Anda di halaman 1dari 23

Makalah Manajemen, Pengertian dan Fungsi Manajemen

TUGAS MAKALAH
PENGANTAR MANAJEMEN 

Pengertian, Fungsi dan Peranan Manajemen

 
NAMA : SERLIANAH
NIM : P19010147
KELAS : K1a-19

PROGRAM PASCA SARJANA


STIE AMKOK MAKASSAR
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.Makalah yang berjudul Manajemen
ini membahas mengenai pengertian, tingkatan serta fungsi dan prinsip
manajemen.
Dalam penulisan makalah ini Kami banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak.Oleh karena itu, Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal
itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami.Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Lasusua, 02 Juni 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu
manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith
menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam
bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh
organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan
ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan
industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan
sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan
peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan
tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian
pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh
peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat
meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan
kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam
pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat
menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu
manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai
dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat
pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus
yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika
itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan
permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas
kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga
ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.Salah satu point penting
di dalam manajemen adalah mengenai fungsi dari manajemen tersebut, dan
pada kesempatan ini penulis akan memberikan beberapa pendapat para ahli
mengenai fungsi-fungsi manajemen yang sudah penulis rangkai di dalam bab
pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN MANAJEMEN
A. Istilah Manajemen
Istilah “manajemen” yang digunakan ini berasal dari istilah bahasa
Inggris “management”. Di Indonesia hingga kini belum ada keseragaman
dalam menterjemahkan istilah managementkedalam bahasa Indonesia. Ada
beraneka ragam terjemahannya, antara lain kepemimpinan,
ketatalaksanaan, pengurusan, pembinaan, penguasaan, pengelolaan, dan
manajemen. Disamping keanekaragaman terjemahan tersebut, beberapa
penulis di Indonesia langsung menggunakan istilah management, tidak
menterjemahkannya kedalam bahasa Indonesia, seperti Panglaykim dan
Hazil dalam buku mereka Management Suatu Pengantar, Oey Liang Lee
dalam bukunya Pola Management(terjemahan dari karya Lyndall F.
Urwick yang berjudul The Pattern of Management), JMA Tuhuteru dalam
bukunya Karya Management (buku ini terjemahan dari karya Louis A.
Allen yang berjudul the Profession of Management), Manullang dalam
bukunya Organisasi dan Management, dan lain-lainnya.
Sehubungan dengan adanya keanekaragaman penerjemahan
tersebut, penulis sependapat dengan Pariata Westra (1981) untuk
menggunakan istilah manajemen dengan alasan :
1. Penggunaan istilah manajemen ini jelas tidak akan dapat mengubah
arti semula dan yang sebenarnya dari istilah bahasa Inggris
management; sebagaimana alas an yang ditimbulkan oleh masing-
masing penterjemah diatas satu sama lain saling menyatakan bahwa
terjemahan lainnya “kurang cocok” atau “tidak sepenuhnya tepat”
dengan arti sebenarnya istilah management itu.
2. Tidak dipakai istilah “management” disini, agar ucapan atau bacaan
untuk personifikasi atau orang yang bertanggung jawab menjalakan
management tidak dibaca “manager” (ma-na-ger) dalam bahasa
Indonesia.
3. Untuk memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Suasana dan
cara ini diterima, asal kata asing yang hendak di-Indonesia-kan
dengan cara ini memang dalam khasanah bahasa Indonesia (maupun
bahasa-bahasa daerah di Indonesia) tidak ada.

B. Definisi Manajemen
Meskipun istilah management yang diterjemahkan beraneka ragam
kedalam istilah Indonesia itu sudah digunakan sejak beberapa abad yang
lalu, khususnya di Inggris, akan tetapi manajemen belum merupakan suatu
subyek pelajaran apalagi sebagai ilmu. Manajemen sebagai ilmu yang
dipelajari atau diajarkan baru lahir pada awal abad 20 ini.  Lalu timbul
definisi-definisi tentang apakah yang dimaksud manajemen (management)
itu.
Sampai saat ini belum ada kesepakatan diantara para ahli maupun
praktisi manajemen tentang batasan atau definisi manajemen. Para penulis
memberikan definisi menurut kebutuhan atau penekanan maksud masing-
masing. Tiadanya kesepakatan pendapat mengenai batasan manajemen ini
merupakan cirri yang biasa terjadi pada berbagai bidang studi. Namun
seperti dikemukakan oleh Aris Suparman dalam bukunya Dasar-dasar
manajemen, perbedaan-perbedaan tersebut tidak akan merupakan masalah
serius bagi mereka yang akan mempelajari manajemen, dikarenakan hal-
hal sebagai berikut :
a. Sekalipun terdapa banyak definisi namun sebagian besar umumnya
menunjukkan dasar yang hampir sama.
b. Didalam mempelajari manajemen perlu diketahui bagaimana
manajemen didefinisikan. Namun tidak ada keharusan bagi seseorang
untuk sepenuhnya mengikuti atau menyetujui definisi tersebut.
c. Apabila untuk mempelajari ataupun mendalami manajemen
dipersyaratkan agar supaya menunggu, yaitu sampai adanya definisi
tunggal yang berlaku umum untuk manajemen, maka kita tidak akan
pernah mulai, karena sulit untuk diperoleh definisi yang bersifat
universal.
Untuk memperjelas pengertian manajemen, dibawah ini dikutip
beberapa definisi tentang manajemen. Pendapat-pendapat  berikut ini
saling berbeda satu sama lain walaupun terdapat unsure kesamaannya.
Dari perbedaan-perbedaan pendapat (yang disebabkan karena perbedaan
dalam meletakkan titik berat sudut pandangan) serta kesamaan-kesamaan
itu diharapkan dapat diperoleh pandangan yang lebih jelas dan menyeluruh
tentang manajemen ini.

G. R. Terry :
Management is a distinct process consisting of planning,
organizing, actuating, and controlling performed to determine and
accomplish stated object tives by the use of human being and other
resources. (Manajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri
dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya).

John D. Millet :
Management is the process of directing and facilitating the work of
people organized in formal group to achieve a desired goal. (Manajemen
adalah proses pembimbingan dan penyediaan fasilitas kerja dari orang-
orang yang terorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki).

Ordway Tead :
Management is the process and agency which direct and guides the
operations of an organization in the realizing of established aims.
(Manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan serta
membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan).

Ralph C. Davis :
Management is the function of executive leadership anywere.
(Manajemen adalah fungsi dari setiap pimpinan eksekutif dimanapun
posisinya).

John F. Mee :
Management is the art of securing maximum prosperity and
happiness for both employer and employee and give the public the best
possible service. (Manajemen adalah seni mencapai hasil yang maksimal
dengan usaha yang minimal supaya tercapai kesejahteraan dan
kebahagiaan maksimal baik bagi pimpinan maupun para pekerja serta
memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat).

Robert Tannenbaum dkk. :


The use of formal authority to organize, direct, or control
responsible suborninates in order that all contributions be coordinated in
the attainment or and enterprise purpose. (Penggunaan suatu kekuasaan
formal untuk mengorganisasikan, mengerakkan, atau mengendalikan para
bawahan agar supaya semua kontribusi dapat dikoordinasikan untuk
mencapai tujuan perusahaan).

Edwin B. Flippo :
The coordination of all resources through the process of planning
and cotrolling of the enterprise’s operations so that objectives can
achieved economically and effectively. (Koordinasi dari semua sumber
daya melalui proses perencanaan dan pengendalian dari operasi atau
kegiatan-kegiatan perusahaan, sehingga sasaran dapat dicapai secara
ekonomis dan efektif).

Dalton E. Mc Farland :
The process by which managers create, direct, maintain and
operate purposive organizations through systematic coordinated
cooperative human effort. (Proses dengan manajer menciptakan,
mengarahkan, memelihara serta menjalankan organisasi melalui kerjasama
dari usaha manusia dikoordinasikan secara sistematis).

Lawrence A. Appley :
Management is the art of getting things through the effort of other
people. (Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui
usaha orang lain).

Prajudi Atmosudirdjo :
Manajemen adalah menyelenggarakan sesuatu dengan
menggerakkan orang-orang, uang , mesin-mesin, dan alat-alat sesuai
dengan kebutuhan.

Sondang P. Siagian :
Manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan untuk
memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui
kegiatan-kegiatan orang lain.

The Liang Gie :


Manajemen adalah rangkaian perbuatan menggerakkan orang-
orang dan menggerakkan fasilitas-fasilitas dalam suatu usaha kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
M. Manullang :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari sumberdaya, terutama
sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah dietapkan terlebih
dahulu.

Malayu SP Siagian :
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Kesimpulan umum yang dapat ditarik dari pelbagai macam definisi


diatas adalah :
a. Yang disebut manajemen itu ada atau terjadi di dalam suatu
organisasi.
b. Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya suatu atau
beberapa tujuan tertentu yang akan dicapainya.
c. Dalam mencapai tujuan itu melibatkan manusia dan sumber-sumber
alinnya.
d. Dalam mencapai tujuan itu dilakukan dengan melalui tahap-tahap
kegiatan atau proses tertentu.
e. Pencapaian tujuan yang melibatkan manusia serta sumber-sumber
lainnya itu dilakukan dengan cara yang paling efisien.
f. Manajemen itu tidak berwujud, hanya dapat dilihat hasil-hasilnya.
g. Manajemen adalah suatu alat untuk mencapai tujuan, bukan suatu
tujuan.
h. Karena manajemen itu diterapkan atau terjadi pada setiap organisasi,
maka istilah manajemen diterapkan secara luas misalnya :
manajemen rumah sakit, manajemen universitas, manajemen
kepegawaian, manajemen keuangan, manajemen industri,
manajemen pemasaran, manajemen transportasi, dan sebagainya.
i. Manajemen adalah proses yang sistematis, terkoordinasi dan
kooperatif dalam usaha-usaha memanfaatkan suber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya.
j. Manajemen adalah ilmu dan sekaligus juga seni.
k. Setiap orang sebenarnya terlibat kegiatan manajemen sebab pada
hakekatnya tidak ada seorang pun yang tidak terlibat organisasi.

C. Macam-Macam Pengertian Manajemen


Bila dipelajari dari berbagai literature manajemen, maka akan
nampak bahwa istilah manajemen memiliki tiga pengertian. Pertama,
manajemen sebagai suatu proses. Seperti dikatakan oleh John D. Millet,
Ordway Tead, George R. Terry dan Dalton E. McFarland. Juga dalam
Encyclopedia of the Social Sciences dikatakan bahwa manajemen adalah
suatu proses yang dengan prose situ pelaksanaan suatu tujuan yang telah
ditentukan diselenggarakan dan diawasi. Suatu proses adalah cara
sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai
proses karena manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau ketrampilan
khusus mereka, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling
berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Proses
tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, menurut G. R. Terry,
yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian
(definisi lain mungkin mencakup daftar kegiatan yang lebih banyak).
Kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang
melakukan aktivitas pengelolaan. Jadi dengan kata lain, segenap orang-
orang yang melakukan manajemen dalam suatu organisasi tertentu disebut
Manajemen (dalam pengertian jamak atau plural). Peter F. Drucker dalam
bukunya Management, Tasks, Responsibility and Practices (yang
diterjemahkan oleh LPPM Jakarta) mengemukakan : Manajemen harus
memberikan arah – jurusan kepada lembaga yang dikelolanya. Ia harus
memikirkan secara tuntas misi lembaga itu, menetapkan sasaran-
sasarannya dan mengorganisasi sumber-sumber daya untuk tujuan-tujuan
yang telah digariskan oleh lembaga. Sesungguhnya manajemen
bertanggung jawab terhadap pengarahan visi serta sumber-sumber daya ke
jurusan hasil-hasil yang paling besar dan efisien. Dari pengertian itu
tampak bahwa Peter F. Drucker memberi pengertian manajemen sebagai
kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas pengelolaan. Dalam
pengertian tunggal atau singular disebut manajer. Manajer adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas
manajemen agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai dengan
menggunakan bantuan orang lain. Pada umumnya kegiatan-kegiatan
manajer atau manajemen itu, menurut Henry Fayol, adalah planning,
organizing, commanding, coordinating, dan controlling.
Ketiga, manajemen sebagai ilmu dan seni. Selisih pendapat
diantara para ahli dan penulis manajemen, yaitu apakah manajemen
termasuk ilmu ataukah seni, sampai sekarang masih berlangsung terus.
Luther Gullick dalam tulisannya “Management is a Science”
mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan
(science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat
system kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Menurut Gullick
manajemen telah memenuhi persyaratan untuk disebut bidang ilmu
pengetahuan, karena telah dipelajari untuk waktu yang lama dan telah
diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Chester I. Bernard dalam
bukunya The Functions of the Executive antara lain menyatakan bahwa
manajemen adalah suatu “seni” dan juga adalah “ilmu”. Dalam fungsinya
sebagai “seni” adalah untuk mencapai tujuan-tujuan nyata, mendatangkan
hasil atau manfaat, menghasilkan keadaan-keadaan yang tidak dapat
dicapai tanpa usaha-usaha yang sadar untuk mencapai hal-hal yang pasti.
Dalam fungsinya sebagai “ilmu” adalah untuk menjelaskan fenomena-
fenomena, kejadian-kejadian, dan keadaan-keadaan masa lalu. Didalam
hal ini tujuannya tidaklah untuk menghasilkan keadaan-keadaan ataupun
kejadian-kejadian yang khas, akan tetapi penjelasan-penjelasan yang
bersifat deskriptif. Henry Fayol dalam karyanya yang berjudul General
and Industrial Management (buku aslinya berjudul Administration
Industrille et Generale) juga mengakui bahwa manajemen sebagai “seni”
maupun “ilmu”. Demikian pula Harold Koontz & Cyrill O. Donell dalam
karyanya yang berjudul Principles of Management juga berpendapat
bahwa manajemen adalah “seni” dan sekualigus juga “ilmu”.

D. Fungsi Manajemen
Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi,
pembangian fungsi-fungsi manajemen ini tujuannya adalah:
1. Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur
2. Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam
3. Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang
dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan
mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-
fungsi manajemen, sebagaimana diterangkan oleh Nickels, McHug and
McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi, yaitu:

a) Perencanaan
Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut
upaya yang dilaku-kan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa
yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk
mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di antara kecenderungan
dunia bisnis sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis
yang ramah lingkungan, bagaimana merancang organisasi bisnis yang
mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya.

b)     Pengorganisasian
Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang
menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan
dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang
cepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif,
dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam orga¬nisasi bisa
bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

c)      Pengimplementasian
Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi
program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang
tinggi.

d)     Pengendalian
Pengendalian dan Pengawasan arau Controlling, yaitu proses
yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan, di¬organisasikan, dan diimplementasikan bisa
berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai
perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Banyak ahli yang berbeda pandangan mengenai fungsi
manajemen akan tetapi esensinya tetap sama, bahwa:

1) Manajemen terdiri dari berbagai proses yang terdiri dari tahapan-


tahapan tertentu yang berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi.
2) Setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam
pencapaian tujuan organisasi
Secara diagramatis, jika kita kaitkan antara tujuan organisasi
(yang harus dicapai secara efektif dan efisien) dan sumber-sumber
daya organsaisi dengan fungsi-fungsi manajemen yang baru saja
diterangkan, maka dapat dilihat pada Gambar berikut ini:
Gambar tersebut menerangkan bahwa fungsi-fungsi
manajemen diperlukan agar keseluruhan sumber daya organisasi dapat
dikelola dan dipergunakan secara efektif dan efisien sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai.

Kegiatan-kegiatna dalam fungsi menajamen


1) Fungsi Perencanaan (Planning)
a) Menetapkan tujuan dan target bisnis
b) Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis
tersebut
c) Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
d) Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dan target bisnis
2) Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
a) Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan
amenetapkan tugas, dan menetapkan rposedur yang
diperlukan
b) Menetapkan struktur ornganisasi yang menunjukkan adanya
garis kewenangan dan tanggung jawab
c) Kegiatna perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan
pengembangan sumber daya mansuia/tenaga kerja
d) Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang
paling tepat
3) Fungsi pengimplementasian (Directing)
a) Mengimplementasikan proses kepemimpinan,
pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja
agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan
b) Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
menjelaskan kebijakan yagn ditetapkan
4) Fungsi Pengawasan (Controlling)
a) Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
b) Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas
penyimpangan yang mungkin ditemukan
c) Melakukan berbagai alternatif solusi atas bnerbagai masalah
yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.

E. Prinsip manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa
perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-
situasi yang berubah.Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori
manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen
ini terdiri dari

1. Pembagian kerja (Division of work)


2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3. Disiplin (Discipline)
4. Kesatuan perintah (Unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
7. Penggajian pegawai
8. Pemusatan (Centralization)
9. Hirarki (tingkatan)
10. Ketertiban (Order)
11. Keadilan dan kejujuran
12. Stabilitas kondisi karyawan
13. Prakarsa (Inisiative)
14. Semangat kesatuan, semangat korps

F. Pentingnya Manajemen Bagi Organisasi


Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa
manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih
sulit. Ada tiga alas an utama diperlukannya manajemen (T. Hani Handoko,
1990) :

1. Untuk mencapai tujuan organisasi.


2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan
antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang
saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam
organisasi, seperti pemilik dan karyawan, pelanggan, konsumen,
masyarakat dan pemerintah.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat
diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum
digunakan adalah dengan melihat efisiensi dan efektivitasnya.
Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua tipe organisasi.
Kalau dilihat dalam praktek, maka manajemen dibutuhkan dimana saja
orang-orang bekerjasama (dalam organisasi) untuk mencapai tujuan
bersama.Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen bersifat universal dan
menggunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, mencakup
kaidah-kaidah, prinsip-prinsip, dan konsep-konsep yang cenderung benar
dalam semua situasi manajerial.
Kaidah adalah kebenaran fundamental atau kebenaran yang dapat
dipercaya pada suatu masa tertentu, yang menjelaskan dua atau lebih
perangkat kejadian (variabel). Kaidah adalah juga suatu pernyataan atau
kebenaran yang fundamental untuk digunakan sebagai pedoman berpikir
atau melakukan kegiatan. Kaidah-kaidah ada yang sifatnya preskriptif
(menganjurkan), deskriptif (menggambarkan atau menunjukkan apa
adanya, dan normatif) (Sigit, 1984). Prinsip adalah suatu pernyataan yang
berlaku umum bagi sekelompok gejala atau fenomena tertentu yang
mampu menjelaskan kejadian. Konsep adalah gambaran abstrak tentang
suatu gejala atau fenomena, baik gejala sosial maupun gejala alami (Ibnu
Samsi, 1988).
Ilmu pengetahuan manajemen dapat diterapkan dalam semua
organisasi manusia, seperti perusahaan, pemerintahan, pendidikan, sosial,
keagamaan, dan lain-lainnya. Sehingga bisa disimpulkan, bila seorang
manajer mempunyai pengetahuan dasar manajemen dan mengetahui cara
menerapkan pada situasi yang ada, dia akan dapat melakukan fungsi-
fungsi manajerial secara efektif dan dilakukan secara efisien.
Efektivitas dan efisiensi adalah pedoman utama dan merupakan
norma dalam manajemen, artinya harus diusahakan dan harus
dilaksanakan. Efektivitas berhubungan dengan pencapaian tujuan. Apakah
tujuan telah dicapai dan apakah tujuan itu tepat ? Efektivitas tidak
bersangkutan dengan pengorbanan untuk pencapaian tujuan. Sedangkan
efisiensi berhubungan dengan pengorbanan untuk mencapai tujuan itu.
Pengorbanan dimaksud disini adalah berupa pikiran, waktu, tenaga, uang,
ruang, alat, bahan, dan lainnya. Efisiensi adalah perbandingan terbaik
antara usaha dan hasil yang diperoleh dari usaha tersebut. Apabila yang
dilakukan oleh manajer ternyata menunjukkan dengan cara yang tidak
efisien dengan hasil yang tidak efektif, maka yang dilaksanakan itu
bukanlah manajemen dalam arti yang benar, melainkan disebut kesalahan
manajemen atau mismanajement.

G. Manajemen dan Administrasi


Istilah “administrasi” dalam bahasa Indonesia memiliki dua
pengertian, yakni administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam
arti luas. Administrasi dalam arti sempit yakni sebagai pekerjaan yang
berhubungan dengan kegiatan tulis menulis atau surat menyurat yang
meliputi menerima, mencatat, menghimpun, mengolah, menggandakan,
mengirim dan menyimpan, dokumentasi, registrasi, kearsipan, dan
sejenisnya atau lazim disebut tata usaha (office work). Administrasi dalam
arti demikian merupakan terjemahan dari istilah dalam bahasa Belanda
“administratie”.
Disamping itu dikenal pula istilah administrasi dalam arti luas
yaitu merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “administration”.
Tentang asal usul kata administrasi (dalam bahasa Inggris
“administration”) ditilik dari etimologinya berasal dari bahasa Latin “ad
+ ministrare”, suatu kata kerja yang berarti to serve atau melayani,
membantu atau memenuhi. Dari kata kerja ini timbullah kata sifatnya
“administrativus”. Jadi secara etimologi administrasi (administration)
berarti melayani dengan sebaik-baiknya. Dalam pengertian ini administrasi
diartikan sebagai segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan
pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu. Administrasi itu sendiri  bukanlah merupakan
kegiatan pokok tetapi merupakan kegiatan yang sifatnya menunjang
kegiatan pokok.
Istilah manajemen dan administrasi dalam arti yang luas
(administration) sering diartikan sama tetapi sering juga diartikan berbeda.
Ada yang berpendapat bahwa manajemen hanya merupakan salah satu
unsur saja dari administrasi. The Liang Gie (1983) misalnya, ia
mengemukakan bahwa administrasi terdiri dari delapan unsur yaitu
organisasi, manajemen, komunikasi, informasi, personalia, finansial,
budgeting, dan hubungan masyarakat. Pendapat lain menyatakan bahwa
manajemen dan administrasi pada hakekatnya sama, berbeda hanya dalam
hal panerapannya saja, karena yang disebut administrasi itu biasanya
digunakan di kalangan pemerintah sedangkan manajemen digunakan di
kalangan swasta. Suhardi Sigit (1984) menyarankan istilah administrasi
sebaiknya digunakan di kalangan jawatan resmi pemerintah, sedangkan
manajemen digunakan di kalangan businessatau private. Sementara itu
Dwight Waldo (1986) berpendapat bahwa administrasi dapat dilihat dari
dua sisi yaitu sisi statis dan sisi dinamis. Sisi statis dari administrasi adalah
organisasi. Organisasi dapat diibaratkan sebagai anatomi dari administrasi.
Sedangkan sisi dinamis dari administrasi adalah manajemen. Manajemen
dapat diibaratkan sebagai fisiologi dari administrasi. Kategorisasi
administrasi dalam organisasi dan manajemen merupakan cara melihat
atas suatu gejala yang sama. Organisasi melihat administrasi dalam
keadaan statis dan memberikan pola, sedangkan manajemen melihat
administrasi dalam keadaan dinamis atau bergeraknya. Pendapat lain
menyatakan bahwa administrasi (administration) merupakan suatu unsur
atau bagian dari manajemen. Misalnya E.F.L. Brech, seperti dikutip oleh
Soehardi Sigit (1984), menyatakan bahwa (administration) itu adalah
bagian dari manajemen yang bersangkutan dengan penerapan dan
pelaksanaan prosedur-prosedur, dengan cara mana program, rencana dan
target diletakkan dan dikomunikasikan, serta kemajuan aktivitas diatur dan
diperiksa.

H. Manajemen risiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi
dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu
rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan
strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/ pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil
antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari
risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau
semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus
pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti
bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen
risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola
dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk
mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang
telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini
dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan,
teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan
manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia,
khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).

Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam


manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi
a. Risiko Operasional
b. Risiko Hazard
c. Risiko Finansial
d. Risiko Strategik

Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan


Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat mengambil sebuah


kesimpulan bahwa manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni yang
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Adapun fungsi-fungsi manajemen meliputi beberapa hal yaitu:


1) Planning merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian
sasaran utk kinerja organisasi di masa depan dan utk memutuskan
tugas-tugas dan sumber daya-sumber daya yg digunakan yg dibutuhkan
utk mencapai sasaran tersebut.
2) Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn penugasan
mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan
mengalokasikan sumber daya ke departemen.
3) Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana menggunakan
pengaruh utk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
4) Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap
aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg
sesuai dgn sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.

B. Saran
Makalah ini dibuat untuk memberi motivasi pada pembaca agar
pembaca dapat lebih memahami tentang manajemen. Semoga makalah ini
berguna, saran dan kritiknya saya harapkan dari pembaca demi
penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Terry George, R. The Principles of Management.


Ruseffendi.(1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud
Sinaga, M. et al. (2006). Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV.
Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai