu yang akan dicapainya.
c.       Dalam mencapai tujuan itu melibatkan manusia dan sumber-sumber
alinnya.
d.      Dalam mencapai tujuan itu dilakukan dengan melalui tahap-tahap kegiatan
atau proses tertentu.
e.       Pencapaian tujuan yang melibatkan manusia serta sumber-sumber lainnya
itu dilakukan dengan cara yang paling efisien.
f.       Manajemen itu tidak berwujud, hanya dapat dilihat hasil-hasilnya.
g.      Manajemen adalah suatu alat untuk mencapai tujuan, bukan suatu tujuan.
h.      Karena manajemen itu diterapkan atau terjadi pada setiap organisasi, maka
istilah manajemen diterapkan secara luas misalnya : manajemen rumah sakit,
manajemen universitas, manajemen kepegawaian, manajemen keuangan,
manajemen industri, manajemen pemasaran, manajemen transportasi, dan
sebagainya.
i.        Manajemen adalah proses yang sistematis, terkoordinasi dan kooperatif
dalam usaha-usaha memanfaatkan suber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya.
j.        Manajemen adalah ilmu dan sekaligus juga seni.
k.      Setiap orang sebenarnya terlibat kegiatan manajemen sebab pada hakekatnya
tidak ada seorang pun yang tidak terlibat organisasi.

2.3  Macam-Macam Pengertian Manajemen


Bila dipelajari dari berbagai literature manajemen, maka akan nampak
bahwa istilah manajemen memiliki tiga pengertian. Pertama, manajemen sebagai
suatu proses. Seperti dikatakan oleh John D. Millet, Ordway Tead, George R.
Terry dan Dalton E. McFarland. Juga dalam Encyclopedia of the Social Sciences
dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses yang dengan prose situ
pelaksanaan suatu tujuan yang telah ditentukan diselenggarakan dan diawasi.
Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen
didefinisikan sebagai proses karena manajer, tanpa memperdulikan kecakapan
atau ketrampilan khusus mereka, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu
yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Proses
tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, menurut G. R. Terry, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian (definisi lain
mungkin mencakup daftar kegiatan yang lebih banyak).
Kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan
aktivitas pengelolaan. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan
manajemen dalam suatu organisasi tertentu disebut Manajemen (dalam pengertian
jamak atau plural). Peter F. Drucker dalam bukunya Management, Tasks,
Responsibility and Practices (yang diterjemahkan oleh LPPM Jakarta)
mengemukakan : Manajemen harus memberikan arah – jurusan kepada lembaga
yang dikelolanya. Ia harus memikirkan secara tuntas misi lembaga itu,
menetapkan sasaran-sasarannya dan mengorganisasi sumber-sumber daya untuk
tujuan-tujuan yang telah digariskan oleh lembaga. Sesungguhnya manajemen
bertanggung jawab terhadap pengarahan visi serta sumber-sumber daya ke jurusan
hasil-hasil yang paling besar dan efisien. Dari pengertian itu tampak bahwa Peter
F. Drucker memberi pengertian manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang
melakukan aktivitas pengelolaan. Dalam pengertian tunggal atau singular disebut
manajer. Manajer adalah pejabat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya
aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai dengan
menggunakan bantuan orang lain. Pada umumnya kegiatan-kegiatan manajer atau
manajemen itu, menurut Henry Fayol, adalah planning, organizing, commanding,
coordinating, dan controlling.
Ketiga, manajemen sebagai ilmu dan seni. Selisih pendapat diantara para
ahli dan penulis manajemen, yaitu apakah manajemen termasuk ilmu ataukah
seni, sampai sekarang masih berlangsung terus. Luther Gullick dalam tulisannya
“Management is a Science” mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang
ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami
mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan
membuat system kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Menurut
Gullick manajemen telah memenuhi persyaratan untuk disebut bidang ilmu
pengetahuan, karena telah dipelajari untuk waktu yang lama dan telah diorganisasi
menjadi suatu rangkaian teori. Chester I. Bernard dalam bukunya The Functions
of the Executive antara lain menyatakan bahwa manajemen adalah suatu “seni”
dan juga adalah “ilmu”. Dalam fungsinya sebagai “seni” adalah untuk mencapai
tujuan-tujuan nyata, mendatangkan hasil atau manfaat, menghasilkan keadaan-
keadaan yang tidak dapat dicapai tanpa usaha-usaha yang sadar untuk mencapai
hal-hal yang pasti. Dalam fungsinya sebagai “ilmu” adalah untuk menjelaskan
fenomena-fenomena, kejadian-kejadian, dan keadaan-keadaan masa lalu. Didalam
hal ini tujuannya tidaklah untuk menghasilkan keadaan-keadaan ataupun kejadian-
kejadian yang khas, akan tetapi penjelasan-penjelasan yang bersifat deskriptif.
Henry Fayol dalam karyanya yang berjudul General and Industrial Management
(buku aslinya berjudul Administration Industrille et Generale) juga mengakui
bahwa manajemen sebagai “seni” maupun “ilmu”. Demikian pula Harold Koontz
& Cyrill O. Donell dalam karyanya yang berjudul Principles of Management juga
berpendapat bahwa manajemen adalah “seni” dan sekualigus juga “ilmu”.

2.4  Fungsi Manajemen


Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, pembangian
fungsi-fungsi manajemen ini tujuannya adalah:
1.      Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur
2.      Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam
3.      Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam
manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-
tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana
diterangkan oleh Nickels, McHug and McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi,
yaitu:
a)      Perencanaan
Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilaku-kan
untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan
strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di
antara kecenderungan dunia bisnis sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan
bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana merancang organisasi bisnis yang
mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya.
b)     Pengorganisasian
Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain
dalam sebuah struktur organisasi yang cepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam
orga¬nisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.
c)      Pengimplementasian
Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program agar bisa
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
d)     Pengendalian
Pengendalian dan Pengawasan arau Controlling, yaitu proses yang dilakukan
untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,
di¬organisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang
diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis
yang dihadapi.
Banyak ahli yang berbeda pandangan mengenai fungsi manajemen akan tetapi
esensinya tetap sama, bahwa:
1)      Manajemen terdiri dari berbagai proses yang terdiri dari tahapan-tahapan
tertentu yang berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi.
2)      Setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan
organisasi
Secara diagramatis, jika kita kaitkan antara tujuan organisasi (yang harus
dicapai secara efektif dan efisien) dan sumber-sumber daya organsaisi dengan
fungsi-fungsi manajemen yang baru saja diterangkan, maka dapat dilihat pada
Gambar berikut ini:
Gambar tersebut menerangkan bahwa fungsi-fungsi manajemen
diperlukan agar keseluruhan sumber daya organisasi dapat dikelola dan
dipergunakan secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Kegiatan-kegiatna dalam fungsi menajamen
e)      Fungsi Perencanaan (Planning)
a)      Menetapkan tujuan dan target bisnis
b)      Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
c)      Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
d)     Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis
f)       Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
a)      Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan amenetapkan tugas, dan
menetapkan rposedur yang diperlukan
b)      Menetapkan struktur ornganisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab
c)      Kegiatna perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber
daya mansuia/tenaga kerja
d)     Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
g)      Fungsi pengimplementasian (Directing)
a)      Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan
b)      Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan menjelaskan
kebijakan yagn ditetapkan
h)      Fungsi Pengawasan (Controlling)
a)      Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai
dengan indikator yang telah ditetapkan
b)      Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
mungkin ditemukan
c)      Melakukan berbagai alternatif solusi atas bnerbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.

2.5 Prinsip manajemen


Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu
dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang
berubah.Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal
dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari

1. Pembagian kerja (Division of work)


2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3. Disiplin (Discipline)
4. Kesatuan perintah (Unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
7. Penggajian pegawai
8. Pemusatan (Centralization)
9. Hirarki (tingkatan)
10. Ketertiban (Order)
11. Keadilan dan kejujuran
12. Stabilitas kondisi karyawan
13. Prakarsa (Inisiative)
14. Semangat kesatuan, semangat korps

2. 6 Pentingnya Manajemen Bagi Organisasi


Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen,
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alas an
utama diperlukannya manajemen (T. Hani Handoko, 1990) :
1.      Untuk mencapai tujuan organisasi.
2.      Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-
tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari
pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan,
pelanggan, konsumen, masyarakat dan pemerintah.
3.      Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat
diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum digunakan
adalah dengan melihat efisiensi dan efektivitasnya.
Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua tipe organisasi. Kalau
dilihat dalam praktek, maka manajemen dibutuhkan dimana saja orang-orang
bekerjasama (dalam organisasi) untuk mencapai tujuan bersama.Sebagai ilmu
pengetahuan, manajemen bersifat universal dan menggunakan kerangka ilmu
pengetahuan yang sistematis, mencakup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip, dan
konsep-konsep yang cenderung benar dalam semua situasi manajerial.
Kaidah adalah kebenaran fundamental atau kebenaran yang dapat
dipercaya pada suatu masa tertentu, yang menjelaskan dua atau lebih perangkat
kejadian (variabel). Kaidah adalah juga suatu pernyataan atau kebenaran yang
fundamental untuk digunakan sebagai pedoman berpikir atau melakukan kegiatan.
Kaidah-kaidah ada yang sifatnya preskriptif (menganjurkan), deskriptif
(menggambarkan atau menunjukkan apa adanya, dan normatif) (Sigit, 1984).
Prinsip adalah suatu pernyataan yang berlaku umum bagi sekelompok gejala atau
fenomena tertentu yang mampu menjelaskan kejadian. Konsep adalah gambaran
abstrak tentang suatu gejala atau fenomena, baik gejala sosial maupun gejala
alami (Ibnu Samsi, 1988).
Ilmu pengetahuan manajemen dapat diterapkan dalam semua organisasi
manusia, seperti perusahaan, pemerintahan, pendidikan, sosial, keagamaan, dan
lain-lainnya. Sehingga bisa disimpulkan, bila seorang manajer mempunyai
pengetahuan dasar manajemen dan mengetahui cara menerapkan pada situasi yang
ada, dia akan dapat melakukan fungsi-fungsi manajerial secara efektif dan
dilakukan secara efisien.
Efektivitas dan efisiensi adalah pedoman utama dan merupakan norma
dalam manajemen, artinya harus diusahakan dan harus dilaksanakan. Efektivitas
berhubungan dengan pencapaian tujuan. Apakah tujuan telah dicapai dan apakah
tujuan itu tepat ? Efektivitas tidak bersangkutan dengan pengorbanan untuk
pencapaian tujuan. Sedangkan efisiensi berhubungan dengan pengorbanan untuk
mencapai tujuan itu. Pengorbanan dimaksud disini adalah berupa pikiran, waktu,
tenaga, uang, ruang, alat, bahan, dan lainnya. Efisiensi adalah perbandingan
terbaik antara usaha dan hasil yang diperoleh dari usaha tersebut. Apabila yang
dilakukan oleh manajer ternyata menunjukkan dengan cara yang tidak efisien
dengan hasil yang tidak efektif, maka yang dilaksanakan itu bukanlah manajemen
dalam arti yang benar, melainkan disebut kesalahan manajemen atau
mismanajement.

2. 7 Manajemen dan Administrasi


Istilah “administrasi” dalam bahasa Indonesia memiliki dua pengertian,
yakni administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas.
Administrasi dalam arti sempit yakni sebagai pekerjaan yang berhubungan dengan
kegiatan tulis menulis atau surat menyurat yang meliputi menerima, mencatat,
menghimpun, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan,
dokumentasi, registrasi, kearsipan, dan sejenisnya atau lazim disebut tata usaha
(office work). Administrasi dalam arti demikian merupakan terjemahan dari istilah
dalam bahasa Belanda “administratie”.
Disamping itu dikenal pula istilah administrasi dalam arti luas yaitu
merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “administration”. Tentang asal usul
kata administrasi (dalam bahasa Inggris “administration”) ditilik dari
etimologinya berasal dari bahasa Latin “ad + ministrare”, suatu kata kerja yang
berarti to serve atau melayani, membantu atau memenuhi. Dari kata kerja ini
timbullah kata sifatnya “administrativus”. Jadi secara etimologi administrasi
(administration) berarti melayani dengan sebaik-baiknya. Dalam pengertian ini
administrasi diartikan sebagai segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap
pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu. Administrasi itu sendiri  bukanlah merupakan kegiatan
pokok tetapi merupakan kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pokok.
Istilah manajemen dan administrasi dalam arti yang luas (administration)
sering diartikan sama tetapi sering juga diartikan berbeda. Ada yang berpendapat
bahwa manajemen hanya merupakan salah satu unsur saja dari administrasi. The
Liang Gie (1983) misalnya, ia mengemukakan bahwa administrasi terdiri dari
delapan unsur yaitu organisasi, manajemen, komunikasi, informasi, personalia,
finansial, budgeting, dan hubungan masyarakat. Pendapat lain menyatakan bahwa
manajemen dan administrasi pada hakekatnya sama, berbeda hanya dalam hal
panerapannya saja, karena yang disebut administrasi itu biasanya digunakan di
kalangan pemerintah sedangkan manajemen digunakan di kalangan swasta.
Suhardi Sigit (1984) menyarankan istilah administrasi sebaiknya digunakan di
kalangan jawatan resmi pemerintah, sedangkan manajemen digunakan di kalangan
businessatau private. Sementara itu Dwight Waldo (1986) berpendapat bahwa
administrasi dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi statis dan sisi dinamis. Sisi statis
dari administrasi adalah organisasi. Organisasi dapat diibaratkan sebagai anatomi
dari administrasi. Sedangkan sisi dinamis dari administrasi adalah manajemen.
Manajemen dapat diibaratkan sebagai fisiologi dari administrasi. Kategorisasi
administrasi dalam organisasi dan manajemen merupakan cara melihat atas suatu
gejala yang sama. Organisasi melihat administrasi dalam keadaan statis dan
memberikan pola, sedangkan manajemen melihat administrasi dalam keadaan
dinamis atau bergeraknya. Pendapat lain menyatakan bahwa administrasi
(administration) merupakan suatu unsur atau bagian dari manajemen. Misalnya
E.F.L. Brech, seperti dikutip oleh Soehardi Sigit (1984), menyatakan bahwa
(administration) itu adalah bagian dari manajemen yang bersangkutan dengan
penerapan dan pelaksanaan prosedur-prosedur, dengan cara mana program,
rencana dan target diletakkan dan dikomunikasikan, serta kemajuan aktivitas
diatur dan diperiksa.

2.8 Manajemen risiko


Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/
pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek
negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko
dapat diklasifikasi menjadi
i)      Risiko Operasional
j)      Risiko Hazard
k)    Risiko Finansial
l)      Risiko Strategik
                                   
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen
Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat mengambil sebuah
kesimpulan bahwa manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni yang mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Adapun fungsi-fungsi manajemen meliputi beberapa hal yaitu:
1)      Planning merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian
sasaran utk kinerja organisasi di masa depan dan utk memutuskan tugas-
tugas dan sumber daya-sumber daya yg digunakan yg dibutuhkan utk
mencapai sasaran tersebut.
2)      Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn penugasan
mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan
mengalokasikan sumber daya ke departemen.
3)      Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana menggunakan
pengaruh utk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
4)      Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap
aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai
dgn sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.

3.2 Saran
Makalah ini dibuat untuk memberi motivasi pada pembaca agar pembaca
dapat lebih memahami tentang manajemen. Semoga makalah ini berguna, saran
dan kritiknya saya harapkan dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara,


2004,

Rahmat, Definisi Manajemen, disalin dari website: http://blog.re.or.id/definisi-


manajemen.htm

Hasibuan, Malayu, Manajemen= Dasar, Pengertian dan Masalah, (PT Bumi


Aksara: Jakarta), 2005

Trisnawati Sule, Ernie, Pengantar Manajemen, (KEncana: Jakarta), hal. 8

http://www.datafilecom.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai