Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekarang ini banyak orang yang melalaikan atau tidak peduli dengan pentingnya manajemen.
Padahal dengan manajemen kita bisa mengatur segala sesuatu yang ada dalam kehidupan kita
dengan baik dan benar. Selain itu juga, dengan manajemen kita bisa menetapkan sebuah tujuan yang
akan kita capai dimasa depan dan bisa membantu kita dalam mengambil keputusan yang baik.
Contoh pentingnya manajemen dalam kehidupan sehari-hari adalah memanajemen kegiatan
kita sehari-hari, seandainya kita tidak memanajemen kegiatan kita maka semua kegiatan kita akan
berantakan. Contoh lainnya adalah memanajemen keuangan kita, seandainya kita tidak memanajemen
keuangan kita maka kita akan selalu kehabisan uang dan tidak akan cukup untuk kehidupan sehari-
hari.

B. Rumusan Masalah
1. Arti dan Pentingnya Manajemen
2. Hubungan Administrasi dan Manajemen
3. Inti Manajemen
4. Tujuan Manajemen
5. Proses Manajemen
6. Perkembangan Pemikiran Manajemen

C. Tujuan
Untuk Mengetahui Arti dan Pentingnya Manajemen, Hubungan Administrasi dan Manajemen,
Inti Manajemen, Tujuan Manajemen, Proses Manajemen, dan Perkembangan Pemikiran Manajemen.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti dan Pentingnya Manajemen


Sebelum membahas peran penting manajemen dalam kehidupan sehari-hari, akan lebih baik
kita mengerti dahulu arti dari manajemen itu sendiri.
Istilah manajemen mempunyai asal usul dalam kamus A Concise Etimological Dictionary of the
English Language ada disebutkan kata “manage” dan kata tersebut sama dengan “manege”. Tentang
“manage” dalam kamus tersebut diartikan sebagai “government of a horse control administration” yang
dikenal pada bahasa Perancis, Italia dan Latin yang mengalami perkembangannya terakhir menjadi:
management dan diindonesiakan menjadi “manajemen”. Selain itu, banyak istilah/term yang dikenal
sebagai peng-ganti/pengindonesiaan manajemen yaitu “tatapimpinan”, “kepimpinan”,
“ketatalaksanaan”, “tatapenyelenggaraan”, “pembinaan”, “pengurusan”, “penguasaan”, “pengendalian”,
“pengelolaan”, dan sebagainya.
Selain itu, ada pula yang mempergunakan kata “managemen” (tanpa “T”) sepertinya Sukarno
K dengan judul bukunya Dasar-dasar Managemen (1981). Handayaningrat dengan judul bukunya
Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Managemen (1985). Juga ada yang mempergunakan dengan
menulis sesuai ucapannya “Menejemen”, sepertinya Wursanto dengan judul bukunya Dasar-dasar
Menejemen Umum (1983) Komaruddin dengan bukunya yang berjudul Menejemen Kantor (1981).
Begitupun pada saat masih bersifat diktat buku ini ditulis dengan judul Menejemen: Dasar, Orientasi
Umum dan Fungsi.
Disini tidak lagi menggunakan penulisan Menejemen karena sudah ada pembakuan istilah
asing ke dalam Bahasa Indonesia yaitu “management” dibakukan jadi “manajemen”. Begitu pun kata
manajer yang diterjemahkan dengan pimpinan, dalam kaidah bahasa Indonesia adalah tidak tepat.
Pimpinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan hasil memimpin, sedangkan manajer adalah
orang yang mengatur atau orang yang berwewenang dan bertanggungjawab membuat rencana,
mengatur, memimpin dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai, sasaran tertentu. Jadi,
apabila yang dimaksudkan adalah personifikasinya, maka tidak lagi menggunakan kata pimpinan,
melainkan “manajer”. Dan ini sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:p.624)vv
Bebrapa istilah yang sekaitan dengan manajemen, yaitu: manajer, manajerial, dan managing.
Manajer adalah “orang” yang mengatur pekerjaan atau kerja sama yang baik dengan menggunakan
orang pelaksana untuk mencapai sasaran/tujuan tertentu. Manajerial adalah yang berhubungan
dengan manajer. Pelaksanaan kegiatan manajemen disebut dengan “managing”.
Untuk lebih memahami manajemen, berikut ini dikemukakan beberapa definisi manajemen
dari para pakar sebagai bahan perbandingan antara satu dengan lainnya, yaitu:
1. Koontz and O. Donnel (1972) “Management is getting thing done through the efforts of other
people” (Manajemen adalah terlaksananya pekerjaan melalui orang-orang lain). Kalau ada suatu
pekerjaan yang dilakukan tanpa melalui orang-orang lain, jadi langsung kepada materi kerja
bukanlah manajemen.
2. Millet (1954) “Management is the process of directing and fasilitating the work of people organized
informal group to achieve a desire goal” (Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan
pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh
tujuan yang diinginkan).
3. Tead (1957) “Management is the process and agency which direct and guides the operations of an
organization in the realizing of estabilished aims” (Manajemen adalah proses dan perangkat yang
mengarahkan serta membimbing kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan).
4. Davis (1951) “Management is the function of the executive leadership any where” (Manajemen
adalah fungsi dari setiap kepemimpinan eksecutif di mana pun)
5. Kimball and Kimball (1951) “Management embraces all duties and function that pertain to the
initiation of an enterprise, its financing, the establishment of all major policies, the provision of all
necessary equipment, the outlining of the general form of organization unde which the enterprise is
to operate, and the selection of the principal officer” (Manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi
yang meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar
kebijaksanaan, penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi
serta pemilihan para pejabat terasnya)
6. Terry (1960) “Management is distinct process consisting of planning, organizing, actuating,
controlling, utilizing in each bath science and art, and followed in order to accomplish predetermined
objectives” (Manajemen adalah proses yang khas terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan dengan pemanfaatan berbagai bidang baik ilmu maupun seni, agar
dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya)
7. Abdulrachman (1971) “Manajemen sebagai kegiatan untuk menca-pai sasaran dan tujuan pokok
yang telah ditentukan dengan menggu-nakan orang-orang pelaksana”
8. Soedjadi (1989) “Manajemen adalah proses kegiatan seorang manajer yang harus dilakukan
dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang ilmiah maupun praktis untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan dengan melalui kerja sama manusia dan dengan pemanfaatan sumber-
sumber serta waktu yang tersedia untuk itu”
9. The Liang Gie (1972) “Manajemen adalah segenap perbuatan meng-gerakkan sekelompok orang
dan mengarahkan segala fasilitas dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu”Dari pengertian-pengertian diatas, kita menjadi mengerti bahwa manajemen sangat penting
sekali dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa aspek manajemen yang perlu kita lakukan dalam
kehidupan sehari-hari antara lain yaitu:
Apabila definisi-definisi tersebut dibandingkan satu sama lain, dapat disimpulkan bahwa:
1. Manajemen mutlak diperlukan dalam setiap bidang kegiatan pencapaian tujuan yang melibatkan 2
orang atau lebih
2. Manajemen sebagi seni (arts) dnn ilmu pengetahuan ( x )
3. Manajemen adalah suatu proses kegiatan usaha kearah pencapaian tujuan tertentu dengan melalui
kerja sama orang lain serta dengan pemanfaatan sumber-sumber lain yang tersedia untuk itu
4. Manajemen dipergunakan untuk usaha kelompok (kolektiivitas orang) dan bukan untuk individu
(perseorangan) tertentu
5. Tujuan merupakan sasaran manajemen. Artinya, manajemen berhu-bungan dengan penentuan dan
pencapaian dari berbagai tujuan itu.
6. Manajemen sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan dan bukanlah suatu tujuan. Dalam mencapai
tujuan, selalu terdapat pernyataan pikiran, perasaan, kemauan, tenaga, bahan-bahan, alat-alat dan
penggunaan waktu serta ruangan.
7. Manajemen suatu hal yang ada karena dapat dilaksanakan dan dicapai, kepandaian yang dimiliki
dapat dipupuk dan ditingkatkan
8. Manajemen itu tidak berwujud, tidak nyata, hanya dapat dilihat hasil-hasilnya berupa keteraturan,
pegawai-pegawai yang berpengetahuan serta mengerti akan tugasnya masing-masing, moral yang
tinggi dan hasil pekerjaan yang sangat memuaskan.
9. Karena manajemen berurusan dengan penentuan dan pencapaian tujuan baik bersama-sama
maupun melalui kegiatan-kegiatan orang lain, maka manajemen itu terdapat hampir dalam segala
bidang kegiatan manusia, seperti halnya di dalam kegiatan rumah tangga, sekolah, kantor
pemerintah ataupun swasta, perkumpulan pelajar ataupun mahasiswa, rumah sakit, perusahaan,
bank, koperasi, perkumpulan olahraga, kegiatan kesenian, kegiatan-kegiatan kenegaraan,
kemiliteran dan sebagainya
10. Manajemen merupakan suatu pengertian yang umum. Dia tersusun dari fungsi-fungsi tertentu yang
merupakan suatu kegiatan yang universal, maksudnya meskipun manajemen itu diterapkan pada
berbagai bidang yang berlainan; namun pengertian asas/prinsip dan fungsinya adalah sama,
misalnya: pada bidang manajemen kepegawaian, manajemen keuangan, manajemen pemasaran,
manajemen pembukuan/akuntansi, manajemen perkantoran, manajemen pendidikan, manajemen
per-modalan, manajemen pengangkutan dan sebagainya.

Unsur manajemen adalah sesuatu yang menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk
manajemen. Sesuai dengan pengertian manajemen yaitu suatu kegiatan usaha kearah pencapaian
tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain serta dengan pemanfaatan sumber-sumber lain
yang tersedia untuk itu, maka unsur-unsur manajemen, meliputi:
1. Manusia (manusia pemimpin, manusia pelaksana dan/atau manusia objek pelaksana).
2. Tujuan yang hendak dicapai sebagai pegangan titik pengarahan
3. Wadah yakni badan/organisasi sebagai tempat orang-orang melakukan usaha kerja sama
4. Alat atau srana untuk mencapai tujuan
5. Kegiatan/aktivitas seperti perencanaan, pengorganisasian, pengge-rakan, dan lain sebagainya.

Siswanto, (2014: 2) juga mengemukakannya dengan menggunakan istilah elemen seperti


pada Tabel berikut :
No. Elemen Dasar Deskripsi Spesifikasi

1. Elemen Sifat a. Manajamene sebagai suatu seni


b. Manajemen sebagai suatu ilmu
2. Elemen fungsi a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pemotivasian
e. Pengendlian
3. Elemen sasaran /objek a. Orang/anusia
b. Meknisme kerja
4. Elemen Tujuan a. Sasaran (objective)
b. Maksud (purpose)
c. Misi (mission)
d. Batas Waktu (deadline)
e. Syandar (standard)
f. Targe
g. Jatah (quota)

Pada dasarnya manajemen itu penting, sebab:


1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas,
dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
2. Erusahaan akan berhasil baik, jika manajemen diterapan dengan baik
3. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki.
4. Manajemen yang baik akan mengurangi pemborosan –pemborosan
5. Manajemen menetapkan tujuan dan usaha untuk mewujudkan dengan memanfaatkan saranab
dalam proses manajemen tersebut.
6. Manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan.
7. Manajemen mengakibatkan pencaapaian tujuan secara teratur.
8. Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.
9. Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerja sama sekelompok orang.

Manajemen Waktu
kita harus memanajemen waktu karena jika tidak memanajemen waktu maka kita akan banyak
membuang waktu untuk hal-hal yang tidak penting dan tidak berguna dan Orang yang tidak dapat
memanfaatkan waktunya dengan baik, ia seolah-olah dikejar-kejar waktu, tidak bisa mewujudkan
tujuannya, dan apabila dia melakukan suatu pekerjaan, hasilnya tidak akan maksimal karena dilakukan
dengan tergesa-gesa.
Berikutnya dalam hal menyempatkan waktu untuk berkumpul keluarga. Hal ini akan
menimbulkan suatu efek positif baik untuk anak ataupun orang tua. Salah satunya, orang tua tidak
hanya terus-menerus sibuk dalam pekerjaannya. Ia harus mampu menjaga keseimbangan tubuhnya
dalam hal kesehatan. Luangkanlah waktu istirahat untuk berkumpul bersama keluarga karena sejatinya
obat dari rasa lelah adalah indahnya kebersamaan bersama keluarga. Dan seorang anak pasti
membutuhkan kasih sayang serta perhatian dari orang tuanya. seorang anak perlu mendapatkan
motivasi dari orang tua dengan cara pemberian ilmu baik duniawi maupun akhirat agar seimbang serta
motivasi untuk dapat mencapai apa yang dicita-citakan oleh seorang anak. Hal ini membuktikan bahwa
manajemen waktu sangat penting bagi kehidupan sehari-hari.

Manajemen Keuangan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang tidak bisa mengatur keuangannya terlebih lagi
uangnya sendiri. Maka dari itu manajemen sangat sekali diperlukan khususnya dalam keuangan untuk
bisa merencanakan jumlah uang yang dimiliki digunakan untuk keperluan yang jelas dan pasti. Apabila
kita tidak memanajemen keuangan kita maka akan terjadi pemborosan, dengan menghambur-
hamburkan uangnya untuk kepentingan atau hal-hal yang tidak berguna. Dan memanajemen
keuangan harus di terapkan agar pemasukkan yang didapat dari bekerja dapat mencukupi kehidupan
kita. Apabila manajemen keuangan tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maka yang akan
terjadi pengeluaran yang berlebihan dan tak mencukupi kehidupan kita.

Manajemen Berorganisasi
Dalam organisasi kegiatan manajemen sangat penting. Manajemen dalam organisasi
merupakkan sesuatu hal yang sangat penting dilakukan.
Kantor merupakan salah satu organisasi yang menggunakan manajemen. Pengertian kantor
sendiri adalah keseluruhan ruang yang menjadi tempat pelaksanaan kegitan tata usaha, kegiatan
manajemen, tugas pimpinan lainnya dalam sebuah organisasi. Dalam kantor perlu di bentuk kegiatan
manajemen. Manajemen disini bukan hanya tentang keuangan melainkan tentang penjadwalan para
pekerja di kantor tersebut.
Keuangan dalam perkantoran harus di manajemen agar dapat mengatur semua pemasukan dan
pengeluaran yang terjadi dalam kantor tersebut. Apabila manajemen keuangan tidak dilakukan akan
terjadi pembangkrutan kantor karena tidak adanya pencatatan rmembentuk sekelompok karyawan.
Oleh karena itu Manajemen keuangan merupakan kegiatan yang paling penting dalam perkantoran.
Karena keuangan adalah tujuan orang melakukan perkantoran.
Manajemen perjadwalan atau manajemen jadwal para karyawan yang bekerja di kantor tersebut
harus dilakukan untuk mengatur pekerjaan para karyawan kantor. Tanpa adanya penjadwalan kantor
tidak dapat berjalan karena tidak adanya jam kerja untuk karyawan kantor tersebut. Selain mengatur
jadwal karyawan kantor perlu juga mengatur bagian bagian untuk mendifisikan pekerja- pekerjanya.
Jadi, kita harus memanajemen dalam melakukan segala sesuatu didunia ini. Karena semua
yang dilakukan perlu adanya manajemen agar dapat terlaksana dengan baik. Walaupun
memanajemen sangat sulit dilakukan karena setiap manusia terkadang ingin bebas melakukan hal
yang mereka inginkan tanpa adanya konsep apa yang harus dilakukannya dan merasa bosan bahkan
sungkan untuk menepati manajemen jadwal yang sudah dibuat.
Namun dengan tekad akan mengubah diri dan tekad ingin menjadi lebih baik, kita bisa
memanejemen apa yang perlu dilakukan tanpa adanya rasa ingin bebas dan bisa terus menepati
jadwal yang kita buat dan jika kita sudah terbiasa kita akan merasakan manfaatnya. Manfaatnya yang
kita rasakan yaitu:
1. Kita bisa lebih menghargai waktu
2. Kita bisa mengatur keuangan dalam keseharian dengan baik dan benar
3. Senantiasa melakukan inovasi atas kegiatan sehingga kita hidup kita lebih teratur.
4. Dengan manajamen segala kegiatan yang dilakukan hasilnya akan baik
5. Meningkatkan kesadaran kita akan ancaman eksternal sehingga kita akan terbiasa mempersiapkan
rencana lain atas kejadian yang tidak diinginkan dari faktor luar.

B. Hubungan Administrasi dan Manajemen


Pandangan sarjana Barat atau sarjana Luar Negeri, terutama hampir semua sarjana
administrasi menyatakan bahwa administrasi lebih luas daripada manajemen. Tetapi memang ada pula
pendapat yang mempersamakan, bahkan ada yang sebaliknya yaitu memandang manajemen lebih
luas daripada administrasi.
Pada saat sekarang ini, para sarjana seperti: Ralph Currier Davis, John Robert Beisshline,
Harold Koontz, John M. Ffiffner, William R. Spriegel, The Liang Gie, Sondang P. Siagian dan masih
banyak pakar/ahli administrasi lainnya yang mengatakan bahwa “administrasi” itu lebih luas daripada
manajemen”.
Sheldom (Atmosudirdjo, 1975) menyatakan bahwa “Administration is the function in industry
concerned in the determination of the corporate policy, the coordination of finance, production and
distribution, the settlement of the compass of the organization and the ultimate control of the executive.
Management proper is the function in industry concerne in the execution of policy, within the limits set
up by administration, and the employment of the organization for the particular objects set before it.”
(Administrasi di dalam suatu usaha adalah fungsi yang menentukan kebijaksanaan perusahaan,
koordinasi finansial, produksi dan distribusi, penentuan arah jalannya organisasi, pengawasan tertinggi
terhadap eksekutif. Manajemen adalah fungsi yang melaksanakan kebijaksanaan (policy), di dalam
batas-batas yang ditentukan oleh administrasi dan penggunaan dari organisasi untuk tujuan tertentu
yang ditetapkan untuk itu).
Schroef (1966) mengemukakan bahwa: administrasi merupakan bagian konstitusi dari manajer
sedangkan manajemen merupakan bagian pelaksanaan dari manajer. Administrasi sangat besifat
menentukan sedang manajemen terutama bersifat pelaksanaan. Administrasi menguraikan tentang
tujuan umum, menetapkan kebijaksanaan penting, merumuskan rencana umum dari berbagai
prosedur, meresmikan berbagai program yang luas dan menyetujui proyek-proyek utama yang
termasuk program umum.
Atmosudirdjo (opcit) merumuskan bahwa administrasi adalah membuat segala sesuatu (yang
harus diputuskan sebagai objectives, policies, dan rencana-rencana yang harus bersifat menyeluruh,
over-all, semesta, pangkal dasar) diolah dan dipersiapkan oleh staff, dilaksanakan dan
diselenggarakan oleh para manajer, dan secara sesempurna-sempurnanya dikendalikan dan diawasi
oleh suatu sistem informasi dengan kantor sebagai pusat informasinya. Dan manajemen adalah:
segala sesuatunya yang telah ditetapkan oleh administrasi tercapai melalui daya-upaya orang-orang
yang bekerja sama secara “team” atau organisasi.
Di tempat lain, Atmosudirdjo menulis bahwa administrasi itu adalah pengendalian dari suatu
badan usaha secara keseluruhan, secara semesta, secara menyeluruh, tanpa menitikberatkan pada
salah satu unsur yang tertentu. Sedangkan manajemen adalah pengendalian dari badan usaha
tersebut melalui salah satu unsur terutama dengan menitikberatkan pada unsur manusia.
Siagian (opcit) mengemukakan bahwa manajemen merupakan inti dari administrasi, karena
manajemen merupakan alat pelaksana utama dari administrasi. Dengan perkataan lain bahwa
administrasi dan manajemen tidak dapat dibedakan. Apabila dilihat dari segi fungsinya, administrasi
mempunyai dua tugas, yaitu: (1) menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai, (2) menentukan
kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi. Sebaliknya manajemen pada hakekatnya
berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan
sesuai batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Tujuan yang
ditentukan oleh manajemen hanya bersifat departemental atau sektoral dan di bidang penentuan
kebijaksanaan hanya bersifat khusus ataupun bersifat pelaksanaan.
The Liang Gie (opcit) mengemukakan bahwa administrasi (adminis-tration) adalah rangkaian
perbuatan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Rangkaian perbuatan yang disebut administrasi itu banyak sekali macamnya sebagai unsur
administrasi. Walaupun demikian dapat dibedakan dalam delapan macam unsur umum yang
merupakan subkonsep administrasi yaitu: organisasi, manajemen, komunikasi, informasi, personalia,
finansial, materi, dan relasi publik. Manajemen sebagai subkonsep administrasi yaitu rangkaian
kegiatan penataan yang berupa penggerakan orang-orang dan pengarahan fasilitas kerja agar tujuan
kerja sama benar-benar tercapai
Dari pengertian di atas jelaslah hubungan antara manajemen dengan administrasi yang dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Dalam penerapan administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan hanya kegiatannya yang
dapat dibedakan.
2. Administrasi bersifat konsep, menentukan tujuan dan kebijaksanaan umum secara menyeluruh.
Sedangkan manajemen sebagai subkonsep, bertugas melaksanakan semua kegiatan untuk
mencapai tujuan dan kebijaksanaan yang sudah tertentu pada tingkat administrasi.
Administrasi lebih luas daripada manajemen, karena manajemen sebagai salah satu unsur
dan merupakan inti dari administrasi. Manajemen sebagai inti administrasi merupakan alat pelaksana
utama dari administrasi. Manajemen tidak melaksanakan sendiri kegiatan yang bersifat operasional,
melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut “bawahan”.
Jadi dengan manajemen administrasi akan mencapai tujuannya.
C. Inti Manajemen
Uraian hubungan antara administrasi dengan manajemen terdapat salah satu kesimpulan
bahwa manajemen merupakan inti dari administrasi karena manajemen merupakan alat pelaksana
utama dari administrasi. Manajemen tidak melaksanakan sendiri kegiatan yang bersifat operasional,
melainkan mengatur berbagai tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut “bawahan”.
Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai inti manajemen:
1. Dimock & Koening (1960) “Leadership is the key to management (Kepemimpinan adalah inti dari
manajemen)
2. Siagian (1981) mengemukakan “kepemimpinan merupakan inti dari manajemen karena
kepemimpinan merupakan motor penggerak dari semua sumber-sumber dan alat-alat ( resources)
yang tersedia bagi suatu organisasi.”
3. Sukarno (opcit) yang mengisahkan sebuah buah-buahan yaitu kulitnya diumpamakan dengan
administrasi, dagingnya diumpamakan dengan manajemen, dan bijinya adalah kepemimpinan. Apa
yang mula-mula sekali dilihat terhadap buah-buahan itu adalah kulitnya, setelah dikupas barulah
didapat dagingnya dan itulah yang menentukan manis pahitnya dari buah-buahan itu bila dimakan.
Kalau dagingnya sudah dimakan, maka dilihatlah bijinya. Demikian pula halnya dengan
manajemen, maka yang pertama-tama disoroti adalah kulit luarnya “administrasi” kemudian intinya
yaitu “manajemen” selanjutnya bertemu dengan inti dari manajemen disebut dengan
“kepemimpinan (leadership)”
Atas dasar keterangan di atas, orang akan dengan mudah menarik suatu simpulan analog. Jadi
kalau dengan demikian halnya, maka kalau manajemen telah diperoleh berarti administrasi (kulit)
dan kepemimpinan (biji) dibuang. Sepintas lalu anggapan itu memang benar, tetapi kalau hal
tersebut dipikirkan secara dalam ditinjau dari sudut botani persoalannya akan jadi lain.
Contoh: kulit dikupas dan dibuang maknanya tidak lain adalah untuk pupuk/menjadi rabuk, biji
diambil dan dibuang maknanya adalah disebar/dipencar untuk kemudian tumbuh dan membuah.
Demikian pula halnya dengan administrasi dan kepemimpinan. Analog dengan hal tadi maka baik
tidaknya buah itu nanti sangat bergantung pada kualitas bijinya. Kaitannya dengan manajemen,
maka baik tidaknya manajemen bergantung pada baik tidaknya kepemimpinan dan seterusnya.
Untuk lebih jelasnya analog dari pendapat Soekarno K ini dapat dilihat pada gambar:
Administrasi Kulit

Manajemen Daging
Kepemimpinan Biji

Anda mungkin juga menyukai