Anda di halaman 1dari 17

TUGAS EKONOMI

MANAJEMEN

Oleh:

Rheza Dwi Prayoga M (32)

Tahun 2019
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL ………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 1

 A. Latar Belakang ………………………………………….1


 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2
 C. Tujuan Penulisan ………………………………………..3

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………. 2

 A. Pengertian Manajemen …………………………………… 1


 B. Fungsi Manajemen. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
 C. Kegiatan-kegiatan Dalam Fungsi Manajemen. . . . . . . . . . . 3
 D. Prinsip Manjemen……………………………….. . . . . . . 4
 E. Pentingnya Manajemen Dalam Organisasi. .. . . . . . . . . .. . 5
 F. Manajemen dan Administrasi . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .6
 G. Resiko Manajemen . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . ... . . .. . .7

BAB III PENUTUP ……………………………………………… 3

 A. Kesimpulan ………………………………………….……… 1
 B. Saran ………………………………………………………… 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya yang berjudul MANAJEMEN. Sholawat serta salam kami
junjungkan kepada baginda kami Nabi Muhammad Saw. yang telah membawa
kita dari zaman gelap menuju zaman yang terang ini
Selesainya  makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah memberikan masukan-masukan kepada kami. Untuk itu kami mengucapkan
banyak terimakasih.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.

                                                                                               Malang, 9 Mei 2019

                                                                                               Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang


Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan
sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia
mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari
pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-
tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti
sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing
melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih
48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri
menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu
menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja
dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan
kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian
tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga
kerja.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu
manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai
dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat
pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang
disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu
membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan,
memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada
bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu
manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.Salah satu point penting di dalam
manajemen adalah mengenai fungsi dari manajemen tersebut, dan pada
kesempatan ini penulis akan memberikan beberapa pendapat para ahli mengenai
fungsi-fungsi manajemen yang sudah penulis rangkai di dalam bab pembahasan

1.2     Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen?


2. Apa saja fungsi manajemen?
3. Apa saja kegiatan dalam fungsi manajemen?
4. Apa prinsip manajemen?
5. Untuk apa manajemen bagi organisasi?
6. Apa hubungan manajemen dengan administrasi?
7. Adakah resiko untuk manajemen?

1.3     Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:

1. Mengetahui penjelasan dari manajemen


2. Memahami prinsip, dasar, serta tugas dari manajemen
3. Mengetahui konsep tentang manajemen
4. Memahami bahwa manajemen berperan penting dalam suatu
organisasi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Manajemen


Istilah “manajemen” yang digunakan ini berasal dari istilah bahasa Inggris
“management”. Di Indonesia hingga kini belum ada keseragaman dalam
menterjemahkan istilah managementkedalam bahasa Indonesia. Ada beraneka
ragam terjemahannya, antara lain kepemimpinan, ketatalaksanaan, pengurusan,
pembinaan, penguasaan, pengelolaan, dan manajemen. Disamping
keanekaragaman terjemahan tersebut, beberapa penulis di Indonesia langsung
menggunakan istilah management, tidak menterjemahkannya kedalam bahasa
Indonesia, seperti Panglaykim dan Hazil dalam buku mereka Management Suatu
Pengantar, Oey Liang Lee dalam bukunya Pola Management(terjemahan dari
karya Lyndall F. Urwick yang berjudul The Pattern of Management), JMA
Tuhuteru dalam bukunya Karya Management (buku ini terjemahan dari karya
Louis A. Allen yang berjudul the Profession of Management), Manullang dalam
bukunya Organisasi dan Management, dan lain-lainnya.
Sehubungan dengan adanya keanekaragaman penerjemahan tersebut,
penulis sependapat dengan Pariata Westra (1981) untuk menggunakan istilah
manajemen dengan alasan :

1. Penggunaan istilah manajemen ini jelas tidak akan dapat mengubah arti
semula dan yang sebenarnya dari istilah bahasa Inggris management;
sebagaimana alas an yang ditimbulkan oleh masing-masing penterjemah diatas
satu sama lain saling menyatakan bahwa terjemahan lainnya “kurang cocok”
atau “tidak sepenuhnya tepat” dengan arti sebenarnya istilah management itu.
2. Tidak dipakai istilah “management” disini, agar ucapan atau bacaan untuk
personifikasi atau orang yang bertanggung jawab menjalakan management
tidak dibaca “manager” (ma-na-ger) dalam bahasa Indonesia.
3. Untuk memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Suasana dan cara ini
diterima, asal kata asing yang hendak di-Indonesia-kan dengan cara ini
memang dalam khasanah bahasa Indonesia (maupun bahasa-bahasa daerah di
Indonesia) tidak ada.

Meskipun istilah management yang diterjemahkan beraneka ragam


kedalam istilah Indonesia itu sudah digunakan sejak beberapa abad yang lalu,
khususnya di Inggris, akan tetapi manajemen belum merupakan suatu subyek
pelajaran apalagi sebagai ilmu. Manajemen sebagai ilmu yang dipelajari atau
diajarkan baru lahir pada awal abad 20 ini.  Lalu timbul definisi-definisi tentang
apakah yang dimaksud manajemen (management)itu.
Sampai saat ini belum ada kesepakatan diantara para ahli maupun praktisi
manajemen tentang batasan atau definisi manajemen. Para penulis memberikan
definisi menurut kebutuhan atau penekanan maksud masing-masing. Tiadanya
kesepakatan pendapat mengenai batasan manajemen ini merupakan cirri yang
biasa terjadi pada berbagai bidang studi. Namun seperti dikemukakan oleh Aris
Suparman dalam bukunya Dasar-dasar manajemen, perbedaan-perbedaan
tersebut tidak akan merupakan masalah serius bagi mereka yang akan
mempelajari manajemen, dikarenakan hal-hal sebagai berikut :

a. Sekalipun terdapat banyak definisi namun sebagian besar umumnya


menunjukkan dasar yang hampir sama
b. Didalam mempelajari manajemen perlu diketahui bagaimana manajemen
didefinisikan. Namun tidak ada keharusan bagi seseorang untuk sepenuhnya
mengikuti atau menyetujui definisi tersebut.
c. Apabila untuk mempelajari ataupun mendalami manajemen dipersyaratkan
agar supaya menunggu, yaitu sampai adanya definisi tunggal yang berlaku
umum untuk manajemen, maka kita tidak akan pernah mulai, karena sulit
untuk diperoleh definisi yang bersifat universal.

Kesimpulan umum yang dapat ditarik adalah :


1. Yang disebut manajemen itu ada atau terjadi di dalam suatu organisasi.
2. Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya suatu atau beberapa
tujuan tertentu yang akan dicapainya.
3. Dalam mencapai tujuan itu melibatkan manusia dan sumber-sumber alinnya.
4. Dalam mencapai tujuan itu dilakukan dengan melalui tahap-tahap kegiatan
atau proses tertentu.
5. Pencapaian tujuan yang melibatkan manusia serta sumber-sumber lainnya itu
dilakukan dengan cara yang paling efisien.
6. Manajemen itu tidak berwujud, hanya dapat dilihat hasil-hasilnya.
7. Manajemen adalah suatu alat untuk mencapai tujuan, bukan suatu tujuan.
8. Karena manajemen itu diterapkan atau terjadi pada setiap organisasi, maka
istilah manajemen diterapkan secara luas misalnya : manajemen rumah sakit,
manajemen universitas, manajemen kepegawaian, manajemen keuangan,
manajemen industri, manajemen pemasaran, manajemen transportasi, dan
sebagainya.
9. Manajemen adalah proses yang sistematis, terkoordinasi dan kooperatif dalam
usaha-usaha memanfaatkan suber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
10. Manajemen adalah ilmu dan sekaligus juga seni.
11. Setiap orang sebenarnya terlibat kegiatan manajemen sebab pada hakekatnya
tidak ada seorang pun yang tidak terlibat organisasi.

2.2     Fungsi Manajemen


Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, pembangian
fungsi-fungsi manajemen ini tujuannya adalah:
1. Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur
2. Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam
3. Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer

Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan


dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu
tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen,
sebagaimana diterangkan oleh Nickels, McHug and McHugh (1997), terdiri dari
empat fungsi, yaitu:

a. Perencanaan
Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya
yang dilaku-kan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan
datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan
target dan tujuan organisasi. Di antara kecenderungan dunia bisnis
sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan,
bagaimana merancang organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam
persaingan global, dan lain sebagainya.

b. Pengorganisasian
Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang cepat dan tangguh, sistem
dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa
semua pihak dalam orga¬nisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi.

c. Pengimplementasian
Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi
program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta
proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung
jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

d. Pengendalian
Pengendalian dan Pengawasan arau Controlling, yaitu proses yang
dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, di¬organisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan
sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi
dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Banyak ahli yang berbeda pandangan mengenai fungsi manajemen akan
tetapi esensinya tetap sama, bahwa:

1. Manajemen terdiri dari berbagai proses yang terdiri dari tahapan-tahapan


tertentu yang berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan
organisasi

2.3    Kegiatan-kegiatan Dalam Fungsi Manajemen

A. Fungsi Perencanaan (Planning)


a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis

B. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)


a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan amenetapkan tugas, dan
menetapkan rposedur yang diperlukan
b. Menetapkan struktur ornganisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab
c. Kegiatna perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber
daya mansuia/tenaga kerja
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat

C. Fungsi pengimplementasian (Directing)


a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan
b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan menjelaskan
kebijakan yagn ditetapkan

D. Fungsi Pengawasan (Controlling)


a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
mungkin ditemukan
c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas bnerbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.

2.4    Prinsip Manajemen


Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu
dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang
berubah.Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal
dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari

 Pembagian kerja (Division of work)


 Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
 Disiplin (Discipline)
 Kesatuan perintah (Unity of command)
 Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
 Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
 Penggajian pegawai
 Pemusatan (Centralization)
 Hirarki (tingkatan)
 Ketertiban (Order)
 Keadilan dan kejujuran
 Stabilitas kondisi karyawan
 Prakarsa (Inisiative)
 Semangat kesatuan, semangat korps
2.5    Pentingnya Manajemen Bagi Organisasi
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa
manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada
tiga alas an utama diperlukannya manajemen (T. Hani Handoko, 1990) :

1. Untuk mencapai tujuan organisasi.


2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara
tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan
dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan
karyawan, pelanggan, konsumen, masyarakat dan pemerintah.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur
dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum digunakan
adalah dengan melihat efisiensi dan efektivitasnya.

Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua tipe organisasi. Kalau


dilihat dalam praktek, maka manajemen dibutuhkan dimana saja orang-orang
bekerjasama (dalam organisasi) untuk mencapai tujuan bersama.Sebagai ilmu
pengetahuan, manajemen bersifat universal dan menggunakan kerangka ilmu
pengetahuan yang sistematis, mencakup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip, dan
konsep-konsep yang cenderung benar dalam semua situasi manajerial.
Kaidah adalah kebenaran fundamental atau kebenaran yang dapat
dipercaya pada suatu masa tertentu, yang menjelaskan dua atau lebih perangkat
kejadian (variabel). Kaidah adalah juga suatu pernyataan atau kebenaran yang
fundamental untuk digunakan sebagai pedoman berpikir atau melakukan kegiatan.
Kaidah-kaidah ada yang sifatnya preskriptif (menganjurkan), deskriptif
(menggambarkan atau menunjukkan apa adanya, dan normatif) (Sigit, 1984).
Prinsip adalah suatu pernyataan yang berlaku umum bagi sekelompok gejala atau
fenomena tertentu yang mampu menjelaskan kejadian. Konsep adalah gambaran
abstrak tentang suatu gejala atau fenomena, baik gejala sosial maupun gejala
alami (Ibnu Samsi, 1988).
Ilmu pengetahuan manajemen dapat diterapkan dalam semua organisasi
manusia, seperti perusahaan, pemerintahan, pendidikan, sosial, keagamaan, dan
lain-lainnya. Sehingga bisa disimpulkan, bila seorang manajer mempunyai
pengetahuan dasar manajemen dan mengetahui cara menerapkan pada situasi yang
ada, dia akan dapat melakukan fungsi-fungsi manajerial secara efektif dan
dilakukan secara efisien.
Efektivitas dan efisiensi adalah pedoman utama dan merupakan norma
dalam manajemen, artinya harus diusahakan dan harus dilaksanakan. Efektivitas
berhubungan dengan pencapaian tujuan. Apakah tujuan telah dicapai dan apakah
tujuan itu tepat ? Efektivitas tidak bersangkutan dengan pengorbanan untuk
pencapaian tujuan. Sedangkan efisiensi berhubungan dengan pengorbanan untuk
mencapai tujuan itu. Pengorbanan dimaksud disini adalah berupa pikiran, waktu,
tenaga, uang, ruang, alat, bahan, dan lainnya. Efisiensi adalah perbandingan
terbaik antara usaha dan hasil yang diperoleh dari usaha tersebut. Apabila yang
dilakukan oleh manajer ternyata menunjukkan dengan cara yang tidak efisien
dengan hasil yang tidak efektif, maka yang dilaksanakan itu bukanlah manajemen
dalam arti yang benar, melainkan disebut kesalahan manajemen atau
mismanajement.

2.6 Manajemen dan Administrasi


Istilah “administrasi” dalam bahasa Indonesia memiliki dua pengertian,
yakni administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas.
Administrasi dalam arti sempit yakni sebagai pekerjaan yang berhubungan dengan
kegiatan tulis menulis atau surat menyurat yang meliputi menerima, mencatat,
menghimpun, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan,
dokumentasi, registrasi, kearsipan, dan sejenisnya atau lazim disebut tata usaha
(office work). Administrasi dalam arti demikian merupakan terjemahan dari istilah
dalam bahasa Belanda “administratie”.
Disamping itu dikenal pula istilah administrasi dalam arti luas yaitu
merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “administration”. Tentang asal usul
kata administrasi (dalam bahasa Inggris “administration”) ditilik dari
etimologinya berasal dari bahasa Latin “ad + ministrare”, suatu kata kerja yang
berarti to serveatau melayani, membantu atau memenuhi. Dari kata kerja ini
timbullah kata sifatnya “administrativus”. Jadi secara etimologi administrasi
(administration) berarti melayani dengan sebaik-baiknya. Dalam pengertian ini
administrasi diartikan sebagai segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap
pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu. Administrasi itu sendiri  bukanlah merupakan kegiatan
pokok tetapi merupakan kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pokok.
Istilah manajemen dan administrasi dalam arti yang luas (administration)
sering diartikan sama tetapi sering juga diartikan berbeda. Ada yang berpendapat
bahwa manajemen hanya merupakan salah satu unsur saja dari administrasi. The
Liang Gie (1983) misalnya, ia mengemukakan bahwa administrasi terdiri dari
delapan unsur yaitu organisasi, manajemen, komunikasi, informasi, personalia,
finansial, budgeting, dan hubungan masyarakat. Pendapat lain menyatakan bahwa
manajemen dan administrasi pada hakekatnya sama, berbeda hanya dalam hal
panerapannya saja, karena yang disebut administrasi itu biasanya digunakan di
kalangan pemerintah sedangkan manajemen digunakan di kalangan swasta.
Suhardi Sigit (1984) menyarankan istilah administrasi sebaiknya digunakan di
kalangan jawatan resmi pemerintah, sedangkan manajemen digunakan di
kalangan businessatau private. Sementara itu Dwight Waldo (1986) berpendapat
bahwa administrasi dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi statis dan sisi dinamis. Sisi
statis dari administrasi adalah organisasi. Organisasi dapat diibaratkan sebagai
anatomi dari administrasi. Sedangkan sisi dinamis dari administrasi adalah
manajemen. Manajemen dapat diibaratkan sebagai fisiologi dari administrasi.
Kategorisasi administrasi dalam organisasi dan manajemen merupakan cara
melihat atas suatu gejala yang sama. Organisasi melihat administrasi dalam
keadaan statis dan memberikan pola, sedangkan manajemen melihat administrasi
dalam keadaan dinamis atau bergeraknya. Pendapat lain menyatakan bahwa
administrasi (administration) merupakan suatu unsur atau bagian dari manajemen.
Misalnya E.F.L. Brech, seperti dikutip oleh Soehardi Sigit (1984), menyatakan
bahwa (administration) itu adalah bagian dari manajemen yang bersangkutan
dengan penerapan dan pelaksanaan prosedur-prosedur, dengan cara mana
program, rencana dan target diletakkan dan dikomunikasikan, serta kemajuan
aktivitas diatur dan diperiksa.

2.7 Resiko Manajemen


Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/
pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek
negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh
penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta
tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko
yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi
risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada
tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis
ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan
politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang
tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff,
dan organisasi).
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen
risiko dapat diklasifikasi menjadi

a. Risiko Operasional
b. Risiko Hazard
c. Risiko Finansial
d. Risiko Strategik                         
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen
Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).

BAB III

PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat mengambil sebuah
kesimpulan bahwa manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni yang mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Adapun fungsi-fungsi manajemen meliputi beberapa hal yaitu:
1. Planning merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian
sasaran utk kinerja organisasi di masa depan dan utk memutuskan tugas-tugas
dan sumber daya-sumber daya yg digunakan yg dibutuhkan utk mencapai
sasaran tersebut.
2. Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn penugasan
mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan
mengalokasikan sumber daya ke departemen.
3. Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana menggunakan
pengaruh utk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
4. Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap
aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai
dgn sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.

3.2     Saran
Makalah ini dibuat untuk memberi motivasi pada pembaca agar pembaca
dapat lebih memahami tentang manajemen. Semoga makalah ini berguna, saran
dan kritiknya saya harapkan dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai