Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas kasih

dan sayangnya memberikan pengetahuan,kemampuan dan kesempatan kepada

penyusun sehingga mampu meyelesaikan penyusunan makalah ini.makalah ini ditulis

sebagai tugas mata kuliah ―pengantar manajemen”

penyusun menyadari,dalam penulisan makalah ini masih ada kemukinan

kekurangan-kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusun untuk itu, masukan yang

bersifat membangun akan sangat membantu penyusun untuk semakin membebenih

kekurangannya

ucapkan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen pembimbing

mata kuliah ini untuk teman teman dan semua pihak yang telah membantu,kami

ucapkan terimakasih,semoga makalah ini dapat berguna sebagai karya dari kita dan

untuk semua amiin…

Gorontalo, Mei 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 latar belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Istilah Manajemen ........................................................................................................... 3
2.2 Definisi Manajemen ........................................................................................................ 4
2.3 Macam-Macam Pengertian Manajemen ......................................................................... 9
2.4 Fungsi Manajemen ........................................................................................................ 11
a) Perencanaan ........................................................................................................... 11
b) Pengorganisasian .................................................................................................... 12
c) Pengimplementasian .............................................................................................. 12
d) Pengendalian ........................................................................................................... 12
2.5 Prinsip manajemen ........................................................................................................ 13
2.6 Pentingnya Manajemen Bagi Organisasi ...................................................................... 14
2.7 Manajemen dan Administrasi ....................................................................................... 16
2.8 Manajemen risiko.......................................................................................................... 18
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 19
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 19
3.2 Saran ............................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 20

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa

pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi

klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang

akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke

dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti

sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan

pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam

sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan,

sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith

menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya

keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian

tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.

Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah

Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin,

menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-

rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-

manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan,

memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan

kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para

ahli.Salah satu point penting di dalam manajemen adalah mengenai fungsi dari manajemen

1
tersebut, dan pada kesempatan ini penulis akan memberikan beberapa pendapat para ahli

mengenai fungsi-fungsi manajemen yang sudah penulis rangkai di dalam bab pembahasan.

1.2 Rumusan masalah

 Apa yang dimaksud dengan management?

 Apa saja fungsi management?

 Apa pentingnya management bagi organisasi?

 Perbedaan management dan administrasi?

 Apa yang dimaksud dengan management resiko?

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Istilah Manajemen

Istilah ―manajemen‖ yang digunakan ini berasal dari istilah bahasa Inggris

―management‖. Di Indonesia hingga kini belum ada keseragaman dalam menterjemahkan

istilah managementkedalam bahasa Indonesia. Ada beraneka ragam terjemahannya, antara lain

kepemimpinan, ketatalaksanaan, pengurusan, pembinaan, penguasaan, pengelolaan, dan

manajemen. Disamping keanekaragaman terjemahan tersebut, beberapa penulis di Indonesia

langsung menggunakan istilah management, tidak menterjemahkannya kedalam bahasa

Indonesia, seperti Panglaykim dan Hazil dalam buku mereka Management Suatu Pengantar, Oey

Liang Lee dalam bukunya Pola Management(terjemahan dari karya Lyndall F. Urwick yang

berjudul The Pattern of Management), JMA Tuhuteru dalam bukunya Karya Management (buku

ini terjemahan dari karya Louis A. Allen yang berjudul the Profession of Management),

Manullang dalam bukunya Organisasi dan Management, dan lain-lainnya.

Sehubungan dengan adanya keanekaragaman penerjemahan tersebut, penulis sependapat

dengan Pariata Westra (1981) untuk menggunakan istilah manajemen dengan alasan :

1). Penggunaan istilah manajemen ini jelas tidak akan dapat mengubah arti semula dan yang

sebenarnya dari istilah bahasa Inggris management; sebagaimana alas an yang ditimbulkan oleh

masing-masing penterjemah diatas satu sama lain saling menyatakan bahwa terjemahan lainnya

―kurang cocok‖ atau ―tidak sepenuhnya tepat‖ dengan arti sebenarnya istilah management itu.

2). Tidak dipakai istilah ―management‖ disini, agar ucapan atau bacaan untuk personifikasi atau

orang yang bertanggung jawab menjalakan management tidak dibaca ―manager‖ (ma-na-ger)

dalam bahasa Indonesia.

3
3). Untuk memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Suasana dan cara ini diterima, asal

kata asing yang hendak di-Indonesia-kan dengan cara ini memang dalam khasanah bahasa

Indonesia (maupun bahasa-bahasa daerah di Indonesia) tidak ada.

2.2 Definisi Manajemen

Meskipun istilah management yang diterjemahkan beraneka ragam kedalam istilah

Indonesia itu sudah digunakan sejak beberapa abad yang lalu, khususnya di Inggris, akan tetapi

manajemen belum merupakan suatu subyek pelajaran apalagi sebagai ilmu. Manajemen sebagai

ilmu yang dipelajari atau diajarkan baru lahir pada awal abad 20 ini. Lalu timbul definisi-

definisi tentang apakah yang dimaksud manajemen (management)itu.

Sampai saat ini belum ada kesepakatan diantara para ahli maupun praktisi manajemen

tentang batasan atau definisi manajemen. Para penulis memberikan definisi menurut kebutuhan

atau penekanan maksud masing-masing. Tiadanya kesepakatan pendapat mengenai batasan

manajemen ini merupakan cirri yang biasa terjadi pada berbagai bidang studi. Namun seperti

dikemukakan oleh Aris Suparman dalam bukunya Dasar-dasar manajemen, perbedaan-

perbedaan tersebut tidak akan merupakan masalah serius bagi mereka yang akan mempelajari

manajemen, dikarenakan hal-hal sebagai berikut :

a. Sekalipun terdapa banyak definisi namun sebagian besar umumnya menunjukkan dasar

yang hampir sama.

b. Didalam mempelajari manajemen perlu diketahui bagaimana manajemen didefinisikan.

Namun tidak ada keharusan bagi seseorang untuk sepenuhnya mengikuti atau menyetujui

definisi tersebut.

4
c. Apabila untuk mempelajari ataupun mendalami manajemen dipersyaratkan agar supaya

menunggu, yaitu sampai adanya definisi tunggal yang berlaku umum untuk manajemen, maka

kita tidak akan pernah mulai, karena sulit untuk diperoleh definisi yang bersifat universal.

Untuk memperjelas pengertian manajemen, dibawah ini dikutip beberapa definisi tentang

manajemen. Pendapat-pendapat berikut ini saling berbeda satu sama lain walaupun terdapat

unsure kesamaannya. Dari perbedaan-perbedaan pendapat (yang disebabkan karena perbedaan

dalam meletakkan titik berat sudut pandangan) serta kesamaan-kesamaan itu diharapkan dapat

diperoleh pandangan yang lebih jelas dan menyeluruh tentang manajemen ini.

G. R. Terry :

Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and

controlling performed to determine and accomplish stated object tives by the use of human being

and other resources. (Manajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-

tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk

menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber

daya manusia dan sumber-sumber lainnya).

John D. Millet :

Management is the process of directing and facilitating the work of people organized in

formal group to achieve a desired goal. (Manajemen adalah proses pembimbingan dan

penyediaan fasilitas kerja dari orang-orang yang terorganisasikan dalam kelompok formal untuk

mencapai tujuan yang dikehendaki).

Ordway Tead :

5
Management is the process and agency which direct and guides the operations of an

organization in the realizing of established aims. (Manajemen adalah proses dan perangkat yang

mengarahkan serta membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang

telah ditetapkan).

Ralph C. Davis :

Management is the function of executive leadership anywere. (Manajemen adalah fungsi

dari setiap pimpinan eksekutif dimanapun posisinya).

John F. Mee :

Management is the art of securing maximum prosperity and happiness for both employer

and employee and give the public the best possible service. (Manajemen adalah seni mencapai

hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal supaya tercapai kesejahteraan dan kebahagiaan

maksimal baik bagi pimpinan maupun para pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik

mungkin kepada masyarakat).

Robert Tannenbaum dkk. :

The use of formal authority to organize, direct, or control responsible suborninates in

order that all contributions be coordinated in the attainment or and enterprise purpose.

(Penggunaan suatu kekuasaan formal untuk mengorganisasikan, mengerakkan, atau

mengendalikan para bawahan agar supaya semua kontribusi dapat dikoordinasikan untuk

mencapai tujuan perusahaan).

Edwin B. Flippo :

The coordination of all resources through the process of planning and cotrolling of the

enterprise’s operations so that objectives can achieved economically and effectively. (Koordinasi

6
dari semua sumber daya melalui proses perencanaan dan pengendalian dari operasi atau

kegiatan-kegiatan perusahaan, sehingga sasaran dapat dicapai secara ekonomis dan efektif).

Dalton E. Mc Farland :

The process by which managers create, direct, maintain and operate purposive

organizations through systematic coordinated cooperative human effort. (Proses dengan manajer

menciptakan, mengarahkan, memelihara serta menjalankan organisasi melalui kerjasama dari

usaha manusia dikoordinasikan secara sistematis).

Lawrence A. Appley :

Management is the art of getting things through the effort of other people. (Manajemen

adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain).

Prajudi Atmosudirdjo :

Manajemen adalah menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakkan orang-orang, uang ,

mesin-mesin, dan alat-alat sesuai dengan kebutuhan.

Sondang P. Siagian :

Manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam

rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.

The Liang Gie :

Manajemen adalah rangkaian perbuatan menggerakkan orang-orang dan menggerakkan

fasilitas-fasilitas dalam suatu usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.

M. Manullang :

7
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,

pengarahan, dan pengawasan dari sumberdaya, terutama sumberdaya manusia untuk mencapai

tujuan yang sudah dietapkan terlebih dahulu.

Malayu SP Siagian :

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan

sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Kesimpulan umum yang dapat ditarik dari pelbagai macam definisi diatas adalah :

a. Yang disebut manajemen itu ada atau terjadi di dalam suatu organisasi.

b. Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya suatu atau beberapa tujuan tertentu

yang akan dicapainya.

c. Dalam mencapai tujuan itu melibatkan manusia dan sumber-sumber alinnya.

d. Dalam mencapai tujuan itu dilakukan dengan melalui tahap-tahap kegiatan atau proses

tertentu.

e. Pencapaian tujuan yang melibatkan manusia serta sumber-sumber lainnya itu dilakukan

dengan cara yang paling efisien.

f. Manajemen itu tidak berwujud, hanya dapat dilihat hasil-hasilnya.

g. Manajemen adalah suatu alat untuk mencapai tujuan, bukan suatu tujuan.

h. Karena manajemen itu diterapkan atau terjadi pada setiap organisasi, maka istilah

manajemen diterapkan secara luas misalnya : manajemen rumah sakit, manajemen universitas,

manajemen kepegawaian, manajemen keuangan, manajemen industri, manajemen pemasaran,

manajemen transportasi, dan sebagainya.

8
i. Manajemen adalah proses yang sistematis, terkoordinasi dan kooperatif dalam usaha-usaha

memanfaatkan suber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

j. Manajemen adalah ilmu dan sekaligus juga seni.

k. Setiap orang sebenarnya terlibat kegiatan manajemen sebab pada hakekatnya tidak ada

seorang pun yang tidak terlibat organisasi.

2.3 Macam-Macam Pengertian Manajemen

Bila dipelajari dari berbagai literature manajemen, maka akan nampak bahwa istilah

manajemen memiliki tiga pengertian. Pertama, manajemen sebagai suatu proses. Seperti

dikatakan oleh John D. Millet, Ordway Tead, George R. Terry dan Dalton E. McFarland. Juga

dalam Encyclopedia of the Social Sciences dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses

yang dengan prose situ pelaksanaan suatu tujuan yang telah ditentukan diselenggarakan dan

diawasi. Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen

didefinisikan sebagai proses karena manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau ketrampilan

khusus mereka, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan

manajemen, menurut G. R. Terry, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan

pengendalian (definisi lain mungkin mencakup daftar kegiatan yang lebih banyak).

Kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas

pengelolaan. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan manajemen dalam

suatu organisasi tertentu disebut Manajemen (dalam pengertian jamak atau plural). Peter F.

Drucker dalam bukunya Management, Tasks, Responsibility and Practices (yang diterjemahkan

oleh LPPM Jakarta) mengemukakan : Manajemen harus memberikan arah – jurusan kepada

9
lembaga yang dikelolanya. Ia harus memikirkan secara tuntas misi lembaga itu, menetapkan

sasaran-sasarannya dan mengorganisasi sumber-sumber daya untuk tujuan-tujuan yang telah

digariskan oleh lembaga. Sesungguhnya manajemen bertanggung jawab terhadap pengarahan

visi serta sumber-sumber daya ke jurusan hasil-hasil yang paling besar dan efisien. Dari

pengertian itu tampak bahwa Peter F. Drucker memberi pengertian manajemen sebagai

kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas pengelolaan. Dalam pengertian tunggal atau

singular disebut manajer. Manajer adalah pejabat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya

aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai dengan menggunakan

bantuan orang lain. Pada umumnya kegiatan-kegiatan manajer atau manajemen itu, menurut

Henry Fayol, adalah planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling.

Ketiga, manajemen sebagai ilmu dan seni. Selisih pendapat diantara para ahli dan penulis

manajemen, yaitu apakah manajemen termasuk ilmu ataukah seni, sampai sekarang masih

berlangsung terus. Luther Gullick dalam tulisannya “Management is a Science” mendefinisikan

manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis

untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan

membuat system kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Menurut Gullick manajemen

telah memenuhi persyaratan untuk disebut bidang ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari

untuk waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Chester I. Bernard

dalam bukunya The Functions of the Executive antara lain menyatakan bahwa manajemen adalah

suatu ―seni‖ dan juga adalah ―ilmu‖. Dalam fungsinya sebagai ―seni‖ adalah untuk mencapai

tujuan-tujuan nyata, mendatangkan hasil atau manfaat, menghasilkan keadaan-keadaan yang

tidak dapat dicapai tanpa usaha-usaha yang sadar untuk mencapai hal-hal yang pasti. Dalam

10
fungsinya sebagai ―ilmu‖ adalah untuk menjelaskan fenomena-fenomena, kejadian-kejadian, dan

keadaan-keadaan masa lalu. Didalam hal ini tujuannya tidaklah untuk menghasilkan keadaan-

keadaan ataupun kejadian-kejadian yang khas, akan tetapi penjelasan-penjelasan yang bersifat

deskriptif. Henry Fayol dalam karyanya yang berjudul General and Industrial

Management (buku aslinya berjudul Administration Industrille et Generale) juga mengakui

bahwa manajemen sebagai ―seni‖ maupun ―ilmu‖. Demikian pula Harold Koontz & Cyrill O.

Donell dalam karyanya yang berjudul Principles of Management juga berpendapat bahwa

manajemen adalah ―seni‖ dan sekualigus juga ―ilmu‖.

2.4 Fungsi Manajemen

Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, pembangian fungsi-fungsi

manajemen ini tujuannya adalah:

1. Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur

2. Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam

3. Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer

Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam

manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu

dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana diterangkan oleh Nickels,

McHug and McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi, yaitu:

a) Perencanaan

Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilaku-kan untuk

mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang

tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di antara kecenderungan dunia bisnis

11
sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana

merancang organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain

sebagainya.

b) Pengorganisasian

Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan

taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang

cepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa

semua pihak dalam orga¬nisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan

organisasi.

c) Pengimplementasian

Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program agar bisa

dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak

tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang

tinggi.

d) Pengendalian

Pengendalian dan Pengawasan arau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk

memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, di¬organisasikan, dan

diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai

perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

Banyak ahli yang berbeda pandangan mengenai fungsi manajemen akan tetapi esensinya

tetap sama, bahwa:

12
1) Manajemen terdiri dari berbagai proses yang terdiri dari tahapan-tahapan tertentu yang

berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi.

2) Setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan organisasi

Secara diagramatis, jika kita kaitkan antara tujuan organisasi (yang harus dicapai secara

efektif dan efisien) dan sumber-sumber daya organsaisi dengan fungsi-fungsi manajemen yang

baru saja diterangkan, maka dapat dilihat pada Gambar berikut ini:

Gambar tersebut menerangkan bahwa fungsi-fungsi manajemen diperlukan agar

keseluruhan sumber daya organisasi dapat dikelola dan dipergunakan secara efektif dan efisien

sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

2.5 Prinsip manajemen

Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan

sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah.Menurut Henry Fayol,

seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen

ini terdiri dari :

1. Pembagian kerja (Division of work)

2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)

3. Disiplin (Discipline)

4. Kesatuan perintah (Unity of command)

5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)

6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri

7. Penggajian pegawai

13
8. Pemusatan (Centralization)

9. Hirarki (tingkatan)

10. Ketertiban (Order)

11. Keadilan dan kejujuran

12. Stabilitas kondisi karyawan

13. Prakarsa (Inisiative)

14. Semangat kesatuan, semangat korps

2.6 Pentingnya Manajemen Bagi Organisasi

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha

akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alas an utama diperlukannya

manajemen (T. Hani Handoko, 1990) :

1. Untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen

dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-

kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi,

seperti pemilik dan karyawan, pelanggan, konsumen, masyarakat dan pemerintah.

3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan

banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum digunakan adalah dengan melihat

efisiensi dan efektivitasnya.

Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua tipe organisasi. Kalau dilihat dalam

praktek, maka manajemen dibutuhkan dimana saja orang-orang bekerjasama (dalam organisasi)

14
untuk mencapai tujuan bersama.Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen bersifat universal dan

menggunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, mencakup kaidah-kaidah, prinsip-

prinsip, dan konsep-konsep yang cenderung benar dalam semua situasi manajerial.

Kaidah adalah kebenaran fundamental atau kebenaran yang dapat dipercaya pada suatu

masa tertentu, yang menjelaskan dua atau lebih perangkat kejadian (variabel). Kaidah adalah

juga suatu pernyataan atau kebenaran yang fundamental untuk digunakan sebagai pedoman

berpikir atau melakukan kegiatan. Kaidah-kaidah ada yang sifatnya preskriptif (menganjurkan),

deskriptif (menggambarkan atau menunjukkan apa adanya, dan normatif) (Sigit, 1984). Prinsip

adalah suatu pernyataan yang berlaku umum bagi sekelompok gejala atau fenomena tertentu

yang mampu menjelaskan kejadian. Konsep adalah gambaran abstrak tentang suatu gejala atau

fenomena, baik gejala sosial maupun gejala alami (Ibnu Samsi, 1988).

Ilmu pengetahuan manajemen dapat diterapkan dalam semua organisasi manusia, seperti

perusahaan, pemerintahan, pendidikan, sosial, keagamaan, dan lain-lainnya. Sehingga bisa

disimpulkan, bila seorang manajer mempunyai pengetahuan dasar manajemen dan mengetahui

cara menerapkan pada situasi yang ada, dia akan dapat melakukan fungsi-fungsi manajerial

secara efektif dan dilakukan secara efisien.

Efektivitas dan efisiensi adalah pedoman utama dan merupakan norma dalam

manajemen, artinya harus diusahakan dan harus dilaksanakan. Efektivitas berhubungan dengan

pencapaian tujuan. Apakah tujuan telah dicapai dan apakah tujuan itu tepat ? Efektivitas tidak

bersangkutan dengan pengorbanan untuk pencapaian tujuan. Sedangkan efisiensi berhubungan

dengan pengorbanan untuk mencapai tujuan itu. Pengorbanan dimaksud disini adalah berupa

pikiran, waktu, tenaga, uang, ruang, alat, bahan, dan lainnya. Efisiensi adalah perbandingan

15
terbaik antara usaha dan hasil yang diperoleh dari usaha tersebut. Apabila yang dilakukan oleh

manajer ternyata menunjukkan dengan cara yang tidak efisien dengan hasil yang tidak efektif,

maka yang dilaksanakan itu bukanlah manajemen dalam arti yang benar, melainkan disebut

kesalahan manajemen atau mismanajement.

2.7 Manajemen dan Administrasi

Istilah ―administrasi‖ dalam bahasa Indonesia memiliki dua pengertian, yakni

administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas. Administrasi dalam arti sempit

yakni sebagai pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan tulis menulis atau surat menyurat

yang meliputi menerima, mencatat, menghimpun, mengolah, menggandakan, mengirim dan

menyimpan, dokumentasi, registrasi, kearsipan, dan sejenisnya atau lazim disebut tata usaha

(office work). Administrasi dalam arti demikian merupakan terjemahan dari istilah dalam bahasa

Belanda ―administratie”.

Disamping itu dikenal pula istilah administrasi dalam arti luas yaitu merupakan

terjemahan dari bahasa Inggris ―administration”. Tentang asal usul kata administrasi (dalam

bahasa Inggris ―administration”) ditilik dari etimologinya berasal dari bahasa Latin ―ad +

ministrare‖, suatu kata kerja yang berarti to serve atau melayani, membantu atau memenuhi.

Dari kata kerja ini timbullah kata sifatnya ―administrativus”. Jadi secara etimologi administrasi

(administration) berarti melayani dengan sebaik-baiknya. Dalam pengertian ini administrasi

diartikan sebagai segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan

oleh sekelompok orang dalam kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Administrasi itu

sendiri bukanlah merupakan kegiatan pokok tetapi merupakan kegiatan yang sifatnya

menunjang kegiatan pokok.

16
Istilah manajemen dan administrasi dalam arti yang luas (administration) sering diartikan

sama tetapi sering juga diartikan berbeda. Ada yang berpendapat bahwa manajemen hanya

merupakan salah satu unsur saja dari administrasi. The Liang Gie (1983) misalnya, ia

mengemukakan bahwa administrasi terdiri dari delapan unsur yaitu organisasi, manajemen,

komunikasi, informasi, personalia, finansial, budgeting, dan hubungan masyarakat. Pendapat lain

menyatakan bahwa manajemen dan administrasi pada hakekatnya sama, berbeda hanya dalam

hal panerapannya saja, karena yang disebut administrasi itu biasanya digunakan di kalangan

pemerintah sedangkan manajemen digunakan di kalangan swasta. Suhardi Sigit (1984)

menyarankan istilah administrasi sebaiknya digunakan di kalangan jawatan resmi pemerintah,

sedangkan manajemen digunakan di kalangan businessatau private. Sementara itu Dwight Waldo

(1986) berpendapat bahwa administrasi dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi statis dan sisi

dinamis. Sisi statis dari administrasi adalah organisasi. Organisasi dapat diibaratkan sebagai

anatomi dari administrasi. Sedangkan sisi dinamis dari administrasi adalah manajemen.

Manajemen dapat diibaratkan sebagai fisiologi dari administrasi. Kategorisasi administrasi dalam

organisasi dan manajemen merupakan cara melihat atas suatu gejala yang sama. Organisasi

melihat administrasi dalam keadaan statis dan memberikan pola, sedangkan manajemen melihat

administrasi dalam keadaan dinamis atau bergeraknya. Pendapat lain menyatakan bahwa

administrasi (administration) merupakan suatu unsur atau bagian dari manajemen. Misalnya

E.F.L. Brech, seperti dikutip oleh Soehardi Sigit (1984), menyatakan bahwa (administration) itu

adalah bagian dari manajemen yang bersangkutan dengan penerapan dan pelaksanaan prosedur-

prosedur, dengan cara mana program, rencana dan target diletakkan dan dikomunikasikan, serta

kemajuan aktivitas diatur dan diperiksa.

17
2.8 Manajemen risiko

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola

ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk:

Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan

menggunakan pemberdayaan/ pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain

adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif

risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko

tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti

bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di

sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen

keuangan.

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang

berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima

oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan,

teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan

segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia,

staff, dan organisasi).

18
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa

manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya

manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

Adapun fungsi-fungsi manajemen meliputi beberapa hal yaitu:

1) Planning merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian sasaran utk

kinerja organisasi di masa depan dan utk memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber

daya yg digunakan yg dibutuhkan utk mencapai sasaran tersebut.

2) Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn penugasan mengelompokkan

tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen.

3) Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana menggunakan pengaruh utk

memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.

4) Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap aktivitas karyawan

menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai dgn sasaran dan melakukan koreksi

apabila diperlukan.

3.2 Saran

Makalah ini dibuat untuk memberi motivasi pada pembaca agar pembaca dapat lebih

memahami tentang manajemen. Semoga makalah ini berguna, saran dan kritiknya saya harapkan

dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini

19
DAFTAR PUSTAKA

Arief, M. Rudyanto. (2011), Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL, Andi,

Yogyakarta.

Kusrini. dan Koniyo Andri.(2007)Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan

Visual Basic Dan Microsoft SQL Server. Andi,Yogyakarta

MADCOMS, (2011),Aplikasi Web Database dengan Dreamweaver dan PHP-MySQL, Andi,

Yogyakarta.

Sigit W., Aloysius (2011),Website Super Canggih denagn Plugin jQuery Terbaik,. Cet. I, Mediakita,

Jakarta.

SK. Menteri Perhubungan No.PM.10/Pw.301/Phb.77

Sutanta, Edhy. (2011),Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual, Andi, Yogyakarta.

Zulkifli AM. (2009), Sistem Informasi Manajemen, Andi, Bandung

20

Anda mungkin juga menyukai