MAKALAH
ASPEK MANAJEMEN OPRASIONAL DAN TEKNOLOGI
Oleh
Dr. Hendra Gunawan, SE., M.Si
NAMA : SERLIANAH
NIM : P19010147
KELAS : K1a-19
Tugas Ke
IV
26 Juni 2020
Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-
Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam
atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri judul ”ASPEK
MANAJEMEN OPRASIONAL DAN TEKNOLOGI”.
Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada
mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan
dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua ini bisa
memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang lebih baik
lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa kekurangan
atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh
penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar makalah
ini bermanfaat bagi semua pembaca.
A. Latar Belakang
Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini, membuat persaingan semakin
ketat antar perusahaan yang ada di dunia. Segala upaya dilakukan untuk menjadi yang
terbaik. Manajemen yang baik menjadi kunci kesuksesan dunia industri saat ini baik itu
manajemen produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan. Manajemen
operasional merupakan satu fungsi manajemen yang sangat penting bagi sebuah organisasi
atau perusahaan. Bidang ini berkembang sangat pesat terutama dengan lahirnya inovasi dan
teknologi baru yang diterapkan dalam praktik bisnis. Oleh karena itu banyak perusahaan yang
sudah melirik dan menjadikan aspek-aspek dalam manajemen operasi sebagai salah satu
senjata strategis untuk bersaing dan mengungguli kompetitornya. Dalam kewirausahaan,
manajemen operasi pun diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan perubahan atau
inovasi produk untuk menjadi lebih baik lagi. Seiring perkembangan industri yang semakin
maju perusahaan juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik baik dalam produk
maupun jasa yang dihasilkan tetapi tidak melupakan dampak lingkungan yang terjadi dari
segala aktivitas perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perkembangan Penamaan Manajemen Operasional?
2. Apakah pengertian manajemen operasional itu?
3. Bagaimana penerapan operasi dan penentuan lokasi dalam kegiatan produksi?
4. Bagaimana ruang lingkup manajemen operasional?
5. Apa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Operasional Organisasi atau
Perusahaan?
6. Fungsi Manajemen Operasional Dalam Organisasi/Perusahaan?
7. Bagaimana struktur manajemen operasional?
8. Bagaimana langkah – langkah manajemen operasional?
9. Bagaimana strategi manajemen operasional?
C. Tujuan
1. Mengetahui Perkembangan Penamaan Manajemen Operasional.
2. Mengetahui pengertian dari manajemen operasional.
3. Mengetahui penerapan operasi dan penentuan lokasi dalam kegiatan produksi.
4. Mengetahui bagaimana ruang lingkup manajemen operasional.
5. Mengetahui faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Operasional Organisasi
atau Perusahaan.
6. Mengetahui fungsi Manajemen Operasional Dalam Organisasi/Perusahaan
7. Mengetahui struktur manajemen opeasional.
8. Mengetahui struktur manajemen operasional.
9. Mengetahui langkah – langkah manajemen operasional.
10. Mengetahui strategi manajemen operasional.
D. Manfaat
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan mampu mengetahui apa itu
manajemen operasional, penerapan operasi dan penentuan lokasi dalam kegiatan produksi,
ruang lingkup, struktur, dan strategi manajemen operasional yang berperan dalam pencapaian
tujuan organisasi perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Penamaan Manajemen Operasional
Manajemen Operasional memiliki tiga tahapan perkembangan teoretik dan
setiap pase perkembangan dimaksud memiliki nama yang khas. Pada mulanya
bernama Manajemen Pabrik (Manufacturing Management), kemudian menjadi
Manajemen Produksi (Production Management) dan terakhir bernama Manajemen
Operasional (Operations Management).
1. Manajemen Pabrik
Menurut Adam dan Ebert (1992) manajemen pabrik lahir bersamaan dengan
lahirnya revolusi industri di Inggris sekitar tahun 1785 dan dipicu oleh pemikiran
Adam Smith, terutama tentang spesialisasi (asas pembagian kerja) dan efisiensi
ekonomi. Manajemen Pabrik diperlukan karena revolusi industri telah menggeser
teknik pengolahan manual atau kerja tangan (hand-making production system)
menjadi kerja mesin (machine-made production system).
Pemakaian mesin uap di pabrik yang ada di Inggris pada waktu itu (pada
mulanya di pabrik tekstil) telah melahirkan perubahan :
a. Mengganti proses kerja tangan dengan kerja mekanik (memakai mesin).
b. Mengubah sistem produksi pesanan menjadi produksi massa untuk memenuhi
permintaan pasar yang luas,
c. Perubahan lokasi produksi dari rumah tangga (home industry) ke perusahaan
pabrik (manufacturing company).
d. Perubahan sumber tenaga kerja dari anggota rumah tangga (keluarga) menjadi
tenaga dari pasar tenaga kerja.
Penggunaan tenaga kerja manusia dalam jumlah yang besar di pabrik yang
berasal dari luar rumah tangga memerlukan metode pengelolaan tenaga kerja
manusia. Perubahan terjadi, baik pada hubungan kerja maupun cara
pengupahannya. Perubahan ini menyebabkan diperlukannya Manajemen Pabrik.
Manajemen Pabrik pada dasarnya merupakan metode pengorganisasian
faktor-faktor produksi, termasuk sumber daya manusia, dalam usaha
menghasilkan produk barang secara massal dengan efisien. Tekanan utama
Manajemen Pabrik terletak pada usaha menghasilkan produk barang dengan
efisien. Oleh karena itu orientasinya masih tunggal, yaitu berproduksi untuk
memperoleh keunggulan bersaing berdasarkan basis biaya. Manajemen Pabrik ini
berlangsung sampai sekitar tahun 1930-an, yaitu sampai dengan kebangkitan
industri di Jerman, khususnya industri mobil (Mercedez dan Mercy) yang
mengutamakan mutu.
2. Manajemen Produksi (Production Management)
Era Manajemen Produksi mulai sejak 1930-an sampai 1970-an. Manajemen
Produksi lahir sejak pemikiran Taylor yang terkenal dengan sebutan manajemen
ilmiah (scientific management) diterima secara luas dan diterapkan di lapangan
produksi. Pada mulanya, produksi dengan orientasi pada mutu dipelopori oleh
Jerman sehingga Jerman diterima sebagai pelopor Manajemen Produksi. Era ini
berlangsung hingga Jepang muncul sebagai salah satu negara industri berteknologi
tinggi dan menawarkan gaya manajemen khas Jepang, yaitu Manajemen Mutu
Terpadu (Total Quality Management, TQM) dan Just In Time Production System
(JIT) pada awal tahun 1970-an. Gagasan Taylor mengenai produksi terutama
bertujuan untuk menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak berguna, yaitu
gerakan yang tidak memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Pada
dasarnya Manajemen Produksi juga melulu mengkaji tata produksi barang dan
belum menaruh perhatian pada produksi jasa. Namun demikian orientasi
Manajemen Produksi sudah lebih luas daripada Manajemen Pabrik. Manajemen
Produksi sudah memperhatikan soal kualitas keluaran disamping pada tekanan
biaya atau efisiensi ekonomi. Sehubungan dengan itu, maka orientasi Manajemen
Produksi lazim disebut Q and C oriented (Quality and cost orientation).
Pada dasarnya Manajemen Produksi merupakan metode pengorganisasi-an
faktor-faktor produksi, termasuk sumber daya manusia, untuk digunakan dalam
proses menghasilkan produk barang secara massal yang memenuhi stanadard
mutu tertentu secara efisien.
3. Manajemen Operasional (Operations Management)
Manajemen Operasional lahir sejak 1970-an hingga sekarang. Sasaran yang
hendak dicapai Manajemen Operasional ialah mewujudkan efisiensi ekonomi
(cost minimization) dalam proses produksi, baik barang maupun jasa, kualitas
yang tinggi (high quality), dapat diserahkan ke pasar dalam waktu yang cepat
(speed of delivery), dan peralatan produksi dapat dengan segera dialihkan untuk
mengerjakan produk lainnya (flexibility). Dengan demikian, Manajemen
Operasional sudah berbeda secara mendasar dengan Manajemen Pabrik dan
Manajemen Produksi. Manajemen Operasional mengkaji produksi barang dan
jasa, sedang Manajemen Pabrik dan Manajemen Produksi melulu membicarakan
produksi barang. Disamping itu, orientasi Manajemen Operasional sudah semakin
luas dan lazim disebut memiliki orientasi pada biaya, mutu, kecepatan
penyerahan, dan keluwesan proses (QCDF Orientation). Kepeloporan Jepang
dibidang modernisasi Manajemen Produksi dipimpin oleh Toyota yang
menekankan proses pada usaha menghasilkan produk yang bermutu sesuai
pengharapan konsumen. Perwujudan kualitas adalah tanggung jawab semua
personil, semua jabatan, dan semua proses. Dengan demikian, tanggungjawab atas
mutu bergeser dari para inspektur mutu ke pada segenap personil perusahaan.
Sejak saat itu, Jepang mengenalkan konsep pengawasan melekat (built-in
controlling) dan perbaikan terus menerus (keizen, continuous improvement). Ke
dua hal itu harus dilakukan oleh perusahaan sebagai antisipasi terhadap tuntutan
konsumen atas mutu keluaran yang semakin meningkat. Tiap pekerja dididik dan
dilatih untuk menghidarkan proses dari cacat (poke yoke, atau to avoid mistake)
dan mengawasi serta memeriksa sendiri pekerjaannya menuju terwujudnya proses
dan keluaran bebas cacat (zero defect).
Para manajer dilatih untuk dapat menerapkan pengendalian proses dengan
menggunakan metode statistik (statistical process control), kemudian setiap
manajer melatih bawahannya masing-masing sehingga seluruh lapisan personil
perusahaan paham dan dapat menerapkan metode pengendalian mutu dan proses
secara statistik. Program pelatihan dilakukan secara berkesinambungan sehingga
pemahaman Produksi Modern (Modern Production Management).
Organisasi/Perusahaan
Menurut Higgins (1994) Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen
Operasional adalah: Manajer/Pimpinan Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil
oleh manajer atau pimpinan mempengaruhi dalam beberapa hal, seperti aturan-aturan,
kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi terutama masalah-masalah
yang berhubungan dengan masalah personalia, distribusi imbalan, gaya komunikasi,
cara-cara yang digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik dan tindakan
pendisiplinan, interaksi antara manajemen dan kelompok, interaksi antar kelompok,
perhatian pada permasalahan yang dimiliki karyawan dari waktu ke waktu, serta
kebutuhan akan kepuasan dan kesejahteraan karyawan.
1. Tingkah laku karyawan
Tingkah laku karyawan mempengaruhi melalui kepribadian mereka, terutama
kebutuhan mereka dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan untuk memuaskan
kebutuhan tersebut. Komunikasi karyawan memainkan bagian penting, karena
cara seseorang berkomunikasi menentukan tingkat sukses atau gagalnya
hubungan antar manusia.
2. Tingkah laku kelompok kerja
Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan orang dalam hal hubungan
persahabatan, suatu kebutuhan yang seringkali dipuaskan oleh kelompok dalam
organisasi. Kelompok-kelompok berkembang dalam organisasi dengan dua cara,
yaitu secara formal, utamanya pada kelompok kerja; dan informal, sebagai
kelompok persahabatan atau kesamaan minat.
3. Faktor eksternal organisasi
Sejumlah faktor eksternal organisasi mempengaruhi pada organisasi tersebut.
Keadaan ekonomi merupakan faktor utama yang mempengaruhi organisasi.
Keadaan ekonomi adalah faktor utama. Di lain pihak, ledakan ekonomi dapat
mendorong penjualan dan memungkinkan setiap orang mendapatkan pekerjaan
dan peningkatan keuntungan yang besar, sehingga hasilnya menjadi lebih positif.
T. Hani Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, BFE Yogyakata, 1984.
Jay Heyzer dan Barry Render, Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2005
Assauri, Sofjan, “Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi 2004”, Lembaga Penerbit
FE-UI, Jakarta, 2004
http://manajemenoperasional.com/mengapa-kita-perlu-belajar-manajemen-operasi/
http://manajemenoperasional.com/apa-sih-definisi-manajemen-operasi/
http://hamididoank.blogspot.com/2014/03/makalah-manajemen-poasionalr.html
http://umikalsum8493.blogspot.com/2014/03/peranan-manajemen-operasional-dalam.html