Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT DI RUANGAN DI IRD PJT

RSUP Dr WAHIDIN SUDIROHUSOSDO

Tgl 27 Agustus - 01 September 2018

Disusun Oleh:

WILDANINGSIH, S.Kep

P.17.04.050

CI LAHAN CI INSTITUSI

(....................................) (...........................................)

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR

PROFESI NERS

2018
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT (KGD)

Nama Pasien (Inisial) : Tn. A


Diagnose medis : STEMI

1. Masalah Keperawatan
Nyeri akut
2. Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan
Pemeriksaan EKG 12 Lead.

3. Rasional Tindakan
Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat
suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner
berkurang.(Brunner & Sudarth, 2002). Infark miocard akut adalah nekrosis
miocard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. (Suyono, 1999). Hal ini
dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah. Karena adanya gangguan
sirkulasi darah akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan. Beberapa efek
yang biasanya timbul akibat gangguan perfusi jaringan adalah nyeri, untuk
mengetahui, apa gangguan yang terjadi, maka perlu dilakukan EKG.
Pemeriksaan EKG bertujuan untuk mengetahui gelombang listrik jantung
sehingga dapat diketahui adanya sistem hantaran, gangguan irama, area jantung
yang mengalami gangguan irama dan area jantung yang mengalami gangguan
lainnya. Dengan dilakukannya pemeriksaan EKG maka dapat diketahui bagian
jantung yang mengalami kelainan. Hasil perekaman EKG 12 lead pada klien
Ny. N dengan yaitu: sinus takikard

4. Prinsip-prinsip
a. Bersih
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
c. Menggunakan EKG 12 Lead
d. Memberikan posisi nyaman pada klien
e. Memasang sandapan dengan benar dan diberi jeli.
f. Klien jangan menyentuh benda yang dapat menimbulkan medan listrik
g. Klien sedang tidak diperiksa
h. Klien tenang, tidak batuk, tidak gelisah
i. Alat yang dibutuhkan:
 Mesin elektrokardiogram
 Elektroda ektremitas
 Elektroda isap (suction electrode)
 Kawat penghubung klien dan kawat penghubung tanah/ grounding
 Kapas dan alkohol
 Elektroda jelly
j. Prosedur tindakan EKG:
1) Persiapan klien dan peralatan
Perekaman yang dilakukan adalah 12 sadapan lengkap yaitu: standar
leads, unipolar leads dan precordial leads. Kabel yang digunakan ada 2
macam yaitu 4 kabel terpisah untuk ekstremitas dan 6 kabel untuk
sadapan prekordial.

2) Persiapan Klien
a) Anjurkan klien untuk berbaring dengan tenang dan daerah dada
dibuka. Berikan penjelasan mengenai tujuan dan jalannya prosedur
pemeriksaan. Kepala diberikan bantal dan perhiasan yang dipakai
dilepaskan.
b) Bersihkan permukaan kulit kedua pergelangan tangan dan kaki
dengan menggunakan kapas alkohol.
c) Berikan keempat elektroda ekstremitas dengan EKG jelly
secukupnya dan pasang elektroda tersebut di tempat yang telah
dibersihkan.
d) Hubungkan kabel penghubung klien dengan elektroda sebagai
berikut:
 Kabel RA (right arm) merah dihubungkan dengan elektroda
tangan kanan
 Kabel LA (left arm) kuning dihubungkan dengan elektroda
tangan kiri
 Kabel LL (left leg) hijau dihubungkan dengan elektroda di kaki
kiri
 Kabel RL (right leg) hitam dihubungkan dengan elektroda di kaki
kanan
e) Bersihkan permukaan kulit dada dengan kapas alcohol, berikan
jelly, pasang elektroda di tempat yang telah dibersihkan dan telah
diberi jelly.
f) Hubungkan kabel penghubung klien dengan elektroda sebagai
berikut:
 C1: ICS 4 garis sternal kanan, dengan kabel merah
 C2: ICS 4 garis sternal kiri, dengan kabel kuning
 C3: pertengahan garis lurus antara C2 dan C4, warna hijau
 C4: ICS 5 kiri di garis midklavikula
 C5: titik potong garis aksila kiri dengan garis mendatar C4
 C6: titik potong garis aksila kiri dengan garis mendatar dari C4
dan C5
3) Persiapan Peralatan
a) Bersihkan permukaan elektroda dengan kapas alcohol/ tissue
b) Nyalakan power on/ off alat EKG, hubungkan kabel klien
dengan mesin
c) Atur kecepatan alat dan peneraan kepekaan alat
d) Tekan start-stop untuk memulai dan mengakhiri perekaman
e) Dengan menekan tombol yang sesuai, catat berturut-turut:
Hantaran standar Einthoven: I, II, III
• Hantaran “Augmented extremity leads”: aVL, aVR, dan aVF
• Hantaran “Wilson Precordial leads”: V1, V2, V3, V4, V5 dan
V6
f) Tiap hantaran dicatat untuk 3-5 siklus
g) Tuliskan identitas klien di pojok kiri atas, meliputi: nama, usia,
jenis kelamin, jam pemeriksaan, tanggal pemeriksaan.
h) Setelah selesai pencatatan, rapikan dan bersihkan alat seperti
semula
i) Tempelkan hasil perekaman serapi mungkin di lembar lampiran
5. Bahaya Tindakan Yang Dilakukan
Jika pemsangan EKG tidak tepat dan benar, akan mendapatkan hasil interpretasi
rekam jantung yang salah dalam menegakkan diagnose.

6. Tindakan Lain Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengatasi Diagnosa


Keperawatan Di Atas
Mandiri:
a. Observasi tanda-tanda vital
b. Observasi karakteristik nyeri klien
c. Pertahankan tirah baring dan berikan posisi semi fowler (jika diperlukan)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi

7. Evaluasi Diri
Pemeriksaan berjalan lancar, mulai dari persiapan alat dan klien serta
pelaksanaan implementasi pemeriksaan EKG. Hasil yang telah direkam
kemudian diinterpretasikan dan didokumentasikan.
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT (KGD)

Nama Pasien (Inisial) : Tn “A”


Diagnosa Medis : STEMI
Ruangan : IRD PJT

1. Masalah Keperawatan
 Ansietas
2. Tindakan Keperawatan
 Memberikan kesempatan untuk pasien mengutarakan prasaannya
 Memberikan motivasi
 Menjelaskan tentang proses/pelaksanaan operasi
3. Rasional Tindakan
 Untuk mengetahui prasaan pasien
 Untuk memberikan dukungan
 Untuk mengurangi rasa khawatir
4. Prinsip Tindakan
 Melakukan komunikasi terapeutik
 Pelaksanaan dilakukan berdasarkan SOP
 Memperhatikan keadaan umum pasien setelah di berikan motivasi dan
penjelasan
5. Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan
 Tidak Membahayakan pasien
6. Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya
 Pemberian antibiotik
7. Evaluasi diri
 Tindakan ini dilakukan secara mandiri.
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT

Nama pasien (inisial) : Ny “S”

Diagnosa medis : CHF + STEMI

Ruangan : IGD PJT

1. Masalah keperawatan
 Resiko infeksi

2. Tindakan keperawatan
 Mencuci tangan sesudah melakukan tindakan UP infus.

3. Rasional tindakan
 Untuk mencegah infeksi
 Untuk mencegah agent agent penyebab infeksi
 Untuk mencegah perpindahan mikroorganisme

4. Prinsip tindakan
 Cuci tangan dan memakai handscon
 Tindakan dilakukan benar dan tepat pasien
 Pelaksanaan dilakukan berdasarkan SOP
 Memperhatikan keadaan umum pasien setelah tindakan

5. Bahaya terhadap tindakan yang dilakuakn


 Tidak ada bahaya tindakan.

6. Tindakan lain yang dapat dilakukan


 Tidak ada

7. Evaluasi diri
 Membantu saat melakukan tindakan
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT (KGD)

Nama Pasien (Inisial) : Tn “S”


Diagnosa Medis : STEMI
Ruangan : IRD PJT

a. Masalah Keperawata
Gangguan pola napas
b. Tindakan Keperawatan
Pemasangan oksigen 02 3liter /menit melalui Binasal
c. Rasional Tindakan
Membantu jalan nafas
d. Prinsip Tindakan
1. Bersih
2. Tindakan di lakukan secara tepat dan benar
3. Tindakan di lakukan sesuai indikasi
4. Prosedur pemberian 02 melalui binasal
1) Persiapan alat
a) Alat binasal
b) Humidifier dan air aquadest
2) Prosedur tindakan
a) Cuci tangan
b) Jelaskan tindakan
c) Pasangkan alat binasal ke saluran humidifier
d) Atur tekanan O2 yang akan diberikan yaitu 3 L/menit
e) Pasangkan alat binasal hingga tepat di hidung dan mulut klien
f) Pastikan O2 yang diberikan bisa masuk ke dalam saluran
pernapasan klien
e. Bahaya Terhadap Tindakan Yang Dilakukan
Bahaya yang dapat terjadi untuk pemberian O2 yang berlebihan adalah
timbulnya kondisi Hipokapneu karena konsentrasi O2 dalam darah yang
terlalu tinggi.Sedangkan untuk prosedur yang tidak sesuai dengan teori
diantaranya adalah untuk tindakan tidak mencuci tangan dapat
memperbesar penularan penyakit, penggunaan nasal kanul yang tidak steril
juga memperbesar penularan penyakit melalui secret dari satu pasien ke
pasien lain. Penggunaan cairan humidifier yang tidak steril meningkatkan
kemungkinan kuman-kuman yang terkandung dalam air akan terhirup oleh
klien.
f. Tindakan Lain Yang Dapat Dilakukan
 Observasi tanda-tanda vital
 Pertahankan tirah baring dan berikan posisi semi fowler
 Pantau saturasi oksigen
g. Evaluasi Diri
Tindakan ini dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang ada.

Anda mungkin juga menyukai