Anda di halaman 1dari 48

BAB I

DEFINISI MANAJEMEN

1.1. Definisi Manajemen Menurut Beberapa Ahli

Pengertian manajemen secara etimologi, manajemen berasal dari bahasa

Latin/Italia “manus”,”mano” yang artinya tangan, “agere” yang artinya

bertindak dan “maneggiare” yang artinya ditangani. Sedangkan dari Prancis

kuno mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi “management” yang

memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Sedangkan menurut beberapa ahli, Manajemen memiliki banyak definisi.

Manajemen menurut R.Terry adalah suatu proses unik dan khas yang terdiri

atas tindakan perencanaan, pengorganisasian, serta penggerakan dan

pengendalian yang dilakukan guna menentukan arah serta mencapai tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya melalui pemanfaatan SDM serta sumber

daya lain. Manajemen menurut Mary Parker Follet adalah seni, karena untuk

melakukan/menyelesaikan pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh orang lain

membutuhkan keterampilan tertentu. Menurut G.R. Terry suatu kerangka

kerja/proses yang membutuhkan pengarahan dan bimbingan suatu kelompok

orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi yang nyata. Manajemen

menurut Ricky W. Griffin adalah proses perencanaan / planning,

pengorganisasian, serta pengontrolan setiap sumber daya yang ada guna

mencapai tujuan ataupun goals yang telah ditentukan dengan efektif dan

efisien. Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan rencana yang ada,

1
dan efisien berarti dilaksanakan dengan benar dan terorganisis yang sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan.

“Management is the attainment of organizational goals in an effective and

efficient manner through planning organizing leading and controlling

organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti

bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg efektif

dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan

sumber daya organisasi. (Daft 2002:4)

“One or more managers individually and collectively setting and

achieving goals by exercising related functions (planning organizing staffing

leading and controlling) and coordinating various resources (information

materials money and people)”. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti

bahwa manajemen merupakan satu atau lebih manajer yang secara individu

maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dengan

melakukan fungsi terkait (perencanaan, pengorgnisasian, penyusunan staf,

pengarahan, dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya

(informasi material uang dan orang). (Plunket dkk.2005:5)

“The process of administering and coordinating resources effectively and

efficiently in an effort to achieve the goals of the organization.” Pendapat

tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa manajemen merupakan proses

mengelola dan mengkoordinasi sumber daya sumber daya secara efektif dan

efisien sebagai usaha utk mencapai tujuan organisasi. (Lewis dkk.2004:5)

Manajemen mempunyai peranan penting dalam kehidupan, karena

manajemen adalah untuk membentuk seseorang menjadi lebih baik, dan

2
manajemen juga untuk memberikan pengawasan, pengetahuan, serta

pengorganisasian, baik untuk atasan, bawahan didalam organisasi, maupun

untuk diri sendiri dalam kehidupan sehari – hari. Manajemen juga di artikan

sebagai ilmu karena manajemen sangat dibutuhkan untuk bekal ketika menjadi

seorang pemimpin kelak baik pemimpin perusahaan, oraganisasi dan

sebagainya. Jadi manajemen sebagai ilmu adalah cara untuk membekali diri

kita menjadi seorang pemimpin.

Di samping alasan di atas, manajemen termasuk sebagai ilmu karena

memenuhi syarat-syarat sebagai ilmu yaitu:

a. Tersusun secara Sistematis dan Teratur

Manajemen memiliki serangkaian tahap kegiatan fungsi secara berkaitan

mulai dari menentukan sasaran sampai berakhirnya sasaran atau tercapainya

tujuan. Dalam hal ini, beberapa pakar mengklasifikasikan dengan berlainan

pendapat, namun pada hakikatnya meliputi perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengawasan.

b. Objektif Rasional sehinga dapat Dipelajari

Mengenai objek manajemen, yaitu, apa yang menjadi sasaran atau

kajian penyelidikan manajemen. Sebagai objek adalah “manusia” itu

sendiri. Tetapi bukan manusia pada umumnya melainkan manusia dalam

usaha kerja sama. Sebagai usaha kerja sama itu tidak bisa dengan dirinya

sendiri akan tetapi melalui orang lain. Jadi objek manajemen adalah

manusia dalam hal ini cara memanfaatkan orang-orang untuk mencapai

suatu tujuan. Tujuan di sini adalah tujuan yang hendak dicapainya sesuai

3
dengan bidang kegiatannya, sepertinya: bidang keuangan, bidang pema-

saran, bidang perkantoran, bidang akuntansi dan semacamnya.

c. Dapat Dijadikan suatu Teori

Di sini teori manajemen tidak diragukan lagi karena sudah dipelajari dan

dikembangkan melalui lembaga pendidikan dan pelatihan dengan

manajemen merupakan salah satu mata pelajaran yang dicantumkan dalam

kurikulum bahkan terdapat jurusan yang disebut dengan jurusan

“manajemen”.

Manajemen sebagai suatu seni, di sini memandang bahwa di dalam

mencapai suatu tujuan di perlukan kerja sama dengan orang lain, bagaimana

cara memerintah dan mengatur orang lain agar dapat bekerja sama untuk

mencapai suatu tujuan. Pada hakikatnya kegiatan manusia pada umumnya

adalah managing (mengatur) dan untuk mengatur disini diperlukan suatu

seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan

bersama. Jadi, manajemen di pandang sebagai seni oleh Follet karena

manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain

menjalankan dalam tugas. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

manajemen mencakup keduanya, baik sebagai ilmu maupun sebagai seni.

Berarti juga, supaya seseorang dapat menjadi manajer atau pemimpin yang

baik, di samping harus memiliki pengetahuan tentang ilmu manajemen, juga

harus memiliki seni manajemen.

Pengertian manajemen di atas mencakup beberapa kata kunci:

a. Merupakan sebuah proses kegiatan,

4
b. Kegiatan terdiri dari merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan

mengendalikan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu

c. Dapat melibatkan satu individu ataupun kelompok

d. Merupakan sebuah kegiatan yang mengandung unsur ilmu dan seni

Dari definisi di atas, dapat kami simpulkan manajemen adalah suatu proses

kegiatan yang melibatkan unsur seni dan ilmu dimulai dari kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian untuk mencapai

tujuan tertentu secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber daya

yang ada. Manajemen tidak hanya terjadi dalam suatu organisasi tetapi bisa juga

dilakukan oleh individu. Bila dalam sebuah organisasi maka harus ada seorang

yang biasa disebut manajer yang mengatur dan mengkoordinasikan jalannya

proses kegiatan tersebut agar tujuan organisasi dapat berjalan sesuai harapan dan

tidak keluar dari jalur yang telah ditentukan.

Gambar 1.1 Manajemen

5
1.2. Perbedaan manajemen dengan administrasi

Garis batas antara manajemen dan administrasi sangat tipis dan tidak jelas.

Mereka kelihatannya serupa, tetapi sangat berbeda satu sama lain.

Administrasi berarti proses mengelola keseluruhan organisasi secara efektif.

Manajemen adalah tindakan menyelesaikan pekerjaan melalui yang lainnya.

Kita sering kali mudah bingung antara keduanya. Namun, titik perbedaan

utama antara keduanya adalah bahwa manajemen dapat

dipertanggungjawabkan terhadap administrasi.

Dalam Bahasa Inggris kata Administrasi dan Manajemen digunakan dalam

konteks dan beberapa variasi pengertian. Dalam beberapa konteks keduanya

mempunyai persamaan arti dengan kandungan makna to control yang berarti

mengatur dan mengurus. Dalam kamus Hornby (1984) kata administration

diartikan sebagai management of affairs (pengelolaan urusan), dan kata

management diartikan sebagai control atau handle (mengatur atau

mengurus). Dengan mengesampingkan pro-kontra perbedaan antara

administrasi dan manajemen, yang jelas keduanya mengacu kepada

bagaimana mengelola suatu urusan (affairs).

Di Indonesia terdapat dua opini mengenai perbedaan manajemen dengan

administrasi yaitu sebagai berikut:

a. Manajemen tidak sama dengan administrasi

1) Menurut Herman Finer, administrasi adalah seni manajemen.

Sedangkan manajemen hanya mengelolah hal yang berhubungan

dengan sumber daya saja, yang pada dasarnya hanya merupakan bagian

dari pekerjaan administrasi.

6
2) Menurut Samuel Levey and Paul Loomba, the job administration as

only carrying out the policy which has been set while the job

management is sets policy. (Administrasi hanya melaksanakan

kebijakan yang telah dirumuskan atau ditetapkan oleh manajemen.)

b. Manajemen sama dengan administrasi

1) A.F. Stoner (2006)

Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengendalian, aktivitas anggota organisasi, dan kegiatan yang

menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditentukan.

2) Daft (2003)

“Management is the attainment of organizational goals in an effective

and efficient manner through planning organizing leading and

controlling organizational resources”. (Manajemen merupakan

pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien lewat

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber

daya organisasi.)

3) Plunkett (2005)

“One or more managers individually and collectively setting and

achieving goals by exercising related functions (planning organizing

staffing leading and controlling) and coordinating various resources

(information materials money and people)” (Manajemen merupakan

satu atau lebih manajer yang secara individu maupun bersama-sama

menyusun dan mencapai tujuan organisasi dengan melakukan fungsi-

7
fungsi terkait (perencanaan, pengorgnisasian, penyusunan staf,

pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber

daya (informasi, material, uang dan orang).

4) Mary Parker Follet yang dikutip oleh Handoko (2000)

“art of getting things done through people”. (manajemen merupakan

seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.)

5) Peter F. Drucker (1954)

Manajemen dapat didefinisikan sebagai sebuah proses yang dilakukan

oleh suatu individu atau lebih, untuk mengkoordinasikan berbagai

aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bisa dicapai apabila

satu individu bertindak sendiri.

8
BAB II

FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi manajemen merupakan sejumlah kegiatan atau peran yang meliputi

berbagai jenis pekerjaan yang digolongkan dalam suatu kelompok sehingga

membentuk suatu kesatuan yang administrtif. Oleh sebab itu fungsi manajemen

penting untuk dapat mencapai tujuan tetentu dalam sebuah organisasi.

2.1. Pengertian Fungsi Manajemen

Menurut Longman Business English Dictionary (2007),

“Function is the purpose for which something is made or used, or the job that

someone does any role”.

Menurut kelompok kami fungsi merupakan suatu tujuan yang digunakan atau

dibuat untuk melakukan suatu pekerjaan dengan berbagai peran agar tujuan yang

telah direncanakan dapat tercapai.

Menurut William H Newman (2000), manajemen adalah fungsi yang

berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain. Berdasarkan

definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu hubungan

yang terbentuk untuk mencapai tujuan melalui interaksi atau kerja sama dengan

orang lain.

Menurut definisi diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi manajemen adalah

elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang

akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai

tujuan.

9
2.2. Pentingnya Fungsi Manajemen

Manajemen berguna untuk pengawasan yang akan sangat menentukan

apakah akan terjadi kemajuan dalam mencapai tujuan sesuai dengan apa yang

telah direncanakan.

Fungsi manajemen dibutuhkan dalam organisasi untuk memudahkan

pencapaian tujuan organisasi, yaitu dengan melalui pengelolaan yang baik,

diawali dengan perencanaan sehingga dapat mengoptimalkan sumber daya

yang dimiliki, selain itu dengan fungsi manajemen membuat organisasi lebih

efektif dan efisien dalam pengambilan keputusan dan melalui manajemen yang

baik, proses pencapaian tujuan akan terlaksanan secara teratur dan sistematis

(fungsi planning dan organizing), tujuan menjadi lebih jelas dan terarah

(staffing, directing, dan coordinating), mengurangi resiko ketidakpastian

(reporting), membantu pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien (budgeting),

serta adanya aktivitas pengawasan (evaluating).

Berdasarkan hasil diskusi, kami menyimpulkan bahwa pentingnya fungsi

manajemen adalah untuk pengelolaan sumber daya yang dimiliki secara

optimal, dan dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan pengorganisasi

lebih efektif, efisien, serta organisasi dapat melakukan kegiatan organisasi

secara terarah,teratur, dan sistematis untuk mendapatkan keuntungan maupun

mencapai tujuan organisasi.

10
2.3. Unsur Fungsi Manajemen

Menurut Koontz dan O'Donnell membagi fungsi manajemen menjadi 5

fungsi yaitu planning, organizing, staffing, directing dan controlling.

Ilmuwan Luther Gulick dan L. Urwick menggambarkan 7 fungsi

manajemen yang disingkat dengan POSDCORB. Dimana POSDCORB

tersebut yaitu Planning, Organizing, Directing, Staffing, Coordinating,

Reporting dan Budgeting. Kemudian ilmuan Enaohwo dan Eferakeya

memberikan fungsi E yang berarti Evaluating dalam POSDCORB menjadi

POSDCORBE yaitu Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating,

Reporting, Budgeting dan Evaluating.

Berikut merupakan penjabaran fungsi manajemen menurut Luther Gulick

dan L. Urwick (1937):

2.3.1. Planning

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa “Planinng

is theworking out the board outline the things that need to be done and

the methods for doing them to accomplish the purpose which is set for

the enterprise”.

Menurut kelompok kami perencanaan merupakan suatu kegiatan

penetapan secara garis besar mengenai hal-hal yang perlu dilakukan

dan metode apa saja yang dijalankan guna untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapakan bersama. Perencanaan juga merupakan suatu proses

berfikir untuk mengorganisir kegiatan yang bertujuan untuk mencapai

cita-cita bersama. Dalam menyusun sebuah perencanaan harus berfikir

secara cerdas, karena dalam proses pemikiran untuk menyusun

11
perencanaan akan menciptakan dan menyempurnakan suatu rencana

yang baru dan mempunyai intergritas dengan rencana lain yaitu

menggabungkan perkiraan perkembangan dengan apa yang

direncanakan untuk menentukan langkah untuk menghadapi hal

tersebut.

Proses perencanaan meliputi beberapa tingkatan yaitu:

1. Perencanaan strategi

Meliputi penganalisian kemungkinan kesempatan dan ancaman

termasuk kekuatan dan ancaman dari organisasi untuk dapat

bersaing dilingkungan secara efektif. Perencanaan strategi memiliki

jangka waktu yang panjang yaitu lebih dari tiga tahun. Dalam

pembuatan perencanaan strategi berdasarkan pada misi organisai

dimana misi tersebut merupakan dasar landasan keberadaan

organisasi.

2. Perencanaan Taktis

Perencanaan taktis bersifat lebih konkrit dan memiliki capaian yang

spesifik yang digunakan sebagai implementasi dari perencanaan

strategi. Perencanaan taktis memiliki jangka waktu 1-3 tahun.

3. Perencanaan Operasional

Perencanaan operasional digunakan untuk mengembangkan

langkah-langkah yang spesifik yang mendukung perencanaan taktis

dan perencanaan teknis. Perencanaan operasional bersifat singkat

yaitu kurang dari satu tahun.

12
2.3.2. Organizing

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa: “The

establishment of the formal structure of authority through which work

subdivisions are arranged, definedand coordinated for the defined

objective of the organization”.

Menurut kelompok kami pengorganisasian merupakan suatu

pembentukan struktur. Dalam pembentukan tersebut subdivisi kerja

diatur, didefinisikan dan juga dikoordinasi dengan baik untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan bersama dalam organisasi.

Pengorganisasian juga merupakan suatu tindakan untuk menata ulang

satu atau beberapa elemen.-elemen.

Sesuatu dikatakan terorganisir ketika menyerupai sesuatu yang

mempunyai susunan dan penempatan yang benar. Dalam hal ini,

pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai menempatkan objek

yang berbeda pada suatu pengaturan untuk mendapatkan pencarian

yang lebih baik. Organisasi juga merupakan sekumpulan orang orang

yg terorganisir untuk mencapai suatu tujuan contohnya aktivitas bisnis

atau politik.

Fungsi dari pengorganisasian juga menggabungkan dan

mengintegrasi antara manusia, sumber daya fisik dan juga keuangan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Hal tersebut

bertujuan menggabungkan pekerja dengan tugas yang saling terkait

dengan tertib sehingga kerja organisasi dilakukan secara terkoordinasi.

13
Sehingga tugas atau usaha dari kegiatan organisasi dapat bersama-sama

kearah dan tujuan yang sama.

Organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen dapat ditinjau dari

dua sudut pandang yaitu:

1. Organisasi sebagai wadah: tempat dimana kegiatan-kegiatan

administrasi dan manajemen dilakukan/dijalankan dan karenanya

bersifat relatif dan statis.

2. Organisasi sebagai proses: menilai interaksi orang-orang yang ada

didalam organisasi tersebut dan karenanya bersifat dinamis.

2.3.3. Stafffing

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa: “The

whole personnel function of bringing in and training the staff and

maintaining favorable conditions of work. Both qualitative and

quantitative”.

Menurut kelompok kami Staffing merupakan proses memperoleh

tenaga kerja yang berkualitas, mengembangkan sumber daya manusia

yang ada dan memelihara tenaga kerja yang berkualitas untuk membuat

dampak positif bagi organisasi dan memelihara kondisi kerja yang

menyenangkan.

Staffing terdiri dari proses perekrutan yang mengarah pada

penyerapan tenaga kerja. Staffing termasuk perencanaan sumber daya

manusia untuk mengidentifikasi apa yang organisasi butuhkan mulai

dari jumlah karyawan yang dibutuhkan beserta atributnya (pengetahuan

dan kemampuan) untuk memenuhi persyaratan pekerjaan secara efektif.

14
Selain itu tujuan utama staffing yaitu meminimalkan kerugian dari

organisasi dengan cara melalui langkah-langkah staregis dan teknis

supaya organisasi dapat mengurani biaya ketenagakerjaan. Selain

mengurangi kerugian ketenagakerjaan staffing juga berfungsi untuk

menentukan teknik dan metode penilaian yang berguna untuk

mengidentifikasi calon yang cocok untuk pekerjaan tertentu. Staffing

memiliki beberapa subfungsi yaitu:

1. Perencanaan tenaga kerja yang mencangkup penetapan jumlah dan

jenis tenaga kerja yang dibutuhkan.

2. Rekrutmen untuk menarik jumlah yang memadai karyawan

potensial untuk mencari pekerjaan di perusahaan.

3. Pemilihan orang-orang yang paling cocok untuk pekerjaan

4. Penempatan, induksi dan orientasi.

5. Transfer, promosi, penghentian dan PHK.

6. Pelatihan dan pengembangan tenaga kerja.

2.3.4. Directing

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa: “The

continuous task of making decisions andembodying them in specific and

general orders and instructionsand serving as the leader of the

enterprise”.

Menurut kelompok kami Directing memiliki fungsi untuk memberi

petunjuk kepada tenaga kerja agar dalam melaksanakan tugas berjalan

dengan lancar dan tidak menyimpang dari program yang telah

ditetapkan, membimbing dan memotivasi tenaga kerja saat pekerjaan

15
dari atasan yang akan diberikan ke bawahan harus dijelaskan, atasan

harus memberikan arahan atau bimbingan dalam proses kinerja tenaga

kerja dan tenaga kerja akan merasa termotivasi dalam melakukan

pekerjaan sehingga tercapai kinerja yang optimal. Directing adalah

kunci dari fungsi manajemen yang akan dilakukan oleh manajer

perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan. Directing

mempunyai tiga 3 sub fungsi yaitu :

1. Motivation/Motivasi

Manajer harus menciptakan kepada bawahannya keinginan

untuk mencapai tujuan organisasi (antusias).

2. Communication/Komunikasi

Seorang manajer harus memberitahu kepada karyawan, hal

yang harus dilakukan, cara melakukannya, dan waktu

melakukannya. Ia juga diwajibkan untuk memberikan pembinaan

berkesinambungan kepada karyawan terhadap kinerja tugas mereka.

3. Leadership/Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk membangun

kepercayaan diri dan semangat karyawan serta menciptakan

dorongan dalam diri mereka untuk dipimpin. Merupakan suatu

arahan.Seorang ketua bertindak untuk membantu kelompoknya

mencapai sasaran yang dimaksud tetapi tidak kehilangan

identitasnya.

16
2.3.5. Coordinating

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa

“Interrelating the various entities and processes of the work”.

Menurut kelompok kami Coordinating merupakan suatu kegiatan

sinkronisasi dan integrasi kegiatan, tanggung jawab dan pengaturan

atau kontrol perintah untuk memastikan bahwa sumber daya organisasi

yang digunakan paling efektif untuk mengejar tujuan yang ditentukan.

Diantara pengorganisaian pemantauan dan pengendalian, koordinasi

merupakan salah satu fungsi utama manajemen.

2.3.6. Reporting

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa: “Keeping

those to whom the executive is responsible as well as subordinates

informed through records, research and inspections”.

Menurut kelompok kami Reporting merupakan pimpinan yang

bertanggungjawab tentang perkembangan dan maju mundurnya usaha

yang dipimpinnya dan kepada semua pihak yang berkepentingan

dengan usaha itu yang dimana segala sesuatunya harus dilaporkan

secara teratur. Untuk keperluan ini pemimpin harus menerima laporan

dari semua bagian yang bertanggung jawab kepadanya. Dengan

demikian reporting ini mencakup kegiatan yang luas, yaitu: pencatatan

(recording) dari berbagai kegiatan yang dilakukan dan dari semua hasil

yang telah dicapai. Jadi untuk itu diperlukan kegiatan inspeksi yang

memeriksa dan mengadakan pengecekan tentang semua keadaan dan

perkembangannya, dan riset yang diperlukan sebagai usaha pengumpul

17
data. Jadi, reporting adalah pelaporan kegiatan dari setiap kejadian

yang selalu dipertanggungjawabkan dengan didukung catatan

(Recording), penelitian dan inspeksi. Reporting merupakan fungsi

manajemen yang memegang peranan penting karena dapat menilai dan

mengevaluasi kinerja secara keseluruhan dalam memberhasilkan

kegiatan manajemen.

2.3.7. Budgeting

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa: “All that

goes with budgeting in the form of fiscal planning, accounting and

control”.

Menurut kelompok kami Budgeting merupakan salah satu proses

manajemen yang sangat penting yang berfokus dalam pengelolaan

uang. Dengan melakukan Budgeting tidak hanya tentang penganggaran

tetapi dapat melakukan perencanaan mengenai untuk apa uang akan

digunakan, menentukan secara tepat dan mengetahui terlebih dahulu

apakah akan memiliki cukup uang untuk melakukan apa yang perlu atau

inginkan. Selain itu juga dengan melakukan budgeting akan

mengetahui dari mana sumbner uang/pendapatan akan didapatkan,

perhitungan mengenai pemasukan dan pengeluaran dan juga

mengevaluasi kemajuan pencapaian tujuan keuangan.

Manfaat dari budget adalah :

1. Anggaran merupakan alat komunikasi bagi rencana manajemen

kepada seluruh organisasi.

18
2. Anggaran memaksa manajer untuk memikirkan dan merencanakan

masa depan.

3. Proses penganggaran merupakan alat alokasi sumber daya pada

berbagai bagian dalamorganisi agar dapat digunakan seefektif

mungkin.

4. Proses penganggaran dapat mengungkap adanya potensi masalah

sebelum masalah terjadi.

5. Anggaran mengkoordinasikan aktivitas seluruh organisasi dengan

cara mengintegrasikan rencana dari berbagai bagian

6. Anggaran menentukan tujuan dan sasaran yang dapat dijadikan tolak

ukur untuk mengevaluasi kinerja selanjutnya.

2.3.8. Evaluating

Luther Gulick dan L. Urwick (1937) menyatakan bahwa Fungsi

evaluasi adalah memastikan pengelolaan yang tepat dari sebuah

rencana dan urusan organisasi atau sumber daya dari organisasi. Hal

tersebut dilakukan dengan terus-menerus dengan mengkaji setiap

kegiatan usaha dan menentukan tindakan ulang yang diperlukan untuk

memastikan bahwa tujuan awal dapat diraih.

Berdasarkan uraian diatas mengenai konsep fungsi POSDCORBE dapat

diketahui fungsi tentang Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating,

Recording, Butgeting dan Evaluating. Menurut hasil diskusi kami, dengan

mengetahui fungsi serta melakukan tahap tersebut dengan benar, suatu organisasi

dapat menetapkan langkah yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

19
BAB III

PROSES MANAJEMEN

3.1. Pengertian Proses Manajemem

Proses menurut Gibson, Ivancevich, Donelly (2005)

“The process is a source of life activity in the organizational structure. While

in theory the system is the technical and administrative activities that blend to

be used as inputs transformed into outputs.”

Menurut G.R. Terry (2009)

“Management is a distinct process consisting of planning, organizing,

actuating and controlling performed to determine and accomplish stated

objectives by the use of human being and other resources.”

Menurut kelompok kami, proses manajemen merupakan siklus manajemen

yang dilakukan oleh suatu organisasi dalam merencanakan, mengorganisir

sumber daya yang ada, melaksanakan program kerja, dan mengendalikan

jalannya pekerjaan. Proses manajemen terdiri dari suatu perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan untuk mengelola suatu

organisasi atau perusahaan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yang biasa

disebut POAC.

3.2. Pentingnya Proses Manajemen

Proses manajemen menurut Andrew J. Dubrin (2008)

“A helpful approach to understanding what managers do is to regard theirwork

as a process. A process is a series of actions that achieves somethingmaking a

profit or providing a service, for example. To achieve an objective, the

manager uses resources and carries out four major managerial functions.

20
These functions are planning, organizing and staffing, Actuating, and

controlling. “

Menurut kelompok kami, proses manajemen sangat penting karena

merupakan usaha untuk membantu mencapai suatu tujuan organisasi. Manajer

mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas sumber daya yang ada dalam

organisasi yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan,

pengarahan, dan pengendalian untuk membantu kinerja organisasi agar

tercapainya suatu tujuan organisasi. Jika beberapa bagian dari organisasi

berada di jalur yang salah, manajer mengambil tindakan untuk memperbaiki

situasi.

Tahap perencanaan sebagai proses berfikir awal untuk menentukan

kegiatan yang akan dilakukandengan tujuan untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengorganisasian berarti bahwa manajer mengkoordinasikan sumber daya

manusia dan material organisasi.Actuating berarti bahwa manajer memotivasi

kepada bawahannya secara langsunguntuk membuat dampak positif bagi

organisasi. Tahapan pengendalian sebagai proses evaluasi yang digunakan

untuk memperoleh umpan balik (feed back) sebagai dasar perencanaan

selanjutnya yang digunakan untuk perencanaan kembali (replanning).

Demikian seterusnya sehingga kegiatan fungsi-fungsi manajemen tersebut

merupakan suatu siklus spiral.

21
3.3. Unsur Proses Manajemen

3.3.1. Planning (perencanaan)

Menurut George R Terry (2009)

“Planning is the selecting and relating of factand the making and using

of assumption regarding the future in the visualizationand formulation

of purposed activities believed necessary to achieve desire result”.

Menurut kelompok kami, Planning (perencanaan) adalah langkah

awal dalam proses manajemen, karena merupakan suatu kegiatan dalam

pengambilan keputusan (decisison making) dalam menentukan sasaran,

metode, waktu, dan orang yang tepat agar tercapainya tujuan organisasi.

Perencanaan merupakan suatu pekerjaan yang perlu pemikiran dan

kesanggupan melihat ke masa yang akan datang karena menyangkut

tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu

kelancaran usaha.

Menurut Stoner (2006), Perencanaan memiliki beberapa tahapan

dalam menjalankannya. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan tujuan

Menententukan apa yang dibutuhkan dan yang dinginkan oleh

organisasi.

2. Menentukan situasi sekarang

Keuangan organisasi, kemampuan organisasi, Sumber daya yang

dimiliki.

22
3. Menentukan bantuan dan Rintangan

Analisis faktor internal dan eksternal yang dapat membantu

pencapaian tujuan dan yang menimbulkan masalah.

4. Mengembangkan rencana dan seperangkat tindakan

Memilih langkah dan alternatif yang ada lalu memilih yang paling

sesuai atau menguntungkan diantara alternatif tersebut.

Selain memiliki langkah, perencanaan memiliki tipe dalam suatu

organisasi. Menurut Stoner (2006) diantaranya:

1. Rencana Strategik

Rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan yang luas, yang

menggambarkan hakikat eksistensi perusahaan.

2. Rencana operasional

Rencana yang memberi rincian tentang bagaimana rencana strategik

dilaksanakan, atau dengan kata lain rencana operasinal merupakan

kontrol dari rencana strategik. Terdapat 2 jenis rencana operasional:

a. Rencana tetap (standing plan)

Pendekatan yang dibakukan untuk menangani situasi yang

berulang kali terjadi.

b. Rencana sekali pakai (single use plan)

Dikembangkan untuk mencapai tujuan khusus dari perusahaan

yang akan dibubarkan bila tujuan telah tercapai.

3.3.2. Organizing (pengorganisasian)

Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas

pada orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan

23
kompetensi SDM yang dimiliki. Dalam organisasi biasanya diwujudkan

dalam bentuk bagan organisasi, yang kemudian dipecah menjadi

berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung

jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job Description). Semakin tinggi

suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab dan

wewenangnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan ini

merupakan keseluruhan proses memilih orang serta mengalokasikannya

sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam

organisasi, serta mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat

menjamin pencapaian tujuan program dan tujuan organisasi.

Menurut Stoner (2006), langkah dalam pengorganisasian sebagai

berikut:

1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai

tujuan organisasi. Pertama-tama tetapkan tugas organisasi secara

keseluruhan.

2. Pembagian kerja kedalam aktivitas yang secara logis dapat dilakukan

oleh seseorang atau sekelompok orang. Pembagian kerja diberikan

sesuai dengan keahlian dan mendapat beban kerja yang sama dengan

rekan kerja dalam spesifikasi yang sama.

3. Mengelompokkan aktivitas yang sama secara logis menjadi beberapa

departemen dan menyusun skema kerjasama antar departemen.

4. Menetapkan mekanisme (aturan main) untuk mengkordinasikan

pekerjaan antar anggota organisasi dalam kesatuan yang harmonis.

24
5. Membantu efektivitas organisasi dan mengambil langkah penyesuaian

untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas. Proses

pengorganisasian merupakan proses berkelanjutan sehingga

diperlukan penilaian ulang terhadap keempat langkah sebelumnya

secara periodik.

3.3.3. Actuating (penggerakan)

Geoge R. Terry (2009) menyatakan

“leadership is the relationship in which one person, the leader influenses

other to work together willingly on relatedtask to attain that which the

leader desire”.

Menurut kelompok kami, Actuating (penggerakan) meliputi

kepemimpinan dan koordinasi. Kepemimpinan yakni gaya memimpin

dari sang pemimpin dalam mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber

daya organisasi agar mengarah pada pencapaian tujuan program dan

organisasi. Sedangkan koordinasi yakni suatu aktivitas membawa orang-

orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerjasama yang

harmonis.

Menurut Geoge R. Terry (2009) ada beberapa tindakan yang harus

dilakukan oleh pemimpin dan dalam tindak kepemimpinan. Secara

umum setiap pemimpin harus melakukan kegiatan kegiatan berikut:

1. Menganalisis organisasi atau kelompok yang dipimpinnya

2. Membina struktur organisasi

3. Mengambil inisiatif

4. Mencapai tujuan organisasi

25
5. Menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi

6. Menciptakan kekompakkan

7. Menumbuhkan rasa bahagia bagi semua anggota organisasi

8. Memadukan dan mempersatukan.

Dalam setiap kepemimpinan ada 2 pola dasar kepemimpinan, yaitu

pola dasar kepemimpinan formal dan informal

1. Pola Kepemimpinan Formal

Kepemimpinan Formal ada secara resmi pada seseorang yang

diangkat dalam jabatan kepemimpinan dan berada dalam bagan

organisasi.Penerimaan dan kepemimpinan formal masih harus diuji

dalam praktek yang hasilnya tampak dalam kehidupan organisasi.

2. Pola Kepemimpinan Informal

Kebalikan dari kepemimpinan formal, kepemimpinan ini tidak

didasarkan pada pengangkatan dan tak terlihat pada hierarki dan

bagan organisasi. Keefektivannya terlihat pada pengakuan nyata dan

penerimaan dalam praktek atas kepemimpinan seseorang. Biasanya

pola kepemimpinan ini didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

a. Kemampuan memikat hati orang

b. Kemampuan membina hubungan yang serasi dengan organisasi

atau orang lain

c. Penguasaan atas arti tujuan organisasi yang hendak dicapai

d. Penguasaan tentang implikasi-implikasi pencapaian tujuan dalam

kegiatan operasional

e. Pemikiran atas keahlian tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain

26
3.3.4. Controlling (pengendalian/ pengawasan)

Controlling meliputi tindakan-tindakan untuk menetapkan standar

pelaksanaan dan pengukuran pelaksanaan, mengevaluasi pelaksanaan

kegiatan nyata, mengoreksi penyimpangan dengan membandingkannya

dengan standar yang ada. Yang terakhir adalah untuk mengambil

tindakan untuk memperbaiki kesalahan.

Stoner (2006) menetapkan 4 langkah dasar dalam proses pengendalian.

1. Menentukan standard dan metode yang digunakan untuk mengukur

prestasi

2. Mengukur prestasi kerja

3. Menganalisa apakah prestasi kerja memenuhi syarat

4. Mengambil tindakan korektif

Kegiatan yang termasuk controlling adalah evaluasi dan pelaporan.

Evaluasi merupakan suatu penilaian terhadap hasil pelaksanaan kegiatan

atau program. Dalam melakukan evaluasi haruslah menyeluruh,

mencakup capaian tujuan kegiatan, kinerja pekerja, pengetahuan pekerja,

efektifitas dan efesiensi, penganggaran dan proses kegiatan. Sedangkan

pelaporan merupakan penyampaian perkembangan hasil kegiatan atau

pemberian keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas

dan fungsi kepada pemimpin yang lebih tinggi.

27
Controlling akan mengarahkan seluruh potensi organisasi yang

terlibat agar tidak melakukan penyimpangan dalam pencapaian tujuan.

Untuk itu controlling haruslah dilakukan secara bertanggung jawab dan

dengan standar organisasi, sehingga pelaku organisasi tetap bekerja

secara maksimal dan fokus pada pencapaian tujuan organisasi.

28
BAB IV

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN

4.1 Persamaan Fungsi dan Proses Manajemen

Fungsi dan proses manajemen adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Tidak ada proses manajemen apabila tidak ada fungsi manajemen yang

mendasarinya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa persamaan antara fungsi dan

proses manajemen terletak pada peran keduanya dalam usaha mewujudkan

tujuan organisasi.

Fungsi dan proses manajemen selalu memiliki suatu perencanaan,

pengendalian, pengorganisasian, dan kepemimpinan. Sebuah keputusan yang

diambil oleh seorang manajer harus berhubunganantara fungsi dan tujuan yang

melalui suatu proses. Persamaan fungsi dan proses manajemen yang

merupakan pengendalian dalam sistem perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengendalian menuju pada peran manajer dalam

melakukan kerjanya, keduanya mengorganisir untuk mencapai tujuan.

4.2 Perbedaan Fungsi dan Proses Manajemen

Beberapa orang berpikir bahwa proses dan fungsi manajemen adalah suatu

kegiatan yang sama, tapi proses dan fungsi manajemen memiliki perbedaan

yaitu fungsi sebagai dasar dan proses adalah suatu kegiatan untuk mencapai

suatu tujuan yang sama. Berikut adalah perbedaan dari fungsi dan proses

manjemen:

29
Fungsi Manajemen Proses Manajemen

POSDCORBE POAC

 Planning: Pemikiran yang  Planning : Menetapkan tujuan, dan

sistematis untuk mencapai tujuan strategi untuk mengkoordinasikan

yang telah di tetapkan kegiatan

 Organizing: Pembentukan struktur,  Organizing : Menentukan apa yang perlu

membagi pekerjaan, dan dilakukan, bgaimana hal itu dilakukan,

mengkoordinasikan tujuan yang dan siapa yang melakukannya.

telah ditetapkan.  Actuating : Mengarahkan dan

 Staffing: Mendapatkan, memotivasi semua pihak yang terlibat

menyebarkan dan memelihara untuk mencapai tujuan yang telah

tenaga kerja yang berkualitas untuk ditetapkan.

membuat dampak positif bagi  Controlling : mengendalikan dan

organisasi mengawasi pelaksanaan program dan

 Directing : Memberi petunjuk, organisasi untuk membuat koreksi.

memimpin, menyuluh, memotivasi

dan memimpin para staf dalam

sebuah organisasi untuk melakukan

pekerjaan untuk mencapai tujuan

organisasi.

 Coordinating: Kegiatan

sinkronisasi dan integrasi,

tanggung jawab, dan pengaturan

untuk memastikan bahwa sumber

30
daya organisasi yang digunakan

efektif untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan.

 Reporting: Sebuah panduan bagi

perusahaan untuk pelaporan.

 Budgeting: Perencanaan,

mengetahui, dan menentukan

berapa uang yang akan digunakan

untuk mencapai tujuan.

 Evaluating: Memastikan

pengelolaan yang tepat dari sebuah

rencana dan urusan organisasi atau

sumber daya dari organisasi

apapun, dengan terus-menerus

mengkaji setiap kegiatan usaha

yang menentukan tindakan ulang

yang diperlukan untuk memastikan

bahwa tujuan awal dapat diraih.

31
BAB V

INTEGRASI FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN

Definisi integrasi menurut Longman dictionary (2009)

“integration is the combining of two or more things so that they work together

effectively.”

Menurut Longman Bussines English Dictionary (2007)

“integration is the combining of two or more organizations, activities etc so that

they become more effective, make better profits etc.”.

Menurut kelompok kami integrasi merupakan penyatuan dua hal atau lebih

yang saling bekerja sama agar tujuan dan hasil yang diperoleh bisa efektif dan

efisien, sehingga integrasi proses dan fungsi manajemen adalah penyatuan unsur-

unsur dalam Fungsi manajemen (POSDCORBE) dan unsur-unsur dalam proses

manajemen (POAC) agar menghasilkan tujuan organisasi yang sesuai dengan

harapan.

Unsur dalam proses manajemen sebenarnya merupakan fungsi dasar dari

manajemen. Fungsi ini merupakan proses manajemen dalam aktivitas atau kegiatan

untuk mencapi tujuan dari sebuah organisasi. Fungsi manajemen adalah elemen

dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan

dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

Dalam manajemen, POSDCORBE merupakan sebuah fungsi dan POAC

merupakan sebuah proses. Fungsi manajemen merupakan elemen dasar yang selalu

ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer

dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan sehingga fungsi dan proses

manajemen tidak bisa dipisahkan.

32
Proses P O A C

Fungsi Planning Organizing Actuating Controlling

1. Membuat tujuan

yang efektif. Menyusun SOP

Merencanakan 2. Membangun (standar


Pengelompokan
P budaya
kegiatan untuk operasional
dari rencana harus
Planning mencapai tujuan organisasi prosedur) untuk
dilkasanakan.
organisasi. 3. Membuat dan meminimalisir
mengembangkan penyimpangan.

visi.

1. Membuat

rencana

O Pembentukan Pemantauan kerja


pengelompokan
divisi dan sub Pengaturan waktu. dari satu bidang
Organizing tugas
divisi kerja ke bidang lainnya.
2. Mengembangka

n sumber daya

1. Memperkirakan 1. Menempatkan 1. Menempatkan


Menempatkan
S jumlah sumber orang yang tepat. tenaga kerja
orang yang tepat
daya manusia 2. Memberi yang cocok.
Staffing pada posisi yang
yang akan pengarahan 2. Melakukan
tepat.
dibutuhkan, 3. Memberdayaka pengawasan

33
2. Melakukan 4. Memberikkan terhadap

tugas motivasi kinerja

perekrutan.

1. Memilih gaya

1. Memberikan kepemimpinan.

arahan pada
2. Membangun
karyawan. Mendisiplinkan
Merencanakan
koordinasi dengan
D 2. Memberikan kinerja dalam
pola bimbingan
menjaga jalannya
petunjuk dalam rangka mecapai
Directing yang efektif bagi
komunikasi.
pembagian perencanaan yang
pekerja
sumber daya. 3. Mengembangkan efisien.

visi

4. Keputusan

Mengawasi
1. Menjaga
Co Membentuk Melakukan koordinasi antar
komunikasi.
koordinasi antar koordinasi antar divisi masing-
Co-ordinating 2. Mengembangkan
divisi divisi masing
rasa saling percaya
perusahaan.

1. Melaporkan Melaporkan
Membuat dan 1. Memberikan
R
hasil dari semua kontrol
merekam umpan balik.
Recording and pengelomopka atas apa yang
pernyataan 2. Menerima
Reporting 2. Membuat telah dilakukan,
organisasi. laporan.
laporan baik di dalam dan

34
di luar

perusahaan.

Membuat Mengontrol
B Pendanaan setiap Pembentukan
rancanagan anggaran untuk
sub unit per anggaran secara
Budgeting penganggaran menghindari
bulannya. efisien.
dana. penyimpangan.

1. Mengukur

pelaksanaan dan

Membuat standar Meninjau atau hasil yang


E
organisasi efektifitas job Melihat tren di telah dicapai.

Evaluating minimum description yang lingkungan luar. 2. Lakukan

penyelenggara telah ditentukan. perbaikan pada

tindakan

penyimpangan.

35
BAB VI

PERAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN

6.1 Peran Manajemen

Peran Manajemen adalah menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi dengan menetapkan tugas tiap anggotanya. Jika Manajemen

memastikan bahwa semua kegiatan dirancang secara efektif, maka kinerja

setiap pekerja akan memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen berupaya untuk mendorong kegiatan karyawan yang akan

menyebabkan pencapaian tujuan organisasi dan untuk mencegah aktivitas

karyawan yang akan menghambat pencapaian tujuan organisasi.

Adapun peran manajemen adalah sebagai berikut:

1. Strategic planner menetapkan tujuan berdasarkan lingkungan eksternal

2. Operational planner Rencana untuk menjalankan organisasi

3. Organizer merancang pekerjaan bagi anggota kelompok dan memperjelas

tugas

4. Liaison mengembangkan dan memelihara hubungan karyawan yang terkait

dengan pekerjaan

5. Staf koordinator merekrut, dan mengevaluasi anggota kelompok

6. Sumber pengalokasi membagi sumber daya untuk membantu

menyelesaikan pekerjaan

7. Tugas delegator memberikan tugas kepada anggota kelompok

8. Figure head terlibat dalam kegiatan ceremonial, dan mewakili kelompok ke

kelompok luar

36
9. Spokes person menjawab pertanyaan dan melaporkan information tentang

kelompok ke kelompok luar

10. Negotiator membuat kesepakatan dengan anggota untuk sumber daya yang

dibutuhkan

11. Motivator dan pelatih mengakui prestasi, mendorong, memberikan umpan

balik dan saran

12. Tim pembangun berkontribusi semangat kelompok, mengadakan pertemuan

untuk mendorong anggota untuk berbicara tentang prestasi dan kepedulian

13. Pemain tim perilaku yang benar, bekerja sama dengan antar anggota, dan

setia

14. Pemecah masalah teknis membantu anggota kelompok untuk memecahkan

masalah teknis, melakukan tugas-tugas anggota

15. Pengusaha menyarankan ide-ide inovatif dan kegiatan kelompok

selanjutnya , mencari usaha baru untuk grup

16. Monitor mengukur kinerja dan Produktivitas, dan review kemajuan tugas

17. Gangguan handler menyelesaikan masalah dan keluhan

6.2 Ruang Lingkup Manajemen

Bidang manajemen sangat luas. Wilayah operasional manajemen dapat

diklasifikasikan ke dalam kategori berikut:

a. Manajemen Produksi

Manajemen produksi meliputi perencanaan, pengorganisasian,

memimpin dan mengendalikan produksi sehingga menghasilkan barang

yang tepat, dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan

biaya yang tepat.

37
Menurut E.L. Brech “Production Management is the process of

effective planning and regulating the operations of that section of an

enterprise which is responsible for the actual transformation of materials

into finished products.” This definition limits the scope of production

management to those activities of an enterprise which are associated with

the transformation process of inputs into outputs. & the definition does not

include the human factors involved in a production process. It lays stress

on materialistic features only.”

Maksudnya adalah manajemen produksi merupakan proses

perencanaan yang efektif dan mengatur operasi yang bagian dari

perusahaan yang bertanggung jawab untuk transformasi sebenarnya dari

bahan menjadi produk jadi. Definisi ini membatasi ruang lingkup

manajemen produksi untuk kegiatan-kegiatan suatu perusahaan yang

terkait dengan proses transformasi input menjadi output. & definisi tidak

termasuk faktor manusia yang terlibat dalam proses produksi.

Manajemen produksi disini merupakan upaya pengelolaan manusia

menciptakan nilai tambah atas input berupa berbagai sumber daya atau

yang sering disebut faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin dan

peralatan, bahan mentah, (5M = Man, Money, Machine, Material, and

Method)

38
b. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran mengacu pada identifikasi kebutuhan

konsumen dan memasok barang dan layanan yang dapat memuaskan

keinginan konsumen untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi,

yang melibatkan kegiatan sebagai berikut:

1. Riset pemasaran untuk menentukan kebutuhan dan harapan

konsumen

2. Perencanaan dan mengembangkan produk yang cocok

3. Menetapkan harga yang sesuai

4. Memilih saluran yang tepat distribusi, dan kegiatan promosi seperti

iklan dan untuk berkomunikasi dengan pelanggan

39
Prinsip manajemen pemasaran:

1) Analisis pasar

Analisis pasar meliputi pengamatan aktivitas perusahaan

di masa lalu, sekarang dan masa depan. Manajer pemasaran

menggunakan analisis S.W.O.T. untuk menentukan kekuatan

dan kelemahan, serta peluang dan ancaman di dalam pasar.

Mereka juga mengevaluasi tren, pertumbuhan, ukuran pasar,

saluran distribusi dan bahkan biaya. Semua aspek ini

mempengaruhi konsumen untuk membeli produk, sehingga

penting untuk menyertakannya ke dalam pertimbangan.

2) Perencanaan pasar

Setelah menganalisis pasar, manajer pemasaran membuat

rencana pemasaran, dengan rincian strategi mereka untuk

mencapai target pasar perusahaan. Aspek manajemen

40
pemasaran mengambil rincian seperti produk, penempatan,

harga, kemasan, posisi, orang dan promosi ke rekening.

3) Implementasi pasar

Ketika manajer pemasaran menempatkan penelitian dan

perencanaan pasar menjadi tindakan, itu disebut sebagai aspek

pelaksanaan pasar atau pengelolaan pasar. Manajer pemasaran

memberikan perhatian khusus pada setiap aktivitas dan

membuat penyesuaian yang diperlukan.

4) Kontrol pasar

Setelah implementasi, manajer pemasaran meninjau hasil

setiap kegiatan pemasaran untuk mengetahui keberhasilan dan

kegagalan. Kontrol pasar dapat mencakup survei pelanggan,

evaluasi penjualan dan pemberian umpan balik, dan

mengulangi pelacakan.

c. Manajemen keuangan

Manajemen keuangan berusaha untuk memastikan jumlah jenis

dana untuk bisnis pada waktu yang tepat dan dengan biaya yang bisa

di minimalisir. Kegiatan yang dilakukan meliputi:

1. Memperkirakan besar dana yang diperlukan untuk kebutuhan

jangka panjang dan kebutuhan jangka pendek suatu bisnis

2. Memilih sumber dana yang tepat

3. Mengumpulkan dana yang dibutuhkan pada waktu yang tepat

4. Memastikan pemanfaatan yang tepat dan alokasi dana yang

diperoleh sehingga untuk menjaga keamanan dana dan pemberian

41
laba, dengan demikian, manajemen keuangan melibatkan

perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian sumber daya

keuangan.

d. Manajemen Personalia

Manajemen personalia melibatkan perencanaan, mengorganisir

dan mengendalikan serta pengadaan, pengembangan, kompensasi,

pemeliharaan dan integrasi sumber daya manusia dari sebuah

organisasi. Meliputi kegiatan:

1. Perencanaan tenaga kerja

2. Rekrutmen,

3. Seleksi,

4. Pelatihan

5. Penilaian,

6. Promosi dan transfer,

7. Kompensasi,

8. Pelayanan kesejahteraan karyawan, dan

9. Personil catatan dan penelitian, dll

42
6.3 Tingkatan Manajerial

Berdasarkan tingkatan dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga

golongan yang berbeda, untuk manajer tingkat pertama, fokus utamanya adalah

memfasilitasi kinerja setiap karyawan. Manajer menengah fokus utamanya

lebih kepada menghubungkan kelompok, seperti mengalokasikan sumber

daya, koordinasi tim, atau menempatkan rencana top manajemen ke dalam

tindakan seluruh organisasi. Untuk top manajer fokus utamanya adalah

pemantauan lingkungan eksternal dan menentukan strategi terbaik agar dapat

bersaing.

a. Manajemen puncak (Top manajer) bertanggung jawab untuk menetapkan

tujuan organisasi, menentukan strategi untuk mencapainya, pemantauan

lingkungan eksternal, dan membuat keputusan yang mempengaruhi seluruh

organisasi. Contohnya direktur utama.

b. Manajemen menengah (middle manager) bertanggung jawab atas unit-unit

bisnis dan departemen utama. Mereka bertanggung jawab atas pelaksanakan

seluruh strategi dan kebijakan yang ditetapkan oleh top manajer. Manajer

menengah umumnya focus pada rencana jangka pendek dari pada

perencanaan jangka panjang. Contohnya kepala bagian yang membawahi

kepala seksi dan kepala divisi

c. Manajemen lini atau manajemen tingkat pertama bertanggung jawab secara

langsung atas produksi barang dan jasa. Mereka bertanggung jawab atas

kelompok karyawan nonmanagement. Fokus utama mereka adalah

penerapan aturan dan prosedur untuk mencapai produksi yang efisien,

43
memberikan bantuan teknis, dan memotivasi bawahan. Contohnya

pengawas produksi.

Menurut lingkungan kegiatan yang dilakukan dibagi menjadi dua yaitu:

1. Manajer fungsional bertanggung jawab atas departemen-departemen

yang melakukan tugas fungsional tunggal dan memiliki karyawan

dengan pelatihan dan keterampilan yang sama, seperti pengiklanan,

penjualan, keuangan, sumber daya manusia, produksi dan akuntansi.

2. Manajer umum bertanggung jawab atas beberapa departemen yang

melakukan fungsi yang berbeda.

44
Tugas dari seorang manajer yaitu pemegang kekuasaan tertinggi dalam

sebuah management. Posisi manajer sangat penting dalam suatu manajemen.

Secara umum tugas manager adalah memimpin segala aktivitas dan menuntun

organisasinya untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Seorang manajer melakukan

segala hal yang berkaitan dengan planning, organizing, staffing, leading,

controlling. Manajer dituntut juga untuk bisa mengatasi konflik dan mampu

menganalisis dampak yang akan terjadi bila sebuah keputusan diambil. Manajer

mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga keseimbangan suatu

organisasi untuk mencapai tujuan. Sehingga tugas pokok dari seorang manager

adalah memimpin dari sebuah management untuk menjalankan fungsi management

sehingga tercapai sebuah tujuan bersama.

45
BAB VII

CONCLUSION

Management is a process or efforts to achieve that achieved effectively and

efficiently and obtain the maximum results in line with organizational objectives

by utilizing existing resources.

The boundary lines between management and administration are very thin

and not clear. They seem similar, but very different from each other. Administration

means the process of managing the entire organization effectively. Management is

the Act of completing a job through the other. Pros and cons by denying the

difference between administration and management, both of which clearly refers to

how to manage an affair. The role of Management is to move the Organization to

achieve the objectives of the organization by assigning the task of each of its

members.

Process and function show basic differences and have unequal target in

development of management science, for example planning in development of

management and through difference process will have different target in the

application. Equation between process and function of management which is an

operation in planning system, organizational, leadership and controlling, and

influence the role of manager in his or her activity.

46
DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 2002. Manajemen. Terjemahan Emil Salim dan Iman Kurniawan,

Jilid satu. Jakarta: Erlangga

Griffin, Ricky W. 2003. Manajement. 7th Edition. Amerika: Houghton Miflin

Company. Terjemahan Gania, Gina M. B. A. 2004. Manajemen. Jilid 1.

Erlangga: Jakarta.

Stoner, James A.F. 2006. Management Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall,

Inc

Koontz, Harold, O’Donnell, Cyril, Weihrich, Heinz., 1984 Manajemen Jilid 1

Koontz, Harold, O’Donnell, Cyril, Weihrich, Heinz., 1984 Manajemen Jilid 2,

Perason, Longman.2009. Longman English Contemporary Dictionary Longman

Perason, New York.

Follet, Mary Parrker. 1999. Visionary Leadership and Strategic Managemen MBC

Univercity Press. Woman in Managemen Review Volume 14. Number 7.

Plunket, dkk. 2005. Management: Meeting and Exceding Customer Expectations.

USA: Thomson South – Western.

Gibson, Ivancevich, Donnely. 1996 Organisasi: Perilaku Struktur Proses.

Terjemahan edisi kedelapan. Binarupa Aksara, Jakarta

Levey, Samuel & Loomba, Paul N. 1973. Helath care administration a

managerial prespective. Phil: J.P. Lippineett Comp.

47
A. S, Homby. (1984). Oxford Advanced Learner Dictionary Of Current English.

Oxford University Press. New York

Gulick, Luther.1995. “Management is a Science”,Academy of Mangement Journal,

Vol.8, No.1.

Boundless. 2015. “Management Levels: A Hierarchical View.”Boundless

Business. (https://www.boundless.com/business/textbooks/boundless-business-

textbook/management-8/types-of-management-61/management-levels-a-

hierarchical-view-293-7468/) (viewed 17 September 2017)

Drucker, Peter F. 2008. Business mastermind peter ducker. London: Dorling

kindserly book

Drucker, Peter F. 2008. The effective executive (harperbusiness). New york:

Collins

Dubrin, Andrew J, 2008. Essentials of Management. Canada: Cengage Learnin

Terry, George R., 2009, Principles of Management, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

48

Anda mungkin juga menyukai